Anda di halaman 1dari 34

GTE – 05 = PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENYELIDIKAN

GEOTEKNIK

PELATIHAN
AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK
KONSTRUKSI SUMBER DAYA AIR
(GEOTECHNICAL ENGINEER WRD)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

KATA PENGANTAR

Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human
Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada
urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-
negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan
3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai
modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan
SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

 UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan


pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan
Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian
atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan
kompetensi diperlukan tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan
kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.

 UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat


(2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standard kompetensi kerja.

 UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

 UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1
dan 2 bahwa :

- (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan
bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang
sumber daya air

i
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik
oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar
pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam


konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK
(Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya
didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis
struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan
dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan
Kerja.

Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena
menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk
mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan
kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, Nopember 2006

Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE.


NIP : 110016435

ii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

PRAKATA

Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli / terampil
dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu
dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti
standar baku mutu dibidang Ahli Pelaksana Geoteknik, pekerjaan sumber daya air.

Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah
menghasilkan sekitar 130 (seratus tiga puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli
Pelaksana Geoteknik merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk
disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam
pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Pelaksana Geoteknik bidang sumber
daya air.

Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Pelaksana Geoteknik ini terdiri dari 8 (delapan)
modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga
kerja menjadi Ahli Pelaksana Geoteknik.

Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik pekerjaan
konstruksi Sumber Daya Air.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan
masukkan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Jakarta, Nopember 2006

Tim Penyusun

iii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK


JUDUL MODUL : Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
Waktu : 4 X 45 MENIT ( 4 JPL)

TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum Pelatihan
Mampu menyiapkan perencanaan dan penyelidikan geoteknik sebelum pelaksanaan
konstruksi untuk mendukung perencanaan teknis pekerjaan konstruksi Sumber Daya
Air.

B. Tujuan Khusus Pelatihan


Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
1. Melakukan pengumpulan data geoteknik terdahulu
2. Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan diselidiki
3. Membuat perencanaan penyelidikan geoteknik
4. Melakukan pengendalian pekerjaan penyelidikan geoteknik
5. Melakukan analisa hasil penyelidikan geoteknik untuk SDA
6. Membuat laporan dan rekomendasi hasil penyelidikan geoteknik

Seri Modul : GTE – 05 / Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)


Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu :
Menjelaskan dan menerapkan pengendalian pelaksanaan penyelidikan geoteknik yang
meliputi pekerjaan penyelidikan lapangan dan penyelidikan di laboratorium.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


Setelah modul ini selesai dipelajari, peserta mampu :
1. Melakukan pemeriksaan kegiatan penyelidikan dengan benar
2. Melakukan pengecekan peralatan, tenaga dan SMK3 dengan teliti
3. Melakukan pengecekan metode kerja dengan benar dan teliti

iv
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


PRAKATA ................................................................................................................. iii
LEMBAR TUJUAN ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... viii
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL
PELATIHAN AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK ........................................................ ix
DAFTAR MODUL .................................................................................................... x
PANDUAN PEMBELAJARAN .................................................................................. xi
MATERI SERAHAN ................................................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Penyelidikan .............................................................................. 1-1
1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan ...................................................................... 1-1
RANGKUMAN
LATIHAN
BAB 2 PELAKSANAAN PENYELIDIKAN LAPANGAN TERMASUK PEMETAAN
GEOTEKNIK
2.1 Pemetaan Geologi Permukaan ............................................................. 2-1
2.2 Pemboran ............................................................................................. 2-2
2.3 Pengukuran Air Tanah ........................................................................... 2-5
2.4 Tes Penetrasi Standar (SPT) ................................................................. 2-5
2.5 Tes Permeabilitas .................................................................................. 2-7
2.6 Uji Packer Tekanan ............................................................................... 2-8
2.7 Percobaan open end ............................................................................. 2-11
2.8 Pengambilan Contoh Tanah .................................................................. 2-12
2.9 Sumuran Uji ............................................................................................ 2-14
2.10 Paritan uji (Trench) ................................................................................ 2-15
2.11 Adit ......................................................................................................... 2-16
2.12 Percobaan Penetrasi ............................................................................. 2-17
2.13 Pemboran Tangan (Hand Auger) .......................................................... 2-18
2.14 Metode Penyelidikan Geolistrik (Electric Resistivity) ............................. 2-18
2.15 Penempatan Lokasi Patok Beton .......................................................... 2-20

v
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 3 PELAKSANAAN PENYELIDIKAN LABORATORIUM


3.1 Penelitian Tanah untuk Pondasi ........................................................... 3-1
3.2 Penelitian Bahan Timbunan ................................................................. 3-2
3.3 Penelitian Bahan Beton ........................................................................ 3-3
3.4 Penelitian Batu ...................................................................................... 3-3
3.5 Metode Percobaan ............................................................................... 3-3
3.6 Pengujian Bahan Tanah ......................................................................... 3-4
3.7 Contoh Tanah Merah Terganggu ........................................................... 3-5
3.8 Metoda dan Persyaratan Uji Tanah ....................................................... 3-5
3.9 Bahan Pasir dan Kerikil .......................................................................... 3-6
3.10 Pengujian Bahan Pasir dan Kerikil ......................................................... 3-6
RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 4 DAFTAR SIMAK PERALATAN, TENAGA KERJA DAN METODE KERJA


4.1 Daftar Simak Peralatan (Contoh) ........................................................... 4-1
4.2 Daftar Simak Tenaga Kerja .................................................................... 4-4
4.3 Daftar Simak Metode Kerja .................................................................... 4-5
RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 5 PELAPORAN
5.1 Isi Laporan .............................................................................................. 5-1
5.2 Kesimpulan dan Saran-saran .................................................................. 5-1
5.3 Lampiran ................................................................................................ 5-2
RANGKUMAN
LATIHAN

DAFTAR PUSTAKA

vi
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Cara Menyusun Contoh dalam Peti .................................................... 2-4


2.2 Tes Packer ......................................................................................... 2-8
2.3 Percobaan Permeabilitas Bertekanan ................................................ 2-10
2.4 Metode Constant Head ........................................................................ 2-11
2.5 Metode Falling Head .......................................................................... 2-12
2.6 Prosedur Pengukuran Nilai Tahanan Jenis ....................................... 2-19
2.7 Penempatan Patok Beton .................................................................. 2-20

vii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Simak Peralatan Lapangan .......................................................... 4-1


Tabel 4.2 Daftar Simak Peralatan Laboratorium .................................................... 4-2
Tabel 4.3 Daftar Simak Tenaga Kerja .................................................................... 4-4
Tabel 4.4 Daftar Simak Metode Kerja .................................................................... 4-5
Tabel 5.1 Klasifikasi Kekuatan Batuan (based on ISRM 1978) .............................. 5-1

viii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL


PELATIHAN AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Pelaksana Geoteknik
dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang
didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi, dan kriteria
unjuk kerja, sehingga dalam Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik, unit-unit kompetensi
tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.

2. Standar Latihan Kompetensi (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing


Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan
kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja melalui metoda pembelajaran
yang diberikan untuk mencapai indikator keberhasilan dengan tingkat / level dari
setiap elemen kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum
dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan


Kurikulum dan Silabus sebagai suatu cerminan yang ditetapkan dalam SLK, disusun
seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus
menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik.

ix
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

DAFTAR MODUL

PELATIHAN : Ahli Pelaksana Geoteknik

NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT


KOMPETENSI
Undang-Undang Jasa
Undang-Undang Jasa Konstruksi
Konstruksi (UUJK), Sistem
(UUJK), Sistem Manajemen
1. GTE - 01 Manajemen Keselamatan
Keselamatan dan Kesehatan 1.
dan Kesehatan Kerja
Kerja (SMK3) dan Pengendalian
(SMK3) dan Pengendalian
Dampak Lingkungan
Dampak Lingkungan

2. GTE - 02 Geologi Teknik dan Pengenalan Melakukan Pengumpulan


2.
Batuan Data Geoteknik Terdahulu

Mempelajari dan Menguasai


3. GTE - 03 Prinsip-prinsip Mekanika Batuan 3. Data Terdahulu untuk
Daerah yang akan Diselidiki

Perencanaan Penyelidikan
Geologi Teknik dan Mekanika
4. GTE - 04 Membuat Perencanaan
Tanah untuk Perencanaan Teknis 4.
Penyelidikan Geoteknik
Konstruksi Sumber Daya Air
(SDA)

Melakukan Pengendalian
5. GTE - 05 Pengendalian Pelaksanaan
5. Pekerjaan Penyelidikan
Penyelidikan Geoteknik
Geoteknik

Membuat Laporan dan


6. Laporan Hasil Penyelidikan
GTE-06 6. Rekomendasi Hasil
Geoteknik
Penyelidikan Geoteknik

Melakukan Analisa Hasil


Analisa Hasil Penyelidikan
7. GTE - 07 Penyelidikan Geoteknik
Geoteknik untuk Sumber Daya Air 7.
untuk Sumber Daya Air
(SDA)
(SDA)

Pedoman Praktek Sondir, Bor


8. GTE - 08 Pelatihan Penunjang Teori
Tangan, Sampling dan Densiti 8.
dan Praktek
Test (Sand Cone)

x
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

PANDUAN PEMBELAJARAN

xi
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

PENGENDALIAN PELAKSANAAN
JUDUL : KETERANGAN
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
KODE MODUL : GTE – 05

Deskripsi : Modul ini membahas tentang pengendalian


pelaksanaan penyelidikan geoteknik yang
mencakup penyelidikan lapangan dan
penyelidikan laboratorium dan menganalisa
hasil penyelidikan dan pembuatan laporan hasil
penyelidikan.

Tempat Kegiatan : Di dalam ruangan kelas lengkap dengan


fasilitasnya serta dilengkapi dengan media
pembelajarannya.

Waktu Kegiatan : 4 x 45 menit (4 JPL)

Bahan : Materi Serahan

xii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan

 Menjelaskan Tujuan  Mengikuti penjelasan OHT1,2,3,4


Pembelajaran Umum dan Tujuan instruktur secara tekun
Pembelajaran Khusus (TPU & dan aktif
TPK)  Menanyakan hal-hal yang
 Merangsang inovasi kepada dianggap perlu
peserta untuk mengikuti
penjelasan

Waktu : 10 menit
Bahan : Materi Serahan, lembar
tujuan

2. Ceramah : Umum

 Menjelaskan masalah tujuan  Mengikuti penjelasan OHT6,7


pelaksanaan penyelidikan instruktur dengan tekun
khususnya untuk pekerjaan SDA dan aktif
 Ruang lingkup penyelidikan bagi  Mencatat hal-hal yang
Ahli Pelaksana Geoteknik dianggap perlu
 Tanya jawab / diskusi
Waktu : 15 menit singkat di kelas
Bahan : Materi Serahan (Bab 1)

3. Ceramah : Pelaksanaan
Penyelidikan Lapangan
termasuk Pemetaan
Geoteknik

Membahas seluruh kegiatan yang  Mengikuti penjelasan OHT8,9


berkaitan dengan penyelidikan instruktur dengan tekun
geoteknik di lapangan mulai dari dan aktif
pemetaan geologi sampai dengan  Mencatat semua perihal
pekerjaan penyelidikan dan tes-tes yang dianggap perlu
di lapangan.  Melakukan tanya jawab /
diskusi singkat di kelas
Waktu : 45 menit
Bahan : Materi Serahan (Bab 2)

xiii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG


4. Ceramah : Pelaksanaan
Penyelidikan
Laboratorium

Membahas mengenai kegiatan  Mengikuti penjelasan OHT10,11,12,13,14


penelitian, jenis penelitian, metoda instruktur dengan tekun
penelitian, standar yang digunakan dan aktif
dan analisa data untuk mendukung  Mencatat hal-hal yang
hasil pekerjaan lapangan dianggap perlu
 Tanya jawab / diskusi
Waktu : 45 menit kecil di kelas
Bahan :Materi Serahan (Bab 3)

5. Ceramah : Daftar Simak Peralatan,


Tenaga Kerja dan
Metode Kerja

Membahas masalah daftar isian  Mengikuti penjelasan OHT15


yang diperlukan untuk pelaksanaan instruktur dengan tekun
penyelidikan geoteknik dan aktif
 Isian untuk peralatan  Mencatat semua hal yang
 Isian untuk tenaga kerja dianggap perlu
 Isian untuk metode kerja  Tanya jawab / diskusi
kecil di kelas
Waktu : 30 menit
Bahan : Materi Serahan (Bab 4)

 Mengikuti penjelasan OHT16


6. Ceramah : Pelaporan instruktur dengan tekun
dan aktif
Membahas :  Mencatat semua hal yang
 Isi laporan dianggap perlu
 Kesimpulan dan Saran  Tanya jawab / diskusi
 Lampiran-lampiran kecil di kelas

Waktu : 35 menit
Bahan : Materi Serahan (Bab 5)

xiv
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

MATERI SERAHAN

xv
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

BAB 1
PENDAHULUAN

Secara umum pekerjaan pengendalian pelaksanaan penyelidikan geoteknik untuk


mendukung pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air, diantaranya sebagai berikut :

1.1 Tujuan Penyelidikan


Tujuan pekerjaan yang dimaksud adalah untuk menyelidiki dan menentukan secara
pasti sifat, susunan, tebal, tipe dan tekstur berbagai lapisan tanah bawah dan luas
serta keadaan bermacam-macam bahan yang ada di dalam kedalaman lokasi yang
dimaksud.
Bangunan-bangunan pokok khususnya bidang SDA terdiri dari :
 Bangunan utama (bendung/ dam)
 Tanggul penutup
 Bangunan pengambilan
 Saluran dan bangunan-bangunannya
 Terowongan
 Waduk
 Lain-lain

1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :

1.2.1 Pelaksanaan penyelidikan lapangan


 Pemetaan Geologi Teknik lokasi/ Ha
 Pemboran Inti (Total) meter
 Tes Penetrasi Standar (SPT) tes
 Permeability Test tes
 Pengambilan contoh-contoh tanah/ material bahan bangunan
 Tanah tak terganggu contoh
 Tanah terganggu contoh
 Bahan beton contoh
 Batu contoh
 Pembuatan Sumuran Uji (Test Pit) buah
 Pembuatan Paritan Uji (Trench) buah

1-1
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

 Pembuatan Adit buah


 Penyondiran (Dutch Cone Test) titik
 Pemboran Tangan (Hand Auger) titik
 Metode Penyelidikan Geolistrik (Electric Resistivity) titik
 Pengukuran Muka Air Tanah titik
 Pengukuran Elevasi Titik-titik Penyelidikan titik
 Pemasangan Patok Beton pada Titik-titik Penyelidikan buah

1.2.2 Pelaksanaan penyelidikan laboratorium


 Petrografi sayatan
 Pondasi contoh
 Bahan Timbunan contoh
 Bahan Beton contoh
 Mekanika Beton contoh

1.2.3 Membuat laporan


Laporan yang harus dibuat dan diserahkan kepada pihak Pemberi Pekerjaan
adalah :
 Foto-foto/ slide dokumentasi penyelidikan
 3 (tiga) laporan kemajuan kerja I dan II
 3 (tiga) kopi laporan bulanan
 3 (tiga) kopi konsep (draft)
 10 (sepuluh) kopi laporan akhir

1-2
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

RANGKUMAN

Pendahuluan
 Membahas masalah tujuan dilakukannya suatu pelaksanaan penyelidikan.
 Ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang Ahli Pelaksana
Geoteknik, yaitu secara garis besar tentang pekerjaan lapangan, pekerjaan
laboratorium dan laporan.

1-3
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

LATIHAN

1. Sebutkan tujuan penyelidikan geoteknik apa saja untuk mendukung pekerjaan


konstruksi Sumber Daya Air, khususnya irigasi ?
2. Sebutkan ruang lingkup pekerjaan apa saja yang dilaksanakan untuk penyelidikan
geologi teknik dan mekanika tanah ?

1-4
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

BAB 3
PELAKSANAAN PENYELIDIKAN LABORATORIUM

Dalam usaha memberikan lebih banyak masukan data yang akan digunakan di dalam
perhitungan yang sesuai dengan kondisi bangunannya, percobaan laboratorium
diusahakan membuahkan hasil yang andal.
Penelitian akan dibagi ke dalam kelompok besar, yaitu penelitian yang bekenaan dengan:
 Pondasi
 Bahan timbunan
 Bahan beton
 Batu

3.1 Penelitian Tanah untuk Pondasi


Untuk memberikan data yang mendekati kondisi aslinya, contoh tanah yang akan
dicoba adalah contoh tanah asli. Jenis penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :

3.1.1 Sifat-sifat indeks (index properties)


Penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan untuk mengetahui kondisi fisik
jenis tanah yang akan kita evaluasi, sehingga penilaian (judgement) yang
dibuat selaras dengan data teknis yang diperoleh.
Pengujian tersebut antara lain :
 Berat isi (  n )

 Berat jenis (Gs)


 Kadar air (Wn)
 Analisis ukuran butir (m%)
 Batas-batas Atterberg (W1, Wp, Ip)
 Hidrometer

3.1.2 Sifat-sifat teknik (engineering properties)


Setelah data sifat-sifat indeks diketahui, maka pengujian untuk data teknis
disesuaikan dengan sistem pengujian yang sesuai dengan kondisi fisiknya.
Sifat-sifat teknik tanah dapat diketahui dengan melalui cara :
 Direct shear test (c, D)
 Unconfined Compression test (qun, qur)

3-1
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

 Triaxial Test, B.P. sistem consolidated undrained atau unconsolidated


undrained (C, C’, D, D’)
 Tes konsolidasi (Cc, Cv, Es)

3.2 Penelitian Bahan Timbunan


Guna mengetahui suatu jenis tanah yang baik untuk digunakan sebagai bahan
timbunan, terlebih dahulu harus dilakukan pengecekan terhadap data fisiknya, baru
setelah itu kita coba-coba dengan kepadatan mana akan tercapai kepadatan yang
maksimum yang dapat dicapai. Percobaan dilakukan untuk mengetahui :
 Sifat-sifat indeks
 Sifat-sifat teknik

3.2.1 Sifat-sifat indeks


Test sifat-sifat indeks ini dilakukan untuk mengetahui kondisi asli tanah,
sebelum tanah itu kita ubah-ubah baik dalam kepadatan, maupun dalam
perencanaan penentuan sifat-sifat tekniknya. Percobaan ini seyogyanya
berhubungan dengan kadar air tanahnya.
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui :
 Berat volume (cn)
 Berat jenis (Gs)
 Kadar Air (Wn)
 Analisis ukuran butir (m%)
 Hidrometer
 Batas-batas Atterberg (W1, Wp, Ip)

3.2.2 Sifat-sifat teknik


Metode percobaan yang akan dipakai harus dapat menghasilkan data teknis
dari bahan tanah dalam kondisi asli. Kondisi air tanah asli harus menjadi
perhatian utama.
Percobaan ini meliputi secara beraturan :
 Kepadatan/ Kompaksi (Standard Proctor) (qD; OMC)
 Triaxial Bp (cu and uu), setelah dipadatkan
 Konsolidasi sesudah dipadatkan
 Percobaan Permeabilitas setelah dipadatkan
 Percobaan Pin Hole setelah dipadatkan
 Unconfined Compression atau Direct Shear setelah dipadatkan dan
kondisi jenuh

3-2
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

3.3 Penelitian Bahan Beton


Pengetesan bahan atau material untuk beton ini akan menentukan nilai karakteristik
dari betonnya kelak.
Dengan sendirinya bahan tersebut akan ditunjang melalui pengujian :
 Analisis ukuran butir
 Bulk spesific gravity
 Daya serap air (water absorption)
 Kadar lanau
 Organic impurities
 Abrasi
 Daya tahan terhadap sulfat
 Analisis air

3.4 Penelitian Batu


Untuk mengetahui komposisi, sifat fisik dan teknis batuan sehubungan dengan
tingkat pelapukannya, maka batuan tersebut akan diuji melalui percobaan-
percobaan berikut :
 Petrografi
 Bulk spesific gravity
 Serap air (water absorption)
 Unconfined compression strength
 Daya tahan terhadap sulfat
 Abrasi

3.5 Metode Percobaan


Metode yang digunakan pada bagian-bagian 31, 32 dan 33 adalah metode-metode
ASTM dengan uraian sebagai berikut :
 Analisis ukuran butir : ASTM D. 422 – 63
 Percobaan berat jenis : ASTM D. 854 – 58
 Percobaan konsistensi : ASTM D. 423 – 66
 Kadar air : ASTM D. 2216 – 71
 Berat volume : -
 Kadar bahan organik : B.S. 1377 – 1961
 Percobaan susut (shrinkage test) : ASTM D. 421 – 61
 Konsolidasi : ASTM D. 2435 – 70
 Percobaan kembang (swelling test) : ASTM D. 1883 – 73

3-3
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

Semua contoh yang akan diuji oleh Konsultan harus didiskusikan dengan pihak
Direksi, sehingga penerepannya dapat diketahui.

3.6 Pengujian Bahan Tanah


Tanah yang diambil dari lubang bor dan paritan uji harus dites menurut ketentuan-
ketentuan berikut :

3.6.1 Contoh tanah terganggu dari lubang bor (dengan pengambil contoh dinding
tipis)
Tes-tes berikut harus dikenakan pada contoh tanah tak terganggu yang
diambil dari lubang bor.
 Analisis ukuran butir
 Berat jenis
 Batas cair
 Batas plastis
 Kadar air asli
 Kepadatan asli
 Kadar bahan organik
 Konsolidasi
 Unconfined Compressive Strength
 Triaxial Shear

3.6.2 Contoh tanah tak terganggu dari sumuran uji


Tes-tes berikut harus dikenakan pada contoh tanah tak terganggu yang
diambil dari lubang bor .
 Analisis ukuran butir
 Berat jenis
 Batas cair
 Batas plastis
 Kadar air asli
 Kepadatan asli
 Konsolidasi
 Unconfined Compressive Strength
 Triaxial Shear

3-4
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

3.6.3 Contoh tanah terganggu


Tes-tes berikut harus dikenakan pada contoh tanah kecil terganggu yang
diambil dari sumuran uji dan lubang bor untuk menentukan klasifikasi tanah.
 Analisis ukuran butir
 Berat jenis
 Batas cair
 Batas plastik
 Kadar air asli

3.7 Contoh Tanah Merah Terganggu


Tes-tes di bawah ini harus dikenakan terhadap contoh meruah terganggu. Tes
kepadatan harus dikenakan terhadap bahan yang akan dipakai untuk konstruksi
tangggul dari daerah sumber bahan timbunan yang telah disetujui oleh Pemberi
Pekerjaan.
 Analisis ukuran butir
 Berat jenis
 Batas cair konsistensi
 Batas plastik
 Kadar air asli
 Kepadatan asli
 Batas susut
 Potensi mengembang
 Permeabilitas pada OMC ± 3%
 Konsolidasi pada OMC ± 3%
 Unconfined Compressive Strength pada OMC ± 3%
 Triaxial pada OMC ± 3%.
 Pin hole pada OMC ± 3%
 Kepadatan.

3.8 Metode dan Persyaratan Uji Tanah


Pengujian tanah harus dilakukan sesuai dengan standar berikut :
 Tes analisis ukuran butir : JIS A 1204–1969 atau ASTM D 422–63
 Tes berat jenis : JIS A 1202–1969 atau ASTM D 854–58
 Tes konsistensi : JIS A 1205–1969 atau ASTM D 423–66
 Tes kadar air asli : JIS A 1203–1978 atau ASTM D 2216–71

3-5
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

 Tes kepadatan asli : USA Bureau of Reclamation, Earth Manual


Designation E–10 bagian E
 Kepadatan tanah di tempat : JIS A 1213–198 atau ASTM D 1556–64
 Tes kadar bahan organik : B.S., 1377–1961
 Tes faktor susut : JIS A 1209–1969 atau ASTM D 427–61
 Tes kembang : ASTM D 1883–73
 Hubungan kepadatan air tanah dengan tes palu
 Tes konsolidasi : JIS A 1217 T–1979 atau ASTM D 2435–70
 Tes permeabilitas : JIS A 1218 T–1979

3.9 Bahan Pasir dan Kerikil

3.9.1 Penyelidikan
Pembuatan sumuran uji harus dilakukan di daerah sumber bahan timbunan
sampai sedalam 5m dari permukaan tanah. Luas bagian horisontal sumuran
uji pada permukaan adalah 1,5m kali 1,5m2. Luas bagian dasar harus
sekurang-kurangnya 1m2.
Butir tanah berukuran besar harus dipisahkan di lapangan setiap kedalaman
1m. Contoh pasir sebanyak 20 kg harus diambil dari setiap kedalaman 1m
untuk dites lebih lanjut.

3.9.2 Jumlah sumuran uji


Pengujian harus dilakukan pada sumuran-sumuran dan kerikil yang telah
disetujui, sebagaimana diperlihatkan pada gambar terlampir. Jumlah dan
lokasi sumuran uji akan diputuskan oleh Direksi.

3.10 Pengujian Bahan Pasir dan Kerikil


Untuk bahan-bahan pasir dan kerikil, harus dilakukan tes-tes berikut untuk
mengetahui karakteristik bahan :

3.10.1 Pengujian bahan pasir


Bahan yang terkumpul akan dikenai tes-tes berikut :
 Analisis ayak/ saringan
 Berat jenis dan daya serap air
 Pencucian
 Bahan kimia
 Kerapatan
 Kekuatan mortel/ adukan

3-6
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

3.10.2 Pengujian bahan kerikil


Kerikil yang diameternya kurang dari 50 mm dipilih untuk dites untuk
mengetahui hal-hal berikut :
 Berat jenis dan daya serap air
 Pencucian
 Bahan kimia
 Los Angeles Abrassion
 Kerapatan
 Kekerasan
 Analisis ayak

3-7
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

RANGKUMAN

Pelaksanaan Penyelidikan Laboratorium :


Membahas tentang kelanjutan pekerjaan penyelidikan lapangan, yang kegiatannya lebih
tertuju kepada pekerjaan, penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, persyaratan-
persyaratan pengujian untuk menjawab tujuan penyelidikan lapangan.

3-8
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

LATIHAN

1. Sebutkan ada berapa kelompok besar dalam penelitian di laboratorium ? Jelaskan


masing-masing kelompok tersebut !
2. Sebutkan kegunaan percobaan sifat indeks tanah dan sifat-sifat teknik tanah dalam
penelitian bahan timbunan !
3. Sebutkan pengujian apa saja untuk penelitian bahan beton ?
4. Sebutkan percobaan apa saja untuk mengetahui tingkat pelapukan pada batuan ?
5. Sebutkan apa yang dimaksud dengan pengambilan contoh tanah terganggu dan
pengambilan contoh tanah asli atau tidak terganggu ?

3-9
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

BAB 5
PELAPORAN

Pelaporan merupakan suatu alat pertanggungjawaban dari kegiatan penyelidikan geoteknik


yang disusun secara sistematis sebagai berikut :

5.1 Isi Laporan


Isi laporan penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah harus merupakan seluruh
hasil kegiatan lapangan, laboratorium, analisis dan evaluasi data. Laporan harus
merinci hal-hal sebagai berikut :
 Lokasi dan kesampaian daerah (accessibility)
 Tata cara kerja
 Pekerjaan lapangan, meliputi ruang lingkup, peralatan dan metode yang digunakan.
 Pekerjaan laboratorium, meliputi ruang lingkup, peralatan dan metode yang
digunakan.
 Evaluasi data :
 Evaluasi data untuk keperluan pondasi dan galian
 Evaluasi data untuk keperluan bahan bangunan
 Tanah (borrow area)
 Batu (quarry area)
 Agregat beton
 Perhitungan mengenai koefisien percepatan gempa, dengan mengambil data-
data yang terbaru.

5.2 Kesimpulan dan Saran-saran


Memuat kesimpulan secara ringkas dan jelas mengenai :
 Keadaan geologi permukaan dan bawah permukaan.
 Pembagian perlapisan tanah/ batuan yang terinci dan harus memuat harga-harga
parameter untuk keperluan perencanaan.
 Saran untuk mendapatkan hasil perencanaan yang baik, maupun hal-hal yang perlu
diperhatikan pada saat pelaksanaan.

5 -1
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

5.3 Lampiran
Lampiran-lampiran berikut harus disertakan dengan laporan :
 Peta lokasi daerah proyek dengan skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000
 Peta geologi regional, skala 1 : 100.000; jika tersedia dengan skala yang lebih
besar.
 Peta geologi lokal daerah proyek dan peta lokasi titik-titik penyelidikan.
 Gambar penampang-penampang geologi, dengan skala vertikal maksimal 2 x skala
horisontal.
 Peta lokasi bahan timbunan atau bahan batu.
 Peta kegempaan.
 Hasil lapangan (yang berhubungan dengan pekerjaan), misalnya :
 Log Bor
 Geofisik (seismik/ geolistrik)
 Perhitungan stabilitas
 Diagram sondir
 Sumuran uji
 Paritan/ adit
 Permeabilitas
 Hasil laboratorium (yang berhubungan dengan pekerjaan), misalnya :
 Hasil penelitian miskroskopis petrografi
 Mekanika batuan
 Hasil-hasil tes sifat-sifat tanah
 Uji triaxial
 Uji Direct Shear
 Uji uconfined compression
 Analisis ukuran butir dan Hidrometer
 Uji konsolidasi
 Uji kepadatan
 Uji Atterberg
 Ringkasan
 Foto-foto yang memuat keadaan lokasi dan kegiatan pekerjaan lapangan.

5 -2
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

RANGKUMAN

Pelaporan
 Membahas masalah apa saja yang menjadi sasaran isi dari pembuatan laporan.
 Membuat kesimpulan sebagai rekomendasi kepada pengguna data hasil laporan
kegiatan serta lampiran-lampiran pendukung dari pelaporan.

5 -3
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

LATIHAN

1. Sebutkan isi laporan pennyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah yang merupakan
hasil keseluruhan penyelidikan lapangan dan laboratorium !
2. Sebutkan mengenai isi kesimpulan dan saran-saran secara ringkas dan jelas dalam
membuat laporan !
3. Sebutkan lampiran-lampiran apa saja yang perlu disertakan dalam pembuatan laporan
hasil penyelidikan ?

5 -4
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik

DAFTAR PUSTAKA

1. Bell F., Engineering Geology and Geotechnics, Newnes Butterworths, London-Boston,


1976.

2. Haryoko, Riwayat, Dasar Interpretasi Log (Suatu Pedoman Praktis) Log Analisis,
Production Geologist Pertamina, 1983.

3. Hunt, Roy E., Geotechnical Engineering Analysis and Evaluation, Mc. Growhill Book
Company, New York, 1986.

4. ITB Fisika, Kursus Pengukuran Dasar Geofisika untuk Eksplorasi dan Geoteknik (Diklat
Paraktikum), 1989.

5. Dr. Ir. Made Astawa Rai, Mekanika Batuan, Lab. Geoteknik Pusat antar Universitas –
Ilmu Rekayasa, ITB.

6. Keynine Dimitri P. and Judd William R., Principles of Engineering Geology and
Geotechnics, Mc Grawhill Book Company, New York, Toronto, London, 1957.

7. Panduan Perencanaan Bendungan, Volume I, Survai dan Investigation Irrigation


Engineering Service Center bersama Japan Internasional Cooperation Agency,
Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum,
1999.

8. Petunjuk Penyelidikan dan Penanggulangan Gerakan Tanah (longsoran), Badan


Penelitian dan Pengembangan Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, 1986.

9. Ir. Soeroto D., Petunjuk Pengujian Laboratorium Geologi Teknik dan Mekanika Batuan,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Balitbang Pengairan, Departemen Pekerjaan
Umum, Republik Indonesia, 1984.

10. P. N. W. Verhoef, Geologi untuk Teknik Sipil, Erlangga, Jakarta, 1989.

11. Bell F. G., Fondation Engineering in Difficulty Ground, Newnes Butterworth, London,
Boston, 1978.

12. Hock E. and E. T. Brown, Under Ground Excavation Rock, Institute of Minery and
Metalogy, London, 1980.

13. Bell F. G., Engineering Properties of Soil and Rock, Newnes Butterworth, London,
Boston, 1981.

Anda mungkin juga menyukai