GEOTEKNIK
PELATIHAN
AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK
KONSTRUKSI SUMBER DAYA AIR
(GEOTECHNICAL ENGINEER WRD)
KATA PENGANTAR
Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human
Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada
urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-
negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan
3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai
modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan
SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1
dan 2 bahwa :
- (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan
bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang
sumber daya air
i
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik
oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar
pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena
menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk
mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan
kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.
Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
ii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli / terampil
dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu
dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti
standar baku mutu dibidang Ahli Pelaksana Geoteknik, pekerjaan sumber daya air.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah
menghasilkan sekitar 130 (seratus tiga puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli
Pelaksana Geoteknik merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk
disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam
pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Pelaksana Geoteknik bidang sumber
daya air.
Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Pelaksana Geoteknik ini terdiri dari 8 (delapan)
modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga
kerja menjadi Ahli Pelaksana Geoteknik.
Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik pekerjaan
konstruksi Sumber Daya Air.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan
masukkan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Tim Penyusun
iii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
LEMBAR TUJUAN
TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum Pelatihan
Mampu menyiapkan perencanaan dan penyelidikan geoteknik sebelum pelaksanaan
konstruksi untuk mendukung perencanaan teknis pekerjaan konstruksi Sumber Daya
Air.
iv
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
DAFTAR ISI
v
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
RANGKUMAN
LATIHAN
BAB 5 PELAPORAN
5.1 Isi Laporan .............................................................................................. 5-1
5.2 Kesimpulan dan Saran-saran .................................................................. 5-1
5.3 Lampiran ................................................................................................ 5-2
RANGKUMAN
LATIHAN
DAFTAR PUSTAKA
vi
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
DAFTAR GAMBAR
vii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
DAFTAR TABEL
viii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Pelaksana Geoteknik
dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang
didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi, dan kriteria
unjuk kerja, sehingga dalam Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik, unit-unit kompetensi
tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
ix
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
DAFTAR MODUL
Perencanaan Penyelidikan
Geologi Teknik dan Mekanika
4. GTE - 04 Membuat Perencanaan
Tanah untuk Perencanaan Teknis 4.
Penyelidikan Geoteknik
Konstruksi Sumber Daya Air
(SDA)
Melakukan Pengendalian
5. GTE - 05 Pengendalian Pelaksanaan
5. Pekerjaan Penyelidikan
Penyelidikan Geoteknik
Geoteknik
x
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
PANDUAN PEMBELAJARAN
xi
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
JUDUL : KETERANGAN
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
KODE MODUL : GTE – 05
xii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
1. Ceramah : Pembukaan
Waktu : 10 menit
Bahan : Materi Serahan, lembar
tujuan
2. Ceramah : Umum
3. Ceramah : Pelaksanaan
Penyelidikan Lapangan
termasuk Pemetaan
Geoteknik
xiii
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
Waktu : 35 menit
Bahan : Materi Serahan (Bab 5)
xiv
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
MATERI SERAHAN
xv
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
BAB 1
PENDAHULUAN
1-1
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
1-2
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
RANGKUMAN
Pendahuluan
Membahas masalah tujuan dilakukannya suatu pelaksanaan penyelidikan.
Ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang Ahli Pelaksana
Geoteknik, yaitu secara garis besar tentang pekerjaan lapangan, pekerjaan
laboratorium dan laporan.
1-3
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
LATIHAN
1-4
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
BAB 3
PELAKSANAAN PENYELIDIKAN LABORATORIUM
Dalam usaha memberikan lebih banyak masukan data yang akan digunakan di dalam
perhitungan yang sesuai dengan kondisi bangunannya, percobaan laboratorium
diusahakan membuahkan hasil yang andal.
Penelitian akan dibagi ke dalam kelompok besar, yaitu penelitian yang bekenaan dengan:
Pondasi
Bahan timbunan
Bahan beton
Batu
3-1
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
3-2
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
3-3
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
Semua contoh yang akan diuji oleh Konsultan harus didiskusikan dengan pihak
Direksi, sehingga penerepannya dapat diketahui.
3.6.1 Contoh tanah terganggu dari lubang bor (dengan pengambil contoh dinding
tipis)
Tes-tes berikut harus dikenakan pada contoh tanah tak terganggu yang
diambil dari lubang bor.
Analisis ukuran butir
Berat jenis
Batas cair
Batas plastis
Kadar air asli
Kepadatan asli
Kadar bahan organik
Konsolidasi
Unconfined Compressive Strength
Triaxial Shear
3-4
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
3-5
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
3.9.1 Penyelidikan
Pembuatan sumuran uji harus dilakukan di daerah sumber bahan timbunan
sampai sedalam 5m dari permukaan tanah. Luas bagian horisontal sumuran
uji pada permukaan adalah 1,5m kali 1,5m2. Luas bagian dasar harus
sekurang-kurangnya 1m2.
Butir tanah berukuran besar harus dipisahkan di lapangan setiap kedalaman
1m. Contoh pasir sebanyak 20 kg harus diambil dari setiap kedalaman 1m
untuk dites lebih lanjut.
3-6
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
3-7
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
RANGKUMAN
3-8
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
LATIHAN
3-9
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
BAB 5
PELAPORAN
5 -1
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
5.3 Lampiran
Lampiran-lampiran berikut harus disertakan dengan laporan :
Peta lokasi daerah proyek dengan skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000
Peta geologi regional, skala 1 : 100.000; jika tersedia dengan skala yang lebih
besar.
Peta geologi lokal daerah proyek dan peta lokasi titik-titik penyelidikan.
Gambar penampang-penampang geologi, dengan skala vertikal maksimal 2 x skala
horisontal.
Peta lokasi bahan timbunan atau bahan batu.
Peta kegempaan.
Hasil lapangan (yang berhubungan dengan pekerjaan), misalnya :
Log Bor
Geofisik (seismik/ geolistrik)
Perhitungan stabilitas
Diagram sondir
Sumuran uji
Paritan/ adit
Permeabilitas
Hasil laboratorium (yang berhubungan dengan pekerjaan), misalnya :
Hasil penelitian miskroskopis petrografi
Mekanika batuan
Hasil-hasil tes sifat-sifat tanah
Uji triaxial
Uji Direct Shear
Uji uconfined compression
Analisis ukuran butir dan Hidrometer
Uji konsolidasi
Uji kepadatan
Uji Atterberg
Ringkasan
Foto-foto yang memuat keadaan lokasi dan kegiatan pekerjaan lapangan.
5 -2
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
RANGKUMAN
Pelaporan
Membahas masalah apa saja yang menjadi sasaran isi dari pembuatan laporan.
Membuat kesimpulan sebagai rekomendasi kepada pengguna data hasil laporan
kegiatan serta lampiran-lampiran pendukung dari pelaporan.
5 -3
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
LATIHAN
1. Sebutkan isi laporan pennyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah yang merupakan
hasil keseluruhan penyelidikan lapangan dan laboratorium !
2. Sebutkan mengenai isi kesimpulan dan saran-saran secara ringkas dan jelas dalam
membuat laporan !
3. Sebutkan lampiran-lampiran apa saja yang perlu disertakan dalam pembuatan laporan
hasil penyelidikan ?
5 -4
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Pengendalian Pelaksanaan Penyelidikan Geoteknik
DAFTAR PUSTAKA
2. Haryoko, Riwayat, Dasar Interpretasi Log (Suatu Pedoman Praktis) Log Analisis,
Production Geologist Pertamina, 1983.
3. Hunt, Roy E., Geotechnical Engineering Analysis and Evaluation, Mc. Growhill Book
Company, New York, 1986.
4. ITB Fisika, Kursus Pengukuran Dasar Geofisika untuk Eksplorasi dan Geoteknik (Diklat
Paraktikum), 1989.
5. Dr. Ir. Made Astawa Rai, Mekanika Batuan, Lab. Geoteknik Pusat antar Universitas –
Ilmu Rekayasa, ITB.
6. Keynine Dimitri P. and Judd William R., Principles of Engineering Geology and
Geotechnics, Mc Grawhill Book Company, New York, Toronto, London, 1957.
9. Ir. Soeroto D., Petunjuk Pengujian Laboratorium Geologi Teknik dan Mekanika Batuan,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Balitbang Pengairan, Departemen Pekerjaan
Umum, Republik Indonesia, 1984.
11. Bell F. G., Fondation Engineering in Difficulty Ground, Newnes Butterworth, London,
Boston, 1978.
12. Hock E. and E. T. Brown, Under Ground Excavation Rock, Institute of Minery and
Metalogy, London, 1980.
13. Bell F. G., Engineering Properties of Soil and Rock, Newnes Butterworth, London,
Boston, 1981.