Anda di halaman 1dari 49

GERUSAN LOKAL (LOCAL SCOUR)

Oleh: Miskar Maini, M.Eng.


GERUSAN LOKAL (LOCAL SCOUR)

Lingkup materi kuliah:


1. Mekanisme
2. Prediksi Kedalaman Gerusan
3. Pengendalian
Erosi Lokal (Local Scour)
• Pilar Jembatan
Gerusan

• Pangkal jembatan
Gerusan dan (Kemungkinan ) Endapan

• Penyempitan Sungai
Gerusan

• Struktur Hidraulik
Gerusan dan (Kemungkinan ) Endapan
Gerusan Lokal
Gerusan Lokal
•Kapan Terjadi ?
•Apabila kapasitas aliran sungai untuk
mengerosi (menggerus) dan mengangkut
sedimen melebihi kapasitas untuk memasok
sedimen.
Gerusan Lokal
• apabila sedimen terangkut • apabila gerusan
dari gerusan dan tidak ada mendapatkan pasokan
pasokan kedalamnya sedimen terus-menerus
dari proses transpor
sedimen di sungai
Gerusan Lokal
Gerusan Lokal
•Gerusan lokal di sekitar pilar jembatan
U/Ucr < 0.5 tidak ada gerusan
0.5 < U/Ucr < 1 clear-water scour
U/Ucr > 1 live-bed scour

U : kecepatan aliran
Ucr : kecepatan aliran kritis transpor sedimen
Proses Gerusan Lokal
• Diawali di satu atau dua titik, kemudian membesar, gerusan makin
dalam
• Dalam aliran seragam dan permanen (uniform and steady flow):
 Perkembangan kedalaman gerusan sangat cepat di awal proses
dan melambat setelahnya
Faktor yang Mempengaruhi Kedalaman
Gerusan
• Kecepatan Aliran pada alur sungai
• Gradasi sedimen
• Ukuran Pilar dan Ukuran Butir Material Dasar
• Kedalaman Dasar Sungai dari Muka Air
• Bentuk Pilar Jembatan
• Posisi Pilar (sudut kemiringan pilar)
Prediksi Kedalaman Gerusan
Gerusan
Prediksi Kedalaman Gerusan
Gerusan
Prediksi Kedalaman Gerusan
Gerusan

• Clear water
ds = 2.3 Kσ. Ks. Kα. Kdt. Kd
Keterangan :
Kσ = Fungsi dari standar deviasi geometrik distribusi ukuran partikel
Ks = Faktor bentuk pilar
Kα = Faktor posisi pilar
Kdt = Faktor ukuran pilar
Kd = Faktor ketinggian aliran
α = sudut aliran
Menurut, Dietz (1972) dan Neil (1973) terhadap pengaruh bentuk pilar
tampak horisontal croos section, mereka menegaskan dan
merekomendasikan nilai faktor bentuk pilar ( Ks). Laursen dan Touch (1956),
mempelajari ini pada pilar rectangular horizontal croos section dengan
memberikan sudut kemiringan terhadap aliran. Bila sudut terjang aliran
terhadap pilar 0 maka Kα = 1.
0

Nagasaki dan suzuki (1976) menyajikan beberapa pengujian gerusan


disekitar pilar rectingular horizontal croos section dengan Lb/b berkisar 1,75
dengan variasi sudut 0 – 45 . Dari penelitian tersebut gerusan yang terjadi
0 0

untuk sudut 30 hampir sama dengan 45 , namun itu lebih besar dari 0 yang
0 0 0

mana Kα = 1,3 – 1,8.

Kα = (cos α + Lp/b sin α)0,62


Dimana :
Kα = faktor orientasi pilar terhadap aliran
b = sisi lebar bentuk pilar
Lp = sisi panjang bentuk pilar
α = Sudut datang aliran terhadap pilar
Koefisien arah sudut aliran (Kα) pada pilar
(Sumber : Breuser dan Raudkivi, 1991:71)
Pengendalian Gerusan Lokal
Pengendalian Gerusan Lokal
Menghitung Kecepatan Aliran :

Menghitung angka Reynolds :

Menghitung angka Froude :

Menghitung jari-jari Hidraulis :


Menghitung koefisien Manning :

Menghitung kemiringan saluran :


Menghitung selisih massa relatif :

Menghitung tegangan geser :

Menghitung kecepatan geser :

Persamaan Shield:

Menghitung tegangan geser kritik


dengan :
σg = standar geometri
d = diameter butiran d50 (m)
g = percepatan gravitasi (m/s²)
Δ = relatif densiti (-) Δ = (ρs-ρ)
ρ = massa jenis air (kg/m³)
u*c = kecepatan geser kritik (m/s)
τc = nilai kritik (N/m2)
θc = parameter mobilitas kritik (-)-dari grafik shields
R = jari-jari hidraulik (m)
y0 = kedalaman aliran (m)
I = kemiringan dasar sungai
Contoh Perhitungan Empiris Kedalaman Gerusan
Lokal
1. Karakteristik Aliran
Data parameter aliran :
Lebar saluran segi empat, B = 0.20 m
Kedalaman aliran, h = 0.10 m
Debit, Q = 3.56 liter/s
Diameter butiran sedimen, d50 = 0.49 mm
Diameter butiran sedimen, d84 = 1.45 mm
Berat jenis sedimen, Gs/ρs = 2990 kg/m3
Lebar pilar, b = 3 cm, l = 6 cm
Bentuk Pilar lenticular
Sudut aliran, α = 15o

Analisis lah kedalaman gerusan lokal menurut Raudkivi,


silahhkan di cari/ditentukan parameter yang belum diketahui
Menghitung Kecepatan Aliran :

Menghitung angka Reynolds :

Menghitung angka Froude :

Menghitung jari-jari Hidraulis :


Menghitung koefisien Manning :

Menghitung kemiringan saluran :


Menghitung selisih massa relatif :

Menghitung tegangan geser :

Menghitung kecepatan geser :

Berdasarkan grafik Shield untuk d50 = 0.497 dan u* = 0.0174 didapat


koefisien Shield (θc) = 0.04

Persamaan Shield:

c
 0,04
Menghitung tegangan geser kritik  s    g d
Grafik Shields
Menghitung kecepatan geser kritik

kecepatan aliran kritik, maka analisisnya adalah :

Dari hasil tersebut diatas bahwa Uc = 10,864 m/s dan U = 0.178 m/s
sehingga Uc >U untuk U/Uc = 0.016<1,0 yang berarti proses transportasi sedimen
belum terjadi.
Menghitung standar deviasi geometrik :

Dari Gambar 10 hubungan diameter ukuran butiran material dasar dengan


koefisien simpangan baku (Kσ) fungsi standar deviasi geometri ukuran butir (σg)
pada 1 > u*/u*c ≥ 0.8, di dapat nilai Kσ = 0.77 Koefisien bentuk pilar (Ks) dapat
dicari dari Tabel 1. Untuk pilar lenticular Ks = 0,8

Untuk koefisien arah sudut aliran (Kα) digunakan rumus:

Kα = (cos α + l/b sin α)0,62

Kα = 1,277
yo/b = 0,1/0,03 = 3,33

ds = 2.3 Kσ. Ks. Kα. Kdt. Kd


= 2.3 x 0,77 x 0,8 x 1,277 x 0,98 x 1 = 1,7731 m
Gambar 12. Hubungan
koefisien reduksi ukuran butir
relatif K(b/d50) dengan ukuran
butir relatif (b/d50) untuk kondisi
aliran air bersih dan bersedimen
(Sumber : Breuser dan
Raudkivi, 1991:69)
Gambar 13. Hubungan koefisien aliran (Kdα) dan kedalaman aliran relatif (y0/b)
dengan ukuran relatif (b/d50) (Sumber : Breuser dan Raudkivi, 1991:71)
Assignment ke 6
1. Jelaskan apa saja faktor yang mempengaruhi kedalaman
gerusan?
2. Suatu sungai akan dibangun jembatan dengan tipe pilar
jembatan berbentuk persegi K = 0.8 ; Ks = 1.22 ; Kα = 1.0 ; Kdt
= 1.0 ; Kd = 0.55 hitunglah kemungkinan kedalaman gerusan
yang akan terjadi di pilar jembatan tersebut.
3. Jembatan pahlawan 12 memiliki pilar jembatan berbentuk
silinder dengan diameter pilar, Dp = 15 m, dan kedalaman
aliran, h = 8 m, desain lah bangunan pengendali gerusan
dengan 2 alternatif tipe yaitu :
a) Rip-rap apron
b) Footing apron

Anda mungkin juga menyukai