PELATIHAN
AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK
KATA PENGANTAR
Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human
Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada
urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-
negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3,
merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai
modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan
SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1
dan 2 bahwa :
(1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan
bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang
sumber daya air
i
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik
oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar
pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena
menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk
mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan
kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.
ii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli / terampil
dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu
dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik untuk desain pekerjaan jalan dan jembatan, Desain Hidro
Mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk Desain pekerjaan dibidang bangunan
gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang Sumber Daya Air, telah
menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli
Desain Hidro Mekanik (Hydro Mechanical Design Engineer) merupakan salah satu
jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan
yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Desain
Hidro Mekanik bidang sumber daya air.
Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Desain Hidro Mekanik (Hydro Mechanical
Design Engineer) ini terdiri dari 6 (enam) modul yang merupakan satu kesatuan yang
utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Desain Hidro
Mekanik (Hydro Mechanical Design Engineer)
Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Desain Pekerjaan Hidro Mekanik Sumber Daya Air.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Tim Penyusun
iii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
LEMBAR TUJUAN
TUJUAN PELATIHAN
iv
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
v
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
DAFTAR ISI
RANGKUMAN
LATIHAN
RANGKUMAN
LATIHAN
vi
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
RANGKUMAN
LATIHAN
RANGKUMAN
LATIHAN
RANGKUMAN
LATIHAN
DAFTAR PUSTAKA
vii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kondisi Aliran yang Lewat Di dalam Terowongan ...................... 2-2
Gambar 2.2 : Debit yang Lewat Di dalam Terowongan dalam
Kondisi Aliran Terbuka dan Tertekan ........................................ 2-3
Gambar 2.3 : Nilai Koefisien pada Bentuk Inlet .............................................. 2-3
Gambar 3.1 : Hidrograf Banjir PMF .................................................................. 3-2
Gambar 3.2 : Hidrograf Banjir Kala Ulang 100 tahun ........................................ 3-2
Gambar 3.3 : Hubungan Elevasi, luas genangan dan Volume pada
waduk Jatigede........................................................................... 3-3
Gambar 5.1 : Struktur Pintu dan Rencana Permukaan Air ............................ 5-20
Gambar 5.2 : Vektor Beban Air ..................................................................... 5-22
Gambar 5.3 : Struktur Pintu Radial dari Samping ......................................... 5-22
Gambar 5.4 : Struktur Pintu Radial dari Atas ................................................ 5-23
Gambar 5.5 : Gambar Momen dan Gaya Geser ........................................... 5-28
Gambar 5.6 : Kondisi Beban pada Girder Utama Bagian Atas ...................... 5-32
Gambar 5.7 : Momen Lentur dan Gaya Geser .............................................. 5-38
Gambar 5.8 : Beban pada Girder Bawah ...................................................... 5-40
viii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
DAFTAR TABEL
ix
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Desain Hidro Mekanik
(Hydro Mechanical Design Engineer) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi,
elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja, sehingga dalam Pelatihan Ahli Desain
Hidro Mekanik, unit-unit kompetensi tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisa dari masing-masing Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan
kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja melalui metode pembelajaran
yang diberikan untuk mencapai indikator keberhasilan dengan tingkat / level dari
setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum
dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.
x
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
DAFTAR MODUL
xi
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
PANDUAN PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaan
- Menjelaskan Tujuan Pembelajaran - Mengikuti penjelasan TPU & OHT
Umum dan Khusus (TPU & TPK) TPK dengan baik dan aktif
- Merangsang motivasi peserta dengan - Mengajukan pertanyaan
pertanyaan atau pengalamannya apabila kurang jelas
dalam membuat detail desain
- Waktu : 10 menit
2. Ceramah : Pendahuluan
- Menjelaskan secara umum - Memperhatikan penjelasan OHT
Kriteria dan perhitungan desain yang instruktur dengan baik dan
digunakan sebagai acuan untuk aktif
melaksanakan pekerjaan Desain Hidro - Mencatat hal-hal yang perlu
Mekanik. - Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas.
- Waktu : 15 menit
- Bahan : Materi Serahan (Bab. 1)
3. Ceramah : Analisis Data Hidrolika,
Hidrologi dan Parameter
Bangunan Sipil
- Menjelaskan analisa hidrolika - Memperhatikan penjelasan OHT
bangunan pengelak, analisa hidrolika instruktur dengan baik dan
bangunan pelimpah dan parameter aktif
bangunan sipil - Mencatat hal-hal yang perlu
- Waktu : 45 menit - Mengajukan pertanyaan
- Bahan : Materi Serahan (Bab.2) apabila kurang jelas.
xii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
xiii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
MATERI SERAHAN
xiv
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Kriteria dan Perhitungan Desain digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan
pekerjaan desain Hidro Mekanik. Modul ini berisikan perencanaan dasar untuk
pekerjaan desain Hidro Mekanik yang meliputi penentuan dimensi dari Terowongan
Pengelak, outlet Irigasi, power waterway, spillway. Disamping itu disampaikan pula
pekerjaan Hidro Mekanik yang meliputi :
Analisa hidrolika, hidrologi dan parameter bangunan sipil
Penyusunan kriteria desain
Jenis dan tipe peralatan hidro mekanik
Detail desain Hidro Mekanik
1-1
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
1-2
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
RANGKUMAN
Kriteria dan perhitungan desain digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan pekerjaan
Desain Hidro Mekanik. Modul ini berisikan perencanaan dasar untuk pekerjaan desain
yang meliputi penentuan dimensi dari suatu bangunan. Di samping itu, pekerjaan Hidro
Mekanik meliputi :
Analisa hidrolika, hidrologi dan parameter bangunan sipil
Penyusunan kriteria desain
Jenis dan tipe peralatan Hidro Mekanik
Detail desain Hidro Mekanik
1-3
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
LATIHAN
1. Lingkup pekerjaan membuat desain pekerjaan Hidro Mekanik terdiri dari persiapan
dan pengumpulan data, apa saja yang tercakup dalam persiapan dan pengumpulan
data tersebut ? Sebutkan dan jelaskan !
2. Digunakan untuk apa kriteria dan perhitungan desain ?
1-4
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
BAB 2
ANALISIS DATA HIDROLIKA, HIDROLOGI DAN
PARAMETER BANGUNAN SIPIL
2.1 Umum
Berdasarkan kondisi topografi, rencana teknis saluran didasarkan pada perhitungan-
perhitungan hidrolika untuk memperoleh gambaran kondisi pengaliran melalui suatu
saluran tersebut pada debit-debit tertentu. Bentuk dan dimensi saluran serta tinggi
peralatan Hidro Mekanik misalnya pada bangunan pengelak. Di bawah ini akan
diberikan contoh analisa hidrolika pada bangunan pengelak.
2.2.2 Pada saat seluruh panjang terowongan penampang atau alirannya terisi
penuh oleh air, sehingga terjadi aliran tekan. Dalam hal ini kecepatan airnya
ditentukan oleh perbedaan tinggi tekan, sehingga menggunakan rumus
sebagai berikut :
2 gH
V
f
2 gH
Q Ax
f
2-1
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
Q = Debit beraliran tekan (m3/dt)
g = Percepatan grafitasi (m/dt2)
H = Tinggi tekan (m)
f = Jumlah koefisien tinggi tekan
Kondisi aliran terbuka dan tertekan yang lewat di dalam terowongan
ditunjukkan dalam gambar dibawah ini :
2-2
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Gb. 2.2 Debit yang lewat di dalam Terowongan dalam kondisi aliran terbuka dan
tertekan
2-3
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
2-4
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tabel 2.1
Hubungan antara nilai tinggi air, debit dan tampungan (H-Q-S)
H Q Q/2 S S/∆t
Elevasi Keterangan
(m) (m3/dt) (m3/dt) x 106 m3 x 106.m3
2-5
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
2-6
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
penelusuran banjir didapat debit outflow dimisalkan Qout = 444,07 m3/ dt. Elevasi
muka air tertinggi 261,98 m dan elevasi mercu pelimpah 247,00 m, sehingga tinggi
air di atas mercu pelimpah 14,98 m dan lebar pintu 12,50 m.
Bentuk mercu pelimpah direkomendasikan berdasarkan US Bereau of Reclamation
(USBR). Untuk menentukan mercu pelimpah menggunakan debit banjir rencana,
missal Q = 11.000 m3/ dt (lihat gambar 3.1).
Rumus yang digunakan untuk menentukan bentuk mercu pelimpah :
n
Y X
K
Ho Ho
Dimana :
Y = jarak vertikal dari as bangunan pelimpah ke titik di permukaan
bangunan pelimpah
X = jarak horisontal dari as bangunan pelimpah ke titik permukaan
bangunan pelimpah
Ho = Tinggi tekanan di atas mercu pelimpah
K dan n = Konstanta yang dipengaruhi oleh kemiringan pelimpah dan kecepatan
pada saluran pengarah.
Q 0,552 C L eff H
3
2
C Inclined
C Co
C vertikal
L eff L' 2 NK p K a . H
Dimana :
Q = debit rencana (m3/ dt)
C = koefisien debit
Leff = lebar effektif puncak pelimpah
H = tinggi tekanan total di atas mercu pelimpah (m)
L’ = panjang pelimpah sesungguhnya (m)
N = jumlah pilar di atas mercu pelimpah
Kp = koefisien pada pilar
Ka = koefisien pada dinding samping
2-7
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
2-8
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
2-9
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
RANGKUMAN
Berdasarkan kondisi topografi secara umum rencana teknis saluran didasarkan pada
perhitungan-perhitungan hidrolika untuk memperoleh gambaran kondisi pengaliran
melalui suatu salauran pada debit-debit tertentu.
Dalam analisa hidrolika, bangunan pengelak diperhitungkan terhadap 2 (dua) keadaan,
yaitu :
Pada saat seluruh panjang terowongan belum terisi penuh oleh air.
Pada saat seluruh panjang terowongan terisi penuh oleh air.
Kemudian perhitungan didasarkan pada kehilangan tekanan dalam aliran di dalam
terowongan, kehilangan tekan pada saat air mulai masuk pada bangunan inlet dan
perhitungan penelusuran banjir lewat terowongan, serta analisa hidrolika bangunan
pelimpah direncanakan dengan debit banjir rencana.
2 - 10
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
LATIHAN
1. Berdasarkan kondisi topografi, digunakan untuk apa rencana teknis saluran yang
didasarkan terhadap perhitungan hidrolika ? Jelaskan !
2. Apa yang dimaksud dengan kehilangan tekanan yang diperhitungkan dalam aliran di
dalam terowongan ? Jelaskan !
2 - 11
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
BAB 3
PENYUSUNAN KRITERIA DESAIN
3.1 Umum
Penyusunan kriteria desain diperlukan sebagai dasar untuk mendesain pekerjaan
Hidro Mekanik yang berisikan detail desain tentang perhitungan dan analisa
pendesainan peralatan Hidro Mekanik dan pelengkap lainnya.
3-1
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
3-2
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
3-3
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
3-4
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
RANGKUMAN
Penyusunan kriteria desain diperlukan sebagai dasar untuk mendesain pekerjaan Hidro
Mekanik yang berisikan detail desain tentang perhitungan dan analisa pendesainan
peralatan Hidro Mekanik dan pelengkap lainnya.
3-5
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
LATIHAN
3-6
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
BAB 4
JENIS DAN TIPE PERALATAN HIDRO MEKANIK
Dalam menentukan jenis peralatan Hidro Mekanik banyak pertimbangan dalam pemilihan
jenis peralatan tersebut. Namun di dalam pertimbangan tersebut banyak faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan tipe.
4-1
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
4-2
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
4-3
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
4-4
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
RANGKUMAN
4-5
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
LATIHAN
4-6
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
BAB 5
DETAIL DESAIN HIDRO MEKANIK
5-1
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
Pw = Beban tekanan air (tf)
H1 = Tinggi air dari atas pintu 26 m
H2 = Tinggi air dari dasar pintu 36 m
B = Bentang sealing = 4,62 m
Gw = Berat jenis air = 1,0 tf / m3
Pw = 1432,2 tf
5-2
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
Mmax = momen lentur maksimal (tf-m)
W = beban hidraulik pada tiap batang (tf)
L = bentang yang menahan = 5,02 m
B = bentang sealing = 4,62 m
Gaya geser
Gaya geser maksimal dihitung dengan persamaan berikut :
W
S max
2
Dimana :
Smax = gaya geser maksimal
W = beban hidraulik pada tiap batang (tf)
Hasil perhitungan
Semua batang mempunyai potongan sama, karena beban terbesar
bekerja pada batang B, momen lentur dan gaya geser dihitung hanya
untuk batang B.
Mmax = 156,8 tf – m
Smax = 115,72 tf
5-3
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Batang C
Momen Inersia I = 832.156 cm4
Potongan Modulus Z = 15.157,67 cm3
Luas web Aw = 224,84 cm2
Luas A = 451,32 cm2
Z Potongan modulus15.157,67 cm 3
5-4
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
W 3 L x B 2 B3
δ max L
48 EI 2 8
Dimana :
max = defleksi maksimal setiap batang
W = beban rencana pada batang B = 231,44 kgf
L = bentang yang menahan = 5,02 m
B = bentang sealing = 4,62 m
E = modulus elastis baja = 2,1 x 106 kgf / cm2
I = Momen inersia = 832.156 cm4
23 x 10 10
max
1
defleksi diijinkan
502 800
ℓ>m
Momen lentur
M = P x m x (3 ℓ2 – m2) / 24
Gaya geser
S = P x m x ( ℓ - m/2) / 2
5-5
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
ℓ≤m
Momen lentur
M = P x m x ℓ2 / 12
Gaya geser
S=Pxmxℓ/4
Dimana :
M = Momen lentur maksimal (kgf – cm)
P = tekanan air rata-rata (kgf / cm2)
m = jarak gelagar tegak (cm)
ℓ = jarak antara batang mendatar (cm)
S = Gaya geser maksimal (kgf)
Sifat potongan
Potongan JIS G3192 hot roller steel (380 x 100 x 10,5 / 16) dan potongan
berikut dipakai
- Potongan hot rolled steel
I = 12100 cm4
Z = 642 cm3
Aw = 29,8 cm2
5-6
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
= tegangan lentur maksimal (kgf/ cm2)
M = momen lentur maksimal 704107 kgf-cm
Z = modulus terkecil dari potongan 642 cm3
S
τ
Aw
Dimana :
= tegangan geser maksimal (kgf/ cm2)
S = gaya geser maksimal 12912 kgf
Aw = luas terkecil dari web 29,8 cm2
Maka,
1096,7 kgf / cm 2 1200 kgf / cm 2
Tegangan lentur yang diijinkan
433,28 kgf / cm 2 700 kgf / cm 2
Tegangan geser yang diijinkan
5-7
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
5-8
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Gaya reaksi
Momen pada H
Momen pada I
Momen pada J
5-9
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Maka diperoleh :
5 - 10
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
- Gaya Geser
5 - 11
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
P = tegangan kontak Hertz (kgf/ cm2)
P1 = beban yang bekerja pada satu roda = 275 tf
= 275.000 kgf
5 - 12
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
5 - 13
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tangkai
Momen lentur maksimal
5 - 14
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
K = tegangan dukung beton (kgf/ cm2)
P = beban distribusi pada roda 275.000 kgf
bf = lebar dasar flange (cm)
I = momen inersia geometri dari kerangka trak (cm4)
M = momen lentur bekerja pada kerangka trak (kgf-cm)
a = separo panjang distribusi tegangan beton pada dasar kerangka trak
(cm)
5 - 15
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Maka,
P
c
Ac
2,73 kgf / cm 2 8 kgf / cm 2 tegangan yang diijinkan
5 - 16
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
5 - 17
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Daya apung
5 - 18
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
5.2 Spillway
5.2.1 Pintu radial spillway
Tipe : pintu radial
Jumlah : 5 buah
Tinggi : 14.500 mm (0,55 m tidak tercelup)
Lebar : 12.500 mm
Lantai dasar : EL. 246.050 mm
Permukaan air tertinggi (F.S.L) : 260.000 m
M.F.L : 263.000 mm
Head rencana : El. 260.550 – EL.246.050 = 14.500 mm
Bantalan : anti gesekan atau bantalan melumas
sendiri
Tegangan yang diijinkan : bahan SS 400 : 1200 kg/ cm2
SM 50 : 1600 kg/ cm2
Korosi : 2 mm untuk seluruh bangunan pintu
5 - 19
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
H
α 2 Sin -1 .
R
0,555 Rad
H1
Sin α 1
R
0,4
H
Sin α 2
R
0,53
Cos α1 1 Sin 2 α1
0,9165
Cos α 2 1 Sin 2 α 2
0,8479
5 - 20
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
1 = sudut antara ujung permukaan air pada pintu dengan garis mendatar
pada pusat pin trunnion.
2 = sudut antara garis menadatar pada pusat pin trunnion dengan lantai
dasar pintu.
H = jarak tegak antara lantai dasar pintu dengan pusat trunnion (7,95 m).
H1 = jarak tegak antara rencana permukaan air dengan pusat pin trunnion.
Hd = Head rencana (EL. 260,55 – EL.246,05 = 14,50 m).
R = jari-jari pintu radial (15 m).
Beban tegak
Pc P 2 Pu 2 1
2
1758,13 tf
Pu
β tan -1
p
0,7108 Rad
Lc α 2 β α1 R
3,288 m
5 - 21
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
Pc = total tekanan air = 1758,13 tf
= sudut beban dari permukaan dasar pintu
Lc = jarak titik beban dari dasar pintu
5 - 22
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
5 - 23
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
Pc = total beban tekanan air = 1758,13 tf
P1 = beban tekanan air pada lengan atas = 2359,9 tf
P2 = beban tekanan air pada lengan bawah = 2359,9 tf
= sudut antara dua arah beban
FH F . Cos n 37,5 tf
FV F Sin n 64,95 tf
Dimana :
F = beban angkat di satu sisi (tf)
Fn = beban yang diangkat (diperkirakan 150 tf)
FH = Beban arah lengan (tf)
FV = Beban arah tegak lurus lengan (tf)
n = sudut antara seling pengangkat dengan lengan
5 - 24
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tebal flange
bf
tf 56 20 mm
24
Lengan atas
5 - 25
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tebal web
bw
tw 24 5,75 mm
130
Tebal flange
tf
tf 26 16,6 mm
24
H 1 V1
C W a 2 6b 2
h 4 k 1 2 h
164,82 tf
Gaya axial pada lengan
V1 . h H 1 . C
N1
S
1095,39 tf
Momen lentur
Pada titik A
M AB
W a 2 6b 2
12 k 1 2
3,96 tf m
5 - 26
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Pada titik B
M BA 2M AB 7,93 tf m
M BC
W 3k 1 b 2 a 2
6 k 1 2
722,21 tf m
W . b2
M BE
2
714,27 tf m
Dimana :
MBA = momen lentur AB pada titik B (tf-m)
MBC = momen lentur BC pada titik B (tf-m)
MBE = momen lentur BE pada titik B (tf-m)
Pada titik G
W . a2
MG M BC
8
434,8 tf m
Dimana :
MG = momen lentur pada girder utama di titik G (tf-m)
Gaya geser
Pada titik B
QBE = W . b
= 519,47 tf
Dimana :
QBE = gaya geser pada BE di titik B (tf)
W.a
Q BG
2
661,15 tf
Dimana :
QBG = gaya geser pada BG di titik B (tf)
5 - 27
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tegangan
Tegangan pada girder utama bagian atas di titik B
Tegangan lentur
M BC
σ Bb 1328,3 kgf/ cm 2
Z X1
Dimana :
Bb = tegangan lentur di titik B (Kgf/ cm2)
5 - 28
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
lo
σ a 1600 16 K 8
bf
Aw 1
1,53
Ac
Aw
K 3
2Ac
1,94
8 lo
4,12 8,79 30
K bf
a = 1460,78 kgf/ cm2
Tegangan geser
Dipilih gaya geser maksimum QBG = 661,15 tf
Q BG
Q BG
Aw 1
771 kgf/ cm 2 τ a 900 kgf/ cm 2
5 - 29
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Aw 1
K 3
2Ac
1,94
8 lo
4,12 17 30
K bf
a = 1200,32 kgf/ cm2
5 - 30
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tegangan
Perhitungan tegangan dihitung berdasarkan rumus-rumus di bawah ini dan
terlihat pada tabel.
N 1 x 10 3
σN kgf/ cm2
Zx 2
σx
M x x 10 5
Zx 2
σ
ax kgf/ cm 2
1600
Dimana :
N = tegangan axial pada bidang datar (kgf/ cm2)
x = tegangan lentur pada bidang datar (kgf/ cm2)
Dimana :
T < ax
5 - 31
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
S
σax 1600 11,2 15
R x2
1313,95 kgf/ cm 2
δ
5 . W . a2
384 E . Ix 1
5a 2 24b 2
0,0001 cm 0,001 mm
0,0001 1
B 1250 800
δ
W.b
24 . E . Ix 1
3b 3 6b 2 a b 3
1
0,0001
800
5 - 32
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
W = beban tekanan air = w = 188,9 tf/ m
Ix3 = momen inersia girder utama (cm4)
Iy3 = momen inersia lengan (cm4)
B = bentang pintu (12,5 m)
h = jarak pusat girder dengan pusat pin (m)
s = panjang lengan (m)
a = jarak lengan pada girder (m)
b = jarak lengan ke ujung bentang
H2 = reaksi mendatar (tf)
V2 = reaksi tegak (tf)
5 - 33
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Lengan bawah
5 - 34
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Gaya
Faktor kekakuan
Ix 3 . S
K2 35,76
Ix 4 . a
Reaksi tegak di titik A dan D
W.B
V2 FH
2
1203,12 tf
Gaya reaksi mendatar pada titik A dan D
H 2 V2
c W a 2 6b 2 12 FH . d
h 4 k 2 2 h
168,20 tf
Dimana :
H2 = gaya reaksi mendatar pada bagian bawah
Gaya axial pada lengan
V2 . h H2 .c
N2
S
1116,96 tf
Dimana :
N2 = gaya axial pada lengan bawah
Momen lentur
Pada titik A
M AB
W a 2 6b 2 12 . FH . d
12 k 2 2
5,17 tf . m
Dimana :
MAB = momen lentur AB di titik A (tf . m)
Pada titik B
MBA = - 2 MAB = 10,34 tf . m
5 - 35
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
M BC
W 3k 2 . b 2 a 2 6k 2 . FH . d
6 k 2 2
769,50 tf m
w . b2
M BE FH . d
2
659,15 tf m
Dimana :
MBA = momen lentur BA di titik B (tf-m)
MBC = momen lentur BC di titik B (tf-m)
MBE = momen lentur BE di titik B (tf-m)
Pada titik G
w . a2
MG M BC
8
1926,51 tf . m
Dimana :
MG = momen bending girder utama di titik G
Gaya geser
Diantara titik A dan titik B
M AB M BA
Q AB
S
0,98 tf
Dimana :
QAB = gaya geser AB pada titik A (tf)
5 - 36
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Pada titik B
Wa
Q BG 661,15 tf
2
Gaya geser dan momen putar titik B dan E pada girder bawah dan
beban angkat pada girder bawah dan beban angkat.
QBE = Qw + QH
= W + FH, dimana W = w x b
= 519,47 tf
Dimana :
QBE = gaya geser BE di titik B (tf)
Qw = gaya geser pada plat web karena tekanan air (tf)
QH = gaya geser plat web karena beban angkat (tf)
QBE = 556,97 tf
*) Beban tegak
QV = FV = 64,95 tf
Dimana :
QV = gaya geser pada girder flange
5 - 37
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tegangan
Tegangan girder bawah pada titik B
Tegangan lentur
M BE
σ BH
Zx3
566,62 kgf/ cm 2
Dimana :
BH = tegangan lentur bidang datar di titik B (kgf/ cm2)
V = tegangan lentur bidang tegak di titik B (kgf/ cm2)
5 - 38
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
5 - 39
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
S
σ ax 1600 11,2 15
R x4
1313,95 kgf/ cm 2
δ
5 w . a2
384 . E . Ix3
F d . a2
5a 2 24b 2 H
8 . E . I x3
0,0000195 cm
δ 1
1,5 10 8
B 800
Dimana :
= pembengkokan (cm)
E = modulus elastisitas baja 2,1 x 106 (kgf/ cm2)
B = bentang pintu (1250 cm)
δ1
w. b
3b 3 6b 2 . a b 3
24 . E I x3
0,000035 cm
FH . d 3 3a b
δ2 2
6 . E . I x3 d d
0,000029 cm
5 - 40
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
δ δ1 δ 2 0,000064
δ 1
5,1 10 8
B 800
Dimana :
= pembengkokan total girder utama bawah
1 = pembengkokan girder utama bawah karena tekanan air (cm)
2 = pembengkokan girder utama bawah karena beban diangkat
(cm).
Pin trunion
Gabungan gaya reaksi tegak (beban pada pin trunion)
PV V 1 V2 2V1 V2 Cos θ
2 2
2110 tf
Dimana :
PV = gabungan gaya reaksi tegak (tf)
V1 = reaksi gaya tegak pada lengan atas = 1179,9 tf
V2 = reaksi gaya tegak pada girder bawah = 1203,12 tf
= sudut antara girder bawah dengan atas = 55,36°
Momen
Momen akibat gaya tegak
Mv = - Pv . r1 .
= - 168,8 tf
Dimana :
Mv = momen akibat gaya tegak (tf-m)
r1 = jari-jari pin trunion = 0,4 m
= koefisien antara pin dan metal berlapis oli = 0,2
5 - 41
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Momen total
MT = MV + MH
= - 197,10 tf-m
Dimana :
MT = momen total (tf-m)
5 - 42
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
Iu = momen inersia lengan atas (cm4)
IL = momen inersia lengan bawah (cm4)
5 - 43
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
H = beban tekanan air pada titik D = 0 tf/ m2
w1 = beban tekanan air pada titik A = 4,26 tf/ m2
w2 = beban tekanan air pada titik B = 13,64 tf/ m2
H = beban tekanan air pada dasar = 14,5 tf/ m2
1 = panjang lengkungan dari D ke A = 5215 mm
5 - 44
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
L1 = jarak mendatar antara dasar dengan pin trunnion (12,72)
W = berat beban pada dasar pintu (tf/ m)
Wg = berat pintu = 150 tf (diperkirakan)
L2 = jarak antara titik berat pintu dengan pintu trumnion
= 11,85 m
B = bentang pintu = 12,5 m
d = jarak antara lengan bawah dan dasar pintu = 1m
W2 x 2 x2 x
M x R' B x w 2 w 1 M B M A M B
2 6 2 2
5 - 45
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
X1 = 5,145
w2 x2 x3 x
M x R' B . x w 2 w 1 M B M A M B
2 6 2 2
M x 104,186 tf m
Pada titik B
H W2 x 3
Q BC 14,773 tf
2
1
2
2
Q BA M A M B 2w 2 w 1 59,34 tf
2 6
Pada titik A
w 2 w1 2
Q AB Q BA 43,4 tf
2
w 1 h 1
Q AD 11,10 tf
2
Momen lentur dan gaya geser akibat tekanan air dan berat pintu
M’A = MA = - 19,30 tf-m
M’B = MB – W . d = - 10,50 tf-m/ m
2
X1
3
W . X1 X1
M' x R' B . X 2 1
w 2 w 1 M' B M' A M' B
2 6 2 2
W2 W1 1 2 M' A M' B
X W2 . X R' B 0
1
2 2 2
X11 = 5,17
2
X1
3
W . X1 X1
R' B . X 2 w 2 w 1 M' B M' A M' B
1 1
Mx
2 6 2 2
M x 134,02 tf m
1
5 - 46
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
MA1, MB1, M1x = momen lentur pada setiap titik (tf-m/ m)
X1 = maksimal momen lentur dari titik B (m)
R’B = gaya reaksi pada titik B akibat beban tekanan air
pada titik A dan titik B (tf-m)
Pada titik B
W.d
Q1 BC Q BC 21,15 tf
3
1 1
2
2
Q 1
BA M A M B
1
2w 2 w 1 59,57 tf
2 6
Pada titik A
w 2 w1 2
Q1 AB Q1 BA 43,17 tf
2
Q1AD = QAD = 11,10 tf
Tabel 5.1
Gaya Akibat Beban Tekanan Air
Tabel 5.2
Gaya Akibat Beratnya Sendiri
5 - 47
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
5 - 48
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Momen inersia
Ix = 399,633 cm4
Zx = 8880,72 cm3
Aw = 135,04 cm2
Ac = 84 cm2
A = 303,04 cm2
M A max
σA 147,78 σ A 1093,6 kgf/ cm 2
Zx
Dimana :
Aw
1,6 2
Ac
Dimana :
K=2
9 280
4,5 1 9,33 30
K bf 30
σ A 1200 11 K 1 9 1093,6 kgf/ cm 2
bf
Dimana :
MA = momen lentur di titik A
AC = luas penampang pada flange tekan = 84 cm2
Aw = luas plat web = 135,04 cm2
1 = panjang antara titik tetap = 300 mm
bf = lebar flange tekan = 300 mm
σA = tegangan lentur yang diijinkan (kgf/ cm2)
5 - 49
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tegangan di titik B
M B max
σB 80,39 kgf/cm 2 σ A 1093,6 kg/ cm 2
Zx
σ A 1093,6 kgf/ cm 2
Tegangan geser
Q max
τ 87,15 kgf/ cm 2
Aw
τ 87,15 kgf/ cm 2 τ a 700 kgf/ cm 2
5 - 50
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tegangan lentur
1 P
σ k a2 2
100 t
576,54 kgf/ cm 2 σ a 1200 kgf/ cm 2
Dimana :
σ = tegangan lentur (kgf/ cm2)
a = jarak antar ujung flange beam tegak = (28,2 cm)
b = panjang bentang dari bawah ke atas = 382,6 cm
p = tekanan air pada dasar pintu = 1,45 kgf/ cm2
b
k = faktor, dimana = 13,56
a
diambil k = 50
t = tebal kulit
t = to ς
= 1,2 – 0,2 = 1,0 cm
Menggunakan plat t = 1,2 cm
ς = faktor korosi = 0,2 cm
5.2.13 Trunnion
Terdiri dari trunnion pin, bearing dan pedestal
Ukuran pin trunnion
5 - 51
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tegangan
Bahan yang digunakan SC 46 – N
M
σ 924,35 kgf/ cm 2
Z
Dimana :
Z = modulus pin = 34240 cm3 (diameter d = 80 cm)
σ a = tegangan yang diijinkan SC 46 N = 1700 kgf/ cm2
Tegangan geser
Tegangan dan beban geser
1
S Pv 1055000 kgf
2
Tegangan geser
S
τ 209,99 kgf/ cm 2
A
Dimana :
= tegangan geser maksimum = 209,99 kgf/ cm2
A = luas penampang pin = 5024 cm2
Bearings
Mempergunakan bearing yang perlu selalu mendapatkan
pelumasan yang dipasang pada trunnion yang menerima beban
campuran antara beban tegak dan momen gesek pada pin trunion.
Spesifikasi bearing
JIS H5102 HBsC4
Dengan tekanan pada bearing fa = 250 kgf/ cm2
5 - 52
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Tekanan Bearing
Pv 6 M AB
fv 2
239,0075 kgf/ cm 2 fa 250 kgf/ cm 2
d . b1 d . b1
Dimana :
fv = tekanan pada bantalan akibat campuran beban tegak (kgf/
cm2)
MAB = momen lentur pada trunnion
Pedestal
Bahan yang digunakan SC 46
Pv
p 1318 kgf/ cm 2 σ a 1700 kgf/ cm 2
2.d.t
Dimana :
p = tekanan pada thrust bearing (kgf/ cm2)
t = tebal pedestal = 10 cm
σ a = tegangan yang diijinkan bahan SC 46 (kgf/ cm2)
5 - 53
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
5 - 54
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Gaya turun
Md
Fd
L 4 Sinθ
92,82 tf
Dimana :
Fd = gaya turun (tf)
Gaya hambat
Mr
Fπ
L 4 Sinθ
62,45 tf
Gaya menutup
Fd = 92,82 > 0,25 x 62,45 = 15,61 tf
5 - 55
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Sling
Gaya tarik
W
Tr
2 N ηo
15,45 tf
Dimana:
Tr = gaya tarik sling (tf)
N = jumlah sling tiap sisi = 8
= 0,88
Sling
Sling yang digunakan JIS G 3525,6 x Fi (29)
Class A galvanized IWRC
Diameter sling : d = 45 mm
Kekuatan patah : P = 131 kN
Faktor keamanan
131
Beban yang diijinkan = P 8,4 8
15,45
Diameter drum
Dd = 19 . d = 19 x 45 = 855 mm
Dimana :
Dd = diameter drum (mm)
d = diameter sling (mm)
Diambil diameter drum Dd = 1200 mm
5 - 56
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Jumlah gulungan
N s Lh
Nw dt
π Dd
Dimana :
Lh = tinggi angkat 14 m
Ns = jumlah sling tiap sisi = 8
Dd = diameter drum
dt = tambahan gulung = 3
Maka :
8 14
Nw 3 32,72 putar
π 1,2
Panjang drum
L = Nw x P
Dimana :
L = panjang drum (mm)
Nw = jumlah gulungan = 33 putar
P = jarak alur tali = 47,5 (mm)
Putaran
Nd = (Vo x Ns) / ( x Dd)
Dimana :
Nd = putaran per menit
Vo = kecepatan operasi 0,3 m/ menit
Ns = jumlah sling tiap sisi = 8
Dd = diameter drum (m)
Nd = 0,63 Rpm
Motor penggerak
Daya motor
Ftot
Po
6,12 η t
36,21 kw
5 - 57
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
Ftot = beban angkat 509,73 tf
= kecepatan angkat = 0,3 m/ menit
t = efisien pengangkat = 0,69
t = s x d x g x r = 0,69
s = efisiensi sheave (katrol) = 0,883
d = efisiensi drum = 0,95
g = efisiensi roda gigi = 0,952
r = efisiensi roda sisi penurun = 0,973
Maka dipilih motor 18 kw, 6 pole
Kecepatan motor :
Nd = 120 x Ha (1 – S)/ P
= 940 Rpm
Dimana :
S = slip = 6%
P = jumlah pole = 6
Motor listrik
Motor listrik yang digunakan
Daya : 18 Kw
: 3 phase, 380 volt, 50 HZ
h
2
h
M w K w 1 . p w . B. h 2 2 h 1 2 K w 1 . p w . b . 1
2 2
6,78 tf m
Dimana :
Mw = momen akibat tekanan angin
Kw1 = faktor plat permukaan = 1,2
pw = tekanan angin = 300 kgf/ m2
B = bentang pintu = 12,5 m
h1 = jarak antara dasar pintu dengan pintrumion = 6,5 m
h2 = tinggi bukaan pintu = 14,5 m
b = lebar lengan = 0,4 m
5 - 58
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
Perbandingan roda gigi drum = 1/ 6
Perbandingan roda gigi pada kotak roda gigi = 1/ 500
Efisiensi pada drum = 0,95
Efisiensi pada kotak roda gigi = 0,65
5 - 59
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Poros transmisi
Ukuran poros transmisi
Te M 2 Tt
2
40567,62 kgf cm
Te
τ
2.Z.α
5200 3
111,79 kgf/ cm 2 τa 780 kgf/ cm 2
5 4
5 - 60
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
5 - 61
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Pembengkokan poros
S . W . L4
δ
384 . E . I
0,42 cm
Kerangka penumpu
Kekuatan penumpu tralasi ditentukan dengan rumus Andre.
P
K 0,0588
3 bf I
P
a 0,75
K bf
K a 2 bf
M s
4
Dimana :
K = tegangan dukung beton (kgf/ cm2)
P = beban daun pintu radial = 150.000 kgf
bf = lebar dasar flange (cm)
I = momen inersia geometri dan kerangka trak (cm4)
M = momen lentur bekerja pada kerangka trak (kgf-cm)
a = separo panjang distribusi tegangan beton pada dasar
kerangka trak (cm).
Dipakai besi H 700 x 300 x 13/ 24
I = 175000 cm4
Z = 5030 cm3
150000
K 0,0588
3
30 2 x 175000
16,33 kgf/ cm 2 70 kgf/ cm 2 tegangan yang diijinkan
5 - 62
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
c = tegangan geser maksimal (kgf/cm2)
Ac = luas geser beton
= 30.688 cm2
Maka :
P
τc 4,88 kgf/ cm 2 8 kgf/ cm 2 tegangan yang diijinkan
Ac
Beban rencana
Balok sekat dibuat sama ukuran dan kekuatannya sehingga satu sama lain
dapat dipindah-pindahkan dan dapat disusun tidak harus selalu berurutan
nomor balok sekat.
5 - 63
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Maka :
Batang A = 80,06 tf
Batang B = 162,05 tf
Batang C = 151,62 tf
Batang D = 72 tf
5 - 64
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
5 - 65
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Batang D Batang B
M (tf m) 132,09 162,05
3
Z (cm ) 11536,11 25010,64
(kgf/ cm2) 1145 647,92
S (kgf) 40,03 81,02
Aw (cm2) 167,04 355
(kgf/ cm2) 239,64 228,22
5 - 66
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Pembengkokan
Pembengkokan maksimum setiap batang (max) dihitung dengan
persamaan berikut :
W 3 L B2 B3
δ max L
48 EI 2 8
Dimana :
W = beban bekerja pada setiap batang (kgf)
L = bentang dukung 12,9 m = 1290 cm
B = bentang sealing 12,6 m = 1260 cm
E = modulus elastisitas baja = 2,1 x 106 kgf/ cm2
I = momen inersia (cm4)
Maka :
Batang A Batang B
W (kgf) 80,06 162,05
I (cm4) 634486 25010,64
max 0,00137 0,00186
/ L 1062 x 10 –6 1441 x 10 –6
Gelagar Tegak
Momen lentur dan gaya geser dihitung dengan rumus :
5 - 67
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
m
Momen lentur
M P m 3 2 m 2 / 24
Gaya geser
m
S P m / 2
2
m
Momen lentur
M P m 2 / 12
Gaya geser
S P m /4
Dimana :
M = momen lentur maksimum (kgf-cm)
P = tekanan air rata-rata (kgf/ cm2)
m = jarak gelagar tegak (cm)
= jarak antara batang mendatar (cm)
S = gaya geser maksimum (kgf)
Bagian m P M S
1 40 125 10,37 7825,02 21777
2 40 110 11,55 667,975 20790
3 40 90 12,56 475,186 17584
Sifat potongan
13
Baja gulung panas JIS G 3192 potongan 380 100
20
Potongan gulung panas
Momen inersia I = 15100 cm4
Modulus potongan Z = 799 cm3
Luas web Aw = 37,6 cm2
5 - 68
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
= tegangan geser maksimum (kgf/ cm2)
S = gaya geser maksimum (kgf)
Aw = luas terkecil web 37,6 cm2
Hasil perhitungan
1 = 979,35 kgf/ cm2 1 = 579,17 kgf/ cm2
2 = 836,01 kgf/ cm2 2 = 552,92 kgf/ cm2
3 = 594,72 kgf/ cm2 3 = 467,65 kgf/ cm2
Pelat kulit
Tegangan lentur pelat kulit dihitung sesuai dengan rumus :
K a2 P
σ
100 t ε
2
Dimana :
= tegangan lentur (kgf/ cm2)
K = koefisien b/ a
a = bentang pendek pelat (cm)
b = bentang panjang pelat (cm)
P = tekanan rencana maksimum (kgf/ cm2)
t = ketebalan plat (cm)
= karat ijin 0 cm
5 - 69
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Kerangka pengarah
5 - 70
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
σ c Pw / 2 L B
Dimana :
c = tegangan dukung beton (kgf/ cm2)
Pw = beban tekanan air 465,82 tf = 465820 kgf
L = panjang flange yang mendukung 260 cm
B = lebar kerangka track 20 cm
Tegangan geser
τ c Pw / 2 A c
Dimana :
c = tegangan geser beton (kgf/ cm2)
Pw = beban tekan air 465820 kgf
Ac = luas geser beton
= 100 50 15
2 200
= 38384,77 cm2
c = 6,06 kgf/ cm2 < 7 kgf/ cm2
tegangan geser beton yang diijinkan
Beban operasi
Persyaratan operasi
Balok sekat diangkat dan diturunkan pada keadaan air seimbang pada
bagian hulu dan hilir balok sekat setelah pintu ditutup.
Beban tekanan air pada operasi Po = 0 tf
Beban operasi
Berat balok sekat dan batang pengangkat :
Wg = Berat balok sekat : 15 tf
Berat batang pengangkat : 2 tf
Gaya geser karena pelat pendukung : Fs
Balok sekat beroperasi pada keadaan tekanan seimbang, maka Fs
= 0 tf
Gaya geser karena seal karet
Fr μ q P b
5 - 71
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
Dimana :
Fr = gaya geser karena seal karet
= koefisien geser karena seal karet
Naik 1,2
Turun 0,7
Q = beban kompresi mula pada seal karet 0,05 tf/ m
P = tekanan rencana pada operasi 0 tf/ m2
B = kontak dengan seal karet 0,03 m
= panjang geser total seal karet (2 x 3,25) = 6,5 m
Maka :
Pada saat naik
Frr = 0,39 tf
Pada saat turun
Fr = 0,227 tf
Gaya apung
G
Fw
Jo
Dimana :
Fw = gaya apung
G = berat balok sekat = 15 tf
Jo = berat jenis baja = 7,85 tf/ m3
Total beban operasi
Naik Turun
Balok sekat + batang pengangkat + 17 17
Gaya geser pelat pendukung 0 0
Gaya geser seal karet + 0,39 - 0,227
Gaya apung - 2,16 - 2,16
Maka :
Beban operasi pada :
Naik = 16 tf
Turun = 15 tf
Dipakai crane kapasitas 30 ton untuk mengoperasikan balok sekat.
5 - 72
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
RANGKUMAN
5 - 73
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
LATIHAN
5 - 74
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum dibantu oelh DHV, Sub
Dit Perencanaan Teknis, Direktorat irigasi I, Consulting Engineering bekerja sama
dengan PT. Indah Karya, Standar Perencanaan Irigasi, CV. Galang Persada,
Bandung, 1986.
2. Prahlad DAS (Profesor Design Civil), Design of Tunnel for Water Resources
Development (WRDTC), 1975.