Panjang total jembatan = 145 m
Jumlah bentang jembatan = 3 buah
Panjang bentang panjang/tengah = 65 m
Panjang bentang pendek/samping = 40 m
Tinggi gelagar panjang = 2,66 m
Tinggi gelagar pendek = 1,82 m
jembatan
Lebar = 15,5 m
trotoar
Lebar = 1,5 m
median
Lebar = 0,5 m
slab (h)
Tebal = 0,30 m
trotoar
Tebal = 0,20 m
lapisan aspal
Tebal = 0,05 m
188
antar gelagar
Jarak = 2,20 m
Tinggi sandaran = 1,10 m
Sandaran
Trotoar Median
Slab Aspal
Girder
La
Pier Head
D D D b
Kolom Pilar
Lp Lp L
Pile Cap
ht
hp
By Bx
b0
b2 b1 1 h0
h3 h1
2
Hph h4 h2
3
h5 5 4
6 7
h6
b
Gambar 5.43. Dimensi Pier Head
hp = 1,3 m L = 14 m
Bx = 16 m
By = 19 m
b0 = 0,3 m h2 = 1,65 m
b1 = 1,1 m h3 = 1,25 m
b2 = 0,6 m h4 = 0,5 m
h0 = 0,4 m h6 = 0,7 m
Data Struktur :
Berat Jenis Beton = 24 kN/m3
Data Tanah :
Berat Volume Tanah (γ) = 17 kN/m3
Data Sungai :
Debit Air Pada Saat Banjir (Q) = 120 m3/det
Gambar 5.44 di bawah ini menunjukkan beban-beban yang bekerja pada pilar.
La WL WL
hw hw
BR
h struk atas WS1 WS1 h struk atas
FR
EQ
h WS2 EQ h
WS2
L L
WS3 WS3
WA WA h banjir
ht ht
hp hp
By Bx
Arah Y Arah X
Sehingga beban akibat berat sendiri struktur atas bentang panjang untuk
setengah bentang adalah;
Sehingga beban akibat berat sendiri struktur atas bentang pendek untuk
setengah bentang adalah;
Sehingga beban akibat beban mati tambahan struktur atas bentang panjang
untuk setengah bentang adalah;
Sehingga beban akibat beban mati tambahan struktur atas bentang panjang
untuk setengah bentang adalah;
Berdasarkan gambar 5.43 di atas berat sendiri pier head dapat dilihat
pada tabel 5.28 di bawah ini.
b. Beban Mati Akibat Berat Sendiri Kolom Pilar (Lihat Gambar 5.42)
Tabel 5.29 menunjukkan hasil perhitungan berat sendiri akibat pile cap
(lihat gambar 5.45 di bawah ini).
3 2 4
1
Bx
Karena pilar menumpu dua bentang jembatan yang tidak sama panjang,
yaitu bentang panjang (65m) dan bentang pendek (40m) maka beban hidup
lalu lintas yang digunakan adalah:
a. Bentang Panjang (65 m)
IM = 33%
*(( ) ) +
[(( ) ) ]
[(( ) ) ]
IM = 33%
*(( ) ) +
[(( ) ) ]
[(( ) ) ]
Sehingga beban akibat beban hidup pejalan kaki bentang panjang untuk
setengah bentang adalah;
Sehingga beban akibat beban hidup pejalan kaki bentang pendek untuk
setengah bentang adalah;
Gambar 5.46 di bawah ini menunjukkan beban rem yang bekerja pada
pilar.
BR
h struktur atas
ht
hp
Bx
( ) ( )
( ) ( )
( )
( )
[ ( )]
[ ( )]
[ ( )]
201
[ ( )]
Sehingga beban rem pakai adalah akibat 25% beban truk yaitu 325 kN.
= 22, 26 m
= 20, 26 m
Gambar 5.47 di bawah ini menunjukkan beban angin yang bekerja pada
pilar.
La
h WS2 WS2 h
L L
WS3 WS3
ht ht
hp hp
By Bx
Arah Y Arah X
Beban angin pada struktur terdiri dari beban angin yang bekerja pada
struktur atas dan beban angin yang bekerja pada struktur bawah. Karena pilar
menumpu dua bentang jembatan yang tidak sama panjang, yaitu bentang
panjang (65m) dan bentang pendek (40m) maka beban angin pada struktur
atas yang digunakan adalah:
a. Beban Angin Akibat Bentang Panjang (65 m)
Panjang bentang, L = 65 m
Tinggi sandaran = 1, 1 m
Cek =
Karena hasil dari perbandingan antara L/D dan L/b kurang dari 30,
maka pada struktur tersebut tidak perlu dilakukan perhitungan
ketidakstabilan struktur akibat beban angin.
( ) ( )
( )
Gaya angin yang digunakan adalah nilai terbesar dari gaya angin yang
dihasilkan pada tabel 5.30 yaitu 332280 N = 332, 28 kN.
= 21, 38 m
= 14 + 3,25 + (4,26 / 2)
= 19, 38 m
Gaya angin yang digunakan adalah nilai terbesar dari gaya angin yang
dihasilkan pada tabel 5.31 yaitu 249210 N = 249, 21 kN.
= 21, 38 m
= 14 + 3,25 + (4,26 / 2)
= 19, 38 m
( ) ( )
Panjang bentang, L = 40 m
Tinggi sandaran = 1, 1 m
Cek =
Karena hasil dari perbandingan antara L/D dan L/b kurang dari 30,
maka pada struktur tersebut tidak perlu dilakukan perhitungan
ketidakstabilan struktur akibat beban angin.
( ) ( )
( )
207
Gaya angin yang digunakan adalah nilai terbesar dari gaya angin yang
dihasilkan pada tabel 5.32 yaitu 164160 N = 164, 16 kN.
= 14 + 3,25 + (3, 42 / 2)
= 18, 96 m
Gaya angin yang digunakan adalah nilai terbesar dari gaya angin yang
dihasilkan pada tabel 5.33 yaitu 123120 N = 123, 12 kN.
= 14 + 3,25 + (3, 42 / 2)
= 18, 96 m
( ) ( )
Arah Y
Arah X
Beban angin yang bekerja pada struktur bawah merupakan beban angin
yang bekerja pada pierhead dan pada kolom pilar.
Tabel 5.34. Luas Daerah Pier Head Yang Terkena Angin Arah Y
Parameter Bagian
No Luas / AY (m2)
b (m) h (m) shape
1 0.3 0.4 1 0.12
2 1.4 0.95 1 1.33
3 0.6 1.65 1 0.99
4 2.5 1.9 1 4.75
5 0.6 0.7 1 0.42
6 0.6 0.7 0.5 0.21
211
Sedangkan untuk luas daerah pier head yang terkena angin arah x
adalah:
Tabel 5.35 di bawah ini menunjukkan besarnya gaya angin yang terjadi
pada pier head untuk arah Y dan arah X.
Sehingga besarnya gaya angin dan momen yang digunakan pada pier
head adalah:
Arah Y
Gaya angin yang digunakan adalah nilai terbesar dari gaya angin
arah Y yang dihasilkan pada tabel 5.39 yaitu 15,26 kN.
Arah X
Gaya angin yang digunakan adalah nilai terbesar dari gaya angin
arah X yang dihasilkan pada tabel 5.35 yaitu 82, 89 kN.
Luas daerah kolom pilar yang terkena angin arah y dan arah x adalah:
Tabel 5.36 di bawah ini menunjukkan besarnya gaya angin yang terjadi
pada kolom pilaruntuk arah Y dan arah X.
Arah Y
Gaya angin yang digunakan adalah nilai terbesar dari gaya angin
arah Y yang dihasilkan pada tabel 5.36 yaitu 66, 5 kN.
Arah X
Gaya angin yang digunakan adalah nilai terbesar dari gaya angin
arah X yang dihasilkan pada tabel 5.40 yaitu 172, 77 kN.
Beban angin yang digunakan dalam perencanaan adalah beban angin total
yang bekerja pada pilar, yaitu beban angin pada struktur atas dan beban angin
pada struktur bawah. Sehingga besarnya beban angin dan momen yang
digunakan dalam perencanaan pilar adalah:
a. Arah Y
b. Arah X
WL WL
hw
h struk atas
h h
L L
ht ht
hp hp
By Bx
Arah Y Arah X
Karena pilar menumpu dua bentang jembatan yang tidak sama panjang,
yaitu bentang panjang (65m) dan bentang pendek (40m) maka beban angin
pada kendaraan yang digunakan adalah:
216
Arah Y
= 20, 71 m
Arah X
= 14 + 3, 25 + 0, 30 + 0, 005
+ 2, 66 + 1, 8 – 1, 25
= 20, 71 m
Arah Y
= 14 + 3, 25 + 0, 30 + 0, 005
+ 1, 82 + 1, 8 – 0, 4
= 20, 71 m
Arah X
= 14 + 3, 25 + 0, 30 + 0, 005
+ 1, 82 + 1, 8 – 0, 4
= 20, 71 m
Arah X
Gambar 5.49 di bawah ini menunjukkan beban akibat aliran air yang
bekerja pada pilar.
La
h h
L L
WA WA h banjir
ht ht
hp hp
By Bx
Arah Y Arah X
Gambar 5.49. Beban Akibat Aliran Air yang Bekerja Pada Pilar
Dimana:
Lebar pilar, b = 2, 5 m
223
( ) ( )
Dimana:
Lebar pilar, b = 2, 5 m
( ) ( )
FR h
ht
hp
Bx
Gaya gesek yang timbul hanya ditinjau terhadap beban mati saja. Karena
pilar menumpu dua bentang jembatan yang tidak sama panjang, yaitu bentang
panjang (65m) dan bentang pendek (40m) maka beban akibat gesekan yang
digunakan adalah:
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
Penambahan panjang, Δ =
( )
[ ( )]
228
Penambahan panjang, Δ =
( )
[ ( )]
Gambar 5.51 di bawah ini menunjukkan beban gempa yang bekerja pada
pilar.
La
EQ1 EQ1
h EQ2 EQ2 h
L EQ3 EQ3 L
ht ht
EQ4
hp hp
O O
By Bx
Arah Y Arah X
[( ) ( )]
[( ) ( )]
√( )
√( )
Untuk struktur jembatan gelagar baja, faktor jenis struktur (S) dihitung
dengan rumus:
[( ) ( )]
[( ) ( )]
√
233
√( )
√( )
Tabel 5.43 di bawah ini menunjukkan kombinasi beban dan faktor beban yang
digunakan dalam perencanaan. Sedangkan Tabel 5.44 dan 5.45 menunjukkan
rekapitulasi beban-beban yang bekerja pada pondasi dan kolom pilar.
Kombinasi Strength I
Gaya
Gaya Horizontal Momen
Vertikal
No Jenis Beban Kode
Mx My
P (kN) Hx (kN) Hy (kN)
(kN.m) (kN.m)
1 Beban Sendiri Struk. Atas Panjang DC 8912.44 6238.71 50800.92
2 Beban Sendiri Struk. Atas Pendek DC 4226.23 -2958.36 24089.48
3 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 20370.06
4 Beban Tamb. Struk. Atas Panjang DW 685.59 479.91 3907.85
5 Beban Tamb. Struk. Atas Pendek DW 421.90 -295.33 2404.83
6 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 8304.50 5813.15 47335.65
237
Kombinasi Strength V
Gaya
Gaya Horizontal Momen
Vertikal
No Jenis Beban Kode
Mx My
P (kN) Hx (kN) Hy (kN)
(kN.m) (kN.m)
1 Beban Sendiri Struk. Atas Panjang DC 8912.44 6238.71 50800.92
2 Beban Sendiri Struk. Atas Pendek DC 4226.23 -2958.36 24089.48
3 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 20370.06
4 Beban Tamb. Struk. Atas Panjang DW 685.59 479.91 3907.85
5 Beban Tamb. Struk. Atas Pendek DW 421.90 -295.33 2404.83
6 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 8304.50 5813.15 47335.65
7 Beban Hidup Lalu Lintas Pendek LL 5207.92 -3645.54 29685.14
238
Kombinasi Service I
Gaya
Gaya Horizontal Momen
Vertikal
No Jenis Beban Kode
Mx My
P (kN) Hx (kN) Hy (kN)
(kN.m) (kN.m)
1 Beban Sendiri Struk. Atas Panjang DC 8912.44 6238.71 50800.92
2 Beban Sendiri Struk. Atas Pendek DC 4226.23 -2958.36 24089.48
3 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 20370.06
4 Beban Tamb. Struk. Atas Panjang DW 685.59 479.91 3907.85
5 Beban Tamb. Struk. Atas Pendek DW 421.90 -295.33 2404.83
6 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 8304.50 5813.15 47335.65
7 Beban Hidup Lalu Lintas Pendek LL 5207.92 -3645.54 29685.14
8 Beban Hidup Pejalan Kaki Panjang PL 315.90 110.57 900.32
9 Beban Hidup Pejalan Kaki Pendek PL 194.40 -68.04 554.04
10 Beban Rem BR 0.00 325.00 7234.50
11 Beban Angin Pada Struktur WS 764.93 441.82 329.98 6970.14 6139.87
12 Beban Angin Pada Kendaraan WL 0.00 28.88 38.33 655.75 870.36
13 Beban Pengaruh Suhu Panjang TU 2.94 2.06 16.75
14 Beban Pengaruh Suhu Pendek TU 0.95 -0.67 5.43
15 Beban Akibat Aliran Air WA 0.00 295.58 631.89 1034.54 2211.60
16 Beban Gesekan FR 0.00 2564.31 0.00 46695.94 0.00
49407.75 3655.59 1000.19 68267.33 168922.25
239
Tabel 5.47 di bawah ini merupakan rekapitulasi gaya dan momen kombinasi
pembebanan yang digunakan untuk kontrol stabilitas.
ΣGaya
ΣGaya Horizontal ΣMomen
No Kombinasi Kode Vertikal
Σ P (kN) ΣHx (kN) ΣHy (kN) ΣMx (kN.m) ΣMy (kN.m)
1 Strength I StI 48642.83 3184.89 631.89 60641.44 161912.01
2 Strength III StII 35385.03 3301.71 961.86 58166.95 89576.74
3 Strength V StV 49407.75 3655.59 1000.19 68267.33 168922.25
4 Service I SeI 49407.75 3655.59 1000.19 68267.33 168922.25
5 Extreme Event Ex 48638.93 7252.30 4699.29 104751.67 206001.45
Kombinasi Strength I
Gaya
Gaya Horizontal Momen
Vertikal
No Jenis Beban Kode
Mx My
P (kN) Hx (kN) Hy (kN)
(kN.m) (kN.m)
1 Beban Sendiri Struk. Atas Panjang DC 11140.55 7798.39 63501.15
2 Beban Sendiri Struk. Atas Pendek DC 5282.78 -3697.95 30111.85
3 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 25462.58
4 Beban Tamb. Struk. Atas Panjang DW 1028.38 719.87 5861.77
5 Beban Tamb. Struk. Atas Pendek DW 632.85 -443.00 3607.25
6 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 14532.87 10173.01 82837.38
7 Beban Hidup Lalu Lintas Pendek LL 9113.86 -6379.70 51949.00
8 Beban Hidup Pejalan Kaki Panjang PL 552.83 193.49 1575.55
9 Beban Hidup Pejalan Kaki Pendek PL 340.20 -119.07 969.57
10 Beban Rem BR 568.75 12660.38
11 Beban Pengaruh Suhu Panjang TU 3.53 2.47 20.10
12 Beban Pengaruh Suhu Pendek TU 1.14 -0.80 6.52
13 Beban Akibat Aliran Air WA 295.58 631.89 1034.54 2211.60
14 Beban Gesekan FR 2564.31 46695.94
68091.57 3428.64 631.89 68637.57 242651.75
Kombinasi Strength V
Gaya
Gaya Horizontal Momen
Vertikal
No Jenis Beban Kode
Mx My
P (kN) Hx (kN) Hy (kN)
(kN.m) (kN.m)
1 Beban Sendiri Struk. Atas Panjang DC 11140.55 7798.39 63501.15
2 Beban Sendiri Struk. Atas Pendek DC 5282.78 -3697.95 30111.85
3 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 25462.58
4 Beban Tamb. Struk. Atas Panjang DW 1028.38 719.87 5861.77
5 Beban Tamb. Struk. Atas Pendek DW 632.85 -443.00 3607.25
6 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 11211.07 7847.75 63903.12
7 Beban Hidup Lalu Lintas Pendek LL 7030.69 -4921.48 40074.94
8 Beban Hidup Pejalan Kaki Panjang PL 426.47 149.26 1215.43
9 Beban Hidup Pejalan Kaki Pendek PL 262.44 -91.85 747.95
10 Beban Rem BR 438.75 9766.58
11 Beban Angin Pada Struktur WS 305.97 176.73 131.99 2788.06 2455.95
12 Beban Angin Pada Kendaraan WL 28.88 38.33 655.75 870.36
13 Beban Pengaruh Suhu Panjang TU 4.23 2.96 24.12
14 Beban Pengaruh Suhu Pendek TU 1.37 -0.96 7.82
15 Beban Akibat Aliran Air WA 295.58 631.89 1034.54 2211.60
16 Beban Gesekan FR 2564.31 46695.94
62789.39 3504.24 802.20 68303.86 214593.32
Kombinasi ServiceI
Gaya
Gaya Horizontal Momen
Vertikal
No Jenis Beban Kode
Mx My
P (kN) Hx (kN) Hy (kN)
(kN.m) (kN.m)
1 Beban Sendiri Struk. Atas Panjang DC 8912.44 6238.71 50800.92
2 Beban Sendiri Struk. Atas Pendek DC 4226.23 -2958.36 24089.48
3 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 20370.06
4 Beban Tamb. Struk. Atas Panjang DW 685.59 479.91 3907.85
5 Beban Tamb. Struk. Atas Pendek DW 421.90 -295.33 2404.83
6 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 8304.50 5813.15 47335.65
7 Beban Hidup Lalu Lintas Pendek LL 5207.92 -3645.54 29685.14
8 Beban Hidup Pejalan Kaki Panjang PL 315.90 110.57 900.32
9 Beban Hidup Pejalan Kaki Pendek PL 194.40 -68.04 554.04
10 Beban Rem BR 325.00 7234.50
11 Beban Angin Pada Struktur WS 229.48 132.55 98.99 2091.04 1841.96
12 Beban Angin Pada Kendaraan WL 28.88 38.33 655.75 870.36
13 Beban Pengaruh Suhu Panjang TU 3.53 2.47 20.10
242
Tabel 5.49 di bawah ini merupakan rekapitulasi gaya dan momen kombinasi
pembebanan yang digunakan untuk perencanaan pondasi.
Kombinasi Strength I
Gaya
Gaya Horizontal Momen
Vertikal
No Jenis Beban Kode
Mx My
P (kN) Hx (kN) Hy (kN)
(kN.m) (kN.m)
1 Beban Sendiri Struk. Atas Panjang DC 11140.55 7798.39 63501.15
2 Beban Sendiri Struk. Atas Pendek DC 5282.78 -3697.95 30111.85
3 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 25462.58
4 Beban Tamb. Struk. Atas Panjang DW 1028.38 719.87 5861.77
5 Beban Tamb. Struk. Atas Pendek DW 632.85 -443.00 3607.25
6 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 14532.87 10173.01 82837.38
7 Beban Hidup Lalu Lintas Pendek LL 9113.86 -6379.70 51949.00
8 Beban Hidup Pejalan Kaki Panjang PL 552.83 193.49 1575.55
9 Beban Hidup Pejalan Kaki Pendek PL 340.20 -119.07 969.57
10 Beban Rem BR 568.75 11522.88
11 Beban Pengaruh Suhu Panjang TU 3.53 2.47 20.10
12 Beban Pengaruh Suhu Pendek TU 1.14 -0.80 6.52
13 Beban Akibat Aliran Air WA 295.58 631.89 443.38 947.83
14 Beban Gesekan FR 2564.31 41567.32
68091.57 3428.64 631.89 61780.29 241387.97
Kombinasi Strength V
Gaya
Gaya Horizontal Momen
Vertikal
No Jenis Beban Kode
Mx My
P (kN) Hx (kN) Hy (kN)
(kN.m) (kN.m)
1 Beban Sendiri Struk. Atas Panjang DC 11140.55 7798.39 63501.15
2 Beban Sendiri Struk. Atas Pendek DC 5282.78 -3697.95 30111.85
3 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 25462.58
4 Beban Tamb. Struk. Atas Panjang DW 1028.38 719.87 5861.77
5 Beban Tamb. Struk. Atas Pendek DW 632.85 -443.00 3607.25
6 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 11211.07 7847.75 63903.12
7 Beban Hidup Lalu Lintas Pendek LL 7030.69 -4921.48 40074.94
8 Beban Hidup Pejalan Kaki Panjang PL 426.47 149.26 1215.43
9 Beban Hidup Pejalan Kaki Pendek PL 262.44 -91.85 747.95
10 Beban Rem BR 438.75 8889.08
11 Beban Angin Pada Struktur WS 305.97 176.73 131.99 2434.60 2191.97
12 Beban Angin Pada Kendaraan WL 28.88 38.33 598.00 793.71
13 Beban Pengaruh Suhu Panjang TU 4.23 2.96 24.12
14 Beban Pengaruh Suhu Pendek TU 1.37 -0.96 7.82
15 Beban Akibat Aliran Air WA 295.58 631.89 443.38 947.83
16 Beban Gesekan FR 2564.31 41567.32
62789.39 3504.24 802.20 61295.37 212988.92
Kombinasi ServiceI
Gaya
Gaya Horizontal Momen
Vertikal
No Jenis Beban Kode
Mx My
P (kN) Hx (kN) Hy (kN)
(kN.m) (kN.m)
1 Beban Sendiri Struk. Atas Panjang DC 8912.44 6238.71 50800.92
2 Beban Sendiri Struk. Atas Pendek DC 4226.23 -2958.36 24089.48
3 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 20370.06
4 Beban Tamb. Struk. Atas Panjang DW 685.59 479.91 3907.85
5 Beban Tamb. Struk. Atas Pendek DW 421.90 -295.33 2404.83
245
Tabel 5.51 di bawah ini merupakan rekapitulasi gaya dan momen kombinasi
pembebanan yang digunakan untuk perencanaan kolom pilar.
Tabel 5.51. Rekapitulasi Gaya dan Momen Untuk Perencanaan Kolom Pilar
ΣGaya
ΣGaya Horizontal ΣMomen
No Kombinasi Kode Vertikal
Σ P (kN) ΣHx (kN) ΣHy (kN) ΣMx (kN.m) ΣMy (kN.m)
1 Strength I StI 68091.57 3428.64 631.89 61780.29 241387.97
2 Strength III StII 44622.71 3478.44 1093.85 54910.78 111728.36
3 Strength V StV 62789.39 3504.24 802.20 61295.37 212988.92
4 Service I SeI 48873.08 3346.31 769.20 56695.89 163090.36
5 Extreme Event Ex 57569.86 7252.30 4699.29 99294.27 226616.62
247
Gambar 5.53 di bawah ini menunjukkan stabilitas guling pada pilar arah
memanjang jembatan.
P Struk Atas
P Struk Atas
0,3 m
Pendek
Panjang
1,1 m 0,6 m
0,6 m 1
2
1,1 m 3,15 m 5 4
3
6 7
2,5 m
14 m
8
6,75 m 0,7 m 11 9 10
M Mx 1,3 m 12
O O
16 m Bx
Kombinasi Strength I
Gaya Jarak
Momen
No Jenis Beban Kode Vertikal Terhadap
(kN.m)
(kN) Titik O
1 Beban Sendiri Struktur Atas Panjang DC 8912.44 8.4 74864.52
2 Beban Tambahan Struktur Atas Panjang DW 685.59 8.4 5758.94
3 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 8304.50 8.4 69757.80
4 Beban Hidup Pejalan Kaki Panjang PL 157.95 8.4 1326.78
5 Beban Pengaruh Suhu Panjang TU 2.94 8.4 24.69
6 Beban Sendiri Struktur Atas Pendek DC 4226.23 7.3 30851.44
7 Beban Tambahan Struktur Atas Pendek DW 421.90 7.3 3079.87
8 Beban Hidup Lalu Lintas Pendek LL 5207.92 7.3 38017.81
9 Beban Hidup Pejalan Kaki Pendek PL 97.20 7.3 709.56
10 Beban Pengaruh Suhu Pendek TU 0.95 7.3 6.96
11 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 20370.06 - 162285.49
12 Beban Rem BR 0.00 0.00 0.00
13 Beban Akibat Aliran Air WA 0.00 0.00 0.00
14 Beban Gesekan FR 0.00 0.00 0.00
ΣP = 48387.68 ΣM = 386683.84
249
Kombinasi Strength V
Gaya Jarak
Momen
No Jenis Beban Kode Vertikal Terhadap
(kN.m)
(kN) Titik O
1 Beban Sendiri Struktur Atas Panjang DC 8912.44 8.4 74864.52
2 Beban Tambahan Struktur Atas Panjang DW 685.59 8.4 5758.94
3 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 8304.50 8.4 69757.80
4 Beban Hidup Pejalan Kaki Panjang PL 157.95 8.4 1326.78
5 Beban Angin Pada Struktur Panjang WS 473.53 8.4 3977.61
6 Beban Pengaruh Suhu Panjang TU 2.94 8.4 24.69
7 Beban Sendiri Struktur Atas Pendek DC 4226.23 7.3 30851.44
8 Beban Tambahan Struktur Atas Pendek DW 421.90 7.3 3079.87
9 Beban Hidup Lalu Lintas Pendek LL 5207.92 7.3 38017.81
10 Beban Hidup Pejalan Kaki Pendek PL 97.20 7.3 709.56
11 Beban Angin Pada Struktur Pendek WS 291.4 7.3 2127.22
12 Beban Pengaruh Suhu Pendek TU 0.95 7.3 6.96
13 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 20370.06 - 162285.49
14 Beban Rem BR 0.00 0.00 0.00
15 Beban Angin Pada Kendaraan WL 0.00 0.00 0.00
16 Beban Akibat Aliran Air WA 0.00 0.00 0.00
17 Beban Gesekan FR 0.00 0.00 0.00
ΣP = 49152.60 ΣM = 392788.67
250
Kombinasi Service I
Gaya Jarak
Momen
No Jenis Beban Kode Vertikal Terhadap
(kN.m)
(kN) Titik O
1 Beban Sendiri Struktur Atas Panjang DC 8912.44 8.4 74864.52
2 Beban Tambahan Struktur Atas Panjang DW 685.59 8.4 5758.94
3 Beban Hidup Lalu Lintas Panjang LL 8304.50 8.4 69757.80
4 Beban Hidup Pejalan Kaki Panjang PL 157.95 8.4 1326.78
5 Beban Angin Pada Struktur Panjang WS 473.53 8.4 3977.61
6 Beban Pengaruh Suhu Panjang TU 2.94 8.4 24.69
7 Beban Sendiri Struktur Atas Pendek DC 4226.23 7.3 30851.44
8 Beban Tambahan Struktur Atas Pendek DW 421.90 7.3 3079.87
9 Beban Hidup Lalu Lintas Pendek LL 5207.92 7.3 38017.81
10 Beban Hidup Pejalan Kaki Pendek PL 97.20 7.3 709.56
11 Beban Angin Pada Struktur Pendek WS 291.40 7.3 2127.22
12 Beban Pengaruh Suhu Pendek TU 0.95 7.3 6.96
13 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 20370.06 - 162285.49
14 Beban Rem BR 0.00 0.00 0.00
15 Beban Angin Pada Kendaraan WL 0.00 0.00 0.00
16 Beban Akibat Aliran Air WA 0.00 0.00 0.00
17 Beban Gesekan FR 0.00 0.00 0.00
ΣP = 49152.60 ΣM = 392788.67
[ ]
Sehingga diperoleh,
[ ] ( )
Gambar 5.54 di bawah ini menunjukkan stabilitas guling pada pilar arah
melintang jembatan.
3,15 m 1
0,8 m
2,5 m 2,5 m 2,5 m
3,2 m 3,2 m
14 m
2 3 4
P
2,55 m
0,7 m 5 7
6
M My
1,3 m 8
O O
19 m By
Kombinasi Strength I
Jarak
Gaya
No Jenis Beban Kode Terhadap Momen (kN.m)
Vertikal (kN)
Titik O
1 Beban Sendiri Struktur Atas DC 13138.67 9.50 124817.34
2 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 23193.72 - 220049.03
3 Beban Tambahan Struktur Atas DW 1107.49 9.50 10521.13
4 Beban Hidup Lalu Lintas LL 13512.42 9.50 128367.98
5 Beban Hidup Pejalan Kaki PL 255.15 9.50 2423.93
6 Beban Pengaruh Suhu TU 3.89 9.50 36.97
7 Beban Rem BR 0.00 0.00 0.00
8 Beban Akibat Aliran Air WA 0.00 0.00 0.00
9 Beban Gesekan FR 0.00 0.00 0.00
ΣP = 51211.34 ΣM = 486216.38
Kombinasi Strength V
Jarak
Kode Gaya
No Jenis Beban Terhadap Momen (kN.m)
Beban Vertikal (kN)
Titik O
1 Beban Sendiri Struktur Atas DC 13138.67 9.50 124817.34
2 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 23193.72 - 220049.03
3 Beban Tambahan Struktur Atas DW 1107.49 9.50 10521.13
4 Beban Hidup Lalu Lintas LL 13512.42 9.50 128367.98
254
Kombinasi Service I
Jarak
Kode Gaya
No Jenis Beban Terhadap Momen (kN.m)
Beban Vertikal (kN)
Titik O
1 Beban Sendiri Struktur Atas DC 13138.67 9.50 124817.34
2 Beban Sendiri Struktur Bawah DC 23193.72 - 220049.03
3 Beban Tambahan Struktur Atas DW 1107.49 9.50 10521.13
4 Beban Hidup Lalu Lintas LL 13512.42 9.50 128367.98
5 Beban Hidup Pejalan Kaki PL 255.15 9.50 2423.93
6 Beban Angin Pada Struktur WS 764.93 9.50 7266.79
7 Beban Pengaruh Suhu TU 3.89 9.50 36.97
8 Beban Angin Pada Kendaraan WL 0.00 0.00 0
9 Beban Rem BR 0.00 0.00 0
10 Beban Akibat Aliran Air WA 0.00 0.00 0
11 Beban Gesekan FR 0.00 0.00 0
ΣP = 51976.26 ΣM = 493483.17
* +
Sehingga diperoleh,
[ ] ( )
Gambar 5.55 di bawah ini menunjukkan stabilitas geser pada pilar arah
memanjang jembatan.
P Struk Atas
P Struk Atas
Pendek
Panjang
ht
M Hx hp
O
Bx
Kohesi, c = 0, 1 kN/m2
Tan Φ = 0, 7002
[ ]
Sehingga diperoleh,
[ ] ( )
Gambar 5.56 di bawah ini menunjukkan stabilitas geser pada pilar arah
melintang jembatan.
P Struk Atas Total
ht
M Hy
O hp
By
Kohesi, c = 0, 1 kN/m2
Tan Φ = 0, 7002
* +
Sehingga diperoleh,
[ ] ( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
( )
260
SF (angka aman) =3
( )
( )
SF (angka aman) =3
P P
x max
My Mx
16
1.5
2.0
2.0
y1 y max
y4 y2 2.0
y3 2.0 19
y3 2.0
y4 y2
y1 2.0
2.0
2.0
1.5
P maks P maks
1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 1.0
x1 x1
x2 x2
x3 x3
x4 x4
X max =7m
Y max =8m
X X2 = By.X2 Y Y2 = Bx.Y2
X1 = 7 X12 =931 Y1 = 8 Y12 =1024
X2 = 5 X22 =475 Y2 = 6 Y22 =576
X3 = 3 X32 =171 Y3 = 4 Y32 =256
X4 = 1 X42 =19 Y4 = 2 Y42 =64
ΣX2 =1596 ΣY2 =1920
Untuk struktur pondasi yang menerima beban sentris dan momen, maka
beban yang diterima oleh 1 (satu) tiang bor adalah:
Tabel 5.60 menunjukkan gaya aksial yang diterima oleh satu tiang bor.
263
Karena semua nilai Pmins negatif, sehingga perlu dilakukan cek terhadap
daya dukung tiang berdasarkan kekuatan tahanan friksi (selimut tiang).
Sedangkan untuk nilai P yang lainnya kontrol keamanan akan dilakukan pada
sub-bab selanjutnya.
Gambar 5.58 di bawah ini menunjukkan diagram tekanan tanah efektif
pada tiang bor.
15.D
1
24 m
15 x D = 15 x 0,8 = 12 m
264
Keliling lingkaran, K =
( ) ( )
Angka aman, SF =3
Sehingga :
265
Angka aman, SF =3
266
( )
Nilai SPT, N = 50
Angka aman, SF =3
Tabel 5.61. Kontrol Gaya Pada Tiang Bor Terhadap Daya Dukung Aksial Ijin
Tabel 5.62 di bawah ini menunjukkan gaya lateral yang diterima oleh satu
tiang bor.
Lebar arah y, By = 19 m
( ) ( )
Diagram tekanan tanah pasif dapat dilihat pada gambar 5.59 di bawah ini.
Tabel 5.63 di bawah ini menunjukkan tekanan tanah pasif yang terjadi
sesuai gambar 5.59 di atas.
269
H.γ.Kp Tekanan
Bagian Kedalaman / H (m) Bagian
(kN/m2) (kN/m2)
OK La + Ld 8.63 541.57 O 0.00
FJ La + 3/4.Ld 6.80 426.56 FN = 1/4.FJ 106.64
EI La + 2/4.Ld 4.97 311.56 EM = 1/2.EI 155.78
DH La + 1/4.Ld 3.13 196.55 DL = 3/4.DH 147.42
CG La 1.3 81.55 CG 81.55
( )
Gaya lateral, H =
Angka aman, SF =3
Momen maksimum yang diijinkan untuk satu tiang bor akibat gaya lateral:
Tabel 5.65 di bawah ini menunjukkan kontrol gaya pada tiang bor
terhadap daya dukung ijin lateral, dengan Hmaks diperoleh dari tabel 5.62 dan
Hijin = 113, 22 kN.
Tabel 5.65. Kontrol Gaya Pada Tiang Bor Terhadap Daya Dukung Ijin Lateral
Pmaks = Pijin diperoleh dari perhitungan kontrol gaya pada tiang bor
terhadap daya dukung ijin aksial.
Mmaks diperoleh dari perhitungan momen maksimum yang diijinkan untuk
satu tiang bor.
Pmaks = Pijin = 2623, 22kN
( ( ) )
( ( ) )
275
2. Tulangan Geser
terjadi.
Penutup beton, Pb = 60 mm
( )
( )
( ) ( )
277
* +
* +
D13 - 60
D13 - 60
18 - D19
18 - D19
1 1
800
Potongan 1-1
1. Momen rencana
Gaya geser maksimal pile cap disebabkan oleh Pmaks tiang bor = 2295, 97
kN yang diperoleh dari tabel 5.61.
Jumlah baris tiang bor, nb =9
Diameter pilar, D = 2, 5 m
a. Ditinjau Arah X
Gambar 5.61 di bawah ini menunjukkan gaya reaksi pada pile cap ditinjau
dari arah X.
2,5 16
1.5
x3 2.0
x2 2.0
6,75
x1
w2 xp ht 2.0
w1 hp 2.0
19
2.0
2.0
2.0
xt
xp1 2.0
xp2
1.5
xp3
xp4
1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 1.0
Bx
Jarak pusat tiang bor ke tepi luar pile cap (lihat gambar 5.61) :
[ ( ) ] [ ( ) ]
Jarak Tiang Terhadap Pusat Pile-Cap Lengan Terhadap Sisi Luar Pilar M = nb.Pmaks.Xi
Xpi (m) Xi (m) (kN.m)
Xp1 = Bx/2 - Xp 7 X1 = Xp1 - B/2 5.75 118816.35
Xp2 = Bx/2 - Xp - Xt 5 X2 = Xp2 - B/2 3.75 77488.93
Xp3 = Bx/2 - Xp - 2.Xt 3 X3 = Xp3 - B/2 1.75 36161.50
Xp4 = Bx/2 - Xp - 3.Xt 1 X4 = Xp4 - B/2 tidak ada tidak ada
M maks pada pile-cap, Mp = 232466.78
Tabel 5.67. Perhitungan Gaya dan Momen Akibat Berat Sendiri Pile Cap
Maka:
( ) ( )
b. Ditinjau Arah Y
Gambar 5.62 di bawah ini menunjukkan gaya reaksi pada pile cap ditinjau
dari arah Y.
h Lb h Lb h 1.5 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 1.5
1.0
xpt
2.0
xp1
2.0
2,55 x1
xp 2.0
w2 ht
2.0 16
w1 hp
2.0
2.0
2.0
xt 1.0
By
19
Jarak pusat tiang bor ke tepi luar pile cap (lihat gambar 5.79) :
[ ( ) ] [ ( ) ]
[ ( )]
281
[ ( )]
Jarak Tiang Terhadap Pusat Pilar Tepi Lengan Terhadap Sisi Luar Pilar M = nt.Pmaks.Xi
Xpi (m) Xi (m) (kN.m)
Tabel 5.69. Perhitungan Gaya dan Momen Akibat Berat Sendiri Pile Cap
( ) ( )
282
( ) ( )
( )
283
( )
( √ )
( √ )
Ternyata,
( ) ( )
( )
( )
285
( √ )
( √ )
Ternyata,
D25 - 120
700
1300
16000
√ √
Beban hidup ultimit pada kolom pilar (LL) diperoleh dari table 5.50 =
( ) ( )
( ) ( )
* (
+
)
* ( )
+
Tabel 5.70 di bawah ini menunjukkan besarnya momen yang bekerja pada
kolom pilar setelah dikalikan faktor perbesaran momen.
2. Tulangan Lentur
( ( ) )
[ ( )] ( )
3. Tulangan Geser
( )
( )
√ √
( ) ( )
294
[( )] ( )
[( )] ( )
( )
( )
3250
D19 - 100
124 - D32
2500 124 - D32
D19 - 100 mm
2500
1 1
Potongan 1-1 14000
700
1300
16000
Perhitungan pier head dilakukan menggunakan alat bantu software SAP 2000
versi 14. Dimensi pier head sesuai dengan gambar 5.65 di bawah ini.
0,3 m
0,6 m 1 0,4 m
1,1 m
0,95 m 0,5 m
2
0,5 m 1,65 m
0,7 m pier head
4
0,7 m
2,5 m
Tabel 5.71 di bawah ini menunjukkan berat sendiri pier head per meter
panjang.
Arah X
Beban angin pada struktur atas = 186, 16kN (lihat pembebanan pilar
halaman 212).
298
Beban angin pada pier head = 82, 89kN (lihat pembebanan pilar
halaman 212)
Arah Y
pilarhalaman 212).
Beban angin pada pier head = 15, 26kN (lihat pembebanan pilar
halaman 212)
Arah X
halaman 224)
Arah Y
halaman 224)
Arah X
Arah Y
εc = 0,003
Es = 200000 Mpa
[( ) ( )]
( ) ( )
( )
( )
( √ )
( √ )
302
( )
( )
√ ( )
( ) √ ( )
( )
[ ( )]
Karena ternyata,
[ ( )]
( ) ( )
Ternyata,
( )
( )
304
√ ( )
( ) √ ( )
( )
[ ( )]
Karena ternyata,
[ ( )]
305
( ) ( )
Ternyata,
Berdasarkan SAP2000,
√ √ [( ) ( )]
306
√ [( ) ( )]
[( ) ]
* ( )+
[( ) ]
* ( )+
( )
( )
Karena nilai x1 negatif, maka tidak ada daerah yang menggunakan jarak
sengkang minimal.
307
Gaya yang menyebabkan geser punter pada pier head dapat dilihat pada
gambar 5.66 di bawah ini.
La
P Girder
b2 b1
h
h1 e
b
Gambar 5.66. Gaya yang Menyebabkan Puntir Pada Pier Head
308
h = 2, 85 m b = 2, 5 m
h1 = 2, 0 m b1 = 1, 4 m
La = 15, 5 m b2 = 1, 1 m
Lb = 3, 2 m
e = 0, 7 m
[( ) ( )]
[( ) ( )]
[ ]
[ ]
√
( )
√
( )
Besar beban, q =
309
Gambar 5.67 di bawah ini menunjukkan besar momen puntir yang terjadi
akibat gaya P girder.
620,98 kN.m/m
b Lb b Lb b
Gambar 5.67. Besar Momen Puntir yang Diakibatkan oleh Gaya P Girder
Gambar 5.68 di bawah ini menunjukkan detail penulangan pada pier head.
310
26 D32
5 D32
D19 - 80 mm
26 D32
Gambar 5.68. Detail Penulangan Pier Head
311
3
1,65 m
0,7 m 5
6 7
0,7 m 0,7 m
0,6 m 0,6 m
Corbel 1 Corbel 2
Tabel 5.73 di bawah ini menunjukkan besarnya gaya dan momen akibat
berat sendiri corbel 1.
Tabel 5.74 di bawah ini menunjukkan rekapitulasi gaya dan momen yang
bekerja pada corbel. Besarnya gaya merupakan gaya akibat setengah bentang
panjang yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya, yaitu perhitungan
pembebanan pada pilar.
Kode Faktor
No Jenis Beban P (kN) Vu (kN) e (m) Mu (kN.m)
Beban Beban
1 Berat Sendiri Corbel DC 1.25 234.36 292.95 78.12
2 Beban Sendiri Struktur Atas DC 1.25 8912.44 11140.55 0.30 3342.17
3 Beban Tambahan Struktur Atas DW 1.50 685.59 1028.38 0.30 308.51
4 Beban Hidup Lalu Lintas LL 1.75 8304.50 14532.87 0.30 4359.86
ΣPu = 26994.76 ΣMu = 8088.66
( ) ( )
( )
( )
( √ )
( √ )
Ternyata,
√
315
d. Tulangan SusutCorbel
Tabel 5.75 di bawah ini menunjukkan besarnya gaya dan momen akibat
berat sendiri corbel 2.
Tabel 5.76 di bawah ini menunjukkan rekapitulasi gaya dan momen yang
bekerja pada corbel. Besarnya gaya merupakan gaya akibat setengah bentang
pendek yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya, yaitu perhitungan
pembebanan pada pilar.
Kode Faktor Mu
No Jenis Beban P (kN) Vu (kN) e (m)
Beban Beban (kN.m)
1 Berat Sendiri Corbel DC 1.25 446.4 558 157.635
2 Beban Sendiri Struktur Atas DC 1.25 4226.23 5282.78125 0.30 1584.83
3 Beban Tambahan Struktur Atas DW 1.50 421.90 632.85 0.30 189.86
4 Beban Hidup Lalu Lintas LL 1.75 5207.92 9113.8593 0.30 2734.16
ΣPu = 15587.49 ΣMu = 4666.48
317
( ) ( )
( )
( )
318
( √ )
( √ )
Ternyata,
[ ]
Gambar 5.70 di bawah ini menunjukkan penulangan pada corbel pier head
untuk corbel bagian 1 dan corbel bagian 2.
D32-100 mm
D25-100 mm
D19-150 mm
D19-80 mm
D19-60 mm
D19 - 100 mm
Stoper pada pada pier head mempunyai fungsi untuk menahan gaya rem dari
kendaraaan. Berikut gambar stoper pada pier head seperti pada gambar 5.71 di
bawah ini.
0,3 m
BR
h struk atas
0,4 m
Besar gaya rem yang bekerja berdasarkan perhitungan pembebanan pada pilar
adalah sebesar 325 kN.
Tinggi stoper, ht = 0, 4 m = 400 mm
Momen ultimit, Mu =
( ) ( )
( )
( )
323
( √ )
( √ )
Ternyata,
√ √
[ ]
6 D16 D13-150
26 D32
D19-80
D32-100
5 D32
D25-100 D19-60 3250
D19-80 D19 - 150
D19 - 100
26 D32
D19 - 100
124 - D32
2500 124 - D32
D19 - 100 mm
2500
1 1
Potongan 1-1 14000
D25 - 120
700
1300
16000