Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

KONSULTAN INDIVIDUAL
KEGIATAN INFRASTRUKTUR BIDANG SANITASI TA.2021
DIREKTORAT SANITASI
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TAHUN ANGGARAN 2021


KERANGKA ACUAN KERJA

1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KONSULTAN INDIVIDUAL KEGIATAN INFRASTRUKTUR BIDANG SANITASI TA.2021
TAHUN ANGGARAN 2021
Kementerian/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Cipta Karya
Program :
Kegiatan : Konsultan Individual Kegiatan Infrastruktur Bidang
Sanitasi TA.2021
Indikator Kinerja : Jumlah Laporan Bulanan
Kegiatan
Jenis Keluaran : Satu set Dokumen Laporan
(output)
Volume Keluaran : 1 (satu)
(output)
Satuan Ukuran : Laporan
Keluaran (Output)

1. LATAR 1.1 Dasar Hukum


BELAKANG
1. Undang Undang nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah;
2. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 Tentang

2
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga;

3. Peraturan Menteri PUPR Nomor: 04/PRT/M/2017 tentang


Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang


Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Rumah Tangga;

5. Peraturan mentri Pekerjaan Umum Nomor 03 Tahun


2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam Penanganan Sampah RT dan
Sampah Sejenis RT;

6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Republik Indonesia Nomor: P.68
/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang Baku Mutu
Sanitasi Domestik;

7. Permen LH No. 16 /2011 Tentang Pedoman Materi


Muatan Ranacngan Peraturan Daerah Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga.

1.2. Gambaran Umum

Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang


penting namun dirasa kurang mendapatkan perhatian dan
seringkali belum dapat menjadi prioritas pembangunan. Hal
ini terindikasi dari kondisi sanitasi di Indonesia yang masih
relatif buruk dan jauh tertinggal dari sektor-sektor
pembangunan lainnya. Sampai dengan akhir tahun 2018
akses sanitasi layak baru mencapai 74,58%, sementara
akses dasar 3,34%, dan tidak ada akses 12,78%. Artinya
masih terdapat sekitar 30 juta penduduk Indonesia yang
belum mendapatkan akses terhadap sanitasi. Buruknya
kondisi sanitasi ini berdampak negatif di banyak aspek
kehidupan, mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup
masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi
masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare dan
munculnya penyakit pada balita, turunnya daya saing
maupun citra kabupaten/kota, hingga menurunnya

3
perekonomian kabupaten/kota.

Permasalahan sanitasi di Indonesia terdiri dari minimnya


kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi dan masih
minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap
keberlanjutan sarana sanitasi yang telah terbangun. Melihat
hal tersebut, perlu dilakukan kegiatan Infrastruktur bidang
sanitasi T.A 2021.

2. SASARAN - Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi;


- Kabupaten/Kota yang menerima kegiatan infrastruktur
bidang sanitasi TA 2021;

3. MAKSUD DAN
Membantu Balai Prasarana Permukiman Wilayah dan
TUJUAN
Direktorat Sanitasi untuk mengkoordinasikan kegiatan tahun
berjalan dalam kegiatan bidang sanitasi.
4. NAMA
ORGANISASI
DAN PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN
5. SUMBER Kegiatan ini didanai oleh APBN yang dialokasikan pada
PENDANAAN DIPA Tahun Anggaran 2021 Balai Prasarana Permukiman
Wilayah Provinsi.
6 PENERIMA - Pemerintah Kabupaten/Kota Penerima Program bidang
sanitasi;
MANFAAT
- Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM);
- Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP);
- Masyarakat yang mendapatkan Program infrastruktur
bidang sanitasi;
- Peserta Focus Group Discussion (FGD) / Diskusi
Kelompok Terarah.

4
7. LINGKUP
KEGIATAN
7.1. Ruang Lingkup

Untuk mencapai tujuan tersebut, ruang lingkup pekerjaan


yang harus dilakukan oleh konsultan Individual pada
pelaksanaan kegiatan bidang Sanitasi adalah :

1. Membantu Balai Prasarana Permukiman Wilayah


dan Direktorat Sanitasi dalam melakukan
koordinasi dengan PEMDA terkait keberlanjutan
Program Sanitasi tahun berjalan;
2. Membantu Balai Prasarana Permukiman Wilayah
dan Direktorat Sanitasi dalam melakukan Focus
Group Discussion (FGD) / Diskusi Kelompok
Terarah pada level kab/kota dalam rangka
pengendalian kegiatan infrastruktur bidang
Sanitasi;

3. Berkoordinasi dan memberikan laporan bulanan


kepada Kasie Pelaksanaan mengenai kegiatan
sanitasi dan ditembuskan ke Direktorat Sanitasi
(Sub.Dit Wilayah & Satker Direktorat Sanitasi);

4. Membantu Balai Prasarana Permukiman Wilayah


melakukan pendataan dan updating data sarana
dan prasarana terbangun melalui SI INSAN;

5. Membantu Balai Prasarana Permukiman Wilayah


bekerjasama dengan Direktorat Sanitasi melalui
konsultan advisory dalam perencanaan dan
penyiapan Readiness Criteria (RC) kegiatan
infrastruktur bidang sanitasi tahun selanjutnya.

7.2. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini direncanakan


selama 10 Bulan.

7.3. Personil

Personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan


ini sebanyak 1 orang dengan kriteria:
1. Minimal Sarjana S1 dengan pengalaman kegiatan

5
sanitasi minimal 3 tahun;
2. Tidak pernah mendapatkan evaluasi kinerja “Kurang”
dan “Buruk”;
3. Usia maksimal 45 tahun pada saat mendaftar;
4. Mahir pengoperasian MS. Office.

7.4. Laporan
Laporan kegiatan harian yang disampaikan setiap bulan
sekali.

6
7

Anda mungkin juga menyukai