Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SUPERVISI/PENGAWASAN PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR


TINJA (IPLT) KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (LANJUTAN)

Uraian Pendahuluan
Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara 6 meter di
atas permukaan laut, terletak antara 2o 1’ 37” – 2o 35’ 58” Lintang Selatan dan 144o 50’ 58” – 115o 50’
24” Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Hulu Sungai utara adalah berupa daratan seluas 892,70 km 2.
Pada tahun 2018 pembangunan IPLT di Kabupaten Hulu Sungai Utara telah dilaksanakan melalui dana
APBN pada Satuan kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi
Kalimantgan Selatan. Tetapi dalam proses pelaksanaan pekerjaan terjadi pemutusan kontrak karena
pihak Penyedia Jasa tidak mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu dan persyaratan yang
tertuang dalam dokumen kontrak. Tahun Anggaran 2019 melalui APBN-P dilaksanakan pekerjaan
lanjutan untuk penyelesaian sisa pekerjaan TA. 2018 pada lokasi IPLT Hulu Sungai Utara. Sehubungan
dengan itu, diperlukan pengawasan/supervisi yang handal agar pengendalian proses pelaksanaan
kontrak dari segi mutu, metode serta Keselamatan kerja berjalan dengan baik.

1. Latar Belakang : Saat ini, banyak terjadi penurunan (degradasi) kualitas lingkungan secara
luar biasa dengan berbagai kenyataan terjadinya kerusakan dan
tercemarnya lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
kesehatan masyarakat, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya.
Limbah domestik (baik limbah cair maupun limbah padat) menjadi
permasalahan lingkungan karena secara kuantitas maupun tingkat
bahayanya mengganggu kesehatan manusia, mencemari lingkungan,
dan mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Rendahnya
kesadaran dan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan
sehat, pentingnya sanitasi serta belum memadainya pemahaman
masyarakat akan dampak air limbah yang tidak diolah berdampak
berjangkitnya penyakit yang berkaitan dengan pencemaran air limbah,
yang pada akhirnya akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat
dan kualitas lingkungan.
Tingkat aksesibiltas masyarakat terhadap sarana sanitasi dasar dilihat
secara umum berdasarkan data BPS tahun 2000, dengan asumsi bahwa
42 % penduduk tinggal di perkotaan dan 58 % penduduk tinggal di
perdesaan, menunjukaan bahwa akses terhadap fasilitas sanitasi adalah
37,52 %, di perkotaan 36,50 % dan di perdesaan 25,98 % tidak
terdeteksi. Data ini tidak menunjukkan kualitas jamban dan
pembuangan air limbah itu, apakah berfungsi dengan baik, apakah
digunakan sesuai dengan peruntukannya, apakah sesuai dengan standar

1
kesehatan dan teknis yang telah ditetapkan. (Biro Pusat Statistik, Jakarta,
Tahun 2000).
Dalam rangka percepatan pemenuhan pelayanan sanitasi serta
pencapaian target 100 – 0 – 100, Kementerian Pekerjaan Umum
melakukan program pelaksanaan infrastruktur khusus ke-Cipta Karya-an
dengan sasaran pada tahun 2016 terdapat peningkatan akses pelayanan
air limbah menjadi sebesar 85 % atau setara dengan penambahan
pelayanan kepada sekitar 67 juta jiwa penduduk yang terlayani dan
pencapaian peningkatan akses persampahan menjadi 70 % atau setara
dengan peningkatan pelayanan bagi sekitar 24 juta jiwa penduduk
perkotaan.
Untuk mewujudkan pencapaian target tersebut, dilaksanakan program-
program di bidang air limbah maupun di bidang sampah. Untuk bidang
air limbah, program-program dimaksud meliputi peningkatan kualitas
beragam air limbah domestik, pengembangan on-site management,
pengembangan sanitasi berbasis masyarakat, program percontohan
system pengelolaan air limbah skala lingkungan berbasis masyarakat,
pengembangan cakupan pelayanan sistem air limbah terpusat yang ada,
peningkatan perencanaan pembangunan prasarana sarana air limbah,
penelitian dan pengembangan serta aplikasi teknologi tepat guna yang
ramah lingkungan.
Pada Tahun Anggaran 2019 melalui sumber dana APBN akan ditangani
kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Kabupaten Hulu Sungai Utara (Lanjutan). Untuk itu perlu dilakukan
kegiatan Supervisi/Pengawasan Kegiatan Pembangunan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kabupaten Hulu Sungai Utara
(Lanjutan).
2. Maksud dan : Maksud
Tujuan Maksud kegiatan ini adalah untuk dapat melaksanakan kegiatan
supervisi/pengawasan kegiatan konstruksi sehingga dapat terwujud
kualitas pekerjaan yang dinginkan.
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah untuk
menghasilkan kegiatan konstruksi pembangunan Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) sesuai dengan dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi.
3. Sasaran Terlaksananya supervisi/pengawasan kegiatan konstruksi Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dengan mutu sesuai dengan spesifikasi

2
teknis yang ada, Berfungsinya bangunan Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) sesuai dengan fungsi bangunan itu sendiri.
4. Lokasi Pekerjaan : De sa Tab ing Liri ng Kab upate n H ulu S ungai Uta ra
5. Sumber Dana : Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN-P TA 2019
6. Nama dan : Nama Pejabat Pembuat Komitmen:
Organisasi Neiklen Rifen Kasongkahe, ST., MT
Pejabat Pembuat Satuan Kerja : Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Kalimantan
Komitmen Selatan
Data Penunjang
7. Data Dasar : Detailed Engineering Design (DED) IPLT Kabupaten Hulu Sungai Utara
8. Standar Teknis : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Pemeriksaan
Konstruksi di Lingkungan Pekerjaan Umum
9. Studi-studi : Rencana Induk Air Limbah Tahun 2012, Strategi Sanitasi Kabupaten
terdahulu (SSK) Tahun 2014, Memorandum Program Sanitasi (MPS) tahun 2014.
10. Referensi Hukum : 1. Undang-Undang RI Nomor : 4 Tahun 1992 tentang Perumahan
dan Permukiman
2. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya
tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 16/PRT/M/2008
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP)
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006
tentang Kebijakan Strategi Nasional Pengelolaan Persampahan

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Republik Indonesia Nomor 04/PRT/M/2017 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik

Ruang Lingkup

11. Ruang Lingkup : Sesuai dengan maksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam
pelaksanaan kegiatan ini, maka ruang lingkup kegiatan yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan Pembangunan


Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang dilakukan oleh
Kontraktor Pelaksana selama proses pekerjaan berlangsung;
b. Melakukan pengawasan terhadap kemajuan pekerjaan yang
dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana, sehingga diharapkan

3
dapat memenuhi jadwal yang sudah ditentukan;
c. Melakukan pengawasan terhadap material yang digunakan,
termasuk kualitas dan kuantitasnya serta kebenaran penggunaan
ukuran, tenaga dan peralatan disesuaikan dengan spesifikasi yang
ada;
d. Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala (laporan
bulanan) dan laporan akhir dari hasil pengawasan yang meliputi
kemajuan pekerjaan fisik, status keuangan proyek, serta
melaporkan jadwal pelaksanaan dan masalah-masalah yang ada
di lapangan;
e. Membantu kontraktor pelaksana dalam proses Mutual Check 0
yang berkaitan dengan kesesuaian desain dan dapat diterapkan
di lapangan sesuai dengan kaidah – kaidah pengawasan;
f. Membantu Pemilik Pekerjaan/Pemberi Tugas dalam menyiapkan
format-format laporan harian dan mingguan yang harus dibuat
oleh Kontraktor Pelaksana;
g. Memeriksa laporan harian, mingguan dan bulanan yang dibuat
oleh Kontraktor Pelaksana, yang antara lain memuat : jumlah
tenaga kerja, bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
peralatan yang digunakan, pekerjaan-pekerjaan yang
dilaksanakan, serta waktu pelaksanaan pekerjaan;
h. Memeriksa, mengevaluasi dan merekomendasikan gambar-
gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor,
serta memberikan saran-saran metode pelaksanaan yang tepat;
i. Memeriksa As Built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana, dimana As Built Drawing tersebut benar-benar
menunjukkan hasil akhir dari pekerjaan yang telah dilakukan;
j. Melakukan review dan evaluasi terhadap laporan K3 kontraktor
pelaksana dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan K3
di lapangan dan menyerahkan hasilnya kepada pemberi tugas;
k. Revisi dan modifikasi desain-desain yang telah ada jika terjadi
kendala perubahan lokasi beserta estimasi biaya yang diperlukan;
l. Melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dalam
lingkungan kegiatan tentang pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan;
m. Membantu melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan pembangunan;
n. Menyusun laporan yang merupakan hasil dari hasil kegiatan.

4
12. Jenis Keluaran : Pengaturan, Pembinaan Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan
Sanitasi dan Persampahan
13. Peralatan, : (Tidak Ada)
Material,
Personel dan
Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen
14. Peralatan, :
Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan tenaga ahli yang harus
Material,
memiliki sertifikat keahlian dan menyertakan bukti referensi pengalaman
Personel dan
kerja dari pengguna jasa, adapun kebutuhan tenaga ahlinya, yaitu :
Fasilitas dari
a. Ketua Tim atau Tim Leader (1 orang), adalah Sarjana
Penyedia Jasa
Teknik Sipil/Teknik Lingkungan Berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan di bidang Penyehatan Lingkungan
Permukiman (PLP) khususnya pengelolaan air
limbah/persampahan perkotaan/kawasan yang berpengalaman
minimal 3 tahun di bidangnya; Bertugas melakukan koordinasi
terhadap seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Mempunyai sertifikat keahlian Teknik Lingkungan/Teknik
Sanitasi dan Limbah dan NPWP dengan jumlah Orang Bulan
seperti tercantum dalam Rincian Biaya Langsung Personil..
Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua
tim minimal sebanyak 3 paket pekerjaan.
b. Ahli Teknik Sipil (1 orang), Sarjana Teknik Lingkungan/Teknik
Sipil lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Swasta yang telah
terakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau Perguruan
Tinggi Luar Negeri yang telah terakreditasi, berpengalaman
selama minimal 2 tahun dalam pengelolaan air
limbah/persampahan perkotaan/kawasan, bertugas menyiapkan
hal-hal yang berkaitan dengan Supervisi Pembangunan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) serta mempunyai sertifikat
keahlian Teknik Lingkungan atau Ahli Bangunan Gedung dengan
jumlah Orang Bulan seperti dalam Rincian Biaya Langsung
Personil. Melampirkan foto copy SKA dan NPWP. Diutamakan
yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-
PU-an dari LPJK.
Tenaga-tenaga tersebut dibantu oleh tenaga pendukung, yang terdiri
dari :
Inspector/Pengawas Lapangan (1 orang)
Operator CAD (1 orang)
Tenaga Administrasi (1 orang)
15. Lingkup : a. Koordinasi dengan Pihak Satuan Kerja Pengembangan Sistem
Kewenangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Kalimantan

5
Penyedia Jasa Selatan dengan Kontraktor Pelaksana.
b. Rekomendasi Justifikasi Teknis apabila terdapat perbedaan
kondisi eksisting pada rencana bangunan yang akan dibangun
sesuai dengan kaidah – kaidah teknis.
c. Pelaksanaan pengawasan di lapangan sesuai dengan gambar
Shop Drawing dan Spesifikasi Teknis yang telah disepakati.
d. Merekomendasi Request Pekerjaan yang telah dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana berdasarkan jadwal pelaksanaan
pekerjaan.
e. Kontrol Check List kualitas Material dan survey Quarry yang
diajukan oleh Kontraktor Pelaksana.
f. Membuat laporan Pendahuluan, Laporan Bulanan, Laporan
Antara dan Laporan Akhir dengan mengacu kepada kondisi
pekerjaan yang sedang berlangsung.
16. Jangka Waktu : Waktu pelaksanaan kegiatan Supervisi/Pengawasan Pembangunan
Penyelesaian Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kabupaten Hulu Sungai Utara
Pekerjaan dilaksanakan dalam jangka waktu 75 (Tujuh Puluh Lima) hari kalender.
17. Kebutuhan Kualifikasi
Posisi Tingkat Status Tenaga
Personil Minimal Jurusan Keahlian Pengalaman
Pendidikan Ahli
Tenaga Ahli
Team Leader S1 Sipil/Lingkungan SKA 3 Tahun Tetap
Ahli Teknik Sipil S1 Sipil SKA 1 Tahun Tidak Tetap
Tenaga Pendukung
Inspector D3 Sipil SKT 1 Tahun Tidak Tetap
Operator CAD D3 Sipil/Arsitek SKT - Tidak Tetap
Administrasi SMA - - - Tidak Tetap

18. Jadwal Tahapan : Tahapan Pelaksanaan Supervisi Pembangunan IPLT Kabupaten Hulu
Pelaksanaan Sungai Utara (Lanjutan) terdiri dari pembuatan Rencana Mutu Kontrak,
Pekerjaan Laporan Pendahuluan, Laporan Bulanan, Laporan Antara, dan Laporan
Akhir
Laporan
19. Laporan :
Laporan pendahuluan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan 1 (satu)
Pendahuluan
CD, serta diserahkan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima
SPMK. Laporan ini berisikan :
- Tanggapan atau komentar terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Gambaran umum dan permasalahan umum Pembangunan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kabupaten Hulu Sungai Utara.
- Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli.
- Rencana kerja konsultan serta gambaran awal persiapan, dasar

6
pemikiran dalam kajian studi, hasil survey pengenalan, kajian
masalah, dan arah pengawasan, serta penugasan personil sesuai
dengan yang tercantum dalam lingkup pekerjaan.
20. Laporan Bulanan : Laporan Bulanan harus diserahkan selambat-lambatnya setiap bulan
sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 5 (lima) eksemplar dan 1 (satu) CD.
Laporan Bulanan memuat semua data dan informasi serta laporan
pengawasan kegiatan konstruksi yang dilaksanakan selama 1 (satu) bulan
berjalan.
21. Laporan Antara :
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan 1 (satu) CD, serta
diserahkan 40 (empat puluh) hari kalender setelah ditandatangani
kontrak. Laporan antara mencakup antara lain tentang :
- Gambaran umum data konstruksi yang meliputi kondisi fisik
bangunan, perubahan – perubahan volume dan justifikasi teknis (bila
ada).
- Pelaporan progress fisik di lapangan yang tertuang di jadwal
pelaksanaan pekerjaan dengan mengacu kepada Mutual Check – 0
yang telah disepakati.
22. Laporan Akhir :
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar, serta diserahkan saat
pekerjaan berakhir. Laporan akhir berisi hasil akhir dari
Supervisi/Pengawasan Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT) dengan melampirkan Foto Dokumentasi dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan Konsultan Supervisi dan Kontraktor Pelaksana.
Hal-Hal Lain
23. Produksi Dalam : Semua Kegiatan Jasa Konsultansi Berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetisi dalam
negeri.
24. Persyaratan Kerja : Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Sama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi: mengacu pada Surat Edaran Menteri PUPR Nomor
11/SE/M2016 poin F.
25. Pedoman : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan Validitas,
Pengumpulan Reliabilitas, dan Kegunaan.
Data Lapangan

26. Alih Pengaturan : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk

7
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Permukiman Provinsi Kalimantan Selatan

PPK Pengembangan PLP


Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Provinsi Kalimantan Selatan

Neiklen Rifen Kasongkahe, ST, MT


NIP. 198111212010121003

Anda mungkin juga menyukai