Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS PROGRAM AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS

MASYARAKAT (PAMSIMAS) UNTUK KESEJAHTERAAN


MASYARAKAT DI DESA SRANAK KECAMATAN TRUCUK
KABUPATEN BOJONEGORO

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjanan
Ekonomi

Disusun oleh :
YAYUK SRI RAHAYU
NIM : 21808149089
RPL BJN C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air bersih adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Air begitu

penting bagi kehidupan karena air merupakan salah satu prasyarat untuk

mengukur kualitas hidup manusia. Dalam konteks kualitas hidup, kami

bicara secara spesifik dalam kontek kesehatan. Walaupun air menjadi

kebutuhan primer bagi manusia, sayangnya di negeri kita, akses air bersih

masih menjadi masalah besar terutama di daerah-daerah terpencil.

Akibatnya bisa ditebak yang salah satunya adalah masih tingginya tingkat

kesakitan akibat rendahnya akses terhadap air bersih.

Disinyalir masih ada kurang lebih 100 juta penduduk Indonesia yang

masih kesulitan mengakses air bersih serta tidak mempunyai sarana sanitasi

yang baik. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk melanjutkan

keberhasilan capaian target Millennium Development Goals sektor Air

Minum dan Sanitasi (MDG), yang telah berhasil menurunkan separuh dari

proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi

dasar pada Tahun 2015. Sejalan dengan itu, di Tahun 2014, sesuai dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional [RPJMN] 2015-2019,

Pemerintah Indonesia telah mengambil inisiatif untuk melanjutkan

komitmennya dengan meluncurkan program nasional Akses Universal Air

Minum dan Sanitasi Tahun 2019 dengan capaian target 100% akses air

minum dan sanitasi bagi seluruh penduduk Indonesia. Program Penyediaan

2
Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) telah menjadi

salah satu program andalan nasional (Pemerintah dan Pemerintah Daerah)

untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum

dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Program

PAMSIMAS I yang dimulai pada Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012

dan PAMSIMAS II dari Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015 telah

berhasil meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota

yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, serta

meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekitar 12.000

desa yang tersebar di 233 kabupaten/kota.

Untuk terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran

kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian

target Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019, Program

PAMSIMAS dilanjutkan pada Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019

khusus untuk desa-desa di Kabupaten. Program PAMSIMAS III

dilaksanakan untuk mendukung dua agenda nasional untuk meningkatkan

cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak

dan berkelanjutan, yaitu (1) 100-100, yaitu 100% akses air minum dan

100% akses sanitasi, dan (2) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Sebagai pelayanan publik yang mendasar, berdasarkan Undang-

Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pelayanan air

minum dan sanitasi telah menjadi urusan wajib Pemerintah Daerah. Untuk

mendukung kapasitas Pemerintah Daerah dalam menyediakan layanan air

3
minum dan sanitasi yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM),

Program PAMSIMAS berperan dalam menyediakan dukungan finansial

baik untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana, maupun

investasi non-fisik dalam bentuk manajemen, dukungan teknis, dan

pengembangan kapasitas.

Program PAMSIMAS dilaksanakan dengan pendekatan berbasis

masyarakat melalui keterlibatan masyarakat (perempuan dan laki-laki, kaya

dan miskin, dan lain-lain) dan pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan

masyarakat. Pendekatan tersebut dilakukan melalui proses pemberdayaan

masyarakat untuk menumbuhkan prakarsa, inisiatif, dan partisipasi aktif

masyarakat dalam memutuskan, merencanakan, menyiapkan, melaksanakan,

mengoperasikan dan memelihara sarana yang telah dibangun, serta

melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat termasuk

di lingkungan sekolah.

Ruang lingkup Program PAMSIMAS mencakup lima komponen

program:

1. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan daerah

dan desa;

2. Peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi;

3. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum.

4. Hibah insentif, dan

5. Dukungan teknis dan manajemen pelaksanaan program.

4
Percepatan pencapaian akses universal air minum dan sanitasi tahun

2019 membutuhkan upaya bersama dari pemerintah pusat sampai dengan

pemerintah desa dan masyarakat. PAMSIMAS menjadi program air minum

dan sanitasi yang dapat digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan

untuk menjadi program bersama dalam rangka pencapaian akses universal

air minum dan sanitasi di perdesaan pada tahun 2019. Peraturan Menteri

PUPR No. 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan

Air Minum (SPAM) yang terdapat pada Pasal 1 ayat 33 yang mengatakan

bahwa “Rencana Induk Sisitem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya

disebut Rencana Induk SPAM adalah dokumen perencanaan Air Minum

jaringan perpipaan dan perencanaan air minum bukan jaringan perpipaan

berdasarkan proyeksi kebutuhan Air Minum pada satu periode yang dibagi

dalam beberapa tahapan.

Pembangunan Program PAMSIMAS di Desa Sranak sendiri berdiri

pada tahun 2019, Desa Sranak Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro

air sebagai kebutuhan utama kehidupan masyarakat dan seharusnya dapat

terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terajangkau, dan berkelanjutan. Namun

masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan air minum yang layak

dan sanitasi. Walaupun Desa Sranak dikelilingi sungai bengawan solo dan

sungai kali kening pada musim kemarau Desa Sranak sendiri mengalami

kekeringan air sehingga warga Desa Sranak memilih untuk mandi dan

mencuci baju di sungai sedangkan untuk keperluan air minum sehari hari

mereka menggunakan air isi ulang. Disamping itu di Desa Sranak Mayoritas

5
masyarakat memiliki usaha tempe, kecambah dan ayam petelur. Usaha

tersebut membutuhkan air yang cukup banyak untuk menghasilkan produk-

produk yang berkualitas. Pemerintah Desa Sranak pada saat musim kemarau

sering mengajukan permohonan air bersih, akan tetapi air bersih itu yang

datang hanya berkapasitas 1 truk tangki dalam satu hari. Sedangkan yang

membutuhkan air tersebut hampir satu Desa dan itupun belum bisa

mencukupi untuk satu desa tersebut dan hanya bisa mencukupi beberapa RT

saja.

Dengan adanya program PAMSIMAS sekarang masyarakat Desa

Sranak sangat terbantu dari segi perekonomian maupun keseharian.

Dikarenakan mereka bisa mendapatkan air bersih untuk keperluan usaha

mereka. Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No 27/PRT/M/2016 Tentang

Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat keberhasilannya dari sistem pembangunan PAMSIMAS

di Desa Sranak Kecamatan Trucuk tersebut. Disamping itu bisa mengetahui

apa faktor pendukung dan penghambat program pembangunan PAMSIMAS

tersebut. Sehingga bisa dikatakan efektif atau tidaknya program

PAMSIMAS di Desa Sranakt tersebut, maka dengan ini peneliti akan

melakukan penelitian terhadap EFEKTIVITAS PROGRAM

PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS

MASYARAKAT (PAMSIMAS) (STUDI DESA SRANAK

KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO).

6
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas beberapa masalah teridentifikasi.

Pertama belum dilakukan tentang Efektivitas program Penyediaan Air

Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Sranak

Kecamatan Trucuk. Dan Kedua belum dilakukan penelitian terhadap faktor-

faktor yang mendukung dan menghambat program penyediaan air minum

dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS).

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian tersebut adalah :

1. Bagaimana Efektivitas program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Sranak Kecamatan

Trucuk?

2. Apa faktor-faktor yang mendukung dan menghambat program

penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat

(PAMSIMAS)?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektivitaa program

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

(PAMSIMAS) di Desa Sranak Kecamatan Trucuk.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat program

penyediaan air minum dan sanitasi berbasir masyarakat

(PAMSIMAS).

7
E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Aperatur Desa

Hal tersebut diharapkan dapat menjadi referensi di desa Sranak

Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, sehingga dapat

meningkatkan kinerja anggota terhadap efektifitas rencana

PAMSIMAS berdasarkan kejadian atau fenomena yang di temui.

2. Bagi Masyarakat

Dapat menjadi sumber ilmu yang sangat penting bagi partisipasi

masyarakat sehingga program PAMSIMAS dapat berjalan dengan

lancar.

3. Bagi Mahasiswa

Dapat dijadikan sarana mengembangkan diri untuk

kedepannya,serta pengalaman dan pengetahuan tentang Implementasi

rencana PAMSIMAS di Desa Sranak.

4. Bagi Peneliti Lainnya

Dapat memperoleh informasi pengetahuan dan pengalaman

mengenai Program PAMSIMAS .

Anda mungkin juga menyukai