Anda di halaman 1dari 20

Review Kegiatan PAMSIMAS Menuju Akses Air Minum

Aman (HID MAMA) TA.2021 pada Satuan Kerja


Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II
Provinsi Jawa Timur

Oleh:
Alvin Rahmadiar Alam, ST
NIP. 199412172019031010
KATA PENGANTAR

Program Pamsimas yang dilaksanakan sejak tahun 2008 telah mempunyai dampak
yang positif bagi masyarakat yang tersebar di desa/kelurahan, khususnya untuk
mencukupi kebutuhan air minum, sanitasi, dan perubahan perilaku kesehatan. Saat
ini Pamsimas merupakan salah satu program unggulan untuk pembangunan sistem
pentediaan air minum dan sanitasi di kawasan perdesaan dalam peningkatan jumlah
warga masyarakat yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi,
meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
pencapaian target 100% akses air minum dan sanitasi pada tahun 2020. Sebagai
program yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat, Pamsimas
menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai
penanggungjawab pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan program ini didukung oleh
unit pengelola program di tingkat pusat dan daerah, serta konsultan dan fasilitator.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 3

1.1. Latar Belakang 3

1.2. SASARAN 4

1.2.1. Sasaran Program 4

1.2.2. Sasaran Lokasi 5

1.3. Cakupan Wilayah 5

1.4. Informasi Kegiatan 6

BAB II SASARAN MUTU KEGIATAN 8

2.1. Maksud Kegiatan 8

2.2. Tujuan dari kegiatan 8

2.3. Bagan Alur Kegiatan 9

2.4. Keluaran Pekerjaan 10

2.5. Sistem Pelaporan 10

BAB III HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN 11

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 19

4.1. Kesimpulan 19

4.2. Rekomendasi 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas)


telah menjadi salah satu program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan akses
penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan
pendekatan berbasis masyarakat.

Program Pamsimas yang dilaksanakan sejak tahun 2008 telah mempunyai


dampak yang positif bagi masyarakat yang tersebar di desa/kelurahan, khususnya
untuk mencukupi kebutuhan air minum, sanitasi, dan perubahan perilaku kesehatan.
Untuk terus meningkatkan akses penduduk pedesaan dan pinggiran kota terhadap
fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian target Akses Universal Air
Minum dan Sanitasi dan target SDGs, Program Pamsimas dilanjutkan pada tahun
2016 sampai dengan tahun 2020 khusus untuk desa-desa di Kabupaten dalam rangka
untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai 100% akses air minum dan
100% akses sanitasi bagi semua masyarakat Indonesia.

Sebagai program yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat,


pamsimas menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai
penanggungjawab pelaksanaan kegiatan. Pendekatan tersebut dilakukan melalui
proses pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan prakarsa, inisiatif, dan
partisipasi aktif masyarakat dalam memutuskan, merencanakan, menyiapkan,
melaksanakan, mengoperasikan dan memelihara sarana yang dibangun. Serta
nantinya dapat berlanjut ke kegiatan peningkatan dan pengembangan yang sesuai
dengan kebutuhan, guna meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

Pelaksanaan program ini didukung oleh unit pengelola program di tingkat pusat
dan daerah, serta konsultan dan fasilitator. Terlebih pada tahun 2020 ini, program
Pamsimas III dipegang langsung di tingkat provinsi, dibawah naungan Balai
Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur yang dibagi kepada Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I Provinsi Jawa Timur dan Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur.

3
Program-program yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh daerah dengan sebaik-baiknya guna meningkatkan efisiensi
sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat. Terkait dengan
hal tersebut maka perlunya diadakan kegiatan monitoring dan evaluasi kelembagaan
oleh Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur.
Agar pelaksanaan program-program yang telah diberikan dapat termonitoring
sehingga pelayanan air minum dan sanitasi kepada masyarakat tidak terganggu dan
pelayanan dapat berkembang sesuai dengan target SDGs.

1.2. SASARAN

1.2.1. Sasaran Program


Tujuan Program PAMSIMAS III dapat terwujud apabila sasaran program di
bawah ini tercapai, adapun indicator kinerja kunci (key performance indicator/KPI)
Program PAMSIMAS, yaitu :

- Terdapat tambahan 22,1 juta penduduk yang dapat mengakses sarana air
minum aman dan berkelanjutan
- Terdapat tambahan 14,9 juta penduduk yang dapat mengakses sarana
sanitasi yang layak dan berkelanjutan
- Minimal 60 % masyarakat dusun (lokasi program) menerapkan Stop Buang
Air Besar Sembarangan (BABS)
- Minimal 70 % masyarakat mengadopsi program Cuci Tangan Pakai Sabun
- Minimal 70 % Pemerintah kabupaten/kota memiliki dokumen perencanaan
daerah buang air minum dan sanitasi untuk mendukung adopsi dan
pengarusutamaan pendekatan PAMSIMAS dan pencapaian target
pembangunan air minum dan sanitasi daerah
- Minimal 70 % pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan anggaran dari
APBF untuk pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi yang telah
dibangun serta perluasan program air minum dan sanitasi untuk mencapai
MDGs
- Meningkatnya presentase alokasi anggaran Pemda (2.5% dari total APBD)
yang digunakan untuk pemeliharaan SPAM dan Sanitasi serta perluasan
pendekatan program untuk pencapaian target UA 2019. Targetnya ada 60%
kabupaten yang mengalami peningkatan.

4
1.2.2. Sasaran Lokasi
Program PAMSIMAS diutamakan bagi kabupaten/kota yang memiliki
cakupan layanan air minum aman perdesaan dibawah rata-rata nasional.
Pemilihan kabupaten/kota sasaran dilakukan Pemerintah Pusat, sedangkan
pemilihan desa sasaran dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota yang
bersangkutan. Secara umum, kriteria desa sasaran PAMSIMAS III adalah:

1. Belum pernah mendapatkan program PAMSIMAS


2. Cakupan air minum aman masih rendah
3. Cakupan akses sanitasi aman masih rendah
4. Prevalensi penyakit diare atau penyakit yang ditularkan melalui air
dari lingkungan tergolong tinggi berdasarkan data Puskesmas
5. Memenuhi biaya per penerima manfaat yang efektif dan efisien
6. Adanya pernyataan kesanggupan masyarakat untuk :
- Menyediakan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) bidang
AMPL (Selanjutnya disebut kader AMPL) minimal 3 orang
- Menyediakan kontribusi sebesar 20% dari kebutuhan RKM, yang
terdiri dari 4% in cash dan 16% in kind
- Menghilangkan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS)

1.3. Cakupan Wilayah


Cakupan wilayah yang termasuk dalam Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur program Pamsimas III menurut usulan
dari CPMU TA 2021 adalah :

a. Kabupaten Pacitan g. Kabupaten Malang


b. Kabupaten Ponorogo h. Kabupaten Lumajang
c. Kabupaten Trenggalek i. Kabupaten Jember
d. Kabupaten Tulungagung j. Kabupaten Probolinggo
e. Kabupaten Kediri k. Kabupaten Situbondo
f. Kabupaten Blitar l. lKabupten Bondowoso

Berikut adalah peta Cakupan wilayah Program Pamsimas III yang termasuk
dalam daftar monitoring dan evaluasi (Monev) Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur :

5
Gambar 1.1. Peta Cakupan Wilayah II Program Pamsimas APBN 2020 Jawa Timur
Sumber: googlemaps.com

1.4. Informasi Kegiatan

Beberapa informasi kegiatan yang dimaksud antara lain pengguna jasa, kontrak
kegiatan, penyedia jasa, dan lingkup kegiatan. Detil dari informasi-informasi tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Nama Pengguna Jasa : PPK Air Minum Satuan Kerja Pelaksanaan


Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi
Jawa Timur, Direktorat PSPAM, Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Alamat Pengguna Jasa : Jalan Raya Menganti Wiyung PO.BOX 89/SB-
KR, Surabaya.
3. Penanggung Jawab : Erisa Ardiansari, ST, MT
4. Nomor SPK : 31/SPK/Cb16.5.1/2021
5. Jangka Waktu : 11 (Sebelas) Bulan
6. Lingkup Kegiatan :
a. Berkoordinasi dengan ROMS-9 terkait progress RKM dan pelaksanaan
program Pamsimas dengan acuan petunjuk teknis covid-19;

6
b. Melakukan monitoring dan evaluasi RKM pada Kabupaten Malang,
Lumajang, Jember, Probolinggo, Bondowoso, dan Situbondo;
c. Melakukan monitoring dan evaluasi persentase dana kontribusi
masyarakat dan rekapitulasi dana lainnya pada Kabupaten Malang,
Lumajang, Jember, Probolinggo, Bondowoso, dan Situbondo;
d. Menyusun laporan rapat dan laporan progres pelaksanaan Program
Pamsimas;

7
BAB II
SASARAN MUTU KEGIATAN

2.1. Maksud Kegiatan

Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan monitoring dan evaluasi Program
Pamsimas di Kabupaten Provinsi Jawa Timur. Selain itu Maksud dari Program
Pamsimas adalah program terobosan dalam meningkatkan akses air minum dan
sanitasi layak, direncanakan dan dikerjakan langsung oleh masyarakat.

2.2. Tujuan dari kegiatan

Tujuan dari kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Pamsimas adalah:


1. Monitoring yang dilakukan masih pada tahap pengecekan RKM, meliputi hal
teknis-non teknis serta rekapitulasi dana agar sesuai dengan acuan petunjuk
teknis. Selain itu juga revisi RKM pada penganggaran APD terkait pandemi
Covid-19.
2. Evaluasi kegiatan perencanaan SPAM dilakukan bertujuan agar SPAM
terbangun dapat bermanfaat pada masyarakat secara jangka panjang.

Sedangkan Tujuan dari kegiatan Program Pamsimas adalah:


1. Tersedianya akses ke sumber air minum yang layak bagi masyarakat (MBR
dan Non-MBR) di kab/kota yang memiliki idle capacity yang memadai untuk
dibangun;
2. Meningkatkan cakupan pelayanan air minum perpipaan yang diprioritaskan
bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka meningkatkan
derajat kualitas kesehatan masyarakat.

8
2.3. Bagan Alur Kegiatan

Secara garis besar, tahapan kegiatan program hibah air minum ini tertera ada bagan
alir yang berikut:

Gambar 2.1. Bagan Alir Pelaksanaan Program Pamsimas

9
2.4. Keluaran Pekerjaan

Keluaran (Output) kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan laporan monitoring


yang mencakup:

1. Hasil spotcheck terhadap kesesuaian SR Pamsimas terpasang di setiap


daerah.
2. Hasil evaluasi progres pelaksanaan program yang dilihat dari data-data
sekunder dan interview langsung kepada stakeholders terkait.
3. Hasil rapat-rapat yang bersifat eventual, yang dilaksanakan dalam rangka
berkoordinasi dalam lingkup program pamsimas.
4. Hasil evaluasi dari keseluruhan pelaksanaan program pamsimas di Jawa Timur
selama Tahun Anggaran.

2.5. Sistem Pelaporan

Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pelaksanaan kegiatan ini, disusunlah


beberapa laporan yang akan diserahkan secara bertahap. Laporan-laporan tersebut
antara lain:

1. Laporan Bulanan
Laporan ini disusun secara rutin setiap bulan, selama 8 bulan masa kontrak. Isi
dari laporan ini mencakup progres pelaksanaan monitoring

2. Laporan Hasil Rapat


Laporan ini disusun setelah diadakannya rapat/diskusi eventual yang dilakukan
untuk mengkoordinasikan hal-hal yang terkait dengan program Pamsimas.
3. Laporan Akhir Kegiatan
Laporan ini disusun setelah program monitoring PPMU berakhir. Isi dari laporan
ini akan mencakup keseluruhan data monitoring yang antara lain: Hasil statistik
temuan PPMU, Konsultan ROMS-9, dan persentase capaian pelaksanaan
kegiatan pamsimas di Jawa Timur, hasil evaluasi program secara mandiri
maupun berdasarkan hasil diskusi, dsb.

10
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Program Pamsimas di wilayah II Provinsi Jawa Timur terdiri dari 12 Kabupaten


dan 181 Desa. Pada laporan ini akan dibahas 6 Kabupaten yaitu Kabupaten Malang,
Lumajang, Jember, Probolinggo, Bondowoso, dan Situbondo. Dalam periode bulan
September dilakukan monitoring dan evaluasi terkait progress fisik realisasi, HOK,
serta Kontribusi Masyarakat. Berikut merupakan laporan kegiatan bulan Desember
Program Pamsimas III dari tiap-tiap kabupaten sebagai berikut :

3.1. Progress Fisik Kabupaten

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Program Pamsimas III adalah 120


hari kalender, untuk mengontrol progress fisik tiap-tiap kabupaten maka akan di
data secara berkala. Dalam bab ini akan dijabarkan progress fisik kabupaten dan
desa baik program Pamsimas Reguler, HID, HKP, dan HID MAMA. Semua desa
telah menyelesaikan pekerjaan hingga 100% dan telah melaksanakan uji fungsi
dan serah terima. Berikut merupakan laporan progress dari tiap-tiap kabupaten
beserta hasil monitoring evaluasi, uji fungsi dan serah terima :

3.1.1. Kabupaten Malang


Kabupaten Malang memiliki jumlah total 13 desa, yang terdiri dari
8 Desa Reguler, 1 Desa HID, dan 4 Desa HID MAMA. Berikut
merupakan tabel realisasi kegiatan, keterangan amandemen PKS, serta
rincian BAST masing-masing desa :

Jml

Wilayah Desa Realisasi Amandemen BAST

Kegiatan (%) PKS Dana BLM Kegiatan KPSPAM

MALANG 8 100 1 8 8 8

1. MULYOREJO, Kec. NGANTANG 1 100 0 1 1 1

2. NGABAB, Kec. PUJON 1 100 0 1 1 1

3. NGANTRU, Kec. NGANTANG 1 100 0 1 1 1

4. NGROTO, Kec. PUJON 1 100 0 1 1 1

5. PANDANSARI, Kec. NGANTAN- 1 100 1 1 1 1

6. PANDESARI, Kec. PUJON 1 100 0 1 1 1

7. PUJON LOR, Kec. PUJON 1 100 0 1 1 1

8. SUMBERAGUNG, Kec. NGANTA- 1 100 0 1 1 1

11
Jml

Wilayah Desa Realisasi Amandemen BAST


Dana
Kegiatan (%) PKS Kegiatan KPSPAM
BLM

MALANG 1 100 1 1 1

1. DAWUHAN, Kec. PONCOKUSUM- 1 100 0 1 1 1

3.1.2. Kabupaten Lumajang


Kabupaten Lumajang memiliki jumlah total 19 desa, yang terdiri
dari 10 Desa Reguler, 7 Desa HID, dan 2 Desa HID MAMA. Berikut
merupakan tabel realisasi kegiatan, keterangan amandemen PKS, serta
rincian BAST masing-masing desa :

Jml

Wilayah Desa Realisasi Amandemen BAST

Kegiatan (%) PKS Dana BLM Kegiatan KPSPAM

LUMAJANG 10 100 2 10 10 10

1. BUWEK, Kec. RANDUAGUNG 1 100 1 1 1 1

2. CURAHPETUNG, Kec. KEDUNG- 1 100 0 1 1 1

3. GONDORUSO, Kec. PASIRIAN 1 100 0 1 1 1

4. KENONGO, Kec. GUCIALIT 1 100 0 1 1 1

5. KLAKAH, Kec. KLAKAH 1 100 1 1 1 1

6. MADUREJO, Kec. PASIRIAN 1 100 0 1 1 1

7. RANDUAGUNG, Kec. RANDUAG- 1 100 0 1 1 1

8. SUMBERREJO, Kec. CANDIPU- 1 100 0 1 1 1

9. TANGGUNG, Kec. PADANG 1 100 0 1 1 1

10. TEMPURSARI, Kec. KEDUNGJ- 1 100 0 1 1 1

Jml

Wilayah Desa Realisasi Amandemen BAST


Dana
Kegiatan (%) PKS Kegiatan KPSPAM
BLM

LUMAJANG 7 100 3 7 7 7

1. KALIPENGGUNG, Kec. RANDU- 1 100 0 1 1 1

2. KALIULING, Kec. TEMPURSA- 1 100 0 1 1 1

3. KANDANGTEPUS, Kec. SENDU- 1 100 0 1 1 1

4. LEDOKTEMPURO, Kec. RANDU- 1 100 1 1 1 1

5. MERAKAN, Kec. PADANG 1 100 1 1 1 1

6. RANUWURUNG, Kec. RANDUAG- 1 100 0 1 1 1

7. SUKOREJO, Kec. PASRUJAMB- 1 100 1 1 1 1

12
3.1.3. Kabupaten Jember
Kabupaten Jember memiliki jumlah total 19 desa, yang terdiri dari
12 Desa Reguler, dan 1 Desa HID. Berikut merupakan tabel realisasi
kegiatan, keterangan amandemen PKS, serta rincian BAST masing-
masing desa :

Jml

Wilayah Desa Realisasi Amandemen BAST

Kegiatan (%) PKS Dana BLM Kegiatan KPSPAM

JEMBER 12 100 12 12 12

1. ANDONGREJO, Kec. TEMPURE- 1 100 0 1 1 1

2. BANGSALSARI, Kec. BANGSA- 1 100 0 1 1 1

3. CANGKRING, Kec. JENGGAWA- 1 100 0 1 1 1

4. CURAH KALONG, Kec. BANGS- 1 100 0 1 1 1

5. KALIGLAGAH, Kec. SUMBER - 1 100 0 1 1 1

6. KARANG BAYAT, Kec. SUMBE- 1 100 0 1 1 1

7. KARANGKEDAWUNG, Kec. MUM- 1 100 0 1 1 1

8. NGAMPELREJO, Kec. JOMBAN- 1 100 0 1 1 1

9. NOGOSARI, Kec. RAMBIPUJI 1 100 0 1 1 1

10. SEPUTIH, Kec. MAYANG 1 100 0 1 1 1

11. SUMBER LESUNG, Kec. LEDO- 1 100 0 1 1 1

12. SUMBERJATI, Kec. SILO 1 100 0 1 1 1

Jml

Wilayah Desa Realisasi Amandemen BAST


Dana
Kegiatan (%) PKS Kegiatan KPSPAM
BLM

JEMBER 1 100 1 1 1

1. CUMEDAK, Kec. SUMBERJAMB- 1 100 0 1 1 1

9. BONDOWOSO 2 100 2 2 2

1. ANDUNGSARI, Kec. PAKEM 1 100 0 1 1 1

2. P E T U N G, Kec. PAKEM 1 100 0 1 1 1

3.2. Program Pamsimas Pasca Bencana

Gunung Semeru dilaporkan Meletus pada hari Sabtu, 4 Desember 2021


sekitar pukul 15.00 WIB. Bencana letusan Gunung Semeru berdampak besar di
dua kecamatan, yaitu Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo yang di

13
dalam 2 kecamatan tersebut terdapat beberapa desa penerima Program
Pamsimas, diantaranya ialah :

1. Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro


2. Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro
3. Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo
4. Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo
5. Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo

Dari desa-desa diatas berikut adalah tabel keterangan infrastruktur Program


Pamsimas yang telah terbangun :

3.2.1. Desa Terdampak


• Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo

Desa Supiturang merupakan desa Pamsimas Reguler tahun


2017, dan kembali menerima bantuan Pamsimas HID di tahun 2020.
Item pekerjaan yang dibangun saat itu adalah : brouncaptering,
reservoir, pipa (transmisi dan distribusi), jamban sekolah, dan sarana
CTPS. Bencana erupsi Gunung Semeru tahun 2020 dan tahun 2021
Bulan Desember menyebabkan rusaknya semua jaringan air minum
yang telah terbangun di Desa Supiturang karena terkena lahar Gunung
Semeru. Saat ini warga setempat mengambil air dari sumber mata air
secara manual. Perlu adanya perbaikan secepatnya, mengingat SPAM

14
sumberwuluh dipakai untuk kebutuhan air bersih masyarakat dan para
pengungsi.

Pemerintah Kabupaten setempat telah merencanakan kegiatan


DAK TA. 2022, namun adanya bencana lahar dingin beberapa desain
jaringan perpipaan dan rencana target sambungan rumah (SR).
Berdasarkan informasi dari Pak Munib selaku Kepala Dusun terdapat 4
RT (RT 8,9,10,11) direlokasi akibat bencana lahar dingin, rencana akan
di relokasi ke desa oro-oro ombo namun belum ada kejelasan di dusun
mana. Sumber mata air rencana akan dimanfaatkan terbilang masih
memenuhi kebutuhan.

Dokumentasi Kegiatan :

Area Terdampak Desa Supiturang

• Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro

Desa Sumberwuluh merupakan desa Pamsimas Reguler tahun


2020. Item pekerjaan yang dibangun saat itu adalah : brouncaptering,
reservoir, pipa (transmisi dan distribusi), jamban sekolah, dan sarana
CTPS. Bencana erupsi Gunung Semeru bulan Desember tahun 2021
menyebabkan rusaknya jaringan pipa transmisi (dari brouncaptering ke

15
reservoir), pipa terputus akibat banjir aliran lahar dingin dan
mengakibatkan air tidak dapat sampai ke tandon masyarakat.

Saat ini warga setempat menggunakan air sumur dangkal, atau


air dari luapan sumber-sumber kecil yang kualitasnya kurang baik untuk
di konsumsi. Perlu adanya perbaikan secepatnya, mengingat SPAM
sumberwuluh dipakai untuk kebutuhan air bersih masyarakat dan para
pengungsi.

Dokumentasi Kegiatan :

Sistem Jaringan Air Terdampak Desa Sumberwuluh

3.2.2. Potensi Sumber Air

Bencana erupsi Gunung Semeru bulan Desember tahun 2021


berdampak ke beberapa dusun/desa khususnya Desa Sumberwuluh,
dan Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro. Serta Desa Supiturang,
dan Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo. Pemerintah
merencanakan Relokasi untuk desa terdampak, rencana relokasi
terletak pada dua lokasi yaitu Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan

16
Pronojiwo dengan luas usulan 9,44 Ha, dan Desa Sumbermujur,
Kecamatan Candipuro dengan luas 81,55 Ha untuk rencana
pembangunan 2000 unit hunian sementara dan hunian permanen.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum di daerah lahan relokasi,


terdapat dua potensi sumber mata air yang dapat di manfaatkan. Berikut
merupakan potensi sumber dan rencana SPAM untuk lahan relokasi
Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro :

• Sumber Kali Tunggeng


Sumber Kali Tunggeng berada di Desa Sumbermujur Dusun
Umbulrejo, memiliki debit 6 liter/detik, dengan evelasi 826 meter.
Rencana SPAM menggunakan sistem gravitasi total, dengan jarak
sumber – lahan relokasi sejauh 1613 meter, beda tinggi 28 meter.
Kelebihan apabila menggunakan sumber ini adalah sistem gravitasi
total, namun kekurangannya debit masih dibawah jumlah kebutuhan
air (20L/dt).

Sumber Kali Tunggeng Dusun Umbulrejo

• Sumber Hutan Bambu


Sumber Hutan Bambu berada di Desa Sumbermujur Dusun
Umbulsari, memiliki debit 134 liter/detik, dengan evelasi 726 meter.
Rencana SPAM menggunakan sistem perpompaan, dengan jarak
sumber – lahan relokasi sejauh 1465 meter, beda tinggi -57 meter.
Kelebihan apabila menggunakan sumber ini adalah debit air yang
melimpah, namun kekurangannya menggunakan sistem pompa
sehingga biaya operasional listrik cukup tinggi untuk ditanggung
masyarakat desa.

17
Sumber Hutan Bambu Dusun Umbulsari

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Kesimpulan

Dari pembahasan-pembahasan yang dilakukan, disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Semua Kabupaten Program Pamsimas III Jawa Timur telah mencapai progress
100% dan melaksanakan kegiatan uji fungsi dan serah terima.
2. Semua Kabupaten Program Pamsimas III HID MAMA Jawa Timur telah
mencapai progress 100% dan melaksanakan kegiatan uji fungsi dan serah
terima.

4.2. Rekomendasi

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, rekomendasi yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
1. Perlunya pengawasan penyelesaian dari seluruh pihak terkait: Konsultan,
Dinas PKP, dan BPPW Jawa Timur agar pekerjaan dapat selesai dengan baik
dan tertib administrasi.
2. Perlunya dilakukan evaluasi terhadap kegiatan secara menyeluruh sebagai
masukan untuk Program SPAM Perdesaan Padat Karya Jawa Timur di tahun-
tahun mendatang.

19

Anda mungkin juga menyukai