PENDEKATAN STBM
SKALA KABUPATEN
(DISTRICT-WIDE)
KATA PENGANTAR
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunya Buku Saku Pendekatan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Skala Kabupaten untuk Pelaksanaan Proyek
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Fase II ini.
Perubahan paradigma pembangunan sanitasi yang dikukuhkan dengan pencanangan Program
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pada tahun 2008 telah membawa kita kepada
pencapaian hasil yang lebih baik. Program STBM yang dilandasi prinsip pemberdayaan masyarakat
dan perubahan perilaku dari, oleh, dan untuk masyarakat ini telah terbukti mampu meningkatkan
efisiensi dan efektifitas percepatan peningkatan akses sanitasi masyarakat yang berkelanjutan.
Selama lima tahun terakhir, kita belajar bahwa percepatan akses sanitasi dapat terjadi dengan
optimal manakala semua pihak yang terlibat menerapkan tiga komponen STBM, yaitu
peningkatan kebutuhan, penyediaan layanan yang terjangkau, dan penciptaan lingkungan yang
mendukung, secara terintegrasi. Kita juga belajar bahwa upaya yang dilakukan secara bersama-
sama oleh para pihak yang terlibat, pada skala yang lebih besar dari desa seperti skala kabupaten
atau provinsi, memiliki daya ungkit yang jauh lebih besar untuk mempercepat pencapaian target
pembangunan sanitasi Indonesia. Untuk itu, kita perlu memperluas penerapan pendekatan STBM
dengan cara mengintegrasikannya ke dalam program-programbesar Kementerian Kesehatan atau
pemberdayaan masyarakat lainnya.
Saya menyambut baik disusunnya buku ini,yangmerupakan langkah nyata penerapan pendekatan
STBM skala besar di 220 kabupaten/kota di 32 provinsi di Indonesia.Pertanyaan-pertanyaan
mengapa kita mengadopsi STBM skala kabupaten dan bagaimana cara melaksanakannya akan
dijelaskan secara gamblang di dalam buku ini.
Akhirnya, kepada semua pihak yang berprakarsa dan berupaya hingga terwujudnya buku ini, saya
sampaikan terima kasih dan penghargaan serta dengan harapan semoga dapat ditindaklanjuti
secara optimal dan berkelanjutan.
ii
BUKU SAKU PAMSIMAS II: KOMPONEN KESEHATAN
1
Informasi lebih lanjut terkait STBM dapat diakses di www.stbm-indonesia.org
1
KENAPA STBM MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SKALA KABUPATEN?
Pendekatan skala kabupaten BUKTI KEBERHASILAN
terbukti efektif dalam menciptakan PENDEKATAN SKALA KABUPATEN
sasaran intervensi yang luas,
sehingga memungkinkan terjadinya 1. Terjadi peningkatan penyediaan anggaran
kabupaten untuk sanitasi. Investasi proyek
percepatan peningkatan akses
sebesar US$3 jutamendorong investasi
sanitasi. Dilaksanakannya STBM pemda sebesar US$ 1,7 juta untuk
skala kabupaten memperbesar pengembangan program sanitasi, dan
dukungan kebijakan, sumber daya investasi rumah tangga sebesar US$ 7,8 juta
dan sumber dana bagi pelaksanaan untuk layanan dan sarana sanitasi miliknya.
program, selain itu juga dapat 2. Meningkatkannya akses sanitasi sebesar
mendorong peningkatan efektivitas 23% di 29 kabupaten di Jawa Timur
investasi/pendanaan. yang mencakup lebih dari 1.4 juta orang.
Peningkatan ini hampir 10 kali lebih cepat
Pelaksanaan STBM skala kabupaten daripada rata-rata peningkatan akses sanitasi
nasional pada periode yang sama.
sudah berhasil dilakukan melalui
3. Tumbuhnya penyedia sanitasi lokal melalui
proyek percontohan Sanitasi Total wirausaha sanitasi.
dan Pemasaran Sanitasi (SToPS) di 4. Dihapusnya alokasi untuk subsidi.
Provinsi Jawa Timur tahun 2007- 5. Dilanjutkannya program STBM tanpa
2010. dukungan pendanaan proyek.
Box 1:
Bukti Keberhasilan Pendekatan Skala Kabupaten
Sebelumnya Proyek PAMSIMAS (Fase I) sudah dilakukan pada tahun 2008 hingga
2012 dan berhasil memberdayakan masyarakat di 6.800 desa/kelurahan di 110
kabupaten/kota di Indonesia. Pendekatan yang digunakan sebelumnya bersifat
keproyekan dan dilaksanakan di desa-desa terpilih.
3
APA BEDANYA PAMSIMAS I dan PAMSIMAS II?
PAMSIMAS I PAMSIMAS II
Lokasi Seluruh desa di kabupaten/kota
Desa Terpilih
Intervensi secara bertahap
Kader masyarakat dipimpin
Tim Pemicu Fasilitator Masyarakat
Sanitarian
2
Data yang dimaksud baru mencakup data akses jamban (Pilar I) STBM.
4
MENGAPA PAMSIMAS MERUBAH
PENDEKATANNYA MENJADI SKALA
KABUPATEN?
STBM berorientasi program Selama lima tahun
Memiliki spirit berkesinambungan pelaksanaannya (2008-2012),
PAMSIMAS telah berhasil
Didukung bukti-bukti sukses
menyediakan akses air minum
dan sanitasi di 6.800 desa/kelurahan atau hampir 10% dari 72.944 desa yang ada
di Indonesia. Jumlah ini setara dengan 34% dari target 20.000 desa STBM tahun
2015. Suatu pencapaian yang luar biasa, namun masih belum mampu mengejar
target pencapaian aksessanitasi MDGspada tahun 2015sebesar 62,41% penduduk,
atau penyediaan 100% sanitasi layak untuk semuapada tahun 2025.
Pelaksanaan STBM skala kabupaten telah berhasil dilaksanakan di beberapa provinsi,
seperti Jawa Timur dan NTB.
MENUJU 80% STOP BUANG
AIR BESAR SEMBARANGAN
DI NTB TAHUN 2013
Periode 1980-2009, paembangunan
sanitasi di NTB dititikberatkan pada
pembangunan fisik yang hanya mampu
memberikan akses jamban sehat ke
61,53% masyarakat.
Pada tahun 2010-2011, upaya
menciptakan kebutuhan sanitasi sudah
mulai dikembangkan melalui proyek
WSLIC 2 dan berhasil meningkatkan
akses jamban sehat menjadi 66,16%.
Namun, setelah proyek berakhir,
masyarakat kembali BAB sembarangan.
Dari 70 desa yang berhasif ODF di
tahun 2010, pada akhir 2012 hanya 39
desa yang tetap ODF.
Sejak 2012, NTB menerapkan
pendekatan STBM dengan
Tabel 3: mengkombinasikan 3 komponen
Investasi Pemerintah dan Masyarakat di Jatim STBM (demand, supply dan enabling)
dan berhasil meningkatkan akses
jamban sehat menjadi 68,91%. Capaian ODF meningkat dari desa ODF menjadi kecamatan
ODF, wirausaha sanitasi berkembang, fasilitator STBM terlatih bertambah hingga hampir
300 orang, bahkan pemerintah provinsi menyediakan hadiah hingga 1.5 milyar rupiah untuk
desa, kecamatan dan kabupaten yang berhasil ODF dengan catatan uang hadiah tidak boleh
digunakan untuk subsidi pembangunan jamban melainkan untuk mendorong penciptaan
lingkungan yang mendukung, seperti monev, pemicuan ataupun pembelajaran.
Box 2: Pendekatan Skala Kabupaten NTB
5
Hal lain yang juga mendorong PAMSIMAS untuk
mengubah pendekatan skala desa menjadi skala kabupaten adalah:
6
BAGAIMANA STBM SKALA
KABUPATEN DILAKSANAKAN?
Kerangka Kerja Pengembangan Kapasitas Institusi dalam Program STBM Skala Kabupaten
8
BAGAIMANA PAMSIMAS II MENDUKUNG
IMPLEMENTASI STBM SKALA KABUPATEN?
Dasar penggunaan dana BOK untuk pelaksanaan STBM dan mendukung Pamsimas II
adalah Surat Edaran Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Nomor PR 01.06/D.1/974/2013 tentang Pelaksanaan Program Pamsimas II dan Petunjuk
Teknis Penggunaan dana BOK dari Kementerian Kesehatan yangditerbitkan setiap tahun.
Tahun 2013, petunjuk teknis diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan (PerMenKes)
No.59/MENKES/PER/XII/2012 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan.
10
Berdasarkan Surat Edaran dan PerMenKes tersebut pemerintah
kabupaten dapat menyusun menu penggunaan dana BOK sebagai
panduan bagi Puskesmas di wilayahnya.
11
PARA KAMPIUN
STBM
13
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Ditjen PP dan PL
Gedung D Lantai 3
Jl. Percetakan Negara No. 29, Kotak Pos 223,
Jakarta 10560