Anda di halaman 1dari 10

BAB IV.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. LATAR BELAKANG

Penyediaan air minum adalah kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah
Pusat dan Daerah. Ketersediaan air minum ini menjadi salah satu tolak ukur tingkat kesehatan
yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan dan produktifitas masyarakat. Oleh karena itu,
penyediaan sarana dan prasarana air minum menjadi salah satu prioritas dalam meningkatkan
kualitas hidup masyarakat suatu daerah, dimana Pemerintah Daerah berkewajiban memenuhi
kebutuhan akan air minum dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Salah satu target Millenium Development Goals (MDG’s) yang dicetuskan pada tahun 2000 oleh
PBB adalah pengurangan setengah dari jumlah penduduk bumi yang belum memiliki akses yang
layak terhadap air minum, dan untuk mencapai universal akses 100% air minum, 0%
Permukiman Kumuh, 100% Stop BABS pada tahun 2019. Hal ini sangat penting karena air
minum sangat dibutuhkan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan terkait dengan
ketahanan sosial, derajat kesehatan dan pengurangan tingkat kemiskinan. Pelayanan air minum
sendiri merupakan salah satu sektor yang saat ini menjadi prioritas pemerintah karena terkait
dengan peningkatan pelayanan sektor lainnya, diantaranya ialah sektor sanitasi. Salah satu
upaya dalam pencapaian target pelayanan dibidang sanitasi adalah terpenuhinya kebutuhan
dasar air minum masyarakat.
Hingga sekarang program pengembangan sarana dan prasarana air minum di Kabupaten
Subang belum dilaksanakan secara maksimal disebabkan oleh kondisi geografi, geologi,
topografi, terbatasnya sumber air baku yang ada. Oleh karena itu dibutuhkan konsep dasar yang
kuat guna menjamin ketersediaan air minum bagi masyarakat sesuai dengan kondisi daerah.
Master Plan Air Minum merupakan jawaban bagi pengembangan sistem penyediaan air minum di
daerah, walaupun sebelumnya telah disusun Dokumen Master Plan Air Minum, namun perlu
disesuaikan dengan petunjuk teknis Master Plan Air Minum berdasarkan Permen PUPR 27/2016.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat, langkah pertama sebelum
pembangunan dan atau pengembangan infrastruktur seperti instalasi pengolahan sampai pada
jaringan distribusi dan perpipaan adalah pemetaan dan pengintegrasian potensi dan kebutuhan
dalam suatu masterplan atau rencana induk yang menjadi dasar perencanaan dan pembangunan
selanjutnya. Rencana induk ini berupa suatu sebagaimana tercantum pada PP 122 tahun 2015
tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan air minum
masyarakat di wilayahnya merupakan wewenang dan tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota. Pemerintah dan pemerintah propinsi dapat memfasilitasi kegiatan
pengembangan SPAM sesuai kewenangannya. Secara lebih jelas wewenang pemerintah dalam
kaitannya dengan pengembangan SPAM adalah memfasilitasi pemenuhan air baku dan bantuan
teknis penyelenggaraan dan pengelolaan SPAM.
Dilihat dari potensi sumber air baku yang ada seharusnya masih terjadi idle capacity dan masih
dimungkinkan untuk dilakukan perluasan jaringan ataupun penambahan sambungan. Pada
kenyataannya hampir diseluruh sambungan yang ada, sistem air tidak berjalan secara kontinyu.
Ini membuktikan ada yang tidak tepat dalam pelaksanaan sistem penyediaan air minum yang
ada ataupun kebocoran baik teknis/administrasi yang berlebihan atau tidak tercatat. Untuk itu
diperlukan adanya review terhadap kondisi eksisting sistem penyediaan air minum yang ada di

KAK Masterplan Air Minum


Kabupaten Subang sekaligus juga untuk mendata kembali kapasitas produksi dan kapasitas dari
masing-masing sumber airbaku yang dimanfaatkan. Di dalam review ini sekaligus juga dilakukan
perencanaan sampai tahun 2033 dengan berdasarkan pada pertumbuhan penduduk.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud Kegiatan
1. Mengidentifikasi kebutuhan air minum pada daerah studi
2. Membantu Pemerintah Pemerintah Daerah Kabupaten Subang dalam menyusun
Master Plan Air Minum.
3. Mengetahui program yang dibutuhkan untuk pencapaian target pelayanan SPAM di
kawasan wilayah studi.
4. Memberikan masukan bagi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam
upaya mengembangkan prasarana dan sarana air minum di Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang melalui program yang terpadu dan berkelanjutan.
5. Mengoptimalkan Dokumen MASTER PLAN AIR MINUM yang telah ada sesuai dengan
Juknis MASTER PLAN AIR MINUM berdasarkan Permen PU no 27 Tahun 2016 untuk
mempersiapkan kegiatan pembangunan pengembangan jaringan pipa transmisi dan
distribusi di Kabupaten Subang melalui suatu kajian dan analisa yang mendalam
terhadap semua aspek yang dibutuhkan dalam peningkatan pelayanan air minum
dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan azas keberlanjutan.

b. Tujuan Kegiatan
Tersusunnya dokumen MASTER PLAN AIR MINUM di Kabupaten Subang, dengan
menghasilkan program investasi pengembangan sistem sampai tahun 2033, yang
diharapkan secara operasional akan memberikan pedoman dalam menentukan komposisi
pembiayaan program dan pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan
sarana air minum di kawasan Ekonomi Strategis di wilayah sekitarnya.

3. SASARAN :
Sasaran kegiatan ini adalah tersedianya dokumen pengembangan sistem yang bisa menjadi
pedoman dalam menentukan komposisi pembiayaan program dan pelaksanaan pembangunan
dan pemeliharaan prasarana dan sarana air minum di Kabupaten Subang.
.
4. NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pengguna jasa untuk kegiatan ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang bertindak
untuk dan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Subang melalui Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Subang.

5. SUMBER PENDANAAN :
Biaya pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari dana APBD Pemerintah Daerah Kabupaten
Subang Tahun Anggaran 2019 dengan nilai Rp. 450.000.000,- termasuk Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) yang berlaku

6. KEWAJIBAN KONSULTAN
Ijin Usaha :
1. SIUJK
2. SBU (KL-401 Jasa Konsultansi Lingkungan)
3. Memiliki tanda daftar perusaan
4. Memiliki NPWP

KAK Masterplan Air Minum


5. Telah melunasi kewajiban Pajak Tahunan terakhir (Tahun 2018 Tahunan)
6. Yang bersangkutan dan manejemen tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit dan
kegiatan usahanya tidak sedang di hentikan.
7. Tidak termasuk daftar hitam
8. Pengalaman pekerjaan yang serupa berdasarkan jenis pekerjaan, kompleksitas, metologi,
teknologi atau karakteristik lainnya yang bisa menggambarkan kesamaan, paling kurang 2
pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir.

9. Mempunyai atau menguasai Tempat Usaha/kantor dengan alamat yang jelas sesuai
domisili.
10. Peralatan yang mendukung dalam kegiatan master plan air minum dengan bukti
kepemilikan atau sewa.

7. LINGKUP KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DAN TIM PENYUSUN MASTER PLAN

a. Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah pekerjaan penyusunan MASTER PLAN AIR MINUM di Kabupaten
Subang adalah wilayah administrasi Kabupaten Subang

WILAYAH ADMINISTRASI KABUPATEN SUBANG

KAK Masterplan Air Minum


b. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan ini adalah kegiatan penyusunan Master Plan Air Minum:
1. Ruang lingkup substansi pekerjaan penyusunan MASTER PLAN AIR MINUM di Kabupaten
Subang adalah sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007
tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pengumpulan data sekunder yang meliputi :
 Dokumen RT RW
 Data dan peta gambaran umum hidrologi, sumber air, topografi, klimatografi,
fisiografi dan geologi.
 Data curah hujan dan tangkapan air.
 Penggunaan lahan dan rencana tata guna lahan.
 Data demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran, penduduk dan
kepadatan.
 Data sosial ekonomi–karakteristik wilayah dan kependudukan ditinjau dari aspek
sosial, ekonomi dan budaya
 Data kesehatan–kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan
 Sarana dan prasarana kota yang ada (infrastruktur):
2. Melakukan evaluasi kondisi wilayah perencanaan, yang bertujuan untuk mengetahui
karakter, fungsi strategis dan konteks wilayah perencanaan dalam lingkup regional dan
nasional.
3. Melakukan evaluasi terhadap kondisi eksisting , sistem spam perpipaan dan non
perpipaan.
1) Untuk spam perpipaan meliputi :
 Aspek Teknis : meliputi semua komponen spam, dimulai dari unit air baku,
sistem produksi/pengolahan, transmisi, distribusi utama sampai area pelayanan
 Aspek Non Teknis : meliputi aspek pembiayaan dan kelembagaan lembaga
pengelolan
 Spam non perpipaan
4. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan SPAM meliputi, antara
lain :
1) Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada
2) Kinerja pelayanan
3) Tingkat kebocoran
4) Jumlah langganan tunggu atau potensial
5) Adanya kapasitas belum dimanfaatkan (iddle capacity)
6) Kebutuhan penyambung jaringan distribusi dan/atau kapasitas pengolahan
7) Analisis interkoneksi dan distribusi cakupan pelayanan bedasarkan zoning/area
8) Analisis system koneksi
9) Rencana optimalisasi Sumber dan SPAM untuk proyeksi kebutuhan di masa
mendatang
10) Aspek Kelembagaan
11) Aspek Keuangan
5. Menentukan Kriteria dan Standar pelayanan. Kriteria dan standar pelayanan diperlukan
dalam perencanaan dan pembangunan SPAM untuk dapat memenuhi tujuan tersedianya
air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi persyaratan air minum,
tersedianya air setiap waktu atau kesinambungan serta tersedianya air dengan harga
yang terjangkau oleh masyarakat atau pemakai.
6. Melakukan survey sosial ekonomi, untuk mengetahui potensi penduduk daerah
perencanaan dalam berlangganan air.

KAK Masterplan Air Minum


7. Menghitung perkiraan kebutuhan air berdasarkan data eksisting dan proyeksi penduduk
serta kondisi sosial ekonomi dan kategori jenis kota.
8. Melakukan survey dan identifikasi terkait kecukupan pemenuhan kebutuhan air sampai
akhir tahun perencanaan. Identifikasi dilakukan terhadap :
1) Sumber air baku
2) Jarak dan beda tinggi terhadap area pelayanan
3) Rencana daerah pelayanan
4) Jalur existing transmisi dan distribusi (primer, sekunder dan tersier)
5) Jalur-jalur alternatif sistem transmisi air baku
6) Debit optimum (safe yield) sumber air
7) Kualitas air dan pemakaian sumber air eksisting (bila ada)
8) Membuat peta lokasi –lokasi sumber air baku dan jalur pipa transmisi air baku
Untuk rencana pemanfaatan air baku baru, disertai dengan draft SIPA
9. Menyusun beberapa alternatif rencana pengembangan spam. Alternatif disusun dengan
memperhatikan keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi. Setiap alternatif
harus dikaji aspek teknis dan ekonomis. Alternatif terpilih adalah yang terbaik ditinjau
dari berbagai aspek tersebut. Pradesain dan alternatif terpilih merupakan dasar dalam
prakiraan biaya investasi dan prakelayakan teknis.
10. Menentukan alternatif sistem terbaik berdasarkan kajian yang sudah dilakukan.
11. Menyusun pengembangan kelembagaan SPAM
12. Menyusun analisa pembiayaan dan pola investasi kebutuhan pengembangan spam
untuk jangka pendek (1 – 2 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang
(15 – 20 tahun) di wilayah studi baik untuk kawasan perkotaan maupun perdesaan
dengan mempertimbangkan :
1) Sumber dana
2) Kemampuan dan kemauan masyarakat
3) Kemampuan keuangan daerah Pembiayaan dihitung berdasarkan present dan future
value.
13. Menyusun Rancangan Perbup MASTER PLAN AIR MINUM Kabupaten Subang

c. Tata cara Penyusunan Dokumen


 Dokumen MASTER PLAN AIR MINUM disusun berdasarkan Juknis MASTER PLAN AIR
MINUM sesuai dengan Permen PUPR No. 27 Tahun 2016 tentang Penyelengggaraan
Sistem Penyediaan Air Minum.
 Dokumen MASTER PLAN AIR MINUM disusun dengan menggunakan Sistem Informasi
Geografi (GIS)

d. Tugas Tim Penyusun


Selain tugas yang tercantum dalam uraian lingkup kegiatan di atas, Tim Penyusun juga
melaksanakan tugas‐tugas lain yang diminta oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
disampaikan dalam notulen rapat pembahasan oleh Tim Teknis yang ditunjuk.

8. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN

a. Indikator Keluaran
Dari pekerjaan ini diharapkan indikator keluaran yang dihasilkan adalah :
 Rencana Umum
 Rencana Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum
 Rencana dan Program Pengembangan SPAM untuk Jangka Pendek (1-2 Tahun),
Jangka Menengah (5 tahun) dan Jangka Panjang (10-15 tahun)
 Rencana Sumber Air Baku dan Alokasi Air Baku

KAK Masterplan Air Minum


 Rencana Keterpaduan dengan Sarana dan Prasarana Sanitasi
 Rencana Pembiayaan dan Pola Investasi Pengembangan SPAM
 Rencana Pengembangan Penyelenggaraan Kelembagaan SPAM

b. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah Buku Laporan dan Album Peta
MASTER PLAN AIR MINUM Kabupaten Subang Berbasis GIS.

9. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Metode Pelaksanaan
Metodologi kerja yang akan dilakukan dalam kegiatan Penyusunan Master Plan Air Minum
ini meliputi :
• Kajian kepustakaan
• Survei sosial‐ekonomi
• Pengukuran kuantitas dan kualitas potensi air baku (option)
• Diskusi dan pembahasan (konsinyasi) dengan pihak Pemerintah Daerah di
Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.
• Analisis dan penyusunan dokumen.

b. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan kegiatan MASTER PLAN AIR MINUM berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 18
Tahun 2007 diharapkan paling tidak meliputi :
1) Evaluasi kondisi wilayah perencanaan, yang bertujuan untuk mengetahui karakter,
fungsi strategis dan konteks regional nasional/kawasan yang bersangkutan.
2) Evaluasi kondisi eksisting SPAM, yang dilakukan dengan menginventarisasi peralatan
dan perlengkapan sistem penyediaan air minum eksisting.
3) Penentuan kriterian rencana pengembangan SPAM mencakup kriteria teknis yang dapat
diaplikasikan dalam perencanaan yang sudah umum digunakan, namun jika ada data
hasil survei maka kriteria teknis menjadi bahan acuan. Standar pelayanan yang
ditentukan sejak awal seperti tingkat pelayanan yang diinginkan, cakupan pelayanan
dan jenis pelayanan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan ini
direalisasikan.
4) Dari sumber air baku yang ada, disusun skala prioritas penggunaan sumber air
tersebut, dan harus sudah mendapat izin tertulis (SIPA/surat izin pemakaian air) dari
instansi terkait. Kebutuhan kapasitas air baku untuk menentukan rencana alokasi air
baku untuk SPAM yang direncanakan. Kebutuhan kapasitas sumber air baku ditentukan
berdasarkan proyeksi kebutuhan air.
5) Perumusan program dan kegiatan pengembangan dalam penyusunan rencana induk
meliputi identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan, perkiraan kebutuhan
air dan identifkasi air baku termasuk didalamnya adalah indikasi besaran biaya tingkat
awal, sumber dan pola pembiayaan. Perhitungan biaya tingkat awal seluruh komponen
pekerjaan perencanaan, konsultasi, pajak, pembebasan tanah, dan perizinan.
6) Rekomendasi kelembagaan penyelenggara meliputi struktur organisasi dan
penempatan tenaga ahli sesuai dengan latar belakang pendidikannya, acuannya pada
perundang-undangan.

c. Tahapan Pelaporan
Dalam melaksanakan pekerjaan/tugas Konsultan berkewajiban menyampaikan laporan

KAK Masterplan Air Minum


dengan tahapan sebagai berikut :

• Laporan Pendahuluan
Konsep Laporan Pendahuluan harus diserahkan 30 (tiga puluh) hari setelah SPMK
di tanda tangani yang berisikan penjelasan kembali terhadap metodologi, rencana
kerja dan susunan personel termasuk base‐line informasi yang telah diupdate
terhadap kerangka penugasan, konsepsi‐konsepsi, wilayah studi dan standar
teknis penanganan awal. Laporan Pendahuluan disiapkan sebanyak 5 (lima) copy.
Finalisasi laporan harus diselesaikan 1 (minggu) minggu setelah pembahasan.

• Laporan Antara
Selambat‐lambatnya 90 (Sembilan puluh) hari setelah SPMK di tanda tangani, Tim
Penyusun harus menyerahkan Konsep Laporan Antara yang berisikan kompilasi
hasil survey dan identifikasi pengumpulan data yang akan menjadi bahan
analisis penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(RI-SPAM). Laporan Antara disiapkan sebanyak 5 (lima) copy. Finalisasi laporan
harus diselesaikan 2 (dua) minggu setelah pembahasan.

• Konsep Laporan Akhir


Selambat‐lambatnya 120 (seratus duapuluh) hari setelah SPMK di tanda tangani,
Tim Penyusun harus menyerahkan Konsep Laporan Akhir yang berisikan pokok
sasaran sesuai dengan sasaran dan ruang lingkup studi dilengkapi dengan peta
rencana pengembangan sistem sesuai periodisasi yang ditentukan. Konsep
Laporan Akhir disiapkan sebanyak 5 (lima) copy.

• Laporan Akhir
Akhir masa kontrak pekerjaan, Tim Penyusun telah menyempurnakan berdasarkan
hasil diskusi konsep laporan akhir dan menyerahkan Laporan Akhir Pendampingan
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM masing‐masing sebanyak 5
(lima) copy, serta soft copy Laporan Akhir termasuk peta dan informasi pendukung
penyusunan Rencana Induk Pengembangan. Disamping Laporan‐laporan Utama di
atas, konsultan juga diminta untuk membuat Laporan Pendukung, yang berupa:

 Laporan Executive Summary


Laporan Executive Summary merupakan laporan ringkas yang mampu
mendeskripsikan pekerjaan yang telah dilaksanakan. Laporan ini diserahkan
paling lambat 120 (seratus duapuluh} hari kalender setelah penugasan.

 Soft Copy
Soft copy berisi semua hasil Laporan maupun hasil diskusi/pembahasan,
dokumentasi serta gambar‐gambar. Soft ini dibuat dan disusun dalam 1
(satu) Hard Disk Eksternal.

• Album Peta
Akhir masa kontrak pekerjaan, Tim Penyusun telah menyempurnakan berdasarkan
hasil diskusi konsep laporan akhir dan menyerahkan Album Peta Ukuran A1
sebanyak 2 (dua) Copy.

10. LOKASI PEKERJAAN :


Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

KAK Masterplan Air Minum


11. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN :
Kegiatan seperti yang diuraikan diatas, seluruhnya harus diselesaikan 120 (seratus duapuluh)
hari kalender.

BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV


NO PEKERJAAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
2 Survey Data
3 Laporan Pendahuluan
Diskusi dan Penyerahan Laporan
4
Pendahuluan
Survei Kelengkapan Pemetaan
5
dan Peta Tematik
6 Laporan Fakta Analisa
Diskusi dan Penyerahan Laporan
7
Fakta Analisa
8 Laporan Draft Akhir
Diskusi Laporan Draft Akhir
11 Penyerahan Laporan Akhir
12 Penyerahan Executive Summary
14 Penyerahan Hard Disk

12. PERSONILYANG DIBUTUHKAN:


Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan ini adalah:
1. Team Leader (Ahli Teknik Lingkungan)
Kualifikasi pendidikan Pasca Sarjana Teknik Lingkungan/Teknik Penyehatan Keairan/Ilmu
Lingkungan dari perguruan tinggi negeri atau swasta atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi, serta memiliki sertifikat keahlian (SKA) ahli madya teknik
lingkungan dan mempunyai pengalaman profesional 7 (tujuh) tahun dan berkeahlian
Sarjana Teknik Strata Dua (S2) sebagai ketua tim pada bidang pekerjaan perencanaan
atau identifikasi khususnya dalam bidang air minum yang dibuktikan dengan referensi.
Sebagai Ketua Tim tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.

2. Ahli Teknik Sipil


Kualifikasi pendidikan Sarjana Teknik Sipil, disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata
Satu (S1) dalam teknik sipil dari perguruan tinggi negeri atau swasta atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, serta memiliki sertifikat keahlian (SKA) ahli muda
sumber daya air dan mempunyai pengalaman sebagai tenaga pengalaman profesional
selama 5 (lima) tahun pada bidang pekerjaan pada studi‐studi sipil dan struktur yang
dibuktikan dengan referensi.
Sebagai tenaga Ahli Sipil Sumber Daya Air betugas untuk mengkaji teknik penyiapan dan
teknik pengenyiapan air baku.

KAK Masterplan Air Minum


3. Ahli Lingkungan Air Minum
Kualifikasi pendidikan Sarjana Teknik Lingkungan/Teknik Penyehatan/Teknik Sipil
Keairan, disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata Satu (S1) serta memiliki sertifikat
keahlian (SKA) ahli muda teknik air minum dan mempunyai pengalaman dalam sistem
pengelolaan air minum dari perguruan tinggi negeri atau swasta atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi, mempunyai pengalaman sebagai tenaga
pengalaman profesional selama 5 (lima) tahun pada bidang pekerjaan pada studi‐studi
pengelolaan air minum yang dibuktikan dengan referensi.
Sebagai tenaga Ahli Lingkungan betugas untuk mengkaji penyediaan Air minum yang
berkelanjutan.

4. Ahli Geodesi
Kualifikasi pendidikan Sarjana Teknik Sipil/Teknik Geodesi, disyaratkan seorang sarjana
Teknik Strata Satu (S1) memiliki keahlian dalam pengukuran dan pemetaan wilayah
dari perguruan tinggi negeri atau swasta atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, serta memiliki sertifikat keahlian (SKA) ahli muda teknik geodesi dan
mempunyai pengalaman sebagai tenaga pengalaman profesional selama 5 (lima) tahun
pada bidang pekerjaan pada studi‐studi sistem pengelolaan air minum yang dibuktikan
dengan referensi.
Sebagai tenaga Ahli Geodesi betugas untuk memetakan distribusi jaringan air minum
secara GIS

5. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota


Kualifikasi pendidikan Sarjana lulusan Planologi/Perencanaan Kota/Wilayah atau
Arsitektur Urban Planning disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata Satu (S1) dari
perguruan tinggi negeri atau swasta atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, serta memiliki sertifikat keahlian (SKA) ahli muda perencanaan wilayah dan
kota dan mempunyai pengalaman profesional selama 5 (lima) tahun pada bidang/studi
penyusunan masterplan/rencana Induk Pengembangan kota/wilayah/kawasan, terutama
pada proyek‐proyek penyusunan program pembangunan prasarana dan sarana
infrastruktur permukiman yang dibuktikan dengan referensi.
Sebagai tenaga Ahli Perencanaan Wilayah betugas untuk membuat konsep master Plan
jaringan air minum termasuk sumber bahan baku air minum yang berdasarkan hasil kajian
dari para beberapa tenaga ahli lainnya.

6. Ahli Ekonomi
Kualifikasi pendidikan Sarjana Ekonomi disyaratkan seorang sarjana Ekonomi Strata Satu
(S1) dari perguruan tinggi negeri atau swasta atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, mempunyai pengalaman sebagai tenaga pengalaman profesional selama 5
(lima) tahun pada bidang investasi infrastruktur, terutama dengan latar belakang
pengalaman profesional analisis keuangan di bidang air minum yang dibuktikan dengan
referensi. Sebagai tenaga ahli Keuangan tugas utamanya adalah melakukan analisa
keuangan, perhitungan tarif, perhitungan operasional dan pemeliharaan.
Sebagai tenaga Ahli ekonomi betugas untuk mengkaji investasi yang diperlukan dalam
pengembangan air minum.

7. Ahli Kelembagaan/ Hukum


Kualifikasi pendidikan Sarjana Hukum disyaratkan seorang sarjana Hukum Strata Satu
(S1) dari perguruan tinggi negeri atau swasta atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi, mempunyai pengalaman profesional selama 5 (lima) tahun pada
bidang kelembagaan dan sosial‐ekonomi kemasyarakatan.

KAK Masterplan Air Minum


Sebagai tenaga Ahli Hukum betugas untuk mengkaji social –ekonomi masyarakat dalam
persiapan perbub Master Plan Air Minum.

Kualifikasi Minimal
No
Jababatan Dalam Proyek
Sertifikat Pendidikan
Keahlian
1 Ahli Teknik Lingkungan SKA 501 S2
Leader Madya
2 Ahli Teknik Sipil SKA 211 S1
Muda
3 Ahli Teknik Lingkungan SKA 504 S1
Muda
4 Ahli Teknik Geodosi SKA 217 S1
Muda
5 Ahli Teknik Planologi SKA 503 S1
Muda
6 Ahli Ekonomi Akuntansi - S1
7 Ahli Kelembagaan - S1

Disamping itu, Tim Penyusun dapat menyediakan tenaga pendukung berupa:


1. 2 orang Surveyor dengan pendidikan minimal DIII yang membantu dalam
pengumpulan/penghimpunan data dan mampu melakukan pemetaan, dengan
pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.
2. 1 orang CAD Operator/Draftman dengan pendidkan minimal STM yang
berpengalaman dalam proses penggambaran peta digital minimal 3 (tiga) tahun.
3. 1 orang administrasi dengan pendidkan minimal D3 yang berpengelaman dalam
membantu menyelesaikan pengetikan laporan hasil pekerjaan minimal 3 (tiga)
tahun.

13. SISTEM EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN


Sistem pengadaan seleksi – prakualifikasi Dua File – Kualitas Dan Biaya.
a. Bobot Penawaran Teknis 70% dan Biaya 30%.
b. Nilai Ambang Batas Evaluasi Teknis 70
c. Nilai Ambang Batas Kualifikasi dan Evaluasi 50

14. PENUTUP
Kerangka Acuan kerja ini menjadi pedoman secaa umum bagi pelaksana konsultasi dalam
pekerjaan. Hal – hal teknis yang diperlukan hendaknya bisa dipersiapkan secara matang agar
pelaksanaan pekerjaan dapat selesai pada jadwal yang telah ditentukan dengan kualitas sesuai
yang telah ditetapkan.

Subang, April 2019


KUASA PENGGUNAANGGARAN

AHMAD AMIN, ST, M.Si


Nip. 19790121 200501 1 007

KAK Masterplan Air Minum

Anda mungkin juga menyukai