Anda di halaman 1dari 76

PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA

PRIORITAS 2016 - 2019

Dadang Rizki Ratman, SH. MPA.


Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Investasi Pariwisata
Kementerian Pariwisata
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata
kselerasi Pembangunan Kepariwisataan Dalam Rangka Pencapaian Target 12 Juta Wisman dan 260 Juta
Wisnus 2016

Jakarta, 27 Januari 2016 1


SISTEMATIKA
1. Strategic Rationale

2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan


Destinasi dan Industri Pariwisata

3. Implementasi Kebijakan dan Strategi


Pengembangan Destinasi dan Industri
Pariwisata Tahun 2016.

4. Dukungan Lintas Sektor

22
Bagian 1.

STRATEGIC RATIONALE

33
STRATEGIC RATIONALE : PARIWISATA DI DUNIA

Dari PDB Dampak


PARIWISATA ADALAH KUNCI PEMBANGUNAN,
Langsung, Dampak KESEJAHTERAAN DAN KEBAHAGIAAN :
9.5% Tidak Langsung, dan
Dampak Ikutan (2014) PARIWISATA ADALAH SEKTOR UNGGULAN
1 dari 11 Lapangan Kerja (TOURISM IS A LEADING SECTOR)
- Meningkatnya destinasi dan investasi pariwisata,
menjadikan Pariwisata sebagai faktor kunci dalam
US$ 1.4 Triliun Ekspor
pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja,
pengembangan usaha dan infrastruktur;
Dari Ekspor Dunia
5% 2014 - Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi
Juta Wisatawan pada berkelanjutan, dan menjadi salah satu sektor ekonomi
25 tahun 1950
yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia;
Juta Wisatawan pada - Meskipun krisis global terjadi beberapa kali, jumlah
1138 tahun 2014
perjalanan wisatawan internasional tetap
Miliar Wisatawan
menunjukkan pertumbuhan yang positif 25 juta
5 s.d. 6 Domestik orang (1950) 278 juta orang (1980) 528 Juta orang
(1995) 1,1 milyar orang (2014).
Sumber: UNWTO Tourism Highlights, 2014
UNWTO World Tourism Barometer, Jan. 2015
WTTC, Jan. 2015

44
KONDISI SAAT INI DAN TARGET PARIWISATA
PADA TAHUN 2019
2014 TARGET 2019
Kontribusi terhadap PDB (WTTC) 9 % (Rp. 946,09 triliun) 15%
macro

Devisa Rp. 140 triliun Rp. 280 triliun


Kontribusi terhadap Kesempatan Kerja 11 juta 13 juta

Indeks Daya Saing kepariwisataan #70 #30


micro

Kedatangan Wisatawan Mancanegara 9 juta 20 juta


Perjalanan Wisatawan Nusantara 250 juta 275 juta

Perbandingan dengan negara ASEAN


lainnya (2014):
Malaysia : 27,4 juta
(million)
Singapore : 15,1 juta
(million)
Thailand : 24,8 juta
*) Source data : UNWTO United Nation World Tourism Organization
(million) **) WEF : World Economic Forum

55
TRAVEL AND TOURISM COMPETITIVENESS INDEX
INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN
THAILAND : Top Five (Rank) : Bottom Five (Rank)

No. Sub Index / Pillar Indonesia Malaysia Thailand


Travel and Tourism Competitiveness Index 2015 50 25 35
I ENABLING ENVIRONMENT 80 40 74
1 Business Environment 63 10 38
2 Safety and Security 83 42 132
3 Health and Hygiene 109 73 89
4 Human Resources and Labour Market 53 30 29
5 ICT Readiness 85 54 60
II TRAVEL AND TOURISM POLICY AND ENABLING CONDITION 9 24 49
6 Prioritization of Travel and Tourism 15 56 40
7 International Openness 55 46 49
8 Price Competitiveness 3 6 36
9 Environmental Sustainability 134 119 116
III INFRASTRUCTURE 75 41 37
10 Air Transport Infrastructures 39 21 17
11 Ground and Port Infrastructure 77 35 71
12 Tourist Service Infrastructure 101 68 21
IV NATURAL AND CULTURAL RESOURCES 17 24 21
13 Natural Resources 19 26 16
14 Cultural Resources and Business Travel 25 27 34

Source : World Economic Forum (WEF), 2015. 6


ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA
DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND:
INDIKATOR HEALTH AND HYGIENE : Bottom Rank

No. Indicator/sub indicator Indonesia Malaysia Thailand


Travel and Tourism Competitiveness Index
50 25 35
2015
Health and Hygiene 109 73 89
1 Physician density per 1,000 population. 113 76 100
2 Access to improved sanitation (% population) 105 51 59
3 Access to improved drinking water (% population) 105 1 69
4 Hospital beds per 10,000 population. 113 85 74
5 HIV prevalence (% pop.) 74 74 108
6 Malaria incidence per 100,000 population 48 26 39

Source : World Economic Forum (WEF), 2015. 7


ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA
DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND:
INDIKATOR ICT READINESS : Bottom Rank

No. Indicator/sub indicator Indonesia Malaysia Thailand


Travel and Tourism Competitiveness Index 2015 50 25 35
ICT Readiness 85 54 60
1 ICT use for B2B transactions 51 21 59
2 Internet use for B2C transactions 28 15 48
3 Individuals using internet (%) 110 41 95
4 Broadband internet subs. per 100 population 102 69 72
5 Mobile telephone subs. per 100 population 47 31 34
6 Mobile broadband subs. per 100 population 78 94 42
7 Mobile network coverage (% population.) 1 99 1
8 Quality of electricity supply 83 39 58

Source : World Economic Forum (WEF), 2015. 8


ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA
DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND:
INDIKATOR TOURIST SERVICES INFRASTRUCTURE : Bottom Rank

No. Indicator/sub indicator Indonesia Malaysia Thailand


Travel and Tourism Competitiveness Index
50 25 35
2015
Tourist Service Infrastructure 101 68 21
1 Hotel rooms per 100 population. 100 47 41
2 Extension of business trips recommended 67 22 21
3 Presence of major car rental companies 105 81 35
ATMs accepting Visa cards per million 86 56 7
4
pop.

Source : World Economic Forum (WEF), 2015. 9


ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA
DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND:
INDIKATOR ENVIRONTMENTAL SUSTAINABILITY : Bottom Rank

No. Indicator/sub indicator Indonesia Malaysia Thailand


Travel and Tourism Competitiveness Index
50 25 35
2015
Environmental Sustainability 134 119 116
1 Stringency of environmental regulations 73 31 103
2 Enforcement of environmental regulations 64 26 92
3 Sustainability of T&T development 57 7 61
4 Particulate matter (2.5) concentration (g/m3) 80 88 123
5 No. of envtl. treaty ratifications (027 best) 63 73 104
6 Baseline water stress (05 worst) 99 78 70
7 Threatened species (% total species) 129 130 109
8 Forest cover change (% average per year) 97 105 61
9 Wastewater treatment (%) 117 81 63
10 Coastal shelf fishing pressure (tonnes per km2) 73 96 93

Source : World Economic Forum (WEF), 2015. 10


PORTOFOLIO PRODUK

9 Portofolio Produk
1. WISATA BAHARI (MARINE TOURISM) (35%)

Alam (Nature) (35 %) 2. EKOWISATA (ECO TOURISM) (45%)

3. WISATA PETUALANGAN (ADVENTURE TOURISM)


(20%)
1. WISATA WARISAN BUDAYA DAN SEJARAH
(HERITAGE AND PILGRIM TOURISM) (20%)
2. WISATA BELANJA DAN KULINER
PORTOFOLIO PRODUK Budaya (Culture) (60 %) (CULINARY AND SHOPPING TOURISM) (45%)
3. WISATA KOTA DAN DESA (CITY AND VILLAGE
TOURISM) (35%)

1. WISATA MICE (MICE & EVENTS TOURISM) (25%)


Buatan Manusia (Man Made)
2. WISATA OLAHRAGA (SPORT TOURISM) (60%)
(5 %)
3. OBJEK WISATA TERINEGRASI (INTEGRATED
AREA TOURISM) (15%)

Source: Passenger Exit Survery, 2014 11


PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA DENGAN
KOMPETITOR

Island : Akselerasi Pelabuhan Tanjung Berakit


No Dimensi Indonesia Thailand Malaysia

1 Tipe Destinasi Bintan Phuket Langkawi

2 Jumlah Wisman (2014) 500.000 4.050.000 3.570.000

Daya Tarik Utama Pantai, Cable car and Sky


3 Pantai, Resort, Golf Pantai
(Highlights Attraction) Bridge
Hotel, pelabuhan marina, TIC, hotel, villa, money
TIC, hotel, villa, money
Public Transportation, changer, public
4 Amenitas changer, public
rental sepeda, pertokoan, transportation, rental,
transportation, rental
kuliner cable car, sky bridge
Phuket King's Cup Langkawi International
5 Event Bintan Art Festival
Regatta Water Festival
Langkawi Development
6 Pengelolaan Badan Otorita Regency Government
Authority (LADA)

7 Foto

12
PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA DENGAN KOMPETITOR
Beach
No Dimensi Indonesia Thailand Malaysia
1 Tipe Destinasi Pantai Sanur - Kuta Pantai Pattaya Pantai Cenang

4,1 juta 4,0 juta


(Data Kunjungan
(Data Kunjungan 1,2 juta (Data Kunjungan
Wisatawan Mancanegara Wisatawan Mancanegara ke
Wisatawan Mancanegara Langkawi Tahun 2015)
2 Jumlah Wisman yang langsung ke Bali
ke Pattaya Tahun 2015) Source:
Tahun 2015) Source:
Source: http://www.lada.gov.my/v2/en/i
https://en.wikipedia.org/wiki/Pat nformation/tourist-statistic.html
http://www.disparda.baliprov.go taya
.id/id/Statistik2

- Sunrise Spot
- Pantai Pasir Putih - Pantai Pasir Putih
Daya Tarik Utama - Pantai Pasir Putih
3 - Jetski, Selancar Angin - Jetski, Parasailing,
(Highlights Attraction) - Seawalker, Snorkeling
Banana Boat
- Scuba Diving
Hotel, Restaurant, Hotel, Restaurant, Hotel, Restaurant,
Souvenir Shop & Souvenir Shop & Souvenir Shop &
4 Amenitas Shopping Centre, Spa, Shopping Centre, ATM, Shopping Centre,
ATM, Money Changer, Money Changer, Public Museum, Spa, Night
Public Toilet Toilet Market, Public Toilet
Pattaya International Bed Langkawi International
5 Event Sanur Village Festival
Race Water Festival
Dinas Pariwisata Provinsi Tourism Authority of Langkawi Development
6 Pengelolaan
Bali Thailand (TAT) Authority

7 Foto-Foto

13
PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA
DENGAN KOMPETITOR
Diving : Mengundang Investor
No Dimensi Indonesia Thailand Malaysia
1 Tipe Destinasi Raja Ampat Phi Phi Island Sipadan

18.000 (Tahun 2015) 774,276


Source: 30.000 (Tahun 2015) (Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke
2 Jumlah Wisman http://travel.kompas.com/read/2015/10/08/14160082 Source:
Sabah Tahun 2015)
Source:
7/Kadispar.Raja.Ampat.Optimistis.Raih.18.000.Wis https://en.wikipedia.org/wiki/Phi_Phi_Islands
http://www.sabahtourism.com/sites/default/files/visit
man
or-jan-nov-2015.pdf

- Diving
- Diving - Diving
- Snorkeling
- Snorkeling - Snorkeling
Daya Tarik Utama - Memancing
3 - Fotografi - Spa
(Highlights Attraction) - Fotografi
- Island Hoping - Sunset Tour
- Eksplorasi Desa
- Coral Triangle - Cliff Jumping
Nelayan

Hotel, Resort, Homestay, Hotel, Resort, Restaurant, Hotel, Resort, Restaurant,


4 Amenitas
Restaurant Souvenir Shop Souvenir Shop

Festival Bahari Raja


5 Event Andaman Sea Festival Sipadan Surf Festival
Ampat

Dinas Pariwisata Tourism Authority of


6 Pengelolaan Sabah Tourism Board
Kabupaten Raja Ampat Thailand (TAT)

7 Foto-Foto

14
PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA
DENGAN KOMPETITOR
Culture : Membentuk Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur
No Dimensi Indonesia Cambodia Malaysia
1 Tipe Destinasi Borobudur Angkorwat Georgetown (Penang)
2 Jumlah Wisman (2014) 254.082 2.350.000 720.000
19th century churches,
Daya Tarik Utama Kompleks Candi Kompleks Candi
3 temples, and mosques
(Highlights Attraction) UNESCO Heritage Site UNESCO Heritage Site
UNESCO Heritage Site
Hotel, TIC, Pedestrian,
Hotel, Homestay,
Airport, Cruise port, bus
Parkiran, Taman, petunjuk
Hotel, TIC, Pedestrian, wisata,kuliner, pusat
4 Amenitas arah/penjelasan, TIC,
kuliner perbelanjaan, Trishaw,
retail, kuliner, pejalan
petunjuk arah/penjelasan,
kaki, souvenir
souvenir
5 Event Waisak - George Town Festival
APSARA National
6 Pengelolaan PT. TWBC State Government
Authority

7
Foto

15
PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA
DENGAN KOMPETITOR
Heritage : Menunjuk Paradores Spanyol sebagai konsultan
No Dimensi Indonesia Thailand Malaysia

Kota Tua Jakarta Sukhothai Old City Kota Malaka


1 Tipe Destinasi
UNESCO nominee UNESCO Heritage Site UNESCO Heritage Site

2 Jumlah Wisman (2014) 116.461 1.000.000 3.900.000

Daya Tarik Utama Gedung tua peninggalan Candi peninggalan Gedung tua peninggalan
3
(Highlights Attraction) sejarah dan museum sejarah sejarah dan museum
Hotel, Parkir, TIC,
TIC, hotel, guesthouse,
Signage, Public TIC, Bandara (LCCT),
busloads, songtaews,
4 Amenitas Transportation, rental Hotels, Signage,
rental sepeda, money
sepeda, pertokoan, Pedistrian, becak, kuliner
changer, souvenir,
kuliner
Sukothai Sound and Light
5 Event Festival Kota Tua George Town Festival
Festival
Independent managemen
PT. Pembangunan Kota under the direction of Fine
6 Pengelolaan Melaka State Government
Tua Jakarta Arts Department of
Thailand

7 Foto

16
Bagian 2.

KEBIJAKAN & STRATEGI


PEMBANGUNAN DESTINASI
PARIWISATA
TAHUN 2015 - 2019

1717
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL
Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS 2010 -2025

DESTINASI INDUSTRI PEMASARAN KELEMBAGAAN


PARIWISATA PARIWISATA PARIWISATA KEPARIWISATAAN
Pembangunan daya tarik Pembangunan struktur Pengembangan pasar Pengembangan
wisata/atraksi industri pariwisata wisatawan organisasi pemerintah,
pemerintah daerah,
Pembangunan prasarana Daya saing produk Pengembangan citra swasta, & masyarakat
pariwisata pariwisata
Penyediaan fasilitas Pengembangan sumber
umum Kemitraan usaha Pengembangan kemitraan daya manusia
pariwisata Pemasaran Pariwisata
Pembangunan fasilitas Pengembangan regulasi,
pariwisata Kredibilitas bisnis Pengembangan promosi serta mekanisme
pariwisata. operasional di bidang
Pemberdayaan Tanggung jawab
masyarakat terhadap lingkungan kepariwisataan
alam & sosial budaya

Menciptakan, Mendorong penguatan Menciptakan, Mengembangkan organisasi


meningkatkan kualitas struktur industri pariwisata, mengkomunikasikan, kepariwisataan, SDM
produk & pelayanan peningkatan daya saing menyampaikan produk pariwisata untuk
kepariwisataan serta produk pariwisata, wisata dan mengelola relasi mendukung dan
kemudahan pergerakan penguatan kemitraan usaha dengan wisatawan untuk meningkatkan kualitas
wisatawan di destinasi 18 pariwisata, penciptaan mengembangkan pengelolaan &
pariwisata. kredibilitas bisnis, & kepariwisataan seluruh penyelenggaraan kegiatan
pengembangan tanggung pemangku kepentingannya. Kepariwisataan di
jawab terhadap lingkungan. Destinasi Pariwisata.

18
PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
Destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan,
meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan masyarakat

PERWILAYAHAN ATRAKSI WISATA AKSESIBILITAS AMENITAS MASYARAKAT INVESTASI


50 DPN (Destinasi Daya Tarik Prasarana Prasarana Peningkatan Insentif
Pariwisata Nasional); Wisata Alam; transportasi Umum kapasitas sumber investasi
88 KSPN (Kawasan Daya Tarik Sarana Fasilitas daya masyarakat Kemudahan
Strategis Pariwisata Wisata Budaya; transportasi Umum Peningkatan investasi
Nasional);
Daya Tarik Sistem Fasilitas kesadaran dan Promosi
222 KPPN (Kawasan
Wisata Buatan transportasi pariwisata peran investasi
Pengembangan
Pariwisata Nasional) Manusia masyarakat

PORTFOLIO PRODUK WISATA


ALAM/Nature (35%) BUDAYA/Culture (60%) BUATAN MANUSIA/ Manmade (5%)
1. Wisata Bahari 35% 1. Wisata Warisan Budaya dan Sejarah 20% 1. Wisata MICE dan Even 25%
2. Ekowisata 45% 2. Wisata Belanja dan Kuliner 45% 2. Wisata Olah Raga 60%
3. Wisata Petualangan 20% 3. Wisata Kota dan Desa 35% 3. Wisata Kawasan Terintegrasi 15%

TUJUAN PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA : Meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata
OUTCOME/IMPACT :
1. Jumlah Wisatawan : Mancanegara dan Nusantara
2. Jumlah Devisa dari Wisatawan Mancanegara
3. Jumlah Pengeluaran Wisatawan Nusantara
4. PDB Bidang Pariwisata 19
STRATEGY FORMULATION
PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
PELUANG KENDALA

1. Sumberdaya alam 1. Infrastruktur pariwisata


2. Prioritas kepariwisataan 2. Infrastruktur ICT
3. Daya saing harga 3. Kebersihan dan kesehatan
4. Sumber Daya Manusia 4. Aksesbilitas (connectivity, seat capacity,
5. Keselamatan dan Keamanan dan direct flight)
5. Regulasi (ijin masuk kapal layar /yacht,
visa, bea cukai)

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA :


1. Pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata;
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas destinasi wisata budaya, alam, dan buatan;
3. Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional; dan
4. Pemberdayaan masyarakat.
5. Profil dan promosi investasi pariwisata
6. Dukungan Lintas Sektor 20
20
STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
50 DPN (Destinasi Pariwisata Nasional);
Perwilayahan 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional);
222 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional)

Pembangunan
Wisata Alam; Wisata Budaya; Wisata Buatan
DTW
Sarana transportasi (moda transportasi angkutan jalan, sungai, danau dan
Aksesibilitas penyeberangan, angkutan laut dan kereta api),
Pariwisata Prasarana transportasi (pelabuhan laut, bandara, stasiun) dan
Sistem Transportasi (informasi rute dan jadwal, ICT, kemudahan reservasi moda)

Prasarana umum (Listrik, Air, Telekomunikasi, pengelolaan limbah)


Fasilitas Umum (keamanan, keuangan perbankan, bisnis, kesehatan, sanitasi dan
Prasarana Umum, kebersihan, khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan lanjut usia, rekreasi,
lahan parkir dan ibadah)
Fasilitas Umum Fasilitas Pariwisata (akomodasi, rumah makan/restoran, informasi dan pelayan
dan pariwisata pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism kios, polisi pariwisata dan satuan
tugas wisata, toko cinderamata, penunjuk arah-papan informasi wisata-rambu lalu
lintas wisata, bentuk bentang lahan)

Pemberdayaan
Sadar Wisata; Pengembangan Kapasitas Masyarakat
Masyarakat
Investasi
Profil Investasi; Promosi Investasi dan Forum Bisnis
Pariwisata
Sumber: RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL 2010 2025 (PP 50/2011) Pasal 7, ayat a
21
21
Bagian 3.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN &


STRATEGI PEMBANGUNAN
DESTINASI PARIWISATA

2222
SI : Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pendekatan Pengembangan Destinasi Pariwisata (Produk)

Diversifikasi aktivitas wisata


Atraksi Manajemen Pengunjung (Visitor management)
Sadar wisata

Sarana (moda transportasi angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan,


angkutan laut dan kereta api),
Aksesibilitas Prasarana (pelabuhan laut, bandara, stasiun) dan
Sistem Transportasi (informasi rute dan jadwal, ICT, kemudahan reservasi
moda)

Prasarana umum (Listrik, Air, Telekomunikasi, pengelolaan limbah)


Fasilitas Umum (keamanan, keuangan perbankan, bisnis, kesehatan, sanitasi
dan kebersihan, khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan lanjut usia,
rekreasi, lahan parkir dan ibadah)
Amenitas Fasilitas Pariwisata (akomodasi, rumah makan/restoran, informasi dan pelayan
pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism kios, polisi pariwisata dan satuan
tugas wisata, toko cinderamata, penunjuk arah-papan informasi wisata-rambu
lalu lintas wisata, bentuk bentang lahan)
Standardisasi dan Sertifikasi Usaha Pariwisata
23
PENGEMBANGAN 10 (SEPULUH)
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

25 KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL


(PRIORITAS TAHUN 2015-2019)

PERCEPATAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN PEMASARAN
DESTINASI PARIWISATA PARIWISATA
DI INDONESIA NASIONAL

10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

24
IMPLEMENTASI STRATEGI PADA DESTINASI
PARIWISATA BERDASARKAN TTCI

PENINGKATAN KUALITAS SAFETY AND SECURITY


INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT

Business costs of crime and violence KEPOLISIAN RI BNPT KEMENHAN KEMENHUMHAM

Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan


pengamanan upaya peran aparat pengamanan
Reliability of police services objek khusus pencegahan TNI dalam jalur keluar
(objek vital, terjadinya aksi menjaga masuk orang
objek wisata, terorisme, stabilitas asing (imigrasi)
objek khusus meningkatkan keamanan
tertentu dan kewaspadaan, nasional
Business costs of terrorism objek vital dan
nasional) memberikan
perlindungan
terhadap objek-
Index of terrorism incidence objek
pariwisata

25
PENINGKATAN KUALITAS HEALTH AND HYGIENE

INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
Physician density per 1,000 pop.
KEMENTERIAN KEMENTERIAN
Access to improved
KESEHATAN PU-PR
sanitation (% pop.)

Access to improved drinking Dukungan Pengembangan


water (% pop.) pembangunan kawasan
sarana, prasarana pemukiman, sistem
pelayanan penyediaan air
Hospital beds per 10,000 pop. kesehatan, sanitasi, minum dan
air bersih, dan penyehatan
penyehatan lingkungan,
Malaria incidence per kawasan Pembangunan TPA
100,000 pop.
pemukiman

26
PENINGKATAN KUALITAS ICT READINESS
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN KEMENTERIAN ENERGI
INFORMATIKA DAN SUMBER DAYA
Individuals using MINERAL
internet (%) Penyediaan akses internet
dan penyediaan Infrastruktur
Penyiaran
Broadband internet Penyediaan base transceiver
subs. per 100 pop. station (BTS) dan peningkatan
bandwitch

Mobile telephone subs.


per 100 pop.
Pembangunan
infrastruktur
Quality of electricity ketenagalistrikan,
supply proyek pembangkit
listrik

27
PENINGKATAN KUALITAS TOURIST
SERVICES INFRASTRUCTURE
INTERVENSI STAKEHOLDER TERKAIT

KEMENTERIAN KEMENTERIAN BKPM


PERHUBUNGAN BUMN , BANK
INDONESIA
Hotel rooms per 100 Promosi
pop. Investasi di
Bidang
Perhotelan
Extension of business
Pembangunan
trips recommended
bandara, dermaga,
dan penambahan
Presence of major car fasilitas jalan
rental companies

Penambahan
ATMs accepting Visa
jumlah ATM
cards per million pop.
dan money
changer

28
PENINGKATAN KUALITAS
ENVIRONTMENTAL SUSTAINABILITY
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
KEMENTERIAN PU PR KEMENTERIAN KLH

Baseline water
stress (05 worst) Penanganan Air
Limbah Kawasan

Wastewater treatment
(%)
Peningkatan program
konservasi di Taman Nasional
dan kawasan lindung
Komitmen pengembangan dan
Threatened species (% penerapan rencana aksi
total species) Sustainable Development
Goals dan Climate change

29
PENINGKATAN KUALITAS AIR TRANSPORT
INFRASTRUCTURE
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT

Airport density per million urban pop


KEMENTERIAN KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN BUMN, AP
Airline intl. seat kms per week
(millions) Dukungan Pengembangan
pembukaan jalur fasilitas terminal
Departures per 1,000 pop penerbangan bandara,
langsung penambahan seat
capacity
Airport density per million urban pop
Dukungan
peningkatan fasilitas
bandara
No. of operating airlines

30
PENINGKATAN KUALITAS GROUND AND
PORT INFRASTRUCTURE
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
Quality of roads
KEMENTERIAN KEMENTERIAN
Quality of railroad infrastructure
PU - PR PERHUBUNGAN
Peningkatan Peningkatan akses
Quality of port infrastructure
pemeliharaan, transportasi,
pelebaran, keselamatan dan
rekonstruksi dan kenyamanan moda
Quality of ground transport network
rehabilitasi jalan transportasi darat

Road density (km/surface area)

Railroad density (km/surface area)

Paved road density (km/surface area)

31
LOKASI 10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
Danau Toba Tanjung Mandalika Wakatobi Pulau Morotai
Sumatera Utara Kelayang Nusa Tenggara Barat Sulawesi Tenggara Maluku Utara
Bangka Belitung

Kepulauan
Seribu
DKI Jakarta
Labuan Bajo
Nusa Tenggara Timur

Tanjung Lesung Borobudur Bromo Tengger


Banten Jawa Tengah Semeru
Jawa Timur
KSPN/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional KEK/Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
PASTIKAN KEMAJUAN
DI LAPANGAN PADA
10 DESTINASI WISATA
NASIONAL

33
Arahan Presiden mengenai Pariwisata
Surat Setkab No : B- 652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015

1. Menteri Pariwisata bersama Menteri terkait, para Gubernur pada 10


(sepuluh) destinasi pariwisata prioritas, Bupati/Walikota terkait, agar
fokus pada perbaikan 10 (sepuluh) destinasi prioritas pariwisata dengan
mendukung dan memperkuat kebijakan, program dan kegiatan yang
diperlukan sehingga benar-benar terlihat perubahannya;
2. Perbaikan meliputi, antara lain : kelembagaan pengelola, infrastruktur
(termasuk jalan, pelabuhan dan bandara, ketersediaan listrik, bahan
bakar minyak, air bersih), manajemen promosi daerah, ketersediaan
fasilitas umum, penataan pedagang, penataan lingkungan, serta
penerimaan masyarakat;
3. Menteri Perhubungan agar memberikan dukungan infrastruktur
transportasi terutama perpanjangan landasan pacu bandara,
pembangunan infrastruktur pelabuhan serta memberikan izin kepada
maskapai penerbangan luar negeri yang ingin mendapatkan penerbangan
langsung ke berbagai kota di Indonesia;
bersambung
34
Arahan Presiden mengenai Pariwisata
Surat Setkab No : B- 652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015
(lanjutan)

4. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar mendukung


dengan pembangunan jalan tol dan jalan umum, serta penyediaan
infrastruktur air bersih;
5. Menteri ESDM dan Menteri BUMN agar mendukung dengan penyediaan
bahan bakar minyak (bbm) dan listrik;
6. Menteri BUMN, Menteri Keuangan dan Menteri Pariwisata agar
mengusahakan sumber pembiayaan, seperti PMN, untuk pengembangan
infrastruktur kawasan Mandalika dan menata kelembagaan korporasi
pengelolaan kawasan wisata Mandalika;
7. Menteri BUMN dan Menteri Pariwisata agar mendorong BUMN, seperti
Indonesia Tourism Development Cooperation (ITDC), sebagai induk
pengembangan kawasan-kawasan wisata lainnya sehingga dapat
mempercepat pengembangan destinasi pariwisata;

bersambung
35
Arahan Presiden mengenai Pariwisata
Surat Setkab No : B- 652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015
(lanjutan)

8. Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Pariwisata agar mendata


kembali negara-negara yang belum termasuk daftar Bebas Visa
Kunjungan (BVK) ke Indonesia sehingga dapat diberikan BVK tahap
ketiga;
9. Khusus Menteri Pariwisata agar masukan para Menteri dalam Rapat
terbatas tanggal 15 Oktober 2015 dijadikan koreksi, seperti mengenai
penggunaan sebagaian anggaran promosi yang besar untuk perbaikan
produk destinasi pariwisata dan pengembangan sumber daya manusia;
10. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman mengoordinasikan penyelesaian hal-hal yang
menjadi kendala atau berpotensi menjadi kendala perbaikan destinasi
pariwisata, termasuk mempercepat pembentukan atau penyempurnaan
kelambagaan destinasi pariwisata yang berbentuk kawasan ekonomi
khusus, atau kawasan strategis.

36
Bagian 4.

DUKUNGAN LINTAS SEKTOR

3737
ANALISIS PERFORMANSI-PROYEKSI
10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

PERFORMANSI PROYEKSI 2019


NO DESTINASI JUMLAH WISMAN PERTUMBUHAN DEVISA INVESTASI WISMAN DEVISA
2012 2013 KUNJUNGAN WISMAN (USD) (Juta USD) (orang) (Juta USD)

1 BOROBUDUR 193,982 227,337 17.19 27,337,000


1,520 2,000,000 2,000
2 MANDALIKA 121,482 125,307 3.15 125,307,000
3,600 1,000,000 1,000
3 LABUAN BAJO 41,972 54,147 29.01 54,147,000
1,200 500,000 500
4 BROMO-TENGGER-SEMERU 34,466 33,387 -3.13 33,387,000
1,200 1,000,000 1,000
5 KEPULAUAN SERIBU 4,627 16,384 254.10 16,384,000
1,020 500,000 500
6 TOBA 15,464 10,680 -30.94 10,680,000
1,000 1,000,000 1,000
7 WAKATOBI 2,179 3,315 52.13 3,315,000
1,400 500,000 500
8 TANJUNG LESUNG 8,336 1,739 -79.14 1,739,000
5,600 1,000,000 1,000
9 MOROTAI 618 500 -19.09 500,000
3,600 500,000 500
10 TANJUNG KELAYANG 975 451 -53.74 451,000
1,660 500,000 500

38
38
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
1 TOBA DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:
Visi: ASEAN (Malaysia dan Singapura), EROPA
landscape scenery and geopark (Belanda dan Perancis), Australia, Amerika)

Target pasar wisnus:


Kota-kota besar di Pulau Jawa dan Sumatera
Tujuan: Komponen destinasi

Meningkatkan kunjungan wisman DTW: Danau Toba, Parapat, Pulau Samosir,


Tomok, Tuk-Tuk, Ambarita, Simanindo, Pangururan
menjadi 1 juta orang pada tahun
2019 dengan menjadi Danau Toba Akses/ hub : Medan
Fasilitas Pariwisata (tour base) : Medan, Prapat,
sebagai destinasi utama Indonesia Bukit Lawang

KEY SUCCESS FACTORS

Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi Pematang Siantar


Penyediaan daya tarik wisata baru, unik, dan menerus digunakan (geopark, wisata olahraga air, hiburan
dan rekreasi)
Pendirian Badan Pengelola yang memiliki kewenangan hukum dalam pengembangan kawasan.

39
A. AKSESIBILITAS
Agar dapat dicapai kurang dari 3 jam dari Medan, perlu adanya pembangunan jalan tol sampai ke
Pematang Siantar, serta peningkatan jalan dari Kabanjahe ke Prapat. Demikian juga peningkatan jalan
dari Bandar Udara Silangit ke Danau Toba.

B. AMENITAS
Perlu menciptakan rasa aman serta kenyamanan dan menjaga kebersihan daerah air dan kawasan
hutan, serta
dihadirkannya Tourism Information Center untuk kemudahan informasi mengingat luasnya Kawasan
Wisata Danau Toba.

C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah Geopark Danau Toba (2016). Untuk menghidupkan kawasan maka perlu atrakasi
yang menerus digunakan yakni watersport dengan power boating sebagai andalan (2017). Fasilitas
entertaintment kelas dunia dihadirkan untuk melengkapi (2018).

D. KEY SUCCESS FACTOR


- Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi - Pematang Siantar
- Penyediaan atraksi baru, unik dan menerus digunakan (power boat, entertainment facilities)
- Pendirian suatu Badan Pengelola
Dukungan Pembangunan
Infrastruktur Toba

1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan - Kabupaten Simalungun sebesar 14,52M


irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan - Kabupaten Toba Samosir sebesar 3M
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku 2. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan
- Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 76,7M pengamanan pantai
- Kabupaten Samosir sebesar 13M - Kabupaten Asahan sebesar 165,7M
- Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar - Kabupaten Karo sebesar 10M
10,69M
- Kabupaten Karo sebesar 25,13M
Lanjutan

3. Pembangunan jalan baru di Kabupaten Karo sebesar 18,8M Pemeliharaan, pelebaran,


rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
- 971 km di Kabupaten Asahan sebesar 180,18M
- 240 km di Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 98,17M
4.Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan
- Kota Tanjung Balai sebesar 10M
- Kabupaten Karo sebesar 63,9M
- Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 14M
- Kabupaten Pakpak Barat sebesar 7,8M
- Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar 5,8M
- Kabupaten Toba Samosir sebesar 5,8M
- Kabupaten Asahan sebesar 2,7M
5. Pembangunan fasilitas bandara sibisa 200juta
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
2 TANJUNG KELAYANG DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:
Visi: Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang,
Holiday resort and recreation negara Eropa dan Timur Tengah.

Target pasar wisnus:


Kota-kota besar di Pulau Jawa, Sumatera, dan
Tujuan: Kalimantan.
Menjadikan Tanjung Kelayang dan DTW: Gunung Menumbing, Pantai Parai
sekitarnya sebagai destinasi pariwisata Tenggiri, Pulau Memperak, Pantai Tikus, Pantai
yang kental dengan citra keindahan Penyusuk, Pantai Pasir Padi, Pulau Lengkuas,
Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Tanjung
alam dan budaya pantai sebagai Pesona, Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Penyak
sarana rekreasi keluarga yang mampu Akses/ Hub: Bandara Hanandjoeddin,
Pelabuhan Manggar
menarik kunjungan 500 ribu wisman di Fasilitas Pariwisata (tour base): Tanjung
tahun 2019. Pandang, Belitung

KEY SUCCESS FACTORS


Terwujudnya citra produk pariwisata Tanjung Kelayang sebagai Holiday Resort and Recreation
Terbentuknya ciri khas destinasi pariwisata Tanjung Kelayang yang mengedepankan atau mengangkat jatidiri masyarakat
setempat.
Meningkatnya daya saing produk pariwisata Tanjung Kelayang dalam lingkup nasional dan internasional.
Terciptanya keterpaduan pengembangan pariwisata antardaya tarikwisata di dalam kawasan.
Terciptanya efisiensi pelaksanaan program pembangunan kepariwisataan.
43
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan kapasitas Bandar Udara dan peningkatan pelabuhan
laut antar pulau. Untuk peningkatan wisman dengan akses laut diperlukan pembangunan pelabuhan
cruise dan marina terutama untuk menarik wisman dari Asia Tenggara.

B. AMENITAS
Perlu fasilitas kesehatan dan keselamatan skala internasional untuk mendukung kegiatan atraksi pantai
termasuk peningkatan kebersihan dan sanitasi. Perlu pembangunan fasilitas peristirahatan skala
internasional dan fasilitas budaya berupa museum maritim dan chinese garden yang didukung dengan
fasilitas keamanan dan informasi terintegrasi.

C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah watersport and recreation dan festival budaya Belitung.

D. KEY SUCCESS FACTOR


- Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas bandara dan pelabuhan
- Pembangunan pelabuhan cruise dan marina
- Peningkatan amenitas skala internasional
- Pembuatan agenda wisata untuk festival dan event rutin.
Dukungan Pembangunan Infrastruktur
Tanjung Kelayang

1.Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku 80 km di Kabupaten Belitung sebebsar
5,2M
2. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai 1 km di Kabupaten
Belitung sebesar 12,02M
3. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan 83 km di Kabupaten Belitung
sebesar 57,31M
4. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan di Kabupaten Belitung sebesar 33,71M
5.Rehabilitasi Fasilitas Pelabuhan Dendang, Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Manggar,
Perpanjangan Runway, pengembangan fasilitas sisi darat, Optimalisasi kelistrikan,
Pemasangan fire fighting, Pengadaan dan pemasangan Water Suply System 614M
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
3 TANJUNG LESUNG DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:
Visi: Eropa, Asia Barat, Asia Tenggara, Australia,
Gateway to Adventure in west dan Amerika.
edge of Java Target pasar wisnus:
DKI Jakarta, Lampung, Banten, Jawa Barat,
dan wilayah lain di Sumatera, Jawa, dan
Kalimantan
Tujuan:
Meningkatkan peran sebagai pintu DTW: TN Ujung Kulon, Tanjung Layar, Pulau
gerbang bagi destinasi pariwisata di Peucang, teluk Kasnani, Pulau Panaitan,
sekitarnya, yaitu Ujung Kulon, Pulau Taman laut Selamat Datang, Cibom, Tugu
Peucang, Gunung Anak Krakatau, Pulau Umang, Teluk Legonkadom
Akses/ Hub: Bandara Soekarno Hatta,
Pantai Anyer Carita, dan daya tarik
Bandara Banten Selatan, Pelabuhan Merak,
wisata lainnya dengan pencapaian Fasilitas Pariwisata (tour base):
target 1 juta wisman. Ujung Kulon, Lebak, Pelabuhan Ratu

KEY SUCCESS FACTORS


Percepatan pembangunan aksesibilitas, mencakup darat, laut, dan udara yang terintegrasi.
Intervensi investasi pemerintah melalui badan usaha dalam pengembangan daya tarik wisata, fasilitas
pariwisata, fasilitas umum, dan prasarana umum.
Pengintegrasian pengelolaan KEK Tanjung Lesung, KSPN Ujung Kulon dan sekitarnya, KPPN Carita-Anyer
dan sekitarnya, KSPN Anak Krakatau dan sekitarnya melalui Badan Pengelola Pariwisata.

46
A. AKSESIBILITAS
Untuk pempermudah akses ke wilayah Tanjung Lesung, diperlukan pembangunan jalan tol Serang-
Panimbangan, Airport Banten Selatan, Pelabuhan Cruise Tanjung Lesung, Peningkatan jalan nasional Anyer
Sumur dan revitalisasi jalur kereta Rangkasbitung-Panimbang.

B. AMENITAS
Diperlukannya Amenitas berstandar Internasional antara lain pembangunan resort tematik (bahari &
safari), revitalisasi amenitas di kawasan Carita Anyer dan pembanguan kelengkapan amenitas Ujung Kulon.

C. ATRAKSI
Diperlukannya pembangunan Theme Park berskala Internasional, Extreme Water Sport, Festival di tengah
tahun
yang telah terjadwalkan, dan pembinaan masyarakat pariwisata Tanjung Lesung.

D. KEY SUCCESS FACTOR


- Percepatan pembangunan yang didukung dari seluruh pihak terkait
- Intervensi investasi pemerintahmelalui badan usaha.
- Penetapan badan pengelola yang terintegrasi.
Dukungan Pembangunan Infrastruktur di
Tanjung Lesung 1. Pengendalian banjir, lahar gunung
berapi dan pengamanan pantai 1
km di Kabupaten Pandeglang
sebesar 4,35M
2. Pemeliharaan, pelebaran,
rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
294 km di Kabupaten Pandeglang
sebesar 112,67M
3. Pengembangan kawasan
pemukiman, sistem penyediaan air
minum dan penyehatan lingkungan
di Kabupaten Pandeglang sebesar
28,23M
4. Pembangunan fasilitas darat
(subsidi bus dan fasilitas jalan) 17,3
M
5. Pembangunan fasilitas pelabuhan
Merak Banten 18,5 M
6. Pembangunan Bandara Budiarto di
Curug 49 M
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
4 KEPULAUAN SERIBU DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:
Visi: Cina, Malaysia, Taiwan,
Escaping Jakarta Singapura, Jepang, Amerika,
Inggris, Hongkong, Belanda,
Jerman, dan Brunei Darussalam.
Tujuan: Target pasar wisnus:
Menjadikan Kepulauan Seribu dan Jakarta dan Pulau Jawa
sekitarnya sebagai destinasi pariwisata DTW: Taman Nasional Kepulauan
nasional dan internasional yang Seribu
memiliki kekayaan bahari dengan tetap Akses/ Hub: Marina Ancol,
memperhatikan keseimbangan Bandara Internasional Soekarno
ekosistem yang mampu menarik Hatta
kunjungan 500 ribu wisman pada Fasilitas Pariwisata (tour base):
tahun 2019 DKI Jakarta

KEY SUCCESS FACTORS


Pengoperasian air strip di Pulau Panjang
Revitalisasi fisik dermaga di ketiga pelabuhan eksisting (Marina Ancol, Muara Angke, dan Muara Kamal)
dan penambahan jadwal pelayaran kapal per hati
Pembentukan Kepulauan Seribu Tourism Board
Penyelenggaraa even wisata budaya Kepulauan Seribu
Peningkatan kualitas amenitas berstandar internasional
49
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas diperlukan pengoperasian Air Strip di Pulau Panjang sebagai alternatif pintu
masuk destinasi, juga diperlukan peningkatan dari segi fisik dermaga & jadwal pelayaran kapal di Muara Angke,
Muara Kamal & Marina Ancol.

B. AMENITAS
Perlunya pembangunan hotel & resort yang berstandar internasional yang memperhatikan kebersihan dan sanitasi,
namun tetap menonjolkan ciri khas dari masing-masing pulau. Pembangunan sarana kesehatan dan layanan makan
minum berstandar internasional di setiap pulau utama. Perlunya peningkatan kualitas dari air bersih, jaringan listrik, dan
internet untuk mendukung kegiatan wisatawan.

C. ATRAKSI
Perlunya pengembangan lokasi snorkeling & diving, menjadikan wildlife watching sebagai atraksi baru, dan
penyelenggaraan event-event budaya Kepulauan Seribu.

D. KEY SUCCESS FACTOR


- Pengoperasian air strip di Pulau Panjang
- Revitalisasi fisik dermaga di ketiga pelabuhan eksisting (Marina Ancol, Muara Angke, dan Muara Kamal)
dan penambahan jadwal pelayaran per hari.
- Pembentukan Kepulauan Seribu Tourism Board
- Penyelenggaraan event wisata budaya rutin
- Peningkatan kualitas amenitas dengan konsep One Island, One Resort
Dukungan Pembangunan Infrastruktur di
Kepulauan Seribu
1. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai di Kota Jakarta Utara
sebesar 150,1M
2. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan di Kota Jakarta Utara sebesar
89,2M
3. Pembangunan jalan baru di Kota Jakarta Utara sebesar 212,5M
4. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan di Kota Jakarta Utara sebesar 27,8M
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
5 BOROBUDUR DAN SEKITARNYA
Visi: Target pasar wisman:
The capital of Buddhist Heritage Malaysia, Taiwan, Singapura, Jepang,
USA, Inggris, Hongkong, Belanda,
in the World
Jerman, dan Brunei Darussalam.

Target pasar wisnus:


Tujuan: Penduduk seluruh wilayah Indonesia
Menjadikan Borobudur dan sekitarnya DTW: Candi Borobudur, Candi Prambanan
sebagai destinasi pariwisata nasional Akses/ Hub: Udara: Bandara Internasional
dan internasional yang memiliki Achmad Yani (Semarang) dan Adisucipto
kekayaan potensi pariwisata budaya (Yogyakarta). Laut : Pelabuhan Tanjung Emas
dan religi yang berkelanjutan, dan (Semarang)
mampu menari kunjungan 2 juta Fasilitas Pariwisata (tour base): Semarang,
Magelang, Yogyakarta
wisman pada tahun 2019.

KEY SUCCESS FACTORS

Peningkatan Pelabuhan Cruise Semarang


Pembangunan Bandara Kulon Progp
Peningkatan Jalan Semarang-Magelang-Yogyakarta
Kelembagaan yang terintegrasi dalam bentuk Badan Otorita

52
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan kapasitas Bandar Udara Kulon Progo, peningkatan
pelabuhan untuk Kapal Pesiar (Cruise) di Semarang, dan peningkatan jaringan jalan Semarang-Magelang
Yogyakarta

B. AMENITAS
Diperlukan pembangunan rumah sakit berstandar internasional di Magelang, penambahan penyediaan
hotel dan resort, Tour and Travel/Paket Wisata Heritage Trail dan Tourism Information Center.

C. ATRAKSI
Pembuatan paket-paket wisata dan perbaikan daya tarik wisata heritage di sepanjang koridor terlampir
untung
meningkatkan lama waktu perjalanan wisata mancanegara:
Koridor Borobudur (Magelang)- Prambanan (2016)
Koridor Borobudur (Magelang) - Kota Yogyakarta (2017)
Koridor Borobudur (Magelang) - Pantai Selatan (2018)
Koridor Borobudur (Magelang) - Gunung Kidul (2019)

D. KEY SUCCESS FACTOR


- Peningkatan Pelabuhan Cruise Semarang
- Pembangunan Bandara Kulon Progo
- Peningkatan jalan Semarang- Magelang-Yogyakarta
- Kelembagaan yang terintegrasi dalam bentuk Badan Otorita
Dukungan Pengembangan infrastruktur
Borobudur

1.Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku
- Kabupaten Sleman 46,65M
- Kabupaten Gunung Kidul sebesar 11,5M
- Kabupaten Kulon Progo sebesar 11,8M
2. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai 1 km di Kabupaten
Pulon Progo sebesar 5M
Borobudur (1)

2. Pembangunan jalan baru


- Kabupaten Magelang sebesar 10M
- 5 km di Kabupaten Kulo Progo sebesar 49,56M
3. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
- 5 km di Kabupaten Gunung Kidul sebesar 27,78M
- 73 km di Kabupaten Sleman sebesar 127,5M
- 73 km di Kabupaten Kulo Progo sebesar 22,64M
Borobudur (2)

4. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan


lingkungan
- Kabupaten Magelang sebesar 10,03M
- 34 km di Kabupaten Gunung Kidul sebesar 23,28M
- 20 km di Kabupaten Kulon Progo sebesar 14,03M
- 57 km di Kabupaten Sleman sebesar 17,01M
5. Pembangunan dan revitalisasi
- Kabupaten Sleman sebesar 169JT
- Kabupaten Magelang sebesar 190M
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
6 BROMO-TENGGER-SEMERU DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:
Visi: Malaysia, Singapura, Tiongkok, Jepang, negara
Eropa dan Timur Tengah
International Geo-Ecoculture Park
Target pasar wisnus:
Kota-kota di Pulau Jawa dan Pulau Bali

DW : TN Gunung Bromo, Alun-alun Kota, Batu, Candi


Singosari, Perkebunan teh Wororejo, TN Gunung
Tujuan: Bromo-Tengger Semeru, Ranu Pane, Ranu
Menjadikan Borobudur dan sekitarnya Kumboro, Ranu Klakah, Ranu Bedali, Ranu Pakis,
Pantai Papuma, Pantai Bentar, Candi Semeru Agung,
sebagai destinasi pariwisata nasional Candi Jabung, Kawah Ijen
Aksesibilitas
dan internasional yang memiliki Udara: Bandara Internasional Juanda (Surabaya) dan
keindahan alam dan budaya Abdul Rahman Saleh (Malang)
Laut : Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) dan
(ecoculture), kekayaan budaya, dan Tanjung Tembaga (Probolinggo)
berkelanjutan yang mampu menari Darat : Stasiun kereta api Malang, Surabaya,
Pasuruan, dan Probolinggo. Hub utama menuju pintu
kunjungan 1 juta wisman pada tahun masuk BTS adalah Probolinggo dan Pasuruan
2019. Fasilitas Pariwisata (tour base) : Surabaya,
Pasuruan

KEY SUCCESS FACTORS


Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas jalan Kabupaten Malang Bromo Probolinggo
Pembangunan Pelabuhan Cruise Probolinggo
Peningkatan kapasitas Bandara Abdul Rahman Saleh Malang
Peningkatan amenitas hotel berstandar internasional
Daya tarik wisata yang terintegrasi dengan Malang, Batu, dan pembuatan even khusus rutin
57
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan kapasitas Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Malang.
Untuk peningkatan wisman dengan akses laut diperlukan pembangunan pelabuhan cruise di Tanjung Tembaga
Probolinggo

B. AMENITAS
Perlu fasilitas Keselamatan dan kesehatan skala internasional untuk mendukung kegiatan atraksi kawah
gunung termasuk peningkatan kebersihan lingkungan. Perlu pembangunan fasilitas peristirahatan skala
internasional dan fasilitas budaya berupa Tengger Culture Center yang didukung dengan fasilitas keamanan
dan informasi terintegrasi.

C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah wisata Alam Panorama Kawah Bromo, festival budaya. Upacara Kasada serta event
khusus seperti Jazz Gunung dan Marathon Bromo.

D. KEY SUCCESS FACTOR


- Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas jalan Kabupaten Malang-Bromo-Probolinggo
- Pembangunan Pelabuhan Cruise Probolinggo
- Peningkatan kapasitas Bandara Abdul Rahman Saleh Malang
- Peningkatan amenitas hotel berstandar internasional
- Atraksi daya tarik wisata yang terintegrasi dengan Malang Batu dan pembuatan event-event khusus
yang rutin seperti Jazz Gunung.
Dukungan Pengembangan Infrastruktur
Bromo Tengger Semeru

1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku di Kabupaten Lumajang sebesar 19,8M
2. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan 128 km di Kabupaten Lumajang
sebesar 12,5M
3. Kontruksi Bandara Abdurrahman Saleh berupa Exit Taxiway sebesar 18.5 M
4. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
- Kota Pasuruan sebesar 5M
- Kota Malang sebesar 77,2M
- Kota Lumajang sebesar 6M
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
7 MANDALIKA DAN SEKITARNYA
Visi: Target pasar wisman:
Worlds Best Halal Tourism and Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand,
Cruise Destination Taiwan, Jepang, negara Timur Tengah,
Eropa, Tiongkok, Amerika Serikat
Target pasar wisnus:
Penduduk Pulau Jawa, Sumatera,
Tujuan: Kalimantan, Sulawesi
Menjadikan pilihan destinasi DTW: Danau Segara Anak, Puncak
pariwisata halal terbaik di dunia bagi Gunung Rinjani, Sumber Air Panas,
wisatawan muslim khususnya dan Lava, Hutan, Air Terjun, Flora dan
menjadi entry point wisata cruise Fauna, Tenun, Peresean, Gendang
Beleq, Ngayu-ngayu
dunia di Pulau Lombok yang mampu
Akses/ Hub: Udara: Bandara
menarik kunjungan 1 juta wisman Internasional Lombok (Lombok). Laut :
pada tahun 2019. Pelabuhan Lembar (Lombok) , Darat:
Terminal Mandalika (Mataram)

KEY SUCCESS FACTORS


Pembangunan kawasan cultural village
Pembangunan fisherman wharf
Pembangunan kawasan konservasi mangrove
Pembangunan pelabuhan cruise dan marina beserta fasilitas penunjangnya
Pengembangan kargo logistic di Bandara Internasional Lombok
Peningkatan fasiltias kesehatan dan keselamatan skala internasional
60
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan pelabuhan laut antar pulau di Pulau Lombok yaitu
Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Kayangan. Untuk peningkatan wisman dengan akses laut diperlukan
pembangunan pelabuhan cruise dan marina di dalam Kawasan Destinasi Pariwisata Mandalika terutama untuk
menarik wisatawan melalui cruise dan yacht.

B. AMENITAS
Perlu fasilitas kesehatan dan keselamatan skala internasional untuk mendukung kegiatan atraksi pantai termasuk
peningkatan kebersihan dan sanitasi.

C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah Cultural Village, Kawasan Konservasi Mangrove, Fisherman Wharf, Festival Budaya Nyale,
dan wisata pantai.

D. KEY SUCCESS FACTOR


Review Materplan dan Penyusunan Detail Plan
Pembangunan Kawasan CulturalVillage
Pembangunan Fisherman Wharf Pembangunan Kawasan Konservasi Mangrove
Pembangunan Pelabuhan Cruise dan Marina beserta fasilitas penunjangnya
Pengembangan Kargo Logistik di Bandara Internasional Lombok
Peningkatan fasilitas kesehatan dan keselamatan skala internasional
Sekolah Tinggi Pariwisata Lombok
Dukungan pembangunan infrastruktur
Mandalika

1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan penampung
air lainnya)dan penyediaan air baku di kota Mataram sebesar 39,2M
2. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan 88 km di kota Mataram sebesar 25,7M
3. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan di
kota mataram sebesar 10,9M
4. Penataan bangunan di kota Mataram sebesar 4,8M
5. Peningkatan fasilitas darat, subsidi angkutan jalan perintis 20,9 M
6. Peningkatan fasilitas pelabuhan penyebrangan Lembar 4 M
7. Pembangunan Bandara Kaharuddin 32 M dan pengembangan Bandara Salahuddin Bima 24,6 M
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
8 LABUAN BAJO DAN SEKITARNYA
Visi: Target pasar wisman:
The gate point of world Australia, Jerman, Perancis, Amerika
ecotourism in East Nusa Tenggara Serikat, Belanda, Inggris, Singapura,
Thailand, Jepang, Tmor Leste.

Target pasar wisnus:


Kota-kota di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan.
DTW: Danau Sano Nggoang, Cunca Rami,
Tujuan: Cunca Wulang, Istana Ualr, Hutan Mbeiling,
TN Komodo, Kampung Tado, Warloka,,
Mewujudkan Labuan Bajo sebagai Pantai Pede, Pulau Seraya Kecil, Pantai
gerbang ekowisata dan ikon wisata Waicicu, Pantai Batu Gososk, Puncak
Indonesia dengan mengintegrasikan Waringin, Batu Cermin, Danau
Sanongoang, Air Tertjun Cunca, Golo Curu,,
pengelolaan industri pariwisata dan Gunung Ranaka, Gua Liang Bua, Kampung
konservasi alam yang mampu menarik Ruteng, Danau Ranamese, Pantai Cepwatu,
kunjungan 500 ribu wisman pada Akses/ Hub: Udara: Bandara Internasional
tahun 2019. El Tari (Kupang), Bandara Komodo (Labuan
Bajo). Laut : Pelabuhan Labuan Bajo.
Fasilitas Pariwisata (tour base) : Labuan
Bajo, Ende, Alor, Kupang

KEY SUCCESS FACTORS


Kesepakatan pembangunan aksesibilitas
Pengelolaan daya tarik wisata di KSPN Komodo dan Labuan Bajo melalui Badan Otorita
63
A. AKSESIBILITAS
Untuk mendorong peningkatan arus wisman diperlukan Peningkatan Status Bandara Komodo menjadi Bandara
Internasional. Untuk meningkatkan kunjungan wisman dari akses laut dan menjamin pelayanan pariwisata yang
baik diperlukan alih fungsi Penggunaan pelabuhan saat ini sebagai Pelabuhan Cruise dan pelabuhan pariwisata.
Untuk memperbaiki konektivitas dalam kawasan destinasi Labuan bajo perlu Peningkatan Jaringan Jalan dan
pedestrian untuk membentuk jalan lingkar kota yang baik.

B. AMENITAS
Perlunya Perbaikan penyediaan dan pengelolaan air bersih dan penanganan kebersihan kota dari sampah.
Perlunya Penataan Eksisting Pelabuhan Peti kemas area digunakan Untuk commercial center, hotel,
keimigrasian dan pelayanan kepariwisataan lainnya.

C. ATRAKSI
Labuan bajo sebagai gerbang Perlu Mengkoordinasikan Penjadwalan dan pelaksanaan Festival tahunan yang
didukung dengan Pembangunan cultural center, tourist informations center dan Penataan water front
cityLabuan bajo.

D. KEY SUCCESS FACTOR


- Kesepakatan pembangunan aksesbilitas udara, laut, darat dan Pembangunan inti kota Labuan bajo
sebagai pusat industry pelayanan pariwisata dan starting point ekowisata.
- Pengelolaan obyek KSPN Komodo dan Labuan bajo melalui Badan Otorita.
- Menuntaskan pembangunan jalan strategis nasional flores bagian utara dan jalan menuju Waicicu.
Dukungan Pembangunan infrastruktur
Labuan Bajo
1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku 6 km di Kabupaten Manggarai Barat
sebesar 16,2M
2. Pembangunan jalan baru 64 km di Kabupaten Manggarai Barat sebesar 251,7M
3. Pembangunan dan peningkatan fasilitas Bandara Labuan Bajo sebesar 65.1 M,
Pembangunan fasilitas Pelabuhan Laut dan Labuan Bajo dan Bari sebesar 20 M
9 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
WAKATOBI DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:
Visi: Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan
Biodiversity, water sports, and negara-negara Eropa lainnya.
cruise tourism
Target pasar wisnus:
Tujuan: Penduduk Pulau Jawa dan Sulawesi.
DTW: TN Wakatobi (Pulau Wangiwangi,
Menjadikan Kawasan Wakatobi Pulau Kaledupa, Pulau Tomea, Pulau
sebagai pusat biodiversitas bawah laut, Binongko)
kawasan pariwisata olahraga air, dan Akses/ Hub: Bandara Woltermonginsidi,
kawasan pariwisata berbasis marina Kendari, Bau-Bau
yang mampu meningkatkan kunjungan Fasilitas Pariwisata (tour base):
wisman sebanyak 500 ribu pada tahun Kendari, Bau-bau
2019.

KEY SUCCESS FACTORS


Peningkatan kapasitas Bandara Matahora dan Maranggo
Pembangunan pelabuhan cruise
Peningkatan kapasitas pelabuhan penumpang antarpulau
Pembangunan jarinan jalan di empat pulau utama
Penataan titik penyelaman dan snorkeling
Peningkatan amenitas berkelas internasional.
66
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas, perlu peningkatan kapasitas bandara, peningkatan kapasitas pelabuhan
penumpang di empat pulau, dan pembangunan pelabuhan cruise. Untuk mempermudah aksesibilitas, perlu
pembangunan jaringan jalan di empat pulau utama.

B. AMENITAS
Perlu fasilitas kesehatan skala internasional untuk mendukung kegiatan diving termasuk peningkatan
kebersihan dan sanitasi. Perlu pembangunan Fasilitas MICE dan peristirahatan (resort, hotel dan konvensi)
skala internasional yang didukung dengan fasilitas keamanan dan informasi

C. ATRAKSI
Peningkatan atraksi melalui penentuan lokasi snorkeling dan diving sebagai wisata bahari, penataan
Kampung Adat Suku Bajo sebagai wisata budaya, dan pembentukan Agenda Festival rutin. Selain itu perlu
adanya fasilitas leisure premium khususnya di Pulau Tomia

D. KEY SUCCESS FACTOR


- Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wakatobi
- Peningkatan aksesibilitas bandara dan pelabuhan antarpulau
- Pembangunan pelabuhan cruise
- Peningkatan amenitas skala internasional
- Peningkatan atraksi
- Pembuatan agenda wisata untuk festival dan event rutin
Dukungan Pembangunan Infrastruktur
Wakatobi

1.Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku
- Di Kabupaten Kendari sebesar 3,01M
- Di Kabupaten Wakatobi sebesar 4,73M
2. Pembangunan jalan baru di Kabupaten Kendari sebesar 22,54M
3.Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
- 91 km di Kabupaten Kendari sebesar 37,7M
- 309 km di Kabupaten Wakatobi sebesar 98,4
Wakatobi (1)
3. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan
penyehatan lingkungan
-Di Kabupaten Wakatobi sebesar 24,4M
-Di kabupaten Kendari sebesar 98,4M
-Di kabupaten Buton sebesar 6M
4. Pembangunan dan revitalisasi di Kabupaten Kendari sebesar 31,2M
5. Subsidi operasional angkatan laut perintis Pangkalan Kendari dan rehabilitasi
fasilitas pelabuhan sebesar29 M
6. Pembangunan terminal Bau-bau sebesar 10 M
7. Pembangunan jalan dan fasilitas Bandara Haluoleo sebesar 15.6 M
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
10 MOROTAI DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:
Visi: Tiongkok, Taiwan, Jepang, dan
Windows of East Indonesia Australia, negara-negara Amerika dan
Eropa.

Target pasar wisnus:


Penduduk Indonesia timur dan
Tujuan: Sulawesi
Mewujudkan Mrotai sebagai salah satu DTW: Taman Laut Selat Morotai,
destinasi priritas Indonesia yang Pulau Rao, Pulau Zum-zum,
bertaraf internasional dan Akses/ Hub: Bandara Ternate,
meningkatkan jumlah kunjungan Sam Ratulangi, Pelabuhan Ahmad
wisman menjadi 500 ribu orang pada Yani, Pelabuhan Imam Lastori
tahun 2019. Fasilitas Pariwisata (tour base):
Ternate, Tidore

KEY SUCCESS FACTORS


Peningkatan aksesibilitas bandara dan pelabuhan antarpulau
Peningkatan amenitas skala internasional
Peningkatan daya tarik wisata bahari, sejarah, dan budaya
Pembuatan agenda wisata untuk festival dan even rutin
70
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas, perlu peningkatan kapasitas bandara dan pelabuhan penumpang skala
internasional, dan peningkatan kualitas angkutan darat.

B. AMENITAS
Perlu peningkatan fasilitas kesehatan skala internasional dan pembangunan jaringan telekomunikasi, agar
diperoleh rasa aman dan nyaman. Sebagai pintu masuk dan hub internasional diperlukan fasilitas
peristirahatan skala menengah ke atas, serta pembangunan infrastruktur kelistrikan, air bersih,, fasilitas
kebersihan dan sanitasi.

C. ATRAKSI
Peningkatan atraksi membutuhkan pembuatan paket wisata pantai di pulau utama dan pulau kecil, wisata
sejarah ke situs-situs peninggalan Perang Dunia II, wisata bawah laut ke titik-titik penyelaman, wisata alam
pegunungan ke air terjun, danau, dan sungai, serta wisata budaya ke desa adat. Selain itu perlu pula
dibangun eco park dan museum flora/ fauna dan budaya daerah timur Indonesia, penyelenggaraan festival
budaya Indonesia Timur, dan konferensi perlindungan flora/ fauna skala internasional.

D. KEY SUCCESS FACTOR


- Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Morotai
- Penetapan bandara sebagai bandara umum/komersial
- Peningkatan amenitas skala internasional
- Peningkatan atraksi wisata bahari, sejarah, dan budaya.
- Pembuatan agenda wisata untuk festival dan event rutin.
Dukungan Pembangunan
Infrastruktur Morotai

1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku di kabupaten Halmahera Utara sebesar 25M
2. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai 1 km di kabupaten pulau
morotai sebesar 5M
3. Pembangunan jalan baru 154 km di Kabupaten Pulau Morotai sebesar 66,6M
4. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
83 km di kabupaten pulau morotai sebesar 249,35M
10 km di kabupaten pulau halmahera utara sebesar 38,8M
5. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan
Di Kabupaten Pulau Halmahera utara sebesar 7M
Di Kabupaten Wakatobi sebesar 38,6M
6. Susidi Angkatan Laut perintis Pangkalan Ternate sebesar 367.9 M
7. Pembangunan lampu Pelabuhan Morotai/Sopi sebesar 1.3 M
8. Upgrade GMDSS SROP Ternate sebesar 6.5 M
9. Pembangunan landasan terbang dan operasional Bandara Pitu sebesar 5.4 M
KOORDINASI PEMBANGUNAN
DESTINASI PRIORITAS TAHUN 2016
SOSIALISASI DAN DESIMINASI PROGRAM PEMBANGUNAN
DESTINASI PRIORITAS DI PUSAT DAN DAERAH
SINKRONISASI PROGRAM DAN KEGIATAN (LINTAS SEKTOR)
PEMBANGUNAN DESTINASI PRIORITAS DENGAN PROGRAM
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DI DAERAH
KOMITMEN DAN KESEPAKATAN PEMBAGIAN PERAN
DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESTINASI
PRIORITAS
KESEPAKATAN RENCANA AKSI PEMBANGUNAN 10
DESTINASI PRIORITAS

73
LAMPIRAN

DUKUNGAN LINTAS SEKTOR KEMENTERIAN


PERHUBUNGAN DAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 - 2016

74
MATRIKS RENCANA AKSI PENGEMBANGAN 10 DESTINASI PRIORITAS 2016 - 2019

KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMERINTAH DAERAH: ..
# PROGRAM/ INDIKATOR BASE TARGET ALOKASI ANGGARAN SUMBER DANA PELAKSANA
KEGIATAN/LOKASI LINE

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

1
TERIMA KASIH

SALAM PESONA INDONESIA

76

Anda mungkin juga menyukai