1
Pendahuluan
Dasar Hukum
Izin Edar Pangan Olahan
Cara Memperoleh Izin Edar di Badan POM
Keuntungan Memiliki Izin Edar Badan POM
Penutup
3
Industri Pangan
Penanggung jawab utama keamanan pangan
melalui penjaminan mutu, gizi dan keamanan
produk adalah produsen bahan baku,
pengolah, penyedia, retailer, distributor dan
penyaji pangan untuk menjamin produk
Konsumen
Pemerintah
berhak mendapatkan pangan
Mengalokasikan sumber daya yang aman, bermutu dan
untuk melindungi kesehatan bergizi, bertanggung jawab
masyarakat dan penjaminan atas keamanan pangan antara
keamanan pangan melalui lain mempraktekan hygiene
penyusunan regulasi, yang baik dalam menangani
infrastruktur pengawasan, makanan dan menyimpan
kegiatan inspeksi, manajemen produk dengan baik sesuai
risiko, dan KIE keamanan petunjuk penyimpanan pada
pangan kepada konsumen dan label.
industri pangan
Pengawasan Keamanan Pangan
Penyortiran
Buah
Panen Buah
Buahan
Pembersih
an Buah
Pengolahan
Buah
Penempatan
Ikan
Proses
penangkapan Ikan
Pembersih
an Ikan
Pemasakan
Ikan
7
DASAR HUKUM
Dasar Hukum
Pengelolaan Pengawas Pangan
Pasal 1 Ayat 14
Penyelenggaraan pangan adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan dalam penyediaan, keterjangkauan, pemenuhan
konsumsi pangan dan gizi, serta keamanan pangan dengan
melibatkan peran serta masyarakat yang terkoordinasi dan terpadu
Pasal 108
1) Dalam melaksanakan penyelenggaraan pangan, pemerintah
berwenang melakukan pengawasan
2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap pemenuhan :
a) Ketersediaan dan/atau kecukupan pangan pokok yang aman,
bergizi, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat; dan
b) Persyaratan keamanan pangan, mutu pangan dan gizi pangan
serta persyaratan label dan iklan pangan
20
UU No 18/ 2012 tentang Pangan
Keamanan pangan
12
PP Nomor 86 Tahun 2019
tentang Keamanan Pangan
• Pasal 47
• (1) Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan Keamanan Pangan, Mutu Pangan, dan
Gizi Pangan untuk Pangan Segar dilaksanakan oleh menteri yang menyclenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pertanian, menteri yang menyelenggarakan
urusan pemcrintahan di bidang kelautan dan perikanan, gubernur, dan/atau
bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya.
• (2) Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan Kcamanan Pangan, Mutu Pangan, dan
Gizi Pangan untuk Pangan Olahan dilaksanakan oleh Kepala Badan dan menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian
sesuai dengan kewenangannya.
• (3) Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan Keamanan Pangan, Mutu Pangan, dan
Gizi Pangan untuk Pangan Olahan industri rumah tangga dilaksanakan oleh
Kepala Badan dan atau bupati/wali kota secara sendiri atau bersama-sama.
• (4) Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan Keamanan Pangan, Mutu Pangan, dan
Gizi Pangan untuk Pangan Olahan Siap Saji dilaksanakan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan, Kepala
Badan, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya.
(PP 86/2019 Pasal 2) Penyelenggaraan Keamanan Pangan
a. Sanitasi Pangan;
Gubernur dan
atau
Bupati/Walikota
(pangan segar)
Kepala Badan POM
(pangan olahan MD,
PANGAN ML)
SEGAR,
PANGAN
OLAHAN DAN
Bupati/Walikota
KONSUMSEN PANGAN CORNBEEF
(pangan olahan IRT)
OLAHAN IRTP
PANGAN SIAP
SAJI Bupati/Walikota
(pangan siap saji)
Apa itu Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)???
di BPOM
6. Tepung dan Hasil Olahnya
7. Minyak dan Lemak
8. Selai, Jeli, dan sejenisnya
9. Gula, Kembang Gula, dan Madu
10.
11.
12.
Kopi dan Teh Kering
Bumbu
Rempah-Rempah
(MD/ML)
13. Minuman Serbuk
14. Hasil Olahan Buah Jenis Pangan MD/ML
15. Hasil Olahan Biji-Bijian, Kacang- semua pangan olahan
Kacangan, dan Umbi
Pangan Industri Rumah Tangga
PERATURAN PERATURAN
KEPALA BADAN POM RI KEPALA BADAN POM RI
NO. HK.03.1.23.04.12.2206 NOMOR: HK.03.1.23.04.12.2207
TAHUN 2012 TENTANG CARA TAHUN 2012
PRODUKSI PANGAN YANG BAIK TANGGAL 5 APRIL 2012
UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN
SARANA PRODUKSI PANGAN
INDUSTRI RUMAH TANGGA
Diktum Kedua :
Setiap Industri Rumah Tangga
Pangan dalam seluruh aspek
dan rangkaian kegiatannya
wajib menerapkan CPPB-IRT.
Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga
Tujuan:
Memberikan panduan bagi
Bupati/Walikota cq Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk memeriksa
sarana produksi IRTP dalam rangka
pemberian Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga (SPPIRT)
dan/atau pemeriksaan rutin sarana
produksi IRTP.
Pada Lampiran PP No 5 Tahun 2021, perizinan untuk IRTP terdapat pada Sektor Obat dan Makanan:
Sektor Obat dan Makanan
Nama Standar Perizinan Standar Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)
Objek perizinan Produk Pangan olahan IRT
Penerbit Izin Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Sebelum: Setelah:
Menjadi
Pengawasan Dalam Perizinan SPP-IRT
• Pengawasan terhadap pemenuhan komitmen oleh pelaku usaha dilakukan 3 (tiga) bulan sejak SPP-IRT diterbitkan
• Jika seluruh aspek belum terpenuhi maka diberikan tenggat untuk melakukan pemenuhan dalam waktu 3 bulan sejak dikeluarkannya
hasil pengawasan dari Pemda Kab/Kota (Cq. Dinas Kesehatan) setempat
No Komitmen IRTP Dalam Bukti sudah memenuhi komitmen Tindaklanjut Dinas Kesehatan jika
Memperoleh SPP-IRT Tidak Terpenuhi dalam 3 Bulan
1 Mengikuti Penyuluhan Keamanan Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan (Didapat Melakukan Bimtek Penyuluhan
Pangan setelah mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan oleh tenaga
Keamanan Pangan (PKP) dengan nilai post Penyuluh Keamanan Pangan (PKP)
test minimal 60) yang kompeten*
2 Memenuhi persyaratan Cara Hasil pemeriksaan sarana memenuhi level I atau II Pendampingan pemenuhan CAPA
Produksi Pangan yang Baik untuk (Pemeriksaan sarana sesuai ketentuan Peraturan
Industri rumah Tangga (CPPB-IRT) BPOM Nomor: HK.03.1.23.04.12.2207 tahun 2012
atau higiene, sanitasi dan tanggal 5 April 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan
dokumentasi Sarana Produksi PIRT)
3 Memenuhi ketentuan label dan Label dan iklan sesuai ketentuan Pendampingan pemenuhan
iklan pangan olahan. ketentuan
3 Bulan pertama 3 Bulan kedua
31
PERBEDAAN
SPP IRT MD/ML BPOM
VS
Kriteria Pangan yang didaftarkan Kriteria Pangan yang didaftarkan
di DinKes (SPP-IRT) di BPOM (MD/ML)
2. Prosedur penanganan ketidaksesuaian terhadap proses produksi dan persyaratan keamanan dan mutu bahan baku
serta produk yang ditetapkan;
4. Program pemantauan dan pemeliharaan alat ukur seperti kalibrasi dan atau verifikasi;
6. Prosedur penanganan limbah baik limbah padat maupun cair sisa produksi;
8. Ketentuan terkait penyimpanan, termasuk penerapan sistem FIFO (First In First Out)/FEFO (First Expire First Out);
9. Prosedur terkait sistem ketertelusuran dan penarikan produk dari peredaran; dan
10.Panduan Operasional Pembersihan dan Sanitasi meliputi: a. Program pembersihan dan sanitasi bangunan dan area
pengolahan; dan b. Program pembersihan dan sanitasi mesin dan peralatan produksi; dan
11.Program/prosedur pengendalian hama (termasuk mapping-nya).
CARA MEMPEROLEH IZIN EDAR
DI BADAN POM
REGISTRASI AKUN
1 Input data & upload dokumen
terkait perusahaan dan pabrik
untuk mendapatkan
User ID & Password
REGISTRASI PRODUK
2 PANGAN OLAHAN
Input data & upload dokumen
terkait produk pangan untuk
mendapatkan
Izin Edar Pangan Olahan
Berapa Besaran Biaya yang harus dibayar
untuk Perizinan BPOM
Adakah Biaya Lain yang perlu dibayarkan oleh
Perusahaan???
8 Kerupuk bawang, dll • Arsen (As) (ppm atau mg/kg) • Salmonella (/25 g) - 5 Sampel
• Kadmium (Cd) (ppm atau mg/kg) • Staphylococcus aureus
• Merkuri (Hg) (ppm atau mg/kg) (koloni/g) - 5 Sampel
• Timah (Sn) yang tidak dikemas dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timbal (Pb) (ppm atau mg/kg)
9 Kopi • Kadar air (%)
• Arsen (As) (mg/kg)
• Kadmium (Cd) (mg/kg)
• Merkuri (Hg) (mg/kg)
• Timah (Sn) yang tidak dikemas dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timbal (Pb) (mg/kg)
• Kafein anhidrat (%)
10 Bakso ayam • kandungan daging (%) • Salmonella (koloni/25 g) - 5
• Kadar protein Sampel
• Kadar lemak • Staphylococcus aureus (koloni/g) -
• Arsen (As) (ppm atau mg/kg) 5 Sampel
• Kadmium (Cd) (ppm atau mg/kg)
• Merkuri (Hg) (ppm atau mg/kg)
• Timah (Sn) pangan olahan yang dikemas dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timah (Sn) yang tidak dikemas dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timbal (Pb) (ppm atau mg/kg)
11 Bakso Ikan • Arsen (As) (mg/kg) • Staphylococcus aureus (koloni/g) -
• Kadmium (Cd) (mg/kg) 5 Sampel
• Raksa (Hg) (mg/kg)
• Timah (Sn) (mg/kg)
• Timbal (Pb) (mg/kg)
• Kandungan lumatan daging ikan atau surimi (%)
12 Naget Ayam • Kandungan Daging Ayam (%) • Salmonella (koloni/25 ml) - 5
• Kadar protein (%) Sampel
• Kadar lemak (%) • Staphylococcus aureus (koloni/g) -
• Arsen (As) (ppm atau mg/kg) 5 Sampel
• Kadmium (Cd) (ppm atau mg/kg) • Listeria monocytogenes (/25 g) - 5
• Merkuri (Hg) (ppm atau mg/kg) Sampel
• Timah (Sn) dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timah (Sn) yang tidak dikemas dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timbal (Pb) (ppm atau mg/kg)
13 Naget Sapi • Kandungan daging sapi (%) • Salmonella (/25 g) - 5 Sampel
• Kadar protein (%) • Staphylococcus (koloni/g) - 5
• Kadar lemak (%) Sampel
• Arsen (As) (ppm atau mg/kg) • Listeria monocytogenes (koloni/25
• Kadmium (Cd) (ppm atau mg/kg) g) - 1 Sampel
• Merkuri (Hg) (ppm atau mg/kg)
• Timah (Sn) dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timah (Sn) yang tidak dikemas dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timbal (Pb) (ppm atau mg/kg)
14 Abon ikan • As (ppm atau mg/kg) • Staphylococcus aureus (koloni/g) -
• Cd (ppm atau mg/kg) 5 Sampel
• Hg (ppm atau mg/kg)
• Timah (Sn) yang tidak dikemas dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Sn (dalam kaleng) (mg/kg)
• Pb (ppm atau mg/kg)
15 Abon Ayam • Bau, rasa dan warna • Staphylococcus aureus (koloni/g) - 5
• Kadar air (%) Sampel
• Arsen (As) (ppm atau mg/kg) • Salmonella (/25 g) - 5 Sampel
• Merkuri (Hg) (ppm atau mg/kg) • Clostridium perfringens (koloni/g) - 5
• Timah (Sn) dalam kaleng (ppm atau mg/kg) Sampel
• Timah (Sn) yang tidak dikemas dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timbal (Pb) (ppm atau mg/kg)
• Kadmium (Cd) (ppm atau mg/kg)
16 Abon Daging • Bau, rasa dan warna • Staphylococcus aureus (koloni/g) - 5
• Kadar air (%) Sampel
• Arsen (As) (ppm atau mg/kg) • Salmonella (/25 g) - 5 Sampel
• Merkuri (Hg) (ppm atau mg/kg) • Clostridium perfringens (koloni/g) - 5
• Timah (Sn) dalam kaleng (ppm atau mg/kg) Sampel
• Timah (Sn) yang tidak dikemas dalam kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timbal (Pb) (ppm atau mg/kg)
• Kadmium (Cd) (ppm atau mg/kg)
17 Minuman Sari Buah • Total sari buah (% b/v)
• Arsen (ppm atau mg/kg)
• Kadmium (ppm atau mg/kg)
• Merkuri (ppm atau mg/kg)
• Timah (Sn) minuman dalam kemasan kaleng (ppm atau mg/kg)
• Timbal (ppm atau mg/kg)
18 Sosis mentah • kandungan daging (%)
• Protein (%)
• Lemak (%)
• Arsen (ppm atau mg/kg)
• Kadmium (ppm atau mg/kg)
• Merkuri (ppm atau mg/kg)
• Timah (Sn)
• Timbal (ppm atau mg/kg)
19 Empek-empek • Arsen (As) (mg/kg) • Staphylococcus aureus (koloni/g) - 5
• Kadmium (Cd) (mg/kg) Sampel
• Merkuri (Hg) (mg/kg)
• Timah (Sn) (mg/kg)
• Timbal (Pb) (mg/kg)
• Kandungan lumatan daging ikan segar dan/atau surimi (%)
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang sering terjadi dalam Proses Pendaftaran Pangan Olahan di
Sumatera Utara adalah Kurangnya Pemahaman para pelaku usaha terkait
dengan pemenuhan persyaratan sarana dan prasarana. Banyak masyarakat yang
mempersepsikan pendaftaran pangan olahan di Badan POM seperti
pengurusan SIM atau Kartu Keluarga yang bersifat hanya administratif.
47
Alternatif Solusi
- Untuk mengatasi masalah kurangnya Pemahaman para pelaku usaha
terkait dengan pemenuhan persyaratan sarana dan prasarana Balai
Besar POM di Medan membuat saluran bagi masyarakat dan
stakeholder untuk dapat mendaftarkan UMKM guna mendapatkan
pendampingan CPPOB dari BBPOM di Medan
- Masyarakat/UMKM dapat mengisi melalui link pendaftaran :
http://bit.ly/GerakanUMKMSUMUT
-Bagi UMKM yang skala prioritas wajib izin BPOM akan mendapatkan
pendampingan dalam hal pemenuhan CPPOB dan Pendaftaran izin edar
50
51