Anda di halaman 1dari 89

Disampaikan pada :

Pelatihan TOT Pengelolaan Limbah


Medis Fasyankes
Bapelkes – Lemah Abang

2019 18 September 2019

Pengolahan Limbah Medis Menuju Zero Waste

Perencanaan
Pengelolaan Limbah Medis Fasyankes

Oleh : Ir. Mohammad Nasir, MSi / 081806800828 /mohnasir_65@yahoo.co.id


BIODATA
Nama : Mohammad Nasir
Aktifitas :
- Komlitbang RSUP Persahabatan
- Ketua Pokja MFK/FMS Akred Snars Nasional dan
Internasional dan JCI
- Konsultan IPAL, Amdal, MFK dan Green Hospital
- Pengajar FKMUI, FIK UIN Jakarta
- Pengurus Pusat PERSI
- Narasumber Pelatihan : Kesling, Limbah, K3. MFK dll

2
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu
merencanakan pengelolaan limbah medis
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
.

3
TUJUAN
PEMBELAJARAN KHUSUS

1. Melakukan manajemen risiko pengelolaan limbah medis di Fasyankes


2. Menyusun rencana kegiatan pengelolaan limbah medis sesuai dengan proritas
masalah
3. Menyusun rencana monitoring dan evaluasi pengelolaan limbah medis di
Fasyankes 4
POKOK PEMBAHASAN Perencanaan kegiatan

1
Manajemen risiko
pengelolaan limbah
2 pengelolaan limbah medis
sesuai dengan prioritas
masalah
3
medis di Fasyankes • Kebutuhan SDM dan struktur
organisasi Rencana monitoring dan
• Tujuan dan Tantangan • Kebutuhan fasilitas dan evaluasi pengelolaan
• Pengumpulan data limbah medis di Fasyankes
peralatan
masalah limbah medis • Kebutuhan anggaran • Form dan fasilitas
Fasyankes Monitoring dan
kegiatan pengelolaan limbah
• Pengolahan data Evaluasi
medis
• Penilaian masalah • Indikator keberhasilan
• Rencana kegiatan
• Penentuan prioritas pengelolaan sesuai prioritas • Sistem monitoring dan
masalah untuk intervensi evaluasi

5
Kegagalan Penanganan Limbah Padat Medis
......

6
Kegagalan Penanganan Limbah Padat Medis

7
Kegagalan Penanganan Limbah Padat Medis

8
Kegagalan Penanganan Limbah Cair Medis ......

9
Mengapa
Perencanaan Penting?
7 Tantangan
Pengelolaan Limbah Medis (Kesling) RS
Akreditasi / JCI dan K3

Kinerja manajemen (Pencitraan


organisasi) dan K3

Amdal / PROPER

Konflik Sosial
“RS di tuntut mampu
menyiapkan system,
Tuntutan Hukum
fasilitas dan sumber
Per-UU LH Semakin ketat daya yang
lengkap, akurat dan up
date”
12
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019

01 Tantangan Regulasi/
Per-uu
Contoh :
UNDANG-UNDANG Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup

Pasal 103
Setiap orang yg menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 59, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikit
Rp. 1 Milyar dan paling banyak Rp. 3 Milyar
13
Undang-Undang No. 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pasal 59

• Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 WAJIB melakukan


pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya.
• Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri
pengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak
lain.
• Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
Ketentuan Pidana Dalam Pengelolaan Limbah B3
(UU No. 32/2009)
Pelanggaran Dalam Pidana Penjara Denda
Pengelolaan Limbah B3 Min Maks Min Maks
Pengelolaan Limbah B3 tanpa izin (Pasal 1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar
102)

Tidak melakukan pengelolaan limbah B3 1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar


(Pasal 103)
Pejabat berwenang tdk melakukan - 1 thn - 500 jt
pengawasan (Pasal 112)

Impor Limbah (Pasal 105) 4 thn 12 thn 4 Milyar 12 Milyar

Impor Limbah B3 (Pasal 106) 5 thn 15 thn 5 Milyar 15 Milyar


02
Tantangan Kasus Hukum
Akibat Kegagalan Penanganan Limbah Fasyankes?
TANTANGAN KASUS HUKUM
akibat Kegagalan Penanganan limbah Fasyankes ?

17
Kasus Hukum Illegal dumping Limbah Medis
03 Tantangan Konflik Sosial

Bagaimana RS mampu melaksanakan dan memelihara hubungan sosial (CSR)


dengan masyarakat sekitar – terkait kegiatan/ kinerja kebersihan RS ...??

21
04 Tantangan Amdal / Proper
Kewajiban RS untuk memenuhi
standarisasi PROPER / Amdal :
1. Dokumen LH dan
Pelaporannya
2. Pengendalian
Pencemaran Air
3. Pengendalian Limbah B3
4. Pengendalian
Pencemaran Udara

22
05 Tantangan
Kinerja Dan Manajemen RS

23
06 Tantangan Akreditasi RS
Standart :
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DAN PPI

MFK 5 : Penanganan Bahan PENCEGAN DAN PENGENDALIAN


Berbahaya INFEKSI :
1.Identifikasi (jenis, sifat dan vol)
limbah LB3 PPI 3 : Penggunaan Standar
2.Manajemen risiko limbah sanitasi dan kebersihan
3.Fasilitas pengolahan LB3 PPI 5 : Pendekatan berbasis risiko
4.Ketentuan Teknis penanganan PPI 7 : Penurunan risiko infeksi
yang benar
5.Penanganan tumpahan LB3 melalui pembuangan limbah,
6.Perizinan penanganan LB3 pelayanan gizi/makanan dll

24
24
07 Tantangan Dampak K3

01

LIMBAH PADAT KECELAKAAN/ TERTUSUK BENDA TAJAM


02
MEDIS
- MO Pathogen TERPAPAR MO PATHOGEN LANGSUNG
- Bahan Kimia/B3 03

PENURUNAN KUALITAS UDARA Risiko K3


RUANGAN (INDOOR QUALITY) (Potensi Penyakit Menular
Pada Petugas Limbah B3)
Pengelolaan Limbah
Medis Fasyankes
Di Butuhkan Kopetensi
Tenaga Sanitarian

TEKNO
SISTEM
LOGI Pengelolaan
Limbah Medis
MANAJEM (B3) Fasyankes
EN

Penguasaan
27
Kompetensi
Ahli Kesling Fasyankes

Sistem Teknologi

Manajemen
Kemampuan :
Perencanaan
Pengelolaan Limbah
Medis 28
wajah Perencanaan
Bagaimanakah
Limbah Medis di Fasyankes Saya...??
3 Faktor
Penyebab
Kegagalan?
1. Faktor Petugas : Kesling Fasyankes (Sanitarian)?
2. Faktor Sistem Manajemen Fasyankes ?
3. Faktor Pimpinan Fasyankes ?
Apa Tugas Utama
Sanitarian Fasyankes?
Melakukan upaya pentaatan/ pemenuhan
terhadap (Regulation Compliance):
1. Peraturan perundangan
lokal/regional/nasional (Standarisasi)
2. Kebijakan Pimpinan Fasyankes
3. Inovasi kesling
Melakukan upaya paska pemenuhan
terhadap peraturan dan kebijakan
(Beyond Compliance):
1. Menjaga/ memelihara agar pentaatan/
pemenuhan tetap berkelanjutan
Tujuan Perencanaan
Pengelolaan Limbah Medis
1. Pengelolaan limbah di fasyankes dapat dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku
2. Pengelolaan limbah medis dapat didukung dengan kesiapan
organisai/manajemen, fasilitas, sumber daya yang dimiliki
fasyankes
3. Pengelolaan limbah medis fasyankes dapat mencapai indikator
keberhasilan (KPI) yang ditetapkan oleh fasyankes
4. Fasyankes tidak menyebabkan kasus pencemaran dan kasus
infeksi akibat kegagalan dalam pengelolaan limbah medis
Lingkup Perencanaan
Pengelolaan Limbah Medis
Lingkup jenis limbah :
1. Limbah padat medis, yang meliputi bahan berbahaya yang bersifat infekius, bahan
kimia, obata-oabatan kadaluwarsa, limbah citotoksik dll
2. Limbah cair medis, yang meliputi air limbah dari berbagai sumber yang diolah
dalam Unit Pengolahan Air Limbah.

Lingkup perencanaan :
perencanaan organisasi, SDM, administrasi dan perencanaan
teknis pengelolaan limbah medis fasyankes untuk fasilitas pelayanan
kesehatan yang meliputi Rumah Sakit, Pusat Kesehatan Masayarakat dan
Klinik
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes
PELAPORAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja
Institusi)
Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan PELAPORAN INTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja Unit
Saitasi dan Dasar Keputusan
pimpinan)
Identifikasi
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 34
Kerangka MANAJEMEN

Fasyankes memiliki perencanaan dan organisasi


pengelolaan Limbah Medis :
1. Kebijakan tertulis ―
Konsisten dan berkelanjutan
2. Inventarisasi Per-UU dan pemutakhiran ―
Update system, teknologi, prosedur
3. Panduan/SPO ―
Acuan teknis pelaksanaan
4. Manajemen/ Analisis Risiko ―
Ketepatan pengendalian risiko
5. Perizinan fasilitas limbah ―
Legalitas hukum operasional fas.
6. Program kerja ―
Terencana dan sistematis
7. Monitoring dan evaluasi ―
Early Warning dampak negative
dan Informasinya
8. Tindak lanjut/ respon ― Continual improvement
9. Pelaporan ― Kinerja dan keputusan pengelolaan
10. Unit kerja (limbah) ― Tanggung jawab
35
SIKLUS MANAJEMEN
UNTUK KESLING RS
Plan Penyusunan Perencanaan
Do
Output : Gambaran dan Evaluasi hasil
Check pencapaian perencanaan pengelolaan
(program kerja, SOTK, Fasilitas, SDM dll)
Action
Kegagalan
perencanaan =
Kegagalan
pencapaian indikator
keberhasilan program
pengelolaan limbah
medis fasyankes ……
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 38
Keterkaitan Peraturan Perundangan
Per-UU,
Kebijakan, A B C D Ketentuan/ Persyaratan
(A. B, C, D dst ...)
Pedoman dan
Prosedur
Kebijakan Pimpinan

A B C D Ketentuan/ Persyaratan +Kondisi Lokal


Komitmen Tertulis

Pedoman/Panduan

Ketentuan/ Persyaratan
A B C D
Tata Laksana ((5W)

Standar Prosedur Operasional (SPO)


/Instruksi Kerja
A B C D
Cara/Langkah Pelaksanaan (H)
(Persiapan, Pelaksanaan, Koordinasi, Pelaporan,
Tindak Lanjut setiap ketentuan/persyaratan)
Inventarisasi Peraturan Perundangan
Pengelolaan Limbah Medis
Meliputi :
1. Undang-Undang
2. Peraturan Pemerintah
3. Peraturan Menteri
4. Peraturan Gubernur/ Bupati/ Walikota
Lokakarya penunjang
PERSI 2017 – JCC JAKARTA

Penugasan I : Evaluasi Pentaatan


Peraturan Perundangan Terkait Limbah Padat Medis
Penugasan I : Evaluasi Pentaatan
Peraturan Perundangan Terkait Limbah Cair Medis
Penyusunan Kebijakan
Pengelolaan Limbah Medis

Isi Kebijakan :
1. Melaksanakan ketentuan (pokok-pokok) yang tercantum
dalam standar akreditasi (SNARS/JCI)
2. Melaksanakan ketentuan (pokok-pokok) yang tercantum
dalam kebijakan pemerintah ( PP Nomor 101 Tahun 2014,
Permen LHK No. 56 Tahun 2016 dan Permenkes Nomor 7
Tahun 2019 dan lainnya)
Ketentuan (Pokok-Pokok) Pengelolaan
Limbah B3 Dalam Standar Akreditasi
1. Data inventarisasi B3 serta limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, dan lokasi;
2. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 serta limbahnya;
3. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur
bila
terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan;
4. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 serta limbahnya;
5. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden
lainnya;
6. Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya;
7. Pengadaan/pembelian B3 dan pemasok (supplier) wajib melampirkan
MSDS/LDP.
Sumber : Standar Nasional Akreditasi RS Edisi 1 Tahun 2018)
Contoh Kebijakan
Bentuk Kebijakan
Pengelolaan Limbah Medis
a. Surat Keputusan Pimpinan Fasyankes :
• Kebijakan tertulis dapat berbentuk Surat Keputusan yang
ditandatangani oleh pimpinan tertinggi fasyankes,
• Isi Surat Keputusan minimal menyatakan pentaatan terhadap
kebijakan dan peraturan perundangan, dukungan pimpinan
fasyankes dalam penyelenggaraan kegiatan kesehatan lingkungan
(pengelolaan limbah medis), penyediaan sumber daya dan
kesediaan mentaatan terhadap ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku;
• Kebijakan tertulis dilakukan pemutakhiran sesuai dengan
perkembangan kebijakan kesehatan lingkungan fasyankes
Bentuk Kebijakan
Pengelolaan Limbah Medis
b. Pedoman/Panduan c. Standar Prosedur (SPO)
Pengelolaan Limbah Pengelolaan Limbah
Medis Medis
Ketentuan penyusunan pedoman Ketentuan penyusunan pedoman
minimal memenuhi ketentuan sbb : minimal memenuhi ketentuan sbb :
• Latar Belakang • Judul SPO, tanggal, Nomor Revisi dan Tanda
• Tujuan tangan pimpinan
• Dasar Hukum • Pengertian
• Tata Laksana Pengelolaan • Tujuan
• Kebijakan
• Monitoring dan Evaluasi • Prosedur /Langkah-langkah
• Pelaporan • Unit kerja terkait
• Tanda tangan Unit Kerja yang menyiapkan
SPO
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 47
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019

TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO


PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES

OUTPUT :
1. Identifikasi risiko
Limbah Medis
2. Analisis risiko
• Grading Risk
Analysis dll
3. Evaluasi Risiko
• Penentuan
Prioritas
• Pemetaan risiko
4. Pengendalian
Risiko
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019

Identifikasi Risiko/ Dampak


Pengelolaan Limbah Padat Medis Fasyankes
1. .....................................
2. .....................................
3. .....................................
4. .....................................
5. .....................................
6. .....................................
7. ..................................... dst
Bagan Alir Proses Limbah Medis Padat
RAJAL/RANAP

IGD/OK

LABORATORIUM PENGURANGAN PEMILAHAN PEWADAHAN


FARMASI

LAUNDRY DLL
Residu Insinerasi PENGUMPULAN
(OPTION)

PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
INSINERASI) - ONSITE PENYIMPANAN PENGANG
(SEMENTARA) KUTAN
PENGOLAHAN PIHAK III
- ONSITE

Cara menetukan risiko :


Diidentifikasi berdasarkan tahapan penanganan limbah medis ......
50
Identifikasi Risiko/ Dampak
Pengelolaan Limbah Padat Medis Fasyankes
1. Tertusuk Jarum pada petugas
2. Tumbahan/spill limbah medis
3. Peningkatan Vektor Penyakit di TPS limbah medis (B3)
4. Penumpukkan akibat keterlambatan pengangkutan limbah medis oleh pihak III
5. Pencemaran air bekas cucian di TPS Limbah Medis (B3)
6. Cakupan pengolahan limbah medis < 100%
7. Gangguan estetika/ Bau
8. Pencemaran udara oleh emisi insinerator
9. Gangguan operasional insinerator (Rusak)
10. Kasus kecelakaan kerja/ K3
11. Kegagalan pentaatan ketentuan/persyaratan teknis TPS / Insinerator
12. Kegagalan pengurusan/perpanjangan izin TPS Limbah B3 dan Insinerator
13. Ketidaktaatan legalitas pihak III

Transpor
Pengang Insinerat ter/
Ruangan Ruangan
kutan Ke or Pengola
Sumber TPS
TPS h

52
Penugasan II :
Identifikasi Risiko/ Dampak
Pengelolaan Limbah Padat Medis Fasyankes
No Tahapan Penanganan Jenis Risiko / Dampak Kegagalan Pengelolaan Limbah Medis
1 a.
b. .... Dst
2 a.
b. .... Dst
3 a.
b. .... Dst

Transpor
Pengang Insinerat ter/
Ruangan Ruangan
kutan Ke or Pengola
Sumber TPS
TPS h

Tahapan Penanganan Limbah Medis Fasyankes 53


Tahapan Pengolahan
Limbah Medis Fasyankes

Pengumpulan Pengangkutan
Pengurangan di Pemilahan di ruang Di Ruang Pengumpulan RS Internal (Menuju TPS
ruang sumber sumber LB3)

Pengoahan Eksternal Pengolahan Internal (Onsite) Penyimpanan


(Off Site) Kerjsama dengan Insinerasi atau non Sementara di TPS
Pihak III insinerasi Limbah B3 54
Daftar Risiko (Risk Register)
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

• Pengendalian teknis
• Organisasi/
Administrasi
• Fasilitas
• Anggaran
55
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 57
Penyusunan Program Kerja
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Program kerja di susun berdasarkan :
• Hasil dari “manajemen Risiko” (Program sesuai dengan
permasalahan risiko/dampak dilapangan)
• Kebutuhan Ketentuan dan persyaratan
2. Program kerja dapat berupa program tahunan. Program semester,
program triwulan
3. Isi program meliputi :
• Program kerja untuk menyelesaikan potensi risiko/dampak
yang timbul (program kerja teknis)
• Program kerja rutin (inventarisasi, pelatihan. Pelaporan,
inspeksi dll)

58
Program Kerja (Penugasan III)
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Berdasarkan Manajemen Risiko

59
Penyusunan Program Berdasarkan
Pemenuhan Persyaratan dan
Ketentuan
Langkah : Lakukan Pemetaan kebutuhan program
berdasarkan sifatnya : Mandatory dan Voluntary
• Tuntutan regulasi
• Tuntutan pemenuhan persyaratan teknis
• Kebutuhan organisasi RS
• Kebutuhan operasional dan pemeliharaan
• Kebutuhan skill petugas limbah
• Kebutuhan aspek K3
• Kebutuhan Pencegahan dan pengend. Infeksi (PPI)
• Tuntutan masyarakat
Pokok- Pokok
Program Pengelolaan Limbah RS
NO PROGRAM LANGKAH/KEGIATAN

1 Program pemenuhan 1.1. Pengoperasian system fasilitas limbah – on site (IPAL, Insinerator,
baku mutu dan TPS
ketentuan limbah 1.2. Pengolahan limbah off-site (transporter, pengolah pihak II)
1.2. Pemeliharaan fasilitas limbah
1.3. Monitoring air limbah dan emisi incinerator (uji sampel dan
swapantau air limbah)
1.4. Pengurusan/ up dating perizinan
1.5. Pengolahan lanjut limbah (daur ulang, bank sampah dll)
2 Program pemenuhan 2.1. Penyediaan fasislitas sampling
standarisasi teknis 2.2. Penyediaan fasislitas titik koordinat
fasilitas limbah 2.3. Penyediaan fasilitas nama unit oprrasi/proses fasilitas limbah
2.4. Penyediaan fasislitas proteksi fasilitas (pagar, penerangan, sign,
papan nama, dll)
Pokok- Pokok Program
Pengelolaan Limbah RS
NO PROGRAM LANGKAH/KEGIATAN

3 Program 3.1. Penyediaan listrik


penyediaan sumber 3.2. Penyediaan air
daya OM fasilitas 3,3, Penyediaan bahan
limbah 3.4. Penyediaan spare part
3.5. Pelaksanaan hous keeping/ kebersihan/ landscape
4 Program 4.1. Pembentukan sub unit kerja limbah
pemenuhan 4.2. Inventarisasi (pemutakhiran) per-UU terkait limbah RS
standar organisasi 4.2. Penyusunan/ pemutakhiran kebijakan, panduan, SPO,
program dll
Pokok- Pokok Program
Pengelolaan Limbah RS
NO PROGRAM LANGKAH/KEGIATAN

5 Program 3.1. Pelaporan internal


pemenuhan 3.2. Pelaporan eksternal :
pelaporan limbah a. Pelaporan ke Dinas LH/ BPLHD
b. Pelaporan ke Dinas Kesehatan
c. Pelaporan ke Kementerian LHK RI
6 Program 4.1. Pelatihan limbah bagi petugas
peningkatan 4.2. Sosialisasi ketentuan pengelolaan limbah RS
kapasitas petugas
limbah dan staf RS
Pokok- Pokok Program
Pengelolaan Limbah RS
NO PROGRAM LANGKAH/KEGIATAN

7 Program pentaatan 7.1. Penyiapan/penyediaan fasilitas keselamatan :


standar a. APAR
keselamatan dan b. Alat deteksi kebakaran (Alarm, smoke detector)
PPI c. Alat APD dan Fasilitas evakuasi
d. Eye / body washer
e. Sign dan label K3
f. Proteksi keamanan (pagar, pintu, pengaman lain)
g. Safety patrol (mandiri/ Satpam)
h. Pencatatan dan pelaporan insiden K3

7.2. Penyiapan/penyediaan fasilitas PPI :


a. Penyiapan dan penyediaan hand washing/ handrub
b. Kebersihan fasilitas (debu/ noda/ jamur dll)
Penyusunan Program Kerja
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Dalam penyusunan program kerja, maka menurut beberapa versi seperti
Komite Akreditasi Rumah Sakit, maka program di susun dalam bentuk
dokumen, yang berisi :

1. Latar belakang,
2. Tujuan,
3. Dasar hukum program kerja
4. Kegiatan (sesuai dengan program manajemen risiko)
5. Langkah Melaksanakan Kegiatan
6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Biaya
7. Moitoring dan Evaluasi
8. Pelaporan

65
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 66
Evaluasi Program Kerja
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Evaluasi sebaiknya di fokuskan pada evaluasi
pencapaian program kerja berbasis manajemen risiko
(daftar risiko) yang telah disusun
2. Pada dasarnya kegiatan evaluasi dilakukan untuk
melihat pencapaian target penurunan risiko akibat
pengelolaan limbah medis yang dilaksanakan
fasyankes

67
Contoh Evaluasi Program Kerja
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

68
Produk Manajemen Risiko Dan Keterkaitan
Dengan Program Kerja Dan Evaluasinya

1. Membuat daftar risiko (Risk register) – Akhir Tahun


2018
2. Menyusun program kerja/mitigasi risiko – Awal Tahun
2019
3. Menyusun Evaluasi program kerja – Akhir Tahun 2019
4. Re-desain risk register – Akhir Tahun 2019

69
Menyusun Indikator Keberhasilan Program Kerja
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Indikator kinerja pengelolaan limbah medis yang dapat
dipakai antara lain:

1. Cakupan (%) pengolahan limbah medis.


2. Pentaatan terhadap frekuensi pencatatan dan pelaporan limbah
medis
3. Pemenuhan perizinan fasilitas/sarana pengolahan limbah medis
4. Kasus kejadian pencemaran lingkungan dan kasus infeksi oleh
limbah medis

Indikator kinerja sebaiknya di buatkan Kamus Indikator


70
KAMUS INDIKATOR Kinerja Output
Implementasi Pengelolaan Risiko limbah medis RS

1. Kejadian Tertusuk Limbah Benda Tajam Infeksius


SASARAM Terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja petugas limbah medis
STRATEGIS
KPI Prosentase (%) kejadian tertusuk benda tajam infekius pada petugas limbah
DEFINISI Kejadian tertusuk benda tajam infeksius adalah terjadinya kecelakaan kerja akibat tertusuk
benda tajam infeksius seperti spuit bekas yang menimpa petugas limbah di area/tempat kerja
penanganan limbah
FORMULASI (Jumlah kejadian petugas limbah yang tertusuk benda tajam infeksius / jumlah petugas limbah
) x 100%
PENANGGUNG Kepala Unit Sanitasi
JAWAB
SUMBER DATA Unit Sanitasi, Perusahaan cleaning service, Laporan Unit kerja
PENGUMPUL DATA PJ Pengelolaan Limbah
PERIODE Bulananan
PELAPORAN
TARGET 2017 2018 2019 2020 2021
3% 2% 1% 0% 0%
Perancanaan Monitoring/ Inspeksi
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Inspeksi pentaatan prosedur, fungsionalisasi fasilitas dilaksanakan
secara teratur.
2. Inspeksi dilaksanakan bersama oleh Kepala Unit/Instalasi Kesling dan
staf yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan limbah medis.
3. Inspeksi mencari masukan dari petugas pengelola limbah medis di
ditempat yang diperiksa (ruang sumber).
4. Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disiapkan dan di
update oleh Kepala Unit/Instalasi Kesling untuk digunakan pada saat
inspeksi.
5. Hasil inspeksi di rangkum dalam Laporan inspeksi diajukan kepada
pimpinan fasyankes.
6. Pimpinan Fasyankes menetapkan persetujuan/tdk persetujuan
tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi
72
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 73
Pelaporan
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Laporan Internal :
- Disampaikan oleh Unit/Instalasi Sanitasi kepada Direksi /Pimpinan
Fasyankes
- Frekuensi 1 kali per bulan
- Isi Laporan : Hasil pelaksanaan/monitoring, analisis dampak,
Kesimpulan, Rencana Tindak Lant (Rekomendasi)
2. Laporan Eksternal :
- Disampaikan oleh Direksi /Pimpinan Fasyankes kepada Dinas LH/ Dit
Kesling Kemkes (online)
- Frekuensi 1 kali per 3 bulan (Limbah padat dan cair medis)
- Isi Laporan : Lihat contoh

74
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 75
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Perencanaan Kebutuhan SDM
Kualifikasi minimal :
• Tenaga SLTA/SMK yang telah lama bekerja di Unit Kesehatan Lingkungan dan telah
memiliki sertifikat pengelolaan limbah medis yang terakreditasi
• Tenaga Diploma 3 (D3) bidang Kesehatan Lingkungan dan telah memiliki sertifikasi
kesehatan lingkungan yang telah terakreditasi

Kemampuan dan penguasaan tugas-tugas SDM :


a. Mengerti kebijakan dan Peraturan perundangan terkait dengan pengelolaan limbah
medis (B3)
b. Mengetahui langkah-langkah manajemen risiko pengelolaan limbah medis
c. Mengetahui tatakelola dan tahapan-tahapan pengelolaan limbah medis
d. Mengerti pengoperasikan dan pemeliharaan fasilitas/peralatan/sarana terkait
pengelolaan limbah medis
e. Memahami pedoman, SPO dan dokumen lain terkait pengelolaan limbah medis
f. Mengetahui cara melaukan monitoring/pencatatan dan evaluasi dalam pengelolaan
limbah medis
g. Memahami risko K3 penanganan limbah medis 76
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

Perhitungan : Kebutuhan Jumlah SDM Operasional


No Jabatan Kebutuhan Fasyankes
SDM
Rumah Sakit Puskesmas Klinik Lab./ Praktik
Dr
1 Operator Pengawas
1 orang / area V
Lapangan
2 Operator TPS Limbah V V V
Medis/B3 dan
1 orang V
Penyerahan ke pihak
III
3 Operator Mesin - - -
1 orang V
Insinerator
4 Operator Data dan 1 orang V
- - -
Laporan

77
Perencanaan Organisasi
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Struktur Organisasi :
Pimpinan Fasyankes

Ka. Unit/ Instalasi Kesling

Penanggung Jawab
Limbah Medis

Operator Operator Operator Operator


Pengawas Lapangan TPS Limbah B3 Insinerator Data dan Laporan

78
Perencanaan Organisasi
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Tugas Unit/ Instalasi Kesling :
1. Mengembangkan/ pemutakhiran kebijakan
2. Menyusun program kerja
3. Mengolah data dan informasi
4. Memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru
5. Mengadakan pertemuan koordinasi
6. Membantu Direksi : promosi, pelatihan dan penelitian dll
7. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program
8. Berpartisipasi dalam perencanaan Fasyankes
9. Koordinasi dengan wakil unit-unit kerja
10. Memberikan rekomendasi/ saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif.
11. Melaporkan kegiatan
12. Menjadi investigator/ Auditor internal

79
Perencanaan Kebutuhan Fasilitas
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

80
Perencanaan Kebutuhan Fasilitas
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

81
Perencanaan Kebutuhan Fasilitas
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

82
Perencanaan Kebutuhan Biaya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Pemenuhan standarisasi pengelolaan sesuai persyaratan dan
ketentuan akan membutuhkan cukup banyak biaya.
2. Perencanaan kebutuhan Biaya dikelompokkan atas :
• Biaya tahunan yang berbasis pada program tahunan
fasyankes yang diajukan setiap awal pengajuan anggaran
dan
• Biaya Insidentil, yakni biaya yang diusulkan dan disediakan
atas kebutuhan mendadak yang bersifat insidentil atau biaya
respon atas kejadian kasus/insiden terkait pengelolaan
limbah medis di lapangan.

83
Perencanaan Kebutuhan Biaya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Komponen Biaya :
1). Limbah Padat Medis :
a. Biaya Pengadaan (investasi) fasilitas/alat
b. Biaya pengadaan bahan (bahan bakar insinerator)
c. Biaya operasional dan pemeliharaan (spare part. house keeping, listrik, air bersih dll)
d. Biaya uji laboratorium (uji kualitas lingkungan seperti uji emisi insinerator dll)
e. Biaya pengolahan limbah medis ke pihak luar
f. Biaya tenaga (gaji pokok, tunjangan, makanan tambahan, asuransi dll)

2). Limbah Cair Medis :


a. Biaya Pengadaan (investasi) bangunan/peralatan IPAL. peralatan mekanikal elektrikal
dan pemipaannya
b. Biaya pengadaan bahan (desinfektan, bahan kebersihan dll)
c. Biaya operasional dan pemeliharaan (spare part, House keeping, listrik, air bersih dll)
d. Biaya uji laboratorium (uji kualitas lingkungan seperti uji air limbah inlet/outlet dll)
e. Biaya tenaga (gaji pokok, tunjangan, makanan tambahan, asuransi dll)
84
Perencanaan Kebutuhan Biaya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Evaluasi Biaya :

Pencatatan tren/kecenderungan point a dan b dari tahun ke tahun. Disajikan


dalam bentuk tabel atau grafik 85
Perencanaan Kebutuhan Biaya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

Dokumen Usulan Biaya/ Anggaran :


1. Surat pengantar usulan anggaran dan biaya
2. Proposal singkat, terutama untuk anggaran investasi
alat/bangunan/mesin dengan biaya tinggi
3. Tabel kompilasi usulan anggaran. Dalam kompilasi
tersebut, komponen anggaran di bagi atas anggaran
pengadaan/investasi, anggaran operasional dan
pemeliharaan.

86
Perencanaan Kebutuhan Biaya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

Dokumen Usulan Biaya/ Anggaran :


1. Surat pengantar usulan anggaran dan biaya
2. Proposal singkat, terutama untuk anggaran investasi
alat/bangunan/mesin dengan biaya tinggi
3. Tabel kompilasi usulan anggaran. Dalam kompilasi
tersebut, komponen anggaran di bagi atas anggaran
pengadaan/investasi, anggaran operasional dan
pemeliharaan.

87
Perencanaan Kebutuhan Biaya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Contoh : Rekapitulasi Usulan Biaya/ Anggaran :

88
Perencanaan Perizinan Fasilitas
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

Dokumen Perizinan Yag perlu direncanakan :


1. Izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
2. Izin Operasional mesin/alat pengolah limbah medis : teknologi
Insinerasi atau non insinerasi
Izin ini dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehuatanan. Berizinan yang diberlakukan saat ini dengan sistem online melalui sistem Online single
Submission (OSS).
3. Izin Pembuangan Air Limbah/ Izin Pembuangan Limbah Cair

89
Kesimpulan
1. Pengelolaan limbah medis di fasyankes menghadapi 7 tantangan yang
perlu direspon di perencanaan yang tepat dan update
2. Fasyankes perlu menyiapkan SDM yang memiliki kemampuan sistem,
teknologi dan manajemen pengelolaan limbah medis
2. Manajemen risiko perlu diterapkan untuk menyusun perencanaan program
kerja pengelolaan limbah medis
3. Pengelolaan limbah medis harus didukung dengan sumber daya baik
sumber daya manusia, organisasi, fasilitas dan anggaran yang memadai
4. Seluruh fasilitas terkait pengelolaan limbah medis wajib dilengkapi dengan
perizinan sesuai peraturan berlaku

90

Anda mungkin juga menyukai