Perencanaan
Pengelolaan Limbah Medis Fasyankes
2
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu
merencanakan pengelolaan limbah medis
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
.
3
TUJUAN
PEMBELAJARAN KHUSUS
1
Manajemen risiko
pengelolaan limbah
2 pengelolaan limbah medis
sesuai dengan prioritas
masalah
3
medis di Fasyankes • Kebutuhan SDM dan struktur
organisasi Rencana monitoring dan
• Tujuan dan Tantangan • Kebutuhan fasilitas dan evaluasi pengelolaan
• Pengumpulan data limbah medis di Fasyankes
peralatan
masalah limbah medis • Kebutuhan anggaran • Form dan fasilitas
Fasyankes Monitoring dan
kegiatan pengelolaan limbah
• Pengolahan data Evaluasi
medis
• Penilaian masalah • Indikator keberhasilan
• Rencana kegiatan
• Penentuan prioritas pengelolaan sesuai prioritas • Sistem monitoring dan
masalah untuk intervensi evaluasi
5
Kegagalan Penanganan Limbah Padat Medis
......
6
Kegagalan Penanganan Limbah Padat Medis
7
Kegagalan Penanganan Limbah Padat Medis
8
Kegagalan Penanganan Limbah Cair Medis ......
9
Mengapa
Perencanaan Penting?
7 Tantangan
Pengelolaan Limbah Medis (Kesling) RS
Akreditasi / JCI dan K3
Amdal / PROPER
Konflik Sosial
“RS di tuntut mampu
menyiapkan system,
Tuntutan Hukum
fasilitas dan sumber
Per-UU LH Semakin ketat daya yang
lengkap, akurat dan up
date”
12
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
01 Tantangan Regulasi/
Per-uu
Contoh :
UNDANG-UNDANG Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Pasal 103
Setiap orang yg menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 59, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikit
Rp. 1 Milyar dan paling banyak Rp. 3 Milyar
13
Undang-Undang No. 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 59
17
Kasus Hukum Illegal dumping Limbah Medis
03 Tantangan Konflik Sosial
21
04 Tantangan Amdal / Proper
Kewajiban RS untuk memenuhi
standarisasi PROPER / Amdal :
1. Dokumen LH dan
Pelaporannya
2. Pengendalian
Pencemaran Air
3. Pengendalian Limbah B3
4. Pengendalian
Pencemaran Udara
22
05 Tantangan
Kinerja Dan Manajemen RS
23
06 Tantangan Akreditasi RS
Standart :
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DAN PPI
24
24
07 Tantangan Dampak K3
01
TEKNO
SISTEM
LOGI Pengelolaan
Limbah Medis
MANAJEM (B3) Fasyankes
EN
Penguasaan
27
Kompetensi
Ahli Kesling Fasyankes
Sistem Teknologi
Manajemen
Kemampuan :
Perencanaan
Pengelolaan Limbah
Medis 28
wajah Perencanaan
Bagaimanakah
Limbah Medis di Fasyankes Saya...??
3 Faktor
Penyebab
Kegagalan?
1. Faktor Petugas : Kesling Fasyankes (Sanitarian)?
2. Faktor Sistem Manajemen Fasyankes ?
3. Faktor Pimpinan Fasyankes ?
Apa Tugas Utama
Sanitarian Fasyankes?
Melakukan upaya pentaatan/ pemenuhan
terhadap (Regulation Compliance):
1. Peraturan perundangan
lokal/regional/nasional (Standarisasi)
2. Kebijakan Pimpinan Fasyankes
3. Inovasi kesling
Melakukan upaya paska pemenuhan
terhadap peraturan dan kebijakan
(Beyond Compliance):
1. Menjaga/ memelihara agar pentaatan/
pemenuhan tetap berkelanjutan
Tujuan Perencanaan
Pengelolaan Limbah Medis
1. Pengelolaan limbah di fasyankes dapat dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku
2. Pengelolaan limbah medis dapat didukung dengan kesiapan
organisai/manajemen, fasilitas, sumber daya yang dimiliki
fasyankes
3. Pengelolaan limbah medis fasyankes dapat mencapai indikator
keberhasilan (KPI) yang ditetapkan oleh fasyankes
4. Fasyankes tidak menyebabkan kasus pencemaran dan kasus
infeksi akibat kegagalan dalam pengelolaan limbah medis
Lingkup Perencanaan
Pengelolaan Limbah Medis
Lingkup jenis limbah :
1. Limbah padat medis, yang meliputi bahan berbahaya yang bersifat infekius, bahan
kimia, obata-oabatan kadaluwarsa, limbah citotoksik dll
2. Limbah cair medis, yang meliputi air limbah dari berbagai sumber yang diolah
dalam Unit Pengolahan Air Limbah.
Lingkup perencanaan :
perencanaan organisasi, SDM, administrasi dan perencanaan
teknis pengelolaan limbah medis fasyankes untuk fasilitas pelayanan
kesehatan yang meliputi Rumah Sakit, Pusat Kesehatan Masayarakat dan
Klinik
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes
PELAPORAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja
Institusi)
Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan PELAPORAN INTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja Unit
Saitasi dan Dasar Keputusan
pimpinan)
Identifikasi
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 34
Kerangka MANAJEMEN
Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 38
Keterkaitan Peraturan Perundangan
Per-UU,
Kebijakan, A B C D Ketentuan/ Persyaratan
(A. B, C, D dst ...)
Pedoman dan
Prosedur
Kebijakan Pimpinan
Pedoman/Panduan
Ketentuan/ Persyaratan
A B C D
Tata Laksana ((5W)
Isi Kebijakan :
1. Melaksanakan ketentuan (pokok-pokok) yang tercantum
dalam standar akreditasi (SNARS/JCI)
2. Melaksanakan ketentuan (pokok-pokok) yang tercantum
dalam kebijakan pemerintah ( PP Nomor 101 Tahun 2014,
Permen LHK No. 56 Tahun 2016 dan Permenkes Nomor 7
Tahun 2019 dan lainnya)
Ketentuan (Pokok-Pokok) Pengelolaan
Limbah B3 Dalam Standar Akreditasi
1. Data inventarisasi B3 serta limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, dan lokasi;
2. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 serta limbahnya;
3. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur
bila
terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan;
4. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 serta limbahnya;
5. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden
lainnya;
6. Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya;
7. Pengadaan/pembelian B3 dan pemasok (supplier) wajib melampirkan
MSDS/LDP.
Sumber : Standar Nasional Akreditasi RS Edisi 1 Tahun 2018)
Contoh Kebijakan
Bentuk Kebijakan
Pengelolaan Limbah Medis
a. Surat Keputusan Pimpinan Fasyankes :
• Kebijakan tertulis dapat berbentuk Surat Keputusan yang
ditandatangani oleh pimpinan tertinggi fasyankes,
• Isi Surat Keputusan minimal menyatakan pentaatan terhadap
kebijakan dan peraturan perundangan, dukungan pimpinan
fasyankes dalam penyelenggaraan kegiatan kesehatan lingkungan
(pengelolaan limbah medis), penyediaan sumber daya dan
kesediaan mentaatan terhadap ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku;
• Kebijakan tertulis dilakukan pemutakhiran sesuai dengan
perkembangan kebijakan kesehatan lingkungan fasyankes
Bentuk Kebijakan
Pengelolaan Limbah Medis
b. Pedoman/Panduan c. Standar Prosedur (SPO)
Pengelolaan Limbah Pengelolaan Limbah
Medis Medis
Ketentuan penyusunan pedoman Ketentuan penyusunan pedoman
minimal memenuhi ketentuan sbb : minimal memenuhi ketentuan sbb :
• Latar Belakang • Judul SPO, tanggal, Nomor Revisi dan Tanda
• Tujuan tangan pimpinan
• Dasar Hukum • Pengertian
• Tata Laksana Pengelolaan • Tujuan
• Kebijakan
• Monitoring dan Evaluasi • Prosedur /Langkah-langkah
• Pelaporan • Unit kerja terkait
• Tanda tangan Unit Kerja yang menyiapkan
SPO
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes
Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 47
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
OUTPUT :
1. Identifikasi risiko
Limbah Medis
2. Analisis risiko
• Grading Risk
Analysis dll
3. Evaluasi Risiko
• Penentuan
Prioritas
• Pemetaan risiko
4. Pengendalian
Risiko
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
IGD/OK
LAUNDRY DLL
Residu Insinerasi PENGUMPULAN
(OPTION)
PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
INSINERASI) - ONSITE PENYIMPANAN PENGANG
(SEMENTARA) KUTAN
PENGOLAHAN PIHAK III
- ONSITE
Transpor
Pengang Insinerat ter/
Ruangan Ruangan
kutan Ke or Pengola
Sumber TPS
TPS h
52
Penugasan II :
Identifikasi Risiko/ Dampak
Pengelolaan Limbah Padat Medis Fasyankes
No Tahapan Penanganan Jenis Risiko / Dampak Kegagalan Pengelolaan Limbah Medis
1 a.
b. .... Dst
2 a.
b. .... Dst
3 a.
b. .... Dst
Transpor
Pengang Insinerat ter/
Ruangan Ruangan
kutan Ke or Pengola
Sumber TPS
TPS h
Pengumpulan Pengangkutan
Pengurangan di Pemilahan di ruang Di Ruang Pengumpulan RS Internal (Menuju TPS
ruang sumber sumber LB3)
• Pengendalian teknis
• Organisasi/
Administrasi
• Fasilitas
• Anggaran
55
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes
Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 57
Penyusunan Program Kerja
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Program kerja di susun berdasarkan :
• Hasil dari “manajemen Risiko” (Program sesuai dengan
permasalahan risiko/dampak dilapangan)
• Kebutuhan Ketentuan dan persyaratan
2. Program kerja dapat berupa program tahunan. Program semester,
program triwulan
3. Isi program meliputi :
• Program kerja untuk menyelesaikan potensi risiko/dampak
yang timbul (program kerja teknis)
• Program kerja rutin (inventarisasi, pelatihan. Pelaporan,
inspeksi dll)
58
Program Kerja (Penugasan III)
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Berdasarkan Manajemen Risiko
59
Penyusunan Program Berdasarkan
Pemenuhan Persyaratan dan
Ketentuan
Langkah : Lakukan Pemetaan kebutuhan program
berdasarkan sifatnya : Mandatory dan Voluntary
• Tuntutan regulasi
• Tuntutan pemenuhan persyaratan teknis
• Kebutuhan organisasi RS
• Kebutuhan operasional dan pemeliharaan
• Kebutuhan skill petugas limbah
• Kebutuhan aspek K3
• Kebutuhan Pencegahan dan pengend. Infeksi (PPI)
• Tuntutan masyarakat
Pokok- Pokok
Program Pengelolaan Limbah RS
NO PROGRAM LANGKAH/KEGIATAN
1 Program pemenuhan 1.1. Pengoperasian system fasilitas limbah – on site (IPAL, Insinerator,
baku mutu dan TPS
ketentuan limbah 1.2. Pengolahan limbah off-site (transporter, pengolah pihak II)
1.2. Pemeliharaan fasilitas limbah
1.3. Monitoring air limbah dan emisi incinerator (uji sampel dan
swapantau air limbah)
1.4. Pengurusan/ up dating perizinan
1.5. Pengolahan lanjut limbah (daur ulang, bank sampah dll)
2 Program pemenuhan 2.1. Penyediaan fasislitas sampling
standarisasi teknis 2.2. Penyediaan fasislitas titik koordinat
fasilitas limbah 2.3. Penyediaan fasilitas nama unit oprrasi/proses fasilitas limbah
2.4. Penyediaan fasislitas proteksi fasilitas (pagar, penerangan, sign,
papan nama, dll)
Pokok- Pokok Program
Pengelolaan Limbah RS
NO PROGRAM LANGKAH/KEGIATAN
1. Latar belakang,
2. Tujuan,
3. Dasar hukum program kerja
4. Kegiatan (sesuai dengan program manajemen risiko)
5. Langkah Melaksanakan Kegiatan
6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Biaya
7. Moitoring dan Evaluasi
8. Pelaporan
65
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes
Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 66
Evaluasi Program Kerja
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Evaluasi sebaiknya di fokuskan pada evaluasi
pencapaian program kerja berbasis manajemen risiko
(daftar risiko) yang telah disusun
2. Pada dasarnya kegiatan evaluasi dilakukan untuk
melihat pencapaian target penurunan risiko akibat
pengelolaan limbah medis yang dilaksanakan
fasyankes
67
Contoh Evaluasi Program Kerja
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
68
Produk Manajemen Risiko Dan Keterkaitan
Dengan Program Kerja Dan Evaluasinya
69
Menyusun Indikator Keberhasilan Program Kerja
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Indikator kinerja pengelolaan limbah medis yang dapat
dipakai antara lain:
Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 73
Pelaporan
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Laporan Internal :
- Disampaikan oleh Unit/Instalasi Sanitasi kepada Direksi /Pimpinan
Fasyankes
- Frekuensi 1 kali per bulan
- Isi Laporan : Hasil pelaksanaan/monitoring, analisis dampak,
Kesimpulan, Rencana Tindak Lant (Rekomendasi)
2. Laporan Eksternal :
- Disampaikan oleh Direksi /Pimpinan Fasyankes kepada Dinas LH/ Dit
Kesling Kemkes (online)
- Frekuensi 1 kali per 3 bulan (Limbah padat dan cair medis)
- Isi Laporan : Lihat contoh
74
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes
Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 75
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Perencanaan Kebutuhan SDM
Kualifikasi minimal :
• Tenaga SLTA/SMK yang telah lama bekerja di Unit Kesehatan Lingkungan dan telah
memiliki sertifikat pengelolaan limbah medis yang terakreditasi
• Tenaga Diploma 3 (D3) bidang Kesehatan Lingkungan dan telah memiliki sertifikasi
kesehatan lingkungan yang telah terakreditasi
77
Perencanaan Organisasi
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Struktur Organisasi :
Pimpinan Fasyankes
Penanggung Jawab
Limbah Medis
78
Perencanaan Organisasi
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Tugas Unit/ Instalasi Kesling :
1. Mengembangkan/ pemutakhiran kebijakan
2. Menyusun program kerja
3. Mengolah data dan informasi
4. Memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru
5. Mengadakan pertemuan koordinasi
6. Membantu Direksi : promosi, pelatihan dan penelitian dll
7. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program
8. Berpartisipasi dalam perencanaan Fasyankes
9. Koordinasi dengan wakil unit-unit kerja
10. Memberikan rekomendasi/ saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif.
11. Melaporkan kegiatan
12. Menjadi investigator/ Auditor internal
79
Perencanaan Kebutuhan Fasilitas
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
80
Perencanaan Kebutuhan Fasilitas
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
81
Perencanaan Kebutuhan Fasilitas
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
82
Perencanaan Kebutuhan Biaya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Pemenuhan standarisasi pengelolaan sesuai persyaratan dan
ketentuan akan membutuhkan cukup banyak biaya.
2. Perencanaan kebutuhan Biaya dikelompokkan atas :
• Biaya tahunan yang berbasis pada program tahunan
fasyankes yang diajukan setiap awal pengajuan anggaran
dan
• Biaya Insidentil, yakni biaya yang diusulkan dan disediakan
atas kebutuhan mendadak yang bersifat insidentil atau biaya
respon atas kejadian kasus/insiden terkait pengelolaan
limbah medis di lapangan.
83
Perencanaan Kebutuhan Biaya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Komponen Biaya :
1). Limbah Padat Medis :
a. Biaya Pengadaan (investasi) fasilitas/alat
b. Biaya pengadaan bahan (bahan bakar insinerator)
c. Biaya operasional dan pemeliharaan (spare part. house keeping, listrik, air bersih dll)
d. Biaya uji laboratorium (uji kualitas lingkungan seperti uji emisi insinerator dll)
e. Biaya pengolahan limbah medis ke pihak luar
f. Biaya tenaga (gaji pokok, tunjangan, makanan tambahan, asuransi dll)
86
Perencanaan Kebutuhan Biaya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
87
Perencanaan Kebutuhan Biaya
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Contoh : Rekapitulasi Usulan Biaya/ Anggaran :
88
Perencanaan Perizinan Fasilitas
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
89
Kesimpulan
1. Pengelolaan limbah medis di fasyankes menghadapi 7 tantangan yang
perlu direspon di perencanaan yang tepat dan update
2. Fasyankes perlu menyiapkan SDM yang memiliki kemampuan sistem,
teknologi dan manajemen pengelolaan limbah medis
2. Manajemen risiko perlu diterapkan untuk menyusun perencanaan program
kerja pengelolaan limbah medis
3. Pengelolaan limbah medis harus didukung dengan sumber daya baik
sumber daya manusia, organisasi, fasilitas dan anggaran yang memadai
4. Seluruh fasilitas terkait pengelolaan limbah medis wajib dilengkapi dengan
perizinan sesuai peraturan berlaku
90