KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
KASUS RESPON
Kasus Pembuangan Limbah B3 Medis
Proses
Persidangan
dan Pengadilan
ISU PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
DISTRIBUSI Lokasi Ada SELISIH antara
Pengolah Swasta TIDAK FASYANKES TIMBULAN LIMBAH dengan
MERATA KAPASITAS PENGOLAHAN
Rumah sakit (2840) Optikal
Puskesmas (10062) Fasilitas Pelayanan
Klinik (8841) Kedokteran untuk
Laboratorium Kesehatan kepentingan hukum
Apotek Fasyankes tradisional
- Incinerator Fasyankes Berizin
Unit Transfusi Darah Tempat Praktek Mandiri
Pengolahan oleh Perusahaan (87 RS)
Pengolah Limbah B3 untuk TIMBULAN LIMBAH - Proses Insenerator 18 RS
Limbah Medis (12 Perusahaan 294,66 ton/hari - Izin Autoclav 2 RS
8 di P. Jawa, 2 di P. Kalimantan, 1 (Sumber : KLHK) - Proses Autoclav 2 RS
di Sumatera, 1 di Sulawesi) (Data KLHK per Juli 2019)
(Data Juli 2019)
SELISIH:
69,84 ton/hari
KAPASITAS: KAPASITAS:
187,90 ton/hari 53,12 ton/hari
1. Permasalahan Pengelolaan Limbah B3
B. Timbulan dan Kapasitas Pengelolaan Limbah Medis di Pulau Jawa
Kapasitas Kapasitas
Fasyankes: 5,2 Ton/ Hari Fasyankes: 3,12 Ton/Hari
Jasa: - Jasa: 17,28 Ton/Hari
Sumatera Utara
4 RS
Kalimantan Timur
4 RS
Riau
2 RS Kepulauan Riau Sulawesi Utara
Jambi 1 RS 1 RS
3 RS
Kalimantan Selatan
Bangka Belitung 4 RS
1 RS
23.15
18.92
15.66
11.15
9.28 9.63
8.65 8.36000000000001
7.22 7.81
6.27 6.2 5.9 5.71
4.64 5.4 4.685.09
4.89 4.98
3.9 4.47 4.04
2.96 2.792.1 2.27 3.54 3.5 3.15 2.76
2.13 2.49 2.54
0.9 1.2 0.98 1.32 1.62 1.43 1.54 1.73
0 0 0.78 0.24 0.36 0.24 0 0.24 0.3 0 0.6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
h a t u u i n g u g a t n h a r li t r t h n r a a t h a n o u a t t
ce tar ara Ria Ria amb lata itun kul pun kart ara nte nga kart imu Ba ara imu ara nga lata imu tar tar ara nga gar lata ntal luk tar ara ara
A U B J Se el ng m Ja a B a
B Te gya a T B B e e U U B e g e a U B B
e ra tera u an a B e La I aw a ara ra T tan n T n S an T tan esi esi i T Ten si S oro M ku pua pua
t a r a B K J o w g a n ta t n s
w e si G u
a
m um
a
pu
l
ate ngk D w
Ja DI Y J
a a
ng ngg lima ant an man ima ula ula law
w
e law
e al Pa Pa
Su S e m a e e m l i l S S u la w M
K Su B a T T Ka alim ali Ka Ka S u Su
us usa L k K S
N N
Data Pengelolaan Limbah Medis Triwulan 2 tahun 2019
400
372
350 330
300 295
250
199
200 191
185
154
150 131
110
9994 97
100 81
75 78 73 75 68 63
54 57 57 59 53
45 50 50 44 45 46 47 40
50 40 32 32 32 35
31 29 30
2217 29 24 17 14
26 22
8 11 9 16 6 7 10 6
16 9 84 7 5 2 3 8
1 1 1
0
h t r u i l u g l u I r g n li T r g l a t g l a o r u t t
ce umu mba Ria amb mse kul pun abe Ria DK Jaba ten DIY Jatim nte Ba NTB NT alba lten alse altim ltar Sulu lten ulse ultr ntal ulba luk alu ara pua
A S J Su ng m B Ja Ba K Ka K K Ka S S ro S Ma M a B Pa
Su e a Su o
B L G pu
Pa
25
20 21
20
17 17
15 13 14
12 11
10
10 8 8
7 6 7 7 7
5 5 5
5 3 3 3 3 3 32
1 2 2 11 2 1 22 1 1 1 1 1 2 2 1
0 0 0 00
0
O
R M
I R G T A IS AN ON KA NG YU NG T A G SI A
T N R M
I G N SI O K H
I A R
G U JU N
U U Y M B R A
N A R R A G
O U N B O A P A Y JA
B N R LA CIA ING RE G A A A A K A B U E EK DE CIM AL
A N
. BO KA CIA N
D A A . N I E N E D
A
M UB K A
W BE B D
A B O
K
A N
D
IR B B A
B SU B. BA B. G IKM AB KU B. C JA SUM DR B.
L S A R B. G N
TA SU B A A C TA O T
A
TA IK
M
K
A . A . S K . A N A R W
K
A A U
N G
A
O A T O O S TA
B B A A . I K A K O
A K
K
A K
. TA A
B K . M AB B. K PU B. N
D
P A
N K
O
T O
T
K
O K K TA K
K B K B K A B A A . K K A
A A K A K B B T
K K K B . KA K
O
A
K
Pasal 59 ayat (1) Setiap Orang Yang Menghasilkan Limbah UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
B3 Wajib Melakukan Pengelolaan Limbah B3 Yang
Dihasilkannya Pasal 11 ayat (1) Prasarana RS dapat meliputi salah satunya
instalasi pengelolaan limbah
PP No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun
Mengatur pengelolaan limbah dari penetapan hingga Permen LHK No. P56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
pembuangan. Limbah klinis infeksius, farmasi kadaluwarsa
tergolong kategori limbah bahaya 1 Mengatur teknis tentang penyimpanan, pengangkutan,
pengolahan, penguburan dan penimbunan limbah B3 di
Fasyankes
Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Permenkes No. 7 Tahun 2019
Mengatur teknis kewajiban fasyankes untuk melaksanakan
pencegahan dan pengendalian infeksi salahsatunya Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
bersumber limbah medis Mengatur teknis tentang penyelenggaraan
pengamanan limbah padat domestik, limbah B3,
limbah cair dan limbah gas di Rumah Sakit
UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2009
TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
RUMAH SAKIT
UNDANG-UNDANG
NO. 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO
24 TAHUN 2016 TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN
Instalasi pengelolaan limbah PRASARANA RUMAH SAKIT
(Pasal 11 ayat 1a)
Prasarana Rumah Sakit
Pengolahan sampah meliputi ... Instalasi
(Pasal 10 ayat 2t) Pengelolaan Limbah .. (Pasal
18)
Dokumen Lingkungan
(Pasal 8 ayat 2) Instalasi Air meliputi … instalasi
air kotor/Limbah …Pasal 19)
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-
Sekjen/2015 PP No. 47 tahun 2016
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis tentang Fasyankes :
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Meliputi:
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri
a. Pusat Kesehatan Masyarakat; atas:
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis; Tempat praktik mandiri Tenaga
Dan Kesehatan;
c. Rumah Sakit Pusat kesehatan masyarakat;
Klinik;
Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah: Rumah Sakit;
Dengan Karakteristik Infeksius; Benda Tajam, Apotek;
Patologis, Bahan Kimia Kedaluwarsa, Unit Transfusi Darah;
Tumpahan, Atau Sisa Kemasan, Radioaktif, Laboratorium Kesehatan;
Farmasi, Sitotoksik, Peralatan Medis Yang Optikal;
Memiliki Kandungan Logam Berat Tinggi; Dan Fasilitas Pelayanan Kedokteran
Tabung Gas Atau Kontainer Bertekanan. untuk kepentingan hukum; dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Penyelenggaraan
Kesehatan
Lingkungan Rumah
Sakit
Air,
Udara, Vektor Linen,
1. Limbah
Tanah, Binatang Pembawa Dekontaminasi,
2. Radiasi
Pangan, Penyakit Konstruksi/Renovasi
Sarana Prasarana
JENIS DAN KARAKTERISTIK LIMBAH PADAT
FASYANKES
18
LIMBAH
MEDIS
• Pengurangan dan
LANGKAH 1 Kewajiban Penghasil
Pemilahan
• Pewadahan & Izin Penyimpanan
LANGKAH 2
Penyimpanan diterbitkan oleh Kab/kota
Off-site On-site
Pihak ke-3
Fasyankes Pemda (BUMD) Mandiri
(swasta)
PEMILAHAN NON-B3 limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
di rumah sakit di luar medis yang berasal
dari dapur, perkantoran, taman, dan
LIMBAH
FASYANKES
PADAT halaman yang dapat dimanfaatkan kembali
apabila ada teknologinya
SEGREGASI
LIMBAH
limbah infeksius,
CAIR B3 MEDIS imbah patologi,
LB3
limbah benda tajam,
GAS
Limbah farmasi,
NON B3 limbah sitotoksis,
limbah kimiawi,
limbah radioaktif,
semua limbah yang berbentuk gas yang semua air buangan termasuk tinja yang limbah kontainer
berasal dari kegiatan pembakaran di berasal dari kegiatan rumah sakit yang bertekanan, dan
rumah sakit seperti insinerator, dapur, kemungkinan mengandung limbah dengan kandungan
perlengkapan generator, anastesi, dan mikroorganisme, bahan kimia beracun dan logam berat yang tinggi.
pembuatan obat citotoksik radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan
CONTOH ALUR PENGELOLAAN LIMBAH NON MEDIS DAUR ULANG
MELALUI BANK SAMPAH RSUP DR. SARDJITO
CONTOH ALUR PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DAUR ULANG
MELALUI BANK SAMPAH DI RSUP DR. SARDJITO
EFISIENSI BIAYA PENGELOLAAN LIMBAH
DENGAN DAUR ULANG DI RSUP DR. SARDJITO
EFISIENSI
JENIS LIMBAH TIMBULAN
(Rp/tahun) (%)
Medis (botol infus, 1,696 ton/bulan
jerigen HD) 20,35 ton/tahun 360.398.500
7,62
Disinfeksi Solidifikasi/
Insinerasi Non Insinerasi
Kimia Stabilisasi
• Microwave • Enkapsulasi
• Autoclave • Inertisasi
• Hydroclave
PENYIMPANAN
SEMENTARA
Permen LHK P.56 tahun 2015: Usulan Revisi (sesuai
Permenkes No. 7/2019):
Paling lama:
Patologis • Paling lama: • 7 hari, pada suhu 3-8OC
Infeksius • 2 hari, pada suhu > 0oC • 90 hari, pada suhu <
Tajam • 90 hari, pada suhu < 0oC 0oC
PENGOSONGAN
Kemasan bekas B3
PEMBERSIHAN
Spuit bekas Residu/
Pihak ke-3 Pengepul
Limbah Non
Bahan Daur Ulang
Botol infus bekas B3
DISINFEKSI
Bekas kemasan HD
CONTOH PENGOSONGAN
PROSES DAUR ULANG CUCI + BILAS DISINFEKSI KHLORIN
Botol INFUS dan JERIGEN 0,5%
HD
(PermenLHK p.56 tahun
2015) SURAT
JALAN
PACKING
ANGKUT KE POTONG/CACAH
PENERAPAN DAUR ULANG
LIMBAH MEDIS DAN NON MEDIS
CONTOH ALUR PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DAUR ULANG
MELALUI BANK SAMPAH DI RSUP DR. SARDJITO
DATA LIMBAH PADAT MEDIS DAUR
ULANG
RSUP DR SARDJITO 2016 – 2018
2500
2000
1500
Th 2016 Th 2017
500
0
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
CONTOH ALUR PENGELOLAAN LIMBAH NON MEDIS DAUR ULANG
MELALUI BANK SAMPAH RSUP DR. SARDJITO
DATA LIMBAH PADAT NON MEDIS DAUR ULANG
RSUP DR SARDJITO 2016 – 2018
600
500
400
8,07 Ton/Bulan
300
96,84 Ton/Tahun Th 2016 Th 2017
200 Th 2018
100
0
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
EFISIENSI BIAYA PENGELOLAAN LIMBAH
DENGAN DAUR ULANG DI RSUP DR. SARDJITO
EFISIENSI
JENIS LIMBAH TIMBULAN
(Rp/tahun) (%)
Medis (botol infus, 1,696 ton/bulan
360.398.500 7,62
jerigen HD) 20,35 ton/tahun
Domestik 8,07 Ton/bulan
249.802.000 53,38
96,84 Ton/tahun
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
PENGUBURAN (DEEP BURIAL) Kehutanan No. P.56/Menlhk-Sekjen/2015
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
37
• Pengurangan limbah
RS Limbah plastik
(non Insenerasi)
• Pemilahan : plastik, tajam,
PENGOLAHAN
pathologis
PUSKESMA EXTERNAL
• Limbah plastic : Non S DGN INSENERATOR
insenerasi recycle Limbah BERIZIN ABU
pathologis (BUMD/UPT/ SWASTA)
• Limbah infeksius KLINIK
pathologis : ke pengolah
Solidifikasi/
Insenerator berizin Depo
inertisasi
Penyimpa
FASYANK nanan
• Limbah tajam, botol kaca : Sanitari
tidak utuh dan disinfeksi ES LAIN Limbah tajam, botol kaca
(non Insenerasi) Landfil
2. Pengembangan minimisasi limbah, khusus daur ulang limbah medis (plastik dan
kaca) dengan melakukan disinfeksi terlebih dahulu
UPAYA YANG SAAT INI DILAKUKAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES
1. Melakukan sosialisasi & advokasi kebijakan pengelolaan Limbah B3 Fasyankes kepada
Pemerintah Daerah & Fasyankes
2. Mendorong & berkoordinasi secara terus menerus dengan KLHK dalam proses revisi
Permen LHK 56 Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
(Proses pembahasan revisi oleh KLHK)
3. Menyusun Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pengelolaan Limbah Medis
Berbasis Wilayah
4. Peningkatan kapasitas petugas dalam pengelolaan Limbah Fasyankes, khususnya Limbah
B3 melalui Dana Dekonsentrasi & sumber lain
5. Mendorong pemenuhan kebutuhan sarana prasarana (Non Insenerator) pengelolaan Limbah
B3 Fasyankes (Dana Alokasi Khusus):
a. Dokumen lingkungan
b. Cold storage (freezer)
c. TPS Limbah B3
d. Alat pengolah Limbah (autoclave, microwave, dll), incinerator (untuk kondisi tertentu)
UPAYA YANG SAAT INI DILAKUKAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES
(lanjutan)
6. Mendorong pengembangan pengolahan Limbah medis berbasis wilayah, baik
oleh Pemerintah Daerah dengan langkah-langkah:
a. Melakukan advokasi & sosialisasi tentang Konsep Pengolahan Limbah
berbasis wilayah
b. Mengkoordinasi pelaksanaan pengolahan Limbah berbasis wilayah dengan
Kementerian LHK & Kemendagri (masih menjadi masalah di Kemendagri
terkait dengan kewenangan daerah dalam pengelolaan Limbah B3)
c. Mengembangkan Percontohan Model pengelolaan Limbah Medis berbasis
wilayah di DIY dan mendorong serta pendampingan daerah lainnya yang
ingin mengembangkan model pengelolaan limbah medis berbasis wilayah
(Kota Surabaya, Sumbar, Sulut, NTB, Kalteng, dan NTT)
Catatan : KLHK mempunyai UPT Percontohan di kota Makassar
d. Melakukan monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan Limbah Fasyankes
melalui monev elektronik
KEMENKES
SINERGI DAN HARMONISASI 1. Advokasi/ Sosialisasi
DALAM PENGELOLAAN LIMBAH 2. Peningkatan kapasitas
3. Pembinaan/ Pengawasan
MEDIS FASYANKES 4. Regulasi/ NSPK KEMENHUB
5. Pendanaan 1. Izin alat transportasi
6. Monev & pelaporan PEMDA
KLHK 1. Pembinaan
1. Pembinaan 2. Regulasi/ Perda
2. Pengawasan PEMERINTAH 3. Peningkatan Kapasitas SDM
3. Perijinan (PUSAT/ 4. Pendanaan
4. Regulasi DAERAH) 5. Pengolahan/ Sarana pemusnah
5. Advokasi/Sosialisasi 6. Perijinan TPS
PENGELOLAAN LIMBAH
PROFESI/PT MEDIS FASYANKES
1. Peningkatan kapasitas Rumah Sakit/Fasyankes
2. Kajian/ penelitian 1.Penyiapkan sarana
3. Penyiapan SDM
2.SDM
SWASTA 3.Pendanaan
1.Transportasi/ Transporter SWASTA/
FASYANKES 4.Memenuhi perizinan
PROFESI/PT
2.Jasa Penyediaan Fasilitas 5.Monev dan pelaporan
Pengolahan 6.SOP
PENGHAPUSAN DAN PENARIKAN
ALAT KESEHATAN BERMERKURI
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Dampak Pajanan Merkuri Terhadap Kesehatan Manusia
Kerusakan sistem saraf pusat
Kerusakan ginjal
Menghirup udara yang
terkontaminasi Kerusakan paru-paru
KRONIS
Kerusakan hati
Peraturan Presiden No. 21 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan
dan Penghapusan Merkuri
TPS limbah
Ruang khusus
B3
Pengangkutan Pengolahan
MEKANISME PENGHAPUSAN
DAN PENARIKAN ALKES Depo storage
BERMERKURI FASYANKES
Surat Edaran Dirjen Yankes
Nomor HK.02.02/V/0361/2019
tentang Kewajiban Memiliki TPS-
LB3 dan Kewajiban tidak
melakukan pembelian dan
penghentian penggunaan alkes
bermerkuri di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Surat Edaran Dirjen Yankes
Nomor HK.02.02/I/2899/2019
tentang Penghapusan dan
Penarikan Alat Kesehatan
Bermerkuri
PEDOMAN PELAKSANAAN
PERMENKES PENGHAPUSAN DAN PENARIKAN
ALAT KESEHATAN BERMERKURI DI FASYANKES
PRODUK PROMOSI
(MEDIA KIE)
OUTPUT 9
SISTIM PELAPORAN ONLINE YANG
TERINTEGRASI DENGAN E MONE
LIMBAH DAN ASPAK
IMPLEMENTASI PENGHAPUSAN ALAT KESEHATAN BERMERKURI DI
FASYANKES
Sumatera Utara
2 RS Kalimantan Utara
6 RS
Riau Kepulauan Riau 5 Puskesmas Sulawesi Utara
1 RS 9 RS 2 RS
3 Puskesmas
Sulawesi Tengah
Kepulauan Bangka Belitung 11 RS Papua Barat
1 RS 1 RS
Patologis
Infeksius
Kimia
KATEGORI LIMBAH
FASYANKES Farmasi
• Pengurangan limbah RS
Libah plastic
(non Incinerasi)
• Pemilahan : plastic,
tajam, pathologis
PUSKESMAS PENGOLAHAN
• Pemilahan; EXTERNAL BERIJIN
D Limbah ABU
E Medis
(BUMD/UPT/ SWASTA/
• Pengangkutan internal; RS)
P
KLINIK O
• Penyimpanan
sementara; dan Solidifikasi/
inertisasi