NOTA DESIGN
Lama
Kategori Armada Jumlah Sampel Pengambila
n Sampling
NOTA DESIGN 1
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
NOTA DESIGN 2
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
NOTA DESIGN 3
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
Tetrapak (Kardus
6 Minuman 55.42 liter/hari 4.1%
Kemasan)
NOTA DESIGN 4
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
NOTA DESIGN 5
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
Komposisi Sampah di TPAR Kebon Kongok di dominasi oleh oleh Sampah Organik
32.2 % dapat dikomposkan , sampah taman 22.9% dapat dijadikan bahan RDF,
Sampah anorganik 22.5 %
NOTA DESIGN 6
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
Sampah yang tidak membusuk atau refuse pada umumnya terdiri atas bahan-bahan
kertas, logam, plastik, gelas, kaca, dan lain-lain. Sampah kering (refuse) sebaiknya
didaur ulang, apabila tidak maka diperlukan proses lain untuk memusnahkannya,
seperti pembakaran. Namun pembakaran refuse ini juga memerlukan penanganan lebih
lanjut, dan berpotensi sebagai sumber pencemaran udara yang bermasalah, khususnya
bila mengandung plastik PVC. Kelompok sampah ini dikenal pula sebagai sampah
kering, atau sering pula disebut sebagai sampah anorganik.
Sampah berbahaya adalah semua sampah yang mengandung bahan beracun bagi
manusia, flora, dan fauna. Sampah ini pada umumnya terdiri atas zat kimia organik
maupun anorganik serta logam-logam berat.
NOTA DESIGN 7
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok
Gambar 3. Peta Citra Satelit Lokasi PembangunanTPSR RDF/SRF di TPAR Kebon Kongok
NOTA DESIGN 8
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
NOTA DESIGN 9
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
NOTA DESIGN 10
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
kelembaban, ruang pori, dan sirkulasi udara untuk mencapai bagian tengah tumpukan
bahan baku.
ldealnya adalah pada tumpukan bahan baku ini harus dapat melepaskan panas, untuk
mengimbangi pengeluaran panas yang ditimbulkan sebagai hasil proses dekomposisi
bahan organik oleh mikroba.
NOTA DESIGN 11
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
NOTA DESIGN 12
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
NOTA DESIGN 13
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
Pengeringan
Pengayakan
Pengemasan
NOTA DESIGN 14
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
5. Pengomposan RDF
Pemilahan komponen sampahuntukbahan RDF (sampah taman)
Pencacahan sampah organik
Pemindahan hasil cacahan ke box bata berongga dengan menggunakan forklift
Pengomposan sampah selama 4 hari dengan proses media bata berongga tersebut.
Penyiraman dan pengukuran suhu
Pematangan kompos
Pengeringan dengan media oven
Distribusi penjualan.
NOTA DESIGN 15
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
Proses ini ditujukan untuk mereduksi volume dan daya cemar sampah melalui
penguapan air yang terkandung dalam sampah. Umumnya diawali dengan proses
pencacahan untuk meningkatkan kinerja penguapan, dengan temperatur kerja 105-120
°C dan waktu tinggal 1-2 jam. Proses ini akan menghasilkan sampah denganvolume
yang tereduksi . Sampah yang telah mengalami reduksi volume tersebut, juga akan
mengalami reduksi kadar air dan peningkatan nilai kalor sampah, serta dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif berbentuk padat. Untuk penyeragaman
bentuk dan ukuran, seringkali residu tersebut dibuat menjadi briket (Refuse Derived
Fuel/RDF).
NOTA DESIGN 16
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
Berikut ini adalah perhitungan jumlah berat sampah yang akan dikelola setiap harinya.
Sampah Anorganik : 28.53 Ton/hari
Plastik,Karet,Kulit,dll = 27.47 ton/hari
Logam = 0,41 ton/hari
Kaca/Beling = 0.65 ton/hari
Sampah organik (dapur) : 25.90 Ton/hari
Sampah Taman (Ranting, Plastik untuk bahan RDF) : 40.18 Ton/hari
Residu : 25.41 Ton/hari
Timbulan rata-rata : 120.02 Ton/hari
Total sampah yang dikelola : 94.68 Ton/hari
Berdasarkan hasil perhitungan volume awal sampah yang akan diolah unit pengomposan,
volume akhir kompos yang dihasilkan dapat diprediksi. Menurut Tchobanoglous (2002),
proses pengomposan dapat mereduksi volume sampah hingga lebih dari 40%. Berdasarkan
teori tersebut, menunjukkan hasil perhitungan volume akhir sampah atau produk kompos.
Perhitungan Jumlah pile yang Dibutuhkan untuk proses kompos open windrow
Luas kebutuhan lahan dapat dihitung dari jumlah tumpukan sampah (pile) yang diperlukan
untuk mengolah seluruh sampah yang ada selama rentang waktu proses pematangan kompos.
Tabel berikut ini dapat memperlihatkan perhitungan volume total sampah selama rentang
waktu pematangan kompos.
NOTA DESIGN 17
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
Tabel 6. Perhitungan volume total sampah selama rentang waktu pematangan kompos
Tumpukan
Dimensi
Sampah
Panjang (m) 5
Lebar (m) 7
Tinggi (m) 6
Volume (m) 210
Volume Sampah (m³) 210
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung jumlah pile yang dibutuhkan untuk
mengolah sampah selama rentang waktu proses pematangan kompos.
Jumlah pile yang dibutuhkan = Total volume sampah selama rentang waktu pematangan
kompos (m3)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎h 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑖𝑙𝑒 (𝑚3)
= 207200 (m3) / 210 (𝑚3) ˜ 986 pile
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, jumlah pile yang dibutuhkan untuk mengolah sampah
makanan minimal sebanyak 986 pile.
NOTA DESIGN 18
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, jumlah box yang dibutuhkan untuk mengolah sampah
bahan RDF minimal sebanyak 8 Box/hari. Dan rencana disiapkan 32 Box untuk 4 hari masa
pengomposan.
Catatan:
1. Sampah organic untuk RDF sudah dikalikan dengan koefisien reduksi volume sebesar 40%, maka tidak
perlu lagi memasukkan % volume basah sampah organic sebesar 50%
2. Sampah organic untuk RDF sudah memperhitungkan waktu pengomposan 4 hr dalam jumlah volume
sampah yang dikomposkan, sehingga penentuan jumlah box tidak perlu lagi dikalikan 4 hari masa
pengomposan.
NOTA DESIGN 19
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok
NOTA DESIGN 20
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok
Gambar 11. Area Loading Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST) RDF/SRF
NOTA DESIGN 21
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok
Gambar 12. Area Pemilhan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST) RDF/SRF
NOTA DESIGN 22
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok
Gambar 13. Area Cacah & Komposting Bata Berongga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST) RDF/SRF
NOTA DESIGN 23
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok
Gambar 14. Area Pengeringan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST) RDF/SRF
NOTA DESIGN 24
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok
Gambar 15. Area Komposting Metode Open Windrow (SampahOrganik) TPST RDF/SRF
NOTA DESIGN 25
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok
NOTA DESIGN 26
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok
NOTA DESIGN 27
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok
Gambar 18. Area Kantor Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) RDF/SRF
NOTA DESIGN 28