Anda di halaman 1dari 28

.

PENYUSUNAN ded tpst


rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

NOTA DESIGN

1) Komposisi Dan Karakteristik Sampah


Pengambilan sampling dan pengukuran timbulan sampah di TPAR Kebon Kongok
berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-3964-1994.
 Lokasi dan Waktu Pengambilan Sampling
Pengambilan sampling dan perhitungan komposisi sampah dilakukan di TPAR
Kebon Kongok selama 8 hari, waktu pengambilan dilakukan pada pukul 06.00 –
18.00 wita.

 Penentuan Jumlah Sampling Untuk Komposisi Sampah

Tabel 5.1. Jumlah Sampling Sampah

Lama
Kategori Armada Jumlah Sampel Pengambila
n Sampling

Rumah tangga 1/3 Truk (±10%) 8 Hari


Perkantoran 1/3 Truk (±10%) 8 Hari
Pasar 1/3 Truk (±10%) 8 Hari
Sumber : Hasil Analisa

Pengelompokan berdasarkan komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat


(biasanya berat basah) atau % volume (basah) dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik,
logam, kaca, kain, makanan, dan lain-lain. Berikut ini Komposisi dan sifat-sifat sampah
menggambarkan keanekaragaman aktivitas manusia.

NOTA DESIGN 1
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Tabel 1. Komposisi Volume Sampah Kategori Rumah Tangga di TPAR


Kebon Kongok
KOMPOSISI SAMPAH RUMAH TANGGA

No Jenis Sampah Timbulan/hari Persentase


1 Plastik botol 28.28 liter/hari 2.3%
2 Plastik gelas 53.16 liter/hari 4.2%
3 Plastik kemasan 171.35 liter/hari 13.6%
4 Plastik emberan 8.17 liter/hari 0.7%
5 Kertas/Karton 15.55 liter/hari 1.2%
Tetrapak (Kardus
6 Minuman 82.56 liter/hari 6.6%
Kemasan)
7 Tekstil/Kain 12.72 liter/hari 1.0%
8 Karet 3.68 liter/hari 0.3%
9 Kaca 9.33 liter/hari 0.7%
10 Logam 1.27 liter/hari 0.1%
11 Sampah taman 103.49 liter/hari 8.2%

12 Sampah makanan dan dapur


446.46 liter/hari 35.6%
13 B3 0.85 liter/hari 0.1%
14 Styrofoam 14.70 liter/hari 1.2%
15 Residu 303.96 liter/hari 24.2%

Sumber : Hasil analisa

NOTA DESIGN 2
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Tabel 2. Komposisi Volume Sampah Kategori Kantor di TPAR Kebon Kongok


KOMPOSISI SAMPAH KANTOR

No Jenis Sampah Timbulan/hari Persentase


1 Plastik botol 30.25 liter/hari 2.2%
2 Plastik gelas 39.02 liter/hari 2.8%
3 Plastik kemasan 123.28 liter/hari 8.8%
4 Plastik emberan 5.09 liter/hari 0.4%
5 Kertas/Karton 17.81 liter/hari 1.3%
Tetrapak (Kardus
6 Minuman 59.09 liter/hari 4.2%
Kemasan)
7 Tekstil/Kain 10.46 liter/hari 0.7%
8 Karet 0.00 liter/hari 0.0%
9 Kaca 5.66 liter/hari 0.4%
10 Logam 7.35 liter/hari 0.5%
11 Sampah taman 673.51 liter/hari 48.0%
Sampah makanan
12 12.6%
dan dapur 177.28 liter/hari
13 B3 0.14 liter/hari 0.0%
14 Styrofoam 21.77 liter/hari 1.6%
15 Residu 232.14 liter/hari 16.5%

Sumber : Hasil analisa

NOTA DESIGN 3
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Tabel 3. Komposisi Volume Sampah Kategori Pasar di TPAR Kebon Kongok


KOMPOSISI SAMPAH PASAR

No Jenis Sampah Timbulan/Hari Persentase


1 Plastik botol 19.62 liter/hari 1.5%
2 Plastik gelas 25.79 liter/hari 1.9%
3 Plastik kemasan 128.93 liter/hari 9.6%
4 Plastik emberan 5.66 liter/hari 0.4%
5 Kertas/Karton 5.09 liter/hari 0.4%

Tetrapak (Kardus
6 Minuman 55.42 liter/hari 4.1%
Kemasan)

7 Tekstil/Kain 9.33 liter/hari 0.7%


8 Karet 4.24 liter/hari 0.3%
9 Kaca 6.64 liter/hari 0.5%
10 Logam 5.09 liter/hari 0.4%
11 Sampah taman 139.68 liter/hari 10.4%

12 Sampah makanan dan dapur 662.20 liter/hari 49.4%


13 B3 0.34 liter/hari 0.0%
14 Styrofoam 11.59 liter/hari 0.9%
15 Residu 260.70 liter/hari 19.5%

Sumber : Hasil analisa

NOTA DESIGN 4
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Tabel 4. Total Rata-Rata Komposisi Volume Sampah di TPAR Kebon Kongok


TOTAL RATA-RATA KOMPOSISI SAMPAH

No Jenis Sampah Timbulan/Hari Persentase


1 Plastik botol 78.15 liter/hari 2.0%
2 Plastik gelas 117.96 liter/hari 3.0%
3 Plastik kemasan 423.56 liter/hari 10.6%
4 Plastik emberan 18.92 liter/hari 0.5%
5 Kertas/Karton 38.45 liter/hari 1.0%

Tetrapak (Kardus Minuman


6 197.08 liter/hari 4.9%
Kemasan)

7 Tekstil/Kain 32.52 liter/hari 0.8%


8 Karet 7.92 liter/hari 0.2%
9 Kaca 21.63 liter/hari 0.5%
10 Logam 13.71 liter/hari 0.3%
11 Sampah taman 916.68 liter/hari 22.9%

12 Sampah makanan dan dapur 1285.95 liter/hari 32.2%


13 B3 1.33 liter/hari 0.0%
14 Styrofoam 48.07 liter/hari 1.2%
15 Residu 796.79 liter/hari 19.9%

NOTA DESIGN 5
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Komposisi Sampah di TPAR Kebon Kongok di dominasi oleh oleh Sampah Organik
32.2 % dapat dikomposkan , sampah taman 22.9% dapat dijadikan bahan RDF,
Sampah anorganik 22.5 %

Gambar 1. Pengukuran Berat dan Volume Sampah di TPAR Kebon Kongok

Pengertian sampah organik lebih bersifat untuk mempermudah pengertian umum,


untuk menggambarkan komponen sampah yang cepat terdegradasi (cepat membusuk),
terutama yang berasal dari sisa makanan. Sampah yang membusuk (garbage) adalah
sampah yang dengan mudah terdekomposisi karena aktivitas mikroorganisme. Dengan
demikian pengelolaannya menghendaki kecepatan, baik dalam pengumpulan,
pembuangan, maupun pengangkutannya. Pembusukan sampah ini dapat menghasilkan
bau tidak enak, seperti ammoniak dan asam-asam volatil lainnya. Selain itu, dihasilkan
pula gas-gas hasil dekomposisi, seperti gas metan dan sejenisnya, yang dapat
membahaykan keselamatan bila tidak ditangani secara baik. Penumpukan sampah yang
cepat membusuk perlu dihindari. Sampah kelompok ini kadang dikenal sebagai sampah
basah, atau juga dikenal sebagai sampah organik. Kelompok inilah yang berpotensi
untuk diproses dengan bantuan mikroorganisme, misalnya dalam pengomposan atau
gasifikasi.

NOTA DESIGN 6
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Sampah yang tidak membusuk atau refuse pada umumnya terdiri atas bahan-bahan
kertas, logam, plastik, gelas, kaca, dan lain-lain. Sampah kering (refuse) sebaiknya
didaur ulang, apabila tidak maka diperlukan proses lain untuk memusnahkannya,
seperti pembakaran. Namun pembakaran refuse ini juga memerlukan penanganan lebih
lanjut, dan berpotensi sebagai sumber pencemaran udara yang bermasalah, khususnya
bila mengandung plastik PVC. Kelompok sampah ini dikenal pula sebagai sampah
kering, atau sering pula disebut sebagai sampah anorganik.
Sampah berbahaya adalah semua sampah yang mengandung bahan beracun bagi
manusia, flora, dan fauna. Sampah ini pada umumnya terdiri atas zat kimia organik
maupun anorganik serta logam-logam berat.

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI TPST RDF/SRF DI TPAR KEBON KONGOK


Sesuai dengan KAK rencana lokasi TPST RDF/SRF berada di TPA Regional Dusun Kebon
Kongok Desa SukaMakmur Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat dengan koordinat -
8º38’47,82”S 116º5’30,336”E. Status kepemilikan lahan merupakan lahan milik pemerintah
daerah.

Gambar 2. Lokasi Rencana PembangunanTPSR RDF/SRF di TPAR Kebon Kongok

NOTA DESIGN 7
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok

Gambar 3. Peta Citra Satelit Lokasi PembangunanTPSR RDF/SRF di TPAR Kebon Kongok

NOTA DESIGN 8
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

PERENCANAAN PENYELENGGARAAN TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH


TERPADU (TPST) RDF&SRF DI TPAR KEBON KONGOK

Dalam melaksanakan penyelenggaraan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST)


RDF/SRF Di TPAR Kebon Kongok diperlukan perencanaan secara menyeluruh dari mulai
persiapan sampai bagaimana mengembangkan dan mereplikasi program tersebut.
Pengelolaan sampah yang dilakukan untuk mengurangi sampah yang masuk ke area landfiil
TPA untuk dapat diolah menjadi kompos dan bahan RDF untuk bahan bakar batubara,
selain itu sampah anorganik dapat diolah untuk menjadi bahan siap didaur ulang untuk
dijual kepelapak maupun distributor.

TPST ini mempunyai karakteristik:


1. Mampu melayani 120 ton/hari sampah tercampur
2. Mampu mengolah 40 ton/hari sampah taman yang dijadikan bahan baku untuk RDF.
3. Terdapat fasilitas Jembatan Timbang, pemilahan, pengomposan,pengeringan dan
penanganan barang daur ulang .

NOTA DESIGN 9
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Bangunan Tempat Pengelolaan Sampah Tepadu (TPST) terdiri dari :


1. Area penerimaan sampah/Area Loading
Area ini terletak diarea depan luar hanggar untuk memudahkan proses penurunan dan
pengangkutan sampah.
2. Tempat pemilahan sampah tercampur (Tahap 1)
Bangunan pemilahan ini mendapatkan perhatian yang cukup besar mengingat
pemilahan ini berguna untuk mendapatkan sebanyak mungkin sampah yang bisa
dimanfaatkan kembali untuk proses lebih lanjut. Area pemilahan dilengkapi dengan
conveyor belt sebanyak 2 unit dengan beberapa box pemilahan untuk wadah hasil
pemilah sesuai jenis sampah yaitu sampah organic,sampahan organic, sampah taman
dan residu.
3. Tempat pemilahan sampah anorganik (Tahap 2)
Bangunan pemilahan ini dilengkapi juga dengan conveyor belt sebanyak 1 unit dengan
area loading khusus untuk sampah anorganik dan beberapa box pemilahan untuk
wadah hasil pemilah sesuai jenisnya seperti plastik botol, plastik gelas, plastik
kemasan, plastik emberan, kertas, tetrapack
4. Tempat pengemasan dan penyimpanan sampah kering (Area Penumpukan)
Bangunan pengemasan dan penyimpanan sampah kering adalah tempat pengemasan
dan tempat sementara sampah kering yang telah dikemas atau didaur ulang yang
nantinya akan dijual ke bandar lapak atau pabrik yang menerima bahan hasil daur
ulang sampah.
5. Tempat pengolahan sampah basah/sampah makanan&dapur (Pengomposan)
Pengolahan sampah basah pada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ini adalah
dengan proses komposting. Pada proses komposting ini, peran mikroorganisme sangat
besar, dimana mikroorganisme yang ada dalam sampah mendapatkan makanan dari
sampah itu sendiri. Dasar dari teknologi pengkomposan adalah pengendalian
pembusukan sampah melalui kegiatan mikro-organisme/bakteri. Terdapat dua jenis
bakteri yang digunakan untuk proses pengkomposan yaitu (1) bakteri yang untuk
hidupnya membutuhkan oksigen (aerobik) dan (2) bakteri yang dapat hidup tanpa
oksigen (anaerobik).

Pengomposan sampah dilakukan dengan cara


Cara Lajur Terbuka (Sistem Open Windrows)
Windrow sistem adalah proses pembuatan kompos yang paling sederhana dan paling
murah. Sistem ini memanfaatkan sirkulasi udara secara alami. Optimalisasi lebar,
tinggi dan panjangnya tumpukan sangat dipengaruhi oleh keadaan bahan baku,

NOTA DESIGN 10
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

kelembaban, ruang pori, dan sirkulasi udara untuk mencapai bagian tengah tumpukan
bahan baku.
ldealnya adalah pada tumpukan bahan baku ini harus dapat melepaskan panas, untuk
mengimbangi pengeluaran panas yang ditimbulkan sebagai hasil proses dekomposisi
bahan organik oleh mikroba.

6. Tempat pengolahan sampah taman untuk RDF (Area Pengomposan RDF)


Teknik Komposting ini dilakukan dengan menimbun sampah organik di dalam
struktur boxes bata berongga. Bata berongga berfungsi mengalirkan udara didalam
timbunan sampah tersebut melalui pipa pipa berpori. Konstruksi ini mengalirkan udara
pada kompos melalui lubang-lubang di dinding pipa – pipa vertikal dalam tumpukan.
Sementara lubang antar pipa pada bagian dasar adalah sebagai saluran dari air dalam
tumpukan sampah di dalam boxes tersebut. Dengan estimasi pematangan kompos
dalam hal ini hanya berlangsung selama 4-5 hari dan siap untuk proses pengeringan.
Dalam hal ini bata berongga di TPST RDF/SRF di TPAR Kebon Kongok berkapasitas
5 ton/Box dengan ukuran box 8 x 5 x 1,2 meter

Gambar 4. Box Bata Berongga

Gambar 5. Pipa Udara

NOTA DESIGN 11
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

7. Area Pengeringan RDF


Area ini merupakan hasil akhir penumpukan komposting yang sudah siap produksi
dimana hasil kompos ini didistribuskan dengan menggunakan conveyor belt sepanjang
135 meter sehingga langsung jatuh pada wadah kompos. Yang kemudian dimasukan
ke mesin oven dengan kapasitas 5 ton/mesin.

8. Area Distribusi Hasil RDF


Area ini disiapkan untuk gudang penyimpanan setelah dikeringkan dan kemudian
didistribusikan dengan menggunakan dumptruk.

Komponen penunjang terdiri dari :


1. Area residu
2. Kantor administrasi
3. Gudang peralatan
4. Toilet
5. Pos Satpam

Kebutuhan lahan untuk Tempat Pengelolaan Sampah Tepadu (TPST) :


Sesuai dengan permen PU No 3 tahun 2013, tentang penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Persampahan lahan yang diperlukan untuk TPST lebih besar dari 20.000 m 2. Dalam hal ini
lokasi rencana pembangunan TPST RDF/SRF menghabiskan lahan seluas 8000 m2
Peralatan yang diperlukan di Tempat Pengelolaan Sampah Tepadu (TPST) dari :
1. Pencacah sampah basah kapasitas 2-3 ton/jam sebanyak 15 unit.
2. Pengayak kompos sebanyak 4 unit.
3. Pemadat (mesin press) sebanyak 2 unit.
4. Belt Conveyor 1500x80x80 sebanyak 3 unit.
5. Belt Conveyor 13500x80x80 sebanyak 1 unit.
6. Box Pemilah Sampah
7. Oven Sampah kapasitas 5 ton/jam sebanyak 4 unit.
8. Forklif sebanyak 7 unit.
9. Jembatan Timbang

NOTA DESIGN 12
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Gambar 6. Skema Proses TPST RDF/SRF di Kebon Kongok

Proses pengomposan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) RDF/SRF Kebon


Kongok dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1. Penerimaan dan Pembongkaran sampah
2. Pencacahan sampah organik
3. Pengkomposan sampah organik:
 Penyusunan tumpukan sampah organik pada lajur yang ditentukan
 Pembalikan tumpukan satu kali seminggu
 Penyiraman dan pengukuran suhu tumpukan
 Pematangan kompos

NOTA DESIGN 13
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

 Pengeringan
 Pengayakan
 Pengemasan

Gambar 7. Skema Pengolahan Sampah Organik

4. Daur ulang non organik


 Pemilahan komponen non organik sesuai permintaan lapak
 Pengemasan per komponen non organik terpilah
 Pengiriman bahan lapak.
 Penghancuran Botol/kaca sebagai bahan baku batako

NOTA DESIGN 14
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Gambar 8. Skema Pengolahan Sampah Organik

5. Pengomposan RDF
 Pemilahan komponen sampahuntukbahan RDF (sampah taman)
 Pencacahan sampah organik
 Pemindahan hasil cacahan ke box bata berongga dengan menggunakan forklift
 Pengomposan sampah selama 4 hari dengan proses media bata berongga tersebut.
 Penyiraman dan pengukuran suhu
 Pematangan kompos
 Pengeringan dengan media oven
 Distribusi penjualan.

NOTA DESIGN 15
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Gambar 9. Skema Pengolahan Sampah RDF

Proses ini ditujukan untuk mereduksi volume dan daya cemar sampah melalui
penguapan air yang terkandung dalam sampah. Umumnya diawali dengan proses
pencacahan untuk meningkatkan kinerja penguapan, dengan temperatur kerja 105-120
°C dan waktu tinggal 1-2 jam. Proses ini akan menghasilkan sampah denganvolume
yang tereduksi . Sampah yang telah mengalami reduksi volume tersebut, juga akan
mengalami reduksi kadar air dan peningkatan nilai kalor sampah, serta dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif berbentuk padat. Untuk penyeragaman
bentuk dan ukuran, seringkali residu tersebut dibuat menjadi briket (Refuse Derived
Fuel/RDF).

NOTA DESIGN 16
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

A. Perhitungan Jumlah Sampah organik(dapur) yang Dikelola


Sampah yang masuk di TPAR Kebon Kongok tahun 2020 berdasarkan hasil analisa dan
perhitunganyaitu sebanyak 324 ton per hari. Dengan kondisi tersebut TPST RDF/SRF akan
mengelola sapah yang masuk sejumlah 120 ton/hari .

Berikut ini adalah perhitungan jumlah berat sampah yang akan dikelola setiap harinya.
Sampah Anorganik : 28.53 Ton/hari
Plastik,Karet,Kulit,dll = 27.47 ton/hari
Logam = 0,41 ton/hari
Kaca/Beling = 0.65 ton/hari
Sampah organik (dapur) : 25.90 Ton/hari
Sampah Taman (Ranting, Plastik untuk bahan RDF) : 40.18 Ton/hari
Residu : 25.41 Ton/hari
Timbulan rata-rata : 120.02 Ton/hari
Total sampah yang dikelola : 94.68 Ton/hari

Berdasarkan hasil perhitungan volume awal sampah yang akan diolah unit pengomposan,
volume akhir kompos yang dihasilkan dapat diprediksi. Menurut Tchobanoglous (2002),
proses pengomposan dapat mereduksi volume sampah hingga lebih dari 40%. Berdasarkan
teori tersebut, menunjukkan hasil perhitungan volume akhir sampah atau produk kompos.

Tabel 5. Perhitungan volume produk kompos (sampah dapur)

Volume Awal Koefisien Reduksi Volume Akhir Volume Akhir


Sampah (m3/hari) Volume Sampah (m3/hari) Sampah (m3/bulan)
25900 0.4 10360 310800

Perhitungan Jumlah pile yang Dibutuhkan untuk proses kompos open windrow
Luas kebutuhan lahan dapat dihitung dari jumlah tumpukan sampah (pile) yang diperlukan
untuk mengolah seluruh sampah yang ada selama rentang waktu proses pematangan kompos.
Tabel berikut ini dapat memperlihatkan perhitungan volume total sampah selama rentang
waktu pematangan kompos.

NOTA DESIGN 17
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Tabel 6. Perhitungan volume total sampah selama rentang waktu pematangan kompos

Volume Volume Sampah Total


Waktu
Sampah Selama Rentang Waktu
Jenis Sampah Satuan Pematangan Satuan
Setelah Pematangan Kompos
Kompos
Dicacah (m3)
Sampah dapur 10360 m³/hari 20 hari 207200

Tabel 7. Perhitungan volume sampah pada 1 pile

Tumpukan
Dimensi
Sampah
Panjang (m) 5
Lebar (m) 7
Tinggi (m) 6
Volume (m) 210
Volume Sampah (m³) 210

Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung jumlah pile yang dibutuhkan untuk
mengolah sampah selama rentang waktu proses pematangan kompos.

Jumlah pile yang dibutuhkan = Total volume sampah selama rentang waktu pematangan
kompos (m3)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎h 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑖𝑙𝑒 (𝑚3)
= 207200 (m3) / 210 (𝑚3) ˜ 986 pile

Dari hasil perhitungan yang dilakukan, jumlah pile yang dibutuhkan untuk mengolah sampah
makanan minimal sebanyak 986 pile.

B. Perhitungan Jumlah Sampah organik yang Dikelola untuk RDF


Jumlah sampah yang dikelola untuk proses RDF adalah 40.18 ton/hari. Dengan media yang
digunakan untuk proses fermentasi/pengomposan menggunakan media ruang bata berongga
dengan kapasitas 5 ton/hari

Tabel 8. Perhitungan volume produk kompos RDF

Volume Awal Koefisien Reduksi Volume Akhir Sampah


Sampah (m3/hari) Volume (m3/hari)
40180 0.4 16070

NOTA DESIGN 18
. PENYUSUNAN ded tpst
rdf/srf di tpa regional
kebon kongok

Total Volume Pengomposan


 Total timbunan sampah : 40.18 ton/hari
 Densitas (kepadatan) sampah : 0.23 ton/m³
 Timbunan sampah organic (m³/hari) : volume sampah organik / densitas sampah
: 40.18 / 0.23
: 174.7 m³/hari
 % volume basah sampah organik : 50%
 Volume sampah organik : % volume sampah x timbunan sampah/hari
: 50% x 174.7 m³/hari
: 87.35 m³/hari
 Waktu Pengomposan (hari) : 4 hari
 Total Volume Pengomposan : 4 x 87.35 m³/hari
: 349.4 m³/hari

Total Volume Tiap Box


Volume setiap box :PxLxT
: 5 x 8 x 1.2
: 48 m³

Penentuan jumlah Box : Total volume sampah pengomposan (m3)


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎h 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑖𝑙𝑒 (𝑚3)
: 349.4/48 ˜ 8 Box

Dari hasil perhitungan yang dilakukan, jumlah box yang dibutuhkan untuk mengolah sampah
bahan RDF minimal sebanyak 8 Box/hari. Dan rencana disiapkan 32 Box untuk 4 hari masa
pengomposan.

Catatan:
1. Sampah organic untuk RDF sudah dikalikan dengan koefisien reduksi volume sebesar 40%, maka tidak
perlu lagi memasukkan % volume basah sampah organic sebesar 50%
2. Sampah organic untuk RDF sudah memperhitungkan waktu pengomposan 4 hr dalam jumlah volume
sampah yang dikomposkan, sehingga penentuan jumlah box tidak perlu lagi dikalikan 4 hari masa
pengomposan.

NOTA DESIGN 19
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok

Gambar 10. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST) RDF/SRF


(Tampak Depan)

NOTA DESIGN 20
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok

Gambar 11. Area Loading Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST) RDF/SRF

NOTA DESIGN 21
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok

Gambar 12. Area Pemilhan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST) RDF/SRF

NOTA DESIGN 22
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok

Gambar 13. Area Cacah & Komposting Bata Berongga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST) RDF/SRF

NOTA DESIGN 23
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok

Gambar 14. Area Pengeringan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST) RDF/SRF

NOTA DESIGN 24
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok

Gambar 15. Area Komposting Metode Open Windrow (SampahOrganik) TPST RDF/SRF

NOTA DESIGN 25
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok

Gambar 16. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) RDF/SRF


(Area Masuk)

NOTA DESIGN 26
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok

Gambar 17. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) RDF/SRF


(Area Penumpukan Sampah Anorganik)

NOTA DESIGN 27
.
PENYUSUNAN ded tpst rdf/srf di tpa regional kebon kongok

Gambar 18. Area Kantor Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) RDF/SRF

NOTA DESIGN 28

Anda mungkin juga menyukai