SAMPAH
05.
UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH 2025-2029
2
DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA 2022
Total Timbulan Sampah (2022) 69,2 juta ton
KOMPOSISI SAMPAH TAHUN 2022 SUMBER SAMPAH TAHUN 2022
Karet/Kulit;
1,92% Lainnya; Kawasan; Lainnya;
7,28% 3,30%
Kain; 6,62% Fasilitas
Kaca; 1,92%
2,44% Sisa Publik; 4,85% Rumah
Makanan; Tangga;
Logam;
41,27% 38,28%
2,81%
Pasar;
Plastik;
20,12%
18,60%
Perkantoran;
Kertas/Karton; 4,40%
Kayu/Ranting/ Perniagaan;
10,70%
Daun; 13,72% 21,77%
End of Pipe
Solution 3R EPR dan CE
• Sampah Jadi Beban Pence mar • Mengurangi Beban Pencemar • Mengurangi Beban Pencemar
• Tidak Ada Perubahan Peril aku Dari Sampah Dari Sampah
Minim Sampah • Perubahan Perilaku Minim • Perubahan Perilaku Minim
• Tidak Ada Pengurangan Sampah Sampah
Sampah Di Sumber • Pengurangan Sampah Di • Pengurangan Sampah Di
• Sampah Bukan Resource Sumber Sumber
• Tidak Ada Efisiensi Sda • Sampah Sebagai Resource • Sampah Sebagai Resource
• Eksploitasi Sda Berlebihan • Efisiensi Sda • Efisiensi Sda
• Linier Economy (Produce- • Membatasi Eksploitasi Sda • Membatasi Eksploitasi Sda
consume-dispose) (Virgin Resource) (Virgin Resource)
3R merupakan bagian utama dari Hirarki Pengelolaan Sampah karena memuat 4 aktivitas penting yang menjadi dasar
pengelolaan sampah yang berkelanjutan, yaitu pencegahan (prevention), pembatasaan (minimisation), penggunaan ulang
(reuse), dan pendauran ulang (recycle). Artinya, dari aspek lingkungan hidup kegiatan pencegahan dan pembatasan sampah
menempati hirarki yang paling tinggi. Sebaliknya, kegiatan pemrosesan akhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA),
menempati hirarki yang paling rendah mengingat dampaknya terhadap lingkungan hidup dan kesehatan manusia
REGULASI PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA
UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah
UPSTREAM DOWNSTREAM
• Permen PU No.3/2013 tentang Penyelenggaraan Sarana Prasarana
• Peraturan Menteri Lingkungan • Permen LHK No.14 Tahun 2021 Persampahan dalam Penanganan SRT SSSRT
Hidup dan Kehutanan No.75 tentang Pengelolaan Sampah • Permen LHK No.P.70/2016 tentang Baku Mutu Emisi Usaha dan/atau
Tahun 2019 tentang Peta Jalan pada Bank Sampah Kegiatan Pengolahan Sampah secara Termal
• Permen LHK No. P.59/2016 tentang Baku Mutu Lindi bagi Usaha dan/atau
Pengurangan Sampah oleh • Surat Keputusan Bersama (SKB) 3
Kegiatan TPA Sampah
Produsen Menteri dan Kapolri tentang • Permen LHK No. P.10/2018 tentang Jakstrada
• Peraturan Pelaksanaan Impor Limbah Non • Permendagri No.79 Tahun 2018 tentang BLUD
Gubernur/Bupati/Walikota B3 sebagai Bahan Baku Industri • Permen LHK No. P.76/2019 tentang Adipura
tentang Pembatasan Sampah • Surat Edaran gerakan pilah • Permen LHK No. P.26/2020 tentang Penanganan FABA Hasil Pengolahan
sampah dari rumah, minim Sampah secara Termal
• Permendagri No. 7/2021 tentang Tata Cara Perhitungan Tarif Retribusi
sampah, eco-office, dll
dalam Penyelenggaraan Penanganan Sampah
• Peraturan Menteri Keuangan No.26/2021 tentang Dukungan Pendanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bagi Pengelolaan Sampah di
Daerah
• Permen LHK No. 6 Tahun 2022 tentang SIPSN
5
PRODUSER PUBLIK/KOMUNITAS PEMERINTAH DAERAH
PENGELOLAAN SAMPAH
Undang-Undang Nomor 18Tahun 2009 tentang Pengelolaan Sampah
Peraturan Presiden No. 83/2018 – Penanganan Implementasi Kewajiban Produsen dalam Pengurangan Pengurangan Sampah ke
Sampah Laut sampah dan Extended Producer Responsibility (EPR) TPA
70% sampah plastik ditargetkan untuk dikurangi
pada tahun 2025 Meningkatkan Tingkat Daur Ulang dengan
mengembangkan sistem daur ulang yang
terintegrasi dari hulu ke hilir
PermenLHK P.75/2019 – Peta Jalan Pengurangan
Sampah oleh Produsen Infrastruktur Pengelolaan Sampah Ekonomi Sirkular
• Menghentikan penggunaan plastik sekali pakai • Mengembangkan dan membangun Fasilitas / Fasilitas
2029
TARGET 2030
TIDAK MEMBANGUN TPA BARU
TARGET 2050
‘Zero Waste’
SAMPAH DI TPA < 20%
2025 – 2029
APA YANG AKAN
DILAKUKAN MENJELANG
TAHUN 2030?
UPAYA PENINGKATAN
PENGELOLAAN SAMPAH 2025-2029
PENERAPAN
PEMILAHAN SAMPAH
DARI SUMBER, DAN
PENGELOLAAN SAMPAH
ORGANIK RUMAH
• Pengembangan Konsep Kegiatan Pilah 1. Pilot Project
TANGGA DAN SAMPAH
sampah dari rumah tangga 2. Sosialisasi/Bintek
ORGANIK SEJENIS
• Pengembangan Konsep Kegiatan Bina 3. Bantuan Sarpras
RUMAH TANGGA
Kompos untuk Negeri (skala Nasional) 4. Fasilitasi kerjasama
• Peningkatan peran Pemerintah Daerah, (mitra)
dan masyarakat
PENGEMBANGAN
TANGGUNGJAWAB
PRODUSEN (EPR), • Pengembangan Penerapan EPR dan 1. Sosialisasi/Bintek
DAN PELIBATAN Pendampingan Teknis Peta Jalan 2. Fasilitasi kerjasama
MASYARAKAT, Produsen/Badan Usaha (kemitraan)
• Peningkatan peran dan Fasilitasi
Pemerintah Daerah, KSM, offtaker,
sektor informal, swasta, social
1
entrepreneur dll 1
EKOSISTEM EKONOMI SIRKULAR: PENGELOLAAN SAMPAH 2022
Timbulan Potensi ekonomi
Sampah Sampah Zero Waste & Zero Emission
Terkelola sirkular
Nasional Rp 1,44 Trilyun
64,52% ± Rp 426 M ZewaZe
68,5 juta ton
5 INDUSTRIALISASI
FALSAFAH
PRODUSEN Pengelolaan
Sampah Nasional PEMDA
SOCIAL
209 PRENEUR
21
Optimalisasi lembaga pengelolaan sampah:
Bank sampah, TPS/TPS3R, dan TPA
Pengembangan ► TPS3R
► Bank Sampah Induk/unit
Institusi dalam ► TPST
Pengelolaan ► Mitra Pengelolaan sampah DLH
sampah ► TPA (Open dumping, controlled landfill, sanitary landfill)
berkelanjutan ► MRF (Material Recovery Facilities)
► ITF (Intermediate Treatment Facilites)
► Kendala
► TPA overload
► Pendampingan untuk Bank sampah/TPS3R
► Kegiatan bersifat temporary
► Lahan terbatas untuk TPA, pencarian lokasi baruperluasan TPA
► Pelayanan Bank Sampah tidak maksimal
► Tidak semua sampah benilai ekonomis (Bank sampah tidk mau menerima semua sampa)
► Pemasaran hasil daur ulang dari bank sampah sulit
PENUTUP
1. Optimalisasi penyediaan bahan baku daur ulang :
• Penyusunan Peta Jalan Penyediaan Bahan Baku Industri sesuai dengan SKB 3 Menteri: Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perindustrian,
Perdagangan serta Kapolri, untuk meningkatkan penyediaan bahan baku daur ulang kertas dan plastik dari di perkotaan dari 0.5%
menjadi lebih dari 30% di 2030. Collection rate plastik 20 %, kertas 30 %. Recycling rate plastik 12 – 18 % dan kertas 18 – 27 %.
• Data Total timbulan sampah plastik (2021) 17,4% x 68,5 juta ton = 11,919 juta ton (SIPSN KLHK).
• Kebutuhan bahan baku industri plastik nasional 7,2 juta ton tahun 2021 (Kemenperin, 2022)
• 30%nya (2 juta ton) diperoleh dari bahan baku daur ulang
• 46% dari bahan baku daur ulang dari dalam negeri, sedangkan 54% nya masih menggunakan bahan baku scrap impor
• Strateginya antara lain dengan :
Usulan Peta Jalan sebagai Program Prioritas RPJMN 2025 – 2029, percepatan operasional layanan TPST, BS, PDU dan optimalisasi TPS.
Rencana Aksi yang meliputi : Aspek Kebijakan dan Kelembagaan, Teknis Operasional, Pembiayaan/Business Model,
Agresif meningkatkan kapasitas unit layanan persampahan dan optimalisasi collecting point seperti Bank Sampah, TPS3R, TPST, PDU
pemberdayaan masyarakat dan sektor informal (pemulung) sebagai mata rantai pengelolaan sampah dan penyediaan bahan baku
edukasi masyarakat secara massive untuk percepatan pemilahan sampah dari sumber
optimalisasi kerangka pembiayaan (DAK, DID, CSR, EPR, Dana Desa dll) serta pengembangan kebijakan insentif
Apresiasi dan mendorong terus keterlibatan entrepreneurship lingkungan
Peran Pemda sebagai penanggunjawab pelayanan sampah sangat strategis yang dapat berkolaborasi dengan swasta, produsen, UKM
daur ulang dan berbagai Lembaga lain, termasuk sektor informal dengan skema saling menguntungkan.
2. Kebijakan yang diterapkan ke masyarakat maupun industri mengenai pengelolaan sampah perkotaan yang berkelanjutan:
• Mendorong dikeluarkannya peraturan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai di daerah
• Menjembatani kolaborasi para pihak strategis
• Insentif seperti publikasi positif terkait upaya baik masyarakat dan produsen terhadap pengurangan sampah.
3. Regulasi KLHK untuk mendukung industri daur ulang memenuhi kebutuhan materialnya.
• Kebijakan dan regulasi sudah lengkap dan menyeluruh namun implementasinya perlu ditingkatkan serta law enforcement ditegakkan.
• Penetapan standarisasi daur ulang (kondisi, kelembaban, kuantitas, kualitas, konsistensi penyediaan bahan baku)
• Peta Jalan Penyediaan Bahan Baku Daur Ulang yang menjadi program prioritas
GAYA HIDUP MINIM SAMPAH
Secara sederhana, hidup minim sampah adalah bagaimana upaya kita
sehari-hari dalam mengkomsumsi dilakukan secara sadar (mindfulness)
dan sedapat mungkin menghasilkan sedikit sampah
1 3 5
Mulai Belanja Pilah Sampah
tanpa Dari Rumah
kemas an
Habiskan Komposkan
Makanan makanan
CEGAH!
S AM P AH
4
2
@aqualestari
@aqualestari @octopus.ina
TERIMA KASIH
DIREKTORAT PENGURANGAN SAMPAH
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Gedung A Lantai 5 , Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24
Jakarta 13410, Telp/Fax : 021 – 85904932
EMAIL: pengurangansampah@menlhk.go.id