PLASTIK DI INDONESIA
Sabtu, 3 Juni 2023
Plastik, Pasar,
12.94%
18.12%
%Penanganan
Kertas/Karton, Perniagaan, Sampah,
11.15% Kayu/Ranting, 25.32% Perkantoran,
42.75%
13.31% 5.86%
Potensi Sampah Plastik di Indonesia: 18.12 % (Tahun 2022) dari total timbulan
sampah 69.2 juta ton→12,54 juta ton/tahun (kondisi belum terpilah)
175,000
150,000
Emisi GRK, Gg CO2e
100,000
75,000
50,000 2060, 26,061
25,000
0
2040
2010
2015
2020
2025
2030
2035
2045
2050
2055
2060
Limbah Padat Domestik Limbah Cair Domestik Limbah Industri Total
TARGET ENHANCED NATIONALLY DETERMINED CONTRIBUTION UNTUK SEKTOR LIMBAH
GHG EMISSION REDUCTION TARGET
No. SUB SECTOR MITIGATION ACTION CM1 CM2
(1,4 %) (1,5%)
1 Sub Sektor Limbah Landfill Gas (LFG) Recovery
Padat Domestik PSEL (Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik), SRF (solid
recovered fuel), RDF (refuse derived fuel)
Daur ulang sampah melalui pengomposan dan 3R (kertas, plastik,
14 Mton CO2e 15.5 Mton CO2e
logam, kaca, kulit, kain). Kertas 3R mengurangi emisi GRK TPA,
bahan 3R lainnya mengurangi limbah ke TPA (ekonomi sirkular)
Mengurangi sampah di sumbernya untuk mengurangi jumlah
sampah yang dibuang ke TPA (nol sampah ke TPA pada tahun 2050)
2 Sub Sektor Limbah Pengolahan Limbah Cair Organik dari Industri
Padat dan Limbah 26 Mton CO2e 28 Mton CO2e
Pengolahan Limbah Padat Organik dari Industri
Cair Industri
3 Sub Sektor Limbah Pengelolaan limbah cair domestik
N/A N/A
Cair Domestik
TOTAL 40 Mton CO2e 43.5 Mton CO2e
7
Zero Waste 2050 Untuk Mencapai Near Zero GHG Emissions 2060
Target dan Rencana Aksi Pencapaian NZE 2060 Limbah Padat Domestik
100
90 Others
Lain-lain
80 Open Burning
Million Tonnes Waste
70 Material Inert
Inert Material
60
Sampah masuk
Waste goes to landfill
50
Pengolahan/pemanfaatan lainnya tanpa emisi
Treatment without emission
40
PLTSa/RDF/SRF
Thermal Process/RDF/SRF
30
3R selain3Rkertas
Other activites beside paper recycling
20
10 3R kertas
Paper Recycling
- Pengomposan
Composting
2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060
Target penurunan emisi GRK pada subsektor Limbah Padat Domestik:
a. Zero landfill di 2050 dan tidak ada landfill baru sejak 2030 :
1) Sampah yang di-landfill-kan akan berkurang sejak 2030 menuju ‘zero’ di 2050 (tidak ada sampah yang dibawa ke landfill);
2) Mayoritas dari 53 industri kertas menggunakan kertas daur ulang (tahun 2030 ditargetkan 50% industri menggunakan kertas daur
ulang dalam negeri dan tahun 2040 semua industri menggunakan kertas daur ulang dari dalam negeri)
3) Peningkatan pengolahan sampah yang tidak lagi masuk landfill di luar pengomposan/3R, yaitu PLTSa/RDF/SRF dan lainnya (bahan
baku pupuk organik, biodigester sampah, dan magot untuk sampah biomass serta landfill untuk material inert dalam sampah).
b. Zero open-burning di 2030 (efektif di 2031)
c. Landfill Mining yang dimulai tahun 2025 (tahun 2022 sudah mulai dilakukan di Bantar Gebang)
SKENARIO
Less-Waste-to-Landfill Policy
Pembatasan Plastik Sekali Pakai (kantong plastik, cutlery, dan styrofoam) serta Gaya Hidup Minim Sampah,
melalui:
• Cegah sampah plastik sekali pakai
• Belanja tanpa kemasan
• Habiskan makanan
• Pilah sampah di rumah
• Komposkan sisa makanan di rumah
Peningkatan Recycling rate (sampah kertas, sampah plastik, sampah logam, sampah karet, sampah kaca, dan
sampah tekstil)
2. Pengelolaan sampah yang bersumber dari darat Plastic (Ton) Plastic (Ton) The Sea (Ton)
3. Penanggulangan sampah di pesisir dan laut
2018 538,182.77 77,491.86 615,674.63
4. Mekanisme pendanaan, penguatan kelembagaan,
pengawasan dan penegakan hukum
5. Penelitian dan pengembangan
Dibandingkan dengan baseline Tahun 2018, sampah
plastik yang sudah berhasil dikurangi pada Tahun 2022
TARGET adalah sebesar 35,36%
Mengurangai sampah plastik ke laut sebesar 70% pada tahun
2025 dengan melibatkan 18 Kementerian/Lembaga dengan 59
Kegiatan dan 5 Strategi
UN RESOLUTION 5/14
1. Pertemuan UNEA 5.2 yang dilaksanakan di Nairobi pada 28 Februari sd 2
Maret 2022 yang juga diikuti oleh DELRI, telah menghasilkan satu resolusi
penting terkait to end plastic pollution yang mengamanatkan pembuatan
international legally binding instrument.
2. Resolusi dimaksud bernama End plastic pollution: Towards an international
legally binding instrument dengan nomor dokumen UNEP/EA.5/Res. 14
(adopted on March 7, 2022)
3. Berikut adalah beberapa isu penting dari resolusi tersebut:
a. Secara resmi sampah plastik dinyatakan sebagai polutan baru yang
dapat mencemari lingkungan darat, perairan darat, dan lautan
b. Polusi akibat sampah plastik (plastic pollution) sudah mencapai tingkat
yang tinggi dan meningkat secara cepat pada ekosistem daratan dan
lautan sehingga mengancam lingkungan hidup, kehidupan sosial, dan
pembangunan ekonomi.
c. Plastic pollution secara natural dapat bersifat transboundary, terutama
marine plastic, sehingga butuh kerja sama antarnegara dengan
pendekatan full lifecycle plastic mulai dari desain, produksi, distribusi,
konsumsi, paska konsumsi, dan guna ulang serta daur ulang paska
konsumsi.
d. Pentingnya penerapan circular economy dalam mengakhiri polusi
plastik melalui sustainable design of product and material, reuse,
remanufacture atau recycle untuk menjaga produk atau material dapat
dimanfaatkan terus-menerus (circular) selama mungkin agar
menghemat sumber daya dan mencegah atau mengurangi timbulan
sampah
e. Menggarisbawahi perlunya aksi internasional bersama untuk mengatasi
plastik pollution, maka diperlukan international legally binding
instrument on plastic pollution.
11
TRANSISI DARI EKONOMI LINEAR MENUJU EKONOMI SIRKULAR
Desain
Pemrosesan /Manufaktur
Produk
Ekstraksi dan Konsumsi Pengumpulan Landfill konsumen
Daur ulang
Produksi
Pengumpulan
176
Nilai omset startup dan atau sociopreneur pengelolaan sampah
1. Salah satu social preneur telah beroperasi sejak tahun 2014 dengan omset saat ini
mencapai 24 Milyar Rupiah per tahun
2. Salah satu social preneur dengan investasi 5 milyar rupiah saat ini memiliki omset
960 juta – 1,2 milyar rupiah per tahun dengan kapasitas sampah terkelola 50 ton per
SOCIOPRENEUR bulan
EKOSISTEM EKONOMI SIRKULAR
Dalam mendukung penerapan Ekonomi Sirkular di Indonesia, perlu memperkuat peran para pelaku di
dalamnya untuk menciptakan ekosistem ekonomi sirkular yang sinergis.
Fasilitas
Masyarakat Produsen Bank Sampah Pengolahan
Sampah
Asosiasi
Industri Daur (ADUPI, ASOBSI, Sektor
SOCIOPRENEUR
Ulang IPRO, Inaplas, Informal
KADIN, etc)
18
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK
Dalam meningkatkan kapasitas daur ulang/pengolahan sampah plastik di Indonesia perlu intervensi berbasis teknologi
yang dikelola secara profesional.
Teknologi Pirolisis
Waste-to-fuel (chemical)
Pirolisis dilakukan di dalam sebuah reaktor dengan pengurangan
atmosfer (hampa udara) pada temperature hingga 800oC. Limbah
plastik melalui proses pirolisis mampu diubah menjadi feedstock
petrokimia seperti nafta, liquid dan wax seperti hidrokarbon dan
gas serta minyak dasar untuk pelumas.
BEST PRACTICES KEGIATAN DAUR ULANG DI
INDONESIA
PT Namasindo Plas
Batujajar, Kabupaten Bandung Barat
1. Mendaur ulang 35 ton sampah botol plastik dijadikan 11 juta bakal botol plastik
serta 3000 kemasan galon per harinya.
2. Diperkirakan omset sekitar 200 Milyar Rupiah per tahun
CONTOH INISIASI PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK DI
INDONESIA
1. Exxon
• Exxon Mobil, PT Indomobil Prima Energi (IPE), anak perusahaan dari
Indomobil Group, serta Plastic Energy, menandatangani MoU yang
menyepakati penjajakan implementasi teknologi tata kelola sampah
plastik berskala besar di Indonesia (telah dilakukan penandatanganan
MoU di sela-sela acara G20 di Bali)
• Target kapasitas = 100.000 ton/tahun dengan pembangunan tahap
pertama akan dilakukan pada tahun 2025.
• Menggunakan teknologi Thermal Anaerobic Conversion (TAC)
technology untuk mendaur ulang plastik yang tidak dapat didaur ulang
secara mekanis (end of life (EOL) plastic waste) menjadi TACOIL, materi
yang dapat digunakan untuk memproduksi virgin plastic products.
2. Freepoint Commodities
• Menggunakan teknologi pirolisis untuk mengolah sampah plastik
menjadi petrochemical component (waste-to-fuel).
• Direncanakan akan membangun fasilitas pengolahan sampah plastik
dengan kapasitas 90.000 ton/tahun di 4-5 lokasi di Indonesia.
• Saat ini dalam tahap penjajakan dengan kab/kota di Indonesia.
TERIMA KASIH
Sabtu, 3 Juni 2023