Anda di halaman 1dari 22

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH

PLASTIK DI INDONESIA
Sabtu, 3 Juni 2023

Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun 2022
DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA TAHUN 2022
Kaca, Capaian Kinerja Pengelolaan Sampah
2.04%
Komposisi Sampah Lainnya, Sumber Sampah
Lainnya, 4.07%
Kain, Karet/Kulit, 6.33%
2.66% 1.83% Kawasan, %Pengurangan
6.14% Sampah, 17.85%
Logam, %Sampah
3.03% Rumah Tidak
Fasilitas Terkelola,
Sisa
Publik, Tangga, 39.40%
Makanan,
41.53%
7.38% 38.29%

Plastik, Pasar,
12.94%
18.12%

%Penanganan
Kertas/Karton, Perniagaan, Sampah,
11.15% Kayu/Ranting, 25.32% Perkantoran,
42.75%
13.31% 5.86%

Sumber: https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/ per Juni 2023

Potensi Sampah Plastik di Indonesia: 18.12 % (Tahun 2022) dari total timbulan
sampah 69.2 juta ton→12,54 juta ton/tahun (kondisi belum terpilah)

Potensi Sebagai Sumber Daya → Penerapan Ekonomi Sirkular


PERMASALAHAN SAMPAH PLASTIK
DI INDONESIA
Berkembang throw away society, yaitu budaya
penggunaan barang yang sifatnya sekali pakai dan
mudah menjadi sampah. Sebagian besar barang
tersebut terbuat dari plastik.

Berdasarkan data SIPSN Tahun 2022, sampah plastik


adalah jenis sampah yang persentasenya paling besar
kedua setelah sampah sisa makanan, yaitu 18,12%.

Sampah plastik tidak mudah terurai, butuh waktu


hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami.

Sebagian besar sampah yang dibuang dalam kondisi


tercampur (tidak dipilah) sehingga proses pengolahan
sampah, termasuk sampah plastik belum optimal dan
masih banyak yang berakhir di Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA)
KEBIJAKAN TERKAIT PENGELOLAAN
SAMPAH PLASTIK
TEKNOLOGI RAMAH
REGULASI DAN TARGET DI INDONESIA KAMPANYE GAYA HIDUP LINGKUNGAN
MINIM SAMPAH,
• Undang-Undang No.18 Tahun 2008 KEBIJAKAN EKONOMI • Daur Ulang
• Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun SIRKULAR DAN NOL EMISI • Upcycling
2021 (ZERO WASTE, ZERO
• Peraturan Presiden No.97 Tahun 2017
• Waste to fuel (pirolisis)
EMISSION) • Dan lainnya sesuai
• Peraturan Presiden No.83 Tahun 2018
• Peraturan Menteri LHK No. P.75 Tahun perkembangan teknologi
2019
• Kebijakan dan kesepakatan
internasional
SKENARIO PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA

2025 2030 2040-2050 2060


Target Enhanced Nationally ZERO WASTE, ZERO NET ZERO EMISSION
Target Jakstranas
Determined Contribution (NDC) EMISSION
(Perpres No.97 Tahun 2017)
• 30% Pengurangan Sampah
• 70% Penanganan Sampah
• 100% Sampah Terkelola
Target Pengurangan Sampah
Plastik ke Laut
(Perpres No. 83 Tahun 2018)
• 70% Pengurangan Sampah
Plastik ke Laut
Zero Waste 2050 Untuk Mencapai Near Zero GHG Emissions 2060
Target dan Rencana Aksi Pencapaian NZE 2060 Sektor Limbah

200,000 2030, 183,316

175,000
150,000
Emisi GRK, Gg CO2e

125,000 2035, 117,441

100,000
75,000
50,000 2060, 26,061

25,000
0

2040
2010

2015

2020

2025

2030

2035

2045

2050

2055

2060
Limbah Padat Domestik Limbah Cair Domestik Limbah Industri Total
TARGET ENHANCED NATIONALLY DETERMINED CONTRIBUTION UNTUK SEKTOR LIMBAH
GHG EMISSION REDUCTION TARGET
No. SUB SECTOR MITIGATION ACTION CM1 CM2
(1,4 %) (1,5%)
1 Sub Sektor Limbah Landfill Gas (LFG) Recovery
Padat Domestik PSEL (Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik), SRF (solid
recovered fuel), RDF (refuse derived fuel)
Daur ulang sampah melalui pengomposan dan 3R (kertas, plastik,
14 Mton CO2e 15.5 Mton CO2e
logam, kaca, kulit, kain). Kertas 3R mengurangi emisi GRK TPA,
bahan 3R lainnya mengurangi limbah ke TPA (ekonomi sirkular)
Mengurangi sampah di sumbernya untuk mengurangi jumlah
sampah yang dibuang ke TPA (nol sampah ke TPA pada tahun 2050)
2 Sub Sektor Limbah Pengolahan Limbah Cair Organik dari Industri
Padat dan Limbah 26 Mton CO2e 28 Mton CO2e
Pengolahan Limbah Padat Organik dari Industri
Cair Industri
3 Sub Sektor Limbah Pengelolaan limbah cair domestik
N/A N/A
Cair Domestik
TOTAL 40 Mton CO2e 43.5 Mton CO2e

7
Zero Waste 2050 Untuk Mencapai Near Zero GHG Emissions 2060
Target dan Rencana Aksi Pencapaian NZE 2060 Limbah Padat Domestik
100
90 Others
Lain-lain
80 Open Burning
Million Tonnes Waste

70 Material Inert
Inert Material
60
Sampah masuk
Waste goes to landfill
50
Pengolahan/pemanfaatan lainnya tanpa emisi
Treatment without emission
40
PLTSa/RDF/SRF
Thermal Process/RDF/SRF
30
3R selain3Rkertas
Other activites beside paper recycling
20
10 3R kertas
Paper Recycling
- Pengomposan
Composting
2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060
Target penurunan emisi GRK pada subsektor Limbah Padat Domestik:
a. Zero landfill di 2050 dan tidak ada landfill baru sejak 2030 :
1) Sampah yang di-landfill-kan akan berkurang sejak 2030 menuju ‘zero’ di 2050 (tidak ada sampah yang dibawa ke landfill);
2) Mayoritas dari 53 industri kertas menggunakan kertas daur ulang (tahun 2030 ditargetkan 50% industri menggunakan kertas daur
ulang dalam negeri dan tahun 2040 semua industri menggunakan kertas daur ulang dari dalam negeri)
3) Peningkatan pengolahan sampah yang tidak lagi masuk landfill di luar pengomposan/3R, yaitu PLTSa/RDF/SRF dan lainnya (bahan
baku pupuk organik, biodigester sampah, dan magot untuk sampah biomass serta landfill untuk material inert dalam sampah).
b. Zero open-burning di 2030 (efektif di 2031)
c. Landfill Mining yang dimulai tahun 2025 (tahun 2022 sudah mulai dilakukan di Bantar Gebang)
SKENARIO
Less-Waste-to-Landfill Policy
Pembatasan Plastik Sekali Pakai (kantong plastik, cutlery, dan styrofoam) serta Gaya Hidup Minim Sampah,
melalui:
• Cegah sampah plastik sekali pakai
• Belanja tanpa kemasan
• Habiskan makanan
• Pilah sampah di rumah
• Komposkan sisa makanan di rumah
Peningkatan Recycling rate (sampah kertas, sampah plastik, sampah logam, sampah karet, sampah kaca, dan
sampah tekstil)

Pengembangan rantai daur ulang yang terintegrasi dari hulu ke hilir


Industrialisasi Pengolahan Sampah melalui implementasi teknologi modern dan pengelolaan yang
dilakukan secara profesional:
• Waste to fertilizer
• Waste to electricity
• Waste to energy (RDF)
• Waste to fuel
• Wasto to animal feed
• Waste to material (MRF)
• Waste to biogas
PENANGANAN SAMPAH LAUT
1. Gerakan nasional peningkatan kesadaran para Baseline
pemangku kepentingan Year Land-Based Sea-Based Total of Plastic Waste in
Strategy

2. Pengelolaan sampah yang bersumber dari darat Plastic (Ton) Plastic (Ton) The Sea (Ton)
3. Penanggulangan sampah di pesisir dan laut
2018 538,182.77 77,491.86 615,674.63
4. Mekanisme pendanaan, penguatan kelembagaan,
pengawasan dan penegakan hukum
5. Penelitian dan pengembangan
Dibandingkan dengan baseline Tahun 2018, sampah
plastik yang sudah berhasil dikurangi pada Tahun 2022
TARGET adalah sebesar 35,36%
Mengurangai sampah plastik ke laut sebesar 70% pada tahun
2025 dengan melibatkan 18 Kementerian/Lembaga dengan 59
Kegiatan dan 5 Strategi
UN RESOLUTION 5/14
1. Pertemuan UNEA 5.2 yang dilaksanakan di Nairobi pada 28 Februari sd 2
Maret 2022 yang juga diikuti oleh DELRI, telah menghasilkan satu resolusi
penting terkait to end plastic pollution yang mengamanatkan pembuatan
international legally binding instrument.
2. Resolusi dimaksud bernama End plastic pollution: Towards an international
legally binding instrument dengan nomor dokumen UNEP/EA.5/Res. 14
(adopted on March 7, 2022)
3. Berikut adalah beberapa isu penting dari resolusi tersebut:
a. Secara resmi sampah plastik dinyatakan sebagai polutan baru yang
dapat mencemari lingkungan darat, perairan darat, dan lautan
b. Polusi akibat sampah plastik (plastic pollution) sudah mencapai tingkat
yang tinggi dan meningkat secara cepat pada ekosistem daratan dan
lautan sehingga mengancam lingkungan hidup, kehidupan sosial, dan
pembangunan ekonomi.
c. Plastic pollution secara natural dapat bersifat transboundary, terutama
marine plastic, sehingga butuh kerja sama antarnegara dengan
pendekatan full lifecycle plastic mulai dari desain, produksi, distribusi,
konsumsi, paska konsumsi, dan guna ulang serta daur ulang paska
konsumsi.
d. Pentingnya penerapan circular economy dalam mengakhiri polusi
plastik melalui sustainable design of product and material, reuse,
remanufacture atau recycle untuk menjaga produk atau material dapat
dimanfaatkan terus-menerus (circular) selama mungkin agar
menghemat sumber daya dan mencegah atau mengurangi timbulan
sampah
e. Menggarisbawahi perlunya aksi internasional bersama untuk mengatasi
plastik pollution, maka diperlukan international legally binding
instrument on plastic pollution.
11
TRANSISI DARI EKONOMI LINEAR MENUJU EKONOMI SIRKULAR
Desain
Pemrosesan /Manufaktur

Produk
Ekstraksi dan Konsumsi Pengumpulan Landfill konsumen
Daur ulang
Produksi
Pengumpulan

Dari Ekonomi Linear Ekonomi Sirkular

Konsep Cradle To Grave / End of Pipe Konsep Cradle To Cradle

• Sampah menjadi beban pencemar • Sampah sebagai sumber daya


• Re-design kemasan (less disposable, more recycleable &
• Tidak ada perubahan perilaku minim sampah
reuseable)
• Tidak ada pengurangan sampah di sumber • Mengguna ulang dan mendaur ulang sampah
• Sampah bukan resource • Mencapai sustainable cities and communities (SDG Goal No 11)
• Linier economy (produce-consume-dispose) • Mencapai responsible consumption and production (SDG Goal
No 12)
GAYA HIDUP MINIM SAMPAH
KONSEP PERMENLHK P.75/2019
TENTANG PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH OLEH PRODUSEN

• Kewajiban Pengurangan Sampah kemasan ini dikenakan pada Produsen sektor :


• Manufaktur
• Ritel
• Jasa Makan Minum.
• Melalui Pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) maka Produsen Wajib untuk:
1. Melakukan re-design wadah/kemasannya agar mudah dikumpulkan, bernilai ekonomis dan
dapat di daur ulang menjadi bahan baku kemasan yang sama
2. Menarik dan mengumpulkan kembali sampah kemasannya untuk di daur ulang.
3. Menarik dan mengumpulkan kembali sampah kemasannya untuk di manfaatkan kembali
dengan fungsi yang sama.
• Pada akhir tahun 2029 beberapa jenis plastik sekali pakai akan di phase – out
(misalnya: Styrofoam untuk kemasan makanan, alat makan plastik sekali makan,
sedotan plastic dll). Hal ini sebagai upaya mengatasi sampah dari wadah/kemasan
yang sulit dikumpulkan, tidak bernilai ekonomis dan sulit didaur ulang, serta
menghindari potensi cemaran dari wadah/kemasan berbahan PVC dan PS.
• Melalui peraturan ini, Produsen wajib Menyusun Dokumen Perencanaan
Pengurangan Sampah Kemasannya, dimana implementasinya dilakukan secara
bertahap, diharapkan pada tahun 2029 produsen dapat mengurangi sampah
wadah/kemasannya sebesar 30% sehingga hal ini dapar mendorong tumbuhnya
bisnis berkelanjutan dan iklim ekonomi sirkuler di Indonesia.
RETAIL : TOKO CURAH/BULK STORE 14
PENGURANGAN KEMASAN PLASTIK SEKALI PAKAI
PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH OLEH PRODUSEN PERIODE 2020 - 2029
Jasa Makanan Dan
Manufaktur Ritel
Minuman
• Makanan &
Minuman
Jenis • Restoran
• Consumers Goods • Toko Modern
• Café
Produsen (Kebutuhan • Pusat Perbelanjaan
• Hotel
sehari-hari) • Pasar Rakyat
• Jasa Catering
• Kosmetik &
Personal Care
Target
pengurangan
Jenis Sampah Produk/
Plastik Alumunium Kertas Kaca sampah oleh
Wadah/ Kemasan
Produsen
sebesar 30%
Jasa Makanan Dan
Manufaktur Ritel pada akhir
Minuman
tahun 2029
• Botol PE
Pengurangan • Botol PET • Plastik sekali pakai bahan
Sampah • Produk, kemasan dan/atau wadah • Kantong plastik PS, PP dan PE seperti
Produk/ berbahan PS dan PVC sedotan plastik, alat makan
• Fleksibel plastik PP (saset) sekali pakai
Wadah/ dan minum sekali pakai
• Sedotan Plastik pada kemasan berbahan plastik dan kantong plastik
Kemasan minuman berbahan plastik PP PE
• Kemasan kaleng alumunium • Alat makan dan minum
• Kemasan kaca sekali pakai bahan kertas
• Kemasan kertas/karton 15
PERCEPATAN IMPLEMENTASI PERMEN LHK NO. P.75/2019
MELALUI KEBIJAKAN PEMBATASAN PLASTIK SEKALI PAKAI
DI DAERAH
Sociopreneur dalam Pengelolaan Sampah

176
Nilai omset startup dan atau sociopreneur pengelolaan sampah
1. Salah satu social preneur telah beroperasi sejak tahun 2014 dengan omset saat ini
mencapai 24 Milyar Rupiah per tahun
2. Salah satu social preneur dengan investasi 5 milyar rupiah saat ini memiliki omset
960 juta – 1,2 milyar rupiah per tahun dengan kapasitas sampah terkelola 50 ton per
SOCIOPRENEUR bulan
EKOSISTEM EKONOMI SIRKULAR
Dalam mendukung penerapan Ekonomi Sirkular di Indonesia, perlu memperkuat peran para pelaku di
dalamnya untuk menciptakan ekosistem ekonomi sirkular yang sinergis.

Fasilitas
Masyarakat Produsen Bank Sampah Pengolahan
Sampah

Asosiasi
Industri Daur (ADUPI, ASOBSI, Sektor
SOCIOPRENEUR
Ulang IPRO, Inaplas, Informal
KADIN, etc)
18
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK
Dalam meningkatkan kapasitas daur ulang/pengolahan sampah plastik di Indonesia perlu intervensi berbasis teknologi
yang dikelola secara profesional.

Daur ulang (Recyling)


Contoh:
• Bottle-to-bottle

OPSI TEKNOLOGI Upcycling


PENGOLAHAN Contoh:
SAMPAH PLASTIK • Sampah plastik menjadi furniture
• Sampah plastik menjadi fashion

Teknologi Pirolisis
Waste-to-fuel (chemical)
Pirolisis dilakukan di dalam sebuah reaktor dengan pengurangan
atmosfer (hampa udara) pada temperature hingga 800oC. Limbah
plastik melalui proses pirolisis mampu diubah menjadi feedstock
petrokimia seperti nafta, liquid dan wax seperti hidrokarbon dan
gas serta minyak dasar untuk pelumas.
BEST PRACTICES KEGIATAN DAUR ULANG DI
INDONESIA

PT Veolia Service Indonesia


1. Kapasitas produksi 25.000 ton per tahun recycled PET (rPET) yang telah
memenuhi standar keamanan pangan dan sertifikasi halal.
2. Nilai investasi 600 Milyar Rupiah dengan omset sekitar 400 Milyar Rupiah per
tahun

Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) dan Dynapack Asia


1. Kapasitas untuk mengurangi jumlah resin plastik baru yang digunakan
perusahaan sekitar 25.000 ton per tahun,
2. Nilai investasi AUD 50.51 Million (556,2 Milyar Rupiah ) dengan omset sekitar
371 Milyar Rupiah per tahun

PT Namasindo Plas
Batujajar, Kabupaten Bandung Barat
1. Mendaur ulang 35 ton sampah botol plastik dijadikan 11 juta bakal botol plastik
serta 3000 kemasan galon per harinya.
2. Diperkirakan omset sekitar 200 Milyar Rupiah per tahun
CONTOH INISIASI PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK DI
INDONESIA
1. Exxon
• Exxon Mobil, PT Indomobil Prima Energi (IPE), anak perusahaan dari
Indomobil Group, serta Plastic Energy, menandatangani MoU yang
menyepakati penjajakan implementasi teknologi tata kelola sampah
plastik berskala besar di Indonesia (telah dilakukan penandatanganan
MoU di sela-sela acara G20 di Bali)
• Target kapasitas = 100.000 ton/tahun dengan pembangunan tahap
pertama akan dilakukan pada tahun 2025.
• Menggunakan teknologi Thermal Anaerobic Conversion (TAC)
technology untuk mendaur ulang plastik yang tidak dapat didaur ulang
secara mekanis (end of life (EOL) plastic waste) menjadi TACOIL, materi
yang dapat digunakan untuk memproduksi virgin plastic products.

2. Freepoint Commodities
• Menggunakan teknologi pirolisis untuk mengolah sampah plastik
menjadi petrochemical component (waste-to-fuel).
• Direncanakan akan membangun fasilitas pengolahan sampah plastik
dengan kapasitas 90.000 ton/tahun di 4-5 lokasi di Indonesia.
• Saat ini dalam tahap penjajakan dengan kab/kota di Indonesia.
TERIMA KASIH
Sabtu, 3 Juni 2023

Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai