Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN:


FONDASI DAN IMPLEMENTASI
Workshop Bantuan Teknis Pendampingan Operasional dan Pemeliharaan Infrastruktur Sanitasi 2022
Kamis, 1 September 2022

Ujang Solihin Sidik


Kasubdit Tata Laksana Produsen - Direktorat Pengurangan Sampah
Direktorat Jenderal PSLB3
Tantangan Sampah

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat
31/08/2022Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Uso Sidik - Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK 2
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Status Pengelolaan Sampah/Waste Management State 2021 vs Target 2025
Indeks Kinerja Pengelolaan Sampah (IKPS) 2021
30,000,000 1.2

Target 2024 71.00


25,000,000 100% 1

20,000,000 0.8 Nasional 50.06


65%
70%
15,000,000 0.6 Kota Kecil 34.35
49%

10,000,000 35% 0.4 Kota Sedang 48.26


30%
5,000,000 16% 0.2 Kota Besar 57.75
0%
- 0 0
Kota Metropolitan 59.86
Timbulan sampah/ Pengurangan sampah/ Penanganan sampah/ Sampah terkelola/ Sampah tidak
waste generation waste reduction waste handling managed waste terkelola/ unmanaged
waste 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Status dan Target/State and Target 2020, 2021, 2025
100%
100%
90%
80% 70%
70% 65% 65%
60%
49%
50%
40% 35% 35%
30% 28%
30%
20%
16%
8%
10% 0%
0%
Pengurangan Penanganan Sampah Sampah tidak
sampah/waste reduction sampah/waste handling terkelola/managed terkelola/unmanaged
waste waste

Status/State 2020 Status/State 2021 Target 2025

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
HIRARKI PENGELOLAAN SAMPAH:
Fondasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

POLA PIKIR PENGELOLAAN SAMPAH YANG


BENAR:
• HIRARKI PALING ATAS, PALING MULIA
• HIRARKI PALING ATAS, NOL/MINIMUM
DAMPAK
• HIRARKI PALING ATAS PALING MURAH DAN
EFEKTIF
• CEGAH-PILAH-GUNA/DAUR ULANG-OLAH
• HARUS LEBIH BANYAK SAMPAH DICEGAH
DAN DIOLAH DARIPADA DITIMBUN
• DAUR ULANG DAN WTE TIDAK CUKUP JADI
SOLUSI, APALAGI HANYA LANDFILL

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Target & Indikator Pengelolaan Sampah Nasional

1. PENURUNAN WASTE
GENERATION PER CAPITA
2. PENINGKATAN DAUR ULANG &
30% PENGURANGAN GUNA ULANG DI SUMBER
SAMPAH PADA 2025
3. PENURUNAN JUMLAH SAMPAH
YANG MASUK TAHAP
PENANGANAN SAMPAH

PENGURANGAN
SAMPAH LAUT 70%
PADA 2025
1. PENINGKATAN JUMLAH
SAMPAH TEROLAH MENJADI
KOMPOS, BIOGAS, BAHAN
BAKU DAUR ULANG & SUMBER
70% PENANGANAN ENERGI

SAMPAH PADA 2025 2. PENURUNAN JUMLAH SAMPAH


DITIMBUN DI TPA
3. PENURUNAN SAMPAH
TERBUANG KE LINGKUNGAN

PERPRES 83/2018 PENANGANAN


PERPRES 97/2017 JAKSTRANAS SAMPAH LAUT

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kebijakan dan Program Pengelolaan Sampah Nasional

• UU 18/2008 • UN Environment
• UU 23/2014 • UNEA
• Perda • 3R Regional Forum Asia Pacific
• ASEAN Working Group on Environmentally
• PP 81/2012
Kerja Sama Sustainable City
• PP 27/2020 •
• 4 Perpres NSPK Internasional •
JICA Japan
Danida Danish Government
• Beberapa Permen • Netherland Government
• Pedoman • The World Bank
• Label lingkungan • European Union
• Penegakan aturan • GPAP/NPAP

• Pengurangan sampah dari pelaku usaha ritel


• Pengurangan sampah dari pelaku usaha
pemegang merek
Peningkatan Kinerja Kebijakan & • Pengurangan sampah dari pelaku usaha hotel,
restoran, dan cafe
Pengelolaan Sampah Program
Tanggung Jawab
• Pengembangan Pilot Project Produsen
• Subsidi dan insentif: DAK/DID/BLPS
• Infrastruktur Hijau
• Peningkatan kapasitas/bantuan teknis • Adiwiyata
• Fasilitasi TPS3R dan PDU • Hari Perduli Sampah Nasional (HPSN)
• Fasilitasi pembangunan/rehabilitasi TPA • Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional
• Monev melalui Adipura • Pelibatan LSM/komuitas
• Teknologi & inovasi • Mass media covering
• Penelitian & pengembangan Tanggung Jawab Publik • Public campaign
• Penghargaan Melalui KIE • River & Coastal Clean-up
• Seminar & exhibition
• Dialog & talk show
• Publication material
• Social media channeling

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pengelolaan Sampah Antara Idealita vs Realita

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pengelolaan Sampah Ideal dan Berkelanjutan
UP-STREAM MID-STREAM DOWN-STREAM
• Pembatasan (pelarangan & phase out) PSP Sistem formal penanganan sampah oleh Sistem formal penanganan sampah
• Cukai PSP Pemda atau bermitra dengan bisnis: oleh Pemda atau bermitra dengan
• Zero/less waste lifestyle -> perilaku minim • Pemilahan sampah bisnis:
sampah • Pengumpulan sampah terpilah • End of pipe solution -> sanitary
• Kurban asyik tanpa sampah plastik dan • Pengangkutan sampah terpilah landfill dengan atau tanpa
mudik asyik tanpa sampah plastik • Pengolahan sampah -> komposting skala methane capture
• Less waste event kota/bisnis, anaerobic digestion skala
• Eco-office, eco-school, eco-pesantren kota/bisnis, industri daur ulang, sampah
• Kewajiban produsen -> design for menjadi sumber energi panas/listrik,
environment -> recyclable, reusable, RDF
returnable, refurbishable, refillable, more
durable, modular system Kewajiban Produsen:
• Daur ulang di sumber -> komposting, • Skema take-back untuk daur ulang dan
anaerobic digestion, maggot BSF, Eco guna ulang
Enzyme, bank sampah, sedekah sampah
upcycle, sampah jadi BBM, sampah jadi
bahan bangunan
• Guna ulang di sumber -> food bank, cloth
bank, second-hand market, pakan ternak

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
UU 18/2008
Pasal 15

PP 81/2012
Pasal 12-15

PERPRES
83/2018
PERPRES
97/2017
PERMEN LHK
P.75/2019

KOMITMEN GLOBAL
(SDG, UN RESOLUTIONS, G20,
EAS, ASEAN)

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
KONSEP PERMENLHK P.75/2019
TENTANG PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH OLEH PRODUSEN

• Kewajiban Pengurangan Sampah kemasan ini dikenakan pada Produsen sektor :


• Manufaktur
• Ritel
• Jasa Makanan Minuman.
• Melalui Pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) maka Produsen Wajib untuk:
1. Melakukan re-design wadah/kemasannya agar mudah dikumpulkan untuk diguna ulang, mudah
dikumpulkan, bernilai ekonomis dan dapat di daur ulang menjadi bahan baku kemasan yang
sama sebagai upaya menerapkan ekonomi sirkuler, dan menjual produk/jasa tanpa
kemasan/wadah serta phase out produk/kemasan bermasalah.
2. Menarik dan mengumpulkan kembali sampah kemasan paska konsumsi untuk didaur ulang.
3. Menarik dan mengumpulkan kembali kemasan guna ulang untuk dimanfaatkan kembali.
• Pada akhir tahun 2029 beberapa jenis plastik sekali pakai akan di phase – out (misalnya, Styrofoam
untuk kemasan makanan, alat makan plastik sekali makan, sedotan plastic, kantong belanja plastik,
kemasan multilayer, kemasan berukuran kecil, dll). Hal ini sebagai upaya mengatasi sampah dari
wadah/kemasan yang sulit dikumpulkan, tidak bernilai ekonomis dan sulit didaur ulang, serta
menghindari potensi cemaran dari wadah/kemasan berbahan PVC dan PS.
• Melalui peraturan ini, Produsen wajib Menyusun Dokumen Perencanaan Pengurangan Sampah
Kemasannya, dimana implementasinya dilakukan secara bertahap, diharapkan pada tahun 2029
produsen dapat mengurangi sampah wadah/kemasannya sebesar 30% sehingga hal ini dapat
mendorong tumbuhnya bisnis berkelanjutan dan ekonomi sirkuler di Indonesia.

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Direktorat Pengurangan Sampah
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
PHASE OUT 1 JAN 2030 RE-DESIGN
• Kemasan berbahan PVC dan PS • Menggunakan bahan yang dapat
• Kemasan sachet ukuran <50 ml atau didaur ulang atau diguna ulang
<50 gr • Menggunakan bahan hasil daur ulang
• Sedotan plastik dedicated (50% recycled content)
• Kantong belanja plastik • Menghilangkan label dan seal plastik
• Alat makan dan minum sekali pakai • Menggunakan bahan baku mono
(single-use cutlery) termasuk piring, material (monolayer)
gelas, sendok, garpu, sedotan, dan • Warna kemasan minuman berbahan
wadah plastic foam. PET bening atau kebiru-biruan (bluish)
• Mengatur minimum size berbagai
jenis kemasan

PENANDA KEMASAN SKEMA TAKE-BACK


• Mudah dikomposkan (compostable) Kewajiban take-back produk/kemasan
EKOLABEL • Mudah didaur ulang (recyclable) paska konsumsi untuk didaur ulang
• Mudah diguna ulang (reusable)

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Direktorat Pengurangan Sampah
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Perkembangan Kebijakan Pembatasan Plastik Sekali Pakai Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Daerah
di Daerah
100 2
93
90

80

70 72 35

60 60
57
50

40
56
30

20 21

10
6
0 1
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Provinsi Kabupaten Kota

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Fasilitasi Pilot Project Pelaksanaan Permen LHK P.75/2019

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai