MULTILATERAL MEETING
Penyusunan RKP 2017
BIDANG PEMBANGUNAN PERKOTAAN
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
KELUARAN
1. Keluaran yang diharapkan yaitu kesepakatan terhadap sasaran prioritas nasional dan arah
kebijakan prioritas nasional
2. Masukan untuk Program Prioritas (Level 1) dan Kegiatan Prioritas (level 2) yang memerlukan
dukungan lintas K/L (Form A)
3. Sebagai bahan dasar dalam pembahasan Bilateral Meeting, yaitu pembahasan Form B – E.
2
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017
(HASIL SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016)
Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/L yang
dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada Biro Perencanaan.
Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas
untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow function, tetapi
money follow program prioritas. Tidak perlu semua tugas dan fungsi (tusi) harus dibiayai
secara merata.
Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi rakyat.
Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih, dan
seterusnya. 3
PENDEKATAN PEMBANGUNAN:
HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI, DAN SPASIAL
Holistik- Tematik: Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kedaulatan Pangan, perlu
koordinasi multi kementerian, yaitu antara lain Kementan, KemenPUPR, Kemen ATR, dan
Kemen KLH, KemenPerdagangan serta Pemerintah Daerah.
4
KONDISI KOTA DAN KAWASAN PERKOTAAN
5
Urbanisasi Desa ke Kota
Tingkat pertumbuhan penduduk di perkotaan 2,75% pertahun, lebih besar dari nasional 1,17% per tahun.
60 67.66
63.84
50 59.35
54.19
40 48.39
30
51.61 45.81
20 40.65 36.16 32.34 28.11
10 24.23 20.74 17.63
0
2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045
Sumber: Diolah dari BPS, 2014
Tahun
Persentase Penduduk Perkotaan Persentase Penduduk Perdesaan
7
Peran Kota-Kota
dalam Pertumbuhan Ekonomi
90,000
80,000
76,523
Metropolitan 70,000 67,706
60,000 60,807
54,193
50,000
46,471
40,000 39,737 Metropolitan
36,632 36,978
33,202 33,027
30,000 29,710 30,089 Besar
27,529 26,599
23,912
20,000 19,965 Sedang
16,156 17,822
13,149 14,622
10,000 Kecil
0
2009 2010 2011 2012 2013
Metropolitan 46,471 54,193 60,807 67,706 76,523
Besar 23,912 26,599 30,089 33,027 36,978
Sedang 27,529 29,710 33,202 36,632 39,737
Kecil 13,149 14,622 16,156 17,822 Sumber
19,965 : BPS, 2009-2013
26%
49%
Kawasan
Perkembangan JUMLAH KOTA Sedang di Indonesia 2005-2025 bercirikan Ibu Kota
perkotaan Kabupaten
• Sampai dengan tahun 2012, pertumbuhan kota rata- di Kabupaten
rata mencapai 19% per tahun;
• Kota-kota sedang dengan jumlah penduduk 100.000-
500.000 jiwa (kota sedang) merupakan kota dengan
proporsi terbesar, yang tersebar di luar Jawa.
Sumber: Diolah dari Kabupaten/Kota Dalam Angka 2007-2012
Kualitas dan
Kemiskinan, produktivitas
Kesenjangan Rendahnya daya saing,
Pemenuhan Standar Masalah Sosial, sumberdaya
MULTISEKTOR
POTENSI GEOGRAFI DAYA SAING GLOBAL
SOSIAL-BUDAYA INKLUSIF, TANGGUH DAN
tantangan
tantangan BERKELANJUTAN
Baseline
2015 2025 2035 2045
14
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN
TAHUN 2015 - 2019
MISI PEMBANGUNAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI SASARAN PEMBANGUNAN
PERKOTAAN NASIONAL PERKOTAAN PERKOTAAN 2015 - 2019
Meningkatkan pemerataan pembangunan kota- Pembangunan 5 Kawasan
kota sesuai peran dan fungsinya dalam Sistem 1. Mewujudkan sistem perkotaan Metropolitan baru di luar Pulau Jawa
Perkotaan Nasional
untuk pengurangan – Bali
kesenjangan
Peningkatan peran dan fungsi TUJUAN
Mengembangkan prasarana dan sarana dalam 2. Membangun kota yang aman, sekaligus perbaikan manajemen
memenuhi Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) 1. Mewujudkan
nyaman, dan layak huni dan pembangunan di 7 Kawasan
terpenuhinya standar Perkotaan Metropolitan yang sudah kota
Membangun hunian kota yang layak, aman dan pelayanan perkotaan (SPP)
ada berkelanjutan
nyaman, berbasis lingkungan , sosial dan budaya yang berdaya
yang beragam 3. Mengembangkan kota hijau Optimalisasi 20 kota otonom saing
yang berketahanan iklim dan berukuran sedang di Luar Jawa
2. Mengurangi
sebagai PKN/PKW dan penyangga
Mengendalikan ruang dan kegiatan bencana urbanisasi di Luar Jawa kesenjangan
pembangunan kota, dengan menjaga daya
dukung dan daya tampung lingkungan 4. Mengembangkan kota cerdas AntarWilayah
yang berdaya saing dan desa-kota
Pembangunan 10 Kota Baru
Membangun kegiatan perekonomian dan
berbasis teknologi dan TIK
masyarakat kota berdaya saing yang produktif,
kreatif dan inovatif, efisien serta berbasis IT 5. Meningkatkan kapasitas
Upaya perwujudan keterkaitan desa-
pengelolaan kota yang kota dilakukan dengan memperkuat
Perwujudan tata kelola dan kelembagaan
transparan, akuntabel, 39 pusat-pusat pertumbuhan,
pemerintah yang transparan, akuntabel, dan partisipatif, dan profesional meliputi 27 pusat tersebar di KTI dan
partisipatif. 12 pusat tersebar di KBI
15
SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PERKOTAAN
NASIONAL
Bidang Pembangunan Perkotaan dalam RPJMN 2015-2019
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Optimalisasi kota otonom 3 Kota Otonom 5 Kota Otonom Sedang 10 Kota Otonom 15 Kota Otonom 20 Kota Otonom
Sedang Sedang Sedang Sedang
berukuran sedang di Luar
Jawa sebagai PKN/PKW dan
penyangga urbanisasi di
Luar Jawa
Pembangunan 10 Kota Baru 2 kota baru 2 kota baru 2 kota baru 2 kota baru 10 Kota Baru
16
5 Program Prioritas
19 Kementerian/Lembaga
Level 1 Kegiatan
Mewujudkan Kementerian Perhubungan
Kementerian PU PR
Sistem Kementerian ATR
Perkotaan
Kementerian Dalam
Negeri
Kementerian ATR
Meningkatkan Kementerian Kesehatan
Pemenuhan Kementerian Pendidikan Dasar
kapasitas dan Kebudayaan
pengelolaan standar
Kementerian Sosial
kota pelayanan PU dan PR
Pembangunan perkotaan Kementerian Perlindungan
Perkotaan “ Kota (SPP) Wanita dan Anak
Kementerian lingkungan Hidup
Layak huni, Kota dan Kehutanan
Hijau Berketahanan,
kota pintar Berdaya
Saing”
Mengembangkan
Mengembangkan Kementerian PU dan PR
Kementerian Komunikasi dan kota hijau yang Kementerian Kehutanan dan
kota cerdas yang
Informatika berketahanan Lingkungan Hidup
PU dan PR berdaya saing Kementerian Perhubungan
iklim dan
Kementerian Perindustrian dan berbasis TIK
bencana
18
Kegiatan Prioritas 1:
Perwujudan Sistem Perkotaan
Level 2 Kegiatan
Kementerian PUPR
Pengaturan Kementerian Agraria dan Pertanahan
KSN
Perkotaan
Perwujudan
0
Sistem Perkotaan
Nasional
Peningkatan
Konektivitas
dan
pengembanga Kementerian Perhubungan
n PKN, PKW, Kementerian PUPR
dan Kawasan
Strategis
lainnya 19
Kegiatan Prioritas 2:
Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan
Level 2 Kegiatan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Kebudayaan
Tersedianya Kementerian Sosial
sarana dan Kementerian PUPR
Kementerian Perlindungan Wanita dan Anak
prasarana BNPB
dasar Kemendagri
perkotaan
Peningkatan
pelayanan Kementerian Pendidikan dan
Kementerian Sosial Penanggulangan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan Kemiskinan
kesehatan, Kementerian Kesehatan
dan Kebudayaan Perkotaan pendidikan, Kementerian Sosial
Pemenuhan dan sosial Kementerian Ristek Dikti
Standar budaya
Pelayanan
Perkotaan
Level 2 Kegiatan
Penataan, Kementerian PUPR
Pengelolaan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pemanfaatan Kementerian ATR
ruang dan BNPB
kegiatan
perkotaan yang
efisien dan
berkeadilan
Sistem membangun
Kementerian Lingkungan
informasi ketahanan Hidup dan Kehutanan
Kementerian Lingkungan kualitas kota BNPB
Hidup dan Kehutanan lingkungan BPPT
Mengembangkan (urban Kementerian ATR
BPPT perkotaan resilience)
kota hijau yang
berketahanan
iklim dan
bencana
Level 2 Kegiatan
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Pariwisata
Kementerian Perdagangan
city branding Kementerian KUKM
Mengembangkan
kota cerdas yang
berdaya saing dan
berbasis TIK
Untuk mendorong
keterkaitan desa-
kota
22
Kegiatan Prioritas 5:
Kapasitas Pengelolaan Kota
Level 2 Kegiatan
Kementerian Dalam Negeri
sistem, Kementerian PUPERA
peraturan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
prosedur BNPB
Kota
Berkelanjutan
basis data
Meningkatkan
Kementerian Dalam Negeri informasi
kapasitas Kementerian Dalam Negeri
Kementerian PUPR dan peta
BNPB pemimpin
perkotaan
BIG Meningkatkan kota
yang terpadu
kapasitas
pengelolaan
kota
Memperkuat
Membangun dan
Badan
mengembangkan
Koordinasi
kelembagaan
Kementerian Dalam Negeri Pembangunan
dan kerjasama Kementerian Dalam Negeri
Kawasan Kementerian Sosial
pembangunan
Perkotaan
antar kota
Metropolitan
23
FORM KESEPAKATAN KEMENTERIAN
Ceklis Kesepakatan
Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas Perubahan Hasil kesepakatan
Sepakat Tidak Sepakat
1.1 Perwujudan Sistem 1.1.1 Pengaturan KSN Perkotaan
25
LAMPIRAN :
LOKASI PRIORITAS PEMBANGUNAN
PERKOTAAN
26
SASARAN PRIORITAS PERKOTAAN
NO LOKASI PRIORITAS KAWASAN PERKOTAAN METROPOLITAN BARU LOKASI PRIORITAS KOTA
NO
SEDANG
Kawasan Perkotaan PATUNGRAYA AGUNG:
1 Kota PAlembang, Kab. Banyuasin (Kec. beTUNG), Kab. Ogan Ilir (Ibu kota kabupaten IndRAlaYA), Kab. 1 Jayapura
Ogan Komering Ilir (Ibu Kota Kabupaten Kayu AGUNG) 2 Sorong
Kawasan Perkotaan PALAPA 3 Ternate
2
Kota PAdang, Kab. Padang Pariaman (Kec. Lubuk Alung-LA) , Kota PAriaman 4 Ambon
Kawasan Perkotaan BANJARBAKULA 5 Bitung
3
Kota BANjarmasin, Kab. BanJARbaru, Kab. BAnjar, Kab. BaritoKUala, Kab. Tanah LAut
Kawasan Perkotaan BIMINDO 6 Gorontalo
4 Kota BItung, Kab.MINahasa Utara, 7 Palu
Kota ManaDO. 8 Kendari
Kawasan Perkotaan Mataram Raya 9 Palopo
5
Kota Mataram, Kab.Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah
10 Bau-Bau
11 Singkawang
NO LOKASI PRIORITAS KAWASAN PERKOTAAN METROPOLITAN YANG SUDAH ADA
12 Palangkaraya
Kawasan Perkotaan JABODETABEK: 13 Banjarmasin
1 Kota Jakarta, Kab. Bogor, Kota Bekasi, Kab. Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Kab. Bekasi, Kota
14 Banjar Baru
Tangerang Selatan, Kota Bogor.
Kawasan Perkotaan BANDUNG RAYA: Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota 15 Tarakan
2
Cimahi, Kab. Majalengka, Kab. Sumedang. 16 Mataram
Kawasan Perkotaan KEDUNGSEPUR: 17 Bima
3
Kota Semarang, Kab. Kendal, Kota Salatiga, Ungaran, Kab. Demak, Purwodadi. 18 Kupang
Kawasan perkotaan GERBANGKERTOSUSILA:
4 Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, Kab. Mojekerto, Kab. Lamongan, Kab. Bangkalan, Kota 19 Lhokseumawe
Mojekerto. 20 Payakumbuh
Kawasan Perkotaan MEBIDANGRO: 21 Tanjung Pinang
5
Kota Medan, Binjai (Ibukota Kab. Langkat), Kab. Deli Serdang, Kab. Karo. 22 Tebing Tinggi
Kawasan Perkotaan SARBAGITA: 23 Dumai
6
Kota Denpasar, Kab. Badung, Kab. Gianyar, Kab. Tabanan.
Kawasan Perkotaan MAMINASATA: 24 Lubuklinggau 27
7
Kota Makassar, Kab. Maros, Sungguminasa (Ibukota Kab. Gowa), Kab. Takalar.
FOKUS PRIORITAS PEMBANGUNAN PERKOTAAN
28
LAMPIRAN :
PERAN DAN KONTRIBUSI PER
KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM
PEMBANGUNAN PERKOTAAN
29
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
Mewujudkan Sistem Pengaturan KSN Perkotaan Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Perkotaan Pemanfaatan Ruang
Meningkatkan Kapasitas Sistem, peraturan dan Program Perencanaan Tata Ruang dan Perencanaan Tata Ruang
Pengelolaan Kota prosedur Kota Berkelanjutan Pemanfaatan Ruang
30
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Program Prioritas Kegiatan Prioritas Program K/L Kegiatan K/L
Mewujudkan Sistem Perkotaan Peningkatan Program Pengelolaan dan Pembangunan dan Pengelolaan
Konektivitas Penyelenggaraan Transportasi Darat Prasarana Perhubungan Darat
Program Pengelolaan dan Penyediaan sarana transportasi Laut
Penyelenggaraan Transportasi Laut antar PKSN
Program Pengelolaan dan Pembangunan, Rehabilitasi dan
Penyelenggaraan Transportasi Udara Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara
31
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Program Prioritas Kegiatan Prioritas Program K/L Kegiatan K/L
Mewujudkan Sistem Peningkatan Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah Pengembangan Kawasan Perkotaan
Perkotaan Konektivitas
Program Penyelenggaraan Jalan Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional
Program Penyelenggaraan Jalan Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional
Pemenuhan Standar Tersedianya sarana Program Pembinaan Dan Pengembangan Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman
Pelayanan Perkotaan permukiman Infrastruktur Permukiman
(SPP) untuk
Program Pembinaan Dan Pengembangan Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan
Mewujudkan Kota yang
Infrastruktur Permukiman
Aman, Nyaman dan
Program Pembinaan Dan Pengembangan Pembinaan dan Pengembangan Air Minum
Layak Huni, serta
Infrastruktur Permukiman
Tertata Baik
Tersedianya sarana Program Pembinaan Dan Pengembangan Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
dan prasarana Infrastruktur Permukiman
dasar perkotaan Program Pengelolaan Sumber Daya Air Konservasi, Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengaman
Pantai
Program Pembinaan Dan Pengembangan Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Infrastruktur Permukiman
Program Pembinaan Dan Pengembangan Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Infrastruktur Permukiman
Program Pengelolaan Sumber Daya Air Konservasi, Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengaman
32
Pantai
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Program Prioritas Kegiatan Prioritas Program K/L Kegiatan K/L
Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) Tersedianya sarana dan prasarana dasar Program Bina Administrasi Kewilayahan Pembinaan dan Pengembangan Kawasan,
untuk Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan perkotaan Perkotaan dan Batas Negara
Layak Huni, serta Tertata Baik
Mengembangkan Kota Cerdas yang Berdaya Saing City Branding Program Bina Otonomi Daerah Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian
dan Berbasis TIK Perangkat Daerah
Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Kota Sistem, peraturan dan prosedur Kota Program Perencanaan Tata Ruang dan Perencanaan Tata Ruang
Berkelanjutan Pemanfaatan Ruang
Program Bina Administrasi Kewilayahan Pembinaan dan Pengembangan Kawasan,
Perkotaan dan Batas Negara
Meningkatkan kapasitas pemimpin kota Program Bina Otonomi Daerah Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian
Perangkat Daerah
Membangun dan mengembangkan Program Bina Administrasi Kewilayahan Pembinaan dan Pengembangan Kawasan,
kelembagaan dan kerjasama pembangunan Perkotaan dan Batas Negara
antar kota
Membentuk dan Menguatkan status Badan Program Bina Administrasi Kewilayahan Pembinaan dan Pengembangan Kawasan,
Koordinasi Pembangunan Kawasan Perkotaan dan Batas Negara
Perkotaan Metropolitan
Basis data informasi dan peta perkotaan Program Bina Administrasi Kewilayahan Pembinaan dan Pengembangan Kawasan,
yang terpadu Perkotaan dan Batas Negara 33
BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO (BPLS)
34
KEMENTERIAN SOSIAL
Mengembangkan Kota Cerdas yang Pembangunan kapasitas masyarakat Program Pemberdayaan Sosial Pemberdayaan Sosial Perorangan,
Berdaya Saing dan Berbasis TIK yang inovatif, kreatif dan produktif Keluarga dan Kelembagaan
Masyarakat
35
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Mengembangkan Kota Cerdas Pembangunan kapasitas Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Penyediaan Layanan Kursus dan
yang Berdaya Saing dan masyarakat yang inovatif, Pendidikan Masyarakat Pelatihan
Berbasis TIK kreatif dan produktif Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Penyediaan Layanan Kursus dan
Pendidikan Masyarakat Pelatihan
36
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Mengembangkan Kota Hijau Green waste Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Pengelolaan Sampah
yang Berketahanan Iklim dan
Bencana Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Pengelolaan Sampah
37
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
38
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Mengembangkan Kota Cerdas Penggunaan Teknologi Program Pengembangan Aplikasi Informatika Pembinaan dan Pengembangan E-
yang Berdaya Saing dan Informasi dan Komunikasi Bisnis
Berbasis TIK (TIK) Program Pengembangan Aplikasi Informatika Pembinaan dan Pengembangan E-
Government
Mengembangkan Kota Cerdas Pembangunan kapasitas Program Pengembangan Informasi dan Pelayanan Informasi Kenegaraan
yang Berdaya Saing dan masyarakat yang inovatif, Komunikasi Publik Melalui Media Publik
Berbasis TIK kreatif dan produktif Program Pengembangan Informasi dan Pelayanan Informasi Kenegaraan
Komunikasi Publik Melalui Media Publik
39
KEMENTERIAN KESEHATAN
40
FOKUS PEMBANGUNAN PERKOTAAN
41
TERIMA KASIH
42