80,00
71,19 72 71,85
70 69,81 71,10 68 67,91
70,00
60 59,76 60
60,00 59,86
40,00
30,00
20,76
20,00
17,17
10,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
MANDAT UU 6/2014
KOORDINASI
Pengelolaan Dana yang cukup besar Target Penggunaan Dana Desa 2023 Sebesar 70 T disinkronisasikan dengan Prioritas Nasional,
memerlukan pengawasan kolaboratif utamanya untuk:
terhadap pengelolaan keuangan,
pembangunan, dan aset desa sehingga Program perlinsos dan kemiskinan Mendukung ketahanan
pemanfaatan dapat sesuai kebutuhan ekstrem BLT Desa maksimal 25% pangan dan hewani 20%
desa
Siklus Pengelolaan
7 Sumber Keuangan Desa
Keuangan Desa
PERENCANAAN PENGANGGARAN
Peningkatan Kualitas
Belanja Desa
Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan pemerintahan,
PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN pembangunan dan
kemasyarakatan, kemampuan
lembaga kemasyarakatan di desa
dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian pembangunan
Dana Desa sesuai dengan kebutuhan dan
PERTANGGUNG
adalah Dana yang bersumber dari APBN yang PELAPORAN potensinya
JAWABAN
diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui APBD
kabupaten/kota. pemberdayaan masyarakat
PENGAWASAN
Kemenko PMK
Malaksanakan Koordinasi, Sinkronisasi, dan Sinergitas Data Desa Untuk Meningkatkan Kualitas Pembangunan Desa
pengendalian kebijakan Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
Data dan informasi yang tepat, cepat dan akurat sangat diperlukan
Kemendagri dalam proses koordinasi, pengambilan keputusan atau penyusunan
rekomendasi kebijakan.
Pembinaan dan pengawasan Pengelolaan Kebijakan Pemerintah harus selalu didasari oleh data yang valid
Keuangan Desa berdasar Permendagri 20/2018 dan presisi serta berbasis fakta. Perbedaan data lintas
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa kementerian/lembaga bisa menghasilkan kebijakan yang tidak tepat.
Diperlukan kesamaan pemahaman hingga tingkat Desa "pentingnya
Kemenkeu membangun desa berbasis data“ dan penguatan kapasitas SDM
pengelola dan pengguna data.
Pembinaan Pengelolaan DD dan Penetapan Diperlukan sistem/mekanisme berjenjang pelaporan penggunaan
Rincian DD yang berasal dari APBN APBDes termasuk dana desa agar koordinasi program kegiatan dan
pembinaan dapat lebih efektif
Kemendesa PDTT Perlunya Satu Data Desa, untuk:
1. Mengetahui capaian target RPJMN 2020-2024.
Fokus Kebijakan Prioritas Penggunaan DD melalui 2. Mengetahui profil dan potensi Desa dan program sampai ke Desa.
Permendesa PDTT setiap tahun 3. Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa.
4. Inventarisasi aset desa dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa,
5. Integrasi spasial pembangunan wilayah
BPKP
Mengawal Pemerintah Desa untuk
melaksanakan Siklus Pengelolaan Keuangan
Desa secara Akuntabel
Sumber data:
• OM-SPAN Kementerian Keuangan,
• SISKEUDES Kementerian Dalam Negeri, BPKP
• MonevDD, Kemendesa PDTT.
Keterlambatan penyusunan APBDes dikarenakan informasi Pagu Melakukan Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan K/L di pusat
Dana Desa yang di dapatkan baru pada akhir tahun setiap bulan
Permasalahan internal Penyelenggaraan pemerintahan Desa (Efek Pemantauan pelaksanaan kebijakan dana desa di lapangan Bersama
Politik di tingkat Desa); dengan Pemprov, Kab, dan Desa dalam inventarisasi masalah di
lapangan dan mendorong penyerapan DD
Penyaluran Dana Desa Reguler dan BLT Desa tidak bisa simultan
(menunggu salah satu dicairkan) Mendorong Pemda Prov, Kab/Kota membentuk Tim BinWas
(Pembinaan dan Pengawasan) penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Kehati-hatian pemerintah Kabupaten dalam memfasilitasi Desa yang
sedang terjadi permasalahan hukum. Dukungan Pemerintah Daerah dan Koordinasi Lintas OPD untuk
memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan
Pengajuan BLT DD di beberapa Desa masih menunggu proses dana desa dalam percepatan target RPJMN 2020-2024.
penyesuaian Peraturan Kepala Desa terkait perubahan data Keluarga
Penerima Manfaat (terjadi tumpang tindih dengan penerima Mendorong Kepatuhan Pemda melaksanakan Permendagri no. 20
Bantuan Sosial dari Kemensos). tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa Laporan
Konsolidasi Pelaksanaan APBDes paling lambat minggu ke-2 Agustus
Beberapa desa sudah mengajukan dokumen pengajuan Salur DD
(Proses Verifikasi di tingkat Kabupaten) akan tetapi terkendala
keterbatasan SDM pengampu.