Sugito, S.Sos.,
Rapat Koordinasi Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD):
“Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa dan Sistem Akuntabilitas Sosial”
M.H
Direktur Jenderal
Pembangunan Desa dan
Perdesaan
HAKIKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN DESA
Agar Desa menjadi kuat, maju, mandiri, demokratis dan sejahtera, maka Desa harus berdaya dalam menjalankan
kewenangannya, fokus pada penyelesaian permasalahan yang menghambat pencapaian kemandirian Desa dan
mengembangkan/ mengoptimalkan potensi Desa, sehingga terjadi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
serta pengurangan kemiskinan di Desa.
PEMERINTAHAN PEMBANGUNAN
Efektif, Profesional, Peningkatan Kualitas Hidup
Transparan dan Akuntabel Manusia, Penanggulangan
Kemiskinan, dan Kesejahteraan
PEMBERDAYAAN KEMASYARAKATAN
Kesadaran, Kapasitas, dan Kerukunan, Kegotong-
Prakarsa Lokal royongan, solidaritas,
swadaya, kebersamaan
2
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA (UU 6/ 2014)
Kewenangan lebih besar kepada Desa dalam kesatuan kewenangan, perencanaan,
penganggaran, dan pelaksanaan pembangunan di Desa berdasar asas Rekognisi dan
Subsidiaritas.
3
DANA DESA
4
HAL YANG PERLU
DIKEMBANGKAN DAN DISIAPKAN PERMODALAN
5
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA DAN
PERDESAAN KEPADA PENCAPAIAN SDGS DESA
PERMENDESA PDTT NO. 21 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN DESA DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
SDGs Desa merupakan upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan.
SDGs Desa sebagai intrumen pembaharuan pembangunan desa, yang mengarahkan penajaman kebijakan
perencanaan dan pembangunan desa dalam percepatan peningkatan kualitas hidup manusia, peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan
NO ONE LEFT
BEHIND MENGURANGI
KESENJANGAN DAN
MENJAMIN PEMERATAAN
6
DATA PERKEMBANGAN
STATUS DESA (IDM TAHUN 2022)
34,180
33,902
22,993
20,249
14,003
9,584
4,982
6,238
3,609
174
7
SDGs DESA SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA
8
PENGARUSUTAMAAN SDGs DESA
DALAM PEMBANGUNAN DESA
Perlunya perubahan paradigma pembangunan Desa pada pemikiran,
sikap dan perilaku, agar seluruh rencana kerja yang disusun
menghasilkan output dan outcome yang optimal. Semua kebijakan dan
program pembangunan Desa harus dilakukan berbasis pada
kebutuhan dan masalah.
SDGs Desa bertujuan memperjelas arah pembangunan Desa,
mempermudah praktik pelaksanaannya di lapangan serta
mempermudah pengukuran hasil manfaat dan dampak pembangunan
Keuangan Kinerja
(efektif, efisien,
dan ekonomis)
9
Seluruh warga Desa harus berpartisipasi
PELAKSANAAN aktif dalam pelaksanaan pembangunan
PEMBANGUNAN DESA Desa mulai dari perencanaan, implementasi,
hingga ke tahapan evaluasi.
Pembangunan desa dilaksanakan dengan tahapan:
pendataan desa, perencanaan pembangunan desa, Dengan demikian, program dan kebijakan
pelaksanaan pembangunan desa, dan pertanggung yang dilaksanakan dapat dimanfaatkan
jawaban pembangunan desa. sebaik mungkin untuk kesejahteraan warga
desa serta mencegah korupsi di level Desa.
Perencanaan pembangunan desa dilaksanakan secara
partisipatif, dan disusun berdasarkan data dan informasi
yang tersaji dalam Sistem Informasi Desa.
10
KETAHANAN PANGAN DI DESA
11
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 12
Peran kelembagaan
Kemiskinan struktural (pemerintah/masyarakat) yang belum
optimal
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 14
TANTANGAN: POTENSI:
Masih terdapat orientasi pembangunan untuk infrastruktur (terlihat Dukungan regulasi pengaturan Desa (UU Desa dan peraturan turunannya) memungkinkan Desa
hasil, dirasakan banyak orang, mudah terukur keberhasilannya, dll) mengatur sesuai kewenangannya, mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa
untuk pengembangan potensi dan aset Desa guna kesejahteraan bersama.
Terbatasnya dukungan untuk peningkatan kapasitas SDM di
Desa terutama untuk keterampilan/kemampuan komunikasi Terdapat 7 sumber keuangan Desa (APBDesa) untuk perencanaan Desa sesuai prioritas yang
perubahan perilaku untuk mendorong pentingnya pengembangan dibahas dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa.
pangan lokal, akses pangan bagi warga Desa, dan pemanfaatannya
“konsumsi pangan beragam, aman dan bergizi seimbang”. Setiap Desa tentunya memiliki keunggulan pangan lokal yang dapat dikembangkan.
Kondisi alam yang kurang menunjang, namun belum Akses informasi semakin terbuka untuk mencari alternatif solusi atas hasil Pengkajian Keadaan
terdiseminasikan solusi Teknologi Tepat Guna. Desa (khususnya pengembangan pangan lokal)
Terdapat sumberdaya alam yang belum optimal dimanfaatkan. Sistem Informasi Desa (SID) dapat dioptimalkan untuk basis perencanaan dan menjamin fungsi
pemantauan dan evaluasi terhadap status dan dampak ketahanan pangan di Desa dalam upaya
Perlu peningkatan sharing praktik baik pengelolaan atau percepatan penurunan stunting
pengembangan pemanfaatan pekarangan dan/atau lahan Desa
Mengoptimalkan Forum Konsultasi OPD dan secara berkala OPD terkait melakukan pembinaan
Lumbung Desa/Lumbung Pangan di Desa sudah tidak tersedia kepada Pemerintahan Desa “dapat melibatkan Pendamping Desa”.
dan/atau tidak berfungsi “sepertinya tidak menjadi salah satu
priorias pembangunan Desa”. Pemerintahan Desa dapat menghidupkan kembali adanya Lumbung Desa/Lumbung Pangan
Desa/nama lain guna memastikan terpenuhinya aspek utama ketahanan pangan (ketersediaan,
Pembinaan berkala OPD terkait kepada Pemerintah Desa perlu akses/keterjangkauan, dan konsumsi pangan masyarakat Desa “pemanfaatan”) khususnya bagi
ditingkatkan terutama pada isu pengembangan potensi pangan lokal. rumah tangga 1.000 HPK.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 15
Ketahanan pangan di desa merupakan upaya pencapaian SDGs Desa dalam mewujudkan Desa Tanpa
Kemiskinan, Desa Tanpa Kelaparan, Desa Sehat dan Sejahtera, Infrastruktur dan Inovasi Desa sesuai
kebutuhan, Desa Peduli Lingkungan Laut, Desa Peduli Lingkungan Darat, Kemitraan untuk
Pembangunan Desa, dan Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 16
Ketahanan pangan di desa adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi warga desa, yang tercermin dari tersedianya
Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
secara berkelanjutan .
Keterjangkauan Pemanfaatan
Ketersediaan Pangan Pangan Bagi
di Desa Pangan Bagi
Masyarakat Desa Masyarakat Desa
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 17
ALOKASI PENGGUNAAN
DANA DESA TA 2022
Sumber : Peraturan Presiden RI Nomor 104 Tahun 2021
32% Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja
40% Negara Tahun Anggaran 2022
Penggunaan Pasal 5
Dana Desa TA 2022 (4) Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b ditentukan penggunaan untuk :
8% a) program perlindungan sosial berupa bantuan
langsung tunai desa paling sedikit 40% (empat puluh
20% persen);
b) program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit
20% (dua puluh persen);
Bantuan Langsung Tunai Dana Desa c) dukungan pendanaan penanganan Corona Virus
Program Ketahanan Pangan dan Hewani Disease 2019 (COVID-19) paling sedikit 8% (delapan
Dukungan Penanganan COVID-19 persen), dari alokasi Dana Desa setiap desa; dan
Program Prioritas Lainnya d) Program sektor prioritas lainnya.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Sumber : Lampiran Permendesa PDTT No.7 Tahun 2021 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2022 dan
Pedoman Ketahanan Pangan di Desa
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 21
CONTOH KEGIATAN PANGAN DI DESA
Peternakan
Perikanan 1). membersihkan kandang ternak milik badan usaha milik
1) pemasangan atau perawatan karamba bersama; Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama;
2) bagi hasil budidaya ikan air tawar melalui badan usaha 2). penggemukan ternak bersama dengan sistem bagi hasil
milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama; yang dikelola badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha
dan milik Desa bersama; dan
3) membersihkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan 3). kerja sama badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha
tempat penjualan ikan lainnya yang dikelola badan usaha milik Desa bersama dan peternak dalam pemanfaatan kotoran
milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama. ternak untuk pupuk organik.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 22
Media
Pemberi informasi, pendidikan, penghibur dan kontrol sosial. Media sebagai
perangkat promosi dan brand image Desa Berketahanan Pangan.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI PERAN KELEMBAGAAN DI DESA
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 23
BUMDes/BUMDes Bersama
Pemerintah Desa dan Lembaga
Kemasyarakatan Desa 1. Pengelola unit usaha lumbung
pangan desa
Mewujudkan ketahanan pangan di 2. Permodalan dan unit usaha
desa melalui penyediaan, bergulir
keterjangkauan, dan pemanfaatan 3. Penyewaan peralatan
pangan sesuai dengan kewenangan
pertanian;
desa
4. Penyedia saprodi, pemasaran
hasil pertanian melalui
pengelolaan lumbung pangan,
pengolahan, dan pemasaran
serta kerjasama dengan
kelompok ekonomi desa dan
swasta.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI PERAN KELEMBAGAAN DI DESA
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 24
Masyarakat Desa
Kemitraan
25
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 26
Kawasan Agrowisata Peternakan Terpadu Berkelanjutan unit usaha Badan Usaha Milik
Desa Bersama (BUM Desa Bersama) Waluya Balarea, Kecamatan Pacet, Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan
dimaksudkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan
pangan nasional khususnya pangan hewani. Program tersebut
telah dimulai sejak tahun 2021 dengan sasaran program
tersebut adalah Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUM Desa
Bersama) Waluya Balarea yang melibatkan 5-10 desa yang
berdekatan. konsep yang dikelola BUM Desa Bersama adalah
peternakan komunal, bentuknya adalah penggabungan
beberapa komoditi unit usaha peternakan pada satu pasar di
suatu daerah. Tujuannya untuk kesejahterakan masyarakat
desa ,minimal dapat menurunkan kebutuhan impor dengan
meningkatkan ketahanan pangan khususnya pemenuhan
kebutuhan daging dan swasembada daging sapi nasional.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 27