Anda di halaman 1dari 30

ARAH KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN DESA DAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Jakarta, 11 Agustus 2022

Sugito, S.Sos.,
Rapat Koordinasi Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD):
“Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa dan Sistem Akuntabilitas Sosial”
M.H
Direktur Jenderal
Pembangunan Desa dan
Perdesaan
HAKIKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN DESA
Agar Desa menjadi kuat, maju, mandiri, demokratis dan sejahtera, maka Desa harus berdaya dalam menjalankan
kewenangannya, fokus pada penyelesaian permasalahan yang menghambat pencapaian kemandirian Desa dan
mengembangkan/ mengoptimalkan potensi Desa, sehingga terjadi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
serta pengurangan kemiskinan di Desa.

PEMERINTAHAN PEMBANGUNAN
Efektif, Profesional, Peningkatan Kualitas Hidup
Transparan dan Akuntabel Manusia, Penanggulangan
Kemiskinan, dan Kesejahteraan

PEMBERDAYAAN KEMASYARAKATAN
Kesadaran, Kapasitas, dan Kerukunan, Kegotong-
Prakarsa Lokal royongan, solidaritas,
swadaya, kebersamaan

2
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA (UU 6/ 2014)
Kewenangan lebih besar kepada Desa dalam kesatuan kewenangan, perencanaan,
penganggaran, dan pelaksanaan pembangunan di Desa berdasar asas Rekognisi dan
Subsidiaritas.

3
DANA DESA

2014 Rp 46,98 Triliun Rp 60 Triliun Rp 71 Triliun Rp 68 Triliun


UU Desa ± Rp 643,6 Jt/Desa ± Rp 800,4 Jt/Desa ± Rp 949,78 Jt/Desa ± Rp 907,1 Jt/ Desa

2016 2018 2020 2022

2015 2017 2019 2021

Rp 20,67 Triliun Rp 60 Triliun Rp 70 Triliun Rp 72 Triliun Rp 68 Triliun

4
HAL YANG PERLU
DIKEMBANGKAN DAN DISIAPKAN PERMODALAN

Untuk meningkatkan kesejahteraan


Pembangunan masyarakat Desa dan kualitas hidup
Desa manusia serta penanggulangan
kemiskinan
PELATIHAN KETERAMPILAN DAN
Untuk meningkatkan kapasitas KEWIRAUSAHAAN
Pemberdayaan masyarakat desa dalam pengembangan
wirausaha, peningkatan pendapatan dan
Masyarakat perluasan skala ekonomi individu warga
atau kelompok masyarakat desa

PENGEMBANGAN ALAT DAN


SARANA PRODUKSI

mempertimbangkan data SDGs Desa dan IDM

5
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA DAN
PERDESAAN KEPADA PENCAPAIAN SDGS DESA
PERMENDESA PDTT NO. 21 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN DESA DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
 SDGs Desa merupakan upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan.
 SDGs Desa sebagai intrumen pembaharuan pembangunan desa, yang mengarahkan penajaman kebijakan
perencanaan dan pembangunan desa dalam percepatan peningkatan kualitas hidup manusia, peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan

MEMASTIKAN PENERAPAN MELAKSANAKAN MENDORONG PERCEPATAN


PRINSIP SDGs DESA PEMBANGUNAN DESA PENCAPAIAN SDGs DESA

NO ONE LEFT
BEHIND MENGURANGI
KESENJANGAN DAN
MENJAMIN PEMERATAAN
6
DATA PERKEMBANGAN
STATUS DESA (IDM TAHUN 2022)

34,180
33,902

22,993
20,249
14,003
9,584
4,982
6,238
3,609
174

MANDIRI MAJU BERKEMBANG TERTINGGAL SANGAT TERTINGGAL

IDM 2016 IDM 2022

7
SDGs DESA SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA

8
PENGARUSUTAMAAN SDGs DESA
DALAM PEMBANGUNAN DESA
 Perlunya perubahan paradigma pembangunan Desa pada pemikiran,
sikap dan perilaku, agar seluruh rencana kerja yang disusun
menghasilkan output dan outcome yang optimal. Semua kebijakan dan
program pembangunan Desa harus dilakukan berbasis pada
kebutuhan dan masalah.
 SDGs Desa bertujuan memperjelas arah pembangunan Desa,
mempermudah praktik pelaksanaannya di lapangan serta
mempermudah pengukuran hasil manfaat dan dampak pembangunan

Keuangan Kinerja
(efektif, efisien,
dan ekonomis)

9
Seluruh warga Desa harus berpartisipasi
PELAKSANAAN aktif dalam pelaksanaan pembangunan
PEMBANGUNAN DESA Desa mulai dari perencanaan, implementasi,
hingga ke tahapan evaluasi.
 Pembangunan desa dilaksanakan dengan tahapan:
pendataan desa, perencanaan pembangunan desa, Dengan demikian, program dan kebijakan
pelaksanaan pembangunan desa, dan pertanggung yang dilaksanakan dapat dimanfaatkan
jawaban pembangunan desa. sebaik mungkin untuk kesejahteraan warga
desa serta mencegah korupsi di level Desa.
 Perencanaan pembangunan desa dilaksanakan secara
partisipatif, dan disusun berdasarkan data dan informasi
yang tersaji dalam Sistem Informasi Desa.

 Pelaksanaan pembangunan desa dilakukan melalui:


swakelola, diutamakan menggunakan pola Padat Karya
Tunai Desa (PKTD), memanfaatkan sumber daya manusia,
sumber daya alam dan sumber daya lain di desa, serta
mendayagunakan swadaya dan gotong-royong

 Pemantauan pembangunan desa dilakukan dengan cara


pemantauan partisipatif, dan pemantauan teknokratis oleh
pemerintah dan pemerintah daerah dengan mengacu pada
sistem peringatan dini secara digital dalam Sistem Informasi
Desa.

10
KETAHANAN PANGAN DI DESA

11
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 12

Global Hunger Index


Indonesia dengan
Tingkat kemiskinan
Tingkat Kelaparan
di Desa tinggi ;
Tertinggi ke-3 se-Asia
12,53%*
Tenggara**

Peran Kementerian Desa, Pembangunan


Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

mempercepat proses transformasi dan akselerasi


pembangunan untuk memperkuat daerah dan Desa

*Badan Pusat Statistik, September 2021


**Global Hunger Index Scores, 18 / 17,9 Indek Rata-rata Global, 2021
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 13

PERMASALAHAN PANGAN DI DESA

Indonesia kaya akan potensi bahan


Rendahnya kemampuan masyarakat pangan, namun belum terkelola
untuk akses pangan dengan baik

Pengetahuan terbatas terhadap Terbatasnya lapangan pekerjaan dalam


penganekaragaman pangan, bergizi pengembangan pertanian di Desa
dan berimbang

Minimnya sarana dan prasarana Masih rendahnya akses permodalan,


penunjang hasil pangan pasar, informasi dan teknologi

Peran kelembagaan
Kemiskinan struktural (pemerintah/masyarakat) yang belum
optimal
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 14

TANTANGAN dan POTENSI


Mewujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Desa

TANTANGAN: POTENSI:
 Masih terdapat orientasi pembangunan untuk infrastruktur (terlihat  Dukungan regulasi pengaturan Desa (UU Desa dan peraturan turunannya) memungkinkan Desa
hasil, dirasakan banyak orang, mudah terukur keberhasilannya, dll) mengatur sesuai kewenangannya, mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa
untuk pengembangan potensi dan aset Desa guna kesejahteraan bersama.
 Terbatasnya dukungan untuk peningkatan kapasitas SDM di
Desa terutama untuk keterampilan/kemampuan komunikasi  Terdapat 7 sumber keuangan Desa (APBDesa) untuk perencanaan Desa sesuai prioritas yang
perubahan perilaku untuk mendorong pentingnya pengembangan dibahas dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa.
pangan lokal, akses pangan bagi warga Desa, dan pemanfaatannya
“konsumsi pangan beragam, aman dan bergizi seimbang”.  Setiap Desa tentunya memiliki keunggulan pangan lokal yang dapat dikembangkan.

 Kondisi alam yang kurang menunjang, namun belum  Akses informasi semakin terbuka untuk mencari alternatif solusi atas hasil Pengkajian Keadaan
terdiseminasikan solusi Teknologi Tepat Guna. Desa (khususnya pengembangan pangan lokal)

 Terdapat sumberdaya alam yang belum optimal dimanfaatkan.  Sistem Informasi Desa (SID) dapat dioptimalkan untuk basis perencanaan dan menjamin fungsi
pemantauan dan evaluasi terhadap status dan dampak ketahanan pangan di Desa dalam upaya
 Perlu peningkatan sharing praktik baik pengelolaan atau percepatan penurunan stunting
pengembangan pemanfaatan pekarangan dan/atau lahan Desa
 Mengoptimalkan Forum Konsultasi OPD dan secara berkala OPD terkait melakukan pembinaan
 Lumbung Desa/Lumbung Pangan di Desa sudah tidak tersedia kepada Pemerintahan Desa “dapat melibatkan Pendamping Desa”.
dan/atau tidak berfungsi “sepertinya tidak menjadi salah satu
priorias pembangunan Desa”.  Pemerintahan Desa dapat menghidupkan kembali adanya Lumbung Desa/Lumbung Pangan
Desa/nama lain guna memastikan terpenuhinya aspek utama ketahanan pangan (ketersediaan,
 Pembinaan berkala OPD terkait kepada Pemerintah Desa perlu akses/keterjangkauan, dan konsumsi pangan masyarakat Desa “pemanfaatan”) khususnya bagi
ditingkatkan terutama pada isu pengembangan potensi pangan lokal. rumah tangga 1.000 HPK.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 15

KETAHANAN PANGAN DI DESA

Ketahanan pangan di desa merupakan upaya pencapaian SDGs Desa dalam mewujudkan Desa Tanpa
Kemiskinan, Desa Tanpa Kelaparan, Desa Sehat dan Sejahtera, Infrastruktur dan Inovasi Desa sesuai
kebutuhan, Desa Peduli Lingkungan Laut, Desa Peduli Lingkungan Darat, Kemitraan untuk
Pembangunan Desa, dan Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 16

KETAHANAN PANGAN DI DESA

Ketahanan pangan di desa adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi warga desa, yang tercermin dari tersedianya
Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
secara berkelanjutan .

Keterjangkauan Pemanfaatan
Ketersediaan Pangan Pangan Bagi
di Desa Pangan Bagi
Masyarakat Desa Masyarakat Desa
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 17

KETERSEDIAAN KETERJANGKAUAN PEMANFAATAN


PANGAN DI DESA PANGAN DI DESA PANGAN DI DESA

 Ketersediaan pangan dari hasil  Konsumsi pangan yang


 Kelancaran distribusi
produksi masyarakat Desa beragam, bergizi seimbang,
dan pemasaran pangan
 Ketersediaan pangan dari dan berbasis pada potensi
di desa; dan
lumbung pangan Desa sumber daya lokal; dan
 Ketersediaan bantuan
 Ketersediaan data dan informasi  Konsumsi pangan yang
pangan bagi masyarakat
mengenai hasil produksi dan aman, higienis, bermutu, dan
miskin, rawan pangan
lumbung pangan Desa tidak bertentangan dengan
dan gizi, maupun dalam
 Ketersediaan Pangan yang agama, keyakinan, dan
keadaan darurat
beragam, bergizi seimbang, dan budaya masyarakat.
berbasis potensi sumber daya
lokal
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 18

Roadmap Ketahanan Pangan Desa


KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 19

ALOKASI PENGGUNAAN
DANA DESA TA 2022
Sumber : Peraturan Presiden RI Nomor 104 Tahun 2021
32% Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja
40% Negara Tahun Anggaran 2022
Penggunaan Pasal 5
Dana Desa TA 2022 (4) Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b ditentukan penggunaan untuk :
8% a) program perlindungan sosial berupa bantuan
langsung tunai desa paling sedikit 40% (empat puluh
20% persen);
b) program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit
20% (dua puluh persen);
Bantuan Langsung Tunai Dana Desa c) dukungan pendanaan penanganan Corona Virus
Program Ketahanan Pangan dan Hewani Disease 2019 (COVID-19) paling sedikit 8% (delapan
Dukungan Penanganan COVID-19 persen), dari alokasi Dana Desa setiap desa; dan
Program Prioritas Lainnya d) Program sektor prioritas lainnya.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN

PENGUATAN KETAHANAN PANGAN NABATI DAN HEWANI


DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 20

Beberapa Contoh Kegiatan Ketahanan Pangan di desa

Pengembangan usaha pertanian,


Pengolahan pasca panen
perkebunan, perhutanan, peternakan
dan/atau perikanan

Penguatan ketahanan pangan lainnya


Pembangunan lumbung pangan yang sesuai dengan kewenangan
Desa Desa dan diputuskan dalam
Musyawarah Desa.

Melakukan pemasaran, promosi, dan Sosialisasi dan edukasi konsumsi


distribusi produk pangan desa melalui pangan beragam,bergizi, seimbang,
BUMDes/BUMDes Bersama dan aman

Sumber : Lampiran Permendesa PDTT No.7 Tahun 2021 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2022 dan
Pedoman Ketahanan Pangan di Desa
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 21
CONTOH KEGIATAN PANGAN DI DESA

Pertanian dan Perkebunan Perdagangan Logistic Pangan


1) pemanfaatan lahan kosong milik Desa untuk tanaman 1) pemeliharaan bangunan pasar;
2) badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama berperan
pangan dan perkebunan;
sebagai aggregator untuk membeli komoditas Desa untuk dijual kembali di pasar
2) pemanfaatan lahan kosong milik warga untuk yang lebih luas;
penanaman sayuran dan lain-lain; dan 3) badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama
3) penanaman tumpang sari tanaman pokok di lahan- memberikan talangan kepada petani dan pengusaha kecil untuk melakukan
lahan perkebunan. produksi; dan
4) tambahan penyertaan modal badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha
milik Desa bersama kepada produksi yang menguntungkan di Desa.

Peternakan
Perikanan 1). membersihkan kandang ternak milik badan usaha milik
1) pemasangan atau perawatan karamba bersama; Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama;
2) bagi hasil budidaya ikan air tawar melalui badan usaha 2). penggemukan ternak bersama dengan sistem bagi hasil
milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama; yang dikelola badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha
dan milik Desa bersama; dan
3) membersihkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan 3). kerja sama badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha
tempat penjualan ikan lainnya yang dikelola badan usaha milik Desa bersama dan peternak dalam pemanfaatan kotoran
milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama. ternak untuk pupuk organik.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 22

KERJASAMA DESA DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DI DESA


Pemerintah
Pembuat kebijakan dan regulasi serta kontroler yang melakukan
perencanaan, pelaksanaan,pemantauan,pengendalian,promosi,alokasi
keuangan,perizinan,program,peraturan,inovasi dan dukungan kemitraan.
Masyarakat
Akselerator sebagai pelaku, penggerak dan penghubung untuk
pengembangan keseluruhan proses
Bisnis
Pengelola, warung masyarakat, pelaku usaha yang berperan sebagai
enabler untuk kemajuan ekonomi dan pengembangan.
Akademis
Konseptor untuk melakukan standarisasi standar bisnis, sertifikasi produk
dan keterampilan SDM

Media
Pemberi informasi, pendidikan, penghibur dan kontrol sosial. Media sebagai
perangkat promosi dan brand image Desa Berketahanan Pangan.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI PERAN KELEMBAGAAN DI DESA
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 23

BUMDes/BUMDes Bersama
Pemerintah Desa dan Lembaga
Kemasyarakatan Desa 1. Pengelola unit usaha lumbung
pangan desa
Mewujudkan ketahanan pangan di 2. Permodalan dan unit usaha
desa melalui penyediaan, bergulir
keterjangkauan, dan pemanfaatan 3. Penyewaan peralatan
pangan sesuai dengan kewenangan
pertanian;
desa
4. Penyedia saprodi, pemasaran
hasil pertanian melalui
pengelolaan lumbung pangan,
pengolahan, dan pemasaran
serta kerjasama dengan
kelompok ekonomi desa dan
swasta.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI PERAN KELEMBAGAAN DI DESA
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 24

Masyarakat Desa
Kemitraan

1. Intensifikasi lahan milik


masyarakat desa sebagai 1. Melakukan pelatihan,
sumber produksi pangan pembimbingan dan
keluarga; pendampingan desa
2. Intensifikasi lahan dan dalam mencapai
penganekaragaman tanaman ketahanan pangan di
sebagai langkah optimalisasi desa.
lahan pekarangan untuk 2. Memberikan informasi
memproduksi pangan keluarga; akses permodalan,
3. Berpartisipasi aktif dalam pengolahan produksi,
mewujudkan ketahanan pangan promosi, dan kerjasama
di desa; sebagai penguatan
4. Pengelolaan stok pangan ketahanan pangan di
desa.
keluarga.
PRAKTIK BAIK PENGUATAN
KETAHANAN PANGAN DI DESA

25
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 26

Kawasan Agrowisata Peternakan Terpadu Berkelanjutan unit usaha Badan Usaha Milik
Desa Bersama (BUM Desa Bersama) Waluya Balarea, Kecamatan Pacet, Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan
dimaksudkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan
pangan nasional khususnya pangan hewani. Program tersebut
telah dimulai sejak tahun 2021 dengan sasaran program
tersebut adalah Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUM Desa
Bersama) Waluya Balarea yang melibatkan 5-10 desa yang
berdekatan. konsep yang dikelola BUM Desa Bersama adalah
peternakan komunal, bentuknya adalah penggabungan
beberapa komoditi unit usaha peternakan pada satu pasar di
suatu daerah. Tujuannya untuk kesejahterakan masyarakat
desa ,minimal dapat menurunkan kebutuhan impor dengan
meningkatkan ketahanan pangan khususnya pemenuhan
kebutuhan daging dan swasembada daging sapi nasional.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 27

Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi,


Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
Memiliki program pemberian dana desa
sebesar 5 juta kepada masing-masing
kelompok wanita tani untuk tanaman dalam
polibek. Selain itu desa cibiru juga
membangun greenhouse, yang ditanami oleh
sayuran hidroponik (Salada dan kangkung).
Selain pertanian Desa cibiru wetan juga
membangun kadang ayam kampung yang
dikelola oleh kelompok masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat desa.
Desa Cibiru wetan juga memiliki kader
ketahanan pangan (KANGEN) yang bertugas
membantu meningkatkan inovasi desa dalam
bidang ketahanan pangan yang tertulis
dalam Keputusan Kepala Desa Cibiru Wetan.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 28

Desa Mas, Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar,


Provinsi Bali
PUSPA AMAN merupakan singkatan dari Pusat
Pangan Alami Mandiri Asri dan Nyaman. Program ini
merupakan upaya dari pemerintah kabupaten Gianyar
dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan di Desa
berkelanjutan. Dengan sumber dana utama kegiatan
berasal dari dana desa. Pada tahun 2021 pemerintah
kabupaten gianyar memasukan program puspa aman
dalam anggaran dana desa minimal sebesar 50 juta.
Desa Mas merupakan salah satu contoh desa yang
mempeini merubah lahan bekas seluas 1700 meter
yang dulunya merupakan tempat pembuangan sampah
dirubah menjadi lahan produktif tanaman pangan,
selain itu selokan air yang tak dimanfaatakn dirubah
menjadi kolam ikan nila dan mujair. Hasil panen dari
perkarang di konsumsi untuk masyarakat desa dan
Sebagian dijual di pasar gianyar.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN 29

Desa Gambah Dalam Barat, Kecamatan Kandangan, Kabupaten


Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan 
Luas areal sekitar 49 hektar terdiri dari lahan kering
seluas 7, 4 hektar, yang dimanfaatkan untuk ternak itik
dan lahan pertanian Palawija sedangkan sisanya menjadi
areal untuk tanaman padi organik. Desa Gambah
menerapan Pola Pertanian Organik yang ramah
lingkungan dengan tidak menggunakan bahan-bahan kimia

BUMDes Bakti mengembangkan pola budi daya PATIK


yang merupakan akronim dari Padi-Itik. Usaha ternak itik
di lahan pertanian dikembangkan dalam rangka mengatasi
permasalahan hama keong yang mengganggu tanaman
padi, karena itik merupakan predator alami bagi keong
mas. BUMDes menggunakan modal dari dana desa untuk
membeli benih dari kelompok penangkar Hasil dari
produksi padi optimal karena hama teratasi dan
menghasilkan daging itik dengan biaya murah.
Sumber gambar : Antara Kalsel
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai