Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

POLA KOORDINASI, SUPERVISI DAN


MONITORING P3PD

Kedeputian Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan


Wilayah dan Penanggulangan Bencana

Bogor, 17 Mei 2021


Agenda Pembangunan Nasional dan
Peran Strategis Kemenko PMK Periode 2020-2024
PRIORITAS NASIONAL (PN) DAN PROGRAM
PRIORITAS (PP) BIDANG PMK 2021

4
IMPLIKASI
IMPLIKASI UUUU DESA
DESA
Desa memiliki
Desa ‘kewenangan Desa memiliki
memiliki penuh’ untuk ‘sumber dana
‘kemampuan membangun yang besar’
keberadaannya dan berhak
besar’ untuk ‘diakui’ dan
mengurus
membangun kewenangannya
dananya sendiri
‘ditegaskan’ untuk
dan memutuskan dan untuk
memajukan mengurus pemenuhan
desanya. kebutuhan lokalnya kebutuhannya.
sendiri.

3
Kewenangan
Kewenangan DesaDesa
untukuntuk Membangun
Membangun
Apa artinya Desa sebagai subjek pembangunan?
Desa adalah Pihak Pertama dan Utama dalam mengurus dan mengelola seluruh persoalan Desa dan bertanggung
jawab penuh terhadap pembangunan dan pengelolaannya.

Azas Rekognisi (Pengakuan) – Hak Asal Usul


Merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan Negara kepada asal muasal Desa dan juga pengakuan terhadap
hak asal usul (Bagian Penjelasan UU Desa No. 6 Tahun 2014).
Mengapa penting à Karena dalam berdesa memerlukan pengakuan pasti secara hukum terhadap pranata,
sistem, nilai yang masih berjalan, termasuk adat istiadat Desa.

Azas Subsidiaritas – Skala Lokal


Penetapan kewenangan berskala lokal dan pengambilan keputusan secara lokal untuk kepentingan masyarakat
Desa (Bagian Penjelasan UU Desa No. 6 Tahun 2014).
Mengapa penting à Agar pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Desa dapat dikelola sendiri oleh
Desa berdasarkan kondisi, kemampuan, potensi, dan perubahan lingkungan yang ada dan terjadi di desa.

Sumber: TANYA JAWAB SEPUTAR UNDANG UNDANG DESA, Kemendesa, 2015


MODUS EQUIANGULAR
MODUS EQUIANGULAR SPIRAL
SPIRAL COLLISION
COLLISION
(DALAMSISTEM
(DALAM SISTEMDESENTRALISASI
DESENTRALISASIDI
DINEGARA
NEGARAKESATUAN)
KESATUAN)

Pusat

Provinsi

Kab/Kota

Desa

Di pusat dan provinsi, regulasi/program yang dibuat terlihat baik,


namun ketika di daerah (kab/kota) mulai saling bersinggungan dan
semakin besar di desa. Situasi ini menuntut perlunya sinkronisasi,
koordinasi dan pengendalian (KSP)
5
Mendapatkan
dukungan atas
TERKOORDINASI prakarsa/inisiatif yg
dikembangkan

Mendapatkan
MANFAAT KSP BAGI dukungan atas
K/L/PEMDA/ SINKRON
PUBLIK kelayakan/reliability
yg diterapkan

Mendapatkan
dukungan atas
TERKENDALI tolak ukur/acuan
yang digunakan

55
TUGAS KEMENKO PMK
q Kepres No. 9 tahun 2015 : Koordinasi dan Sikronisasi perumusan,
penetapan dan pelaksanaan kebijakan kementerian/lembaga serta
Pengendalian pelaksanaan kebijakan kementerian/lembaga yang
terkait dengan isu dibidang pembangunan manusia dan kebudayaan
q Mengembangkan Selaras Basis Data (Renstra Kemenko PMK 2020-
2024)
ü Mempermudah proses KSP yang menjabarkan sasaran strategis nasional.
ü Memusatkan titik koordinasi penggalangan data dan informasi terkait yang
berperan dalam kerangka Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
ü Data yang terverifikasi, valid, reliabel, dan disepakati bersama akan
memudahkan dalam mengambil keputusan dan kebijakan PMK dalam proses
verifikasi dan koordinasi.
Tugas Kemenko PMK dalam P3PD

“…mengoptimalkan upaya sinkronisasi dan koordinasi yang lebih


intensif dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi, dan pengawasan”.
Parameter KOORDINASI: Menjamin Prakarsa/
Inisiatif Desa
• Kesiapan regulasi dan kebijakan yang mendukung desa dalam
pelaksanaan rencana program/kegiatan
• Kemampuan sumber daya pemda dalam menerima, merespon
dan mendukung pelaksanaan dari rencana program/kegiatan
pembangunan desa.
• Kemampuan dan potensi desa dalam menerima/menyambut
pelaksanaan dari rencana program/kegiatan dan kebijakan
Parameter SINKRONISASI: Tingkat Akseptabilitas Desa

• Kearifan lokal desa tetap terjaga, menjadi prioritas dan semakin


diunggulkan dengan adanya pelaksanaan dari rencana
program/kegiatan dan kebijakan.
• Perencanaan desa sejalan dengan rencana program/kegiatan
dan kebijakan supra-desa.
Parameter PENGENDALIAN: Tingkat Kompatibilitas Desa
• Kemanfaatan program terhadap peningkatan kapasitas
pemerintah desa, masyarakat dan kualitas belanja desa.
• Kemudahan informasi dari dan ke desa dalam mendukung
pelaksanaan rencana program/kegiatan dan kebijakan.
• Pemanfaatan data dan informasi dalam perencanaan
pembangunan desa dan Kawasan.
• Ketersediaan desa-desa lain sebagai tempat belajar (sister
village) dan best practices (dalam bentuk uji coba/piloting/dll)
yang sudah/sedang/akan dilakukan dalam pelaksanaan rencana
program/kegiatan dan kebijakan.
KOORDINASI DALAM PELAKSANAAN P3PD:
• Menetapkan arah kebijakan dan strategi pencapaian target program sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan
• Memastikan koordinasi program di tingkat nasional melalui sinkronisasi program,
kegiatan, dan anggaran;
• Memastikan konsistensi antar-kebijakan yang akan dijadikan acuan oleh seluruh
unit pelaksana di tingkat pusat.
• Mendiskusikan dan mencari solusi terhadap masalah yang membutuhkan
pembahasan antar-kementerian/Lembaga.
• Memastikan pencapaian target nasional dan dampak keseluruhan program sesuai
dengan sasaran yang ditetapkan
TUJUAN KSP DALAM P3PD
Pembinaan dan Pengawasan Terpadu dari Pemerintah
Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemkab/Pemkot,
Kecamatan dan Lembaga Non Pemerintah
Pemberdayaan Meningkatkan
Masyarakat kualitas hidup
DESA dalam Penggunaan manusia
Dana Desa, mengacu pada:
Pembangunan
Desa
Pengembangan
Prioritas Nasional dan Prioritas Kaw. Perdesaan Meningkatkan
Pembinaan Kesejahteraan
Daerah
Penyelenggaraan Kelembagaan Masyarakat Desa
Potensi Desa Pemerintahan Kemasyarakatan
(SDM, SDA, Aset Desa) Desa Mengurangi
Kemiskinan
Kebutuhan dan di Desa
Permasalahan Desa

Pemenuhan SPM Desa


(Pelayanan Dasar Publik)

Regulasi Kewenangan
Desa

Hasil Kesepakatan Musyawarah Desa 2

Anda mungkin juga menyukai