Anda di halaman 1dari 38

Peran Kejaksaan Dalam

Mencegah Terjadinya
Korupsi Dana Desa
MENURUT KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan uang negara atau
perusahaan dan sebagainya untuk kepentingan pribadi maupun
orang lain.
TRANSPARANCY INTERNASIONAL
Perilaku pejabat publik, politikus, atau pegawai negeri, yang secara tidak
wajar dan legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang
dekat dengan kekuasaan, dengan cara menyalah gunakan
kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka
MENURUT PASAL 3 UU NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG
PEMBERANTASAN TPK
Korupsi yaitu setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian Negara 2
BIAYA
PE
RK
AR
A
Dana Desa adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi Desa yang
ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan diprioritaskan untuk
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA (UU 6/2014 TENTANG DESA)

Kewenangan lebih besar untuk desa dalam kesatuan kewenangan, perencanaan,


Implikasi UU penganggaran, dan pelaksanaan pembangunan di desa berdasarkan asas rekognisi dan Pemenuhan
Desa subsidiaritas Kebutuhan dasar

Meningkatkan KUALITAS Pembangunan


HIDUP Manusia Sarana Desa
Tahapan:
PEMBANGUNAN Perencanaan
Melalui
Meningkatkan
KESEJAHTERAAN
Masyatakat Desa
DESA Pelaksaan

Pengawasan
Pembangunan prasarana
Desa

Pembangunan potensi
PENANGGULANGAN Ekonomi Lokal
Mengedepankan Kebersamaan,
KEMISKINAN
Kekeluargaan, Kegotongroyongan
Guna mewujudkan pengarusutamaan
Perdamaian & keadilan sosial Pemanfaatan SDA dan
Lingkungan Hidup
Berkelamjutan

DESA YANG MANDIRI, KUAT, MAJU, DEMOKRASI MASYARAKAT YANG ADIL, MAKMUR, DAN SEJAHTERA

PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH, PEMERINTAH PROVINSI DAN KAB/KOTA


Prinsip Penggunaan Dana
Desa Dalam Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa, perlu diperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan Dana Desa.

Kebutuhan
1 2 Kewenangan
Keadilan prioritas 3 Desa
mendahulukan kepentingan Desa
mengutamakan hak dan yang lebih mendesak, lebih
dibutuhkan dan berhubungan mengutamakan kewenangan hak asal
kepentingan seluruh warga Desa
langsung dengan kepentingan usul dan kewenangan lokal berskala
tanpa membeda- bedakan
sebagian besar masyarakat Desa Desa

Swakelola dan berbasis 6 Tipologi Desa


4 Partisipatif 5 sumber daya Desa
mempertimbangkan keadaan dan kenyataan
karakteristik geografis, sosiologis, antropologis,
mengutamakan prakarsa dan pelaksanaan secara mandiri dengan ekonomi, dan ekologi Desa yang khas, serta
kreatifitas Masyarakat pendayagunaan sumberdaya alam Desa, perubahan atau perkembangan dan kemajuan
mengutamakan tenaga, pikiran dan Desa
keterampilan warga Desa dan kearifan lokal
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN DANA DESA
DALAM KERANGKA IMPLEMENTASI NAWA CITA (2015 –
2019)
Merupakan visi, misi, dan agenda (Nawa cita) yang berfungsi untuk menjadi pedoman Kementerian/Lembaga dalam
menyusun rencana strategis dan acuan dasar dalam pemantauan dan evaluasi RPJMN. RPJMN juga dapat menjadi acuan bagi
masyarakat berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

CITA Ke-3 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan Desa
NAWA CITA dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kerangka Pengembangan Wilayah”


Sasaran Kebijakan
Pembangunan desa, perlu ditingkatkan dengan:
 pemberdayaan ekonomi lokal;
Pembangunan Pedesaan
 penciptaan akses transportasi lokal ke wilayah
pertumbuhan; dan  Mengurangi jumlah desa tertinggal dari
 percepatan pemenuhan infrastruktur dasar. 26% (2011) menjadi 20% (2019).
Tujuan pembangunan kawasan perdesaan:  Mengurangi jumlah desa tertinggal sampai
 mewujudkan kemandirian masyarakat; dan 5.000 desa atau meningkatkan jumlah desa
 menciptakan desa-desa mandiri dan berkelanjutan yang mandiri sedikitnya 2.000 desa.
memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi, serta
penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi kota-desa.
ARAHAN PROGRAM PRESIDEN
(RATAS DANA DESA 11 DESEMBER 2019)

Dana Desa untuk program padat karya


yang memberikan kesempatan kerja bagi
masyarakat miskin di Desa.

Dana Desa diarahkan untuk


menggerakkan sektor produktif.

Perbaikan Manajemen Dana Desa agar


semakin baik, semakin akuntabel dan
transparan.
DANA DESA 2020
Total Dana Desa yang telah dianggarkan mencapai
Rp329,8 triliun dan tahun ini mengalami kenaikan
sebesar Rp.2 Triliun

Prioritas Penggunaan Dana Desa diatur berdasarkan


Permendesa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2020)

Memperkuat pondasi pembangunan Desa dan pembangunan sumber


daya manusianya, Dana Desa dapat dimanfaatkan untuk penetapan
dan penegasan peta batas desa, serta fokus pada penanganan
stunting dan kegiatan ekonomi produktif.
Sasaran Peningkatan
Desa Mandiri Sedikitnya 2.000 Desa

2015 2016 2017 2018 2019

200 desa 400 desa 600 desa 600 desa 200 desa
sampai 200 desa 400 desa 600 desa 600 desa 200 desa
Sehingga Sehingga Sehingga Sehingga
Peningkatan Peningkatan peningkatan Peningkatan
Desa mandiri Desa mandiri desa mandiri Desa mandiri
Tahun 2016 Tahun 2016 Tahun 2016 Tahun 2016
Sedikitnya 2016 Sedikitnya Sedikitnya Sedikitnya
desa 1.200 desa 1.800 desa 2.000 desa
Sasaran Penurunan
Desa Tertinggal Sampai 5.000 Desa

2015 2016 2017 2018 2019

500 desa 1.000 desa 1.500 desa 1.500 desa 500 desa
1.500 desa sehingga penurunan 1.500 desa sehingga penurunan 500 desa sehungga penurunan desa
Sampai 500 desa 1.000 desa sehingga
Penurunan desa tertinggi tahun Desa tertinggal Desa tertinggal tahun 2016 Tertinggal tahun 2016 mencapai
2016 mencapai 1.500 desa Tahun 2016 mencapai 3.000 desa Mencapai 4.500 desa 5.000 desa
7 Bentuk Korupsi Dana Desa

Tujuh bentuk korupsi yang umum dilakukan pemerintah desa, yaitu


1.Penggelapan;

2.Penyalahgunaan Anggaran;
3.Penyalahgunaan Wewenang;
4.Pungutan Liar;
5.Mark Up;
6.Laporan Fiktif;
7.Pemotongan Anggaran dan;
8.Suap.
Identifikasi PENYEBAB PENYIMPANGAN (TIPIKOR) :

INTERNAL EKSTERNAL

Moral dan gaya hidup aparatur


Kurangnya sosialisasi dan
Lemahnya pengawasan
Faktor penyebab
Aparatur mencari celah TIPIKOR di DESA
keuntungan Tidak tegasnya SANKSI
utk oknum yg
Tidak transparan dan menyimpang
akuntable
Penyebab INTI Budaya masyarakat yg acuh
Aparatur tdk menguasai aturan / pd indikasi penyimpangan
ketentuan yg terus diperbaharui

Perencanaan, pencairan, pelaksanaan dan


PertanggungJawaban keuangan desa tdk dilaksanakan ssi
ketentuan DAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG OLEH
PEJABAT (PEMERINTAH DESA)
ATENSI ATAS AREA RISIKO DALAM DANA DESA

PERENCANAAN PENGANGGARAN
 Keselarasan Perencanaan
 Tingkat Partisipasi  Unifikasi dan Integrasi Anggaran
 Kualitas RKP Desa  Harmonisasi Kades & BPD
 Evaluasi APB Desa oleh kecamatan

PENATAUSAHAAN
PELAKSANAAN
 Administrasi pembukuan
 Pengadaan B/J  Cara peng-SPJ-an
 Kewajiban Perpajakan  Pencatatan kekayaan desa
 Kades ‘Powerfull’  Konsep ‘Bel. Modal’ & Bel. Barang

PELAPORAN & KEUANGAN DESA


PERTANGGUNGJAWABAN

 Jumlah Laporan yg hrs dibuat


 Efektifitas pengawasan
 Tatacara Pelaporan
 Kesiapan APIP

16
Mengapa Korupsi Terjadi?

 Ingin memperkaya diri sendiri, keluarga, kelompok


dan orang lain.
 Kebutuhan melampaui pendapatan.
 Terjebak dalam ketidakpahaman posisi (KPA/PPK)
 Ketidakmampuan mengikuti regulasi (juklak
juknis/ToR, RAB, SBU, dll)
 Mengejar target serapan
CONTOH SELAMA PERKARA YANG DITANGANI
 Rekening desa dan dana yang telah  Pengelolaan keuangan dilakukan
dicairkan, disimpan dan dikelola sendiri oleh Kepala Desa tidak
sendiri oleh Kepala melibatkan Pelaksana Teknis
Desa/Bendahara Desa tanpa Pengelolaan Keuangan Desa
melibatkan perangkat desa yang (PTPKD) dan Tim Pelaksanan
lain. Kegiatan (TPK).
 Bendahara tidak melakukan  Pertanggunajawaban di mark up.
penatausahaan keuangan berupa  Pertanggungjawaban fiktif.
pencatatan dan penyusunan
dokumen pertanggungjawaban.
TAHUN 2018
 PENYALAHGUNAAN : 452
FIKTIF : 214
TIDAK SESUAI : 318

◦ PROSES APH : 912 KASUS


◦ TERSANGKA 212 KEPALA DESA

SUMBER DATA :
BPK RI Perwakilan
Kalimantan Tengah
DATA KASUS HUKUM DANA DESA

01 02 03

32% 29g % 39%

153 KASUS 127 KASUS 192 KASUS


Ditangani oleh pihak Ditangani oleh pihak Dalam proses
Kepolisian kejaksaan pengadilan

SUMBER DATA :
KEMENDAGRI TAHUN
KEWENANGAN KEJAKSAAN
UU No.16 TAHUN 2014 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
PASAL 30
 Melakukan penuntutan dlm perkara PIDANA ;
 Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan
hukum tetap;
 Melakukan pengawasan pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana
pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat;
 Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan Undang-
Undang. (TINDAK PIDANA KORUPSI dan HAM)
 Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
tambahan sebelum dilimpahkan ke Pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan Penyidik.
 Dan KEWENANGAN LAIN YG DITENTUKAN DLM UU.
 Bertempatdi Jakarta, Tanggal 15 Maret 2018 Kejaksaan Agung dan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menandatangani nota
kesepahaman (MoU) terkait koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi.
 Nota kesepahaman ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi para pihak dalam rangka
optimalisasi dalam tugas dan fungsi. Nota kesepahaman ini bertujuan meningkatkan kerja
sama koordinasi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi para pihak.
Ruang Lingkup MoU Kejaksaan Agung dengan Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Kemendes PDTT)

Ruang lingkup Nota Kesepahaman, untuk selanjutnya akan meliputi:


1.Pemberian Bantuan Hukum, Pertimbangan Hukum, dan Tindakan
Hukum Lain di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (DATUN);
2.Pengawalan dan Pengamanan oleh Tim Pengawal dan Pengaman
Pemerintahan dan Pembangunan (TP4) Pusat maupun Daerah;
3.Koordinasi dan Optimalisasi Kegiatan Pemulihan Aset;
4.Pengawalan Dana Desa Melalui Program Jaksa Masuk Desa;
5.Penyediaan Data, Informasi, Keterangan Saksi dan/atau Ahli
terkait Penanganan Perkara Pidana; Nomor : 122/M/DPDTT/KB/III/2018

6.Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan Bentuk Kerja Sama Nomor : KEP-051/A/JA/03/2018
Lain yang disepakati.
Berdasarkan INSJA No. 7 Tahun 2019 maka Kejaksaan sudah tidak
menerima lagi menerima permohonan Pengawalan dan Pengamanan
kepada Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan
(TP4D) tetapi disini Kejaksaan dengan Program Pengamanan
Pembangunan Strategis (PPS), yang merupakan bagian dari peran
intelijen penegakan hukum dalam melakukan upaya, pekerjaan, kegiatan
dan tindakan untuk deteksi dini dan peringatan dini dalam rangka
pencegahan, penangkalan dan penanggulangan terhadap setiap hakikat
ancaman yang mungkin timbul sehingga pelaksanaan pembangunan dapat
dilaksanakan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.
Peran DATUN
Kejaksaan dalam
Mengawal Dana
Desa
STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI

PENINDAKAN DAN PENEGAKKAN HUKUM


Menimbulkan rasa takut untuk
korupsi

PERBAIKAN SISTEM
Tidak bisa korupsi.

EDUKASI DAN KAMPANYE


Tidak mau korupsi.
+ Peran Serta Masyarakat
Bagaimana mencegah Korupsi

 Menanamkan pemahaman bahwa Korupsi itu kejahatan berat.


 Menanamkan karakter yang baik dan benar pada generasi kita
 Memiliki komitmen diri untuk tidak korupsi
 Berani belajar, bertemu dan bertanya (diskusi) dengan pihak yang berwenang
(BPK, KPK, Kejaksaan, Inspektorat, Dinas, dll)
 Berkarakter baik dan benar (yang baik belum tentu benar, yang benar sesuai
aturan)
UPAYA PENCEGAHAN PENYIMPANGAN (TIPIKOR) DI DESA:

 PERKUAT INTEGRITAS MORAL APARATUR PEMERINTAH DESA


 MEMBEKALI APARATUR DESA DENGAN PENGETAHUAN TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN,
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
 SOSIALISASI SETIAP PEMBAHARUAN PERATURAN/ KETENTUAN
 APARATUR DESA BERPEDOMAN PADA ATURAN TERKAIT/ JUKLAK/ JUKNIS
 APARATUR MEMATUHI KETENTUAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
 APARATUR PENGAWASAN PEMDA (APIP) MELAKUKAN PENGAWASAN SECARA KONTINYU DAN
PROPORSIONAL
 APARAT PENGAWAS (APIP) MEREKAPITULASI TIAP TEMUAN UNTUK PROGRAM SOSIALISASI
DAN PENCEGAHAN, SERTA MEMBERI/ REKOMENDASI SANKSI SECARA TEGAS JIKA DITEMUKAN
PENYIMPANGAN SECARA PROPORSIONAL
 BADAN/ DINAS YANG BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEMBINAAN PEMDES MELAKUKAN
TUPOKSI PEMBINAAN DAN PELAYANAN KEPADA PEMERINTAH DESA DENGAN MAKSIMAL
 JARING KONSULTASI DAN KOORDINASI, ANTARA DINAS TEKNIS TERKAIT , INSPEKTORAT
(APIP) DAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM UNTUK MENCEGAH DAN MENDETEKSI PENYIMPANGAN
PERAN SERTA DALAM PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Kita semua harus menjadi


Subjek Pemberantasan Korupsi

Peran Serta Masyarakat


Clean menurut
Government & Aparat PP 43 Th. 2018:
Good Pemerintah
Peran serta masyarakat
Governance dalam upaya pencegahan
dan pemberantasan tindak
pidana korupsi diwujudkan
dalam bentuk antara lain
mencari, memperoleh,
memberikan data atau
Sektor Masyarakat informasi tentang tindak
Swasta Mahasiswa pidana korupsi dan hak
menyampaikan saran dan
pendapat secara
bertanggungjawab
Good Corporate Governance Peran Serta terhadap pencegahan dan
Anti bribe pemberantasan tindak
pidana korupsi.

Didasari Komitmen Semua Pihak


BERDASARKAN PASAL 12 AYAT (1) PP NOMOR 43 TAHUN 2018
TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PERAN MASYARAKAT DAN
PEMBERIAN PENGHARGAAN DALAM PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Hak untuk memperoleh PERLINDUNGAN HUKUM diberikan oleh Penegak
Hukum kepada Masyarakat dalam hal: a. melaksanakan PELAPORAN;
dan b. diminta hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan
pemeriksaan di sidang pengadilan sebagai Pelapor, saksi, atau ahli.
BERDASARKAN PASAL 8 AYAT (1) PP NOMOR 43 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA
PELAKSANAAN PERAN MASYARAKAT DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN DALAM
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI :
(1)Laporan mengenai dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi memuat: a. identitas Pelapor;
dan b. uraian mengenai fakta tentang dugaan telah tedadi tindak pidana korupsi
(2)Dalam menyampaikan laporan harus disertai dengan dokumen pendukung paling sedikit: a.
fotokopi kartu tanda penduduk atau identitas diri yang lain; dan b. dokumen atau keterangan
yang terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi yang dilaporkan.
Website : https://kejaksaannegeripulangpisau.id/

EMAIL :
kopikupulangpisau@gmail.com

KOTAK KOPIKU DI SETIAP


KECAMATAN

TELEPON / SMS / WHATSAPP :


0813 8279 2332
TATA CARA PELAPORAN PENGADUAN &
PELAYANAN HUKUM VIA WEBSITE
Meneguhkan komitmen untuk sungguh-sungguh, secara
aktif menjalankan peran, memberikan kontribusi
dukungan dan perhatian intensif, dengan segenap
pikiran, daya dan tenaga bagi keberhasilan
pelaksanaan pembangunan nasional termasuk
pembangunan desa dan dikawasan perdesaan meliputi
pemberdayaan masyarakat desa, percepatan
pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, yang
merata dan berkeadilan.

JAKSA AGUNG RI
BERSAMA KITA KAWAL KEUANGAN DESA
AGAR PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

TERCAPAI ADIL DAN AKMUR


KEJAKSAAN NEGERI
PULANG PISAU

3M
MULAI SAAT INI

KENALI HUKUM,
MULAI DARI DIRI SENDIRI
MULAI DARI HAL TERKECIL

JAUHI HUKUMAN

Anda mungkin juga menyukai