DUKUNGAN DANAN DESA UNTUK PROGRAM PENGUATAN KETAHANAN KELUARGA BERBASIS SUMBER
DAYA PEMBANGUNAN DESA
disamaikan pada:
SRI WAHYUNI
Kasubdit Perlindungan Sosial
Direktorat Pelayanan Sosial Dasar
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berwenang dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
urusan bidang pembangunan Desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat Desa, percepatan
pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Arah kebijakan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi adalah memperkuat masyarakat sebagai subjek
pembangunan. Intinya, masyarakat berdaulat atas dirinya sendiri dalam mengelola urusan pembangunan.
Konsekuensi logis dari penempatan masyarakat sebagai subjek pembangunan adalah adanya
pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan sumber daya manusia mencakup upaya pencegahan
dan penanganan penyalahgunaan narkotika di Desa.
Pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkotika di Desa harus dikerjakan secara terpadu lintas
sektor. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berkolabrorasi dengan Badan Narkotika Nasional
bersama-sama memfasilitasi Desa agar mampu secara mandiri mendayagunakan sumberdaya
pembangunan yang ada di Desa untuk mencegah dan menangani penyalanggunaan narkotika di Desa.
PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN DESA:
DESA SEBAGAI SUBYEK UTAMA PEMBANGUNAN
• Pertama, Pemberian
kewenangan berdasarkan azas
rekognisi dan subsidiaritas.
Rekognisi berarti pengakuan dan
Desa Lama Desa Baru penghormatan terhadap
keberadaan (eksistensi) desa.
Sedangkan subsidiaritas berarti
penggunaan kewenangan skala
lokal.
• Kedua, kedudukan desa sebagai
Objek pemerintahan berbasis
Pembangunan masyarakat, yaitu campuran dari
komunitas yang mengatur
Subyek
Pembangunan:
dirinya sendiri (self governing
Partisipatoris community) dan pemerintahan
lokal (local self government).
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 67 mengatur Hak
1 dan Kewajiban Desa. Intisari pengaturan ini adalah bahwa Desa berhak
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal
usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa, serta berhak
memperoleh sumber-sumber pendapatan. Namun demikian, Desa juga
dituntut untuk berkewajiban :
a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan
masyarakat Desa;
b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;
c. mengembangkan kehidupan demokrasi;
d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
e. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa.
Undang-Undang Desa Pasal 67 mengatur Hak dan Kewajiban Masyarakat Desa.
2 Intisari pengaturan ini adalah bahwa masyarakat Desa berhak untuk terlibat aktif
dalam penyelenggaraan Desa, berhak memilih dan dipilih/dipilih menduduki posisi
kekuasaan yang ada di Desa, serta memperoleh perlindungan, dan pelayanan yang
sama dan adil. Namun demikian, masyarakat juga berkewajiban untuk membagun
Desanya serta mendorong situasi yang aman, nyaman dan tenteram di Desa.
Undang-Undang Desa Pasal 78 Ayat (3) Pembangunan Desa mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan
3 pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada Pasal 127 ayat 2 huruf d.
4 yaitu bahwa penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan di Desa
wajib berpihak kepada kepentingan warga miskin, warga disabilitas, perempuan,
anak, dan kelompok marginal.
TATA KELOLA PEMBANGUNAN DESA
Pembangunan Desa yang Partisipatif dan Inovatif:
Mendayagunakan Sumberdaya Desa untuk sebesar-besarnya Kesejahteraan Rakyat
RENSTRA OPD
INTEGRASI
Musrenbangcam
KECA M A TAN
Daftar Usulan \\ \\
RKP Desa Evaluasi
REMBUK STUNTING KECAMATAN
RAPBDesa
DU RKPDesa
Penetapan Tim
Rancangan RKP
Pen etapa n
KPM
1. Pemetaan Sosial
2. Pengisian Score Card
3. Penggalian Usulan
Partisipasi
• Membentuk kelompok masyarakat, menyusun rencana
pembangunan dan anggaran Desa, pelaksanaan kegiatan, adanya
pemantauan, dan adanya kampanye anti narkoba
Keterbukaan
Keterbukaan
Pembelajaran/
Pembelajaran/ Bermain
Bermain peran
peran informasi
informasi
Pelatihan
Pelatihan
Pengorganisasian
Pengorganisasian Analisis
Analisis Sosial
Sosial ((role
role playing)
playing) Pembangunan
Pembangunan
Desa
Desa
Sosialisasi
Sosialisasi Sosialisasi
Sosialisasi Perbincangan
Perbincangan
Langsung
Langsung Tidak
Tidak Langsung
Langsung Kampanye
Kampanye Studi
Studi Banding
Banding Publik
Publik
Diskusi
Diskusi kelompok
kelompok Kaderisasi
Kaderisasi
Terpumpun
Terpumpun (Focus
(Focus Permusyawaratan
Permusyawaratan
Group
Group Permufakatan
Permufakatan Ketauladanan
Ketauladanan Masyarakat
Masyarakat Kerja
Kerja Sama
Sama
Discussion/FGD)
Discussion/FGD) Desa
Desa
16
3. KETERPADUAN TAHAPAN
Fasilitasi
Fasilitasi
Keberlanjutan
Persiapan Desa
DesaBersinar
Bersinar
Fasilitasi
Fasilitasi Fasilitasi
Pengembangan
Fasilitasi
Perencanaan
PenangananKapasitas
Pencegahan
Desa
Penyalahgunaan
Kelompok
Penyalahgunaan
Bersinar
Narkoba
Masyarakat
NarkobaPeduli Desa
Bersinar
17
Penilaian
No Tahapan Indikator
Tidak Ya
1 Persiapan Desa Bersinar Terbentuknya Kelompok
Masyarakat Peduli Desa Bersinar
FASILITASI PELAKSANAAN
DESA BERSINAR 4 Fasilitasi Pencegahan Terlaksananya test urine bagi
Penyalahgunaan Narkoba masyarakat Desa
Total Nilai
Kategori
Penilaian Indikator Kinerja Desa Bersinar
Kategori Hasil Penilaian :
Baik : Jika jawaban “Ya” ≥ 71 %
Sedang : Jika jawaban “Ya” 60%-70%
Kurang : Jika jawaban “Ya” ≤ 59%
19
Permendes Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2020 besesta Perubahannya: Permendes, PDTT
Nomor 6 Tahun 2020 dan Permendes, PDTT
Nomor 7 Tahun 2020
Prioritas Penggunaan Dana Desa disusun berdasarkan
prinsip-prinsip
kebutuhan kewenangan
Partisipatif
prioritas Desa mengutamakan prakarsa,
berbasis
mengutamakan kreativitas dan peran
mendahulukan kepentingan
Desa yang lebih mendesak, kewenangan hak asal serta masyarakat Desa sumber
usul dan
lebih dibutuhkan dan
berhubungan langsung kewenangan lokal daya Desa
mengutamakan
dengan kepentingan
sebagian besar masyarakat
berskala Desa fokus swakelola pendayagunaan
sumberdaya manusia
Desa; keadilan mengutamakan pilihan penggunaan
Mengutamakan dan sumberdaya alam
mengutamakan hak Dana Desa pada 3 (tiga) sampai kemandirian desa yang ada di Desa dalam
dengan 5 (lima) jenis kegiatan dalam pelaksanaan pelaksanaan
dan kepentingan
sesuai dengan kebutuhan sesuai pembangunan yang
seluruh pembangunan desa
prioritas nasional, provinsi, dibiayai Dana Desa
warga Desa tanpa kabupaten/kota dan desa, dan tidak
membeda-bedakan dilakukan praktik penggunaan Dana
Desa yang dibagi rata
Lampiran II
SISTEMATIKA CONTOH-CONTOH PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2020
01 Pelaksanaan Pembangunan Desa Dengan 06 Pengembangan Ketahanan Dan
Pola Padat Karya Tunai Kesejahteraan Keluarga
LAMPIRAN II
Peningkatan pelayanan publik bidang sosial di Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4)
yaitu perlindungan terhadap kelompok masyarakat rentan meliputi perempuan, lanjut usia, anak
dan warga masyarakat berkebutuhan khusus.
LAMPIRAN II
G. PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA
Kegiatan ini merupakan upaya untuk melindungi masyarakat Desa dari bahaya penyalahgunaan Narkoba. Saat ini ditengarai
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba bukan hanya terjadi di kota-kota besar saja tetapi juga telah masuk hingga wilayah
perdesaan. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya pencegahan, dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat Desa tentang
bahaya penyalahgunaan Narkoba.
Dana Desa dapat digunakan untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba, antara lain:
1. kegiatan keagamaan;
2. penyuluhan/sosialisasi/seminar tentang bahaya Narkoba;
3. pagelaran, festival seni dan budaya;
4. olahraga atau aktivitas sehat;
5. pelatihan relawan, penggiat atau satgas anti narkoba;
6. penyebaran informasi melalui pencetakan banner, spanduk, baliho, poster, atau brosur/leaflet; dan
7. kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika (P4GN) dalam mewujudkan Desa Bersih Narkoba (Bersinar).
Catatan: Prioritas Penggunaan Dana Desa ditetapkan berdasarkan kewenangan Desa berdasarkan
hak asal-usul dan kewenangan lokal skala Desa serta diputuskan dalam musyawarah Desa.
TERIMA KASIH
25