Anda di halaman 1dari 25

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

DUKUNGAN DANAN DESA UNTUK PROGRAM PENGUATAN KETAHANAN KELUARGA BERBASIS SUMBER
DAYA PEMBANGUNAN DESA

disamaikan pada:

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Penguatan Ketahanan Keluarga Berbasis


Sumber Daya Pembangunan Desa

SRI WAHYUNI
Kasubdit Perlindungan Sosial
Direktorat Pelayanan Sosial Dasar
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Jakarta, 8 September 2020


PENGANTAR

 Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berwenang dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
urusan bidang pembangunan Desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat Desa, percepatan
pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.
 Arah kebijakan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi adalah memperkuat masyarakat sebagai subjek
pembangunan. Intinya, masyarakat berdaulat atas dirinya sendiri dalam mengelola urusan pembangunan.
Konsekuensi logis dari penempatan masyarakat sebagai subjek pembangunan adalah adanya
pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan sumber daya manusia mencakup upaya pencegahan
dan penanganan penyalahgunaan narkotika di Desa.
 Pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkotika di Desa harus dikerjakan secara terpadu lintas
sektor. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berkolabrorasi dengan Badan Narkotika Nasional
bersama-sama memfasilitasi Desa agar mampu secara mandiri mendayagunakan sumberdaya
pembangunan yang ada di Desa untuk mencegah dan menangani penyalanggunaan narkotika di Desa.
PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN DESA:
DESA SEBAGAI SUBYEK UTAMA PEMBANGUNAN
• Pertama, Pemberian
kewenangan berdasarkan azas
rekognisi dan subsidiaritas.
Rekognisi berarti pengakuan dan
Desa Lama Desa Baru penghormatan terhadap
keberadaan (eksistensi) desa.
Sedangkan subsidiaritas berarti
penggunaan kewenangan skala
lokal.
• Kedua, kedudukan desa sebagai
Objek pemerintahan berbasis
Pembangunan masyarakat, yaitu campuran dari
komunitas yang mengatur
Subyek
Pembangunan:
dirinya sendiri (self governing
Partisipatoris community) dan pemerintahan
lokal (local self government).
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 67 mengatur Hak
1 dan Kewajiban Desa. Intisari pengaturan ini adalah bahwa Desa berhak
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal
usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa, serta berhak
memperoleh sumber-sumber pendapatan. Namun demikian, Desa juga
dituntut untuk berkewajiban :
a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan
masyarakat Desa;
b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;
c. mengembangkan kehidupan demokrasi;
d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
e. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa.
Undang-Undang Desa Pasal 67 mengatur Hak dan Kewajiban Masyarakat Desa.
2 Intisari pengaturan ini adalah bahwa masyarakat Desa berhak untuk terlibat aktif
dalam penyelenggaraan Desa, berhak memilih dan dipilih/dipilih menduduki posisi
kekuasaan yang ada di Desa, serta memperoleh perlindungan, dan pelayanan yang
sama dan adil. Namun demikian, masyarakat juga berkewajiban untuk membagun
Desanya serta mendorong situasi yang aman, nyaman dan tenteram di Desa.
Undang-Undang Desa Pasal 78 Ayat (3) Pembangunan Desa mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan
3 pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada Pasal 127 ayat 2 huruf d.
4 yaitu bahwa penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan di Desa
wajib berpihak kepada kepentingan warga miskin, warga disabilitas, perempuan,
anak, dan kelompok marginal.
TATA KELOLA PEMBANGUNAN DESA
Pembangunan Desa yang Partisipatif dan Inovatif:
Mendayagunakan Sumberdaya Desa untuk sebesar-besarnya Kesejahteraan Rakyat

RENSTRA OPD

INTEGRASI

VISI MISI KADES Arah Kebijakan


TERPILIH Perencanaan
Pembangunan Desa
Mufakat
secara Damai RPJMDESA CITA-CITA DESA

ASPIRASI RKP DESA & APBDESA


MASYARAKAT DESA PER TAHUN

 Sumberdaya Manusia di Desa


 Sumberdaya Alam di Desa
 Keuangan dan Aset Desa (termasuk Dana Desa)
 Masalah-Masalah Fundamental di Desa
 Peluang dan Potensi Pertumbuhan Ekonomi

PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA YANG INOVATIF-IDEOLOGIS


INTEGRASI PEMBANGUNAN DESA
JAN UA RI FEBRUARI MA RET APRIL MEI JUN I JULI AGU STUS SEPTEMBER OKTOBER N OPEMBER D ESEMBER

Musrenbang Kab REMBUK STUNTING KABUPATEN

Musrenbangcam
KECA M A TAN

Daftar Usulan \\ \\
RKP Desa Evaluasi
REMBUK STUNTING KECAMATAN
RAPBDesa

DU RKPDesa

Musrenbang RKP Penetapan


APBDesa
Penyusunan
M usrenbang Rancangan
Penyusunan Rancangan RKP
RPJM Desa APBDesa
D ESA

Penetapan Tim
Rancangan RKP
Pen etapa n
KPM

REMBU K STUN TIN G DESA


MD PJ min 2x MD ST

PENGKAJIAN KONDISI STUNTING


D U SU N

1. Pemetaan Sosial
2. Pengisian Score Card
3. Penggalian Usulan

Pelaksanaan Kegiatan Konvergensi, Pemantauan dan Evaluasi


Keterpaduan
Data

Sinergitas Keterpaduan Indikator


Pemantauan Layanan
Penguatan
Ketahanan Terintegrasi Dalam Sistem Perencanaan
Keluarga Pembangunan Desa
Berbasis Sumber
Daya
Pembangunan Terintegrasi Dalam Sistem Penganggaran di Desa
Desa
Swakelola Oleh Penyedia
Layanan di Desa
Keterbukaan Informasi

Pemantauan Berbasis Komunitas Terintegrasi dengan program masuk desa

Advokasi Kewenangan Desa Keterpaduan Kelompok Peduli Stunting


POTENSI SUMBER DAYA
UNTUK DESA BERSINAR
POTENSI SUMBER DAYA UNTUK DESA BERSINAR
Tata kelola penyelenggaraan Desa
• Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan Pembangunan
Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa.

Partisipasi
• Membentuk kelompok masyarakat, menyusun rencana
pembangunan dan anggaran Desa, pelaksanaan kegiatan, adanya
pemantauan, dan adanya kampanye anti narkoba

Kerja sama Desa


• Berbagi informasi, mempercepat proses pencegahan dan
penanganan, adanya bantuan pihak ketiga (LSM, Perguruan Tinggi,
Perusahaan, Ormas, dll)
10
STRATEGI PENCAPAIAN KEBERHASILAN PROGRAM
PENGUATAN KETAHANAN KELUARGA BERBASIS
SUMBERDAYA PEMBANGUNAN DESA
STRATEGI PENCAPAIAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGUATAN KETAHANAN
KELUARGA BERBASIS SUMBER DAYA PEMBANGUNAN DESA

• pendekatan pemberdayaan masyarakat


1

• kesadaran masyarakat Desa


2

• menggerakkan masyarakat Desa untuk berpartisipasi aktif secara sukarela


3

• membentuk kelompok masyarakat peduli Desa Bersinar


4

• Koordinasi secara intens dengan pemerintah daerah


5

• memfokuskan gerak partisipasi masyarakat Desa pada tahapan


6 perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
12
• visi bersama dalam bentuk dokumen Menggagas Masa Depan Desa Bersinar (MMDDB);
7

• mengusulkan kehendak kolektif dalam dokumen MMDDB


8

• Penyelarasan arah kebijakan


9
• menggerakkan kepala Desa, BPD, dan masyarakat Desa untuk membahas
10 dan menyepakati di dalam musyawarah Desa tentang arah kebijakan

• pendayagunaan sumber daya yang ada di Desa


11
• peraturan bupati/walikota tentang kewenangan Desa berdasarkan hak asal
12 usul dan kewenangan lokal berskala Desa
• menyediakan tenaga fasilitator Desa Bersinar yang memiliki kapasitas
13 kinerja unggul dan berkualitas
13
STRATEGI MEWUJUDKAN KEBERHASILAN
FASILITASI DESA BERSINAR
1. KETEPATAN MEMILIH DAN MENETAPKAN FASILITATOR DESA BERSINAR
Fasilitator Desa Bersinar dipilih dan ditetapkan dari tenaga pendamping
masyarakat Desa yang berasal dari :

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kabupaten/kota,

tenaga pendamping profesional,

kader pemberdayaan masyarakat Desa,

pihak ketiga (seperti: LSM, Perguruan Tinggi, Ormas, dll).


15
2. KETEPATAN
KETEPATAN METODE
METODE FASILITASI
FASILITASI DESA
DESA BERSINAR
BERSINAR

Keterbukaan
Keterbukaan
Pembelajaran/
Pembelajaran/ Bermain
Bermain peran
peran informasi
informasi
Pelatihan
Pelatihan
Pengorganisasian
Pengorganisasian Analisis
Analisis Sosial
Sosial ((role
role playing)
playing) Pembangunan
Pembangunan
Desa
Desa

Sosialisasi
Sosialisasi Sosialisasi
Sosialisasi Perbincangan
Perbincangan
Langsung
Langsung Tidak
Tidak Langsung
Langsung Kampanye
Kampanye Studi
Studi Banding
Banding Publik
Publik

Diskusi
Diskusi kelompok
kelompok Kaderisasi
Kaderisasi
Terpumpun
Terpumpun (Focus
(Focus Permusyawaratan
Permusyawaratan
Group
Group Permufakatan
Permufakatan Ketauladanan
Ketauladanan Masyarakat
Masyarakat Kerja
Kerja Sama
Sama
Discussion/FGD)
Discussion/FGD) Desa
Desa

16
3. KETERPADUAN TAHAPAN

Fasilitasi
Fasilitasi
Keberlanjutan
Persiapan Desa
DesaBersinar
Bersinar
Fasilitasi
Fasilitasi Fasilitasi
Pengembangan
Fasilitasi
Perencanaan
PenangananKapasitas
Pencegahan
Desa
Penyalahgunaan
Kelompok
Penyalahgunaan
Bersinar
Narkoba
Masyarakat
NarkobaPeduli Desa
Bersinar

17
Penilaian
No Tahapan Indikator
Tidak Ya
1 Persiapan Desa Bersinar Terbentuknya Kelompok    
Masyarakat Peduli Desa Bersinar

2 Fasilitasi Perencanaan Desa Desa Bersinar dibiayai dengan    


Bersinar keuangan Desa

3 Fasilitasi Pengembangan Adanya kegiatan pengembangan    


Kapasitas Kader Pelopor dan kapasitas tentang Desa Bersinar
EVALUASI KINERJA Kelompok Masyarakat
Peduli Desa Bersinar
yang diswakelola oleh Desa atau
badan kerjasama antar Desa

FASILITASI PELAKSANAAN
DESA BERSINAR 4 Fasilitasi Pencegahan Terlaksananya test urine bagi  
Penyalahgunaan Narkoba masyarakat Desa
 

5 Fasilitasi Penanganan Terdapat tindakan pelaporan    


Penyalahgunaan Narkoba terhadap korban penyalagunaan
narkoba
Monitoring dan evaluasi 6 Fasilitasi Keberlanjutan Desa Adanya Dokumen Menggagas    
Secara kontinyu Bersinar Masa Depan Desa Bersinar
(MMDDB)

Total Nilai    
Kategori  
Penilaian Indikator Kinerja Desa Bersinar
Kategori Hasil Penilaian :
Baik : Jika jawaban “Ya” ≥ 71 %
Sedang : Jika jawaban “Ya” 60%-70%
Kurang : Jika jawaban “Ya” ≤ 59%
19
Permendes Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2020 besesta Perubahannya: Permendes, PDTT
Nomor 6 Tahun 2020 dan Permendes, PDTT
Nomor 7 Tahun 2020
Prioritas Penggunaan Dana Desa disusun berdasarkan
prinsip-prinsip

kebutuhan kewenangan
Partisipatif
prioritas Desa mengutamakan prakarsa,
berbasis
mengutamakan kreativitas dan peran
mendahulukan kepentingan
Desa yang lebih mendesak, kewenangan hak asal serta masyarakat Desa sumber
usul dan
lebih dibutuhkan dan
berhubungan langsung kewenangan lokal daya Desa
mengutamakan
dengan kepentingan
sebagian besar masyarakat
berskala Desa fokus swakelola pendayagunaan
sumberdaya manusia
Desa; keadilan mengutamakan pilihan penggunaan
Mengutamakan dan sumberdaya alam
mengutamakan hak Dana Desa pada 3 (tiga) sampai kemandirian desa yang ada di Desa dalam
dengan 5 (lima) jenis kegiatan dalam pelaksanaan pelaksanaan
dan kepentingan
sesuai dengan kebutuhan sesuai pembangunan yang
seluruh pembangunan desa
prioritas nasional, provinsi, dibiayai Dana Desa
warga Desa tanpa kabupaten/kota dan desa, dan tidak
membeda-bedakan dilakukan praktik penggunaan Dana
Desa yang dibagi rata
Lampiran II
SISTEMATIKA CONTOH-CONTOH PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2020
01 Pelaksanaan Pembangunan Desa Dengan 06 Pengembangan Ketahanan Dan
Pola Padat Karya Tunai Kesejahteraan Keluarga

02 Pencegahan Kekurangan Gizi 07 Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran


Kronis (Stunting) Gelap Narkoba

03 Pengembangan Anak Usia Dini Holistik 08 Pembelajaran dan Pelatihan Kerja


Integratif (PAUD HI)

04 Pelaksanaan Keamanan Pangan Di Desa 09 Pengembangan Desa Inklusi

05 10 Pengembangan Produk Unggulan Desa/ Kawasan


Pelayanan Pendidikan Bagi Anak
Perdesaan
Prioritas Penggunaan Dana Desa
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR
11 TAHUN 2019 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2020 Pasal 11 Ayat (3)
Peningkatan pelayanan publik bidang sosial di Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (4) yaitu perlindungan terhadap kelompok masyarakat rentan meliputi
perempuan, lanjut usia, anak dan warga masyarakat berkebutuhan khusus.

LAMPIRAN II

F. PENGEMBANGAN KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

Dana Desa dapat digunakan, antara lain untuk :


1. Pelatihan Pengelolaan Keuangan Keluarga (Literasi Investasi Sederhana;
2. Penyuluhan Cegah Kawin Anak dalam Perspektif Agama;
3. Pelatihan Persiapan Perkawinan Bagi Remaja Usia Kawin;
4. Pendidikan Keluarga Sakinah.

Catatan: Prioritas Penggunaan Dana Desa ditetapkan berdasarkan kewenangan Desa


berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan lokal skala Desa serta diputuskan dalam
musyawarah Desa.
Prioritas Penggunaan Dana Desa
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 11 TAHUN 2019 TENTANG
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2020 Pasal 11 Ayat (3)

Peningkatan pelayanan publik bidang sosial di Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4)
yaitu perlindungan terhadap kelompok masyarakat rentan meliputi perempuan, lanjut usia, anak
dan warga masyarakat berkebutuhan khusus.
LAMPIRAN II
G. PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA
Kegiatan ini merupakan upaya untuk melindungi masyarakat Desa dari bahaya penyalahgunaan Narkoba. Saat ini ditengarai
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba bukan hanya terjadi di kota-kota besar saja tetapi juga telah masuk hingga wilayah
perdesaan. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya pencegahan, dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat Desa tentang
bahaya penyalahgunaan Narkoba.
Dana Desa dapat digunakan untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba, antara lain:
1. kegiatan keagamaan;
2. penyuluhan/sosialisasi/seminar tentang bahaya Narkoba;
3. pagelaran, festival seni dan budaya;
4. olahraga atau aktivitas sehat;
5. pelatihan relawan, penggiat atau satgas anti narkoba;
6. penyebaran informasi melalui pencetakan banner, spanduk, baliho, poster, atau brosur/leaflet; dan
7. kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika (P4GN) dalam mewujudkan Desa Bersih Narkoba (Bersinar).

Catatan: Prioritas Penggunaan Dana Desa ditetapkan berdasarkan kewenangan Desa berdasarkan
hak asal-usul dan kewenangan lokal skala Desa serta diputuskan dalam musyawarah Desa.
TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai