Anda di halaman 1dari 18

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

MENSINERGIKAN TRI DHARMA


PERGURUAN TINGGI UNTUK
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Di Sampaikan Oleh :
Drs. H. SYAFRIZAL, MM.
Kepala Dinas PMD Prov. Sumbar

1
CURICULUM VITAE
Drs.H.Syafrizal.MM
(22 Desember 1962)
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Provinsi Sumatera Barat
Riwayat :
1. Wakil Bupati Pesisir Selatan (2005-2010)
2. Pj.Bupati Dharmasraya (2015)
3. Pj.Bupati Mentawai (2016)
4. Ketua Umum KB FKPPI Sumbar (2017-2022)
5. DPW IKPS SUMBAR (2015-2020)
6. Ketua KBPP Polri (2019-2023)
7. Ketua LKAAM Kab.Pesisir Selatan (2019-2024)
SASARAN PROGRAM KKN- PPM

MAHASISWA

3 SASARAN PERGURUAN
SECARA TINGGI
UMUM

MASYARAKAT
DAN
PEMERINTAH
AGAR PROGRAM KKN
MENCAPAI APA YANG DIHARAPKAN
SINERGITAS
PERGURUAN /Integrasi
TINGGI
PEMERINTAH

PENINGKATAN EKONOMI DAN


KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT

MENGACU KEPADA REGULASI YANG ADA :


UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
UNDANG – UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
PEMBANGUNAN DESA DILAKUKAN MELALUI DUA
PENDEKATAN YAITU ;
1. Membangun Desa; mengisyaratkan pentingnya peran
pemerintah (top down) dalam pembangunan desa
(dengan melahirkan regulasi-regulasi)
2. Desa Membangun; mencerminkan adanya pemerintah
memberi ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk
berperan aktif dalam proses pembangunan desa (Bottom Up),
biasanya setiap keputusan diambil melalui musyawarah di
Desa/Nagari.
Dalam konsep ini, Pemerintah telah memberikan keluasan kepada
Masyarakat Desa/Nagari secara bersama-sama untuk menentukan program
pembangunan di Desa, sehingga apa yang dilakukan Desa sesuai dengan
kebutuhan dan tentu saja akan tepat sasaran dalam percepatan
pembangunan Desa.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
PENANGANAN COVID-19 DI
DESA
Penyelamatan kesehatan dan perekonomian
terhadap penanganan COVID-19 di Desa,
dilakukan melalui percepatan realisasi Dana
Desa:
 PADAT KARYA TUNAI (PKT)
 PENGUATAN EKONOMI DESA
 JARING PENGAMAN SOSIAL (SOCIAL SAFETY NET)
DALAM BENTUK BANTUAN LANGSUNG TUNAI
(BLT)

PERLU DATA KONDISI DESA


YANG AKURAT
UNTUK DAPAT MENGAMBIL SUATU KEBIJAKAN DALAM
PENANGANAN DARI DAMPAK COVID-19 DI
DESA/NAGARI PERLU ADANYA DATA YANG AKURAT.

“APLIKASI DESA MELAWAN COVID-19


(eDMC)”

DENGAN ADANYA APLIKASI DESA MELAWAN COVID-19 (eDMC)


Kita Berharap :

1. Membantu Tim Relawan Desa/Gugus Tugas Penanganan dan


Pencegahan COVID-19.
2. Mendapatkan real-time data yang dapat dipantau secara terus
menerus terkait kondisi desa, ekonomi masyarakat, Potensi Desa
dll; yang dapat dipantau pada seluruh tingkatan Pemerintahan.
3. Membantu Tim Relawan Desa/Gugus Tugas menyusun rencana
aksi (strategi) untuk mengatasi permasalahan di Desa/Nagari,
berdasarkan data yang dikumpulkan.
PENANGANAN DI DESA:
NEW NORMAL DI NAGARI/DESA

NEW NORMAL BERSKALA KOMUNITAS


BAREK SAMO DIPIKUA, RINGAN SAMO DIJINJIANG

KESEHATAN EKONOMI

1. Protokol kesehatan tetap dilakukan secara 1. Gunakan dana desa untuk


ketat (cuci tangan pakai sabun, pakai hal-hal produktif: padat
masker, jaga jarak) untuk bekerja, karya tunai, subsidi usaha
beribadah, sekolah, dan melakukan BUMDES di bidang
aktivitas adat pangan/peternakan/pertanian
2. Sediakan tempat isolasi/rumah aman di 2. Subsidi silang panen, buat
nagari sesuai dengan protokol Gugus lumbung bersama di nagari
Tugas Covid-19 atau antar nagari
3. Perhatian lebih terhadap Anak-anak, 3. Pemberdayaan pertanian
Lansia, Orang dengan penyakit berat dan Reformasi Agraria
bawaan (jantung, diabetes dll) melaui Perhutanan Sosial

SOSIALISASI DAN PENGAWASAN BERKALA PADA MASYARAKAT


(bersama ninik mamak - tokoh adat, ulama, relawan covid-19, PKK)
8
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENSINERGIKAN
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGGI UNTUK
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Dengan cara melibatkan Perguruan Tinggi dalam hal :
1. Ketahanan Pangan Masyarakat Desa,
yang meliputi :
a. Intensifikasi, bagaimana Perguruan Tinggi dan
Mahasiswa berperan memberikan pemahaman kepada
Masyarakat untuk meningkatkan produksi dengan cara
meningkatkan kemampuan atau memaksimalkan
produktivitas faktor-faktor produksi yang telah ada di
Desa/Nagari.
b. Ekstensifikasi, bagaimana Perguruan Tinggi dan
Mahasiswa berperan mencarikan solusi kepada
masyarakat dalam rangka meningkatkan hasil produksi
dengan cara menambah dan atau memperluas faktor-
faktor produksi masyarakat melalui penerapan Teknologi
Tepat Guna.
c. Sindikasi, bagaimana Perguruan Tinggi dan Mahasiswa berperan
mencarikan solusi secara bersama-sama menjembatani kepada
sumber-sumber permodalan untuk meningkatkan usaha pangan
masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes/BUMNag),
sehingga Ekonomi Masyarakat Desa/Nagari akan meningkat.
2. Revitalisasi Badan Usaha Milik Desa/Nagari
(BUMDes/BUMNag.), bagaimana Perguruan Tinggi dan Mahasiswa
berperan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha pengurus
BUMDes/BUMNag dalam mengelola produk unggulan Desa.

3. DIGITALISASI, bagaimana Perguruan Tinggi dan Mahasiswa berperan


dapat mencarikan solusi pemasaran hasil produksi masyarakat
Desa/Nagari melalui digitalisasi. Disamping itu Nagari/Desa dengan
menggunakan DANA DESA dapat membantu mahasiswa/pelajar dalam
kuliah online dengan membentuk “KAMPUS NAGARI” memfasilitasi
Sarana dan prasarana berupa akses wifi (internet), dan ruangan atau
tempat online yang bisa digunakan untuk tempat belajar, berdiskusi, dll.
Bisa di Kantor Walinagari/Desa atau tempat lainnya seperti ruangan
sekolah SD, SMP, dll.
KAMPUS NAGARI / KAMPUS DESA Di setiap Nagari/Desa dapat
dibentuk Kelompok Belajar Daring (KOBEDA)

MANFAAT DARI KOBEDA (KELOMPOK BELAJAR DARING )


1. Membantu beban kuota mahasiswa untuk kuliah daring
2. Dengan adanya KOBEDA, mahasiswa / pelajar dari berbagai
perguruan tinggi / sekolah yang ada di suatu Nagari / Desa / Kelurahan
akan saling berinteraksi
3. Mahasiswa / pelajar dapat saling berdiskusi dan membantu memahami
mata kuliah / pelajaran
4. Mahasiswa menjadi relawan untuk membantu / mendampingi adik-
adiknya pelajar SD, SMP dan SMA dalam belajar dengan membentuk
kelompok-kelompok kecil
5. Mahasiswa bisa menjadi relawan nagari/desa/kelurahan dalam
menghadapi Pandemi Covid-19
6. Meningkatkan semangat belajar mahasiswa / pelajar
7. Mendekatkan mahasiswa / pelajar dengan masyarakat dan Nagari /
Desa /Kelurahan
8. Kampus Nagari bisa menjadi langkah pertama untuk menjadi Nagari/
Desa Digital, sesuai dengan program Kemendesa PDTT.
4. STUNTING,
di Nagari/Desa di Sumatera Barat masih banyak anak yang stunting,
diharapkan kepada Perguruan Tinggi dan Mahasiswa KKN dapat
mensosialisasikan penyebab Stunting ini kepada Masyarakat antara
lain :
a. Pola Makan, Mensosialisasikan pentingnya makanan dari segi
jumlah dan kualitas gizi untuk anak
b. Pola Asuh, Mensosialisasikan pentingnya menjaga masa 1000
HPK (Hari Pertama Kehidupan).
c. Sanitasi dan Air Minum yang baik, Memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga sanitasi dan air
minum yang bersih didalam kehidupan sehari-hari.
Untuk penanganan Stunting ini Kementerian Desa telah meluncurkan
di setiap Nagari/Desa aplikasi E-HDW untuk mempermudah
penyusunan big data tentang stunting di desa karena terperinci by
name by addres.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang diinisiasi oleh Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa telah menyusun Kesepakatan
Bersama tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat antara Pemerintah Sumatera Barat dengan
Perguruan Tinggi Negeri/Swasta Se Sumatera Barat.

Maksud : sebagai dasar dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan


pengabdian kepada Masyarakat

Tujuannya : melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian


kepada masyarakat serta menjadikan Perguruan Tinggi sebagai Mitra
Strategis dalam Percepatan Pembangunan di Sumatera Barat

Ruang Lingkup: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat


serta pelaksanaan kegiatan yang mendukung kebijakan dan program
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
KEGIATAN YANG TELAH DIKERJASAMAKAN DENGAN
PERGURUAN TINGGI
1. KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat)
KKN-PPM setiap tahun difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa, diikuti oleh 17 (tujuh belas) Perguruan Tinggi yaitu :

1. UNAND
2. UIN Imam Bonjol 11. Universitas Perintis
3. Universitas Negeri Padang 12. Universitas Nandlatul Ulama
4. ISI Padang Panjang 13. Universitas Dharma Andalas
5. IAIN Batusangkar 14. Universitas Mahaputra M.Yamin
6. IAIN Bukittinggi 15. STAI-YAPTIP
7. Universitas Bung Hatta 16. STAI-YASTIS
8. Universitas Ekasakti 17. STIT Ahlussunnah
9. Universitas Taman Siswa
10. Universitas Muhammadiyah
2. KKN-PPM TERPADU
Pada Tahun 2019 telah dilaksanakan diikuti Oleh 5 (Lima) Perguruan
Tinggi :

1. UNAND Padang
2. UIN Imam Bonjol Padang
3. UNITAS Padang
4. ISI Padang Panjang
5. IAIN Bukittinggi
Tema KKN Terpadu : STUNTING
Berlokasi di Kabupaten Pasaman Barat Kecamatan Gunung Tuleh
Nagari Rabi Jonggor dan Muaro Kiawai.
Untuk 5 (lima) Tahun ke depan Dinas PMD Prov.Sumbar telah menyusun
Program dan kegiatan KKN-PPM terpadu. Dan akan dilakukan
penandatangan perjanjian kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang
tergabung dalam KKN-PPM dengan tema dan lokus yang telah disepakati
bersama, lebih di fokuskan pada Nagari/Desa Sangat Tertinggal dan
Tertinggal di Sumatera Barat
15
Keterlibatan semua pihak untuk bersama-sama mendorong percepatan pembangunan
desa sangat diperlukan karena dengan permasalahan desa yang kompleks, tidak mungkin
mengharapkan pemerintah semata untuk mengentaskan desa dari ketertinggalan.

Perguruan tinggi mempunyai peran yang strategis dalam mempercepat pembangunan


desa karena memiliki program-program yang langsung menyentuh masyarakat desa,
yaitu melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diikuti oleh mahasiswa.
Dengan Adanya Sinergi antara Perguruan
Tinggi dan Pemerintah Daerah

Diharapkan

Terwujudnya Pemberdayaan Masyarakat


Dan Desa
Dalam Pengaplikasian Tridharma Perguruan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai