Anda di halaman 1dari 8

SAMBUTAN BUPATI

REMBUK STUNTING
AKSI KONVERGENSI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
DI KABUPATEN MAMBERAMO RAYA

Shalom
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Om Swasti Astu, Namo Budaya salam kebajikan

Yth Dirjen Bina Bangda Kemendagri yang dihadiri oleh Tenaga Ahli di
Bidang Stunting untuk Provinsi Papua, dan Yth Dinas Kesehatan
Provinsi Papua.

Yth. Saudara Ketua DPRD, Saudara Kepala Bappeda dan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Mamberamo Raya beserta Pimpinan OPD
lainnya serta Saudara-saudara yang hadir di forum ini, yang saya
hormati.

Mengawali sambutan ini patut kita panjatkan Puji Syukur Kehadirat


Tuhan Yang Maha Kuasa atas Berkat dan Rahmat-Nya sehingga kita
dapat mengikuti acara pertemuan pencegahan anak kerdil / Rembuk
Stunting di Kabupaten Mamberamo Raya tahun 2021 dalam rangka
percepatan penurunan dan pencegahan stunting di kabupaten
Mamberamo Raya dalam keadaan sehat wal’afiat.

1
Sebagaimana kita ketahui bahwa Stunting adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada
1.000 Hari Pertama Kehidupan, Pertama disebabkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan
Kedua faktor penyebabnya dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak
memadai terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Anak
tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut
umurnya lebih pendek dari standar nasional yang berlaku. Standar
dimaksud terdapat pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),

Saudara-Saudari yang saya hormati,


Rembuk Stunting merupakan suatu langkah penting yang harus
dilakukan pemerintah kabupaten untuk memastikan pelaksanaan
rencana kegiatan intervensi penurunan dan pencegahan stunting yang
dilakukan secara bersama-sama antara organisasi perangkat daerah
(OPD) penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non
pemerintah dan masyarakat mulai dari tingkat kampung, distrik, dan
kabupaten.

Telah kita lakukan secara bersama sama konfirmasi, sinkronisasi, dan


sinergisme hasil analisis situasi (aksi 1) dan rancangan rencana
kegiatan dari OPD penanggung jawab layanan (aksi 2) di
kabupaten Mamberamo Raya dengan hasil perencanaan partisipatif
masyarakat yang dilaksanakan melalui musrenbang distrik dan
kampung dalam upaya penurunan stunting di lokasi fokus.

Hadirin Dan Peserta Rembuk Stunting Yang Saya Cintai


Untuk mendukung percepatan pencegahan dan penurunan stunting
diperlukan konvergensi/keterpaduan pembiayaan, mulai dari
2
pemerintah pusat, pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota)
hingga desa/kampung. Pembiayaan untuk program dan kegiatan
dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu dana kementerian/lembaga
(APBN), dana provinsi (APBD Provinsi), dana kabupaten (APBD
Kabupaten), dana desa/ kampung (APBDESA/ APBK), maupun
pendapatan lainnya yang sah.

Konvergensi pembiayaan ini perlu dilakukan untuk memastikan setiap


program, kegiatan, dan sub kegiatan terkait intervensi gizi spesifik dan
gizi sensitif dilaksanakan sampai ke tingkat kampung.

Hadirin Peserta Rembuk Stunting Yang Berbahagia


Pelaksanaan Rembuk Stunting ini dimaksudkan agar semua pihak
dapat berperan sesuai dengan tupoksi dan peranan serta
kewenangannya dalam melakukan intervensi gizi spesifik dan gizi
sensitif.
Intervensi GIZI SPESIFIK lebih berfokus pada kesehatan 1000 Hari
Pertama Kehidupan, mulai dari ibu hamil, melahirkan hingga berusia 2
(dua) tahun. Yang berperan penting dalam intervensi gizi spesifik
adalah dinas kesehatan beserta jajarannya (tenaga kesehatan di
Puskesmas dan Posyandu/Pustu) dan didukung oleh kepala distrik dan
terutama Kepala Kampung untuk mendukung melalui APBK.
Intervensi GIZI SENSITIF umumnya dilaksanakan diluar
kementerian/ bidang kesehatan. Intervensi gizi sensitif mencakup:
1) Peningkatan penyediaan air bersih dan sarana sanitasi;
peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan;
2) Peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan gizi
ibu dan anak; serta
3) Peningkatan akses pangan bergizi.

3
Tiga cakupan diatas, yang menjadi PIC (Person in Charge) adalah
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai dengan tugas pokok fungsi
(Tupoksi) dan kewenangan berdasarkan indikator kinerja perbidang
diantaranya Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (PUPR),
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Kampung, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan Dan
Perikanan (TPHPP), Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman,
Lingkungan Hidup Dan Pertanahan (PKPLHP), Dinas Sosial, Dinas
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PPKB), Dinas
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPPA), Dinas
Ketahanan Pangan, Dinas Komunikasi Dan Informatika (KOMINFO)
dan lain-lain.
Penyelenggaraan intervensi penurunan stunting terintegrasi
merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor dan bukan
tanggungjawab salah satu institusi saja. Hal itulah yang melatar
belakangi pelaksanaan Rembuk Stunting pada hari ini.

Hadirin Peserta Rembuk Stunting Yang Saya Hormati


Output yang diharapkan dari Rembuk Stunting adalah:
1) Komitmen penurunan stunting yang ditandatangani oleh Bupati,
Ketua DPRD, Kepala Distrik, Kepala Kampung, Pimpinan OPD,
dan Perwakilan Sektor Non Pemerintah dan masyarakat;
2) Rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting
yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam
RKPD/RENJA OPD tahun 2021.

Selanjutnya program, kegiatan, dan Sub kegiatan yang disepakati


dalam Rembuk Stunting ini akan disusun kedalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021.

4
Hadirin Peserta Rembuk Stunting Yang Saya Hormati
Dengan adanya konvergensi/ keterpaduan antara program kegiatan
tiap OPD dari kabupaten hingga kampung dan pembiayaan mulai dari
pusat hingga kampung diharapkan pencegahan dan penurunan
stunting di Kabupaten Mamberamo Raya menunjukkan tren positif dan
generasi emas anak Mamberamo Raya dapat terwujud segera.
Menjadi harapan kita bersama, Kabupaten Mamberamo Raya
bebas dari stunting.

Hadirin Sekalian
Pemerintah telah menetapkan penurunan stunting sebagai prioritas
nasional yang dilaksanakan secara lintas sektor di berbagai tingkatan
sampai dengan tingkat kampung. Sejak diberlakukannya Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa/kampung
berkewajiban untuk mendukung kegiatan-kegiatan pembangunan
yang menjadi program prioritas nasional. Oleh karena itu, pemerintah
kampung diharapkan untuk menyusun kegiatan-kegiatan yang relevan
dengan upaya pencegahan dan penurunan stunting terutama dalam
skala kampung melalui pemerintahan kampung.
Saya menghimbau dan memerintahkan kepada kepala OPD agar
menyusun dokumen perencanaan dalam hal ini DPA OPD (APBD)
mengedepankan kebutuhan bukan keinginan semata dan berangkat
dari data serta indikator kinerja, sehingga impact / dampak yang
ditimbulkan dari pelaksanaan konvergensi tersebut dapat terukur dan
harapan kita bersama dapat segera terwujud, yaitu generasi emas
di Mamberamo Raya, dapat bebas dari stunting.

Hadirin Peserta Rembuk Stunting Yang Berbahadia,


5
Sebelum saya akhiri sambutan saya ini, bahwa dalam memastikan
efektivitas pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi di
daerah, perlu pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas antara
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, sampai dengan
pemerintahan di tingkat desa :

Di tingkat kabupaten/kota:

1) Pemerintah kabupaten/kota memastikan perencanaan dan


penganggaran program/ kegiatan untuk intervensi prioritas,
khususnya di lokasi dengan prevalensi stunting tinggi dan/atau
kesenjangan cakupan pelayanan yang tinggi.

2) Pemerintah kabupaten/kota memperbaiki pengelolaan layanan


untuk intervensi gizi prioritas dan memastikan bahwa sasaran
prioritas memperoleh dan memanfaatkan paket intervensi yang
disediakan.

3) Pemerintah kabupaten/kota mengoordinasikan distrik dan


pemerintah kampung dalam menyelenggarakan intervensi
prioritas, termasuk dalam mengoptimalkan sumber daya, sumber
dana, dan pemutakhiran data.

4) Pemerintah kabupaten/kota menyusun kebijakan daerah yang


memuat kampanye publik dan komunikasi perubahan perilaku
mengacu pada substansi yang diatur dalam strategi yang disusun
oleh Kementerian Kesehatan, untuk meningkatkan kesadaran
publik dan perubahan perilaku masyarakat dalam penurunan
stunting.

Di tingkat Distrik :

1) Koordinasi intervensi pencegahan stunting dipimpin oleh Kepala


Distri selaku koordinator wilayah distrik.

6
2) Distrik melakukan pertemuan secara berkala dengan aparat
tingkat distrik, tingkat kampung, dan masyarakat untuk
membahas perencanan dan kemajuan intervensi penurunan
stunting.

3) Memberikan dukungan dalam melaksanakan pemantauan dan


verifikasi data dan melakukan pendampingan pelaksanaan
kegiatan di tingkat kampung.

Di tingkat Kampung:

1) Pemerintah kampung melakukan sinkronisasi dalam perencanaan


dan penganggaran program dan kegiatan pembangunan
kampung untuk mendukung pencegahan stunting.

2) Pemerintah kampung memastikan setiap sasaran prioritas


menerima dan memanfaatkan paket layanan intervensi gizi
prioritas. Implementasi kegiatan dilakukan bekerja sama dengan
Kader Pembangunan Manusia (KPM), pendamping Program
Keluarga Harapan (PKH), petugas Puskesmas dan bidan desa,
serta petugas Keluarga Berencana (KB).

3) Pemerintah kampung memperkuat pemantauan dan evaluasi


pelaksanaan pelayanan kepada seluruh sasaran prioritas serta
mengoordinasikan pendataan sasaran dan pemutakhiran data
secara rutin

Karenanya pertemuan ini sungguh amatlah penting untuk menguatkan


komitmen kita bersama di Kabupaten Mamberamo Raya untuk
melakukan sinergisitas dalam percepatan pencegahan dan penurunan
stunting.

Pesan saya optimalkan kegiatan pertemuan ini selama agar maksud


dan tujuannya tercapai.

7
Hadirin Peserta Rembuk Stunting Yang Berbahagia
Demikian sambutan ini, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Selanjutnya : “Dengan Memanjatkan Puji Dan Syukur Kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa, maka Kegiatan Rembuk Stunting Di
Kabupaten Mamberamo Raya, pada hari ini Rabu,08
Desember 2021, Saya nyatakan dibuka dengan resmi.”

Selamat berkarya dalam kerja nyata, semoga Tuhan yang maha kuasa
menuntun kita menuju cita-cita dalam mewujudkan generasi emas di
Mamberamo raya, bebas stunting.
Sekian terima kasih.

Salam Kasih,
Salam Kebajikan,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Kabupaten Mamberamo Raya,


BUPATI

DR.(HC).JOHN TABO,SE,MBA

Anda mungkin juga menyukai