Anda di halaman 1dari 53

PENDAMPINGAN DESA

Khairul Rizal, PhD

Direktorat Pembangunan Daerah


Kementerian PPN/Bappenas

Jakarta, 25 Agustus 2021


MENU PAPARAN

EVALUASI TANTANGAN
PENDAMPING PENDAMPINGAN DESA

PENINGKATAN
STANDAR
KUALITAS
KOMPETENSI KERJA
PENDAMPINGAN DESA

Slide - 2
EVALUASI TANTANGAN
PENDAMPING PENDAMPINGAN DESA

PENINGKATAN
STANDAR
KUALITAS
KOMPETENSI KERJA
PENDAMPINGAN DESA

Slide - 3
ISU
IsuPEMBANGUNAN DESA
dan Permasalahan

Desa kurang mampu Kurang akses penyedia


merencanakan investasi layanan teknis
kompleks implementasi

Variasi kondisi desa Kualitas


(kepemimpinan, Infrastruktur
partisipasi, dll) Rendah

Sumber: Kajian VIPER Bank Dunia, 2016


TANTANGAN PENDAMPINGAN
Isu dan Permasalahan
DESA

Waktu? Internalisasi?
Kemandirian vs ketergantungan

Spesialisasi? Akses?

Sumber: Kajian VIPER Bank Dunia, 2016


EVALUASI TANTANGAN
PENDAMPING PENDAMPINGAN DESA

PENINGKATAN
STANDAR
KUALITAS
KOMPETENSI KERJA
PENDAMPINGAN DESA

Slide - 6
PENGENALAN
P3PD
Latar Belakang Tujuan & Komponen P3PD

Potensi
Tujuan P3PD adalah memperkuat Kapasitas Kelembagaan Desa
Transfer Dana Desa
terus meningkat untuk memperbaiki Kualitas Belanja Desa di lokasi program

2015 2019
Rp 20,67 triliun Rp 70 triliun

Masalah
• Desa tidak mampu merencanakan investasi
kompleks
• Kurang akses penyedia layanan teknis
implementasi
• Variasi tinggi kondisi desa
(kepemimpinan,
partisipasi, dll)
• Kualitas Infrastruktur Rendah
Sumber: Kajian VIPER Bank
Kebutuhan
Dunia, 2016

Kapasitas Pemerintah Desa, Akuntabilitas


dan Insentif
TUJUAN INTERVENSI KOMPONEN 2 P3PD

Tujuan intervensi program dari Komponen 2 adalah peningkatan kapasitas masyarakat


dan kelompok masyarakat untuk dapat meningkatkan kualitas pencapaian
pembangunan desa yang:
A. Melibatkan seluruh masyarakat (inklusif)
B. Sesuai kebutuhan masyarakat
KOMPONEN 2 C. Meningkatkan kapasitas pembangunan masyarakat
Mendorong Pembangunan Desa D. Menguatkan akses masyarakat ke layanan pembangunan
Partisipatif (Kemendesa PDTT)
E. Mendorong transparansi (datin)

Sumber: Dokumen RC, April 2019


KAPASITAS MASYARAKAT DESA

Kapasitas
Pendampingan
Desa
Kapasitas
Kapasitas Agen
Kelompok Pembangunan
Masyarakat Masyarakat
Lainnya

Kapasitas
Masyarakat
Desa
BAGAIMANA CARANYA MEMPERKUAT
KAPASITAS MASYARAKAT DESA?

• Kompetensi inti
apa yang
dibutuhkan?
• Siapa yang Pelatihan Digitalisasi
dilatih?
• Sarana kerja (e-
working)

Talent
• Sarana
pembelajaran (e-
learning): Akademi

marketplace Desa/LMS, peer


dan tatap muka
• Memadaikah
infrastrukturnya?

• Sudah ada kah?


• Sudah efisien kah?
Pedoman Data & Info
KOMPONEN
2A

Arah Intervensi Output Outcome

Pengembangan aplikasi (GoDesa) untuk Sistem aplikasi Pengelolaan sistem pendamping


layanan pendampingan desa
Peningkatan kapasitas pendamping Pelatihan

Pemutakhiran dan digitalisasi modul kapasitas Modul

Pemantauan kinerja pengembangan Hasil pemantauan Penguatan pelaksanaan


kapasitas pendamping pembangunan partisipatif
Pasar keahlian (talent) marketplace

Sumber: RC P3PD
KOMPONEN
2B
Arah Intervensi Output Outcome

Penguatan fungsi kader masyarakat • Kader berfungsi Kualitas partisipasi masyarakat


• Terbangun dan akuntabilitas social (iklusif-
organisasi/kelompok partisipatif)
masyarakat
Pengembangan Pusat Pembelajaran Ruang belajar sosial
Masyarakat (Community Learning Center) dan kolaborasi
Kegiatan belajar bersama terpandu (daring) Regular Coaching

Replikasi oleh daerah Model akuntabilitas


sosial yang diadopsi
daerah
Pengembangan mekanisme pemantauan Mekanisme dan hasil
akuntabilitas sosial pemantauan

Sumber: RC P3PD
KOMPONEN 2C.a AKADEMI
DESA
Arah Intervensi Output Outcome

Pengembangan dan penguatan • Mekanisme akreditasi LPP Membangun, mengintegrasikan,


Akademi Desa 4.0 • Sertifikasi kompetensi dan mendiseminasikan seluruh
• Modul pembelajaran bahan pembelajaran dan
• Mekanisme pemantauan pengetahuan bagi masyarakat
kegiatan pembelajaran desa
masyarakat
• Strategi keberlanjutan
pembelajaran masyarakat

Pengembangan media Berbagai aplikasi pembelajaran


pembelajaran (digital platform) digital
Penguatan kapasitas PSM PSM terlatih

Penguatan lembaga sertifikasi LSP terakreditasi


profesi
Sumber: RC P3PD
KOMPONEN 2C.b DESA
CERDAS
Arah Intervensi Output Outcome

Pengembangan sistem data Sistem aplikasi data desa yang Membangun, mengintegrasikan,
digital Smart Village terintegrasi dan mendiseminasikan seluruh
bahan pembelajaran dan
pengetahuan bagi masyarakat
desa
Pengembangan sistem verifikasi Mekanisme veri-vali
dan update data Smart Village
Penggunaan sistem Smart Village Smart Village digunakan desa
untuk perencanaan dan
pengawasan di desa
Integrasi Smart Village dan Dashboard berbagi-pakai
InfoDesa (komp 4)

Sumber: RC P3PD
EVALUASI TANTANGAN
PENDAMPING PENDAMPINGAN DESA

PENINGKATAN
STANDAR
KUALITAS
KOMPETENSI KERJA
PENDAMPINGAN DESA

Slide - 15
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
PENDAMPING PEMBANGUNAN

Banyaknya program pendampingan pembangunan (PP), dengan banyak


nama dan beragam sistem perekrutan.

Ruang lingkup kegiatan pendampingan beragam, dengan pola


pengembangan SDM dan renumerasi yang berbeda-beda juga.

PP (>240 ribu) terfragmentasi di berbagai KL dan jenjang pemerintahan


dan cenderung berjalan sendiri-sendiri (kurang efisien).

Peran PP kurang lebih sama, yaitu sebagai pemandu proses sekaligus


pemberi alat bantu bagi masyarakat dampingannya.

Beragamnya PP ini menuntut adanya standar kompetensi yang baik,


sehingga program pemberdayaan masyarakat bisa berjalan efisien.
Slide - 16
BAGAIMANA SKKNI PENDAMPING PEMBANGUNAN DISUSUN?

Tujua Fungs
Fungs Fungs
n i 24
i i Kompetensi
utam utam
kunci dasar
a a

Slide - 17
UNIT KOMPETENSI PENDAMPING PEMBANGUNAN
1. Memaksimalkan Tugas dan Tanggung Jawab secara Individu dan Kelompok
2. Menjalankan Kode Etik Pendampingan selama bekerja
3. Melakukan Pendampingan Sesuai Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
4. Mengelola Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
5. Mengelola Kualitas Layanan Pendampingan
6. Melakukan Pembinaan Coaching dan Motivasi
7. Mengidentifikasikan Kebutuhan Masyarakat
8. Mendukung Kegiatan Kelompok Masyarakat
9. Melakukan Pendampingan dalam Masyarakat yang Beragam
10. Memfasilitasi Peningkatan Kapasitas Keluarga/Kelompok Dampingan dalam Pengelolaan
Keuangan
11. Memandu Proses Pengembangan Sumber Daya di Masyarakat
12. Mengelola Program-Program Bersama Masyarakat

Slide - 18
UNIT KOMPETENSI PENDAMPING PEMBANGUNAN

13.Melakukan Pendampingan dalam Struktur Organisasi dan


Koordinasi dengan Pemangku Kepentingan di Tingkat Lokal
14.Mengelola Kebijakan Organisasi Berpedoman pada Kode Etik dan
Peraturan
15.Menjalankan Prinsip Kerja Pendampingan secara Profesional
16.Memenuhi Kebutuhan Informasi Masyarakat Dampingan
17.Membina hubungan baik dengan masyarakat
18.Membangun Kerja Sama Berkesinambungan dengan Pejabat
Pemerintahan
19.Menyediakan Layanan Advokasi Pemenuhan Pelayanan Dasar
20.Memfasilitasi Masyarakat dalam Penerapan Strategi Pengembangan
Masyarakat
21.Menggunakan Pendekatan Partisipatif dalam Meningkatkan
Keterlibatan Masyarakat Slide - 19
UNIT KOMPETENSI PENDAMPING PEMBANGUNAN

Unit Kompetensi
• Elemen kompetensi
• Kriteria unjuk kerja

Batasan Variabel
• Konteks variabel
• Peralatan dan perlengkapan
• Peraturan yang diperlukan
• Norma dan standar

Panduan Penilaian
• Konteks penilaian
• Persyaratan kompetensi
• Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
• Sikap kerja yang diperlukan
• Aspek kritis
Slide - 20
EVALUASI TANTANGAN
PENDAMPING PENDAMPINGAN DESA

PENINGKATAN
STANDAR
KUALITAS
KOMPETENSI KERJA
PENDAMPINGAN DESA

Slide - 21
LATAR BELAKANG
Gambaran Umum
Data Jumlah dan Alokasi Anggaran Pendamping Sebaran Pendamping Desa Setiap Pulau
45,000 Desa dan Proyeksi RPJMN 2020 - 2024 2,500.00 Tahun 2021
40,000
2,000.00
35,000 Maluku
30,000 Sumatera: Kalimantan 1.120
1,500.00
25,000 10.713 2.989 Sulawesi:
20,000
15,000
1,000.00 4.435 Papua
10,000 500.00
3.398
5,000 Jawa- Bali
- - 10.447 Nusa Tenggara
2018* 2019* 2020* 2021* 2022 2023 2024
2.069
Jumlah Pendamping Alokasi Anggaran (Rp Miliar)

Dasar Hukum Tujuan Pendampingan Tenaga Pendamping Profesional

• Meningkatkan kapasitas, efektivitas, dan •


• Permendesa PDTT 18 tahun 2019 tentang Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat:
akuntabilitas pemerintahan Desa dan a. Tingkat Pusat
Pedoman Umum Pendampingan pembangunan Desa b. Tingkat Provinsi
Masyarakat Desa mengatur tentang • Meningkatkan prakarsa, kesadaran, dan partisipasi
c. Tingkat Kabupaten
Pendampingan Masyarakat Desa, berupa masyarakat Desa dalam Pembangunan Partisipatif;

• Meningkatkan daya guna aset dan potensi sumber Pendamping Desa di Kecamatan
kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa a. Pendamping Desa – Pemberdayaan
melalui asistensi, pengorganisasian, daya Desa bagi kesejahteraan dan keadilan; dan
• Meningkatkan sinergitas program dan kegiatan b. Pendamping Desa – Teknik Infrastruktur
pengarahan, dan fasilitasi Desa. Desa, kerja sama Desa dan Kawasan Perdesaan • Tenaga Pendamping Lokal Desa di Desa

Slide - 22
METODE PELAKSANAAN

Menggunakan metode random sampling/proporsional yang


tersebar di 33 Provinsi Indonesia
Konsep Evaluasi Kelebihan:
Data representatif (apabila sampel terpenuhi)
Kekurangan:
Waktu pengumpulan data memakan waktu cukup lama
Tujuan Kepuasan
Pendampingan Penerima Subjek Survey:
Layanan PLD, PD-P, PD-TI
Pelaksanaan Obyek Survey:
Aktivitas Kepala desa dan atau Perangkat desa
Mandat Pendampingan
dan Tugas Mencari jumlah sampel
Pendampingan Kuesioner kepada dengan menggunakan
Aparatur Desa rumus slovin:
Kriteria/Indikator mengenai kinerja
PD dan PLD
Populasi = 74.953 Desa
n= Jumlah Sampel Galat = 5%
N= Jumlah Populasi Sampel Minimal = 398 Desa
e= galat (error tolerance) Sampel riil= 627 Desa

Slide - 23
KUESIONER PENDAMPING LOKAL DESA
Pemenuhan
Tugas Tingkat Kepuasan
No Pertanyaan
Sangat Cukup Cukup Tidak
Ya Tidak Puas Puas Biasa Puas Puas
1 Mendampingi Desa dalam menyusun perencanaan dan penganggaran keuangan Desa

2 Memfasilitasi musyawarah Desa yang partisipatif dalam menyusun RPJM Desa, RKP
Desa, dan juga APBDesa

3 Memfasilitasi informasi kepada masyarakat Desa terkait pembangunan Desa

4 Mendampingi masyarakat Desa dalam penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD),


kelompok perempuan, dan kelompok rentan (difabel, berkebutuhan khusus, kelompok
masyarakat miskin, dan marginal)

5 Mendampingi Desa dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan pembangunan Desa lewat
musyawarah Desa

6 Mendorong keikustertaan masyarakat partisipatif, keterbukaan (transparan), dan


kepercayaan (akuntabel)

7 Memfasilitasi penataan dan pengembangan kelembagaan ekonomi Desa

8 Memberikan masukan terkait hasil identifikasi potensi perekonomian Desa Slide - 24


Pendamping Desa – Teknik Infrastruktur

Slide - 25
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – TEKNIK
INFRASTRUKTUR
Mendapatkan Layanan Bintek Tingkat Kepuasan
Konstruksi Sederhana

7% 1%

TIDAK 5%
19%

35%
Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

YA 51%
81%

Cukup banyak desa yang merasa belum mendapatkan layanan pelatihan dan bintek konstruksi secara sederhana.
Penting untuk diperhatikan, cukup banyak desa yang kurang puas dengan layanan pendampingan jenis ini.

Slide - 26
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – TEKNIK
INFRASTRUKTUR
Mendapatkan Layanan Bintek Desain Tingkat Kepuasan
dan RAB

4% 1%
TIDAK
16% 14%

37%
Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

YA 44%
84%

Jangkauan layanan pendampingan relatif rendah dan desa yang merasa puas dengan layanan pendampingan ini
relatif rendah.

Slide - 27
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – TEKNIK
INFRASTRUKTUR
Mendapatkan Layanan Fasilitasi Pembangunan, Tingkat Kepuasan
Pengelolaan & Pemeliharaan Sarpras Desa

3%1%
TIDAK 8%
12%

34%
Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

54%
YA
88%

Termasuk layanan yang cukup menjangkau banyak desa dengan kualitas layanan yang memuaskan

Slide - 28
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – TEKNIK
INFRASTRUKTUR
Mendapatkan Layanan Fasilitasi Sertifikasi Tingkat Kepuasan
Infrastruktur Desa

1%
1%
12%
TIDAK
20%

Sangat Puas
37%
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

YA 49%
80%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang belum menjangkau banyak desa (tertinggi, di angka 20%).

Slide - 29
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – TEKNIK
INFRASTRUKTUR
Mendapatkan Layanan Tata Kelola Infrastruktur Desa Tingkat Kepuasan

2%1%
9%

TIDAK
8%
40% Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

48%

YA
92%

Layanan yang paling luas cakupannya.

Slide - 30
Pendamping Desa – Pemberdayaan

Slide - 31
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – PEMBERDAYAAN

Mendapatkan sosialisasi UU Desa Tingkat Kepuasan

Tidak 4% 0%2%
8%
11%

Tidak Mengisi
35%
Sangat Puas
Puas
Cukup
Kurang Puas
Tidak Puas

48%
Ya
92%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang sudah cukup baik, namun kualitas layanan masih perlu ditingkatkan

Slide - 32
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – PEMBERDAYAAN

Mendapatkan fasilitasi perencanaan pembangunan dan Tingkat Kepuasan


pemberdayaan

3% 2%
Tidak
7% 11%

Tidak Mengisi
35%
Sangat Puas
Puas
Cukup
Kurang Puas
Tidak Puas

49%
Ya
93%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang sudah cukup baik

Slide - 33
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – PEMBERDAYAAN

Mendapatkan fasilitasi kaderisasi masyarakat Tingkat Kepuasan

3%1%2%
Tidak
18%
18%
24%

Tidak Mengisi
Sangat Puas
Puas
Cukup
Kurang Puas
Tidak Puas

Ya
82%
52%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya masih rendah.

Slide - 34
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – PEMBERDAYAAN

Mendapatkan fasilitasi musdes antar-desa Tingkat Kepuasan

1%
1%1%
Tidak
18% 19%

30%
Tidak Mengisi
Sangat Puas
Puas
Cukup
Kurang Puas
Tidak Puas

Ya
82%
48%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya masih rendah, meskipun kualitas layanan termasuk
yang terbaik.

Slide - 35
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – PEMBERDAYAAN

Mendapatkan fasilitasi musrenbangdes Tingkat Kepuasan

Tidak 2%0%
1%
8%
11%

Tidak Mengisi

42% Sangat Puas


Puas
Cukup
Kurang Puas
Tidak Puas
44%

Ya
92%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauan dan kualitas layanannya sudah cukup baik.

Slide - 36
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – PEMBERDAYAAN

Mendapat fasilitasi kerjasama Desa Tingkat Kepuasan

2% 2%1%

24%
Tidak 22%
32%
Tidak Mengisi
Sangat Puas
Puas
Cukup
Kurang Puas
Ya Tidak Puas
68%

49%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya paling rendah.

Slide - 37
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – PEMBERDAYAAN

Mendapatkan fasilitasi pemberdayaan kelompok Tingkat Kepuasan


marjinal

2% 2% 2%

Tidak 16%
22% 25%

Tidak Mengisi
Sangat Puas
Puas
Cukup
Kurang Puas
Tidak Puas

Ya
78%
53%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya masih rendah, meskipun kualitas layanan sudah cukup
baik.

Slide - 38
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – PEMBERDAYAAN

Mendapatkan fasilitasi pelaksanaan Tingkat Kepuasan


tata kelola yang baik

0%
1% 1%
Tidak 11%
8%

33% Tidak Mengisi


Sangat Puas
Puas
Cukup
Kurang Puas
Tidak Puas

52%
Ya
92%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauan dan kualitasnya sudah cukup baik.

Slide - 39
HASIL EVALUASI PENDAMPING DESA – PEMBERDAYAAN

Mendapatkan fasilitasi pengembangan kelembagaan Tingkat Kepuasan


ekonomi desa

1%
2% 2%
10%
Tidak
18%

35%
Tidak Mengisi
Sangat Puas
Puas
Cukup
Kurang Puas
Tidak Puas

51%
Ya
82%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya masih rendah, meskipun kualitas layanan sudah
sangat baik.

Slide - 40
Pendamping Lokal Desa

Slide - 41
HASIL EVALUASI PENDAMPING LOKAL DESA

Mendapatkan fasilitasi perencanaan dan penganggaran Tingkat Kepuasan

Tidak 0%
1%1%
12%
13%

33%
Tidak Mengisi
Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

Ya 51%
88%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya masih agak rendah, meskipun kualitas layanan sudah
sangat baik.

Slide - 42
HASIL EVALUASI PENDAMPING LOKAL DESA

Mendapatkan fasilitasi musdes yang partisipatif Tingkat Kepuasan

Tidak 2%0%
0%
14% 12%

32%
Tidak Mengisi
Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

Ya 53%
86%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya masih agak rendah, meskipun kualitas layanan sudah
sangat baik.

Slide - 43
HASIL EVALUASI PENDAMPING LOKAL DESA

Mendapatkan informasi pembangunan desa Tingkat Kepuasan

3%1%2%
Tidak
19% 16%

29%
Tidak Mengisi
Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

Ya
81%
51%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya rendah, meskipun kualitas layanan sudah baik.

Slide - 44
HASIL EVALUASI PENDAMPING LOKAL DESA

Mendapatkan fasilitasi penguatan lembaga dan Tingkat Kepuasan


kelompok masyarakat Desa

4% 3%

18%
Tidak
24%
24%

Tidak Mengisi
Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas

Ya
76%
51%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya sangat rendah, namun kualitas layanan mulai turun
dari baik.

Slide - 45
HASIL EVALUASI PENDAMPING LOKAL DESA

Mendapatkan fasilitasi monev pembangunan desa Tingkat Kepuasan

Tidak 2% 1%
11%
16%

33% Tidak Mengisi


Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

Ya 47%
89%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya masih agak rendah, meskipun kualitas layanan sudah
sangat baik.

Slide - 46
HASIL EVALUASI PENDAMPING LOKAL DESA

Mendapatkan fasilitasi partisipasi masyarakat desa Tingkat Kepuasan

2%0%2%
Tidak
15% 13%

28%
Tidak Mengisi
Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

Ya
85% 53%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya masih agak rendah, meskipun kualitas layanan sudah
baik.

Slide - 47
HASIL EVALUASI PENDAMPING LOKAL DESA

Mendapatkan fasilitasi pengembangan lembaga Tingkat Kepuasan


ekonomi

3% 2%2%
17%
Tidak
22%
23%
Tidak Mengisi
Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

Ya
78%
54%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya sangat rendah, sementara kualitas layanan juga mulai
keluar dari kategori baik.

Slide - 48
HASIL EVALUASI PENDAMPING LOKAL DESA

Mendapatkan fasilitasi potensi desa Tingkat Kepuasan

3% 0%2%
14%

20%
29%
Tidak Mengisi
Sangat Puas
Cukup Puas
Biasa
Kurang Puas
Tidak Puas

86%
46%

Termasuk jenis layanan pendampingan yang jangkauannya masih agak rendah, sementara kualitas layanan
termasuk baik.

Slide - 49
KESIMPULAN

Survei ini setidaknya memberitahu kita beberapa informasi penting terkait kuantitas dan
kualitas layanan pendampingan desa, sebagai berikut:
 PLD: pendampingan mengenai penguatan lembaga dan pokmas desa (akuntabilitas sosial), partisipasi
masyarakat, kelembagaan ekonomi dan diseminasi informasi pembangunan, jangkauan layanannya
perlu diperluas karena masih cukup banyak desa yang belum merasakan manfaatnya.
Secara keseluruhan kualitas sudah cukup baik. Namun, kualitas pendampingan untuk kelembagaan
ekonomi perlu mendapat perhatian ekstra (tingkat kepuasan rendah).
 PD-Pemberdayaan: layanan pendampingan untuk memfasilitasi kerja sama antar-desa serta fasilitasi
pemberdayaan kelompok marjinal perlu menjadi perhatian serius karena masih cukup banyak desa
yang belum merasakan manfaatnya.
Sementara kualitas pendamping yang perlu ditingkatkan adalah fasilitasi sosialisasi UU Desa
 PD-Infrastruktur: layanan pendampingan untuk bintek desain dan RAB, bintek konstruksi sederhana,
dan sertifikasi perlu ditingkatkan (masih cukup banyak desa yang belum merasakan manfaatnya).
Secara kualitas, layanan pendampingan bintek konstruksi sederhana serta desain dan RAB perlu
menjadi perhatian serius, terutama yang pertama (tingkat kepuasan rendah).
Slide - 50
REKOMENDASI

 Agar pelatihan ini dapat juga menekankan penguatan pendampingan yang


diperlukan.

 Perlu juga dipantau kebutuhan pendampingan yang spesifik dari Desa, sehingga tidak
terjadi mismatch pendampingan.

Slide - 51
Terima Kasih

(021) 390 5643 dit.pd@bappenas.go.id Menara Bappenas Lantai 9


ext. 3316 Jln. HR. Rasuna Said Kav. B-1
BEBERAPA CATATAN
 Metode: perlu diuji apakah sampel yang digunakan cukup merepresentasikan
populasi, baik melalui statistik sampel maupun melalui ‘tracking’ ke data sensus desa
(Podes).
 Power dari sampel perlu diperkuat dengan memperbesarkan jumlah sampel. Tingkat
pengembalian kuesioner (seperti yang diduga) cukup rendah, sekitar 30%.
 Sebagian desa, terutama desa yang sudah mandiri, sudah kurang membutuhkan
layanan pendampingan eksternal. Sementara, masih cukup banyak desa yang masih
membutuhkan pendampingan eksternal. Oleh karena itu, pola penyediaan layanan
pendampingan yang tidak simetri perlu diterapkan.
 Pola pendampingan tidak simetri dipandang lebih efisien dan berpeluang untuk
melegakan ruang fiskal bagi Kemendesa.
 Pendampingan itu konsep sementara. Pendampingan yang terlalu lama dengan
sendirinya menunjukkan kegagalan dari program pendampingan itu. Internalisasi
proses pendampingan eksternal perlu dilakukan secara bertahap.

Slide - 53

Anda mungkin juga menyukai