Anda di halaman 1dari 15

PENTINGNYA KOORDINASI DAN SINKRONISASI DALAM

PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL


Ir. Aris Riyanta, M.Si
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat
Sekretariat Daerah DIY
Pengantar
• Pandemi COVID-19 yang berimbas
pada krisis ekonomi telah memunculkan
kebutuhan yang urgent untuk
memperbaiki mekanisme pendataan dan
penyaluran bansos.
• Pemerintah pun dituntut untuk
merespons gejolak sosial di masyarakat
terkait penyaluran bansos secara cepat
& tepat
• Kedua hal di atas hanya bisa dicapai jika
ada koordinasi dan sinkronisasi yang
melibatkan aktor-aktor terkait di
berbagai lapisan pemerintahan.
Ketentuan umum
Bantuan Sosial adalah bantuan berupa uang, barang, atau jasa kepada
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat miskin, tidak mampu,
dan/atau rentan terhadap risiko sosial.

Risiko Sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapat


menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang
ditanggung oleh seseorang, keluarga, kelompok,
dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial,
krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam, dan
bencana yang jika tidak diberikan Bantuan Sosial akan
semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi
wajar.
3
4

UU No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial


• Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
Ps. 1 mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

• Penyelenggaraan kesejahteraan sosial meliputi: (a) rehabilitasi sosial; (b)


Ps. 6 jaminan sosial; (c) pemberdayaan sosial; dan (d) perlindungan sosial.

• Perlindungan sosial dimaksudkan untuk mencegah dan menangani risiko


dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok,
Ps 14 (1) dan/atau masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai
dengan kebutuhan dasar minimal.

• Perlindungan sosial dilaksanakan melalui: (a) bantuan


Ps 14 (2) sosial; (b) advokasi sosial; dan/atau (c) bantuan hukum.
5

UU No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (lanjutan)


• Bantuan sosial dimaksudkan agar seseorang, keluarga, kelompok,
dan/atau masyarakat yang mengalami guncangan dan kerentanan sosial
Ps.15 (1) dapat tetap hidup secara wajar.

• Bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat sementara


dan/atau berkelanjutan dalam bentuk: (a) bantuan langsung;
Ps. 15 (2) (b). penyediaan aksesibilitas; dan/atau c. penguatan kelembagaan.

• Penyelenggaraan kesejahteraan sosial menjadi tanggung jawab:


(a) Pemerintah; dan (b) Pemerintah daerah.
Ps. 24
6

Pergub DIY No. 22 Tahun 2021


tentang Tata Cara Hibah dan Bantuan Sosial
Pasal 15
• Pemerintah Daerah dalam memberikan Bantuan Sosial wajib memperhatikan kriteria
meliputi (a) Bantuan sosial diberikan satu kali dalam satu tahun anggaran; dan (b)
Belanja bantuan sosial dianggarkan dalam kelompok belanja operasi pada
program kegiatan SKPD Teknis.

Pasal 16
• Anggota/kelompok masyarakat penerima Bantuan Sosial terdiri atas:
(a) anggota/kelompok masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil
sebagai akibat dari krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, atau fenomena alam dan
non alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum; dan
(b) Lembaga non pemerintah bidang pendidikan, keagamaan, dan bidang lain yang
berperan untuk melindungi individu, kelompok, dan/atau masyarakat dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial.
Bantuan sosial beragam jenisnya
• Sifat :
1) Sementara : diberikan pada saat terjadi guncangan dan kerentanan sosial secara tiba-
tiba sampai keadaan stabil, termasuk bencana.
2) berkelanjutan : diberikan setelah bantuan sementara dinyatakan selesai sampai
terpenuhinya kebutuhan dasar minimal secara wajar.
• Bentuk :
1) bantuan langsung : sandang, pangan, papan; uang tunai; pelayanan kesehatan;
penyediaan tempat penampungan sementara, dsb.
2) penyediaan aksesibilitas : rujukan, fasilitas, informasi, dsb
3) penguatan kelembagaan : sarpras, pengembangan SDM, dsb.
• Sasaran/penerima manfaat : seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat
yang mengalami guncangan dan kerentanan sosial
• Penyelenggara : pemerintah (kementrian); maupun pemda prov dan/atau kab/kota
Beberapa contoh bantuan sosial :
Bantuan
Langsung Program
Tunai Dana Keluarga
Desa Harapan

Bantuan
Sosial
Tunai
Isu Strategis Nasional Tahun 2022
Terkait Sektor Penanggulangan Kemiskinan
1. Penguatan pelaksanaan jaminan sosial.
2. Pemberian bantuan sosial bagi masyarakat yang masih kurang tepat sasaran
3. Penyempurnaan Kebijakan Bantuan Sosial

Isu Strategis DIY Tahun 2022


Terkait Sektor Penanggulangan Kemiskinan

1. Penyelenggaraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).


2. Ketepatan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
ARAH KEBIJAKAN RKPD DIY TAHUN 2022
TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1. Program penanggulangan kemiskinan menjadi fokus
utama dalam prioritas pembangunan, karena dengan
adanya pandemi Covid-19 berdampak pada peningkatan
angka kemiskinan.
2. Penyempurnaan kebijakan data tunggal dan sistem
bantuan sosial agar tepat fungsi dan sasaran.
Permasalahan terkait Koordinasi
dalam Penyaluran Bansos Tahun 2021
1. Banyaknya jenis bantuan sosial dengan mekanisme
maupun timing yang bervariasi dimana tidak semua
data penerima bansos diinformasikan kepada pihak
kelurahan/kalurahan, sehingga ditemukan data-data
penerima bansos yang terindikasi double penerimaan
dengan bansos lainnya.
2. Adanya data yang tidak sinkron antara KPM usulan
daerah dengan data bayar KPM yang ditetapkan dari
Kemensos.
3. Data KPM pada beberapa bansos diterima Dinsos
kab/kota dari pihak penyalur, tidak diterima secara
langsung dari Kemensos.
12

Koordinasi dan Sinkronisasi Data


❖ DTKS yang menjadi dasar acuan dalam menyalurkan bantuan sosial belum
sepenuhnya mencermikan kondisi di lapangan. Data yang tidak akurat menjadikan
penyaluran bansos tidak menyeluruh atau tidak tepat sasaran. Saat ini implementasi
Permensos no. 5 tahun 2019 tentang Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial masih terkendala belum adanya aturan yang lebih teknis.
❖ Ketidakakuratan data sasaran juga terjadi karena pandemi Covid-19 menambah
jenis kelompok rentan baru yang terdampak secara ekonomi dimana sebelumnya
belum tentu masuk dalam DTKS. Hal ini mengindikasikan adanya kebutuhan
pendataan sasaran penerima bansos yang dilakukan dengan cepat dan tepat.
❖ Pemda DIY terus mendorong penguatan data dalam penyaluran bantuan sosial
dengan koordinasi dan sinkronisasi antar berbagai sektor dan lembaga
pemerintahan mulai dari tingkat paling bawah yaitu kelurahan/kalurahan. yang
usulannya tingkat RT dan relawan setempat.
Rekomendasi Penyaluran Bansos
1. Optimalisasi koordinasi stakeholder di daerah maupun antara daerah
dengan pusat terkait dengan fasilitasi pendataan sasaran maupun
penyaluran bantuan sosial
2. Aktivasi forum koordinasi antar OPD/instansi yang menjadi leading
sector/fasilitator dari berbagai jenis bantuan sosial.
3. Finalisasi kebijakan Standar Prosedur Operasional tentang Satu Data
Bantuan Sosial di DIY
4. Pembaharuan basis data secara rutin dan lebih terbuka agar mudah
dipantau publik (percepatan implementasi Permensos No. 5 Tahun 2019)
14

Kesimpulan
Dengan beragamnya jenis
bantuan sosial dan banyaknya
stakeholder yang terlibat baik di
tingkat pusat dan daerah, maka
mutlak diperlukan koordinasi dan
sinkronisasi secara intensif dalam
rangka penyaluran bansos yang
efektif, efisien, dan tepat sasaran.
SUMATERA KALIMANTAN

IRIAN JAYA

JAVA

Terima Kasih
15
15

Anda mungkin juga menyukai