Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN UMUM

P3PD 2022

Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa,


Kementerian Dalam negeri
01 GAMBARAN UMUM P3PD

02 STRATEGI P3PD

03 PENERIMA MANFAAT

04 KOMPONEN PROGRAM

05 PENGORGANISASIAN PROGRAM

06 PENGELOLAAN PROGRAM

Outline 07 PEMBIAYAAN

08 MONEV DAN PELAPORAN

09 INDIKATOR KINERJA UTAMA


Gambaran Umum Program
Latar Belakang: Komponen dan Institusi Pelaksana
1. Pelaksanaan peningkatan penyaluran dana desa belum 1. Penguatan Kelembagaan Pemerintah Desa dan Lembaga
didukung kemampuan dalam mengelola rencana Desa lainnya oleh Kemendagri (Executing Agency —
pembangunan dan anggaran belanja secara efektif dan efisien lembaga penyelenggara)
2. Perlu dilakukan perbaikan terhadap kualitas perencanaan dan 2. Mendorong Pembangunan Desa Partisipatif oleh
penganggaran di tingkat desa yang dapat diwujudkan melalui Kemendesa PDTT
penguatan pemerintahan desa dan lembaga desa lainnya 3. Koordinasi, Pemantauan dan Kebijakan Nasional oleh
3. Peningkatan tatakelola pemerintahan dan pembangunan desa Bappenas & Kemenko PMK
diharapkan dapat mendorong pencapaian tujuan
pembangunan dan kemandirian desa Sasaran P3PD:
Tujuan program: P3PD akan fokus pada penyediaan dan pengembangan
dukungan terhadap penguatan tata kelola
Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintahan
pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan
desa dalam rangka memperbaiki tata kelola
masyarakat desa yang akuntabel, partisipatif dan
pemerintahan dan meningkatkan kualitas pembangunan
sesuai dengan kebutuhan lokal, melalui 3 (tiga)
desa di lokasi program.
rangkaian kegiatan
Tabel Jumlah Kabupaten Per Tahun Pelaksanaan Proyek P3PD (2020-2024) • Tersedianya sistem penyediaan intervensi program
Tingkat Pemerintahan
dalam pengembangan kapasitas berbasis
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 teknologi.
(total)/Tahun
Provinsi 33 33 33 33 33 • Tersedianya dukungan pembelajaran baru berbasis
teknologi digital di lokasi prioritas.
Kabupaten/Kota 100 180 250 330 380 • Terbangunnya kepemimpinan dan koordinasi
nasional yang berorientasi pada hasil
P3PD adalah program yang bertujuan meningkatkan kapasitas kelembagaan
pemerintahan desa dalam rangka memperbaiki tata kelola pemerintahan dan
meningkatkan kualitas pembangunan desa , melalui

1 1 2 3
Memperkuat Koordinasi,
Memperkuat Kinerja Mendorong Pemantauan dan Kebijakan
Kelembagaan Pembangunan Desa Nasional
Pemerintahan Desa yang Partisipatif
melalui melalui melalui
melalui

Perbaikan sistem
peningkatan Perbaikan sistem Penguatan sistem
kapasitas yang pendampingan informasi dan data
dikembangkan dan peningkatan desa berbasis
menggunakan kapasitas teknologi
platform digital masyarakat

PADA AKHIRNYA, P3PD DIHARAPKAN AKAN BERKONTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS BELANJA DESA DAN
PERBAIKAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT DESA
P3PD akan mendukung Pemerintah untuk mengembangkan dan
menerapkan sistem peningkatan kapasitas kelembagaan
pemerintahan desa dan program pembangunan desa, dengan
strategi sebagai berikut
STRATEGI P3PD

Meningkatkan kapasitas kelembagaan


pemerintahan desa

Meningkatkan kapasitas dan partisipasi


masyarakat dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan desa

Memperkuat kelembagaan dalam mendukung


pembinaan dan pengawasan tata kelola
pemerintahan dan pembangunan desa
5
SIAPA PENERIMA MANFAAT P3PD

1. Aparatur pemerintah, pemerintah daerah, dan pemerintahan


desa (Pemerintah Desa dan BPD)
2. Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa
(LAD)
3. Masyarakat Desa
4. Pihak terkait lainya sesuai dengan ketentuan program

Dilakukan di,
• 33 Provinsi, dan
• 380 kabupaten
n fa a t P3PD
a Ma
Penerim
Komponen 1:
Penguatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan Desa
Komponen 1 ini merupakan upaya untuk memperbarui mekanisme peningkatan kapasitas pemerintahan desa yang sudah
diperkenalkan sejak tahun 2015 dengan pelatihan secara klasikal face to face (tatap muka), yang selanjutnya
dikembangkan menggunakan platform digital

Sub Komponen 1
a. Peningkatan kapasitas dan kelembagaan
pemerintahan Desa
b. Peluncuran sistem pembelajaran di tingkat
daerah
c. Penguatan pengawasan dan pengelolaan
aparatur pemerintahan desa
d. perbaikan layanan dasar bagi desa-desa
partisipasi

1 2 3 4

Pengembangan platform
Meningkatkan penataan digital pengembangan
Menguatkan kapasitas
kelembagaan untuk kapasitas (web-based
pemerintahan desa untuk
pengembangan kapasitas learning platform) dan Meningkatkan pelayanan
mengelola penyelenggaraan
pemerintahan desa melalui management information dasar (fronline service
pemerintahan dan
pengembangan sistem dan system (MIS) serta integrasi delivery) bagi desa-desa
pembangunan desa melalui
prosedur serta adopsi dan sistem pemantauan dan yang berpartisipasi
perbaikan sistem dan
transisi Learning pengukuran kinerja,
instrumen
Management System (LMS) termasuk penyediaan
dukungan peralatan tertentu
Komponen 2:
Mendorong Pembangunan Desa Partisipatif
Komponen 2 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
desa berkelanjutan yang dituangkan dalam SDGs Desa

a b c d

Sub Komponen 2C:


Sub Komponen 2A: Sub Komponen 2B:
Pengembangan inovasi dan
Peningkatan kapasitas dan Peningkatan kapasitas
pembelajaran masyarakat
tata kelola pendampingan masyarakat dan sistem
berbasis digital melalui Sub Komponen 2D
Desa melalui validasi peran akuntabilitas sosial melalui
pengembangan smart
dan tanggung jawab Tenaga penerapan inklusi sosial dan
villages atau desa cerdas, : Dukungan teknis dan
Pendamping Profesional akuntabilitas sosial,
pengembangan platform manajemen program
(TPP)/Pendamping Desa pengembangan kapasitas
pembelajaran digital
sebagai fasilitator literasi desa, serta
akademi desa 4.0 melalui
peningkatan kapasitas percontohan dan replikasi
pengembangan sistem data
masyarakat desa desa inklusif
terintegrasi

1. Peningkatan kapasitas bagi tenaga pendamping profesional (TPP), KPMD, dan aktor kunci kelompok masyarakat
2. Penyediaan bantuan teknis tingkat pusat untuk peningkatan kapasitas masyarakat dan sistem akuntabilitas sosial dengan pendekatan
desentralisasi-asimetris dengan metode adopsi adaptasi (benchmarking) dan sekolah lapang di desa model (field learning), dan
diintegrasikan dalam Akademi Desa 4.0
3. Pengembangan berbagai aplikasi digital, antara lain (Akademi Desa 4.0, Smart Village , Diari Pendamping, P2KTD, Aplikasi Inovasi,) dan
MIS serta integrasi sistem pemantauan dan pengukuran kinerja
4. Pengembangan platform digital desa yang sejalan dengan dibangunnya ekosistem digital masyarakat desa untuk mendorong
pembangunan desa yang inklusif dan inovatif
Komponen 3:
Koordinasi, Pemantauan dan Kebijakan Nasional

Tujuan komponen ini adalah


meningkatkan dan memperkuat
Komponen ini dibagi menjadi tiga sub
koordinasi nasional, harmonisasi komponen:
peraturan, pemantauan dan
pelaporan, serta pengawasan 1. Sub Komponen 3A: Pengembangan Sistem
pembangunan desa. Data Desa Terpadu.

2. Sub Komponen 3B: Sekretariat Bersama


(Koordinasi dan strategi nasional)

3. Sub Komponen 3C: Evaluasi Dampak dan


Tematik.
PENGORGANISASIAN PROGRAM
Dalam pengelolaan P3PD, telah diatur jalur kelembagaan sebagai wadah koordinasi dan kolaborasi antar
pemangku kepentingan dan dukungan terhadap penyelenggaraan program, yaitu:

A B C

Struktur Koordinasi di Tingkat Pusat


1. Tim Koordinasi P3PD/Steering
Committee
2. Unit Pengelola Proyek Pelaksana di Tingkat Daerah Tim Pendukung Teknis P3PD
Pusat/Coordinator Project yang terdiri dari tenaga ahli
Management Unit (CPMU) Provinsi dan yang berkedudukan di pusat
3. Unit Pengelola Proyek Komponen Kabupaten/Kota sebagai dan daerah
2/Project Management Unit pelaksana kegiatan
(PMU)
4. Unit Pelaksana Proyek/Project
Implementing Unit (PIU)

Pembagian peran dan tanggung jawab Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa didasarkan pada kewenangan masing-masing, dengan
mengedepankan upaya kolaborasi
PENGELOLAAN
Prinsip-Prinsip Pengelolaan
Wawasan ke depan Keterpaduan Profesionalisme Tanggap Kebutuhan Pelibatan Pemangku Kolaboratif
Kepentingan

P3PD mendorong mendorong peningkatan P3PD merupakan


P3PD diberikan kepada lokasi
penyelenggaraan P3PD mendorong kemampuan dan moral melibatkan seluruh seluruh program bersama yang
yang membutuhkan dan
pemerintahan dan penyelarasan penyelenggaraan elemen yang terlibat dalam P3PD melibatkan lintas K/L,
bersedia memelihara serta
pembangunan desa arah kebijakan pemerintahan dan baik di tingkat Pusat, Provinsi, Pemda, Pemerintah
mengelola sistem terbangun.
berdasarkan visi dan strategi pembangunan pembangunan desa agar Kabupaten dan Desa. Desa sesuai dengan
Alokasi dukungan pendanaan
yang jelas serta mengikut- nasional, daerah mampu memberikan Kelembagaan dan masyarakat tugas, fungsi dan
disesuaikan dengan tingkat
sertakan masyarakat dalam dan desa pelayanan yang mudah, desa menjadi pelaku utama dan kewenangannya
kebutuhan dan kesiapan
seluruh proses pembangunan cepat dan tepat serta biaya terlibat secara aktif dalam masing-masing
masyarakat
terjangkau seluruh tahapan kegiatan P3PD

Akuntabilitas Pengawasan Efisiensi dan Efektivitas Mengarusutamakan pengelolaan lingkungan dan Keberlanjutan
sosial, kesetaraan gender, serta inklusi sosial
meningkatkan
penyelenggaraan upaya
P3PD dapat menjamin sistem dan perubahan
program dan pengendalian dan
terselenggaranya pelayanan perilaku yang telah
kegiatan P3PD dapat peningkatan
kepada masyarakat dengan Dalam rangka menjamin keberlanjutan P3PD, pengelolaan terbangun melalui
dipertanggungjawab kinerja terhadap
menggunakan sumber daya lingkungan dan sosial (termasuk pengurangan risiko dan miigasi P3PD dapat
kan, sesuai dengan penyelenggaraan
yang tersedia secara optimal bencana) harus dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, serta memberikan manfaat
kaidah dan pemerintahan dan
untuk mencapai manfaat yang pengarusutamaan gender dan inklusi sosial di seluruh kepada penguatan
mekanisme yang pembangunan
lebih besar komponen penyelenggaraan program pemerintahan dan
telah ditetapkan dengan meng- pembangunan desa
serta mendukung usahakan secara terus-menurus.
kepentingan publik pemantauan
berbasis
masyarakat
A. Persiapan dan Sosialisasi
B. Mekanisme Pelaksanaan
Persiapan P3PD bertujuan memastikan:
terbentuknya dan berfungsinya kelembagaaan pelaksana program Dalam pelaksanaan program dan kegiatan P3PD mengikuti
sebagai wadah koordinasi dan kolaborasi para pemangku
siklus tahunan dalam pembangunan sebagaimana diatur
kepentingan
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
tersedianya pedoman atau manual pelaksanaan melibatkan para pemangku kepentingan di daerah

kesepahaman para pemangku kepentingan terhadap kebijakan, Siklus tahunan akan mencakup kegiatan sebagai berikut:
ketentuan dan penyelenggaraan program
Kegiatan perencanaan
kesiapan SDM dalam penyelenggaraan

kesiapan sistem atau perangkat kerja yang diperlukan dalam tahap


penyelenggaraan selanjutnya
Kegiatan implementasi

Umpan balik dan evaluasi dan tinjauan kinerja


Tahap Persiapan sebagian besar diselesaikan pada TA 2022 dan
pembelajaran
dilanjutkan pada TA berikutnya apabila diperlukan

Tahap Persiapan di Pusat Kegiatan tindak lanjut yang dilakukan setelah peningkatan kap

Tinjauan kinerja hasil akan dilakukan setiap tahun


Tahap Persiapan di Daerah
C. Keberlanjutan D. Pengadaan Barang dan Jasa
Keberlanjutan P3PD merupakan salah satu target utama yang menjadi Prosedur pengadaan barang/jasa untuk P3PD yang sebagian ataupun
landasan keberhasilan program, di mana pengelolaan program seluruh sumber pembiayaannya berasal dari dana pinjaman IBRD
diarahkan pencapaian tujuan sebagai berikut: akan dilaksanakan sesuai dengan The World Bank Procurement
Regulations for IPF Borrowers: Procurement in Investment
Project Financing: Goods, Works, Non-Consulting and
Pemerintah Daerah mampu mengelola penyelenggaraan program
pengembangan kapasitas secara mandiri dengan memanfaatkan platform Consulting Services (Juli 2016, revisi November 2017 dan
digital, mempunyai kegiatan pengembangan kapasitas yang Agustus 2018) (selanjutnya disebut “Bank‘s Procurement
dikembangkan melalui APBD Provinsi dan Kabupaten, mampu untuk Regulation”); dan klausul yang akan tercantum dalam dokumen
membangun kerjasama kemitraan dengan institusi lokal, menggunakan Rencana Pengadaan (Procurement Plan) dan Pedoman Umum P3PD
pengembangan kapasitas sebagai alat untuk memampukan desa dalam
mengelola pemerintahan dan pembangunannya, serta mempunyai
kapasitas kolaborasi dengan berbagai pihak Peraturan Pengadaaan Bank Dunia mensyaratkan institusi pelaksana
(Executing Agency) untuk menyusun dan menyampaikan Project Procurement
Strategy for Development (PPSD atau Strategi Pengadaan Proyek untuk
Institusi tingkat kecamatan (PTPD), Forum/Klinik Belajar) mampu berfungsi Pembangunan) sebelum Bank Dunia menyetujui Rencana Pengadaan
secara optimal untuk mendampingi desa dalam peningkatan kinerja dan (Procurement Plan) dan merupakan bagian dari persyaratan proses negosiasi
memaksimalkan wadah konsultasi dan komunikasi antar desa dan kecamatan pinjaman

Desa mempunyai kapasitas dalam menyelesaikan permasalahan yang


dihadapi, mengembangkan program pengembangan kapasitas baik secara
mandiri maupun mendapatkan dukungan Pemda dan Kecamatan,
Organisasi pelaksana pengadaan barang/jasa diatur didalam
meningkatkan kinerja belanja desa dengan berorientasi kepada Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang dan Jasa dengan
pembangunan yang berpihak kepada masyarakat miskin, pembangunan menyesuaikan pada ketentuan yang berlaku di Bank‘s
ekonomi lokal, dan pembangunan SDM, dan mampu menggunakan platform Procurement Regulations
digital untuk konsultasi dan belajar bersama
E. Pengarusutamaan Tindak Anti Korupsi F. Pengamanan Lingkungan dan Sosial

Rencana tindakan pencegahan korupsi dalam P3PD merupakan kerangka safeguards sebagai panduan bagi seluruh
dilakukan sesuai dengan 6 elemen utama untuk pemangku kepentingan yang terlibat dalam melakukan analisis,
Pencegahan Anti Korupsi di Indonesia meliputi: perencanaan, pelaksanaan, operasi dan pemantauan subproyek

Penguatan Keterbukaan dan Transparansi mengacu pada persyaratan dari Bank Dunia dan peraturan perundangan
yang berlaku di Indonesia mengenai dampak lingkungan, hibah lahan
(Voluntary Land Donation), dan masyarakat adat dan warga rentan
Pencegahan Risiko Kolusi (Isolated and Vulnerable People)

Pencegahan Risiko Penyalahgunaan Wewenang dan


Pemalsuan G. Penanganan dan Pengaduan

Pengawasan oleh Masyarakat P3PD akan menerapkan prinsip pengelolaan


pengaduan masyarakat secara berjenjang

Sistem Penanganan pengaduan


P3PD mengembangsn Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
secara berjenjang yang dikoordinasikan dengan pihak terkait di
berbagai tingkatan program, termasuk aparat pengawasan fungsional
Ketentuan Sanksi dan Tindakan Perbaikan yang jelas dan aparat penegak hukum
PEMBIAYAAN
Sumber Dana
1. Sumber Dana PHLN Bank Dunia

Anggaran P3PD bersumber dari PHLN Bank Dunia sebesar USD


250.020.000,00 (Dua Ratus juta Dua Puluh Ribu dolar US), sebagaimana
tercantum dalam amandemen Loan Agreement (Instituonal Strengthening
for Improved Village Service Delivery Project) Loan Number 8941 ID antara 2. Dana Rupiah Murni
Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia yang ditandatangani pada tanggal
8 Juli 2022 oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Pencapaian target sasaran P3PD memerlukan Dana
Kementerian Keuangan sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia dan pada Rupiah Murni (RM) yang bersumberkan dari:
tanggal 30 Juni 2022 oleh Acting Country Director sebagai perwakilan Bank
Dunia.
APBN
Tabel Besaran Nilai Proyek P3PD Tahun 2020-2024 (USD Juta)
berdasarkan komponen
APBD (Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan)
IBRD Revisi Komponen Revisi Alokasi
Komponen (USD) (USD)

Komponen 1 192.500.000,00 Komponen 1 159.590.000,00

Komponen 2 102.500.000,00 Komponen 2 88.000.000,00


APB Desa
Komponen 3 - Komponen 3 2.430.000,00

Komponen 4 5.000.000,00 -  

Total 300.000.000,00 - 250.020.000,00 kontribusi masyarakat


A. Pengelolaan Keuangan B. Mekanisme Pencairan Dana
di bawah tanggung jawab
Ketentuan dan prosedur pengelolaan keuangan program ini secara Ditjen Perbendaharaan
subsbtansi mengacu pada prosedur pengelolaan keuangan Pemerintah Kementerian Keuangan
akan dibuka rekening dalam mata uang dollar
Prosedur Penganggaran dan Standar Akuntansi Pemerintah (PP No. 71 tahun Amerika di BI atas nama Kementerian
2010, Peraturan Menteri Keuangan nomor 238/PMK.05/2011 tentang pedoman Keuangan
umum sistem akuntansi pemerintah)
Inisial deposit (pengisian awal) rekening khusus akan diminta oleh Ditjen
Perbendaharaan berdasarkan Rencana Kebutuhan Dana untuk 6 (enam) bulan ke
depan (forecast for 6 months)
Sistem Akuntansi Pemerintah dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (PMK
nomor 233/PMK.05/2011)
Laporan ini disiapkan oleh CPMU

C. Mekanisme Penyaluran Dana untuk Komponen 1, 2 dan 3 D. Audit Keuangan


Semua faktur pihak ketiga Petugas verifikasi meninjau dan
Satker di PMU/PIU Audit juga akan mencakup pemberian opini atas laporan
(pemasok/konsultan) akan memverifikasi faktur dan dokumen
melaksanakan anggaran keuangan dan penilaian atas sistem internal control yang
diserahkan kepada petugas komitmen sebelum mengeluarkan permintaan
proyek dan berjalan
di bawah Satker, kemudian pembayaran (SPM) ke kantor
mengelolanya menyerahkannya ke petugas verifikasi perbendaharaan (KPPN) Ruang lingkup audit akan mencakup tinjauan dan rekonsiliasi dari

1 2 3 transaksi Rekening Khusus

laporan keuangan interim (IFR)

6 5 4
Laporan akan diserahkan ke Ditjen CPMU akan mengkompilasi KPPN kemudian akan CPMU akan membuat sistem pemantauan untuk memastikan
Perbendaharaan yang kemudian pengeluaran proyek dari semua PIU mengeluarkan perintah bahwa tindak lanjut yang memadai terjadi sehubungan
diserahkan ke Bank Dunia dengan dan menyiapkan laporan keuangan pembayaran (SP2D) ke bank dengan temuan audit
aplikasi penarikan (withdrawal interim (Interim Financial operasionalnya
application/WA) untuk pengisian DA Report/IFR)
MONITORING,
EVALUASI, DAN
PELAPORAN
A. Monitoring
Monitoring P3PD diharapkan mampu meningkatkan mutu pelaksanaan program dan pelibatan para pemangku
kepentingan dalam penguatan pemerintahan dan pembangunan desa

Prinsip Monitoring Jenis Monitoring Instrumen Monitoring


Instrumen yang akan dikembangkan dalam
Pemantauan oleh Pemerintah pelaksanaan P3PD untuk pemantauan kegiatan dan
Kolaboratif
hasil pengembangan kapasitas aparatur dan
masyarakat desa:
Konstruktif Pemantauan oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pengembangan
Kapasitas
Pemantauan oleh Konsultan (NMC, PPIU dan DPIU,
Tepat Waktu serta tenaga pendamping di tingkat kecamatan)
Rencana Induk Program

Verifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan


Tepat Sasaran Pembangunan (BPKP)
Quick Status/Status Cepat

Pemantauan oleh Bank Dunia Penanganan Masukan dan Pengaduan Masyarakat dan
Transparan Aparatur
Selain melalui kunjungan lapangan dan penyiapan
serta review terhadap laporan kemajuan P3PD, Uji Petik
pemantauan juga akan dilakukan dengan
Akurat memanfaatkan Sistem Informasi Desa Terintegrasi
(InfoDesa) yang akan ditempatkan di Bappenas
Informasi Berbasis Website dan Aplikasi Mobile (GoDesa)
Monitoring berbasis masyarakat dengan
Berkesinambungan
menggerakkan kelompok masyarakat, lembaga
Platform Data Desa Terpadu (InfoDesa)
kemasyarakatan desa dan lembaga adat desa
B. Evaluasi C. Pelaporan
Evaluasi P3PD akan dilakukan secara berkala untuk menilai capaian hasil pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi akan dilakukan melalui pengukuran indikator kinerja utama (IKU) untuk
mengetahui tingkat pencapaian tujuan. Evaluasi difokuskan pada keluaran dan dampak
proyek untuk menilai kesesuaiannya dengan tujuan dan rencana yang ditetapkan. Evaluasi akan
dilakukan setidaknya pada pertengahan pelaksanaan proyek (Mid Term Evaluation) dan
setelah akhir masa proyek.
INDIKATOR KINERJA UTAMA (KPI)

INDIKATOR
Meningkatkan kualitas KOMPONEN 1 INDIKATOR INDIKATOR
belanja desa melalui KOMPONEN 2
perbaikan kinerja Memperkuat KOMPONEN 3:
penyelenggaraan Kelembagaan : Memperkuat Koordinasi,
pemerintahan dan Pemerintahan Desa pembangunan desa pemantauan dan
pembangunan desa partisipatif Kebijakan Nasional
7 KPI
3 KPI 3 KPI 3 KPI

CAPAIAN KPI DIEVALUASI SETIAP TAHUN


INDIKATOR KINERJA UTAMA
(KPI)
Komponen 2
1. Desa dimana kapasitas pemerintah desa Kemendes PDTT
untuk melaksanakan fungsi pokok meningkat
(persen) 1. Desa memiliki akses terhadap penyedia
2. Penerima manfaat menilai bahwa investasi jasa layanan/ konsultasi teknis (persen)
desa memenuhi kebutuhan mereka (persen, 2. Platform pembelajar-an masyarakat
per jender terbentuk dan dapat diakses oleh
3. Desa yang berpartisipasi mengalami masyarakat
perbaikan kualitas belanja desa (persen) 3. Perwakilan perempuan memberikan
usulan dalam musyawarah desa
perencanaan (persen)
Komponen 1 Kemendagri
1. Platform pembelajaran digital untuk aparat
dan lembaga desa terbentuk dan berfungsi Komponen 3 Bappenas dan
2. Desa dimana aparat dan anggota BPD Kemenko PMK
menyelesaikan pelatihan modul dasar
1. Sistem informasi desa terpadu
3. Desa yang memiliki perwakilan perempuan
dikembangkan dan berfungsi
dalam keanggotaan BPD
2. Terbentuknya tim koordinasi dan strategi
4. Kabupaten dengan Sistem Keuangan Desa
nasional pelaksanaan Undang-Undang
yang sudah online
Desa
5. Inspektorat kabupaten melaksanakan
3. Bappenas melaksanakan evaluasi
pemeriksaan tahunan terhadap pelaksanaan
dampak komp. 1 serta evaluasi tematik
APBDes
terkait isu penting dalam program
6. Prodeskel diperbaharui dan digunakan untuk
monitoring seluruh seluruh proses tahapan
perencanaan, penganggaran
7. Sistem Kecamatan untuk monitoring dan
koordinasi pelaksanaan layanan dasar
(ya/tidak)

Anda mungkin juga menyukai