PERMENDESA PDTT NO. 21 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN DESA
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan.
SDGs Desa merupakan arah kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Desa Peduli Keluarga merupakan salah satu elemen penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa
melalui pendekatan pemenuhan kebutuhan seluruh anggota keluarga
(SDGs Desa 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 11)
Desa akan bertugas memfasilitasi terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas dalam rangka pencapaian SDGs
Desa bersinergi dengan perwujudan Kampung Keluarga Berkualitas
Desa Peduli Keluarga pada dasarnya merupakan Desa yang secara sungguh-sungguh memfokuskan perencanaan
pembangunannya untuk mewujudkan keluarga sejahtera dan berkualitas, dibuktikan dengan adanya RPJMDes,
RKPDes dan APBDes yang difokuskan pada pembangunan keluarga
4
4 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
OUT
PUT
PENGGALIAN
GAGASAN DI RDS
RANCANGAN:
RKPDESA Akhir
1.RPJMDESA 6 THN
September (PERDES) JULI 2.RKPDESA 1 THN
PERMASALAHAN DESA
Kemiskinan, pengangguran,
kelaparan, kesehatan, pendidikan, dsb.
PERENCANAAN DESA
KEWENANGAN Kajian keadaan desa melalui rembug
DESA stunting, serta ditetapkan melalui
musyawarah desa dan musrenbangdes
NO ONE
LEFT BEHIND
Indeks
Desa Peduli Keluarga Pembangunan Kampung Keluarga Berkualitas
Keluarga (iBangga)
DIMENSI
1. Ketentraman
Kegiatan ibadah, legalitas agama, jaminan kesehatan dan keharmonisan rumah tangga;
2. Kemandirian
Pemenuhan kebutuhan dasar, keberlangsungan Pendidikan, akses informasi dan jaminan keuangan;
3. Kebahagiaan
Interaksi keluarga dan interaksi sosial
Untuk mendukung penyediaan data, Kementerian Desa PDTT melakukan advokasi konvergensi pencegahan stunting di
Desa dengan menggunakan aplikasi digital electronic-Human Development Worker (e-HDW)
Sumber : Permendesa No.7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022
Pedoman Lintas Sektor dalam Pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas
Sumber : Sumber :
Pedoman Lintas Sektor dalam Pengelolaan Kampung Peraturan Menteri Desa PDTT No 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan
Keluarga Berkualitas Dana Desa Tahun 2022
14 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DUKUNGAN KEBIJAKAN KEMENDESPDTT DALAM MENDUKUNG
OPTIMALISASI KAMPUNG KB DAN PROGRAM DASHAT
PERMENDESA PDTT NO 7 TAHUN 2021: PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2022
Pasal 5 ayat (2) huruf b: “Prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2022 diarahkan untuk program dan/atau kegiatan percepatan
pencapaian SDGs Desa melalui Program Prioritas Nasional sesuai *kewenangan Desa”
Pasal 6 ayat (2): “Penggunaan Dana Desa untuk program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa diprioritaskan untuk pencapaian
SDGs Desa:
• Penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani (SDGs Desa ke-2: Desa Tanpa Kelaparan)
• Pencegahan Stunting melalui Desa Sehat dan Sejahtera (SDGs Desa ke-3: Desa Sehat dan Sejahtera)
DANA DESA ADALAH DANA REKOGNISI NEGARA KEPADA DESA, AGAR DESA BERDAYA MENJALANKAN KEWENANGANNYA
a. b. c.
Pengelolaan advokasi konvergensi peningkatan layanan
tindakan promotif dan preventif
pencegahan stunting di Desa dengan untuk pencegahan stunting kesehatan, peningkatan gizi
menggunakan aplikasi digital electronic- melalui rumah Desa sehat dan pengasuhan anak
Human Development Worker (e-HDW) melalui kegiatan
Tujuan:
Meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi Keluarga
Sasaran : Desa dengan Beresiko Stunting melalui optimalisasi berbagai sumberdaya menggunakan
kasus stunting tinggi ( 1 pangan lokal/nusantara yang dekat/mudah didapat (EDUKASI PANGAN
desa minimal 1 DASHAT SEHAT TAPI DEKAT)
di RW/Posyandu)
Target: Kelompok Bumil Manfaat:
Busui dan Balita (dari 04 1. Mendapatkan pangan segar/baru
Keluarga resiko Stunting) 2. Meminimalisir terjadinya kehilangan gizi, terutama vitamin
Pelaksana: Pemdes. 3. Lebih terjangkau bila diproduksi jumlah banyak dan dikonsumsi
Implementasi melalui banyak orang
Pengembangan 4. Meningkatkan peluang kerja dan peluang usaha
kelembagaan lokal yang 5. Menggerakkan ekonomi rakyat (masyarakat perdesaan)
sesuai dengan potensi 6. Meningkatkan kedaulatan dan ketahanan pangan
18 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
IMPLEMENTASI KEGIATAN
DI DAERAH TERTINGGAL
BENCHMARKING
KAMPUNG KB
PERCONTOHAN
Sebagai bentuk koordinasi awal dan
pembelajaran sebelum pelaksanaan di daerah
tertinggal, telah dilakukan kunjungan
lapangan ke daerah yang telah berhasil Kampung KB Cempaka, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok
“
Menunjukkan Kenaikan Tidak Menunjukkan Tindak Lanjut Sosialisasi Belum Tindak Lanjut
17%
31%
34%
69% 66%
83%
Persentase jumlah ibu hamil yang diperiksa dengan CTG dibandingkan jumlah total Persentase jumlah peserta yang meningkat pengetahuannya berdasarkan kenaikan nilai pre-posttest
ibu hamil di Puskesmas serta upaya tindak lanjut sosialisasi ke masyarakat (keberlanjutan)
*data update per Des 2021 dan dapat terus bertambah *data update per Des 2021 dan dapat terus bertambah
Peserta mendapat arahan Peserta menyusun Plan of Peserta mepresentasikan Peserta mempraktekkan
materi dari Narasumber dari Action Program Pencegahan rencana aksi yang akan sosialisasi 1000 HPK
Lintas Kementerian Lembaga, Stunting untuk diimplementasikan menggunakan media lembar
akademisi maupun diimplementasikan di setiap di Kampung KB balik kepada masyarakat
pakar stunting Puskesmas di Kampung KB
OUTCOME OUTCOME
Tenaga Kesehatan dilatih untuk penurunan stunting di Kader Masyarakat dilatih untuk kemudian dapat menindaklanjuti
daerah, didukung dengan pengukuran alat standar yang sosialisasi di wilayah kerja masing-masing
akurat
22 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
TERIMA KASIH
DIREKTORAT JENDERAL PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL