Anda di halaman 1dari 23

Peran Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan

Kampung Keluarga Berkualitas


Oleh:

Dahlia, S.Sos., M.Si.


DIREKTORAT PENYERASIAN PEMBANGUNAN SOSISAL BUDAYA DAN KELEMBAGAAN
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

DIREKTORAT JENDERAL PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL


PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN DESA:
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
DESA sebagai “SUBYEK UTAMA PEMBANGUNAN”
Pemberian Kewenangan Berdasarkan Azaz Rekognisi dan Subsidiaritas
Rekognisi berarti pengakuan dan penghormatan terhadap keberadaan (eksistensi) desa.
Subsidiaritas berarti penggunaan wewenang skala lokal desa

Kedudukan Desa sebagai Pemerintahan Berbasis Masyarakat


Pemerintahan berbasis masyarakat yakni campuran dari komunitas yang mengatur dirinya sendiri
(Self governing community) dan pemerintahan lokal (local self government)
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
KEPADA PENCAPAIAN SDGS DESA

PERMENDESA PDTT NO. 21 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN DESA
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
 SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan.
 SDGs Desa merupakan arah kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

MEMASTIKAN PENERAPAN MELAKSANAKAN MENDORONG PERCEPATAN


PRINSIP SDGs DESA PEMBANGUNAN DESA PENCAPAIAN SDGs DESA

NO ONE LEFT MENGURANGI


KESENJANGAN DAN
BEHIND MENJAMIN PEMERATAAN

3 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI


DESA PEDULI KELUARGA

Desa Peduli Keluarga merupakan salah satu elemen penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa
melalui pendekatan pemenuhan kebutuhan seluruh anggota keluarga
(SDGs Desa 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 11)

Desa akan bertugas memfasilitasi terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas dalam rangka pencapaian SDGs
Desa bersinergi dengan perwujudan Kampung Keluarga Berkualitas

Desa Peduli Keluarga pada dasarnya merupakan Desa yang secara sungguh-sungguh memfokuskan perencanaan
pembangunannya untuk mewujudkan keluarga sejahtera dan berkualitas, dibuktikan dengan adanya RPJMDes,
RKPDes dan APBDes yang difokuskan pada pembangunan keluarga

4
4 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

•DILAKSANAKAN OLEH BPD BERSAMA


MUSRENBANGDES
PEMERIN TAH DESA DAN LEMBAGA
PENYELARASAN KEMASYARAKATANDESA, PADABULAN DILAKSANAKAN OLEH
JUNI • PRIORITAS PEMDES SECARA
•HASIL KESEPAKATAN PERENCANAAN • PROGRAM PARTISIPATIF
PENGKAJIAN
KEADAAN DESA
PEMBANGUNANDESA • KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA
YG DIDANAI:
• KEBUTUHAN-APBDESA
REMBUK • USULAN -SWADAYA MASY
STUNTING
DESA MUSYAWARAH DESA -APBD KAB/KOTA

OUT
PUT
PENGGALIAN
GAGASAN DI RDS

RANCANGAN:
RKPDESA  Akhir
1.RPJMDESA 6 THN
September (PERDES) JULI 2.RKPDESA 1 THN

5 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI


PENGARUSUTAMAAN SDG’s DESA
BASIS DATA DESA
Desa menginput data secara mandiri
karena desa sadar kebutuhan
pentingnya data

PERMASALAHAN DESA
Kemiskinan, pengangguran,
kelaparan, kesehatan, pendidikan, dsb.

PERENCANAAN DESA
KEWENANGAN Kajian keadaan desa melalui rembug
DESA stunting, serta ditetapkan melalui
musyawarah desa dan musrenbangdes

NO ONE
LEFT BEHIND

PENGARUSUTAMAAN SDGs DALAM


PEMBANGUNAN/ KEWENANGAN DESA
Merujuk kepada data SDGs Desa, setiap Desa dapat mengetahui kondisi desa masing-masing (By Name By Addres)
yang dapat digunakan sebagai dasar rekomendasi perencanaan jangka menengah dan tahunan
PERAN KEMENTERIAN DESA PDTT DALAM
OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN KAMPUNG KELUARGA
BERKUALITAS
(Berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2022)

• Memfasilitasi Desa dalam penggunaan Dana Desa


untuk penyelenggaraan program dan /atau kegiatan
percepatan pencapaian tujuan berkelanjutan di desa
sesuai dengan kewenangan Desa
Kementerian Desa,
Pembangunan • Penyediaan data dan dokumen kependudukan
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi

7 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI


KERANGKA KONSEP KAMPUNG KELUARGA
BERKUALITAS
KERANGKA KERJASAMA MENUJU KAMPUNG KELUARGA
BERKUALITAS

Hasil Analisa Situasi diintegrasikan


dalam Sistem Informasi Desa (SID)
sehingga menjadi dasar
Perencanaan Pembangunan
Desa

Perencanaan Kegiatan kampung KB


diintegrasikan dengan
perencanaan pembangunan
Desa sehingga terjadi one village,
one plan dan one budget
(integrasi dan konvergensi di
Desa)

Adanya Kampung Keluarga


Berkualitas menjadi salah satu
ciri Desa Peduli Keluarga

Bagan Integrasi dan Konvergensi Penyelenggaraan Kampung Keluarga


Berkualitas di Tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota
9 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
FASILITASI PEMBERDAYAAN DESA PEDULI KELUARGA UNTUK
MENCAPAI KELUARGA SEJAHTERA DAN BERKUALITAS

Input Proses Output


• Peningkatan kapasitas Pemerintah • Terbangunnya forum
Desa masyarakat peduli keluarga
• Panduan Fasilitasi Desa Peduli
• Peningkatan kapasitas dan • Terpenuhinya kriteria Desa
Keluarga
partisipasi keluarga dan Peduli Keluarga ditandai
• Data Keluarga/Rumah Tangga
masyarakat dengan RPJMDes, RKPDes dan Outcome dan Impact
• SDM Desa (BPD, Pemerintah • Konsolidasi data untuk diagnosis APBDes denganrefocusingpada
Desa, Lembaga keluarga sasaran (sumber: data pembangunan keluarga
Kemasyarakatan Desa, Unsur SDGs Desa, e-HDW, new SIGA) • Adanya keterpaduan program, Tercapainya Keluarga Sejahtera
Masyarakat Lainnya, dsb. anggaran dalam pembangunan dan Berkualitas
• Diagnosis masalah keluarga
sasaran dan bentuk intervensi keluarga oleh Desa dan Supra ditandai dengan naiknya IPK
• Penegakan Kewenangan Desa Desa
• Proses Perencanaan Pembangunan
Desa yang inklusif, transparan dan
partisipatif
• Sinkronisasi Perencanaan
Pembangunan Desa dan
Daerah/Supra Desa
• Pendampingan

10 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI


INDIKATOR KEBERHASILAN
DESA PEDULI KELUARGA & KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS

Indeks
Desa Peduli Keluarga Pembangunan Kampung Keluarga Berkualitas
Keluarga (iBangga)

DIMENSI
1. Ketentraman
Kegiatan ibadah, legalitas agama, jaminan kesehatan dan keharmonisan rumah tangga;
2. Kemandirian
Pemenuhan kebutuhan dasar, keberlangsungan Pendidikan, akses informasi dan jaminan keuangan;
3. Kebahagiaan
Interaksi keluarga dan interaksi sosial

11 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI


VARIABEL DALAM SDGS DESA YANG MENDUKUNG PENGUKURAN IPK
Variabel SDGs Desa Variabel Indeks Pembangunan Keluarga
Kuisioner Keluarga Keluarga Tinggal Dalam Rumah Layak Huni
 P4. Pemukiman Rumah yang dikatakan layak huni adalah rumah yang memenuhi paling sedikit 6 dari 7
1. Atap rumah (genteng, kayu/jerami, lainnya) kriteria.
2. Dinding sebagian besar rumah: Semen/beton/kayu berkualitas tinggi, Kayu Tujuh kriteria tersebut adalah :
berkualitas rendah/bamboo, Lainnya) 1. Atap rumah
3. Jenis lantai tempat tinggal terluas 2. Dinding rumah
4. Sumber penerangan: PLN, penerangan lainnya 3. Lantai rumah
5. Sumber air minum terbanyak 4. Sumber penerangan
6. Fasilitas buang air besar 5. Sumber air minum
7. Luas lantai tempat tinggal dan luas lahan tempat tinggal (dibagi jumlah 6. Ketersediaan jamban
anggota keluarga) 7. Luas bangunan per orang

Kuisioner Individu Kuisioner Individu


   
P2. Deskripsi Pekerjaan P2. Deskripsi Pekerjaan
Kondisi pekerjaan, pekerjaan utama dan besar penghasilan setahun terakhir Kondisi pekerjaan, pekerjaan utama dan besar penghasilan setahun terakhir
   
P4 Deskripsi kesehatan P4 Deskripsi kesehatan
Penyakit yang diderita setahun terakhir, intensitas Mendatangi Fasilitasi Penyakit yang diderita setahun terakhir, intensitas Mendatangi Fasilitasi
Kesehatan, Terdapat anggota keluarga yang disabilitas Kesehatan, Terdapat anggota keluarga yang disabilitas
   
Kepemilikian Jaminan Sosial Kesehatan Kepemilikian Jaminan Sosial Kesehatan
   
P5 Deskripsi Pendidikan P5 Deskripsi Pendidikan
Kondisi pendidikan terakhir, sekolah atau sudah tidak sekolah Kondisi pendidikan terakhir, sekolah atau sudah tidak sekolah
   
Siskamling, kerja bakti, pesta rakyat, menolong warga yang mengalami kematian, Siskamling, kerja bakti, pesta rakyat, menolong warga yang mengalami kematian,
menolong warga yang sedang sakit dan menolong warga yang kecelakaan pada menolong warga yang sedang sakit dan menolong warga yang kecelakaan pada
kurun waktu setahun terakhir kurun waktu setahun terakhir

12 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI


FOKUS DAN TANGGUNG JAWAB KEMENTERIAN DESA PDTT UNTUK
PELAKSANAAN
OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS

• BKKBN Penataan Lingkungan


• BKKBN
• Kemendagri Perubahan Perilaku • Kemenkes Keluarga dan
• KemendesaPDTT • Kemendagri
masyarakat
• Pemprov,Pemkab/ • Kemensos
Pemkot,Pemdes • Kemenkes • Pemprov, Pemkab/Pemkot • KemenPUPR
• BKKBN • Kemendikbud •Kemenkes
Penyediaan data • Kemenag • Kemenag
•Pemda
dokumen • KemenPPdan PA • Kemenkop dan UKM
kependudukan • KemenKelautandanPerikanan

Peningkatan cakupan layanan &


rujukan pada keluarga

Fokus Kampung Keluarga Berkualitas :


1. Penyediaan data dan dokumen kependudukan
2. Perubahan perilaku
3. Peningkatan cakupan layanan dan rujukan pada keluarga
4. Penataan lingkungan keluarga dan masyarakat

Untuk mendukung penyediaan data, Kementerian Desa PDTT melakukan advokasi konvergensi pencegahan stunting di
Desa dengan menggunakan aplikasi digital electronic-Human Development Worker (e-HDW)

Sumber : Permendesa No.7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022
Pedoman Lintas Sektor dalam Pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas

13 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI


8 Poin Program Pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas di Desa dapat dianggarkan
menggunakan Dana Desa sepanjang sesuai dengan 9 poin Kegiatan Peningkatan Layanan
Kesehatan, Peningkatan Gizi dan Pengasuhan Anak dalam Permendesa No 7 Tahun 2021

1) Kesehatan ibu dan anak;


2) Konseling gizi;
3) Air bersih dan sanitasi;
4) Perlindungan sosial untuk peningkatan askes ibu hamil dan
menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan dan
administrasi kependudukan;
5) Pendidikan tentang pengasuhan anak melalui Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB);
6) Upaya pencegahan perkawinan anak;
7) Pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas
Desa untuk pembangunan Kandang, Kolam dan Kebun (3K)
dalam rangka penyediaan makanan yang sehat dan bergizi
untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah
8) Peningkatan kapasitas bagi Kader Pembangunan Manusia
(KPM), kader posyandu dan pendidik Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD); dan
9) Pemberian insentif untuk Kader Pembangunan Manusia
(KPM), kader posyandu dan pendidik pada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi kewenangan Desa

Sumber : Sumber :
Pedoman Lintas Sektor dalam Pengelolaan Kampung Peraturan Menteri Desa PDTT No 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan
Keluarga Berkualitas Dana Desa Tahun 2022
14 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DUKUNGAN KEBIJAKAN KEMENDESPDTT DALAM MENDUKUNG
OPTIMALISASI KAMPUNG KB DAN PROGRAM DASHAT
PERMENDESA PDTT NO 7 TAHUN 2021: PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2022
 Pasal 5 ayat (2) huruf b: “Prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2022 diarahkan untuk program dan/atau kegiatan percepatan
pencapaian SDGs Desa melalui Program Prioritas Nasional sesuai *kewenangan Desa”
 Pasal 6 ayat (2): “Penggunaan Dana Desa untuk program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa diprioritaskan untuk pencapaian
SDGs Desa:
• Penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani (SDGs Desa ke-2: Desa Tanpa Kelaparan)

• Pencegahan Stunting melalui Desa Sehat dan Sejahtera (SDGs Desa ke-3: Desa Sehat dan Sejahtera)
DANA DESA ADALAH DANA REKOGNISI NEGARA KEPADA DESA, AGAR DESA BERDAYA MENJALANKAN KEWENANGANNYA

PENGUATAN KETAHANAN PANGAN NABATI DAN HEWANI


PERCEPATAN PENCAPAIAN
A. pengembangan usaha pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan dan/atau
SDGS DESA, melalui
perikanan
a. Pemulihan ekonomi nasional B. pembangunan lumbung pangan Desa;
sesuai kewenangan Desa C. pengolahan pasca panen; dan
DANA D. penguatan ketahanan pangan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
b. Program prioritas nasional sesuai
DESA kewenangan Desa
diputuskan dalam Musyawarah Desa.

Pencegahan Stunting melalui Desa Sehat dan Sejahtera:


c. Mitigasi dan penanganan bencana
• Pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas Desa untuk
alam dan non alam sesuai
pembangunan Kandang, Kolam dan Kebun (3K) dalam rangka penyediaan
kewenangan Desa
makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah.
PENCEGAHAN STUNTING DI TINGKAT DESA
Pencegahan Stunting Di Desa
(Permendesa No 7 Tahun 2021)

a. b. c.
Pengelolaan advokasi konvergensi peningkatan layanan
tindakan promotif dan preventif
pencegahan stunting di Desa dengan untuk pencegahan stunting kesehatan, peningkatan gizi
menggunakan aplikasi digital electronic- melalui rumah Desa sehat dan pengasuhan anak
Human Development Worker (e-HDW) melalui kegiatan

1) kesehatan ibu dan anak; 7) pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan


2) konseling gizi; tanah kas Desa untuk pembangunan Kandang,
Kolam dan Kebun (3K) dalam rangka penyediaan
3) air bersih dan sanitasi;
makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil,
4) Perlindungan sosial untuk peningkatan askes ibu hamil balita dan anak sekolah
dan menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan
8) peningkatan kapasitas bagi Kader
dan administrasi kependudukan; Pembangunan Manusia (KPM), kader posyandu dan
5) pendidikan tentang pengasuhan anak melalui pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); dan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga 9) pemberian insentif untuk Kader Pembangunan
Balita (BKB); Manusia (KPM), kader posyandu dan pendidik
6) upaya pencegahan perkawinan anak; pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang
menjadi kewenangan Desa
16 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEBIJAKAN YANG MENDUKUNG ALOKASI PENGGUNAAN DANA DESA TA 2022
UNTUK PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

1 Sesuai Perpres No 104 Tahun 2021


Tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
32%
40%
Tahun Anggaran 2022
Pasal 5
Penggunaan (4) Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b itentukan
Dana Desa TA 2022 penggunaan untuk :

a) program perlindungan sosial berupa bantuan langsung


8% tunai desa paling sedikit 40% (empat puluh persen);
b) program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit
20% 20% (dua puluh persen);
c) dukungan pendanaan penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) paling sedikit 8% (delapan
Bantuan Langsung Tunai Dana Desa persen), dari alokasi Dana Desa setiap desa; dan
Program Ketahanan Pangan dan Hewani d) Program sektor prioritas lainnya.
Dukungan Penanganan COVID-19
Program Prioritas Lainnya

17 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI


PELAKSANAAN PROGRAM DAPUR SEHAT ATASI STUNTING
(DASHAT)
MENDUKUNG KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS
Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT): kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga
resiko stunting (terutama keluarga kurang mampu) dengan
optimalisasi bahan pangan lokal dalam kegiatan.

Tujuan:
Meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi Keluarga
Sasaran : Desa dengan Beresiko Stunting melalui optimalisasi berbagai sumberdaya menggunakan
kasus stunting tinggi ( 1 pangan lokal/nusantara yang dekat/mudah didapat (EDUKASI PANGAN
desa minimal 1 DASHAT SEHAT TAPI DEKAT)
di RW/Posyandu)
Target: Kelompok Bumil Manfaat:
Busui dan Balita (dari 04 1. Mendapatkan pangan segar/baru
Keluarga resiko Stunting) 2. Meminimalisir terjadinya kehilangan gizi, terutama vitamin
Pelaksana: Pemdes. 3. Lebih terjangkau bila diproduksi jumlah banyak dan dikonsumsi
Implementasi melalui banyak orang
Pengembangan 4. Meningkatkan peluang kerja dan peluang usaha
kelembagaan lokal yang 5. Menggerakkan ekonomi rakyat (masyarakat perdesaan)
sesuai dengan potensi 6. Meningkatkan kedaulatan dan ketahanan pangan
18 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
IMPLEMENTASI KEGIATAN
DI DAERAH TERTINGGAL
BENCHMARKING
KAMPUNG KB
PERCONTOHAN
Sebagai bentuk koordinasi awal dan
pembelajaran sebelum pelaksanaan di daerah
tertinggal, telah dilakukan kunjungan
lapangan ke daerah yang telah berhasil Kampung KB Cempaka, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok

sebagai kampung KB percontohan di wilayah


Jawa Barat.

Kampung KB tersebut telah memiliki beberapa


inovasi program, yakni :
1. Pembibitan Alpukat;
2. Eco Wisata Terintegrasi;
3. SERUM KAPAS (Satu Rumah Satu Kader PHBS);
4. AYUSITA (Antar Sayur Buah kepada Lansia dan Kampung KB Gagak, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor
Balita)

20 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI


REALISASI KEGIATAN DAN BANTUAN
TAHUN ANGGARAN 2021
BANTUAN PERALATAN CTG WORKSHOP AKSI CEGAH STUNTING
TOTAL 12 PAKET BANTUAN KEPADA PUSKESMAS TOTAL INTERVENSI 150 orang (offline), 1.780 orang (online)
Kabupaten Donggala, Sigi, & Manggarai Timur Kabupaten Donggala, Sigi, Manggarai Timur & Lombok Utara

Outcome Kebermanfaatan CTG Output Peningkatan Penge- Outcome Keberlanjutan


tahuan Peserta Sosialisasi oleh Peserta
Termanfaatkan Berkala Belum Termanfaatkan


Menunjukkan Kenaikan Tidak Menunjukkan Tindak Lanjut Sosialisasi Belum Tindak Lanjut

17%
31%
34%
69% 66%
83%

Persentase jumlah ibu hamil yang diperiksa dengan CTG dibandingkan jumlah total Persentase jumlah peserta yang meningkat pengetahuannya berdasarkan kenaikan nilai pre-posttest
ibu hamil di Puskesmas serta upaya tindak lanjut sosialisasi ke masyarakat (keberlanjutan)
*data update per Des 2021 dan dapat terus bertambah *data update per Des 2021 dan dapat terus bertambah

21 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI


REALISASI KEGIATAN DAN BANTUAN
TAHUN ANGGARAN 2022
BANTUAN ANTROPOMETRI KIT DAN WORKSHOP PEMBANGUNAN KESEHATAN
WORKSHOP PENCEGAHAN STUNTING DAN KELUARGA BERENCANA
TOTAL 10 PAKET BANTUAN KEPADA PUSKESMAS TOTAL INTERVENSI 50 orang
Kabupaten Sumba Barat Daya dan Tojo Una-Una Kabupaten Donggala dan Kepulauan Tanimbar

Peserta mendapat arahan Peserta menyusun Plan of Peserta mepresentasikan Peserta mempraktekkan
materi dari Narasumber dari Action Program Pencegahan rencana aksi yang akan sosialisasi 1000 HPK
Lintas Kementerian Lembaga, Stunting untuk diimplementasikan menggunakan media lembar
akademisi maupun diimplementasikan di setiap di Kampung KB balik kepada masyarakat
pakar stunting Puskesmas di Kampung KB

OUTCOME OUTCOME
Tenaga Kesehatan dilatih untuk penurunan stunting di Kader Masyarakat dilatih untuk kemudian dapat menindaklanjuti
daerah, didukung dengan pengukuran alat standar yang sosialisasi di wilayah kerja masing-masing
akurat
22 KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
TERIMA KASIH
DIREKTORAT JENDERAL PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Anda mungkin juga menyukai