Anda di halaman 1dari 8

PETUNJUK TEKNIS

EVALUASI PERKEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN TINGKAT


TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah dimana


pemberdayaan masyarakat sebagai paradigma pembangunan, Pemerintah
telah melakukan berbagai upaya bagi tumbuh kembangnya pemberdayaan
masyarakat desa/kelurahan melalui penguatan kelembagaan,
peningkatan motivasi, partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat
dalam pembangunan.

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah tersebut agar


pembangunan dapat berlangsung sesuai dengan makna pemberdayaan
masyarakat maka pelaksanaan, perencanaan serta pemanfaatan hasil
program pembangunan diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat dan
desa/kelurahan, sedangkan Pemerintah sebagai fasilitator.

Selanjutnya sebagai upaya penerapan manajemen pemerintahan


dan pembangunan dipandang perlu dilakukan usaha yang dapat
mendorong bagi berkembangnya pemberdayaan masyarakat desa dan
kelurahan, serta untuk mengetahui efektifitas tingkat perkembangan desa
dan kelurahan, kemajuan, kemandirian, keberlanjutan pembangunan,
kesejahteraan masyarakat serta daya saing desa dan kelurahan melalui
pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan
desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan
evaluasi perkembangan desa dan kelurahan.

II. D A S A R.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi


Perkembangan Desa dan Kelurahan.

III. MAKSUD DAN TUJUAN.

Tujuan penyelenggaraan Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan


untuk :
a. menentukan status tertentu dari capaian hasil perkembangan
sebuah desa dan kelurahan serta untuk mengetahui efektifitas
dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyakat.
b. mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat, daya saing desa dan
kelurahan yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Sedangkan Evaluasi perkembangan desa dan kelurahan bertujuan


untuk melihat tahapan dan menentukan keberhasilan perkembangan
desa dan kelurahan dalam kurun waktu januari sampai dengan
desember.

IV. SASARAN, RUANG LINGKUP DAN METODE.

A. Sasaran.
Sasaran pelaksanaan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan
meliputi :

1
a. Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota;
b. Pemerintah desa dan kelurahan.

B. Ruang lingkup.
Evaluasi perkembangan desa dan kelurahan meliputi :
a. Pemantauan;
Pemantauan dilakukan secara berkala di tingkat provinsi,
kabupaten/kota serta desa dan kelurahan.
b. Penilaian tingkat perkembangan desa dan kelurahan.
Penilaian tingkat perkembangan desa dan kelurahan dilakukan
dengan tahapan:
a. evaluasi diri di tingkat desa dan kelurahan;
b. penilaian di tingkat kecamatan;
c. analisis, validasi, peninjauan, klarifikasi, dan pemeringkatan di
tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan;

Evaluasi perkembangan desa dan kelurahan berupa :


a. evaluasi bidang pemerintahan;
b. evaluasi bidang kewilayahan;
c. evaluasi bidang kemasyarakatan.

C. Evaluasi Bidang.
(1) Evaluasi bidang pemerintahan desa dan kelurahan meliputi aspek:
a. pemerintahan;
b. kinerja;
c. inisiatif dan kreativitas dalam pemberdayaan masyarakat;
d. desa dan kelurahan berbasis teknologi informasi/E-Government;
dan
e. pelestarian adat dan budaya.
(2) Evaluasi bidang kewilayahan desa dan kelurahan meliputi aspek:
a. identitas;
b. batas;
c. inovasi;
d. tanggap dan siaga bencana; dan
e. pengaturan investasi.
(3) Evaluasi bidang kemasyarakatan desa dan kelurahan meliputi
aspek:
a. partisipasi masyarakat;
b. lembaga kemasyarakatan;
c. pemberdayaan kesejahteraan keluarga;
d. keamanan dan ketertiban;
e. pendidikan;
f. kesehatan;
g. ekonomi;
h. penanggulangan kemiskinan; dan
i. peningkatan kapasitas masyarakat.

D. Instrumen.
Dalam rangka pelaksanaan evaluasi perkembangan desa dan
kelurahan telah ditetapkan instrument evaluasi perkembangan desa
dan kelurahan sesuai Permendagri nomor 81 Tahun 2015 (terlampir).

E. Tim Evaluasi Desa dan Kelurahan (Tim EPDesKel)

Dalam pelaksanaan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan


dibentuk Tim EPDesKel yang terdiri dari :
a. Tim EPDesKel Pusat;

2
b. Tim EPDesKel Provinsi; dan
c. Tim EPDesKel Kabupaten/Kota.

1. Tim EPDesKel Provinsi keanggotaannya terdiri dari:


a. Pejabat yang menangani bidang pemerintahan desa dan kelurahan;
b. Pejabat SKPD terkait;
c. praktisi;
d. akademisi;
e. Unsur Media.
Dalam pelaksanaan tugas Tim EPDesKel :
- dibentuk Sekretariat.
- dapat melibatkan unsur terkait sesuai kebutuhan;
- Kedudukan, tugas, tanggung jawab Tim EPDesKel dan Sekretariat
Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

2. Tim EPDesKel Kabupaten/Kota


(1) Tim EPDesKel Kabupaten/kota , keanggotaannya terdiri dari:
a. Pejabat yang menangani bidang pemerintahan desa dan
kelurahan;
b. Pejabat SKPD terkait yang di dalamnya termasuk Camat;
c. praktisi; dan
d. akademisi.
(2) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Tim EPDesKel
kabupaten/kota dibentuk Sekretariat.
(3) Tim EPDesKel kabupaten/kota dapat melibatkan unsur terkait
sesuai kebutuhan.
(4) Kedudukan, tugas, tanggung jawab Tim EPDesKel dan Sekretariat
kabupaten/kota ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.

F. Mekanisme.
Pelaksnaan evaluasi Perkembangan Desa dan kelurahan Provinsi Jawa
Tengah dilaksanakan secara berjenjang mulai Kecamatan, Tingkat
Kabupaten/Kota sampai dengan Tingkat Provinsi Jawa Tengah dengan
mekanisme sebagai berikut :

1. Evaluasi oleh Desa dan Kecamatan.


a. Evaluasi diri oleh desa dan kelurahan dilaksanakan pada bulan
Januari sampai dengan Minggu Ketiga Februari;
b. Evaluasi perkembangan desa dan kelurahan oleh kecamatan
dilaksanakan pada Minggu Keempat Februari sampai dengan
Maret;
c. Kecamatan melakukan analisis dan validasi berdasarkan hasil
evaluasi diri untuk mendapatkan kesesuaian data;
d. Dalam hal terjadi ketidaksesuaian, maka kecamatan melakukan
peninjauan dan klarifikasi ke desa dan kelurahan untuk menguji
kesesuaian data;
e. Kecamatan melakukan penilaian hasil evaluasi diri yang sudah
sesuai;
f. Penilaian hasil evaluasi diri yang sudah sesuai, merupakan
penilaian hasil perkembangan desa dan kelurahan;
g. Penilaian hasil perkembangan desa dan kelurahan meliputi:
 Desa dan Kelurahan Cepat Berkembang;
 Desa dan Kelurahan Berkembang; dan
 Desa dan Kelurahan Kurang Berkembang.
h. Penilaian hasil perkembangan desa dengan kategori sebagai
berikut:

3
a) nilai di atas atau sama dengan 451 dikategorikan desa cepat
berkembang;
b) nilai 301 sampai dengan 450 dikategorikan desa berkembang;
c) nilai di bawah atau sama dengan 300 dikategorikan desa
kurang berkembang.
i. Penilaian hasil perkembangan kelurahan dengan kategori sebagai
berikut:
a) nilai di atas atau sama dengan 351 dikategorikan Kelurahan
Cepat Berkembang;
b) nilai 201 sampai dengan 350 dikategorikan Kelurahan
Berkembang;
c) nilai di bawah atau sama dengan 200 dikategorikan
Kelurahan Kurang Berkembang.
j. Kecamatan melakukan pemeringkatan dari hasil penilaian
perkembangan desa dan kelurahan) dengan berita acara.
k. Kecamatan melaporkan hasil penilaian dan pemeringkatan
perkembangan desa dan kelurahan, kepada kabupaten/kota
paling lambat bulan Januari sampai dengan Minggu Ketiga
Februari;
l. Berdasarkan laporan hasil penilaian dan pemeringkatan
perkembangan desa dan kelurahan, terhadap desa dan
kelurahan kurang berkembang dilakukan pembinaan khusus;
m.Pembinaan khusus berupa fasilitasi pelaksanaan program dan
kegiatan perkembangan desa dan kelurahan sesuai dengan nilai.
n. Terhadap desa dan kelurahan cepat berkembang dan
berkembang dapat diikutsertakan dalam lomba desa dan
kelurahan.

2. Evaluasi oleh Kabupaten/Kota.


(1) Kabupaten/kota melalui Tim EPDesKel kabupaten/kota
melakukan analisis dan validasi berdasarkan hasil penilaian dan
pemeringkatan perkembangan desa dan kelurahan yang telah
dilaporkan oleh kecamatan dengan menggunakan instrumen
pemantuan dan laporan kecamatan.
(2) Dalam melakukan analisis dan validasi hasil penilaian dan
pemeringkatan perkembangan desa yang telah dilaporkan
kecamatan, Tim EPDesKel kabupaten/kota dapat melakukan
peninjauan dan klarifikasi ke desa dan kelurahan dengan
metode sampling untuk menguji kesesuaian data.
(3) Berdasarkan hasil analisis dan validasi serta pengujian
kesesuaian data, kabupaten/kota menyampaikan laporan hasil
penilaian dan pemeringkatan perkembangan desa dan kelurahan
dengan berita acara kepada provinsi yang meliputi:
a. Desa dan Kelurahan Cepat Berkembang;
b. Desa dan Kelurahan Berkembang; dan
c. Desa dan Kelurahan Kurang Berkembang.
(4) Laporan hasil penilaian dan pemeringkatan disampaikan paling
lambat pada Minggu Pertama Bulan Mei.
(5) Berdasarkan laporan hasil penilaian dan pemeringkatan,
terhadap desa dan kelurahan kurang berkembang di
kabupaten/kota dilakukan pembinaan khusus.
(6) Pembinaan khusus berupa fasilitasi pelaksanaan program dan
kegiatan perkembangan desa dan kelurahan tingkat kecamatan.
(7) Terhadap desa dan kelurahan cepat berkembang dan
berkembang, diikutsertakan dalam lomba desa dan kelurahan.

4
3. Evaluasi Oleh Provinsi.
(1) Provinsi melalui Tim EPDesKel provinsi melakukan analisis dan
validasi berdasarkan hasil penilaian dan pemeringkatan
perkembangan desa dan kelurahan yang telah dilaporkan oleh
kabupaten/kota, dengan menggunakan instrumen pemantuan dan
laporan kabupaten/kota.
(2) Dalam melakukan analisis dan validasi hasil penilaian dan
pemeringkatan perkembangan desa dan kelurahan yang telah
dilaporkan kabupaten/kota, Tim EPDesKel provinsi dapat
melakukan peninjauan dan klarifikasi ke desa dan kelurahan
dengan menggunakan metode sampling untuk menguji kesesuaian
data.
(3) Berdasarkan hasil analisis dan validasi serta pengujian kesesuaian
data, provinsi menyampaikan laporan hasil penilaian dan
pemeringkatan perkembangan desa dan kelurahan dengan berita
acara kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat
Jenderal Bina Pemerintahan Desa yang meliputi:
a. Desa dan Kelurahan Cepat Berkembang;
b. Desa dan Kelurahan Berkembang; dan
c. Desa dan Kelurahan Kurang Berkembang.
(4) Laporan hasil penilaian dan pemeringkatan disampaikan paling
lambat pada minggu pertama bulan Juni.
(5) Berdasarkan laporan hasil penilaian dan pemeringkatan
perkembangan desa dan kelurahan, terhadap kurang berkembang
di provinsi dilakukan pembinaan khusus.
(6) Pembinaan khusus berupa fasilitasi pelaksanaan program dan
kegiatan perkembangan desa dan kelurahan tingkat
kabupaten/kota.
(7) Terhadap desa dan kelurahan cepat berkembang dan berkembang
diikutsertakan dalam lomba desa dan kelurahan.

V. PELAKSANAAN EVALUASI DAN JADWAL.

a. Pelaksanaan Evaluasi.
a) Pelaksanaan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan didasarkan
atas data dengan menggunakan instrumen pemantauan serta
instumen pengungkap data dan nilai perkembangan desa dan
kelurahan.
b) Instrumen pemantauan digunakan oleh Kementerian Dalam Negeri,
provinsi, dan kabupaten/kota.
c) Instrumen pengungkap data dan nilai perkembangan desa dan
kelurahan digunakan oleh Kementerian Dalam Negeri, provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan serta desa dan kelurahan.

b. Jadwal Pelaksanaan.
Evaluasi dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Tingakat Desa,
Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Tingkat Regional.
a) Evaluasi diri oleh desa dan kelurahan dilaksanakan pada bulan
Januari s/d Minggu ke tiga bulan Februari;
b) Evaluasi Perkembangan desa dan kelurahan oleh Kecamatan
dilaksanakan pada minggu keempat bulan bulan Februari s/d
Maret.
c) Kacamatan melaporkan hasil penilaian pemeringkatan
perkembangan desa dan kelurahan kepada Kabupaten/Kota paling
lambat pada minggu pertama bulan april;
d) Berdasarkan hasil analisis dan validasi serta pengujian
kesesuaian data, Kabupaten/Kota menyampaikan laporan hasil
5
penilaian dan pemeringkatan perkembangan desa dan kelurahan
dengan berita acara ke provinsi paling lambat Bulan Mei.
e) Berdasarkan hasil analisis dan validasi serta pengujian
kesesuaian data, Provinsi menyampaikan laporan hasil penilaian
dan pemeringkatan perkembangan desa dan kelurahan dengan
berita acara kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat
Jenderal Bina Pemerintahan Desa paling lambat lambat bulan
Juni.
f) Direktorat jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam
Negeri melakukan analisis dan validasi berdasarkan hasil
penilaian dan pemeringkatan perkembangan desa dan kelurahan
yang telah dilaporkan oleh Provinsi dengan menggunakan
instrument pemantauan dan laporan Provinsi paling lambat
bulan Juli.

Terhadap Desa dan Kelurahan yang kurang berkembang dilakukan


pembinaan khusus, sedangkan desa dan kelurahan cepat berkembang
dan berkembang diikutsertakan dalam Perlombaan desa dan
kelurahan Tahun 2016.

Perlombaan desa dan Kelurahan dilaksanakan secara berjenjang


meliputi :
a) Perlombaan Desa dan Kelurahan cepat berkembang dan
berkembang tingkat kecamatan diselenggarakan oleh kecamatan
dan dilaksanakan pada bulan maret 2016;
b) Perlombaan Desa dan Kelurahan cepat berkembang dan
berkembang tingkat Kabupaten/Kota di selenggarakan oleh
Kabupaten/Kota dan dilaksanakan pada bulan April 2016;
c) Perlombaan Desa dan Kelurahan cepat berkembang dan
berkembang tingkat Provinsi diselenggarakan oleh Provinsi dan
dilaksanakan pada bulan Mei 2016;
d) Perlombaan Desa dan Kelurahan cepat berkembang dan
berkembang tingkat regional diselenggarakan oleh Kementerian
Dalam Negeri Juli 2016.

Perlombaan desa dan kelurahan dilakukan berdasarkan pada hasil


penilaian dan pemeringkatan serta tambahan syarat :
 Memiliki profil desa/kelurahan dua tahun terakhir;
 Memiliki Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah dan Rencana kerja Pemerintah Desa.

Guna terlaksananya kegiatan Perlombaan Desa dan Kelurahan


Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016, sesuai dengan
mekanisme, jadwalnya diatur sebagai berikut :
- Pendaftaran Peserta : tgl 25 s/d 29 April 2016
- Verifikasi dan Pengolahan data : tgl 29 April s/d 13 Mei 2016
- Penetapan Nominasi : tgl 16 Mei 2015
- Penilaian Lapangan : tgl 18 s/d 20 Mei 2015 dan tanggal 23
s/d 25 Mei 2016.

Persyaratan yang harus diserahkan pada saat pendaftaran :


- Laporan Pelaksanaan Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat
Kabupaten/Kota;
- Kuesioner/intrumen yang sudah diisi oleh Desa/Kelurahan yang
bersangkutan;

6
- Data Profil Desa dan Kelurahan yang bersangkutan selama 2
(dua) tahun terakhir yaitu Tahun 2014 dan Tahun 2015 yang
sudah diolah sesuai Permendagri Nomor 12 tahun 2007;
- SK Pemenang Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat
Kabupaten/Kota Tahun 2016;
- Data pendukung sesuai instrument.

VI. PENGHARGAAN.

a. Juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan ditetapkan


dengan Keputusan Camat atas nama Bupati/Walikota.
b. Juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota
ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.
c. Juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi ditetapkan
dengan Keputusan Gubernur.
d. Juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat regional ditetapkan
dengan Keputusan Menteri.
e. Juara lomba desa dan kelurahan di masing-masing tingkatan dapat
diberikan penghargaan dalam bentuk:
 Piala;
 Piagam; dan
 Program serta kegiatan untuk memajukan desa dan kelurahan.
f. Kepada Desa dan Kelurahan yang berhasil meraih Peringkat I, II,III
dan Juara Harapan I, II dan III Perlombaan Desa dan
Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 akan diberikan
penghargaan berupa Piagam dan Trophy Gubernur Jawa Tengah serta
Hadiah uang pembinaan masing-masing sebesar :

Juara I : Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah)


Juara II : Rp.17.500.000,- (tujuh belas lima ratus ribu rupiah)
Juara III : Rp.15.000.000,- (lima belas juta juta rupiah)
Juara Harapan I : Rp.12.000.000,- (dua belas juta rupiah)
Juara Harapan II : Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
Juara Harapan III : Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah)

g. Juara lomba desa dan kelurahan pada Tingkat Provinsi diundang pada
acara temu karya nasional di Ibukota Negara dan dapat diberikan
penghargaan;
h. Juara lomba desa dan kelurahan pada Tingkat Regional diundang
pada acara temu karya nasional di Ibukota Negara dan diberikan
penghargaan;
i. Juara lomba desa dan kelurahan Tingkat Regional, dapat dijadikan
lokasi Labsite di masing-masing regional.

VII. PEKAN INOVASI PERKEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN


a. Menteri memfasilitasi PINDesKel.
b. PINDesKel dilaksanakan untuk mempublikasikan:
a) Inovasi perkembangan desa dan kelurahan;
b) Penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan;
c) Potensi desa dan kelurahan;
d) PINDesKel diikuti oleh juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat
provinsi dan tingkat regional;
e) PINDesKel dilaksanakan di provinsi terpilih;
f) Fasilitasi PINDesKel oleh Menteri Dalam Negeri, dilaksanakan oleh
Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa.

7
g) Dalam pelaksanaan PINDesKel, Menteri Dalam Negeri memberikan
penghargaan Upakarya Wanua Nugraha kepada Gubernur, Bupati
dan Walikota.
h) Penghargaan Upakarya Wanua Nugraha kepada Gubernur, Bupati
dan Walikota diberikan atas prestasi dalam melakukan pembinaan
kepada desa dan kelurahan.

VIII. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN.

a. Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa


melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
evaluasi perkembangan desa dan kelurahan secara nasional.
b. Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan di
kabupaten/kota.
c. Bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasaan
terhadap pelaksanaan evaluasi perkembangan desa dan
kelurahan.
d. Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan, bupati/walikota
dapat melimpahkan kepada camat.

IX. PENDANAAN.

Pembiayaan untuk pelaksanaan evaluasi perkembangan desa dan


kelurahan dibebankan pada:
a. APBN;
b. APBD Provinsi;
c. APBD Kabupaten/Kota;
d. APBDesa;dan
e. Sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

X. PENUTUP.

Kegiatan Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan


Provinsi Jawa Tengah pada hakekatnya merupakan evaluasi tahunan
terhadap pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh masyarakat
dan Desa/Kelurahan dengan menekankan pada hasil pencapaian
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Sehubungan dengan itu kepada Pemerintah Kabupaten / Kota


diharapkan dapat mendukung pelaksanaan kegiatan dimaksud agar
tujuan evaluasi dapat tercapai.

Plt. KEPALA BADAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
PROVINSI JAWA TENGAH
Staf Ahli Bidang Pembangunan

Dra. EMA RACHMAWATI M. Hum


Pembina Utama Muda
NIP. 19660517 1999008 2 001

Anda mungkin juga menyukai