TENTANG
BUPATI SEMARANG,
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
BAB II
JUMLAH DESA
Pasal 2
Jumlah Desa sebanyak 208 (dua ratus delapan) Desa yang terletak di 19
(sembilan belas) Kecamatan di wilayah Daerah.
BAB III
PENETAPAN RINCIAN DANA DESA
Pasal 3
a. Alokasi Dasar;
b. Alokasi Afirmasi;
c. Alokasi Kinerja; dan
d. Alokasi Formula.
Pasal 4
Pasal 5
(1) Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b
diberikan kepada Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal yang memiliki
jumlah penduduk miskin tinggi.
(2) Besaran Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dihitung berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan …..
mengenai Tata Cara Pengalokasian Dana Desa.
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 10
Pasal 11
Penetapan Rincian Dana Desa dan format Rincian Dana Desa untuk setiap
Desa di Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2020 sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
BAB III
MEKANISME DAN TAHAPAN PENYALURAN DANA DESA
Pasal 11
BAB IV
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
(1) Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan
bukti yang lengkap dan sah.
(2) Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan
oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan
bukti dimaksud.
(3) Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat
dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa
ditetapkan menjadi peraturan desa.
(4) Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak
yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 17
BAB V
PELAPORAN DANA DESA
Pasal 18
Pasal 19
BAB VI
SANKSI
Pasal 20
Pasal 21
(1) Kepala BKUD menyalurkan kembali Dana Desa yang ditunda dalam hal:
a. dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal
19 ayat (1) huruf a telah diterima;
b. sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya kurang dari atau
sama dengan 30% (tiga puluh perseratus); dan/atau
c. terdapat rekomendasi dari aparat pengawas fungsional daerah.
(2) Dalam hal dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a tidak diterima dan tidak terdapat usulan pencabutan rekomendasi
penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c sampai dengan
berakhirnya tahun anggaran, Dana Desa tidak dapat disalurkan lagi ke
RKD dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD.
(3) Bupati atas usulan Kepala BKUD melaporkan sisa Dana Desa di RKUD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Kepala KPPN selaku Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) Penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
dan Dana Desa paling lambat akhir bulan Februari tahun anggaran
berjalan.
(4) Kepala BKUD melalui Camat memberitahukan kepada Kepala Desa yang
bersangkutan mengenai Dana Desa yang tidak dapat disalurkan ke RKD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk dianggarkan kembali dalam
rancangan APBDesa tahun anggaran berikutnya paling lambat akhir bulan
Desember tahun anggaran berjalan.
(5) Kepala BKUD menganggarkan kembali sisa Dana Desa di RKUD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam rancangan APBD tahun
anggaran berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(6) Dalam hal Desa telah memenuhi persyaratan penyaluran kembali
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b sebelum minggu
kedua bulan Juni tahun anggaran berjalan, Bupati atas usulan Kepala
BKUD menyampaikan permintaan penyaluran kembali Dana Desa tahap II
yang belum disalurkan dari RKUN ke RKUD kepada Kepala KPPN selaku
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik dan Dana Desa paling lambat minggu ketiga bulan Juni tahun
anggaran berjalan.
Pasal 22
(1) Bupati atas usulan Camat melakukan pemotongan penyaluran Dana Desa
dalam hal setelah dikenakan sanksi penundaan penyaluran Dana Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf b, masih terdapat
sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30% (tiga puluh perseratus) sampai
dengan akhir minggu kedua bulan Juni.
(2) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan pada penyaluran Dana Desa tahap III.
(3) Bupati atas usulan Kepala BKUD melaporkan pemotongan penyaluran
Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala KPPN
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Penyaluran Dana Alokasi Khusus
(DAK) Fisik dan Dana Desa.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Ditetapkan di Ungaran
pada tanggal
BUPATI SEMARANG,
MUNDJIRIN
Diundangkan di Ungaran
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SEMARANG,
GUNAWAN WIBISONO