Anda di halaman 1dari 80

MODUL 2

PERENCANAAN, PENGANGGARAN,
PENATAUSAHAAN, PELAPORAN
DAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Bengkulu, 04 – 09 September 2017

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 1


Tujuan UU Desa (psl 4 UU 6/14)

Pemerintahan:
Efektif, profesional,
transparan dan akuntabel

Desa kuat, Pembangunan:


Pemberdayaan: peningkatan kualitas
kesadaran, kapasitas maju, mandiri, hidup manusia,
dan prakarsa lokal demokratis dan penanggulangan
kemiskinan dan
sejahtera kesejahteraan

Kemasyarakatan:
kerukunan,
kegotongroyongan,solidarit
as, swadaya, kebersamaan
2
Kewenangan Desa
1. Kewenangan yang Sudah Ada Berdasarkan Hak Asal Usul
(Seperti Tanah Kas Desa, Organisasi Masyarakat Adat,
Pranata Dan Hukum Adat, Kelembagaan Masyarakat)
2. Kewenangan Lokal Berskala Desa (Seperti Pasar Desa,
Saluran Irigasi, Jalan Desa, Tambatan Perahu).
3. Kewenangan yang Ditugaskan Pemerintah, Pemerintah
Prov, Pemerintah Kab/Kota
4. Kewenangan Lainnya Yang Ditugaskan Pemerintah,
Pemerintah Prov, Pemerintah Kab/Kota Sesuai Peraturan
Perundangan

3
Kewenangan Lokal & Pembangunan Desa

No Mandat
pembangunan (UU Jenis kewenangan lokal
Desa)
1 Pelayanan dasar Posyandu, penyediaan air bersih, PAUD, sanggar belajar,
sanggar seni budaya, perpustakaan desa, dll.
2 Sarana dan Jalan desa, jalan usaha tani, embung desa, rumah
prasarana ibadah, sanitasi lingkungan, balai rakyat, irigasi tersier,
lapangan, taman desa, dll.
3 Pengembangan Pasar desa, usaha kecil berbasis desa, karamba ikan,
Ekonomi lokal lumbung pangan, benih, ternak kolektif, energi mandiri,
buah dan sayur mayur, BUMDes, tambatan perahu,
wisata desa.
4 SDA dan lingkungan Hutan dan kebun rakyat, hutan bakau, pengelolaan
sampah, dll.
Perbandingan Pemda dan Desa
Uraian Pemerintah Daerah Desa
- Pemilihan Langsung PILKADA PILKADES
- Masa Jabatan 5 Tahun 6 Tahun
- Eksekutif Gub/Bupati/Walikota Kepala Desa
- Legislatif DPRD BPD (Permusyawaratan)
- Perencanaan RPJM, RKPD RPJM Desa, RKP Desa

- Sumber Pendanaan DAU, DAK, Bagi Hasil Dana Desa, ADD, Bagi
Pajak/Retribusi Hasil Pajak/Retribusi
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Desa
- Badan Usaha BUMD BUM Desa
- Anggaran APBD APB Desa
- Laporan-Laporam
- Semesteran Lap. Prognosis APBD Lap Sem. APB Desa
Lap. Sem. Dana Desa
- Tahunan LKPD, LPPD, LKPJ, LPP Des, LKPJ Desa
- Akhir Masa Jabatan LPPD AMJ LPP Desa AMJ
- Laporam Kekayaan Neraca Lap. Kekayaan Milik Desa
RPJM DESA
PENYUSUNAN RPJM DESA
 Penyelarasan Arah 
Pembentukan Tim
Penyusun  Kebijakan
Pembangunan
Pengkajian Keadaan
Desa
Kab/Kota

Penyusunan Penyusunan
 Rencana Penyusunan  Rencana
Pembangunan Desa
melalaui Musy
 Rancangan
RPJM Desa
Pembangunan Desa
melalaui Musy
Perenc Pemb Desa Desa


Penetapan
RPJM Desa
PENYUSUNAN RKP DESA


Penyusunan
Rencana
 Pencermatan
pagu indikatif
Pembangunan
Desa melalaui
Pembentukan
Tim Penyusun
desa dan

penyelarasan
program/kegia tan
Musy Desa
masuk ke desa


Penyelenggara 
Penyusunan Pencermatan

an
Musyawarah Rancangan Ulang RPJM
Perenc Pemb RKP Desa Desa
Desa


Penetapn RKP
DESA
Penetapan RKP Desa 
a. Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan
Desa dituangkan dalam berita acara.
b. Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RKP Desa
melakukan perbaikan dokumen rancangan RKP Desa
berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa.
c. Rancangan RKP Desa menjadi lampiran rancangan peraturan
Desa tentang RKP Desa.
d. Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang
RKP Desa yang akan dibahas dan disepakati bersama oleh
kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk
ditetapkan menjadi peraturan Desa tentang RKP Desa

9
Penyelarasan Arah Kebijakan Pembangunan
Kab/Kota 
Tujuan: Mengintegrasikan program dan kegiatan pembangunan
Kabupaten/Kota dengan pembangunan Desa.

Isi arah Informasi arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota:


A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten/Kota;
B. Rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;
C. Rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota;
D. Rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota; dan
E. Rencana pembangunan kawasan perdesaan.

10
APB DESA
APB DESA

Merupakan rencana anggaran keuangan


tahunan pemerintah desa yang ditetapkan
untuk menyelenggarakan program dan kegiatan
yang menjadi kewenangan desa

12
APB DESA

 Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya


yang telah ditetapkan dalam RKP Desa
dijadikan pedoman dalam proses
penganggarannya.
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa) merupakan rencana anggaran keuangan
tahunan pemerintah desa yang ditetapkan
untuk menyelenggarakan program dan
kegiatan yang menjadi kewenangan desa.
SIKLUS KEUANGAN DESA
Perencanaan • RKP Desa

Penganggaran • APB Desa

Pelaksanaan • PB/J, Pajak

Penatausahaan • BKU, SPJ dll

Pelaporan • Lap Sem


& Tahunan
Pertanggung • LKPJ ke BPD
jawaban
Asas Pengelolaan Keu. Desa

Transparan

Asas
Akuntabe Pengelolaan
Keuangan Partisipatif
l Desa

Tertib &
Disiplin
Anggaran Permendagri 113/2014, Pasal 2

15
DISIPLIN ANGGARAN
 Pendapatan - Terukur secara rasional
 Belanja yg dianggarkan - batas tertinggi pengeluaran
belanja.
 Pengeluaran - kepastian tersedianya penerimaan,
tdk dibenarkan melaksanakan kegiatan yg tdk dianggarkan
dalam APB Desa atau perubahannya
 Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam
tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukan
dalam APB Desa dan dilakukan melalui Rekening Kas Desa

16
Struktur Pemdes & PTPKD
PEMERINTAH DESA
PP 43/2014, Psl 68 & Permendagri 84/2015

Kepala Desa

Sekretariat Pelaksana Pelaksana


Desa Kewilayahan Teknis

Urusan Tata Dusun


Usaha & Seksi
Umum (atau nama lain) Pemerintahan
Sumber: diolah dari PP 43/2014
Urusan Pasal 62 dan 64 serta Permendagri
Seksi
Nomor 113 Tahun 2014 pasal 13,
Keuangan Kesejahteraan Permendagri 84/2015

Urusan Seksi
Perencanaan Pelayanan
17
Kepala Desa
mempunyai kewenangan menetapkan :
Kepala Desa kebijakan pelaksanaan APB-Des;
pemegang kekuasaan penge- Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan
lolaan keuangan desa Desa (PTPKD)
mewakili pemdes dalam Petugas Pemungut Penerimaan Desa
kepemilikan kekayaan desa yang Menyetujui Pengeluaran Kegiatan
dipisahkan (seperti BUM-Desa). Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan
Pengeluaran

Melimpahkan sebagian atau


seluruh kekuasaannya kepada berdasarkan prinsip pemisahan
Sekretaris Desa selaku kewenangan antara yang
koordinator pengelola keuangan memerintahkan, menguji, dan
desa yang menerima atau
mengeluarkan uang.
Sekretaris Desa

mempunyai Tugas:
Menyusun dan Melaksanakan Kebijakan
Pengelolaan Keuangan Desa
Menyusun Rancangan Peraturan Desa
APB Desa, Perubahan dan
Sekretaris Desa Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB
Koordinator PTPKD. Desa
Melaksanakan Pengendalian terhadap
pelaksanaan Kegiatan
Melakukan Verifikasi RAB
Melakukan Verifikasi Penerimaan dan
Pengeluaran
Menyusun Pelaporan dan Pertanggung
jawaban Pelaksanaan APBDesa

19
Pelaksana Kegiatan

mempunyai Tugas:
Menyusun Rencana pelaksanaan kegiatan
(RAB dll).
Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama
Kepala Seksi Lem.Kemasy. Desa
Pelaksana kegiatan sesuai Melakukan tindakan Pengeluaran atas
Bidangnya (Permendagri 113/2014, Beban Anggaran Belanja Kegiatan.
Psl 6 ayat 1) Melakukan Pencatatan dalam Buku
Pembantu Kas Kegiatan.
Mengajukan SPP dan melengkapinya
dengan bukti-bukti pendukung
Melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan

20
Bendahara Desa

mempunyai Tugas:
Menerima, menyimpan dan menyetorkan
pendapatan
Melakukan Pembayaran.
Bendahara Desa Memungut dan menyetorkan PPh dan
 Unsur staf sekretariat desa yang Pajak lainnya.
membidangi urusan administrasi Melakukan Pencatatan setiap Penerimaan
Keuangan (Pasal 1 angka 16) dan Pengeluaran serta melakukan tutup
 Staf pada urusan Keuangan buku setiap akhir bulan secara tertib.
(Pasal 7 ayat 1) Mempertanggungjawabkan Uang melalui
Laporan Pertanggungjawaban

21
MEKANISME UMUM PENYUSUNAN RANC.
PERDES TTG APBDes (PP 43/2014 Ps. 101-102)
Info Renc Bantuan Keuangan
dr APBD Prov. 2
GUBERNUR Susun Ranc.
APBDes

1 Sebagai dasar KADES


3
BUPATI/
WALIKOTA Info Renc ADD, BDHPRD & bantuan
keuangan dari APBD Kab/ Kota
Musyawarah Ajukan
(paling lambat Ranc.
Dapat Bulan Oktober Perdes
mendelegasikan tahun berjalan
evaluasi Ranc. harus sudah ttg
Perdes ttg APB 5 disepakati) APBDes
Desa
4
CAMAT/
SEBUTAN
LAIN
Pengajuan Ranc. Perdes u/
dievaluasi (paling lama 3 hari sejak BPD
disepakati)

Catatan : Penetapan Perdes ttg APB Desa dilakukan paling lambat tgl 31 Desember T.A.
berjalan.
22
PENYUSUNAN PERENCANAAN
APBDes (UU 6/14, PS. 73 & Permendagri 113/14 Ps. 20 - 22)

Evaluasi & tetapkan hasil evaluasi BUPATI/


5 (max 20 hari kerja sejak diterima WALIKOTA
8
Menyatakan
Tidak
Perdes
Ranc. Perdes memberikan
bertentangan dg CAMAT
berlaku dgn hasil Evaluasi
kepentingan
sendirinya dlm 20 hari
umum & per-UU-
kerja
an yg lebih Sampaikan Ranc.
tinggi Perdes ttg APBDes
4 (paling lama 3 hari
6 sejak diSepakati)

2
KADES BPD
7
Sampaikan
Kades tidak Bupati/ walikota Ranc. APBDes
Kades lakukan
indahkan & membatalkan Perdes
penyempurna-
tetap sekaligus menyatakan
an (max 7 hari
menetapkan berlakunya pagu Sampai-
kerja sejak
Ranc. Perdes ttg APBDes T.A. tahun kan
diterimanya
APBDes menjadi sebelumnya dg Kep.
hasil evaluasi) Ranc.
Perdes Bupati/ Walikota Perdes
BAHAS &
konsekwensinya SEK SEPAKATI
1 BERSAMA 3
DES (paling lambat
1. Kades hanya dapat melakukan Oktober)
pengeluaran operasional
penyelenggaraan pem-an desa Susun Perdes ttg
2. Kades menghentikan pelaks./ Ranc. APBDes
Perdes paling lama 7 hari setel2ah dgn mengacu
dibatalkan lanjut kades bersama RKPDesa tahun
ybs 23
BPD mencabut perdes dimaksud
Perencanaan Keu. Desa
Sekretaris Desa Kepala Desa Bupati/Walikota
(Melalui Camat)

Menyusun raperdes
APBDesa

Raperdes APBDesa Raperdes APBDesa

Menyetujui raperdes
APBDesa

Pembahasan bersama
dengan BPD

Raperdes APBDesa Raperdes APBDesa

Evaluasi

Hasil evaluasi Hasil evaluasi

Perbaikan

Perdes APBDesa

24
Jadwal Penyusunan APB Desa

Tahapan Waktu
Penyusunan RAPB Desa Awal Oktober Awal Oktober

Penyepakatan bersama dengan BPD Akhir Akhir Oktober


Oktober

Penyampaian kepada Bupati/Walikota Maksimum 3 hari kerja


melalui camat

Proses evaluasi Maksimum 20 hari kerja

Proses penyempurnaan Maksimum 7 hari Maksimum 7 hari kerja


kerja

Penetapan APB Desa Maksimum 31 Maksimum 31 Desember


Desember

25
APBDes (UU 6/2014, Ps. 73 – 74) dan
( Permendagri 113/2014, Ps. 8 - 19 )
STRUKTUR
(UU Ps. 73 (1) &
Permendagri Ps. 8)

BAG. BAGIAN
BAG. BELANJA PEMBIAYAAN DESA
PENDAPATAN
KELOMPOK KELOMPOK
KELOMPOK
BID/KEG
JENIS JENIS
JENIS

DIPRIORITASKAN U/ MEMENUHI MELIPUTI KEBUTUHAN


KEBUTUHAN PEMBANGUNAN YG PRIMER, PELAYANAN
DISEPAKATI DLM MUSYAWARAH DESA DASAR, LINGKUNGAN, &
& SESUAI DGN PRIORITAS PEMDA KEGIATAN
KAB./KOTA, PEMDA. PROVINSI, & PEMBERDY.MASYARAKAT
PEMERINTAH (UU Ps. 74 (1)) DESA (UU Ps. 74 (2)) 26
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN
Semua penerimaan pendapatan dan pengeluaran belanja desa
dilaksanakan melalui Rekening Kas Desa.
Khusus Desa belum memiliki pelayanan perbankan pengaturannya
ditetapkan oleh Pemda;
semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung dengan
bukti-bukti yang lengkap dan sah,
Bendahara Desa dapat menyimpan uang dalam kas desa dalam
batas jumlah tertentu untuk memenuhi kebutuhan operasional
pemerintah desa.
Pengeluaran desa yg mengakibatkan beban APB Desa tidak dapat
dilakukan sebelum APB Desa ditetapkan, kecuali belanja pegawai yg
mengikat dan operasional kantor yg ditetapkan PerKaDes.
Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan terhadap seluruh
transaksi.
Bendahara Desa dilarang melakukan pungutan selain yang
27
ditetapkan peraturan desa.
Belanja
“Semua Pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam satu tahun anggaran, yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh desa”

Belanja Pegawai: u/ penghasilan tetap dan tunjangan bagi


kepala desa, perangkat desa dan Tunjangan BPD
Belanja Barang/Jasa: Pembelian/pengadaan barang yg nilai
manfaatnya kurang dari 12 bulan
Belanja Modal: Pembelian/pengadaan barang atau
bangunan yg nilai manfaatnya lebih dari 12 bulan
BELANJA DESA
( Permendagri 113/2014, Ps. 12 - 16 )
Meliputi semua peneluaran dari rekening desa yg merupakan
RULINK: kewajiban desa dldm 1 T.A. yg tidak akan diperolah
pembayarannya kembali oleh desa (Ps./ 12 (1))

TUJUAN UNTUK MENDANAI PENYELENGGARAAN KEWENANGAN DESA

PENYELENGGARAN PEM-AN DESA

PELAKS. PEMB. DESA DIBAGI DALAM KEGIATAN


KELOMPOK SESUAI DGN KEBUTUHAN
(Ps. 12 (1) PEMBINAAN KEMASY. DESA DESA YG TELAH
DITUANGKAN DLM RKPDes,
PEMBERDY. MASY. DESA (Ps. 12 (2)
BELANJA TAK TERDUGA

SILTAP DIANGGARKAN
DLM POK
KEGIATAN PENYELENGG.
PEM-AN DESA
(Ps. 12 (3) & PEGAWAI KADES, PERANGKAT DESA & BPD KEGIATAN
Ps. 14) PEMBAYARAN
SILTAP & TUNJANGAN
TUNJANGAN
& DIBAYARKAN TIAP BULAN

Digunakan untuk pengeluaran


BARANG & JASA pembelian/pengadaan barang yg nilai manfaatnya
kurang dari 12 bulan, (Ps. 15 (1)

Untuk pengeluaran dlm rangka pembelian/pengadaan


MODAL barang/bangunan yg nilai manfaatnya lebih dr 12 bulan dlm
29
rangka penyelenggaraan kewenangan desa, (Ps. 6 (1) & (2)29
RINCIAN BELANJA BARANG/ JASA
(PERMENDAGRI 113/2014, PS. 15 (2), (3) & (4) )
a. Alat tulis kantor
Adalah bantuan uang untuk
b. benda pos operasional lembaga RT/RW
dlm rangka membantu
c. bahan/ material
pelaksanaan tugas
d. pemeliharaan pelayanan pemerintahan,
e. cetak/ penggandaan perenc. Pembangunan,
trantib, serta pemberdy.
f. Sewa kantor
masy. desa
g. Sewa perlengkapan & peralatan kantor

h. Makanan dan minuman rapat

Dilakukan untuk
i. Pakaian dinas dan atributnya

j. Perjalanan dinas

k. Upah kerja menunjang


l. Honorarium narasumber/ ahli pelaksanan
m. Operasional pemerintah desa kegiatan
n. operasional BPD

O. Insentif RT/RW

p. Pemberian barang pada masy./ pokmas

30
APBDesa
KETENTUAN PENGGUNAAN BELANJA DESA DLM
APBDesa
(PP 43/ 2014 jo PP 47/2015 Ps. 100)

a. Min 70% u/ mendanai penyelenggaraan


pem-an desa, pemb. Desa, pembinaan
kemasy. & pemberdy. Masy. Desa.

b. Maksimal 30% untuk :


1. Siltap & tunjangan Kades &
Perangkat desa
2. Operasional Pemerintah Desa
3. Tunjangan & operasional BPD
4. Insentif rukun RT & RW

31
BELANJA DALAM KEADAAN DARURAT (KD) /
KEADAAN LUAR BISA (KLB) (PERMENDAGRI 113/2014, PS.
17 )

DLM KD/ KLB, PEMDES DAPAT MELAKUKAN BELANJA YANG


ANGGARANNYA BELUM TERSEDIA

KD/ KLB ADALAH KEADAAN YANG


SIFATNYA TIDAK BIASA ATAU TIDAK
MAKNA
DIHARAPKAN BERUL2ANG DAN/ ATAU
B MENDESAK
E
B ANTARA LAIN: BENCANA ALAM, SOSIAL
E CONTOH (?) KERUSAKAN SARANA DAN
R PRASARANA
A
P
PENYEBAB KARENA KLB (?) / WABAH
A
HAL TTG
KD/ KLB INSTRUMEN
DENGAN KEPUTUSAN BUPATI
PENETAPAN

LETAK DALAM BELANJA TAK


ANGGARAN TERDUGA 32
PEMBIAYAAN
“Semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun
anggaran berikutnya”
Klasifikasi Pembiayaan menurut kelompok
1. Penerimaan Pembiayaan
1) SILPA tahun sebelumnya
2) Pencairan dana cadangan
3) Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan
2. Pengeluaran Pembiayaan
1) Pembentukkan dana cadangan
2) Penyertaan Modal Desa
PERUBAHAN PERDES TTG APBDes
(Permendagri 113/2014, Ps. 33 – 34)

Dapat dilakukan bila terjadi:


B 1. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar
E jenis belanja
2. Keadaan yang menyebabkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
B (SiLPA) tahun sebelumnya harus dipergunakan dalam tahun
E UMUM
berjalan
3. Terjadi penambahan dan/atau pengurangan pendapatan desa
R pada tahun berjalan
A 4. Terjadi peristiwa khusus seperti bencana alam, krisis politik,
krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yg berkepanjangan
P 5. Perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah dan pemerintah
A daerah

K INTENSITAS Hanya dpt dilakukan 1 kali dalam 1 T.A.


E
T MEKANISME
Tata cara pengajuan perubahan
E APBDes = tata cara penetapan APBDes
N
Jika bantuan keuangan dari APBD Prov dan APBD Kab./Kota
T serta hibah & bantuan pihak ketiga yg tidak mengikat ke desa
TERKAIT
U BANTUAN
disalurkan setelah Perdes ttg Perubahan APBDesa ditetapkan,
maka perubahan diatur dgn Perkades.
A APBD &
N HIBAH
PIHAK KE-3 Perubahan APBDes ini diinformasikan kepada BPD
34
KODE REKENING
Kode Rekening merupakan alat untuk mensinkronkan
proses perencanaan hingga pelaporan.
Pemerintah kabupaten/kota dapat membuat
pengaturan lebih lanjut mengenai objek belanja
Tujuan pembakuan kode rekening:
Perencanaan anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan dilakukan secara proporsional, transparan dan
profesional.
Pelaksanaan anggaran dilakukan secara lebih akuntabel.
Laporan Pertanggungjawaban mengakomodasi secara baik
pengendalian anggaran dalam Laporan
Pertanggungjawaban.

35
PENATAUSAHAAN
PENDAPATAN DESA
36
Definisi
Pendapatan desa meliputi semua penerimaan
uang melalui Rekening Kas Desa yang
merupakan hak desa dalam satu tahun anggaran
yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
(Permendagri Nomor 113 Tahun 2014, Pasal 9 ayat 1)

Penerimaan Desa adalah Uang yang berasal dari


seluruh pendapatan desa yang masuk ke
APBDesa melalui rekening kas desa
(Permendagri Nomor 113 Tahun 2014, Pasal 1 Nomor 18)

37
JENIS-JENIS PENDAPATAN DESA
Pendapatan Asli Desa (PA Desa), terdiri dari:
- Hasil Usaha
- Hasil Aset
- Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong
- Lain-Lain Pendapatan Asli Desa
Pendapatan Transfer, terdiri dari:
- Dana Desa
- Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah
- Alokasi Dana Desa (ADD)
- Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
- Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota
Pendapatan Lain-Lain, terdiri dari:
- Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat
- Lain-lain Pendapatan Desa yang sah

38
Kode Rekening Pendapatan Desa

1 2 3 4
Level 1 : Kode AKUN pendapatan = 1 : Pendapatan

Level 2 : Kode KELOMPOK Pendapatan : Pendapatan Asli Desa

Level 3 : Kode JENIS pendapatan : Hasil Usaha

Level 4 : Kode OBJEK pendapatan : Hasil BUM Desa


(diatur dalam Perkada)

39
Kode Rekening Pendapatan Desa

40
Pihak Terkait
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Bendahara Desa
Bank
Pelaksana Kegiatan (terkait Penerimaan Swadaya)
Pihak ketiga

41
Dokumen Penatausahaan Pendapatan
Buku Kas Umum
Buku Bank
Buku Rincian Pendapatan => tambahan
Buku Kas Pembantu Kegiatan (terkait
Penerimaan Swadaya)

42
Bukti Transaksi Pendapatan
Hasil Usaha : Bukti transfer deviden BUM Desa,
Hasil Aset Desa : TBP Sewa
Swadaya dan partisipasi : tanda terima barang, daftar
hadir atas orang-orang yang menyumbangkan
tenaganya (dikonversikan ke rupiah).
Lain-lain Pendapatan Asli Desa : TBP Pungutan Desa, dll.
Transfer desa: Nota tanda terima transfer (dibuat
berdasarkan nota kredit ).
Pendapatan lain-lain: kuitansi tanda terima
hibah/sumbangan
43
Go to Flowchart & Documents

44
PENATAUSAHAAN
BELANJA DESA
45
Definisi
Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari
rekening desa yang merupakan kewajiban desa
dalam satu tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
(Permendagri Nomor 113 Tahun 2014, Pasal 12 ayat 1)

Pengeluaran Desa adalah Uang yang dikeluarkan


dari APBDesa melalui rekening kas desa.
(Permendagri Nomor 113 Tahun 2014, Pasal 1 Nomor 19)

46
JENIS-JENIS BELANJA DESA
Belanja desa diklasifikasikan menurut kelompok
(Bidang/kegiatan), dan jenis belanja.
Kelompok belanja yaitu Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa; Pelaksanaan Pembangunan
Desa; Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan Belanja Tak
Terduga.
Kelompok belanja tersebut terbagi dalam
kegiatan-kegiatan yang terdiri dari 3 (tiga) jenis
belanja yaitu Belanja Pegawai; Belanja Barang
dan Jasa; serta Belanja Modal.

47
BELANJA BARANG DAN JASA
Alat Tulis Kantor Bahan Pelatihan
Benda Pos Obat-obatan
Bahan/Material
Insntif RT/RW
Pemeliharaan
Cetak/penggandaan Pemberian barang pada
Sewa kantor desa masyarkat/kelompok
Sewa perlengkapan dan masyarakat
peralatan kantor Dan lain-lain
Makan dan minuman rapat
Pakaian Dinas dan Atribut
Perjalanan Dinas
Alat dan Bahan Kebersihan
Air, Listrik,dan Telepon
Honorarium narasumber/ahli
Upah kerja

48
BELANJA MODAL

Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran


dalam rangka pembelian/pengadaan barang
atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih
dari 12 (dua belas) bulan.
Pembelian/pengadaan barang atau bangunan
tersebut digunakan untuk kegiatan
penyelenggaraan sesuai kewenangan desa.

49
Kode Rekening Belanja Desa

1 2 3 4
Level 1 : Kode akun belanja = 2 : Belanja

Level 2 : Kode kelompok belanja


- Bidang : : Bid. Penyel. pemrntah
- Kegiatan : : Oprsnl perkantoran

Level 3 : Kode jenis belanja : Belanja barang & jasa

Level 4 : Kode objek belanja (diatur : Belanja ATK


dalam Perkada)

50
Kode Rekening Belanja Desa

51
Kebijakan BELANJA
Paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja desa
digunakan untuk :
Penyelenggaraan pemerintahan desa
Pelaksanaan pembangunan desa
Pembinaan kemasyarakatan desa
Pemberdayaan masyarakat desa
Paling banyak 30% dari jumlah anggaran belanja desa
digunakan untuk :
Penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa dan perangkat
desa
Operasional pemerintah desa
Tunjangan dan operasional BPD
Insentif RT dan RW

52
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Pelaksana Kegiatan Sekretaris Desa Kepala Desa

RAB RAB
Kegiatan Kegiatan

Verifikasi
RAB

RAB RAB
Kegiatan Kegiatan

Pengesahan
RAB

RAB RAB
Kegiatan Kegiatan
53
Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

B/J
diterima Pelaksana Sekretaris Bendahara
Kepala Desa
Kegiatan Desa Desa

SPP Diverifikasi Disetujui Dibayarkan


Lampiran SPP : Meneliti Kelengkapan
- Surat Menguji Kebenaran Perhitungan
Pernyataan Menguji Ketersediaan dana
Tanggung Jawab Menolak jika tidak memenuhi syarat
Belanja (SPTB) Pihak
- Bukti Transaksi Ketiga

54
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Berdasarkan rencana anggaran biaya, pelaksana kegiatan
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala
Desa.

Surat Permintaan Pembayaran (SPP) TIDAK BOLEH dilakukan


sebelum barang dan atau jasa diterima

Pengajuan SPP terdiri atas:


a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
b. Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
c. Lampiran bukti transaks

55
VERIFIKASI SEKDES
Verifikasi Sekdes:
a. Meneliti kelengkapan permintaan pembayaran
di ajukan oleh pelaksana kegiatan;
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas
beban APBdes yang tercantum dalam
permintaan pembayaran;
c. Menguji ketersedian dana untuk kegiatan
dimaksud; dan
d. Menolak pengajuan permintaan pembayaran
oleh pelaksana kegiatan apabila tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan 56
PENATAUSAHAAN BELANJA

Pencatatan pengeluaran belanja dilakukan


oleh Bendahara Desa.
Tutup buku dilakukan setiap akhir bulan
secara tertib
Bendahara wajib membuat Laporan
Pertanggungjawaban kepada Kepala Desa
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya
Bendahara Desa wajib melakukan
pemotongan/pemungutan pajak, dan wajib
menyetornya ke Rek.Kas.Negara
57
Pihak Terkait
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Pelaksana Kegiatan
Bendahara Desa
Bank
Pihak ketiga

58
Dokumen Penatausahaan
Buku Kas Umum
Buku Bank
Buku Pajak
Buku Kas Pembantu Kegiatan

59
Bukti Transaksi

60
CARA PEMBAYARAN
Tanpa melalui panjar.
Melalui panjar kepada Pelaksana Kegiatan.
Panjar dapat dilakukan apabila memenuhi kondisi
yang dipersyaratkan yang cukup ketat. Kondisi
tersebut dapat berupa kondisi lapangan atau
memenuhi batasan tertentu seperti batasan
jumlah dan batasan waktu pertanggungjawaban
panjar.
Ketentuan mengenai pemberian panjar akan
diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Bupati/Walikota.
61
PROSES PEMBERIAN PANJAR
Pelaksana Kegiatan mengajukan Surat
Pengajuan Panjar Kegiatan kepada Kepala
Desa melalui Sekretaris Desa
Tidak dibuatkan buku pembantu panjar
Sebagai pengendalian, dibuatkan daftar panjar
yang diberikan
Proses => Lihat flowchart..

62
Go to Flowchart & Documents

63
PBJ DESA
ketentuan yang mengatur pengadaan barang dan jasa
di desa adalah Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun
2013 jo Perka LKPP Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa
pengadaan barang/jasa yang bersumber dari APB Desa
di luar ruang lingkup pengaturan Perpres Nomor 54
Tahun 2010 (dan perubahannya)
Prinsip : swakelola yaitu memaksimalkan penggunaan
material/bahan dari wilayah setempat, jika tidak bisa,
melalui Penyedia barang/jasa
Desa wajib membentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK)
melalui Surat Keputusan Kepala Desa.

64
Perpajakan
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan
(PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh
penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke
rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(Permendgari 113/2014, Pasal 31)
Bendahara Desa mencatat pemotongan dan penyetoran
pajak pada BKU dan Buku Pajak. Jumlah nilai yang dicatat
adalah sebesar jumlah pajak yang dpungutnya yang
dihitung dari nilai transaksi. Untuk penyetoran pajak ke Kas
Negara dicatat sebesar nilai Surat Setoran Pajak (SSP) yang
dibuatnya.
Pajak PUSAT bukan Pajak Daerah

65
Resume Aspek Pajak Belanja Desa
No Jenis Belanja Detil Belanja Aspek Keterangan
Perpajakan
1 • Penghasilan tetap Pembayaran Gaji, Pembayaran PPh Pasal 21
dan tunjangan Honorarium dan Imbalan Lainnya
kepala desa dan kepada Pegawai dan Non Pegawai
perangkat desa;
• Operasional
pemerintah desa;
• Tunjangan dan
operasional BPD;
• Insentif RT dan
RW.
2 Belanja Barang Belanja Barang PPh Pasal 22 Pembayaran > 2 jt
Jika ada SKB tidak
dipungut
PPN Pembayaran > 1 jt
3 Belanja Jasa Belanja Jasa PPh Pasal 23/4(2) Jika ada SKB tidak
dipotong
PPN Pembayaran > 1 jt
4 Legalisasi Dokumen Pembuatan dokumen : perjanjian, Bea Materai
kontrak dll

Kanwil DJP Jawa Tengah I


PENATAUSAHAAN
PEMBIAYAAN DESA
67
Definisi
Pembiayaan desa meliputi meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun
anggaran berikutnya.

68
JENIS-JENIS PEMBIAYAAN DESA
Penerimaan Pembiayaan
Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun
sebelumnya; pencairan dana cadangan; dan
hasil penjualan kekayaan desa yang
dipisahkan.
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan dana cadangan; dan penyertaan
modal desa.

69
Kode Rekening Pembiayaan Desa

1 2 3 4
Level 1 : Kode akun pembiayaan = 3 : Pembiayaan

Level 2 : Kode kelompok pembiayaan : Penerimaan pemby.

Level 3 : Kode jenis pembiayaan : Pencairan dana cad.

Level 4 : Kode objek pembiayaan : Dana cad. pasar desa


(diatur dalam Perkada)

70
Kode Rekening Pembiayaan Desa

71
Pihak Terkait
Kepala Desa
Bendahara Desa
Bank
Pihak ketiga

72
Dokumen Penatausahaan
Buku Kas Umum
Buku Bank
Buku Rincian Pembiayaan Desa

73
Go to Flowchart & Documents

74
PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN DESA 75
PELAPORAN
Kepala Desa menyampaikan Laporan Realisasi
Pelaksanaan APB Desa kepada
Bupati/Walikota berupa laporan semester I
dan II.
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa
disampaikan kepada Bupati/Walikota sebagai
persyaratan pencairan Tahap Berikutnya.

76
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
REALISASI PELAKSANAAN APB DESA
Disampaikan Kepala Desa kepada BPD untuk dibahas
dan disepakati dalam bentuk Peraturan Desa
PERDES tersebut disampaikan kepada Bupati/Walikota
(melalui camat) paling lambat 1 bulan (Jan), dilampiri:
- Lap. Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB
Desa
- Lap.Kekayaan Milik Desa per 31 Desember
- Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah
Daerah yang masuk ke Desa
 Merupakan bagian tidak terpisahkan dari LPP Desa
 Diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis

77
ALUR PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI APB DESA

78
Tampilkan Laporan dan analisisnya

79
SELESAI

80

Anda mungkin juga menyukai