www.kemendesa.go.id kemendespdtt 2
PARADIGMA PEMBANGUNAN
DESA
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Pengembangan Potensi
Ekonomi Lokal di Desa
Menjadikan Masyarakat 3
Desa Sebagai SUBJEK
PEMBANGUNAN Pemanfaatan SDA dan
4 Lingkungan Hidup berkelanjutan
5
UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
BAB 4 TENTANG KEWENANGAN DESA
6
PERATURAN PEMERINTAH 43 TAHUN 2014
BAB 3 TENTANG KEWENANGAN
7
KEMENTERIAN DESA, PDT, DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN
DESA DAN PERDESAAN
DIREKTORAT FASILITASI PEMANFAATAN
PENGANTAR
DANA DESA
www.kemendesa.go.id kemendespdtt 9
KEMENTERIAN DESA, PDT, DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN
DESA DAN PERDESAAN
DIREKTORAT FASILITASI PEMANFAATAN Fokus Integrasi Pelayanan Primer
DANA DESA
Penguatan Struktur yang Menjangkau Masyarakat melalui Standarisasi Paket Pelayanan Kesehatan yang
diberikan ke Masyarakat. Oleh karena itu, Kemenkes menginisiasi Unit Pelayanan Kesehatan Primer di Desa
sebagai Amanat UU Kesehatan, disebutkan dalam Bagian Kedua : Pelayanan Kesehatan Primer,
Pasal 32 ayat 4
(4)Pelayanan kesehatan primer diselenggarakan melalui suatu sistem jejaring pelayanan kesehatan
yang saling berkoordinasi dan bekerjasama.
• Unit pelayanan kesehatan tingkat desa/kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf b
mengoordinasikan urusan kesehatan di desa termasuk pemberian pelayanan kesehatan
dan
partisipasi masyarakat
• Unit pelayanan kesehatan tingkat desa/kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) paling
sedikitdari
Catatan dilaksanakan oleh
Paparan Dirjen kader kesehatan
Kesehatan Masyarakat: yang ditugaskan oleh desa dan tenaga
• kesehatan
Pelayanan kesehatan di Desa (Pustu) membutuhkan tambahan 2 orang kader yang ditugaskan
desa
• Penguatan posyandu termasuk kapasitas kader dan kunjungan jumah oleh kader posyandu (5
orang per desa) membutuhkan dukungan insentif yang cukup
www.kemendesa.go.id kemendespdtt 10
KEMENTERIAN DESA, PDT, DAN TRANSMIGRASI
3. Integrasi Pelayanan Primer Posyandu, mengatur terkait: Posyandu sebagai salah satu jenis
Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K) , merupakan wadah partisipasi masyarakat
bertugas membantu kepala desa/lurah di bidang pelayanan kesehatan dan bidang lainnyasesuai
kebutuhan.
www.kemendesa.go.id kemendespdtt 11
SKEMA INTEGRASI PELAYANAN PRIMER DI TK PUSTU
Waktu buka:
• Pk. 08.00 – 11.00: Pelayanan
• Pk. 11.00 – 15.00: Pemberdayaan
masyarakat atau kunjungan rumah
—atau sesuai dengan kondisi
setempat
SDM / tenaga pelaksana,
Minimal :
• 2 Tenaga Kesehatan (1
perawat dan 1 bidan): datang
tiap hari
• 2 Kader Pusrtu: datang min 1x
Seminggu Saat Evaluasi
1.Layanan
MingguanKesehatan
KunjunganSetiap
Rumah Hari
Sarana, prasarana, dan alkes
sesuai standar serta Paket layanan
terstandar sesuai siklus hidup;
2. Kegiatan pemberdayaan
Sumber: Direktorat Tata Kelola Masyarakat, Kemenkes, 2023 masyarakat di bidang kesehatan
Sesuai dengan penjelasan di gambar, dapat didefinisikan Unit Pelayanan Kesehatan di Desa (PUSTU) ialah Pengotimalan Layanan Kesehatan yang
ada di Pustu dan/ Poskesdes yang memberikan pelayanan sesuai siklus hidup mulai dari ibu hamil sampai dengan lansia, dilakukan
minimal 1 kali dalam sebulan. Kegiatan Posyandu diperkuat dengan kegiatan kunjungan rumah oleh Kader yang dilakukan secara terencana
APAKAH YANG DIMAKSUD PUSTU ATAU
PUSKESMAS PEMBANTU?
Puskesmas Pembantu atau Pustu adalah jaringan dari pelayanan Puskesmas, yang bertugas
memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas
tersebut. Puskesmas Pembantu adalah bagian dari Puskesmas, yang dalam pembinaannya dilakukan
secara berkala oleh Puskesmas.
Sesuai pengertian Pustu sebagaimana tersebut diatas, Pustu berada di bawah naungan Puskesmas, sehingga secara pembiayaan tidak
bisa dilakukan oleh Desa karena bukan kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul maupun kewenangan lokal berskala Desa karena
dibentuk dan ditetapkan oleh Dinas Kesehatan atas usulan Puskesmas, bukan inisiatif Desa. Ketika 2 orang kader dibutuhkan oleh
Pustu, berarti penugasan bersumber dari Pustu, oleh karenanya bisa dikatakan sebagai kewenangan penugasan dari
pemerintah daerah dalam hal ini dinas kesehatann yang ditugaskan kepada Desa.
1. Mendukung penataan Posyandu untuk menyediakan pelayanan yang terintegrasi bagi sasaran seluruh
siklus hidup dengan wilayah kerja setempat sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan kewenangan desa;
2. Melakukan advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah desa untuk menggerakkan masyarakat
agar
memanfaatkan layanan kesehatan primer di Unit Pelayanan Kesehatan di Desa;
3. Mendorong prioritas penggunaan dana desa untuk mendukung ILP sesuai kewenangan dan kemampuan
desa meliputi:
a. operasional Posyandu;
b. Insentif kader;
c. Pemberian Makanan Tambahan penyuluhan kaya protein hewani;
d. perluasan akses layanan kesehatan;
e. pengembangan pelayanan kesehatan;
f. mendukung pemenuhan sarana prasarana dan alat kesehatan Posyandu.
4. Memfasilitasi dan menyediakan data dan informasi terkait pemanfaatan anggaran dana desa dalam
bidang Kesehatan. www.kemendesa.go.id 15
kemendespdtt
PRINSIP-PRINSIP PENETAPAN PRIORITAS
PENGALOKASIAN PENGGUNAAN DANA
Prioritas Penggunaan Dana Desa disusun berdasarkan :
DESA
Mengikuti tahapan perencanaan hasil pendataan SDGs Desa oleh Desa yang
a.
dimasukkan dalam SID. Dalam hal SID belum bisa
pembangunan Desa sesuai dengan
dimanfaatkan secara optimal karena dalam proses
ketentuan Peraturan perundang-undangan yang transisi, maka dapat menggunakan data IDM yang
mengatur mengenai Pedoman Umum dimiliki oleh Desa;
Pembangunan dan Pemberdayaan a. data yang disediakan oleh Kementerian; dan
Masyarakat Desa b. aspirasi masyarakat Desa.
01 02 03 04 05
2
a. peningkatan
kesejahteraan
PASAL 6: Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk PEMBERDAYAAN
Masyarakat Desa; MASYARAKAT DESA sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) dilaksanakan mll:
b. peningkatan kualitas a. Penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan masyarakat hidup sehat, dalam rangka:
hidup manusia; serta 1) Pencegahan dan penurunan stunting di Desa;
c . penanggulangan 2) Penanggulangan penyakit menular dan penyakit tidak menular;
kemiskinan 3) Optimalisasi pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional; dan
4) Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika
b. Penguatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan desa:
c. Pengembangan kapasitas ekonomi produktif dan kewirausahaan masyarakat desa:
d. Pengembangan seni budaya lokal melalui peningkatan kapasitas seni budaya warga Desa
e. Penguatan kapasitas masyarakat dalam rangka mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam:
Kementerian Desa PDTT KEBIJAKAN DANA DESA MENDUKUNG
Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan
INTEGRASI LAYANAN KESEHATAN PRIMER (2)
a. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR, dilaksanakan melalui:
1. Pencegahan dan penurunan stunting di Desa:
PERMENDESPDTT 7 TH • Pengadaan peralatan kesehatan dasar (timbangan bayi, thermometer, dan
2023 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa peralatan kesehatan dasar lain) dan alat peraga kesehatan untuk pos
Th 2024, PASAL 4: pelayanan terpadu;
Prioritas Penggunaan • Pemberian insentif untuk kader pembangunan manusia, kader pos
Dana Desa untuk
PEMBANGUNAN DESA pelayanan terpadu, pendidik pada pendidikan anak usia dini yang dimiliki
dilaksanakan melalui: Desa, dan kader kesehatan lainnya yang menjadi kewenangan
a. Pemenuhan
Desa; dan
Kebutuhan Dasar Perluasan akses layanan kesehatan sesuai kewenangan Desa mll
b. Pembangunan Sarana
dan Prasarana Desa
c. Pengembangan 2.Pengembangan Pelayananpengembangan,
• Pengadaan pembangunan, Kesehatan sesuai kewenangan
dan pemeliharaan Desa;
prasarana
Potensi Ekonomi
Lokal pondok bersalin Desa, pos kesehatan Desa, pos pelayanan terpadu, dan
d. Pemanfaatan SDA dan pembinaan
pos terpadu;
lingkungan sec
berkelanjutan • Bantuan operasional untuk akses layanan dokter, perawat, bidan, dan
tenaga kesehatan lainnya bagi Desa yang belum memiliki akses
layanan kesehatan; dan
• Kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
Kementerian Desa PDTT KEBIJAKAN DANA DESA MENDUKUNG
Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan
INTEGRASI
LAYANAN KESEHATAN PRIMER (3)
a. PENYELENGGARAAN PROMOSI KESEHATAN DAN GERMAS HIDUP SEHAT,
dilaksanakan dalam rangka:
PERMENDESPDTT 7 TH
2023 Pasal 6: Prioritas 1.PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING DI DESA, BERUPA:
Penggunaan Dana Desa • Pelayanan kesehatan ibu dan anak;
untuk PEMBERDAYAAN • Peningkatan kapasitas bagi kader pembangunan manusia, kader pos
MASYARAKAT DESA:
a. Penyelenggaraan pelayanan terpadu dan pendidik pendidikan anak usia dini yang dimiliki
promosi kesehatan dan Desa, kader kelompok Bina Keluarga Balita Tingkat Desa terkait
gerakan masyarakat pertumbuhan dan perkembangan; dan
hidup sehat, • Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting lainnya sesuai dengan
b. Penguatan partisipasi masyarakat,
perencanaan, pelaksanaan, kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
2. PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR,
pengawasan pembangunan desa;
c. Pengembangan kapasitas
ekonomi produktif dan
kewirausahaan masyarakat desa;
berupa:
d. Pengembangan seni budaya lokal • KIE tentang PHBS, konsumsi gizi seimbang untuk pencegahan penyakit menular
melalui peningkatan kapasitas
seni budaya warga Desa (PM) dan penyakit tidak menular (PTM)
e. Penguatan kapasitas masyarakat
dalam rangka mitigasi dan
• Pelatihan kader kesehatan sesuai dengan kewenangan Desa;
penanganan bencana alam dan • Insentifkader penyakit menular penemuan kasus, pemantauan, pengobatan,
nonalam
tracing kontak;
• Peningkatan kapasitas kelompok penyintas TBC agar dapat terlibat aktif dalam
• kegiatan penanggulangan
pendampingan pasien TBCPM dan
agar PTMpada
patuh lainnya yang sesuai dengan kewenangan
pengobatan;
HARAPAN BAGI PEMDA DAN PEMDES DALAM
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
1. Sosialisasi Program (Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Sosialisasi Tentang Kewenangan Desa Dan Pembagian
Urusan Pem/Pemda Prov/Pemda Kab Kota Khususnya Terkait
Program Kesehatan
3. Peningkatan Kapasitas Masyarakat (Terutama Kelembagaan dan
Kader Serta Pendamping Desa)
4. Pendampingan Struktural Dan Teknis
5. Pembinaan (Juknis, Dukungan Pembiayaan)
6. Monev Secara Berkala
Rp6.136.716.491.830 Rp1.435.525.601.573
1. Urusan kesehatan merupakan urusan konkuren, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, maka dalam implementasinya di Desa, baik program/kegiatan maupun target-targetnya harus disesuaikan dengan
kemampuan dan kewenangan Desa. Sehingga tetap diperlukan dukungan SupraDesa berupa Pendampingan Supradesa agar proses
perencanaan dan penganggaran dukungan pembangunan kesehatan di Desa tidak overlapping melalui penyiapan regulasi,
peningkatan kapasitas, sampai tahap pendampingan pelaksanaan dan evaluasi;
2. Pentingnya koordinasi dalam sinkronisasi perencanaan pembangunan kesehatan di Desa dengan Supradesa, agar supaya masing-
masing melaksanakan Pembangunan Kesehatan sesuai kewenangannya;
3. Implementasi Desa Peduli Kesehatan yang menjadi kebutuhan masyarakat Desa harus didukung dengan sosialisasi yang massif serta
sharing Evidance Based Data SDGs Desa/ Data lainnya agar Desa aware sehingga program/kegiatan dapat dibiayai melalui APBDesa
termasuk Dana Desa secara bertahap sampai dengan Tahun 2030 (sesuai dengan masa RPJMDesa);
4. Perlu memberdayakan dan memobilisasi TPP dalam mensosialisasikan lebih massif lagi terkait Panduan Fasilitasi Desa Kesehatan
dan memfasilitasi keterpaduan perencanaan, penganggaran dan keterpaduan program di Desa melalui Tagging Dana Desa
subbidang kesehatan;
5. Desa memiliki potensi SDM, Kelembagaan dan Anggaran yang dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di
bidang kesehatan sesuai kewenangan desa
6. Perlu dukungan pembinaan dan pendampingan oleh OPD terkait dan stakeholders lainnya serta pentingnya mendorong kolaborasi
pentahelix (Pemerintah, Masyarakat, Lembaga Usaha, Akademisi, dan Media).
www.kemendesa.go.id kemendespdtt 26
ASEAN MATTERS:
EPICENTRUM
OF GROWTH
T E R I M A KASIH