Anda di halaman 1dari 25

PENGGUNAAN DANA DESA DALAM MENDUKUNG

PELAKSANAAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN


PRIMER
KEMENTERIAN DESA, PDT, DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN
DESA DAN PERDESAAN
DIREKTORAT FASILITASI PEMANFAATAN
PENGANTAR
DANA DESA

SEMANGAT DESA SEBAGAI SUBYEK UTAMA


TRANSFORMASI DESA PEMBANGUNAN
Desa dituntut untuk inovatif dan
kreatif
memanfaatkan kebijakan dan potensi
SEKARANG
DULU
 Desa didorong mengembangkan berbagai
 Kewenangan desa merupakan aktivitas dan potensi berbasis kearifan lokal
kewenangan Daerah yang diserahkan yang produktif dan bernilai ekonomis
kepada desa (Teori Residu)  Desa berhak mengatur - mengurus sendiri
 Pembangunan di Desa bersifat sentralistik urusan perencanaan, pelaksanaan kegiatan untuk
 Pemerintah desa menjalankan tugas yang pengembangan lokal
bersifat administratif  Desa memiliki SDM, Kelembagaan dan
 Penyeragaman bentuk dan corak Anggaran yang dapat dioptimalkan untuk
pembangunan di seluruh Desa memenuhi kebutuhan masyarakat di
bidang kesehatan sesuai kewenangan desa
Desa cenderung dianggap tidak memiliki
inovasi dan kreativitas dalam menjalankan
dan mengatur dirinya

www.kemendesa.go.id kemendespdtt 2
PARADIGMA PEMBANGUNAN
DESA
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

PEMBANGUNAN Kewenangan DESA


DESA Penugasan MEMBANGUN

KEGIATAN BERBASIS Kewenangan


PENDEKATAN TEKNOKRATIS 1. Asal Usul
INISIATIF MASYARAKAT/
PARTISIPATIF 2. Skala Lokal Desa

- Pelayanan Sosial Dasar


- Pengembangan Usaha Ekonomi Dukungan Dana Desa
Desa Dukungan Alokasi Dana Desa
- Pendayagunaan Sumber Daya
Alam dan Teknologi Tepat Guna
- Pembangunan Sarana dan
Prasarana Desa Pendampingan
- Pemberdayaan -Helping Proses/Pemberian Bantuan
Masyarakat Desa Teknis
-Community Learning/Pembelajaran
Dekonsentrasi Masyarakat/Penguatan/Kapasitas
Tugas Pembantuan Masyarakat

DESA MAJU, MANDIRI &


3
SEJAHTERA
HAKIKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN DESA

Meningkatkan Peningkatan Pelayanan Dasar


KUALITAS Melalui 1
HIDUP
Manusia  Sektor kesehatan menempati salah satu posisi penting dalam
mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di
Desa, salah satunya pemenuhan kebutuhan layanan
Meningkatkan kesehatan yang selayaknya diperoleh sejak masih dalam
PELAYANAN kandungan sampai pada usia lanjut (sepanjang siklus hidup
PUBLIK di manusia).
Desa

TUJUAN PEMBANGUNAN DESA Pembangunan dan


UU No.6 th. 2014 Penanggulangan Pengembangan Sarana
KEMISKINAN 2 dan Prasarana Desa

Pengembangan Potensi
Ekonomi Lokal di Desa
Menjadikan Masyarakat 3
Desa Sebagai SUBJEK
PEMBANGUNAN Pemanfaatan SDA dan
4 Lingkungan Hidup berkelanjutan
5
UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
BAB 4 TENTANG KEWENANGAN DESA

6
PERATURAN PEMERINTAH 43 TAHUN 2014
BAB 3 TENTANG KEWENANGAN

7
KEMENTERIAN DESA, PDT, DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN
DESA DAN PERDESAAN
DIREKTORAT FASILITASI PEMANFAATAN
PENGANTAR
DANA DESA

SUMBER SUMBER PENDAPATAN DESA

DANA DESA SBG SUMBER PENDAPATAN DESA

BERDASARKAN ASAS REKOGNISI DAN SUBSIDIARITAS,


NEGARA HADIR DI DESA-DESA DENGAN CARA MENYALURKAN
DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA NEGARA (APBN) SEBAGAI SALAH SATU
PENDAPATAN DESA UNTUK DIGUNAKAN DESA MEMBIAYAI
KEWENANGANNYA SECARA MANDIRI.

Pedoman prioritas penggunaannya mengacu pada permendes


tentang prioritas penggunaan Dana Desa yang disusun setiap
tahun sebagai amanat dari PP No. 60 Tahun 2014 sebagaiman
telah diubah oleh PP No. 22 Tahun 2015 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari APBN, namun sifatnya sebagai
pilihan/menu-menu dan implementasinya diserahkan kepada
Desa, sesuai kondisi, kebutuhan dan kewenangan Desa
dan ditetapkan melalui musdes

www.kemendesa.go.id kemendespdtt 9
KEMENTERIAN DESA, PDT, DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN
DESA DAN PERDESAAN
DIREKTORAT FASILITASI PEMANFAATAN Fokus Integrasi Pelayanan Primer
DANA DESA

Penguatan Struktur yang Menjangkau Masyarakat melalui Standarisasi Paket Pelayanan Kesehatan yang
diberikan ke Masyarakat. Oleh karena itu, Kemenkes menginisiasi Unit Pelayanan Kesehatan Primer di Desa
sebagai Amanat UU Kesehatan, disebutkan dalam Bagian Kedua : Pelayanan Kesehatan Primer,
Pasal 32 ayat 4
(4)Pelayanan kesehatan primer diselenggarakan melalui suatu sistem jejaring pelayanan kesehatan
yang saling berkoordinasi dan bekerjasama.
• Unit pelayanan kesehatan tingkat desa/kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf b
mengoordinasikan urusan kesehatan di desa termasuk pemberian pelayanan kesehatan
dan
partisipasi masyarakat
• Unit pelayanan kesehatan tingkat desa/kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) paling
sedikitdari
Catatan dilaksanakan oleh
Paparan Dirjen kader kesehatan
Kesehatan Masyarakat: yang ditugaskan oleh desa dan tenaga
• kesehatan
Pelayanan kesehatan di Desa (Pustu) membutuhkan tambahan 2 orang kader yang ditugaskan
desa
• Penguatan posyandu termasuk kapasitas kader dan kunjungan jumah oleh kader posyandu (5
orang per desa) membutuhkan dukungan insentif yang cukup

www.kemendesa.go.id kemendespdtt 10
KEMENTERIAN DESA, PDT, DAN TRANSMIGRASI

Integrasi Pelayanan Primer


DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN
DESA DAN PERDESAAN
DIREKTORAT FASILITASI PEMANFAATAN
DANA DESA

1. Integrasi Pelayanan Primer Puskesmas, mengatur terkait: Penguatan Struktur disertai


Standardisasi Paket Pelayanan Kesehatan dan Penataan organisasi dan sumber daya
Puskesmas berdasarkan klaster sesuai dengan rancangan revisi Permenkes 43 Tahun 2019
2. Integrasi Pelayanan Primer Pustu, mengatur terkait Unit Pelayanan Kesehatan di Desa/Kelurahan
memberikan pelayanan kesehatan dan mengoordinasikan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
*Catatan:
• Pustu bertanggung jawab atas hasil status kesehatan
masyarakat di desa/kelurahan
• Kunjungan rumah oleh kader: memastikan keluarga
sudah mendapatkan layanan kesehatan, penemuan dini
masalah kesehatan dan tanda bahaya, monitoring
kepatuhan dalam pengobatan

3. Integrasi Pelayanan Primer Posyandu, mengatur terkait: Posyandu sebagai salah satu jenis
Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K) , merupakan wadah partisipasi masyarakat
bertugas membantu kepala desa/lurah di bidang pelayanan kesehatan dan bidang lainnyasesuai
kebutuhan.
www.kemendesa.go.id kemendespdtt 11
SKEMA INTEGRASI PELAYANAN PRIMER DI TK PUSTU
Waktu buka:
• Pk. 08.00 – 11.00: Pelayanan
• Pk. 11.00 – 15.00: Pemberdayaan
masyarakat atau kunjungan rumah
—atau sesuai dengan kondisi
setempat
SDM / tenaga pelaksana,
Minimal :
• 2 Tenaga Kesehatan (1
perawat dan 1 bidan): datang
tiap hari
• 2 Kader Pusrtu: datang min 1x
Seminggu Saat Evaluasi
1.Layanan
MingguanKesehatan
KunjunganSetiap
Rumah Hari
Sarana, prasarana, dan alkes
sesuai standar serta Paket layanan
terstandar sesuai siklus hidup;
2. Kegiatan pemberdayaan
Sumber: Direktorat Tata Kelola Masyarakat, Kemenkes, 2023 masyarakat di bidang kesehatan

Sesuai dengan penjelasan di gambar, dapat didefinisikan Unit Pelayanan Kesehatan di Desa (PUSTU) ialah Pengotimalan Layanan Kesehatan yang
ada di Pustu dan/ Poskesdes yang memberikan pelayanan sesuai siklus hidup mulai dari ibu hamil sampai dengan lansia, dilakukan
minimal 1 kali dalam sebulan. Kegiatan Posyandu diperkuat dengan kegiatan kunjungan rumah oleh Kader yang dilakukan secara terencana
APAKAH YANG DIMAKSUD PUSTU ATAU
PUSKESMAS PEMBANTU?

Puskesmas Pembantu atau Pustu adalah jaringan dari pelayanan Puskesmas, yang bertugas
memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas
tersebut. Puskesmas Pembantu adalah bagian dari Puskesmas, yang dalam pembinaannya dilakukan
secara berkala oleh Puskesmas.

Sesuai pengertian Pustu sebagaimana tersebut diatas, Pustu berada di bawah naungan Puskesmas, sehingga secara pembiayaan tidak
bisa dilakukan oleh Desa karena bukan kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul maupun kewenangan lokal berskala Desa karena
dibentuk dan ditetapkan oleh Dinas Kesehatan atas usulan Puskesmas, bukan inisiatif Desa. Ketika 2 orang kader dibutuhkan oleh
Pustu, berarti penugasan bersumber dari Pustu, oleh karenanya bisa dikatakan sebagai kewenangan penugasan dari
pemerintah daerah dalam hal ini dinas kesehatann yang ditugaskan kepada Desa.

Sesuai yang diatur pada UU No 6 Th 2014 dalam:


Pasal 21: Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan pelaksanaan kewenangan tugas lain dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
huruf c dan huruf d diurus oleh Desa.
Pasal 22: (1) Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa.
(2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai biaya.
13
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di
Posyandu
2 Kader Kesehatan dalam mendukung ILP yang ditunjuk oleh Pemerintah Desa merupakan kader kesehatan yang bekerja wilayah layanan
posyandu desa tsb. Karena penugasan dari Kades dan tetap di lingkup Posyandu, maka pembiayaan bisa dialokasikan dari DD, namun bukan berupa
insentif tetap tetapi berdasarkan penugasannya melakukan apa (dapat berupa tambahan biaya opersional seperti biaya transport). Karena ada di lingkup
Posyandunya masing-masing, maka semua kader bisa mendapatkan penugasan selama memenuhi standar kompetensi yang diharapkan. Catatan: Ada
prasyarat dimana kader harus mempunyai standar kompetensi tertentu yang didapat melalui pelatihan oleh Dinas Kesehatan, dan ini menjadi dasar
penugasan dari Kepala Desa

Posyandu di Hari Buka Di Luar Hari Buka


Era Posyandu Posyandu
1 Setiap bulan 1 Kunjungan rumah pendekatan
Transformasi Pelaksanaan serentak atau terjadwal untuk
keluarga
• Mencatat sasaran yang tidak akses pelayanan
Layanan menjangkau seluruh sasaran: kesehatan (missing services), ketidakpatuhan
• Ibu Usia Dewasa pengobatan (non compliance), tanda
Primer hamil Lanjut Usia bahaya (danger sign), dan memberikan
• Dibentuk berdasarkan • Balita edukasi.
prakarsa pemerintah • Remaja • Hasil kunjungan disampaikan kepada petugas
desa/kelurahan dan Pustu untuk ditindaklanjuti dan digunakan
Masyarakat. 2 Sasaran seluruh siklus hidup sebagai bahan evaluasi mingguan serta
pemutakhiran data Keluarga Sehat.
• Ditetapkan dalam peraturan Layanan kesehatan terintegrasi:
desa atau peraturan • Ibu Usia Dewasa
bupati/walikota. hamil Lanjut Usia 2 Pemberdayaan masyarakat
• Posyandu berbasis program • Balita
Pelaksana
menjadi posyandu • Remaja Membantu kader kesehatan/fasilitator
pemberdayaan masyarakat dalam melakukan:
terintegrasi.
1 Kader sedikitnya • Survey mawas diri
5 3 Layanan promotif • Musyawarah masyarakat desa
orang • Penyuluhan
preventif Imunisasi,
• Deteksi dini Suplementasi 3 Koordinasi dengan Puskesmas
2 Didampingi oleh Pembantu
Tenaga kesehatan • Rapid test • Manajemen kader
• Pemantauan wilayah setempat 3
1
KEMENTERIAN DESA, PDT, DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN Peran Kementerian Desa PDTT dalam
DESA DAN PERDESAAN
DIREKTORAT FASILITASI PEMANFAATAN
DANA DESA
mendukung Integrasi Pelayanan Primer di
Tingkat Posyandu

1. Mendukung penataan Posyandu untuk menyediakan pelayanan yang terintegrasi bagi sasaran seluruh
siklus hidup dengan wilayah kerja setempat sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan kewenangan desa;
2. Melakukan advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah desa untuk menggerakkan masyarakat
agar
memanfaatkan layanan kesehatan primer di Unit Pelayanan Kesehatan di Desa;
3. Mendorong prioritas penggunaan dana desa untuk mendukung ILP sesuai kewenangan dan kemampuan
desa meliputi:
a. operasional Posyandu;
b. Insentif kader;
c. Pemberian Makanan Tambahan penyuluhan kaya protein hewani;
d. perluasan akses layanan kesehatan;
e. pengembangan pelayanan kesehatan;
f. mendukung pemenuhan sarana prasarana dan alat kesehatan Posyandu.
4. Memfasilitasi dan menyediakan data dan informasi terkait pemanfaatan anggaran dana desa dalam
bidang Kesehatan. www.kemendesa.go.id 15
kemendespdtt
PRINSIP-PRINSIP PENETAPAN PRIORITAS
PENGALOKASIAN PENGGUNAAN DANA
Prioritas Penggunaan Dana Desa disusun berdasarkan :
DESA
Mengikuti tahapan perencanaan hasil pendataan SDGs Desa oleh Desa yang
a.
dimasukkan dalam SID. Dalam hal SID belum bisa
pembangunan Desa sesuai dengan
dimanfaatkan secara optimal karena dalam proses
ketentuan Peraturan perundang-undangan yang transisi, maka dapat menggunakan data IDM yang
mengatur mengenai Pedoman Umum dimiliki oleh Desa;
Pembangunan dan Pemberdayaan a. data yang disediakan oleh Kementerian; dan
Masyarakat Desa b. aspirasi masyarakat Desa.

01 02 03 04 05

Dibahas, disepakati, Prioritas Penggunaan


dan ditetapkan dalam Dana Desa menjadi RKP Desa yang memuat Prioritas
Musyawarah Desa bagian dari RKP Desa Penggunaan Dana Desa menjadi
penyusunan RKP pedoman dalam penyusunan APB
Desa Desa

www.kemendesa.go.id kemendespdtt KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN 14


Kementerian Desa PDTT KEBIJAKAN DANA DESA MENDUKUNG
Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan
INTEGRASI
LAYANANDana
KESEHATAN PRIMER (1)
1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dilaksanakan melalui
PASAL 4: Prioritas Penggunaan Desa untuk PEMBANGUNAN DESA

PERMENDESPDTT 7 TH a. pemenuhan kebutuhan dasar;


2023 tentang Prioritas Pasal 5 Ayat 1: Rincian PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR sebagaimana di Pasal 4(a):
Penggunaan Dana Desa
Th 2024 1) pencegahan dan penurunan stunting di Desa:
Prioritas Penggunaan
2) perluasan akses layanan kesehatan sesuai kewenangan
Dana Desa sebagaimana Desa; 3)penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani; dan
dimaksud dalam Pasal 2 4)penurunan beban pengeluaran masyarakat miskin.
ditujukan memberikan b. pembangunan sarana dan prasarana Desa;
manfaat sebesar-besarnya c. pengembangan potensi ekonomi lokal; dan
bagi masyarakat Desa d. pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
dalam rangka: berkelanjutan .

2
a. peningkatan
kesejahteraan
PASAL 6: Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk PEMBERDAYAAN
Masyarakat Desa; MASYARAKAT DESA sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) dilaksanakan mll:
b. peningkatan kualitas a. Penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan masyarakat hidup sehat, dalam rangka:
hidup manusia; serta 1) Pencegahan dan penurunan stunting di Desa;
c . penanggulangan 2) Penanggulangan penyakit menular dan penyakit tidak menular;
kemiskinan 3) Optimalisasi pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional; dan
4) Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika
b. Penguatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan desa:
c. Pengembangan kapasitas ekonomi produktif dan kewirausahaan masyarakat desa:
d. Pengembangan seni budaya lokal melalui peningkatan kapasitas seni budaya warga Desa
e. Penguatan kapasitas masyarakat dalam rangka mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam:
Kementerian Desa PDTT KEBIJAKAN DANA DESA MENDUKUNG
Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan
INTEGRASI LAYANAN KESEHATAN PRIMER (2)
a. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR, dilaksanakan melalui:
1. Pencegahan dan penurunan stunting di Desa:
PERMENDESPDTT 7 TH • Pengadaan peralatan kesehatan dasar (timbangan bayi, thermometer, dan
2023 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa peralatan kesehatan dasar lain) dan alat peraga kesehatan untuk pos
Th 2024, PASAL 4: pelayanan terpadu;
Prioritas Penggunaan • Pemberian insentif untuk kader pembangunan manusia, kader pos
Dana Desa untuk
PEMBANGUNAN DESA pelayanan terpadu, pendidik pada pendidikan anak usia dini yang dimiliki
dilaksanakan melalui: Desa, dan kader kesehatan lainnya yang menjadi kewenangan
a. Pemenuhan
Desa; dan
Kebutuhan Dasar Perluasan akses layanan kesehatan sesuai kewenangan Desa mll
b. Pembangunan Sarana
dan Prasarana Desa
c. Pengembangan 2.Pengembangan Pelayananpengembangan,
• Pengadaan pembangunan, Kesehatan sesuai kewenangan
dan pemeliharaan Desa;
prasarana
Potensi Ekonomi
Lokal pondok bersalin Desa, pos kesehatan Desa, pos pelayanan terpadu, dan
d. Pemanfaatan SDA dan pembinaan
pos terpadu;
lingkungan sec
berkelanjutan • Bantuan operasional untuk akses layanan dokter, perawat, bidan, dan
tenaga kesehatan lainnya bagi Desa yang belum memiliki akses
layanan kesehatan; dan
• Kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
Kementerian Desa PDTT KEBIJAKAN DANA DESA MENDUKUNG
Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan
INTEGRASI
LAYANAN KESEHATAN PRIMER (3)
a. PENYELENGGARAAN PROMOSI KESEHATAN DAN GERMAS HIDUP SEHAT,
dilaksanakan dalam rangka:
PERMENDESPDTT 7 TH
2023 Pasal 6: Prioritas 1.PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING DI DESA, BERUPA:
Penggunaan Dana Desa • Pelayanan kesehatan ibu dan anak;
untuk PEMBERDAYAAN • Peningkatan kapasitas bagi kader pembangunan manusia, kader pos
MASYARAKAT DESA:
a. Penyelenggaraan pelayanan terpadu dan pendidik pendidikan anak usia dini yang dimiliki
promosi kesehatan dan Desa, kader kelompok Bina Keluarga Balita Tingkat Desa terkait
gerakan masyarakat pertumbuhan dan perkembangan; dan
hidup sehat, • Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting lainnya sesuai dengan
b. Penguatan partisipasi masyarakat,
perencanaan, pelaksanaan, kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
2. PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR,
pengawasan pembangunan desa;
c. Pengembangan kapasitas
ekonomi produktif dan
kewirausahaan masyarakat desa;
berupa:
d. Pengembangan seni budaya lokal • KIE tentang PHBS, konsumsi gizi seimbang untuk pencegahan penyakit menular
melalui peningkatan kapasitas
seni budaya warga Desa (PM) dan penyakit tidak menular (PTM)
e. Penguatan kapasitas masyarakat
dalam rangka mitigasi dan
• Pelatihan kader kesehatan sesuai dengan kewenangan Desa;
penanganan bencana alam dan • Insentifkader penyakit menular penemuan kasus, pemantauan, pengobatan,
nonalam
tracing kontak;
• Peningkatan kapasitas kelompok penyintas TBC agar dapat terlibat aktif dalam
• kegiatan penanggulangan
pendampingan pasien TBCPM dan
agar PTMpada
patuh lainnya yang sesuai dengan kewenangan
pengobatan;
HARAPAN BAGI PEMDA DAN PEMDES DALAM
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
1. Sosialisasi Program (Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Sosialisasi Tentang Kewenangan Desa Dan Pembagian
Urusan Pem/Pemda Prov/Pemda Kab Kota Khususnya Terkait
Program Kesehatan
3. Peningkatan Kapasitas Masyarakat (Terutama Kelembagaan dan
Kader Serta Pendamping Desa)
4. Pendampingan Struktural Dan Teknis
5. Pembinaan (Juknis, Dukungan Pembiayaan)
6. Monev Secara Berkala

www.kemendesa.go.id kemendespdtt KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN 14


PEMANFAATAN DANA DESA TAHUN 2022 MENDUKUNG KEGIATAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI DESA
Progres
Jenis
Jenis Kegiatan Stunting
Kegiatan Bidang Biaya Kegiatan (Rupiah) Biaya Progres
No Biaya N Kegiatan Bid Kesehatan
Jenis Kegiatan Stunting NonSarpras
Non
Kesehatan Sarpras
Sarpras Rencana Realisasi Sarpras Rencana Realisasi Biaya
o
9 13 (%
1 2
10 1 Sosialisasi/Pelatihan E 11.722.129.222 10.803.744.085
95,32
1 Bangunan Air Bersih 67.324.399.156
95,86 HDW Operasional Kegiatan Rembug
2 92,17
124.860.503.616 109.976.671.569
64.175.924.972
Stunting
3 Operasional 88,08
565.626.560.218 534.906.472.996
2 Instalasi Penjernihan Air 4.402.446.132
72,95
Posyandu
4 Konseling gizi di 94,57
88.319.971.165 83.405.434.257
4.219.967.465 96,12
3 Penampungan Air hujan Posyandu
5 Sosialisasi Pencegahan Perkawinan 9.319.587.740 94,44
8.783.774.287
1.720.826.060 85,25
Anak
6 Honor/Insentif untuk Kader 94,25
491.919.082.212 460.121.346.941
4 Sumur 1.255.312.260 91,77
44.715.815.751
Kesehatan
7 Diklat Kader 93,54
64.939.959.254 49.730.732.928
5 Instalasi Pompa Hidram 42.982.907.358
93,97
Kesehatan
8 Pelayanan 76,58
747.205.850.886 684.733.123.788
93,10 Posyandu 91,64
6 Perpipaan 6.547.177.952
95,42
J umla 2.103.913.644.314 1.942.461.300.851
5.581.174.202 h 92,33
7 MCK 61.150.449.544 96,62
56.119.542.001 95,79
8 Jamban
11 Sarpras Pendukung
Keluarga Polindes
47.301.425.926 95,16
12 Posyandu
9 Saluran Drainase
13 Sarpras Pendukung Posyandu
44.449.213.789
92,79
59.805.749.503
10Bak
14 Polindes
/ Tong Sampah 55.678.569.286
-
95,21
15 Tempat Pengolahan Sampah 93.847.959.143
89.546.779.333
16 Tempat Pembuangan sampah
13.528.367.619 92,22
17 Sarpras Lainnya
13.071.738.701
496.733.426.934
Jumlah 527.534.526.964
13.474.679.948
Sumber: Tim Manas
94,16 TAPM Pusat Kemendesa PDTT Data tarikan bulan Maret 2023
12.907.985.418
42.559.307.541
APBDESA TAHUN 2023 YANG MENDUKUNG KEGIATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
MELALUI FASILITASI DESA PEDULI KESEHATAN

Sub Bidang Kesehatan Sub Bidang Kawasan Permukimam


1. Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa (PKD)/ Polindes Milik 1. Pemeliharaan Sambungan Air Bersih ke Rumah Tangga (Pipanisasi, dll)
Desa (Obat-obatan, tambahan insentif bidan desa/ 2. Pemeliharaan Sanitasi Permukiman (Gorong-gorong, Selokan, Parit, Dll
perawat desa, penyediaan pelayanan KB dan alat Diluar Prasarana Lain)
kontrasepsi bagi keluarga miskin, dst 3. Pemeliharaan Fasilitas Jamban Umum/MCK Umum dll
2. Penyelenggaraan Posyandu (Makanan Tambahan, Kelas Ibu 4. Pemeliharaan Sistem Pembuangan Air Limbah (Drainase, Air Limbah
Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posyandu) Rumah Tangga)
3. Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (untuk 5. Pemeliharaan Taman/ Tamah Bermain Anak Milik Desa
Masyarakat, Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan, dll) 6. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sambungan Air Bersih ke Rumah
4. Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan Tangga (Pipanisasi, Dll)
5. Pengasuhan Bersama atau Bina Keluarga Balita (BKB) 7. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sanitasi Permukiman (Gorong-
6. Pemeliharaan Sarana/ Prasarana Posyandu/Polindes/PKD gorong, Selokan, Parit, Dll Diluar Prasarana Lain)
7. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengadaan 8. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Jamban Umum/MCK Umum dll
Sarana/Prasarana Posyandu/Polindes/PKD

Rp6.136.716.491.830 Rp1.435.525.601.573

TOTAL APBDES MENDUKUNG PEMBANGUNAN KESEHATAN


Rp7.572.242.093.403
Sumber: Pusdatin Kemendesa PDTT, 2023 (Data yang masuk ± 80%)
“Sosialisasi Peran Ayah dalam Penanganan Stunting” dilakukan di Nagari Koto
Tengah Kec. Tilatang Kamang, Kabupaten Agam sejak tahun 2022 dan 2023 dalam
PRAKTIK BAIK DESA BERKONTRIBUSI rangka meningkatkan komitmen ayah untuk berpartisipasi akfif dalam upaya
penanganan stunting.
PEMBANGUNAN KESEHATAN (1/3)
PENANGGULANGAN STUNTING Manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatnya angka kunjungan balita dan ibu
DI NAGARI KOTO TENGAH, hamil ke posyandu dan pelayanan kesehatan lainnya sehingga menaikan angka
KAB.AGAM, SUMATERA BARAT konvergensi Desa

Hasil Sosialisasi, terjadinya komitmen yang disepakati bersama para ayah:


1. Ayah berperan dalam kegiatan posyandu, wajib mengantar anak ke posyandu
jika si Ibu berhalangan, sehingga setiap bulan dipastikan anak tidak absen
kegiatan posyandu.
2. Ayah wajib memantau tumbuh kembang anak melalui KMS. Belajar membaca
KMS dengan benar dan memantau KMS anak setiap ibu pulang posyandu.

Alokasi APBDesa Nagari Koto Tengah dalam Upaya Percepatan Penurunan


Stunting
Tahun 2021 Rp356 jutaan
Tahun 2022 Rp329 jutaan
Tahun 2023
Rp608.061.000,- dari total
alokasi DD 1,27 Milyar
PRAKTIK BAIK DESA BERKONTRIBUSI
DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
DI DESA MELALUI IMPLEMENTASI
DESA SIAGA AKTIF,
DESA CIBIRU WETAN (2/3)
PROGRAM INOVASI KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN
PUSKESMAS UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI
PULAU LIUKANG TUPPABIRING UTARA, PANGKAJENE
KEPULAUAN
PRAKTIK BAIK DESA
BERKONTRIBUSI DALAM
PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI DESA
MELALUI KERJASAMA
ANTAR DESA DENGAN
PUSKESMAS UNTUK
PELAYANAN KESEHATAN
DASAR DI PULAU
LIUKANG TUPPABIRING
UTARA, PANGKAJENE
KEPULAUAN (3/3)
KEMENTERIAN DESA, PDT, DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN
DESA DAN PERDESAAN
DIREKTORAT FASILITASI PEMANFAATAN
DANA DESA
Kesimpulan

1. Urusan kesehatan merupakan urusan konkuren, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, maka dalam implementasinya di Desa, baik program/kegiatan maupun target-targetnya harus disesuaikan dengan
kemampuan dan kewenangan Desa. Sehingga tetap diperlukan dukungan SupraDesa berupa Pendampingan Supradesa agar proses
perencanaan dan penganggaran dukungan pembangunan kesehatan di Desa tidak overlapping melalui penyiapan regulasi,
peningkatan kapasitas, sampai tahap pendampingan pelaksanaan dan evaluasi;

2. Pentingnya koordinasi dalam sinkronisasi perencanaan pembangunan kesehatan di Desa dengan Supradesa, agar supaya masing-
masing melaksanakan Pembangunan Kesehatan sesuai kewenangannya;

3. Implementasi Desa Peduli Kesehatan yang menjadi kebutuhan masyarakat Desa harus didukung dengan sosialisasi yang massif serta
sharing Evidance Based Data SDGs Desa/ Data lainnya agar Desa aware sehingga program/kegiatan dapat dibiayai melalui APBDesa
termasuk Dana Desa secara bertahap sampai dengan Tahun 2030 (sesuai dengan masa RPJMDesa);

4. Perlu memberdayakan dan memobilisasi TPP dalam mensosialisasikan lebih massif lagi terkait Panduan Fasilitasi Desa Kesehatan
dan memfasilitasi keterpaduan perencanaan, penganggaran dan keterpaduan program di Desa melalui Tagging Dana Desa
subbidang kesehatan;

5. Desa memiliki potensi SDM, Kelembagaan dan Anggaran yang dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di
bidang kesehatan sesuai kewenangan desa

6. Perlu dukungan pembinaan dan pendampingan oleh OPD terkait dan stakeholders lainnya serta pentingnya mendorong kolaborasi
pentahelix (Pemerintah, Masyarakat, Lembaga Usaha, Akademisi, dan Media).
www.kemendesa.go.id kemendespdtt 26
ASEAN MATTERS:
EPICENTRUM
OF GROWTH

T E R I M A KASIH

Anda mungkin juga menyukai