Anda di halaman 1dari 57

KEBIJAKAN PEMERINTAH

DALAM PEMBENTUKAN, REGULASI


DAN DINAMIKA PERBEDAAN
PERKEMBANGAN BUMDes

BALAI BESAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA MALANG


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2016
BIODATA

NAMA : EDY SUPRIYANTA


TEMPAT/TGL LAHIR : SLEMAN, 2 JANUARI 1963
PENDIDIKAN : S2 (UGM)
STATUS: BERKELUARGA
JABATAN : KEPALA BALAI BESAR PMD MALANG
ALAMAT : JLN. RAYA LANGSEP No. 7 MALANG
RUH SEMANGAT UU NO.6 THN
2014
“ Pemerintah Desa dan Kelembagaan Desa harus
kuat serta mandiri”

KEBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU


KEMANDIRIAN KESEJAHTERAAN
SALAM PEMBERDAYAAN

BERSEMANGAT
MAJU
MANDIRI
SEJAHTERA
CIRI DESA MANDIRI

1. Tidak tergantung pada fihak lain


2. Mampu mengelola Sumber daya Pembangunan
dan Sumber daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat
3. Mampu mengatasi masalahnya sendiri
6

BALAI PMD YOGYAKARTA


MMT
POTRET PERMASALAHAN
“Kami ingin lebih
baik, kami ingin
hidup layak”
UU NO. 6 Th 2014
TENTANG DESA
9

1) TUGAS KADES ( pasal 26 ayat 2 )


h) Membina & meningkatkan perekonomian Desa
serta mengintegrasikan agar mencapai
perekonomian skala produktif untuk sebesar-
besarnya kemakmuran masyarakat Desa
i) Mengembangkan sumber pendapatan Desa
l) Memanfaatkan TTG
10 2) KEWAJIBAN (ayat 4 )

l) Mengembangkan perekonomian
masyarakat desa
o) Mengembangkan potensi
sumber daya dan melestarikan
lingkungan hidup
3) Pembangunan kawasan perdesaan
( pasal 83 ), meliputi :
11

3.c.“Pembangunan infrastruktur
peningkatan ekonomi
perdesaan dan pengembangan
teknologi tepat guna”
BAB X. Badan Usaha Milik Desa (psl 87)

Desa dapat mendirikan Badan


Usaha Milik Desa yang disebut
BUM Desa.
Empat Bidang Pelaksanaan
Kewenangan Desa
a. Penguatan Pemerintahan Desa
b. Pembangunan Desa
c. Bina Kemasyarakatan
d. Pemberdayaan Masyarakat Desa
DASAR PEMIKIRAN
PENDIRIAN BUM DESA
KEBUTUHAN
MENINGKATKAN
KEMAMPUAN
KEUANGAN
PEMERINTAH DESA

BUMDES

MENINGKATKAN
PENDAPATAN
MASYARAKAT
POTENSI DESA

DIKELOLA DENGAN
SEMANGAT KEKELUARGAAN DAN KEGOTONGROYONGAN
BUM Desa
UU No. 6 Th. 2014

Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya


dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola
aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat desa.
Perspektif BUM Desa

BUM Desa adalah bentuk kegiatan


produktif bagi masyarakat desa, dan
merupakan bentuk “kultur baru”
untuk :
1. Revitalisasi kegiatan usaha mikro/kecil
di perdesaan
2. Reaktualisasi pembangunan
perdesaan sejalan dengan
pembangunan ekonomi kreatif.
UU NO. 32 TAHUN 2004
TENTANG
DASAR HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH
PEMBENTUKAN BUMDES
PASAL 213
Sebelum Lahir PP NO. 72 TAHUN 2005
UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG
TENTANG DESA DESA

PASAL 78
PERMENDAGRI NO. 39 TAHUN 2010
TENTANG
BADAN USAHA MILIK DESA

PERATURAN DAERAH
TENTANG
PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN
DAN PENGELOLAAN BUMDES

PERATURAN DESA
TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUMDES
DASAR HUKUM
PENDIRIAN BUM DESA

UU NO. 6 TAHUN 2014 PP NO. 43 TAHUN 2014


TENTANG TENTANG
DESA PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TTG DESA

Bab X PASAL 87 - 90 Bab VIII PASAL 132 - 142


PERMENDESAPDTT NO. 4 TAHUN 2015
TENTANG
PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARAN BADAN
USAHA MILIK DESA

PERATURAN DAERAH
TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN
BUM DESA

PERATURAN DESA
TENTANG
PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUM DESA
BUM Desa  dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa yang
kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh
pemerintah desa dan masyarakat.

BUM Desa  sistem kegiatan perekonomian masyarakat dalam


skala mikro desa yang dikelola oleh masyarakat bersama
pemerintah desa dan pengelolaannya terpisah dari kegiatan
pemerintahan desa (diluar struktur organisasi pemerintahan
desa).
Fungsi BUM Desa

Sebagai Lembaga
Sosial

Sebagai Lembaga
Komersial
Tujuan Pendirian BUM Desa

 Meningkatkan perekonomian Desa;


 Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk
kesejahteraan Desa;
 Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan
potensi ekonomi Desa;
 Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar
desa dan/atau dengan pihak ketiga;
Lanjutan…

Tujuan Pendirian BUM Desa

 Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang


mendukung kebutuhan layanan umum warga;
 Membuka lapangan kerja;
 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi Desa; dan
 Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan
Pendapatan Asli Desa.
7 CIRI KHAS UTAMA BUM DESA

 Dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama;


 Modal usaha bersumber dari desa dan dari masyarakat
melalui penyertaan modal;
 Operasionalisasinya berfalsafah bisnis yang berakar dari
kearifan/budaya lokal (local wisdom);
 Bidang usahanya berdasar pada potensi dan hasil informasi
pasar;
 Keuntungan yg diperoleh ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat melalui kebijakan
desa;
 Difasilitasi oleh Pemerintah, Pemprov, Pemkab, dan Pemdes;
 Pelaksanaan operasionalisasi dikontrol secara bersama
(Pemdes, BPD dan anggota).
PRINSIP PENGELOLAAN BUM Desa

Mendasarkan pada prinsip:


1. Kooperatif;
2. Partisipatif (user -owned,
user-benefited, user-
controlled);
3. Transparansi;
4. Emansipatif;
5. Akuntabel;
6. Sustainable.
Dengan mekanisme member-
base dan self-help.

INISIATIF
PEMDES/
MASYARAKAT
a
Atas inisiatif PEMDES dan atau masy
berdasarkan musyawarah warga desa
Pertimbangan
Pendirian BUM b Adanya potensi usaha ekonomi
Desa masyarakat desa
c
Sesuai dgn kebutuhan masy, terutama
dlm pemenuhan kebutuhan pokok
Tersedia sumber daya desa yg blm
d
dimanfaatkan scr optimal terutama
kekayaan desa
Tersedianya SDM yg mampu mengelola
e badan usaha sebagai aset penggerak
perekonomian masy desa
Penyertaan modal dari Pemdes dalam bentuk
f
pembiayaan dan kekayaan desa yang
diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari
usaha BUM Desa
MEKANISME PENDIRIAN BUMDES
(Pasal 5 Permendesapdtt No.4/2015)
BAGAN ALUR PENDIRIAN BUMDES
(sebuah ALTERNATIF/pilihan yg dpt dilakukan)

ANALISIS &
INISIATIF & ALTERNATIF
IDENTIFIKASI USAHA PRIORITAS
POTENSI USAHA YG DAPAT PILIHAN JENIS
& KEBUTUHAN DIJALANKAN USAHA
MASYARAKAT
TIM

PERDES
TENTANG MUSDES
REKRUITMENT PEMBENTUKAN
PEMBENTUKAN
PENGELOLA BUM DESA
BUM DESA
BUM DESA  Pendirian
 Organisasi
 Modal
 AD-ART
AD – ART BUM DESA
 Pelaksana operasional BUM Desa wajib menyusun dan menetapkan
A anggaran dasar dan anggaran rumah tangga setelah mendapatkan
D pertimbangan kepala Desa.

 Anggaran dasar memuat paling sedikit nama, tempat kedudukan,
A maksud dan tujuan, modal, kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya
R BUM Desa, organisasi pengelola, serta tata cara penggunaan dan
T pembagian keuntungan.
 Anggaran rumah tangga memuat paling sedikit hak dan kewajiban, masa
bakti, tata cara pengangkatan dan pemberhentian personel organisasi
B pengelola, penetapan jenis usaha, dan sumber modal.
U  Kesepakatan penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
M
dilakukan melalui musyawarah Desa.
D
E  Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ditetapkan oleh kepala
S Desa.
A
ORGANISASI PENGELOLA BUM DESA

 Organisasi pengelola Badan Usaha Milik Desa terpisah dari organisasi


Pemerintahan Desa.
 Susunan Organisasi Pengelola BUM Desa terdiri :
 Penasehat
 Pelaksana operasional
 Pengawas.
 Penasehat secara ex officio dijabat oleh Kepala Desa yang bersangkutan.
 Pelaksana operasional merupakan perseorangan yang diangkat dan
diberhentikan oleh Kades serta di larang rangkap jabatan di
Pemdes/Kelembagaan Masyarakat.
 Kepengurusan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dan disampaikan
kepada Bupati/Walikota melalui Camat.
 Pelaksana operasional dilarang merangkap jabatan yang melaksanakan fungsi
pelaksana lembaga Pemerintahan Desa dan lembaga kemasyarakatan Desa.
Struktur Organisasi/Kelembagaan BUMDesa

PENASEHAT

PENGAWAS

PELAKSANA
OPERASIONAL

UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA

: garis komando
: garis koordinasi
Contoh Struktur Organisasi/Kelembagaan BUM Desa
SUSUNAN KEPENGURUSAN ORGANISASI
PENGELOLA BUM DESA
Pelaksana
1 Penasihat
2 Operasional 3 Pengawas

Penasihat dijabat secara Bertugas mengurus Susunan kepengurusan


ex officio oleh Kepala dan mengelola BUM Pengawas terdiri dari:
Desa. Desa sesuai dengan 1. Ketua;
Anggaran Dasar dan 2. Wakil Ketua
Anggaran Rumah merangkap anggota;
Tangga 3. Sekretaris merangkap
anggota;
4. Anggota.

Company Logo www.thmemgallery.com


KEWAJIBAN DAN WEWENANG
 Kewajiban:
a. memberikan nasihat kepada Pelaksana
Penasihat
Operasional
b. memberikan saran dan pendapat
mengenai masalah yang dianggap penting
Pelaksana
Operasional
bagi pengelolaan BUM Desa;
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan BUM Desa.
Pengawas   Wewenang:
a. meminta penjelasan dari Pelaksana
Operasional
b. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal
yang dapat menurunkan kinerja BUM
Desa. Company Logo www.thmemgallery.com
MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS
 Tata cara pembentukan pengurus BUMDes, dilaksanakan melalui
rapat/musyawarah yang dihadiri oleh perangkat desa dan BPD,
unsur dari kelembagaan kemasyarakatan serta masyarakat desa
 Rapat/musyawarah di pimpin oleh BPD/perangkat desa, untuk
menyusun atau memilih secara demokratis
 Anggota pengurus BUMDes terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat
yg memiliki kemampuan, kemauan dan kepedulian thdp
kemajuan pembangunan desa yang diajukan oleh masing-masing
dusun/RW
 Penentuan kedudukan ditetapkan melalui musyawarah anggota
dan jika perlu mll pemungutan suara

Company Logo www.thmemgallery.com


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN
PERPIPAAN

 Sistem penyediaan air minum perpipaan merupakan


jaringan pengaliran (supply) air minum melalui pipa
dari bangunan pengambilan (sumber air baku)
sampai ke pelanggan (SR dan HU) secara gravitasi
maupun pompa.
 Hidran Umum/Kran Umum disingkat HU/KU adalah
salah satu sarana pengambilan air minum yang
diatur secara komunal melalui jaringan perpipaan.
 Air Minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan,
memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
 Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu

sistem suplai air minum mulai dari bangunan


pengambilan sampai ke pelanggan (SR/HU).
AIR BERSIH KENANGKAN

TAHUN 2002
KEKURANGAN AIR BERSIH

TAHUN 2003
MELAKUKAN SURVEI LOKASI
- Menentukan sumber mata air (siputih)
- Jalur-jalur pipa sampai ke penduduk
LANJUTAN.....

TAHUN 2005
MUSYAWARAH PEMDES DAN BPD

TAHUN 2006/2007
UPAYA MENCARI DANA (PROPOSAL, DANA DESA,
DONATUR)
Pembangunan Tahap I dengan jarak 2,5 km (air sudah bisa
mengalir)
Beban masing-masing konsumen Rp.10.000,00 dan untuk
instalasi Rp.500.000
LANJUTAN.....

TAHUN 2009
AIR BERSIH SUDAH MENGALIR KE KONSUMEN
Biaya per meter kubik Rp. 400

TAHUN 2011
BIAYA PER METER KUBIK UNTUK RUMAH TANGGA Rp.
500
BIAYA PER METER KUBIK UNTUK USAHA Rp. 1000

TAHUN 2012
MASUK MENJADI UNIT USAHA BUMDES
LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2012

 Pendapatan : Rp. 44.328.000


 Masuk Desa : Rp. 1.489.000

 Gaji Pegawai : Rp. 10.000.000

 Operasional : Rp. 6.408.000


Peran Stake Holder (Pemeran) BUM Desa

 Peran Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan


Pemerintah Desa :
 sebagai fasilitator terhadap upaya BUM Desa dalam mencapai tujuannya,
seperti:
1) memberikan hibah dan/atau akses permodalan;
2) melakukan pendampingan teknis dan akses ke pasar;
3) memprioritaskan BUM Desa dalam pengelolaan sumber daya alam di
Desa.
 Sebagai pemberi informasi kepada BUM Desa untuk meningkatkan
kinerjanya;
 sebagai evaluator kinerja BUM Desa.
Modal BUM Desa (PP No.43 thn 2014 pasal 135)

Pasal 135
1) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
2) Kekayaan BUM Desa merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan
dan tidak terbagi atas saham.
3) Modal BUM Desa terdiri atas:
a. penyertaan modal Desa; dan
b. penyertaan modal masyarakat Desa
4) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf a berasal dari APB Desa dan sumber lainnya.
5) Penyertaan modal Desa yang berasal dari APB Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dapat bersumber dari:
a. dana segar;
b. bantuan Pemerintah;
c. bantuan pemerintah daerah; dan
d. aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa.
6) Bantuan Pemerintah dan pemerintah daerah kepada BUM Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b dan huruf c
disalurkan melalui mekanisme APB Desa.
JENIS USAHA BUM Desa

Penyaluran 9
bahan pokok Perdagangan
jasa hasil pertanian
Industri kecil
dan rumah
tangga

BUM DESA

Dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan potensi


desa
USAHA EKONOMI
MASYARAKAT

Mengajarkan MENTAL MASYARAKAT


tangan di atas lebih baik dari pada
tangan di bawah
Mengajarkan keberdayaan dan

kemandirian
Mengajarkan kewira usahaan
BEBERAPA CONTOH BUMDes
Lanjutan... YANG SUDAH BERKEMBANG

1. Desa Karangrejek (Gunungkidul)


Unit Usaha : - Air bersih
- Simpan Pinjam
DES - Kerajinan
EKONOMI 2. Desa Sukoreno (Kulon Progo)
MEMBANGUN
A
Unit Usaha : - Simpan Pinjam
3. Desa Serang (Kab. Purbalingga)
Unit Usaha : - Air bersih
- Simpan Pinjam
- Usaha Sirup
(Wornis &
Strawbery)
- Desa Wisata
- Pasar Agro Bisnis
Lanjutan...

4. Desa Suka Raja Wetan (Kab. Majalengka)


Unit Usaha : - Lapangan futsal
- Fitnes
- Toko
- Grosir alat-alat
rumah tangga plastik
- Sewa traktor
- Jual genteng
5. Desa Pasir Balengkong (Kab. Paser)
Unit Usaha : - Simpan Pinjam
- Pasar Desa
- Atap daun nipah
- Jasa pertukangan
- Penggilingan padi
6. Desa Krebet, Bantul
Unit Usaha : - Kerajinan batik tulis kayu
Lanjutan…
 Mengajarkan WIRA USAHA
Orang yang gagah, tangguh, perkasa di bidang
usaha secara swasta ( mandiri ) bukan orang
yang loyo, ogah – ogahan, malas & tidak
bergairah dalam usaha
 NIAT & TEKAD YG KUAT DALAM USAHA

 MAU MENANGGUNG RESIKO

 ORIENTASI MAJU

 BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN


Klasifikasi Jenis Usaha BUM Desa

Jenis Deskripsi Contoh


Bisnis Sosial BUM Desa menjalankan ”bisnis sosial”  Usaha air minum
(Social yang melayani warga, yakni dapat desa, usaha listrik
Business) melakukan pelayanan umum (serving) desa (desa mandiri
kepada masyarakat dengan energi), lumbung
memperoleh keuntungan finansial. pangan.
Penyewaan BUM Desa menjalankan bisnis  Sewa alat
(Renting) penyewaan barang untuk melayani transportasi, perkakas
kebutuhan masyarakat desa dan pesta, gedung
ditujukan untuk memperoleh pertemuan, sewa
pendapatan asli desa ruko, sewa tanah milik
BUM Desa, dll.
Lanjutan…
Klasifikasi Jenis Usaha BUM Desa

Jenis Deskripsi Contoh


Berproduksi BUM Desa dapat menjalankan •pabrik es;
/berdagang usaha/bisnis yg berproduksi •pabrik asap cair;
(Trading ) dan/atau berdagang (trading) •hasil pertanian;
barang-barang tertentu untuk •sarana produksi pertanian;
memenuhi kebutuhan •sumur bekas tambang; dan
masyarakat maupun dipasarkan •kegiatan bisnis produktif lainnya
pada skala pasar yang lebih
luas.

Bisnis BUM Desa dapat menjalankan  Unit usaha dalam BUM Desa
keuangan bisnis keuangan (financial sebagaimana dapat memberikan
(Financial business) yang akses kredit dan peminjaman yang
business) memenuhi kebutuhan usaha- mudah diakses oleh masyarakat
usaha skala mikro yang Desa seperti Bank desa atau
dijalankan oleh lembaga perkreditan desa atau
pelaku usaha ekonomi Desa. lembaga keuangan mikro desa
Lanjutan…
Klasifikasi Jenis Usaha BUM Desa

Jenis Deskripsi Contoh


Usaha BUM Desa dapat menjadi  Jasa pembayaran listrik
Perantara “lembaga perantara” yang  Desa mendirikan pasar desa untuk
(Brokering) memberikan/menjual jasa memasarkan produk-produk yang
pelayanan kepada warga dan dihasilkan masyarakat.
usaha-usaha masyarakat.

Usaha BUM Desa sebagai ”usaha  Kapal desa yang berskala besar
Bersama bersama”, atau sebagai induk untuk mengorganisir dan mewadahi
(Holding ) dari unit-unit usaha yang nelayan-nelayan kecil.
dikembangkan masy. baik skala  ”Desa wisata” yang mengorganisir
lokal maupun kawasan berbagai jenis usaha dari kelompok
perdesaan, dimana masing- masyarakat: makanan, kerajinan,
masing unit yang berdiri sendiri- sajian wisata, kesenian, penginapan,
sendiri ini, diatur dan ditata dll.
sinerginya oleh BUMDes agar
tumbuh usaha bersama.
ALOKASI HASIL USAHA BUM DESA

Contoh Bagi Hasil


Hasil usaha
Bagi Hasil Usaha BUM Desa

A. Pemupukan modal
• Merupakan pendapatan yang

dipergunakan
diperoleh dari hasil transaksi B. pendapatan desa.
dikurangi dengan pengeluaran
biaya dan kewajiban kepada

dipergunakan
pihak lain, serta penyusutan atas C. jasa produksi.
barang2 inventaris selama satu
• Pembagian
tahun bukuhasil usaha ditetapkan

d dipergunakan
berdasarkan ketentuan yang diatur D. dana pendidikan pengelola.
dalam AD-ART BUM Desa
• Alokasi pembagian hasil usaha ini

dipergunakan
dapat dikelola melalui sistem E. tunjangan pengelola.
akuntansi sederhana.

u
n

n
e

a
g

k
r
i
unakan
F. lainnya
Kepailitan BUM Desa
(Pasal 27 Permendesapdtt no.4 /2015)

 Kerugian yang dialami BUM Desa menjadi beban BUM


Desa.
 Dalam hal BUM Desa tidak dapat menutupi kerugian
dengan aset dan kekayaan yang dimilikinya, dinyatakan rugi
melalui Musyawarah Desa.
 Unit usaha milik BUM Desa yang tidak dapat menutupi
kerugian dengan aset dan kekayaan yang dimilikinya,
dinyatakan pailit sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan mengenai kepailitan.
KERJASAMA

Pihak ketiga

BUM
Desa
2 (dua) / lebih dalam 1 (satu) kecamatan Harus ada persetujuan
atau antar kecamatan dalam suatu dari pemerintah desa
kabupaten/kota masing-masing

Dalam 1 (satu) kecamatan Antar kecamatan

Disampaikan kepada
Disampaikan kepada bupati/walikota melalui
Camat paling lambat 14 camat masing-masing
(empat belas) hari sejak paling lambat 14 (empat
ditandatangani belas) hari sejak
ditandatangani

Naskah Perjanjian kerjasama memuat: subyek kerjasama,


Kerjasama Ada naskah perjanjian obyek kerjasama, jangka waktu, hak dan kewajiban,
usaha antar kerjasama pendanaan, keadaan memaksa, pengalihan aset, dan
desa penyelesaian perselisihan.
BUM Desa ANTAR DESA ( BUMADES )

UPK PELATIHAN PEMASARAN

BUMDES BUMDES BUMDES

UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA


SIMPAN PINJAM TOKO KERAJINAN
STRATEGI PENGELOLAAN BUM DESA
 Sosialisasi dan pembelajaran tentang BUM Desa;
Bersifat  Pelaksanaan Musyawarah Desa dengan pokok bahasan tentang BUM
bertahap Desa;
dengan
 Pendirian BUM Desa yang menjalankan bisnis sosial (social business) dan
memperhatikan
bisnis penyewaan (renting);
perkembangan
dari inovasi yang
 Analisis kelayakan usaha BUM Desa yang berorientasi pada usaha
perantara (brokering), usaha bersama (holding), bisnis sosial ( (social
dilakukan BUM
business), bisnis keuangan (financial business) dan perdagangan (trading),
Desa. bisnis penyewaan (renting) mencakup aspek teknis dan teknologi, aspek
manajemen dan sumberdaya manusia, aspek keuangan, aspek sosial
budaya, ekonomi, politik, lingkungan usaha dan lingkungan hidup, aspek
badan hukum, dan aspek perencanaan usaha;
 Pengembangan kerjasama kemitraan strategis dalam bentuk kerjasama
BUM Desa antar Desa atau kerjasama dengan pihak swasta, organisasi
sosial-ekonomi kemasyarakatan, dan/atau lembaga donor;
 Diversifikasi usaha dalam bentuk BUM Desa yang berorientasi pada bisnis
keuangan (financial business) dan usaha bersama (holding).
PEMBINAAN BUM DESA
Bantuan Teknis
• Kebijakan, pelatihan, konsultasi, dan penguatan permodalan.
Pusat Ber
Provinsi ke
mb
Kabupat ang
en nya
Desa BU
M
Des
a
Menetapkan norma, standar,
Menteri
prosedur, dan kriteria BUM Desa
Sosialisasi,bimbingan teknis
tentang standar, prosedur, dan
Gubernur
kriteria pengelolaan BUMDesa di
Pembinaan, Provinsi
monitoring, dan
evaluasi thd pengembangan
Bupati/Walikota
manajemen dan SDM pengelola
BUMDesa di wilayah kerjanya.
Mengkoordinasikan pelaksanaan
Kepala Desa pengelolaan BUMDesa di wilayah
kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai