Anda di halaman 1dari 24

SINERGITAS BPD DAN PEMERINTAHAN

DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA

OLEH :

BIDANG KELEMBAGAAN DAN PPM


DINPERMADES KAB.BREBES
PENGERTIAN
UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
► DESA ADALAH DESA ATAU DESA ADAT ATAU
YANG DISEBUT DENGAN NAMA LAIN,
SELANJUTNYA DISEBUT DESA ADALAH KESATUAN
MASYARAKAT HUKUM YANG MEMILIKI BATAS
WILAYAH YANG BERWENANG UNTUK MENGATUR
DAN MENGURUS URUSAN PEMERINTAHAN,
KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT
BERDASARKAN PRAKARSA MASYARAKAT, HAK
ASAL USUL, DAN/ATAU HAK TRADISIONAL YANG
DIAKUI DAN DIHORMATI DALAM SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
PEMERINTAH DESA

Adalah Kepala Desa atau


yang disebut dengan nama
lain dibantu perangkat desa
sebagai unsur penyelenggara
Pemeritahan Desa
(UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA )
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia No 110 Tahun 2016 tetang Badan
Permusyawaratan Desa.
Badan Permusyawaratan Desa
 Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD dapat dianggap sebagai "parlemen"-nya desa.
BPD merupakan lembaga baru di desa pada era otonomi daerah di Indonesia.

 Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan
wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Anggota BPD terdiri dari
Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau
pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat
diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota
BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

 Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Wali kota, di mana sebelum
memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama dihadapan
masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Wali kota.
 Ketua BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD yang
diadakan secara khusus. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa
, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
Wewenang BPD antara lain:
 Membahas rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa
 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa
 Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala
Desa
 Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa
 Menggali,menampung, menghimpun, merumuskan dan
menyalurkan aspirasi masyarakat; dan
 Penggunaan nama/istilah BPD tidak harus seragam pada
seluruh desa di Indonesia, dan dapat disebut dengan nama
lain.
BPD mempunyai hak:
 a. Meminta keterangan kepada Pemerintah Desa;
 b. Menyatakan pendapat.
Anggota BPD mempunyai hak:
 a. Mengajukan rancangan Peraturan Desa;
 b. Mengajukan pertanyaan;
 c. Menyampaikan usul dan pendapat;
 d. Memilih dan dipilih; dan
 e. Memperoleh tunjangan.
Fungsi BPD adalah membahas dan menyepakati Rancangan
Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat desa dan melakukan
pengawasan kinerja kepala desa. Dari tiga tugas ini sudah jelas
BPD adalah lembaga yang memiliki kekuatan dalam dalam
menyepakati peraturan desa yang bakal menjadi pedoman
pelaksanaan pembangunan desa.

KEANGGOTAAN
1) Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa yang
bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang
ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat;
2) Anggota BPD terdiri dari Ketua RT/RW, golongan profesi,
pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat;
3) Anggota BPD setiap Desa berjumlah gasal dengan jumlah
sesuai ketentuan yang berlaku;
 BPD juga menyalurkan aspirasi dari warga desa pada
Kepala desa yang kemudian dijadikan pedoman oleh
kepala desa beserta jajarannya dalam melaksanakan
program pembangunan desanya. Hebatnya, BPD juga
sekaligus memiliki kekuatan untuk mengawasi
proses pembangunan desa dalam seluruh aspek. Ini
menunjukkan betapa kuatnya BDP dalam ranah
politik dan sosial desa.
Pemerintah Desa
• Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
• Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
• Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
HAK DAN KEWAJIBAN DESA
(UU. NO. 6/2014 TTG DESA PASAL 67)
DESA BERHAK
a. Mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan hak asal
usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya
masyarakat;
b. Menetapkan dan mengelola kelembagaan
Desa, dan
c. Mendapatkan sumber pendapatan.
HAK DAN KEWAJIBAN
KEWAJIBAN DESA
a. Melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan,
serta kerukunan masyarakat desa dan keutuhan
NKRI;
b. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
desa;
c. Mengembangkan kehidupan demokrasi
d. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat
desa;
e. Memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat desa.
HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT
(UU. NO. 6/2014 TTG DESA PASAL 68)
MASYARAKAT DESA BERHAK :
a. Meminta dan mendapatkan informasi dari pemerintah desa, serta
mengawasi keg. penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa;
b. Memperoleh pelayanan yang sama dan adil
c. Menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara
bertanggungjawab ttg keg. penyelenggaraan pemerintahan desa,
pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan
masyarakat desa;
d. Memilih, dipilih, dan /atau ditetapkan menjadi : kepala desa, perangkat
desa, anggota BPD atau anggota Lembaga Kemasyarakatan desa.
e. Mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari gangguan ketentraman
di desa.
HAK DAN KEWAJIBAN
MASYARAKAT DESA BERKEWAJIBAN
a. Membangun diri dan memelihara lingkungan desa;
b. Mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan
kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat
desa yg baik;
c. Mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman, dan
tenteram di desa;
d. Memelihara dan mengembangkan nilai
permusyawaratan, permufakatan, kekeluargaan, dan
kegotongroyongan di desa; dan
e. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di desa.
STRATEGI PEMERINTAH DAERAH
1.Peningkatan Kapasitas
(Aparatur Kecamatan Dan
Desa)
2.Peningkatan Kemampuan
Pengelolaan Keuangan
3.Pengaturan dan Pedoman

Penguatan Pemerintahan Kemandirian Desa


Desa dan Masyarakat
Pemerintah Dalam Pemenuhan
Daerah Kepentingan
Pemberdayaan Keluarga Masyarakat
Setempat
dan Masyarakat Desa

1.Peningkatan Kapasitas Lembaga


Kemasyarakatan
2.Pendampingan
3.Bantuan Keuangan
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

• Peningkatan Kepranataan Pemdes


Pemantapan • Penguatan Aparatur Pemdes
Pemerintahan Desa
• Penguatan Keuangan Desa

Peningkatan Partisipasi • Peningkatan Partisipasi Masyarakat


Masyarakat dan • Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan
Kapasitas Lembaga
• Pelatihan dan Pendampingan Masyarakat
Kemasyarakatan

Peningkatan
Ketersediaan . Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur
Sumberdaya dan . Peningkatan Ketersediaan Teknologi Tepat Guna
Infrastruktur

Peningkatan Derajat • Peningkatan Aksesibilitas masyarakat Miskin thd


Ekonomi Masyarakat faktor produksi
Miskin • Penguatan lembaga perekonomian perdesaan
DIAGRAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA
SESUAI UU NO 6 TAHUN 2014
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
(BERDASARKAN UU 6 TAHUN 2014)
CONTOH:
KEPALA
DESA
BADAN LPM / Lembaga Adat,
PERMUSYAWARATAN BKAD & Bum Desa
DESA (BPD)

SEKRETARIS
DESA

KEPALA KEPALA KEPALA


KEPALA KEPALA KEPALA URUSAN URUSAN URUSAN
SEKSI SEKSI SEKSI ADMINISTRASI KEUANGAN UMUM
PEME- PEMBA- KESEJAH-
RINTAHAN NGUNAN TERAAN

KEPALA KEPALA KEPALA


DUSUN DUSUN DUSUN

KETERANGAN:
HUBUNGAN KONSULATIF KADES DAN BPD
HUBUNGAN KEMITRAAN KADES DAN LPM. LEMBAGA ADAT, BKAD, & BUM DESA
HUBUNGAN PERINTAH KADES DAN PERANGKAT DESA

6
HUBUNGAN PERINTAH DALAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DESA
 Kepala Desa mempunyai hubungan perintah yang dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dalam hal ini
perangkat desa memiliki integritas sesuai tugas fungsinya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
 Sekretariat Desa terdiri dari kepala urusan administrasi, kepala urusan
keuangan dan kepala urusan umum yang dipimpin oleh Sekretaris Desa yang
mempunyai tugas dalam bidang administarsi pemerintahan.
 Pelaksana Teknis Lapangan terdiri dari kepala seksi pemerintahan, kepala seksi
pembangunan dan kepala seksi kesejahteraan dalam struktur organissai
pemerintahan desa yang mempunyai tugas pelaksana operasional.
 Pelaksana Kewilayahan adalah kepala dusun yang bertugas membantu tugas
kepala desa dalam memberikan pelayanan pemerintahan di wilayah dusun
sebagai bagian tugas kewilayahan.
HUBUNGAN KONSULTATIF DALAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DESA
 Kepala Desa dengan BPD yaitu BPD mempunyai fungsi membahas dan
menyepakati rancangan peraturan desa bersama kepala desa,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa dan
melakukan pengawasan kinerja kepala desa.
 BPD dengan etos kerja yang tinggi untuk mengawasi dan meminta
keterangan laporan dalam bentuk laporan keterangan penyelenggaraan
pemerintahan desa.
 BPD dalam forum musyawarah desa menyatakan pendapat atas
penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.
 Dalam pelaksanaan tugas BPD tersebut di atas mendapatkan biaya
tunjangan dan operasional BPD sehingga BPD dalam melaksanakan
tugas dengan kerja keras dalam wujud terjadinya perombakan program
kerja BPD yang responsif terhadap aspirasi masyarakat desa.
HUBUNGAN KEMITRAAN DALAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DESA
Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat, badan
kerjasama antar desa (BKAD) dan Badan Usaha Milik
Desa (Bum Desa) dalam hubungan kemitraan
Pemerintahan Desa dengan Lembaga kemasyarakatan,
lembaga adat, BKAD dan Bum Desa dalam hal
kerjasama hubungan kemitraan yang dilakukan secara
bersama-sama dengan melakukan penanaman dan
internalisasi positif terkait etos kerja dan budaya sosial
meliputi disiplin, kerja keras, kerjasama, integritas,
gotong royong, disiplin dan solidaritas.
WUJUD KONKRIT
Wujud Konkrit Tata Kelola Pemerintahan Desa tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa),
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa), Anggaran dan
Pendapatan Belanja Desa (APBDesa), pembentukan Badan
Usaha Milik Desa (Bum Desa), Peraturan Desa yang mempunyai
basis legalitas (perumusan peraturan di desa berbasiskan
aturan-aturan hokum positif yang lebih tinggi) dan basis
legitimasi (perumusan peraturan di desa yang berbasiskan
aspirasi masyarakat), kerjasama antar desa, dan kinerja
pemerintahan desa dengan baik sesuai asas kepastian hukum,
asas akuntabilitas, asas keterbukaan dan asas profesionalitas.
SEKIAN & TERMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai