Anda di halaman 1dari 6

KEPALA DESA KENDALBULUR

PERATURAN DESA KENDALBULUR


NOMOR TAHUN

TENTANG
TATA KELOLA MAKAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA KENDALBULUR

Menimbang : a. Bahwa tanah makam merupakan tanah milik desa yang


dimanfaatkan oleh penduduk desa untuk pemakaman jenazah;
b. Bahwa penanganan orang yang meninggal dunia sampai dengan
pemakaman dengan prinsip kewenangan pemerintah desa berdasarkan
partisipasi masyarakat dengan tidak meninggalkan akar budaya dan agama
yang dianut orang yang meninggal dunia;
c. Bahwa untuk melaksanakan dimaksud sebagaimana huruf a dan
b, maka perlu diatur dalam peraturan desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539. Sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717. Sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6321.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang
Penyediaan dan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan
Tempat Pemakaman (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1987 Nomor 15, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 33050);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa, Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang
Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa, Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa, Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 53;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Kewenangan Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1037;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016
Tentang Badan Permusyawaratan Desa, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 89;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2017 Tentang
Penataan Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 155;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 Tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa,
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 569;
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 158;
12. Peraturan menteri desa, pembangunan daerah tertinggal, dan
transmigrasi republik indonesia nomor 16 tahun 2019 tentang
Musyawarah desa; berita negara republik indonesia tahun 2019
nomor 1203
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1989
tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan dan
Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tempat Pemakaman;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 3 Tahun 2015
tentang Desa; Lembaran Daerah Kabupaten TulungagungTahun
2015 Nomor 3; Tambahan Berita Daerah Kabupaten
Tulungagung Tahun 2015 Nomor 222; Sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Desa; Lembaran Daerah
Kabupaten Tulungagung Tahun 2018 Nomor 8; Tambahan Berita
Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 366-8;
15. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 41 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Teknis Pembentukan Peraturan Di Desa; Berita
Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2015 Nomor 41;
16. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Penyusunan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja
Pemerintah Desa; Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun
2016 Nomor 20;
17. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa; Berita Daerah Kabupaten
Tulungagung Tahun 2018 Nomor 16;
18. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 36 Tahun 2018 Tentang
Badan Permusyawaratan Desa; Berita Daerah Kabupaten
Tulungagung Tahun 2018 Nomor 36;

Dengan Persepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Dan
KEPALA DESA KENDALBULUR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA KENDALBULUR TENTANG TATA KELOLA


MAKAM

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa Kendalbulur.
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan
oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Desa
Kendalbulur.
3. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
4. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
5. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati
bersama Badan Permusyawaratan Desa.
6. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan
asli milik Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan Hak lainnya yang
sah.
7. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi
kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan
Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Desa.
8. Tanah Makam adalah area Pemakaman yang terletak di wilayah
Desa Kendalbulur dengan batas–batas yang telah ditentukan.
9. Ijin pemekaman adalah ijin yang diberikan oleh Pemerintah desa
kepada orang pribadi untuk mendapatkan pelayanan pemakaman
di makam desa.
10. Makam Tumpang adalah petak tanah makam yang digunakan
untuk pemakaman 2 (dua) jenazah atau lebih;
11. Ahli Waris adalah saudara, kerabat, anak, cucu, dan seterusnya
baik yang berhak menerima maupun yang tidak berhak menerima
warisan;
12. Kijing adalah suatu bentuk bangunan yang dibangun dan/atau
diletakkan di atas makam selain Nisan;
13. Mudin Kematian adalah orang yang bertugas merawat jenazah, dari mulai
memandikan, mengkafankan, mensholatkan, hingga memakamkan;
14. Rukun Kematian adalah suatu wadah kegiatan sosial yang dimiliki
warga, yang memberikan pelayanan kepada anggota berupa
pelayanan jasa kematian, seperti: perawatan jenazah (memandikan,
mengkafani, menshalatkan dan memakamkan jenazah) .
15. Penjaga makam adalah orang yang bertugas menjaga dan
mengurus makam dan sarana makam yang mejadi kewenangan
desa;

BAB II
PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN

Pasal 2
(1). Setiap orang yang meninggal dunia berhak mendapatkan prosesi
pemakaman sesuai dengan keyakinan yang dianutnya;
(2). Penyelenggaraan pemakaman dilaksanakan oleh Pengurus Makam yang
dipimpin oleh Mudin kematian;
(3). Pengurus Pemakaman dibentuk ole Pemerintah Desa dalam musyawarah
secara demokratis;
(4). Pengurus Pemakaman ditetapkan dengan keputudan Kepala Desa;

Pasalk 3
(1) Penyelenggaraan pemakaman dapat dilaksanakan oleh kelompok
masyarakat dan/atau perkumpulan kematian;
(2) Kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat
dibentuk pada lingkup Rukun Tetangga, dan/atau Rukun Warga;
(3) Perkumpulan kematian sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dibentuk
dengan seluruhnya atau sebagian anggota berasal dari penduduk
Desa Kendalbulur.

Pasal 4
Penyelenggara pemakaman bertanggungjawab terhadap seluruh
proses pemakaman.

BAB III
PENGELOLAAN MAKAM

Pasal 5
(1). Pemerintah Desa mengelola Tempat Pemakaman Desa.
(2). Pemerintah Desa dapat melimpahkan wewenang pengelolaan makam
sebagaimana dimaksud ayat (1) kepada Pengurus Makam.

Pasal 6
(1). Pengurus Makam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
dibentuk oleh Pemerintah Desa berdasarkan musyawarah;
(2). Pembentukan Pengurus Makam ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Desa;
(3). Pengurus makam bertanggungjawab kepada Kepala Desa;

Pasal 7
(1). Pengurus Makam mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagaian
wewenang Pemerintah Desa dalam perawatan jenazah;
(2). Pengurus Makam dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
mempunyai wewenang, antara lain:
a. Meminta keterangan dan/atau izin dari Pemerintah Desa atas
pemakaman janazah yang bukan penduduk Desa Kendalbulur.
b. Meminta keterangan atas jenazah yang tidak jelas keluarganya.
c. Menolak pengijingan makam.
d. Melaporkan kepada Pemerintah Desa terhadap warga desa atau
bukan warga desa yang tidak mentaati ketentuan pengelolaan
makam.
(3). Tata kerja Pengurus Makam diatur lebih lanjut Peraturan Kepala
Desa.

Pasal 8
(1). Setiap penduduk desa yang meninggal dunia mendapat perlakuan yang
sama untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Desa;

Pasal 9
(1). Penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah di Tempat Pemakaman
Desa adalah 2,5 (dua koma lima) meter x 1,5 (satu koma lima)
meter dengan kedalaman 1,5 (satu koma lima) meter;
(2). Apabila kondisi tanah tidak memungkinkan untuk digali mencapai
kedalaman 1,5 (satu koma lima) meter sebagaimana dimaksud ayat
(2) boleh dilakukan penggalian kurang dari ketentuan tersebut.

Pasal 10
(1). Untuk menjaga dan merawat Tempat Pemakaman Desa diangkat
seorang penjaga makam atau juru kunci.
(2). Juru kunci sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas:
a. Merawat lokasi pemakaman
b. Membersihkan lokasi pemakaman
c. Bersama-sama masyarakat menjaga keamanan lokasi pemakaman
(3). Juru kunci sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapatkan
tunjangan setiap Tahun yang berasal dari Aanggaran Pendapatan dan
Belanja Desa dan sumbangan lain yang sah dan tidak mengikat

BAB IV
PENGGUNA TANAH MAKAM

Pasal 11
(1) Pengguna tanah makam adalah penduduk Desa Kendalbulur dan
Penduduk desa lain yang ingin dimakamkan di tanah makam;
(2) Penduduk desa / kecamatan / kabupaten / provinsi lain yang ingin
dimakamkan di tanah makam Desa Kendalbulur tetapi ada
sebagian penduduk yang menolak maka harus mendapat
persetujan tertulis dari kepala Desa;

BAB V
LARANGAN

Pasal 12
(1) Warga dilarang mencungkup, menkijing, dan membatasi makam.
(2) Masyarakat dilarang berjualan di areal tanah makam.
(3) Masyarkat dilarang membuang sampah di areal makam.
(4) Areal kuburan dilarang untuk ditanami berbagai jenis tanaman
keras.
Pasal 13
Pengguna makam dilarang menguasai sebagian atau keseluruhan
dari tanah makam dengan cara atau dalam bentuk apapun.

BAB VI
SANGSI

Pasal 14
(1) Sanksi yang dimaksud pada pasal 12 ayat (1) adalah berupa
denda yang dipergunakan untuk biaya pembongkaran.
(2) Sanksi yang dimaksud pada pasal 12 ayat (2) adalah berupa
peringatan dan dapat dilanjutkan dengan pembersihan;
(3) Sanksi yang dimaksud pada pasal 12 ayat (3) adalah berupa
denda yang dipergunakan untuk biaya pembersihan;
(4) Sanksi yang dimaksud pada pasal 12 ayat (4) adalah berupa
denda yang dipergunakan untuk biaya pencabutan;
(5) Sanksi yang dimaksud pada pasal 13 adalah berupa dituntut
sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII
PENGAWASAN DAN KOORDINATOR

Pasal 15
Berbagai hal yang berkaitan pengawasan, evaluasi, dan tata
administrasi tanah kuburan dikoordinatori oleh Perangkat Desa yang
membidangi yang bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16
(1) Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
(2) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Kepala Desa ini dengan penempatannya dalam Berita
Desa Kendalbulur

Ditetapkan di :Kendalbulur
Pada tanggal :

KEPALA DESA KENDALBULUR

ANANG MUSTOFA,SE

Anda mungkin juga menyukai