Anda di halaman 1dari 34

PENGUATAN PERMENDAGRI 12 TAHUN 2007

TENTANG PENDAYAGUNAAN PROFIL


DESA/KELURAHAN

OLEH
BIDANG I BADAN
PEMBERDAYAAN DAN
PEMERINTAHAN DESA
KABUPATEN TABANAN
DASAR HUKUM
UU 25/2004,UU32/2004,UU26/2007,PP72/2005,PP73/2005,PP79/2005,
Kepmendagri 130/2003,Permendagri 27/2006, Permendagri 28/2006,
Permendagri 30/2006, Permendagri 31/2006, Permendagri 32/2006
MANDAT PENYUSUNAN PROFIL DESA/KELURAHAN

PERMENDAGRI 12 /2007
PENYUSUNAN,
PENDAYAGUNAAN,
PEMBINAAN, PENDANAAN

TERSUSUNNYA PROFIL
DESA/KELURAHAN
PROFIL DESA DAN KELURAHAN

Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang


karakter desa yang meliputi data dasar keluarga,
potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta
perkembangan kemajuan dan
permasalahan yang dihadapi desa dan kelurahan

7.
Tahapan Kegiatan Profil Desa dan Kelurahan

Data Dasar Keluarga


PENYUSUNAN Potensi Desa
Perkembangan Desa

Analisis klasifikasi, kategori, tipologi


Warning system status kes, pend, infrastr, ek
PENDAYAGUNAAN Publikasi basis data
Perencanaan dan evaluasi berbasis data Prodeskel

Pokja Profil Desa dan Kelurahan tingkat nasional,


PEMBINAAN provinsi, kab/kota, kec, desa/kelurahan

PENDANAAN APBN, APBD Prov, APBD Kab/Kota, sumber dana


lain
DASAR HUKUM
PERMENDAGRI NOMOR 12 TAHUN 2007
DATA DASAR
KELUARGA 765 INDIKATOR

3.760 POTENSI
INDIKATOR 2.037 INDIKATOR
DESA/KELURAHAN

TINGKAT
PERKEMBANGAN 958 INDIKATOR
DESA/KELURAHAN

PERBANDINGAN :
KUESIONER PODES BPS  500 INDIKATOR
KUESIONER SUSENAS BPS  221 INDIKATOR
KUESIONER SP BPS  ???
POTENSI DESA/KELURAHAN
(2.037 INDIKATOR)
A. DATA UMUM
B. POTENSI SUMBER DAYA ALAM
POTENSI UMUM
POTENSI PERTANIAN
BAHAN GALIAN
SUMBER DAYA AIR
KUALITAS UDARA
KEBISINGAN
RUANG PUBLIK/TAMAN
POTENSI WISATA
C. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA
D. POTENSI KELEMBAGAAN
E. POTENSI PRASARANA DAN SARANA
TINGKAT PERKEMBANGAN DESA/KELURAHAN
(958 INDIKATOR)
PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN
EKONOMI MASYARAKAT
PRODUK DOMESTIK BRUTO DESKEL
PENDAPATAN PERKAPITA
STRUKTUR MATA PENCAHARIAN / SEKTOR
PENGUASAAN ASET EKONOMI MASYARAKAT
PEMILIKAN ASET EKONOMI LAINNYA
PENDIDIKAN MASYARAKAT
KESEHATAN MASYARAKAT
KEAMANAN DAN KETERTIBAN
KEDAULATAN POLITIK MASYARAKAT
LEMBAGA KEMASYARAKATAN
PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN
DATA DASAR KELUARGA
(765 INDIKATOR)

A. DATA KEPALA KELUARGA


B. DATA ANGGOTA KELUARGA
BIODATA
ASET DAN KESEJAHTERAAN
EKONOMI
KEANGGOTAAN LEMBAGA
KESEHATAN
KEAMANAN
KELUARAN
KLASIFIKASI TIPOLOGI
1. PESISIR/NELAYAN
• SWADAYA
2. KEHUTANAN
• SWAKARYA 3. PERSAWAHAN
• SWASEMBADA 4. PERKEBUNAN
5. PERLADANGAN
KATEGORI 6. PERIKANAN
• MULA 7. PETERNAKAN
• MADYA 8. PERTAMBANGAN
9. PERINDUSTRIAN/JASA
• LANJUT

• DATA TERKINI PER SEKTOR


• DATA PENDUDUK BY NAME BY ADDRESS
• PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN LAIN-LAIN
• UPDATE SKOR SETIAP HARI JAM 24.00 WIB
METODE ANALISIS
 KLASIFIKASI
 SWADAYA : SKOR < 60%
 SWAKARYA : 60 %  SKOR < 80%
 SWASEMBADA : SKOR  80 %
 KATEGORI
 MULA : SKOR < 60%
 MADYA : 60 %  SKOR < 80%
 LANJUT : SKOR  80 %
POTENSI DAN TK. PERKEMBANGAN :
 RENDAH : SKOR < 60 %
 SEDANG : 60 %  SKOR < 80%
 TINGGI : SKOR  80 %
TIPOLOGI
NO TIPOLOGI INDIKATOR SYARAT
1 PESISIR/NELAYAN Bentangan wilayah
Desa/kelurahan tepi pantai/pesisir >0
2 KEHUTANAN TANAH HUTAN (LUAS) Desa/Kelurahan Non PESISIR
Hutan lindung Luas Hutan > 50 % Luas Desa/Kelurahan
Hutan produksi
a. Hutan produksi tetap
b. Hutan terbatas
Hutan konservasi
Hutan adat
Hutan asli
Hutan sekunder
Hutan buatan
Hutan suaka
a. Suaka alam
b. Suaka margasatwa
Hutan rakyat
TIPOLOGI
NO TIPOLOGI INDIKATOR SYARAT
3 PERSAWAHAN TANAH SAWAH (LUAS) Desa/Kelurahan Non Pesisir dan Non Perhutanan
Sawah irigasi teknis Luas Tanah Sawah > 50 % Luas Desa/Kelurahan
Sawah irigasi ½ teknis
Sawah tadah hujan
Sawah pasang surut
V.STRUKTUR MATA PENCAHARIAN MENURUT SEKTOR (Tabel Tingkat Perkembangan)
Sektor Pertanian Jumlah orang yang beraktivitas di sektor ini paling banyak
4 PERLADANGA TANAH KERING (LUAS) Desa/Kelurahan Non Pesisir dan Non Perhutanan
N
Tegal/ladang Luas Tanah Kering > 50 % Luas Desa/Kelurahan
Pekarangan
V.STRUKTUR MATA PENCAHARIAN MENURUT SEKTOR (Tabel Tingkat Perkembangan)
Sektor Pertanian Jumlah orang yang beraktivitas di sektor ini paling banyak

5 PERKEBUNAN TANAH PERKEBUNAN (LUAS) Desa/Kelurahan Non Pesisir dan Non Perhutanan
Tanah perkebunan rakyat Luas Tanah Perkebunan > 50 % Luas Desa/Kelurahan

Tanah perkebunan negara


Tanah perkebunan swasta
Tanah perkebunan perorangan
V.STRUKTUR MATA PENCAHARIAN MENURUT SEKTOR (Tabel Tingkat Perkembangan)
Sektor Perkebunan Jumlah orang yang beraktivitas di sektor ini paling banyak
Desa/Kelurahan Non Pesisir dan Non Perhutanan
TIPOLOGI
NO TIPOLOGI INDIKATOR SYARAT
6 PETERNAKAN V.STRUKTUR MATA PENCAHARIAN MENURUT SEKTOR (Tabel Tingkat Perkembangan)

Sektor Peternakan Jumlah orang yang beraktivitas di sektor ini


paling banyak diantara sektor lainnya
Desa/Kelurahan Non Pesisir dan Non Perhutanan

7 PERTAMBANGAN Produksi bahan galian Kategori Besar

V.STRUKTUR MATA PENCAHARIAN MENURUT SEKTOR (Tabel Tingkat Perkembangan)

Sektor Pertambangan dan Bahan Galian C Jumlah orang yang beraktivitas di sektor ini
paling banyak diantara sektor lainnya
Desa/Kelurahan Non Pesisir dan Non Perhutanan

8 PERINDUSTRIAN V.STRUKTUR MATA PENCAHARIAN MENURUT SEKTOR (Tabel Tingkat Perkembangan)

/JASA Sektor Industri Kecil & Kerajinan Rumah Desa/Kelurahan Non Pesisir dan Non Perhutanan
Tangga
Sektor Industri Menengah dan Besar Jumlah orang yang beraktivitas di sektor ini
paling banyak diantara sektor lainnya
Sektor Perdagangan

    Sektor Jasa  
Penggunaan Informasi
Profil Desa dan Kelurahan
untuk Perencanaan Pembangunan
Potensi Desa dan Kelurahan
UMUM : Batas Wilayah
SD ALAM : Jenis Lahan
SD MANUSIA : Jumlah, Mata Pencaharian
dan Tenaga Kerja
KELEMBAGAAN : Lembaga Pemerintahan
dan Pendidikan
PERTANIAN : Pangan dan Perkebunan
SARPRAS : Jalan, Air Bersih, Pendidikan
dan Kesehatan
Relevansi Profil Desa dgn RPJMDesa
Pengkajian keadaan desa :
• Data sumber daya manusia
• Data sumber daya alam
• Data sumber daya pembangunan
• Data kemiskinan
• Data sosial budaya
• Data kondisi infrastuktur
Relevansi
Pengukuran desa sebagai orientasi atas mandat
wewenang dari UU 6/2014  pokok-pokok
pemerintahan dan pembangunan desa yang
penting
Pengukuran digunakan nasional  Pemerintah
perlu memiliki keseragaman dalam mengukur
keseluruhan desa
Siklus manajerial: perencanaan  pelaksanaan
 evaluasi
Ukuran untuk perencanaan dan evaluasi kinerja
Indeks Pengukuran desa antar
Kementerian
Kementerian Dalam Negeri (Permendagri 81/2015,
Permendagri 84/2015, Permendagri
12/2007
Swadaya, Swakarsa, Swasembada/Kurang Berkembang,
Berkembang, Cepat Berkembang

Kementerian Desa, PDTT


• sangat tertinggal
• tertinggal
• berkembang
• maju
• mandiri
Data Desa yang Selalu Ada di BPS 
Pengukuran Perdesaan (Peraturan Kepala BPS 37/2010)

Perdesaan jika memiliki skor fasilitas perkotaan masing-


masing di bawah 10.
Fasilitas perkotaan:
◦ TK
◦ SMP
◦ SMU
◦ Pasar
◦ Pertokoan
◦ Bioskop
◦ Rumah sakit
◦ Hotel/biliar/diskotik/panti pijat/salon
◦ Persentase rumahtangga yang menggunakan telepon
◦ Persentase rumahtangga yang menggunakan listrik

19
PROGRES PROVINSI
No Pulau Provinsi Kabkota Kecamatan Deskel 2015 Progres (%)
1 SUMATERA ACEH 23 284 6.496 2.173 33,45
2 SUMATERA UTARA 33 421 5.848 2.016 34,47
3 SUMATERA BARAT 19 179 1.139 815 71,55
4 RIAU 12 159 1.758 914 51,99
5 JAMBI 11 138 1.566 1.302 83,14
6 SUMATERA SELATAN 17 240 3.278 1.169 35,66
7 BENGKULU 10 124 1.505 1.165 77,4
8 LAMPUNG 14 215 2.557 1.090 42,62
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 7 46 387 248 64,08
10 KEPULAUAN RIAU 7 62 390 286 73,33
  JUMLAH 153 1.868 24.924 11.178 56,769
11 JAWA DKI JAKARTA 6 44 267 191 71,53
12 JAWA BARAT 26 626 5.952 4.045 67,96
13 JAWA TENGAH 35 573 8.578 5.437 63,38
14 DI YOGYAKARTA 5 78 438 408 93,15
15 JAWA TIMUR 38 662 8.510 6.350 74,61
16 BANTEN 8 154 1.539 1.035 67,25
  JUMLAH 118 2.137 25.284 17.466 72,98
17 BALNUSTRA BALI 9 57 717 457 63,73
18 NUSA TENGGARA BARAT 10 116 1.084 588 54,24
19 NUSA TENGGARA TIMUR 22 302 3.036 454 14,95
  JUMLAH 41 475 4.837 1.499 44,31

DATA 16 SEPT 2015 JAM 16.15


PENCAPAIAN DATA PROFIL
DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN
TABANAN
 Total jumlah desa di Kabupaten Tabanan : 133 Desa
 Total jumlah desa memiliki kode registrasi : 133 Desa
 Total jumlah desa telah menginfut data : 35 Desa
 Total jumlah desa yang belum lengkap menginput : 53
Desa
 Total jumlah desa yang tidak menginfut : 45 Desa

Data Th 2015
Swadaya 98 Desa
Swakarya 23 desa
Swasembada 12 Desa
Progres Penginputan Profil Desa di Kab.
Tabanan
35 Desa
22%

53 Desa
44%

45 Desa
34%

Ket :
- 35 Desa sudah lengkap
- 53 Desa belum lengkap
- 45 Desa tidak menginput
Total 133 Desa
Progres Report Penginputan Profil Desa
se-Kab. Tabanan
Kecamatan Uraian Klasifikasi Desa
1. Tabanan 3 Desa sudah menginput 7 Swadaya
7 Desa belum lengkap 4 Swakarya
2 Desa tidak menginput 1 Swasembada
2. Kediri 3 Desa sudah menginput 12 Swadaya
3 Desa belum lengkap 2 Swakarya
9 Desa tidak menginput 1 Swasembada
3. Marga 2 Ds sudah menginput 14 Swadaya
7 Desa belum lengkap 2 Swasembada
7 Desa tidak menginput
Kecamatan Uraian Klasifikasi Desa
4. Penebel 3 Desa sudah menginput 15 Swadaya
10 Desa belum lengkap 2 Swakarya
5 Desa tidak menginput 1 Swasembada
5. Kerambitan 5 Desa sudah menginput 5 Swadaya
10 Desa belum lengkap 6 Swakarya
4 Swasembada
6. Baturiti 1 Desa sudah menginput 11 Swadaya
2 Desa belum lengkap 1 Swakarya
9 Desa tidak menginput
7. Selemadeg 1 Desa sudah menginput 9 Swadaya
3 Desa belum lengkap 1 Swakarya
6 Desa tidak menginput
8. Selemadeg Barat 1 Desa sudah menginput 10 Swadaya
5 Desa belum lengkap 1 Swasembada
5 Desa tidak menginput
Kecamatan Uraian Klasifikasi Desa
9. Selemadeg Timur 5 Desa sudah menginput 5 Swadaya
5 Desa belum lengkap 4 Swakarya
1 Swasembada
10. Pupuan 4 Desa sudah menginput 10 Swadaya
6 Desa belum lengkap 3 Swakarya
4 Desa tidak menginput 1 Swasembada
Laporan Profil Desa.docx
DASAR PEMIKIRAN
 Terbitnya UU No 6 Tahun 2014 yang mengatur tentang
Desa
 Permendagri No 114 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pembangunan Desa
 Permendagri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi
Perkembangan Desa dan Kelurahan
 Permendagri No 84 Tahun 2015 tentang SOTK ( Psl 11
Jenis Desa

Diperlukan Penguatan Permendagri 12 Tahun 2007 tentang


Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
Relevansi Legal Profil Desa dan
Kelurahan
UU 6/2014 Psl 86 Sistem
Informasi Pembangunan Desa
dan Kawasan Perdesaan

Permendagri 66/2007
UU 6/2014 Psl 79 RPJM Desa Profil Desa dan
Sebagai satu-satunya dokumen Kelurahan sebagai
Perencanaan basis data penyusunan
RPJM Desa

Permendagri 12/2007 : Indikator


PP 43/2014 Psl 117 RPJM kondisi obyektif desa. Klasifikasi,
Desa didasarkan kondisi katagori/status, tipologi
Obyektif desa desa dan kelurahan
MEKANISME PENYUSUNAN
DATA
PENGUMPULAN PENGOLAHAN
PERSIAPAN DATA DATA

1. KLARIFIKASI,
1.Web Profil Desa 2. TABULASI,
KELOMPOK 3. KOMPILASI
Dan Kelurahan KERJA 4. REKAPITULASI
2.Alat Pengolah Data (POKJA MELALUI PROGRAM
3.Sumber Daya APLIKASI MAUPUN
Manusia SECARA MANUAL

PENDAYA- OUTPUT
PUBLIKASI HASIL
GUNAAN PROFIL
DATA
Permasalahan yang dihadapi
Belum seluruh pemerintah daerah menganggarkan
dana bagi kegiatan profil desa dan kelurahan
Sering terjadi mutasi pegawai yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan profil
desa dan kelurahan
Minimnya SDM yang memiliki kapabilitas yang
memadai
Keterbatasan jaringan internet yang ada di daerah
Kualitas data yang terkumpul masih belum sesuai
yang diharapkan
Hasil yang diharapkan
Tersusunnya pusat data desa dan kelurahan di Indonesia yang
terintegrasi dan berkelanjutan
Memperoleh data yang akurat, valid dan update serta dapat
dipertanggungjawabkan
Menghasilkan berbagai analisis yang dibutuhkan bagi K/L,
Pemda, swasta dan masyarakat
Penguatan struktur organisasi pelaksanaan program profil
desa
Terpublikasinya data desa dan dapat diakses oleh seluruh
lapisan
Penyempurnaan aplikasi untuk mendapatkan data yang
mudah dibaca dan berkualitas sehingga mendapatkan
klasifikasi desa yang jelas
TAHUN 2016 ......
1. REVISI PERMENDAGRI NO. 12 TAHUN 2007
 Perubahan Kuesioner
 Metode Skoring
 Batang Tubuh Permendagri
2. PENYEMPURNAAN WEB PRODESKEL
 Perubahan Nama Ditjen, Direktorat dan Pokja
 Penyesuaian Kuesioner  UU No. 6/2014 Tentang Desa
3. RESET SELURUH KATA SANDI PENGGUNA
4. PROGRAM PENDAMPINGAN
5. RAKOR DAN BIMTEK NASIONAL
6. PUBLIKASI PROFIL DESA DAN KELURAHAN
7. PERAWATAN DATA CENTER
Hal yang direkomendasikan
Perlu kerjasama dengan pihak terkait seperti : Pusdatin
Kemendagri untuk menyediakan layanan internet
Jarkompusdar, Bappenas terkait pendayagunaan profil
desa dan kelurahan, Dirjen Dukcapil terkait integrasi
data dasar keluarga dengan data kependudukan
Perlunya melibatkan PKK untuk turut serta dalam
pendataan
Penyesuaian katagori desa yang tercantum dalam
permendagri 81 tahun 2016
Perubahan Pokja Tingkat Pusat, provinsi, kabupaten
dan kecamatan menjadi Tim EPDesKel
“OM ANOBADRAH KRAWANTO YANTU
WISMATAH”

RI
A
M
SA UN
D E G
N
RI BA A
A
D EM GS
M AN
B

34

Anda mungkin juga menyukai