Anda di halaman 1dari 74

KEBIJAKAN PEMERINTAH

MENGENAI
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
DESA

Oleh :
Drs. Dardjo Sumardjono,
Msi 1
DASAR PEMIKIRAN

BAB PEMDA UUD Negara RI :


• Pasal 18 .
1. Negara Kesatuan RI dibagi atas daerah - daerah
provinsi dan daerah - daerah provinsi itu di bagi
atas kabupaten dan kota yang tiap - tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan
undang - undang.

2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten


dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut azas otonomi dan tugas
pembantuan.

2
DASAR PEMIKIRAN

3. Gubernur, bupati dan walikota masing-masing


sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
kabupaten dan kota di pilih secara demokratis.

4. Susunan dan tata cara penyelenggaraan


pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.

3
DASAR PEMIKIRAN

BAB PEMDA UUD Negara RI :


Pasal 18 B.

1) Negara mengakui dan menghormati satuan-


satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur
dengan undang-undang.

2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-


kesatuan masyarakt hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
NKRI diatur dalam UU.

4
PEMBAGIAN WILAYAH RI

[1] PASAL 2 UU NO.23/2014.


a. NKRI dibagi atas daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas daerah kab/kota
b. Daerah Kab/kota dibagi atas kecamatan dan
kecamatan dibagi atas kel dan / atau desa
[2] KEPMENDAGRI NO.137/2017.

PROV. KAB KOT KEC. KEL. DESA


A
34 416 98 7.201 8.479 74.957
5
PEMBAGIAN WILAYAH NKRI
Per
PerUU.
UU. Negara
NegaraHukum
Hukum

Negara
Negara Pemerintahan
PemerintahanNegara
Negara
Desentralisasi
Desentralisasi
KMH
KMH
Rekognisi Pemerintahan
PemerintahanDaerah
Daerah
Rekognisi
Daerah
Daerah
Pemerintah
PemerintahDesa
Desa
Desa
Desa

NKRI
NKRI 6
KEDUDUKAN DESA

Desa berkedudukan di wilayah kabupaten/kota.

Desa yang berkedudukan di wilayah


kabupaten/kota di bentuk dalam sistem
pemerintahan negara sebagaimana di maksud
dalam pasal 18 Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945.

7
JENIS DESA

Desa terdiri atas desa dan desa adat.

Ketentuan ini untuk mencegah terjadinya


tumpang tindih wilayah, kewenangan, duplikasi
kelembagaan antar desa dan desa adat dalam
satu wilayah maka dalam satu wilayah hanya
terdapat desa atau desa adat.

8
DESA ADAT DAN DESA

1. Desa mempunyai karakteristik yang berlaku umum


untuk seluruh Indonesia, sedangkan desa adat
mempunyai karakteristik yang berbeda dari desa pd
umumnya, terutama Karena kuatnya pengaruh adat
thd sistem pemerintahan lokal dan kehidupan sosial
budaya masyarakat
2. Desa adat atau kesatuan masyarakat hukum adat pd
prinsipnya merupakan warisan organisasi
kepemerintahan masyarakat lokal yang dipelihara
secara turun menurun dan diakui serta diperjuangkan
oleh pemimpinnya serta masyarakat.

9
DESA ADAT DAN DESA

3. Negara mengakui dan menghormati kesatuan


masyarakat hukum adat berserta hak hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup, sesuai dgn
perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI.
4. Desa adat adalah kesatuan masyarakat hukum adat
yang secara historis mempunyai batas wilayah
dan identitas budaya yang terbentuk atas dasar
territorial yang berwenang mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat desa berdasarkan hak
asal-usul.

10
KEKUASAAN PEMERINTAHAN

1.Presiden memegang kekuasaan


pemerintahan sesuai dengan UUD 1945
2.Kekuasaan pemerintahan diuraikan
dalam berbagai urusan pemerintahan
3.Penyelenggaraan urusan pemerintahan
didaerah dilaksanakan berdasarkan asas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan

11
JENIS KEWENANGAN
Kewenangan desa sebagai berikut:
1.Kewenangan berdasarkan hak asal –
usul.
2.Kewenangan lokal berskala desa.
3.Kewenangan yang ditugaskan oleh
Pemerintah, Pemda Provinsi dan Pemda
Kabupaten/Kota.
4.Kewenangan lain yang ditugaskan oleh
peraturan perundang – undangan.
12
PERINCIAN KEWENANGAN
ASAL USUL
1. Perincian kewenangan berdasarkan asal usul paling
sedikit terdiri atas :
a. Sistem oraganisasi masyarakat adat
b. Pembinaan masyarakat adat
c. Pimbanaan lembaga dan hukum adat
d. Pengelolaan tanah kas desa
e. Pengembangan peran masyarakat adat
2. Pemda kabupaten/kota melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan asal usul lainnya dan
menetapkan dgn peraturan bupati/walikota.
13
PERINCIAN KEWENANGAN
LOKAL
1. a. Pengelolaan tambatan perahu
b. Pengelolaan pasar desa
c. Tempat pemandian umum
d. Saluran irigasi
e. Sanitasi lingkungan
f. Pos pelayanan terpadu
g. Sanggar seni dan belajar
h. Perpustakaan desa
i. Embung desa
j. Jalan desa
2. Pemda kabupaten/kota melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan lokal lain dan
menetapkannya dgn peraturan bupati/walikota 14
KRITERIA KEWENANGAN
DESA
1. Kewenangan berdasarkan hak asal usul yaitu berupa
adat istiadat, tradisi, dan budaya yang merupakan
warisan : a. Sepanjang
masih hidup b.
Sesuai perkembangan masyarakat
c. Sesuai prinsip NKRI
2. Kewenangan lokal berskala desa :
a. Telah dijalankan oleh desa
b. Mampu dan efektif dijalankan oleh
desa c. Muncul karena prakarsa masyarakat
d. Dampaknya internal desa
e. Sesuai kepentingan masyarakat
f. Program atau kegiatan sektor yang telah
diserahkan kepada desa
15
KRITERIA KEWENANGAN
DESA
3. Kewenangan yang ditugaskan kepada desa :
a. Penugasan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan SDM di desa dengan
memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan
akuntabilitas. b. Urusan pemerintahan
tersebut berkaitan dengan peningkatan pelayanan
publik bagi masyarakat. c. Urusan tersebut
mampu mendorong terciptanya dayaguna dan
hasilguna penyelenggaraan pemerintahan desa,
mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi
masyarakat dan mampu meningkatan ketahanan
sosial budaya masyarakat d. Sesuai kepentingan
masyarakat dan pemberayaan masyarakat. 16
PELAKSANAAN
KEWENANGAN DESA
1. Pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul
dan kewenganan lokal berskala desa DIATUR dan
DIURUS oleh desa
2. Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan
pelaksanaan kewenangan tugas lain dari pemerintah
pusat, pemerintah daerah propinsi dan pemerintah
daerah kabupaten/kota DIURUS oleh desa
3. Bidang penugasan meliputi penyelenggaraan
pemerintahan desa pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarakat
4. Setiap penugasan kepada desa disertai pembiayaan.
17
TATA CARA PELAKASANAAN
KEWENENGAN
1. Pemda kabupaten/kota melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal-
usul dan kewenangan lokal berskala desa dengan
melibatkan desa
2. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi
bupati/walikota menetapkan peraturan
bupati/walikota tentang daftar kewenangan hak
asal-usul dan kewenangan lokal berskala desa
sesuai ketentuan per UU
3. Peraturan bupati/walikota ditindaklanjuti oleh
pemdes dengan menetapkan peraturan desa
tentang kewenangan tersebut sesuai kondisi dan
kebutuhan lokal
18
KELEMBAGAAN DESA

1. Didesa dikenal adanya lembaga pemerintahan


desa (Pemerintah Desa dan Badan
Permusywaratan Desa), lembaga
kemasyarakatan dan lembaga adat.
2. Kepala Desa merupakan Kepala Pemerintah
Desa yang mempunyai peran penting dalam
kedudukannya sebagai kepanjangan tangan
Negara, yang dekat dengan masyarakat dan
sebagai pemimpin masyarakat.

19
KELEMBAGAAN DESA
3. Lembaga-lembaga didesa khususnya Badan
Permusywaratan Desa yang dalam
kedudukannya mempunyai fungsi penting
dalam menyiapkan berbagai kebijakan
pemerintahan Desa bersama kepala Desa
harus mempunyai visi dan misi yang sama
dengan kepala Desa sehingga Badan
Pemerintahan Desa tidak dapat menjatuhkan
Kepala Desa yang dipilih secara demokratis
oleh masyarakat.

20
KELEMBAGAAN DESA

4. Anggota BPD merupakan wakil dari


penduduk desa berdasarkan keterwakilan
wilayah yang pengisiannya di lakukan secara
demokratis, untuk masa keanggotaan 6
tahun terhitung sejak tanggal pengucapan
sumpah janji ( 3 kali ) .

21
KELEMBAGAAN DESA
5. BPD mempunyai fungsi :
a) Membahas dan menyepakati RAPERDES
bersama kepala desa.
b) Menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat.
c) Melakukan pengawasan kinerja kepala desa.
6. Hasil musyawarah BPD di tetapkan dgn
keputusan BPD dilengkapi notulen
musyawarah.

22
MUSYAWARAH DESA

Musyawarah Desa yaitu musyawarah antara


Badan Permusyawaratan Desa, pemerintah
desa dan unsur masyarakat, yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan
Desa untuk memusyawarahkan dan
menyepakati hal – hal yang bersifat strategis
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan.

23
MUSYAWARAH BPD

1. Musyawarah BPD dipimpin oleh


pimpinan BPD.
2. Pengambilan keputusan musyawarah
dilakukan dengan cara musyawarah
untuk mencapai mufakat atau dg cara
pemungutan suara.
3. Hasil musyawah ditetapkan dg
keputusan BPD dan dilampiri notulen
rapat.
4. Semua kebijakan pemerintahan desa
yang ditetapkan dg Perdes harus
diproses melalui musyawarah BPD.
24
MUSRENBANGDES.

1. Pemdes menyusun perencanaan


pembangunan sesuai dg kewenangannya
mengacu pada perencanaan pembangunan
daerah kab/kota.
2. Perencanaan meliputi RPJMD dan RPTD atau
RKPD semuanya ditetapkan dengan peraturan
desa.
3. Dalam menyusun perencanaan pembangunan
pemdes wajib menyelenggarakan
MUSRENBANGDES.
4. MUSRENBANGDES menetapkan prioritas,
program, kegiatan dan kebutuhan
pembangunan yang akan didanai dari APBDes,
swadaya masy. Dan APBD

25
PEMERINTAHAN DESA

Dalam Undang – undang tentang Desa


ditegaskan bahwa penyelenggara Pemerintahan
Desa adalah Pemerintah Desa yaitu Kepala
Desa dan Perangakat Desa. Badan
permusyawaratan desa tidak ditegaskan sebagai
penyelenggara pemerintahan desa tetapi sebagai
lembaga pemerintahan desa yang melakukan
fungsi pemerintahan desa.

26
PEMERINTAH DESA

1. Pemerintah desa adalah kepala desa yang di


bantu oleh perangkat desa.
2. Kepala desa sebagai kepala pemerintah desa dan
juga sebagai pemimpin masyarakat.
3. Kepala desa di pilih secara demokratis.
4. Pencalonan kepala desa tidak menggunakan basis
partai politik sehingga kepala desa dilarang
menjadi pengurus partai politik.
5. Kepala desa dan badan permusyawaratan desa
harus mempunyai visi dan misi yang sama,
sehingga BPD tidak dapat menjatuhkan kepala
desa.

27
SOTK PEMERINTAH DESA

1. SOTK Pemdes adalah satu system kelembagaan


dalam pengaturan tugas, fungsi, dan hubungan
kerja
2. Pemerintah desa adalah kepala desa dibantu
oleh perangkat desa
3. Perangkat desa terdiri dari sekretariat desa
(unsur staf/urusan), pelaksana teknis
(pelaksana tugas operasional/seksi) dan
pelaksana kewilayahan (ditentukan secara
proporsional)
4 SOTK pemdek ditetapkan dengan perdes
dievaluasi oleh Bupati/Walikota sebelum diundangkan
dalam lembaran desa

28
PEMILIHAN KEPALA
DESA
1.Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan
secara serentak diseluruh wilayah
Kabupaten/Kota
2.Pemerintah Daerah menetapkan
kebijakan pemilihan Kepala Desa serentak
dengan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota
3.Biaya pemilihan Kepala Desa
dibebankan kepada APBD
Kabupaten/Kota. 29
21/08/21
PERSYARATAN BALON KADES
1. Warga negara republik indonesia
2. Bertakwa kepada tuhan yang maha esa
3. Berpendidikan paling rendah SMP/
sederajat
4. Berusia paling rendah 25 tahun
5. Tidak sedang menjalani hukuman pidana
penjara
6. Tidak pernah menjabat kepala desa
selama 3 masa jabatan
7. Syarat syarat lain yang ditetapkan dalam
perda kabupaten/kota
31
TAHAPAN PILKADES
1. Pemilihan kepala desa dilaksanakan oleh
suatu panitia tingkat desa yng bertugas
mengadakan penjaringan, penyaringan,
pemungutan suara, menetapkan calon
terpilih dan melaporkan pelaksanaan
pilkades.
2. Disamping itu juga dibentuk panitia
pemilihan kabupaten/kota oleh Bupati/
walikota.
3. Tahapan pilkades adalah Persiapan,
pencalonan, pemungutan suara, dan
penetapan calon terpilih.
32
21/08/21
21/08/21
21/08/21
PENELITIAN BALON
1. Panitia pemelihan melakukan penelitian
thd persyaratan balon meliputi
kelengpakan dan ke absahan persyaratan
administrasi.
2. Klarifikasi pada instansi yang berwenang
berdasarkan surat keterangan.
3. Dalam hal calon kepala desa yang
memenuhi persyaratan berjumlah paling
sedikit dua dan paling banyak lima, panlih
menetapkan bakal calon menjadi calon
kepala desa
4. Calon kades diumumkan kpd masyarakat.
36
BAKAL CALON KURANG DARI DUA
ORANG
1. Dalam hal bakal calon yang memenuhi
persyaratan kurang dari 2 orang panlih
memperpanjang waktu pendaftaran 20
hari
2. Setelah perpanjangan balon tetap kurang
dari 2 orang bupati/walikota menunda
pelaksanaan pilkades
3. Apabila tenggang waktu penundaan
pilkades masa jabatan kades berakhir
bupati/ walikota memberhentikan kades
yang bersangkutan dan mengangkat
penjabat kades dari PNS
37
BAKAL CALON LEBIH DARI LIMA
ORANG
1. Dalam hal balon yang memenuhi
persyaratan lebih dari 5 orang panlih
melakukan seleksi tambahan dgn
menggunakan kriteria pengalaman
bekerja di pemerintahan, tinggkat
pendidikan dan persyaratan lain yang
ditetapkan oleh bupati/walikota
2. Penetapan calon kades disertai dengan
penentuan nomer urut dilaksanakan
melalui undian secara terbuka oleh panlih

38
PEMUNGUTAN SUARA

1. Pemungutan suara dilakukan dengan cara


memberikan suara melalui surat suara yang
berisi nomer, foto, dan nama calon atau
berdasarkan kebiasaan masyarakat desa
setempat.
2. Pemberian suara dilakukan dengan
mencoblos salah satu calon dalam surat
suara
3. Jumlah pemilih di TPS ditentukan oleh
panlih
4. Jumlah, lokasi, bentuk dan tata letak TPS
ditetapkan oleh panlih
39
CALON KADES TERPILIH

1. Calon kades yang memperoleh suara


terbanyak ditetapkan sebagai calon kepala
desa terpilih
2. Dalam hal jumlah calon terpilih yang
memperoleh suara terbanyak yang sama lebih
dari satu orang pada desa dengan TPS lebih
dari 1 calon terpilih ditetapkan berdasarkan
suara terbanyak pada TPS dgn jumlah pemilih
terbanyak
3. Dalam hal perolehan suara tsb pada desa
dengan satu TPS calon terpilih ditetapkan
berdasarkan wilayah tempat tinggal dng
jumlah pemilih terbesar.
40
CALON KADES TERPILIH SUARA SAMA

TPS:3
I=100 A=100 A=100
II=200 B=75 B=100
III=50 C=25 C=50
--------- ----------
350 350
WILAYAH:3 A=100
I=75 A=75 B=100
II=100 B=100 C=100
III=200 C=25 D=50
------------- E=25
375 41
PENETAPAN CALON TERPILIH

1. Panitia pemilihan meyampaikan


laporan hasil pemilihan kepada BPD
2. BPD menyampaikan laporan calon
kades terpilih kepada bupati melalui
camat
3. Bupati/walikota menetapkan
pengesahan dan pengangkatan
kepala desa dengan keputusan
bupati

42
PENGANGKATAN CALON TERPILIH

1. Calon kades terpilih disahkan


pengangkatannya dengan
keputusan bupati/walikota
2. Keputusan bupati /walikota
diterbitkan paling lama 30 hari
terhitung sejak diterima laporan

43
PELANTIKAN KADES

1. Pelantikan calon kades terpilih


dilakukan paling lambat 30 hari
sejak diterbitkan keputusan
bupati/ walikota tentang
pengesahan pengangkatan calon
kades terpilih
2. Pelantikan dilakukan oleh
bupati /walikota atau penjabat yng
ditunjuk dengan acara sesuai
peraturan perundangan
44
TUGAS WEWENANG DAN KEWAJIBAN
KADES
1. Kepala desa bertugas, berwenang, berhak dan
berkewajiban menyelenggarakan pemerintahan,
melaksanakan pembang, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat
2. Dalam melaksanakan tugas wewenang hak dan
kewajiban kades wajib :
a. Menyampaikan laporan penyelengg
pemdes setiap akhir tahun anggaran
b. Menyampaikan laporan akhir masa jabatan
c. Memberikan laporan keterangan penyelengg
pemdes kepada BPD setiap akhit thn anggaran
d. Memberikan dan atau menyebarkan informasi
penyelengg pemdes kepada masyarakat setiap
akhir tahun anggaran 45
MASA JABATAN
1. Kepala Desa memegang jabatan selama
6 Tahun terhitung sejak tanggal
pelantikan.
2. Kepala Desa dapat menjabat paling
banyak tiga kali masa jabatan secara
berturut – turut atau tidak secara
berturut – turut.

46
MASA JABATAN
47
UU NO.22/1999
-------------------------
10 th/2X..=10
A [1] 10 th
5

UU NO.32/2004
------------------------------
6th/1X Masjab
12 th
A [2] 10 B [1]

UU NO.6/2014
-------------------------------
6th/2X Masjab
1X LAGI 18 th 2X LAGI
PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
Kepala Desa yang diancam pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dalam status terdakwa,
diberhentikan sementara. Sedangkan untuk Kepala
Desa yang melakukan tindak pidana Korupsi,
Terorisme, maker dan/atau tindak pidana terhadap
keamanan Negara, diberhentikan sementara dalam
status tersangka.

39
PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
1. Meninggal dunia
2. Permintaan sendiri
3. Berakhir masa jabatan
4. Tidak melaksanakan tugas secara
berkelanjutan
5. Tidak lagi memenuhi syarat
6. Tidak melaksanakan kewajban
7. Melanggar larangan
8. Berstatus terpidana
40
PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Dalam hal Kepala Desa yang diberhentikan


mempunyai sisa masa jabatan tidak lebih dari 1
(satu) Tahun, Bupati/Walikota mengangkat
Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota sebagai Penjabat Kepala Desa
sampai terpilihnya Kepala Desa.

41
PEMBERHENTIAN KEPALA
DESA
Dalam hal Kepala Desa yang diberhentikan
mempunyai sisa masa jabatan lebih dari 1
(satu) Tahun, Bupati/Walikota mengangkat
Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota sebagai Penjabat Kepala
Desa. Penjabat Kepala Desa melaksanakan
tugas, wewenang, kewajiban dan hak Kepala
Desa sampai dengan ditetapkannya Kepala
Desa.

51
PENGESAHAN PEMBERHENTIAN
KADES
1. Pengesahan pemberhentian
kades ditetapkan dengan
keputusan bupati / walikota
2. Keputusan bupati / walikota
disampaikan kepada kepala
desa yang bersangkutan dan
para pejabat terkait.

52
PERANGKAT DESA
1. Perangkat Desa terdiri dari Sekretariat Desa,
pelaksana kewilayahan dan pelaksana teknis.

2. Perangkat Desa direkrut secara Lokal yaitu dari


warga desa yang memenuhi persyaratan,
diangkat dan diberhentikan serta bertanggung
jawab kepada Kepala Desa.

3. Perangkat Desa diberhentikan apabila telah


berusia genap 60 tahun.
53
1. Kepala Desa dan Perangkat Desa
memperoleh penghasilan tetap setiap
bulan yang bersumber dari dana
Perimbangan dalam APBN yang diterima
oleh Kabupaten/Kota.
2. Kepala Desa dan Perangkat Desa
menerima tunjangan yang bersumber dari
APBDesa.
3. Kepala Desa dan Perangkat Desa
memperoleh jaminan Kesehatan sesuai
ketentuan peraturan Perundang –
undangan. 54
JENIS DAN HIRARKI PERATURAN PER UU

UUD NEGARA RI TAHUN 1945

KETETAPAN MPR

UNDANG-UNDANG/PERPU

PERATURAN PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN

PERDA PROVINSI

PERDA KABUPATEN/KOTA

PASAL 8.JENIS PERATURAN PER UU LAINNYA SELAIN PASAL 7,


MENCAKUP PERATURAN YANG DITETAPKAN OLEH MA,MK…
KEPALA DESA ATAU YANG SETINGKAT.
55
1. Peraturan desa (diundangkan dlm
lembaran desa)
2. Peraturan Bersama Kepala Desa
(diundangkan dalam berita desa)
3. Peraturan kepal desa (diundangkan dlm
berita desa)

56
1. Disusun oleh Kepala Desa
2. Dikonsultasikan dan diinformasikan
kepada masyarakat dan camat untuk
memberikan masukan
3. Dibahas dan disepakati bersama dgn BPD
4. BPD dapat mengajukan Raperdes kecuali
RPJM Desa, RKP Desa dan APB Desa.

57
1. Dalam pelaksanaan perdes kepala desa
menetapkan peraturan kepala desa sbg
peraturan pelaksanaan
2. Peraturan bersama kepala desa merupakan
peraturan yang ditetapkan oleh kepala desa
dari dua desa atau lebih yng melakukan
kerjasama antar desa ( Merupakan
perpaduan kepentingan desa masing
masing)
58
1. Peraturan Desa yang ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati
bersama Badan Permusyawaratan Desa
merupakan kerangka hukum dan kebijakan
dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, Pelaksanaan pembangunan Desa,
Pembinaan Kemasyrakatan dan
Pemberdayaan Masyarakat.

59
2. Penetapan Peraturan Desa
merupakan penjabaran atas berbagai
kewenangan yang dimiliki Desa mengacu
pada ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi;

3. Sebagai sebuah produk hukum,


Peraturan Desa, tidak boleh
bertentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi dan tidak boleh merugikan
kepentingan umum.

60
4. Sebagai sebuah produk politik,
Peraturan Desa diproses secara demokratis dan
partisipatif, yakni proses penyusunanya
mengikutsertakan partisipasi masyrakat
Desa. Masyrakat Desa mempunyai hak untuk
mengusulkan atau memberikan
masukan kepada Kepala Desa dan Badan
Pemusyawaratan Desa dalam proses
penyusunan Peraturan Desa.

61
1. Pendapatan asli Desa terdiri atas
hasil usaha, hasil asset, hasil
swadaya dan partisipasi, gotong
royong, dan lain-lain pendapatan
asli Desa;
2. Alokasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
3. Bagian dari hasil pajak daerah dan
retribusi daerah Kabupaten/Kota;

62
4. Alokasi dana Desa yang merupakan bagian
dari dana perimbangan yang diterima
Kabupaten/Kota;
5. Bantuan Keuangan dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota;
6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat
dari pihak ketiga; dan
7. Lain-lain pendapatan Desa yang sah.

63
8. Dalam rangka pengelolaan Keuangan
Desa, Kepala Desa melimpahkan
sebagian kewenangan kepada perangkat
Desa yang ditunjuk.
9. Bagi Kabupaten/Kota yang tidak
memberikan alokasi dana Desa,
pemerintah dapat melakukan penundaan
dan/atau pemotongan sebesar alokasi
dana perimbangan setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus yang seharusnya
disalurkan ke Desa.

64
10.Aset Desa dapat berupa tanah kas
Desa, tanah ulayat, pasar desa, pasar
hewan, tambatan perahu, bangunan
desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil
pertanian, hutan milik desa, mata air
milik desa, pemandian umum, dan asset
lainnya milik desa.

65
11. Kekayaan milik/aset desa yang
telah di ambil alih oleh pemda
kabupaten/kota di kembalikan kepada
desa kecuali yang sudah digunakan
untuk fasilitas umum.
12. Pengelolaan kekayaan milik desa
dilaksanakan berdasarkan azas
kepentingan umum, kepastian hukum,
keterbukaan, akuntabilitas dan
kepastian nilai ekonomi.
66
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
1. Seluruh pendapatan desa diterima dan salurkan
melalui rekening kas desa yang penggunaannya
ditetapkan dlm APB Desa dgn perdes.
2. Pencarian dana dalam rekening ditanda tangani
oleh
kepala desa dan bendahara desa
3. Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban
desa yang dapat dinilai dalam bentuk uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang
berhubungan dgn pelaksanaan hak dan kewajiban
desa (menimbulkan pendapatan, belanja
pembiayaan dan pengelolaan keuangan)

67
APB DESA
1. APB Desa terdiri atas bagian pendapatan, belanja
dan pembiayaan desa
2. Pendapatan desa adalah penerimaan uang melalui
rekening desa yang merupakan hak desa yang tidak
perlu dibayar kembali dlm satu tahun anggaran
(pendapatan asli, transfer dan pendapatan lain)
3. Belanja desa adalah semua penggeluaran dari
rekening kas desa yang merupakan kewajiban desa
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh desa dalam satu tahun anggaran
(belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan
modal)
4. Pembiayaan desa semua penerimaan yang perlu di
bayar kembali dan atau pengeluaran yng akan
diterima kembali
68
RINCIAN APB DESA
1. Pendapatan desa
2. Belanja desa (lima bidang)
3. Pembiayaan desa
a. penerimaan pembiayaan
b. pengeluaran pembiayaan
4. Belanja desa dalam APB desa yaitu:
a. paling sedikit 70% untuk membiayai kegiatan
dalam penyelenggaraan pemdes, pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarkat.
b. Paling sedikit 30% untuk membiayai penghasilan
tetap dan tunjangan kades dan perangkat
tunjangan dan operasional BPD dan operasional
pemdes. 69
PENGELOLAAN ASET DESA

1. Pengelolaan aset desa meliputi kegiatan


perencanaan, pengadaan, pemanfaatan,
pengamanan, pemeliharaan, penghapusan,
pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan,
pembinaan, dan pengendalian aset desa
2. Aset desa terdiri dari :
a. kekayaan asli desa
b. kekayaan yang dibeli
c. kekayaan yang diperoleh dari hibah
d. hasil kerja sama
e. perolehan lain

70
1. dibahas dan disepakati bersama oleh kepala
desa dan BPD
2. Raperdes yng telah dibahas dan disepakati
bersama disampaikan kpd kepala desa.
3. Kepala desa menetapkan Raperdes menjadi
perdes.
4. Diundangkan oleh Sekertaris Desa

71
1. Raperdes tertentu yaitu APB Desa, Pungutan
desa, SOTK dan tata ruang desa harus di
evaluasi oleh bupati/ walikota sebelum di
tetapkan oleh kepala desa
2. Raperdes diluar angka satu harus di
klarifikasi ole bupati/walikota

72
PROGRAM PEMERINTAH
3. Pelaksanaan program2 sektoral yng masuk ke
desa diinformasikan kpd pemerintah desa
untuk di integrasikan dgn pembangunan desa

4. Pemerintah, pemerintah daerah, dan lembaga


non pemerintah dlm melakasanakan program
programnya didesa wajib memberdayakan
dan mendayagunakan lembaga lembaga
kemasyarakatan yang sdh ada di desa

73
74

Anda mungkin juga menyukai