MENGENAI
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
DESA
Oleh :
Drs. Dardjo Sumardjono,
Msi 1
DASAR PEMIKIRAN
2
DASAR PEMIKIRAN
3
DASAR PEMIKIRAN
4
PEMBAGIAN WILAYAH RI
Negara
Negara Pemerintahan
PemerintahanNegara
Negara
Desentralisasi
Desentralisasi
KMH
KMH
Rekognisi Pemerintahan
PemerintahanDaerah
Daerah
Rekognisi
Daerah
Daerah
Pemerintah
PemerintahDesa
Desa
Desa
Desa
NKRI
NKRI 6
KEDUDUKAN DESA
7
JENIS DESA
8
DESA ADAT DAN DESA
9
DESA ADAT DAN DESA
10
KEKUASAAN PEMERINTAHAN
11
JENIS KEWENANGAN
Kewenangan desa sebagai berikut:
1.Kewenangan berdasarkan hak asal –
usul.
2.Kewenangan lokal berskala desa.
3.Kewenangan yang ditugaskan oleh
Pemerintah, Pemda Provinsi dan Pemda
Kabupaten/Kota.
4.Kewenangan lain yang ditugaskan oleh
peraturan perundang – undangan.
12
PERINCIAN KEWENANGAN
ASAL USUL
1. Perincian kewenangan berdasarkan asal usul paling
sedikit terdiri atas :
a. Sistem oraganisasi masyarakat adat
b. Pembinaan masyarakat adat
c. Pimbanaan lembaga dan hukum adat
d. Pengelolaan tanah kas desa
e. Pengembangan peran masyarakat adat
2. Pemda kabupaten/kota melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan asal usul lainnya dan
menetapkan dgn peraturan bupati/walikota.
13
PERINCIAN KEWENANGAN
LOKAL
1. a. Pengelolaan tambatan perahu
b. Pengelolaan pasar desa
c. Tempat pemandian umum
d. Saluran irigasi
e. Sanitasi lingkungan
f. Pos pelayanan terpadu
g. Sanggar seni dan belajar
h. Perpustakaan desa
i. Embung desa
j. Jalan desa
2. Pemda kabupaten/kota melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan lokal lain dan
menetapkannya dgn peraturan bupati/walikota 14
KRITERIA KEWENANGAN
DESA
1. Kewenangan berdasarkan hak asal usul yaitu berupa
adat istiadat, tradisi, dan budaya yang merupakan
warisan : a. Sepanjang
masih hidup b.
Sesuai perkembangan masyarakat
c. Sesuai prinsip NKRI
2. Kewenangan lokal berskala desa :
a. Telah dijalankan oleh desa
b. Mampu dan efektif dijalankan oleh
desa c. Muncul karena prakarsa masyarakat
d. Dampaknya internal desa
e. Sesuai kepentingan masyarakat
f. Program atau kegiatan sektor yang telah
diserahkan kepada desa
15
KRITERIA KEWENANGAN
DESA
3. Kewenangan yang ditugaskan kepada desa :
a. Penugasan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan SDM di desa dengan
memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan
akuntabilitas. b. Urusan pemerintahan
tersebut berkaitan dengan peningkatan pelayanan
publik bagi masyarakat. c. Urusan tersebut
mampu mendorong terciptanya dayaguna dan
hasilguna penyelenggaraan pemerintahan desa,
mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi
masyarakat dan mampu meningkatan ketahanan
sosial budaya masyarakat d. Sesuai kepentingan
masyarakat dan pemberayaan masyarakat. 16
PELAKSANAAN
KEWENANGAN DESA
1. Pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul
dan kewenganan lokal berskala desa DIATUR dan
DIURUS oleh desa
2. Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan
pelaksanaan kewenangan tugas lain dari pemerintah
pusat, pemerintah daerah propinsi dan pemerintah
daerah kabupaten/kota DIURUS oleh desa
3. Bidang penugasan meliputi penyelenggaraan
pemerintahan desa pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarakat
4. Setiap penugasan kepada desa disertai pembiayaan.
17
TATA CARA PELAKASANAAN
KEWENENGAN
1. Pemda kabupaten/kota melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal-
usul dan kewenangan lokal berskala desa dengan
melibatkan desa
2. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi
bupati/walikota menetapkan peraturan
bupati/walikota tentang daftar kewenangan hak
asal-usul dan kewenangan lokal berskala desa
sesuai ketentuan per UU
3. Peraturan bupati/walikota ditindaklanjuti oleh
pemdes dengan menetapkan peraturan desa
tentang kewenangan tersebut sesuai kondisi dan
kebutuhan lokal
18
KELEMBAGAAN DESA
19
KELEMBAGAAN DESA
3. Lembaga-lembaga didesa khususnya Badan
Permusywaratan Desa yang dalam
kedudukannya mempunyai fungsi penting
dalam menyiapkan berbagai kebijakan
pemerintahan Desa bersama kepala Desa
harus mempunyai visi dan misi yang sama
dengan kepala Desa sehingga Badan
Pemerintahan Desa tidak dapat menjatuhkan
Kepala Desa yang dipilih secara demokratis
oleh masyarakat.
20
KELEMBAGAAN DESA
21
KELEMBAGAAN DESA
5. BPD mempunyai fungsi :
a) Membahas dan menyepakati RAPERDES
bersama kepala desa.
b) Menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat.
c) Melakukan pengawasan kinerja kepala desa.
6. Hasil musyawarah BPD di tetapkan dgn
keputusan BPD dilengkapi notulen
musyawarah.
22
MUSYAWARAH DESA
23
MUSYAWARAH BPD
25
PEMERINTAHAN DESA
26
PEMERINTAH DESA
27
SOTK PEMERINTAH DESA
28
PEMILIHAN KEPALA
DESA
1.Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan
secara serentak diseluruh wilayah
Kabupaten/Kota
2.Pemerintah Daerah menetapkan
kebijakan pemilihan Kepala Desa serentak
dengan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota
3.Biaya pemilihan Kepala Desa
dibebankan kepada APBD
Kabupaten/Kota. 29
21/08/21
PERSYARATAN BALON KADES
1. Warga negara republik indonesia
2. Bertakwa kepada tuhan yang maha esa
3. Berpendidikan paling rendah SMP/
sederajat
4. Berusia paling rendah 25 tahun
5. Tidak sedang menjalani hukuman pidana
penjara
6. Tidak pernah menjabat kepala desa
selama 3 masa jabatan
7. Syarat syarat lain yang ditetapkan dalam
perda kabupaten/kota
31
TAHAPAN PILKADES
1. Pemilihan kepala desa dilaksanakan oleh
suatu panitia tingkat desa yng bertugas
mengadakan penjaringan, penyaringan,
pemungutan suara, menetapkan calon
terpilih dan melaporkan pelaksanaan
pilkades.
2. Disamping itu juga dibentuk panitia
pemilihan kabupaten/kota oleh Bupati/
walikota.
3. Tahapan pilkades adalah Persiapan,
pencalonan, pemungutan suara, dan
penetapan calon terpilih.
32
21/08/21
21/08/21
21/08/21
PENELITIAN BALON
1. Panitia pemelihan melakukan penelitian
thd persyaratan balon meliputi
kelengpakan dan ke absahan persyaratan
administrasi.
2. Klarifikasi pada instansi yang berwenang
berdasarkan surat keterangan.
3. Dalam hal calon kepala desa yang
memenuhi persyaratan berjumlah paling
sedikit dua dan paling banyak lima, panlih
menetapkan bakal calon menjadi calon
kepala desa
4. Calon kades diumumkan kpd masyarakat.
36
BAKAL CALON KURANG DARI DUA
ORANG
1. Dalam hal bakal calon yang memenuhi
persyaratan kurang dari 2 orang panlih
memperpanjang waktu pendaftaran 20
hari
2. Setelah perpanjangan balon tetap kurang
dari 2 orang bupati/walikota menunda
pelaksanaan pilkades
3. Apabila tenggang waktu penundaan
pilkades masa jabatan kades berakhir
bupati/ walikota memberhentikan kades
yang bersangkutan dan mengangkat
penjabat kades dari PNS
37
BAKAL CALON LEBIH DARI LIMA
ORANG
1. Dalam hal balon yang memenuhi
persyaratan lebih dari 5 orang panlih
melakukan seleksi tambahan dgn
menggunakan kriteria pengalaman
bekerja di pemerintahan, tinggkat
pendidikan dan persyaratan lain yang
ditetapkan oleh bupati/walikota
2. Penetapan calon kades disertai dengan
penentuan nomer urut dilaksanakan
melalui undian secara terbuka oleh panlih
38
PEMUNGUTAN SUARA
TPS:3
I=100 A=100 A=100
II=200 B=75 B=100
III=50 C=25 C=50
--------- ----------
350 350
WILAYAH:3 A=100
I=75 A=75 B=100
II=100 B=100 C=100
III=200 C=25 D=50
------------- E=25
375 41
PENETAPAN CALON TERPILIH
42
PENGANGKATAN CALON TERPILIH
43
PELANTIKAN KADES
46
MASA JABATAN
47
UU NO.22/1999
-------------------------
10 th/2X..=10
A [1] 10 th
5
UU NO.32/2004
------------------------------
6th/1X Masjab
12 th
A [2] 10 B [1]
UU NO.6/2014
-------------------------------
6th/2X Masjab
1X LAGI 18 th 2X LAGI
PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
Kepala Desa yang diancam pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dalam status terdakwa,
diberhentikan sementara. Sedangkan untuk Kepala
Desa yang melakukan tindak pidana Korupsi,
Terorisme, maker dan/atau tindak pidana terhadap
keamanan Negara, diberhentikan sementara dalam
status tersangka.
39
PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
1. Meninggal dunia
2. Permintaan sendiri
3. Berakhir masa jabatan
4. Tidak melaksanakan tugas secara
berkelanjutan
5. Tidak lagi memenuhi syarat
6. Tidak melaksanakan kewajban
7. Melanggar larangan
8. Berstatus terpidana
40
PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
41
PEMBERHENTIAN KEPALA
DESA
Dalam hal Kepala Desa yang diberhentikan
mempunyai sisa masa jabatan lebih dari 1
(satu) Tahun, Bupati/Walikota mengangkat
Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota sebagai Penjabat Kepala
Desa. Penjabat Kepala Desa melaksanakan
tugas, wewenang, kewajiban dan hak Kepala
Desa sampai dengan ditetapkannya Kepala
Desa.
51
PENGESAHAN PEMBERHENTIAN
KADES
1. Pengesahan pemberhentian
kades ditetapkan dengan
keputusan bupati / walikota
2. Keputusan bupati / walikota
disampaikan kepada kepala
desa yang bersangkutan dan
para pejabat terkait.
52
PERANGKAT DESA
1. Perangkat Desa terdiri dari Sekretariat Desa,
pelaksana kewilayahan dan pelaksana teknis.
KETETAPAN MPR
UNDANG-UNDANG/PERPU
PERATURAN PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN
PERDA PROVINSI
PERDA KABUPATEN/KOTA
56
1. Disusun oleh Kepala Desa
2. Dikonsultasikan dan diinformasikan
kepada masyarakat dan camat untuk
memberikan masukan
3. Dibahas dan disepakati bersama dgn BPD
4. BPD dapat mengajukan Raperdes kecuali
RPJM Desa, RKP Desa dan APB Desa.
57
1. Dalam pelaksanaan perdes kepala desa
menetapkan peraturan kepala desa sbg
peraturan pelaksanaan
2. Peraturan bersama kepala desa merupakan
peraturan yang ditetapkan oleh kepala desa
dari dua desa atau lebih yng melakukan
kerjasama antar desa ( Merupakan
perpaduan kepentingan desa masing
masing)
58
1. Peraturan Desa yang ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati
bersama Badan Permusyawaratan Desa
merupakan kerangka hukum dan kebijakan
dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, Pelaksanaan pembangunan Desa,
Pembinaan Kemasyrakatan dan
Pemberdayaan Masyarakat.
59
2. Penetapan Peraturan Desa
merupakan penjabaran atas berbagai
kewenangan yang dimiliki Desa mengacu
pada ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi;
60
4. Sebagai sebuah produk politik,
Peraturan Desa diproses secara demokratis dan
partisipatif, yakni proses penyusunanya
mengikutsertakan partisipasi masyrakat
Desa. Masyrakat Desa mempunyai hak untuk
mengusulkan atau memberikan
masukan kepada Kepala Desa dan Badan
Pemusyawaratan Desa dalam proses
penyusunan Peraturan Desa.
61
1. Pendapatan asli Desa terdiri atas
hasil usaha, hasil asset, hasil
swadaya dan partisipasi, gotong
royong, dan lain-lain pendapatan
asli Desa;
2. Alokasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
3. Bagian dari hasil pajak daerah dan
retribusi daerah Kabupaten/Kota;
62
4. Alokasi dana Desa yang merupakan bagian
dari dana perimbangan yang diterima
Kabupaten/Kota;
5. Bantuan Keuangan dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota;
6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat
dari pihak ketiga; dan
7. Lain-lain pendapatan Desa yang sah.
63
8. Dalam rangka pengelolaan Keuangan
Desa, Kepala Desa melimpahkan
sebagian kewenangan kepada perangkat
Desa yang ditunjuk.
9. Bagi Kabupaten/Kota yang tidak
memberikan alokasi dana Desa,
pemerintah dapat melakukan penundaan
dan/atau pemotongan sebesar alokasi
dana perimbangan setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus yang seharusnya
disalurkan ke Desa.
64
10.Aset Desa dapat berupa tanah kas
Desa, tanah ulayat, pasar desa, pasar
hewan, tambatan perahu, bangunan
desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil
pertanian, hutan milik desa, mata air
milik desa, pemandian umum, dan asset
lainnya milik desa.
65
11. Kekayaan milik/aset desa yang
telah di ambil alih oleh pemda
kabupaten/kota di kembalikan kepada
desa kecuali yang sudah digunakan
untuk fasilitas umum.
12. Pengelolaan kekayaan milik desa
dilaksanakan berdasarkan azas
kepentingan umum, kepastian hukum,
keterbukaan, akuntabilitas dan
kepastian nilai ekonomi.
66
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
1. Seluruh pendapatan desa diterima dan salurkan
melalui rekening kas desa yang penggunaannya
ditetapkan dlm APB Desa dgn perdes.
2. Pencarian dana dalam rekening ditanda tangani
oleh
kepala desa dan bendahara desa
3. Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban
desa yang dapat dinilai dalam bentuk uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang
berhubungan dgn pelaksanaan hak dan kewajiban
desa (menimbulkan pendapatan, belanja
pembiayaan dan pengelolaan keuangan)
67
APB DESA
1. APB Desa terdiri atas bagian pendapatan, belanja
dan pembiayaan desa
2. Pendapatan desa adalah penerimaan uang melalui
rekening desa yang merupakan hak desa yang tidak
perlu dibayar kembali dlm satu tahun anggaran
(pendapatan asli, transfer dan pendapatan lain)
3. Belanja desa adalah semua penggeluaran dari
rekening kas desa yang merupakan kewajiban desa
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh desa dalam satu tahun anggaran
(belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan
modal)
4. Pembiayaan desa semua penerimaan yang perlu di
bayar kembali dan atau pengeluaran yng akan
diterima kembali
68
RINCIAN APB DESA
1. Pendapatan desa
2. Belanja desa (lima bidang)
3. Pembiayaan desa
a. penerimaan pembiayaan
b. pengeluaran pembiayaan
4. Belanja desa dalam APB desa yaitu:
a. paling sedikit 70% untuk membiayai kegiatan
dalam penyelenggaraan pemdes, pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarkat.
b. Paling sedikit 30% untuk membiayai penghasilan
tetap dan tunjangan kades dan perangkat
tunjangan dan operasional BPD dan operasional
pemdes. 69
PENGELOLAAN ASET DESA
70
1. dibahas dan disepakati bersama oleh kepala
desa dan BPD
2. Raperdes yng telah dibahas dan disepakati
bersama disampaikan kpd kepala desa.
3. Kepala desa menetapkan Raperdes menjadi
perdes.
4. Diundangkan oleh Sekertaris Desa
71
1. Raperdes tertentu yaitu APB Desa, Pungutan
desa, SOTK dan tata ruang desa harus di
evaluasi oleh bupati/ walikota sebelum di
tetapkan oleh kepala desa
2. Raperdes diluar angka satu harus di
klarifikasi ole bupati/walikota
72
PROGRAM PEMERINTAH
3. Pelaksanaan program2 sektoral yng masuk ke
desa diinformasikan kpd pemerintah desa
untuk di integrasikan dgn pembangunan desa
73
74