SERTA
MATERI MUATANNYA
Oleh :
Dr. Teuku Saiful Bahri Johan
Tim Asistensi Hukum Nasional Kemenkopolhukam
1
DATA PRIBADI
IDENTITAS DIRI:
NAMA : TEUKU SAIFUL BAHRI JOHAN
TMPT/TGL LHR : SIGLI – ACEH, 15 AGUSTUS 1962
PENDIDIKAN : - PROGRAM KAJIAN ILMU HUKUM/PERUNDANGAN UI - JAKARTA
- PROGRAM PASCASARJANA ILMU POLITIK UGM - YOGAJAKARTA
- PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM UNDIP - SEMARANG
STATUS KEL : BERKELUARGA, 1 ISTRI, 2 PUTRA & 3 PUTRI
NOMOR TLP : HP. 08151659939 K. 021- 3459339 R. 021-7422489
E-mail : mrhasan95@yahoo.com
RIWAYAT PEKERJAAN:
STAF PADA BIRO KEPEGAWAIAN KEMDAGRI
STAF PADA PUSAT KAJIAN HUKUM KEMDAGRI
STAF PADA DITJEN OTDA KEMDAGRI
STAF PADA STAF AHLI MENTERI DALAM NEGERI
STAS PADA BIRO HUKUM KEMDAGRI
STAF PADA PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN STRATEGIS KEMDAGRI
STAF PADA BIRO HUKUM KOMISI PEMILIHAN UMUM RI
STAF PADA DEPUTI BIDANG KOORDINASI POLDAGRI KEMENKOPOLHUKAM
STAF AHLI PADA DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARAAN PEMILU (DKPP)
STAF PENGAJAR PADA BADAN DIKLAT KEMDAGRI & BPSDM KEMKUMHAM
STAF PENGAJAR PADA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA
STAF PENGAJAR PADA PROGRAM PASCA SARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM -JKT
STAF PENGAJAR PADA SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHAN – JAKARTA
STAF PENGAJAR AUDITOR HUKUM PADA JIMLY SCHOOL OF LAW AND GOVERNMENT
KETUA BIDANG LITIGASI PADA LEMBAGA KONSULTASI & BANTUAN HUKUM KORPRI NASIONAL
ANGGOTA TIM ASISTENSI HUKUM NASIONAL KEMENKOPOLHUKAM
2
3
PRODUK HUKUM
Jenis produk hukum desa:
Peraturan Desa (Perdes);
Peraturan Kepala Desa
(Perkades); dan
Peraturan Bersama Kepala
Desa (Perberkades).
4
Lanjutan
5
PENGERTIAN DESA
Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah
sebuah aglomerasi (kesatuan) permukiman di area
perdesaan (rural).
istilah desa pembagian wilayah administratif bawah
kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa
Desa dapat jg disebut dengan nama lain, mis: di Sumatera
Barat disebut dengan istilah nagari, di Papua dan Kutai
Barat, Kaltim disebut dengan istilah kampung.
Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat
disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik
adat istiadat desa tersebut.
Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan
penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat
istiadat setempat.
6
PEMERINTAHAN DESA
Pemerintahan Desa
penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masy
setempat dalam sistem pemerintahan
NKRI.
Pemerintah Desa Kepala Desa
atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan
Desa.
Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) atau yang disebut dengan
nama lain lembaga yang
melaksana-kan fungsi pemerintahan
yang anggotanya merupakan wakil
dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan 7
ditetapkan secara demokratis.
Lanjutan
Mensejahterakan
masyarakat
•Pelayanan/services
•Pemberdayaan/empowerment UT
J
•Pembangunan/development N
LA
9
1
0
KARAKTERISTIK DESA
11
GAMBARAN
PEMERINTAHA
N DESA
desa
maju
desa
tertinggal
sangat maju
cukup
maju
TERTINGGAL dan
Dukungan SANGAT TTG
Dukungan RASANA & SDM/
SDM/gtryg gtryg 12
DESA TERTINGGAL
desa belum dapat
dilalui mobil,
desa belum ada
sarana kesehatan
desa belum ada
pasar permanen
desa belum ada
listrik
13
PERATURAN DESA
Peraturan Desa
(Perdes) adalah perat
per-uu-an yang
ditetapkan oleh
Kepala Desa (Kades)
setelah dibahas dan
disepakati bersama
Badan
Permusyawaratan
Desa (BPD).
14
Apa saja yang Perlu di-Perdes-kan
1. Kewenangan Desa
Desa mempunyai kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepen-
tingan masy berdasarkan:
hak asal-usul,
adat istiadat dan nilai-2 sosial budaya
masy dan
melaksanakan bagian-2 dari suatu
urusan pemerintahan yang dilimpahkan
oleh pemerintahan kab/kota.
15
Lanjutan
16
Lanjutan
20
Lanjutan
21
2. Hak Desa
22
3. Kewajiban Desa
23
4. Pemilihan Kepala Desa
24
5. Pendapatan Desa
30
Lanjutan
31
10. LEMBAGA ADAT DESA
Kesatuan masyarakat hukum adat yang
masih hidup dan sesuai dengan perkem-
bangan masyarakat dan prinsip NKRI
merupakan pusat kehidupan masyarakat
yang bersifat mandiri.
Dalam kesatuan masyarakat hukum
adat tersebut dikenal adanya lembaga
adat yang telah tumbuh dan berkem-
bang di dalam kehidupan masyarakat-
nya.
32
Lanjutan
Dalam eksistensinya:
masyarakat hukum adat memiliki wilayah
hukum adat dan hak atas harta kekayaan di
dalam wilayah hukum adat tersebut; serta
berhak dan berwenang untuk mengatur,
mengurus, dan menyelesaikan berbagai
permasalahan kehidupan masyarakat Desa
berkaitan dengan adat istiadat dan hukum adat
yang berlaku.
Lembaga adat Desa merupakan mitra
Pemerintah Desa dan lembaga Desa lainnya
dalam memberdayakan masyarakat Desa.
33
KETENTUAN KHUSUS
PRODUK HUKUM DESA
Jenis peraturan di Desa (Produk
Hukum Desa) terdiri atas:
Peraturan Desa (Perdes),
Peraturan bersama Kepala Desa
Perberkades), dan
Peraturan Kepala Desa (Perkades).
Perdes dilarang bertentangan dengan:
kepentingan umum; dan/atau
ketentuan perat per-uu-an lebih tinggi.
Pasal 69 UU 6/2014
34
PERATURAN BERSAMA
KEPALA DESA
Perberkades merupakan peraturan
yang ditetapkan oleh Kades dari 2
(dua) Desa atau lebih yang
melakukan kerja sama antar-Desa.
Perberkades tersebut merupakan
perpaduan kepentingan Desa
masing-masing dalam kerja sama
antar-Desa.
Pasal 70 UU 6/2014
35
Larangan Materi Perdes
Perdes tidak boleh bertentangan dengan
peraturan yang lebih tinggi dan tidak boleh
merugikan kepentingan umum, yaitu:
a. terganggunya kerukunan antarwarga masyarakat;
b. terganggunya akses terhadap pelayanan publik;
c. terganggunya ketenteraman dan ketertiban
umum;
d. terganggunya kegiatan ekonomi untuk meningkat-
kan kesejahteraan masyarakat Desa; dan
e. diskriminasi terhadap suku, agama dan
kepercayaan, ras, antargolongan, serta gender.
36
PENYUSUNAN PERDES
HARUS DEMOKRATIS
Perdes diproses secara demokratis
dan partisipatif, yakni:
mengikutsertakan partisipasi masyarakat
Desa.
masyarakat Desa mempunyai hak untuk
mengusulkan; atau
memberikan masukan
Kepada KDS dan BPD dalam proses
penyusunan Perdes.
37
PERENCANAAN PERDES
Perencanaan penyusunan Rancangan Per-
aturan Desa (Raperdes) ditetapkan oleh
Kepala Desa (Kades) dan Badan Permusya-
waratan Desa (BPD) dalam Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKPDes).
Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat dan
lembaga desa lainnya di desa dapat mem-
berikan masukan kepada Pemerintah Desa
(Kades & Perangkat Desa) dan atau BPD
untuk rencana penyusunan Raperdes.
Ps 5 PMDN
111/2014
38
MUSYAWARAH DESA
39
Lanjutan
40
Lanjutan
41
PEMBAHASAN PERDES
42
Lanjutan
46
PENETAPAN PERDES
Perdes ditetapkan oleh Kepala Desa
(Kades) setelah dibahas dan dise-
pakati bersama Badan Permusya-
waratan Desa (BPD). (kerangka hukum
dan kebijakan dalam penyel Pemerintahan Desa
dan Pembangunan Desa).
Perdes merupakan penjabaran atas
berbagai kewenangan yang dimiliki
Desa.
47
PENGUNDANGAN DAN
PENYEBARLUASAN PERDES
Raperdes yang telah dibubuhi tanda tangan
disampaikan kepada Sekretaris Desa (sekdes)
untuk diundangkan.
Dalam hal Kades tidak menandatangani Raper-
des, maka Sekdes wajib mengundangkannya
dalam Lembaran Desa (LDes)dan sah menjadi
Perdes.
Sekdes mengundangkan Perdes dalam Ldes, dan
dinyatakan mulai berlaku dan mempunyai keku-
atan hukum yang mengikat sejak diundangkan.
Ps 11-13 PMDN
111/2014
48
Lanjutan
50
Lanjutan
Raperdes tentang
APB Desa,
pungutan,
tata ruang, dan
organisasi Pemerintah Desa
yang telah dibahas dan disepakati oleh
Kades dan BPD, disampaikan oleh
Kades kepada Bupati melalui camat
p.lbt3 (tiga) hari sejak disepakati, untuk
dievaluasi.
Ps 14-18 PMDN 111/2014
51
Lanjutan
53
Lanjutan
54
PENYUSUNAN
PERATURAN KEPALA DESA
Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Desa
(Raperkades) dilakukan oleh Kades.
Materi muatan Peraturan Kepala Desa
(Perkades) meliputi materi pelaksanaan Perdes
dan perat per-uu-an yang lebih tinggi.
Perkades diundangkan dalam Berita Desa
(Bdes) oleh Sekretaris Desa (Sekdes).
Ps 27-28 PMDN
111/2014
55
PENYUSUNAN PERATURAN
BERSAMA KEPALA DESA
56
Lanjutan
57
Lanjutan
58
Lanjutan
60
JENIS PERDES DI INDONESIA
1. RPJMDES
2. RKPDES
3. APBDES
4. SOTK
5. LPJ APBDes
6. Perubahan APBDES
7. Review RPJMDES
8. Kerjasama Antar Desa
9. Pengelolaan kekayaan desa
10.BUMDES
61
Lanjutan
65
FORMAT PERATURAN DESA
1.
PERATURAN DESA ……….
NOMOR….. TAHUN
TENTANG
……………………………
2.
PERATURAN KEPALA DESA ……….
NOMOR….. TAHUN
TENTANG
……………………………………………..
3.
PERATURAN BERSAMA
KEPALA DESA ……
KEPALA DESA ……..
NOMOR….. TAHUN …….
NOMOR….. TAHUN ………
TENTANG
………………………………
66
FORMAT PERATURAN DESA
1.
PERATURAN DESA ……….
NOMOR….. TAHUN
TENTANG
……………………………
2.
PERATURAN DESA ……….
NOMOR….. TAHUN
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA NOMOR 12 TAHUN 2014
TENTANG……………………………
3.
PERATURAN DESA ……
NOMOR….. TAHUN
TENTANG
PENCABUTAN PERATURAN DESA NOMOR 6 TAHUN 2015
TENTANG…………………………
67
PEMBUKAAN
1. Frase:
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
2. Jabatan Pembentuk Perturan Desa
3. Konsiderans
4. Dasar Hukum
5. Diktum
68
FRASA DRTYE DAN
JAB PEMBENTUK PERTURAN DESA
(hanya pd Perdes)
69
Lanjutan
Menimbang : a. bahwa…………………. ;
b. bahwa …………………..;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu
menetapkan Perdes tentang .....
70
Lanjutan
71
Lanjutan
72
DIKTUM
a. Kata Memutuskan
b. Kata Menetapkan
c. Nama Perturan Desa
Catatan
Khusus utk Perdes sebelum kata Memutuskan dicantumkan
frasa “Dengan Kesepakatan Bersama”
Kata Memutuskan ditulis dengan huruf kapital tanpa spasi
diantara suku kata dan diakhiri dengan tanda baca titik dua
serta diletakkan ditengah margin
Kata Menetapkan ditulis hanya huruf kapital tanpa spasi
diantara suku kata dan diakhiri dengan tanda baca titik dua
serta diletakkan dipinggir margin
Kata Peraturan Desa ditulis dengan huruf kapital seluruhnya
setelah kata menetapakan dan diakhiri dengan tanda baca titik.
73
Lanjutan
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG ……..
………………………….…………..
74
Bentuk Tabulasi Pengaturan
(1) ………….
(2)………….:
a. …….;
b. …….; (dan, atau, dan/atau)
c. …….:
1. ……..;
2. ……..; (dan, atau, dan/atau)
3. ……..:
a) ……..;
b) ………; (dan, atau, dan/atau)
c) ………:
1) ……….;
2) ……….; (dan, atau, dan/atau)
3) ………..
75
RUMUSAN PENGUNDANGAN
76
PENETAPAN
77
PENGUNDANGAN
Ditempatkan sebelah kiri
Diundangkan di ………..
pada tanggal ……….
Sekretaris Desa ……..
tdt
(......nama......)
LEMBARAN DESA TAHUN……NOMOR….
78
RUMUSAN PENJELASAN
a. Penjelasan Umum
Hampir tidak ada ketentuan spesifik yang harus diterapkan,
kecuali uraian penjelasan harus disusun secara runtut
sesuai materi dalam batang tubuh.
Tidak memuat norma, tidak ada larangan menggunakan
anak kalimat.
b. Penjelasan Pasal demi Pasal
• untuk kata atau istilah yang dijelaskan ditulis diantara
tanda baca petik “………..…..”
• bahasa asing boleh digunakan tetapi cara penulisan
dalam huruf cetak miring.
• tidak boleh memuat norma, dengan demikian tidak
menggunakan kata “harus” “wajib” “dilarang” dsb
79
Lanjutan
Pasal 9
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “mufakat” adalah
……………
Pasal 10
Cukup jelas.
80
LAMPIRAN
Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisah-
kan dari Perdes ybs
Dalam hal Perdes memerlukan lampiran, harus
dinyatakan dalam Batang Tubuh dgn pernyataan
bahwa “ ..... sbgmn dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari Perdes ini”
Pada akhir lampiran harus dicantumkan nama
dan tanda tanda tangan pejabat yang mengesah-
kan/menetapkan Perdes ybs dan tanpa tanggal.
81
PENGESAHAN LAMPIRAN
Ditempatkan sebelah kanan
KEPALA DESA
……………………,
tdt
(nama tanpa gelar)
82
PENOMORAN DAN
OUTENTIFIKASI
Dilaksanakan o/ Sekdes
Pengaturan Nomor Bulat
Utk disebarkan hrs
outentifikasi o/ Sekdes
UT
N J
L A83
LDes & BDes
UT
N J
L A84
PENGAWASAN PERDES
Perdes mengatur terhadap kewenangan
Desa berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan berskala lokal Desa yang
Pelaksanaannya diawasi oleh masy Desa
dan BPD.
Perdes senantiasa dapat diawasi secara
berkelanjutan oleh warga masyarakat
Desa setempat, mengingat Perdes
ditetapkan untuk kepentingan masy
Desa.
85
Lanjutan
86
Lanjutan
9
2
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:
BAB II
Bagian Pertama
............................................
Paragraf 1
Pasal ..
BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (jika diperlukan)
BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...
Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bersama ini dengan
penempatannya dalam Berita Desa... (Nama Desa) dan Berita Desa... (Nama Desa)
9
3
Ditetapkan di ...
pada tanggal
KEPALA DESA..., (Nama Desa) KEPALA DESA..., (Nama Desa)
(Nama Tanpa Gelar dan Pangkat) (Nama Tanpa Gelar dan
Pangkat)
Diundangkan di ...
pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA
..., (Nama Desa)
(Nama)
Diundangkan di ...
pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA
..., (Nama Desa)
(Nama)
BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...
BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...
9
4
9
5
LOGO GARUDA
KEPALA DESA … (Nama Desa)
KABUPATEN/KOTA...... (Nama Kabupaten/Kota)
PERATURAN KEPALA DESA... (Nama Desa)
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
(Judul Peraturan Kepala Desa)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA ..., (Nama Desa)
Menimbang: a. bahwa................................................;
b. bahwa................................................;
c. dan seterusnya..................................;
Mengingat : 1. ..........................................................;
2............................................................;
3. dan seterusnya..................................;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG... (Judul Peraturan Kepala Desa).
9
6
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan:
BAB II
Bagian Pertama
............................................
Paragraf 1
Pasal ..
BAB ...
Pasal ...
BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (jika diperlukan)
BAB II
Bagian Pertama
………………
Paragraf 1
Pasal …
9
7
BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...
: b. bahwa ……………………………………………………………………………………………;
: c. bahwa ………………………………………………………………………………………dst
a s i
ur : 3. ……………………………………………………………………………………………………dst
fi g
n
Ko
Dengan Kesepakatan Bersama
Dewan Permusyawaratan Desa
Dan
Kepala Desa
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
BAB ….
………………………………………………………………..
Bagian Pertama
…………………………………………………………………
Paragraf 1
Pasal 2
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Pasal 3
……………………………………………………………………………………………………………………………
… 4
Pasal
(1)
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
BAB ….
(2)
KETENTUAN PERALIHAN (apabila ada)
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………….
Pasal 5
(1) …………………………………………………………………………………………………………………………………………………
(2) ……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
100
BAB ….
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
……...
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
……..
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………….
Pasal 7
Agar setiap orang …………
Ditetapkan di …………
pada tanggal
…………………………
KEPALA DESA ………..
……………………
101
FORMAT BESCHIKKING / PENETAPAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA ………
NOMOR ….. TAHUN …..
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM ………………..
: b. bahwa ……………………………………………………………………………………………;
: c. bahwa ………………………………………………………………………………………dst
: 3. ……………………………………………………………………………………………………dst
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
102
Kedua : ……. (dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan)……………………
( Nama Jelas )
103
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR :
TANGGAL :
SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM……………………………………..
1.
2.
3.
4.
( Nama Jelas )
104
FORMAT PERATURAN BERSAMA atau NASKAH KERJASAMA
PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA …….
DAN KEPALA DESA ……………………
: b. bahwa ……………………………………………………………………………………………;
: c. bahwa ……………………………………………………………………………………………
: 3. ……………………………………………………………………………………………………dst
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
BABA I
RUANG LINGKUP
………………………………………………………………..
…………………………………………………………………
BAB II
SASARAN
………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…
BAB IV
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
(1) …………………………………………………………………………………………………………………………
(2) ………………………………………………………………………….…………………………………………….
BAB V
PELAKSAAN
(1) ……………………………………………………………………………………………………………………
(2) ………………………………………………………………………………………………………………….
106
BAB VI.
PEMBIAYAAN
Pasal 6
……...…………………………………………………………………………………………………………………
……..………………………………………………………………………………………………………………….
BAB ….
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ………….
pada tanggal …………………………
KEPALA DEASA………………….
KEPALADESA …….
107
FORMAT INSTRUKSI/PENGUMUMAN
INSTRUKSI /PENGUMUAN KEPALA DESA……...
NOMOR ….. TAHUN …..
TENTANG
………………………………………………………..
MENGINSTRUKSIKAN /MENGUMUMKAN :
108
Untuk :
PERTAMA : …………………………………………………………………………
KEDUA : …………………………………………………………………………
KETIGA : …………………………………………………………………………
KEEMPAT : ……………………………………………………………………
Ditetapkan di
KELIMA : …………………………………………………………………………
………….
KEENAM : …………………………………………………………………………
pada tanggal
KETUJUH : Instruksi /Pengmuman ini …………………………
agar dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab dan melaporkan hasil DEAS
KEPALA pelaksanaannya
……. kepada
…..
109
FORMAT PERUBAHAN PERATURAN DESA
PERATURAN DESA ………..
NOMOR ….. TAHUN …..
TENTANG
KEPALA DESA,
Menimbang : a. bahwa ……………………………………………………………………………………………;
: b. bahwa ……………………………………………………………………………………………;
: c. bahwa ………………………………………………………………………………………dst
: 3. ……………………………………………………………………………………………………dst
Dengan Kesepakatan Bersama
Dewan Permusyawaratan Desa
Dan
Kepala Desa
MEMUTUSKAN :
110
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Desa …..Nomor …. Tahun …. tentang …. diubah sebagai
berikut:
1. Diantara BAB IX dan BAB X di sisipkan 1 (satu) bab, yakni BAB IXA sehingga
berbunyi sebagai berikut:
111
Pasal II
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ……………….
pada tanggal …………………………
KEPALA DESA
……………………..
112
FORMAT PENCABUTAN PERATURAN DESA
PERATURAN DESA …………..
NOMOR ….. TAHUN …..
TENTANG
PENCABUTAN PERATURAN DESA………..
NOMOR …. TAHUN …. TENTANG …..
: b. bahwa ……………………………………………………………………………………………;
: c. bahwa ………………………………………………………………………………………dst
: 3. ……………………………………………………………………………………………………dst
MEMUTUSKAN :
113
Pasal 1
Mencabut Keputusan menteri Dalam Negeri Nomor …. Tahun …. tentang
…………………………………………………
Pasal 2
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ……………..
pada tanggal …………………………
KEPALA DESA ………..
………………………………………………….
114
115
Asyiiik…
slesyaiiii….
Joget ahhh……
Celana
melorottt tu…..
116