NPM : 21.0102.0005
Kelas : Akuntansi 21A
Prodi : Akuntansi (S-1)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Mata kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Tugas : Resume Materi Akuntansi Desa
Dosen Pengampu: Nur Laila Yuliani, S.E., M.Sc., Ak.
Hari, Tanggal : Selasa, 02 Mei 2023
AKUNTANSI DESA
A. Definisi Desa
UU No. 6 Tahun 2014 menyatakan desa adalah desa dan desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut UU No. 6 Tahun 2014 Pasal 6 bahwa desa terdiri atas desa dan desa
adat. Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014 menyebutkan bahwa desa atau yang
disebut dengan nama lain mempunyai karakteristik yang berlaku umum untuk
seluruh Indonesia, sedangkan desa adat atau yang disebut dengan nama lain
mempunyai karakteristik yang berbeda dari desa pada umumnya, terutama
karena kuatnya pengaruh adat terhadap sistem pemerintahan lokal,
pengelolaan sumber daya lokal, dan kehidupan sosial budaya masyarakat desa.
Lebih lanjut Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014 menyebutkan desa adat pada
prinsipnya merupakan warisan organisasi kepemerintahan masyarakat lokal
yang dipelihara secara turun-temurun yang tetap diakui dan diperjuangkan
oleh pemimpin dan masyarakat desa adat agar dapat berfungsi
mengembangkan kesejahteraan dan identitas sosial budaya lokal. Desa adat
memiliki hak asal usul yang lebih dominan daripada hak asal usul desa sejak
desa adat itu lahir sebagai komunitas asli yang ada di tengah masyarakat. Desa
adat adalah sebuah kesatuan masyarakat hukum adat yang secara historis
mempunyai batas wilayah dan identitas budaya yang terbentuk atas dasar
teritorial yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
desa berdasarkan hak asal usul.
Jan Hoesada (2014) menyatakan bahwa desa dan desa adat pada dasarnya
melakukan tugas yang hampir sama. Perbedaannya hanyalah dalam
pelaksanaan hak asal-usul, terutama menyangkut: pengaturan dan pelaksanaan
pemerintahan berdasarkan susunan asli, pengaturan, dan pengurusan ulayat
atau wilayah adat, pelestarian nilai sosial budaya desa adat, penyelesaian
sengketa adat berdasarkan hukum adat yang berlaku di desa adat dalam
wilayah yang selaras dengan prinsip hak asasi manusia dengan mengutamakan
penyelesaian secara musyawarah, penyelenggaraan sidang perdamaian
peradilan desa adat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan,
pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa adat berdasarkan
hukum adat yang berlaku di desa adat, dan pengembangan kehidupan hukum
adat sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat desa adat. Selain itu,
Peraturan Desa Adat disesuaikan dengan hukum adat dan norma adat istiadat
yang berlaku di desa adat sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
B. Karakteristik Desa
Sesuai dengan Sapari Imam Asy’ari (1993) bahwa sebagai suatu kesatuan
wilayah, desa memiliki karakteristik yang khas yang dapat dibedakan dengan
kesatuan wilayah lainnya. Karakteristik desa dapat dilihat dari berbagai aspek
yang meliputi:
C. Kewenangan Desa
Kewenangan desa seperti yang dijelaskan pada Permendesa No. 1 Tahun 2015
adalah kewenangan yang dimiliki desa meliputi kewenangan di bidang
penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa. UU
No. 6 Tahun 2014 menyebutkan kewenangan desa meliputi:
Daftar Pustaka
Yuliansyah dan Rusmianto. 2017. Akuntansi Desa. Salemba Empat Jakarta.
Wijaya, David. 2018. Akuntansi Desa. Penerbit Gava Media Yogyakarta.