Anda di halaman 1dari 13

A.

Sistem pemerintahan desa


Sistem Pemerintahan Desa Di Negara Indonesia- Halo sahabat MB dimanapun kalian berada,
pembahasan kali ini akan memaparkan mengenai sistem pemerintahan desa di Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Adapun yang akan diuraikan didalam materi pendidikan kewarganegaraan
ini adalah pengertian/definisi desa, pembentukan desa, kewenangan desa, keuangan desa,
struktur organisasi desa, lembaga pemerintahan desa. Berikut penjelasannya :

Pemerintahan Desa
1. Pengertian Desa

Desa atau pedesaan dapat diartikan sebagai daerah yang ada di luar kota. Desa merupakan
organisasi pemerintahan resmi yang terendah. Berdasarkan undang undang desa/ uu desa (UU
No. 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005), desa merupakan kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat yang berlaku dan
dihormati dalam system Negara Republik Indonesia.

Di Indonesia ada perbedaan untuk menyebut wilayah desa, antara daerah yang satu dengan
daerah yang lain. Di Kalimantan Selatan dan Papua, desa disebut dengan istilah kampung, di
Sumatra Barat disebut nagari, di Maluku disebut negeri, di Nanggroe Aceh Darussalam disebut
gampong, dan di Sulawesi Selatan disebut lembang.

2. Pembentukan Desa
Didalam pembentukan desa harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu sebagai berikut:
a. Jumlah penduduk
Pembentukan desa baru untuk wilayah Jawa dan Bali harus memiliki penduduk paling sedikit
1500 jiwa atau 300 Kepala Keluarga (KK). Sementara itu, untuk wilayah Sumatra dan Sulawesi
paling sedikit 1000 jiwa atau 200 Kepala Keluarga (KK), serta wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara
Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku dan Papua paling sedikit 750 jiwa atau 75
Kepala Keluarga (KK).

b. Luas Wilayah
Luas wilayah indonesia yang dibentuk mancakup wilayah-wilayah yang menjadi bagian desa
tersebut. Dengan demikian, desa-desa yang dibentuk harus ditentukan juga batas-batasnya.
Batas wilayah desa biasanya berupa jalan, sungai, perkebunan, tambak, dan sebagainya.

c. Bagian Wilayah Kerja


Wilayah Indonesia tebentuk dari beberapa wilayah dusun. Adapun wilayah dusun terbentuk atas
beberapa wilayah Rukun Warga (RW). Wilayah RW merupakan gabungan dari beberapa wilayah
Rukun Tetangga (RT).

d. Perangkat Desa
Kepala desa dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dibantu oleh para perangkat desa.
Perangkat desa mempunyai tugas melayani kepentingan masyarakat di wilayah desa tersebut.

e. Sarana dan Prasarana Pemerintahan


Sarana dan Prasarana Pemerintahan yang menjadi syarat pembentukan desa meliputi adanya
kantor desa, jalan desa, jembatan desa, irigasi desa, dan pasar desa.

3. Kewenangan Desa
Kewenangan desa menurut UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 7 yaitu
sebagai berikut:
a. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan asal-usul desa, misalnya, menetapkan
peraturan desa, memilih pemimpin pemerintahan desa, memiliki kekayaan sendiri, menggali
dan menetapkan sumber-sumber pendapatan desa.
b. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang diserahkan pengaturannya
kepala desa.
c. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, serta
urusan pengaturan dikelola oleh desa tersebut.

4. Keuangan Desa
Keuangan desa dapat diperoleh dari sumber-sumber pendapatan desa yaitu sebagai berikut:
1. Pendapatan asli desa, seperti hasi usaha desa, pasar desa, hasil gotong royong, dan lain-lain.
2. Bagi hasil pajak daerah kabupaten atau kota dari dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
3. Bantuan keuangan dari pemerintah.
4. Hibah dan sumbangan pihak ketiga yang tidak mengikat.

Sumber pendapatan desa yang tidak bisa diambil alih oleh pemerintah atau pemerintahan
daerah yaitu seperti:
a. Tanah desa
b. Pasar desa
c. Bangunan desa
d. Objek rekreasi yang diurusi oleh desa
e. Pemandian umum yang diurusi oleh desa
f. Hutan desa
g. Perairan, pantai dalam batas tertentu
h. Tempat pemancingan dan pelelangan ikan yang dikelola desa
i. Jalan desa

5. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa


Struktur pemerintahan desa memiliki struktur seperti dibawah ini:
a. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ==> Kepala desa :
b. Sekretaris desa dan Kepala dusun
c. Kaur pemerintahan, kaur pembangunan, kaur keuangan, kaur kesra, kaur umum
6. Lembaga-Lembaga Pemerintahan Desa
Lembaga-lembaga pemerintahan desa dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Kepala desa
Didalam sebuah desa dipimpin oleh kepala desa. Kepala desa dipilih langsung oleh penduduk
desa dari beberapa calon yang memenuhi syarat. Dalam pelantikan kepala desa calon yang
memperoleh dukungan suara terbanyak, akan di tetapkan oleh Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) sebagai kepala desa. Selanjutnya, kepala desa terpilih dilantik oleh bupati atau pejabat
lain yang ditunjuk paling lambat 30 hari setelah dinyatakan terpilih. Masa jabatan kepala desa
adalah 6 tahun dan dapat dipilih 1 kali lagi untuk masa jabatan berikutnya.

Kepala desa dapat digaji dengan tanah kas desa atau yang biasa disebut tanah bengkok. Setelah
masa jabatannya habis, tanah itu di kembalikan kepada pemerintahan desa setempat. Dalam
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa pada Pasal 14 Ayat 1 dinyatakan bahwa
tugas kepala desa adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan. Dalam melaksanakan tugas kepala desa, kepala desa memiliki wewenang dan
kewajiban. Wewenang dan kewajiban Kepala Desa diatur dalam Pasal 14 dan 15 PP No. 72
Tahun 2005.

=> Wewenang Kepala Desa


1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama
Badan Perwakilan Desa (BPD).
2. Mengajukan rancangan peraturan desa.
3. Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD.
4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBD) untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.
5. Membina kehidupan masyarakat desa.
6. Membina perekonomian desa.
7. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.
8. Mewakili desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk
mewakili sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

=> Kewajiban Kepala Desa


1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
4. Melaksanakan kehidupan demokrasi.
5. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi, dan
nepotisme.
6. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa.
7. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan.
8. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan yang baik.
9. Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan desa.
10. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa.
11. Mendamaikan perselisihan masyarakat dalam sebuah desa.
12. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa.
13. Membina, mengayomi, dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat.
14. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa
15. Mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan melestarikan lingkungan hidup.

Dan juga kepala desa berkewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
desa kepada bupati atau wali kota memberikan laporan keterangan pertanggung jawaban
kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
masyarakat. Selain itu, kepala desa juga memiliki larangan yang telah di jelaskan dalam Pasal 16
PP No. 72 Tahun 2005

=> Hal yang dilarang dilakukan oleh kepala desa


1. Menjadi pengurus Partai Politik.
2. Merangkap jabatan sebagai ketua dan anggota BPD dan lembaga kemasyarakatan di desa
yang bersangkutan.
3. Merangkap jabatan sebagai anggota DPRD.
4. Terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah
(PILKADA).
5. Merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat dan mendiskriminasikan
warga atau golongan masyarakat lain.
6. Melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang dan jasa dari pihak lain yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya.
7. Menyalahgunakan wewenang.
8. Melanggar sumpah atau janji jabatan.

=> Tanggung jawab kepala desa


Kepala desa bertanggung jawab kepada penduduk desa melalui BPD dan menyampaikan laporan
mengenai pelaksanaan tugasnya kepada bupati dengan tembusan kepada camat. Pertanggung
jawaban dan laporan pelaksanaan tugas kepala desa disampaikan sekurang-kurangnya sekali
dalam satu tahun pada setiap akhir tahun anggaran.
Berakhirnya masa jabatan kepala desa diberitahukan oleh BPD kepada kepala desa secara
tertulis, 6 bulan sebelum berakhirnya masa jabatan. 3 bulan sebelum berakhirnya masa jabatan,
kepala desa menyampaikan pertanggung jawaban akhir masa jabatan. 2 bulan sebelum
berakhirnya masa jabatan kepala desa, BPD segera memproses pemilihan kepala desa yang
baru.Seorang kepala desa dapat diberhentikan oleh bupati atas usul BPD, karena berikut ini:
1. Meninggal dunia .
2. Mangajukan permintaan sendiri.
3. Tidak lagi memenuhi syarat dan melanggar sumpah atau janji.
4. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat desa.

B. Perangkat desa
Perangkat desa bertugas membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, perangkat desa bertanggung jawab kepada kepala desa.
Menurut UU No. 32 Tahun 2004, perangkat desa terdiri dari sekretaris desa (sekdes) dan
perangkat desa lainnya yang akan di jelaskan dibawah ini yaitu sebagai berikut:
=> Sekretaris desa (Sekdes)
Sekretaris desa bertugas dalam bidang administrasi desa, seperti surat-menyurat, membuat
laporan desa, dan kegiatan kearsipan. Sekdes adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).

=> Perangkat desa lainnya


Perangkat desa lainnya terdiri dari pelaksana teknis lapangan dan unsur kewilayahan.
a. Pelaksana teknis lapangan terdiri dari kepala urusan pemerintahan, kepala urusan
pembangunan, kepala urusan umum, kepala urusan keuangan, dan kepala urusan kesejahteraan
masyarakat.
b. Unsur kewilayhan merupakan pembantu kepala desa dalam lingkup dusun atau beberapa
dusun. Tugasnya meliputi bidang pemerintahan, pembangunan, ketertiban dan keamanan,
pembinaan masyarakat, serta melaksanakan peraturan desa di lingkup wilayahnya.

C. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


BPD merupakan wakil dari penduduk desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Sebagai
wakil rakyat, BPD berkedudukan sejajar dan menjadi mitra kerja pemerintahan desa.

=> Fungsi BPD


Adapun fungsi BPD yaitu sebagai berikut:
a. Mengayomi, yaitu menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di desa yang
bersangkutan sepanjang menunjang kelangsungan pembangunan.
b. Legislasi, yaitu merumuskan dan menetapkan peraturan desa bersama-sama pemerintahan
desa.
c. Pengawasan, yaitu mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa, anggaran
pendapatan dan belanja desa, serta keputusan kepala desa.
d. Menampung aspirasi masyarakat, yaitu menangani dan menyalurkan aspirasi yang diterima
dari masyarakat kepada jabatan atau instansi yang berwenang dalam suatu masyarakat.

=> Wewenang BPD


Sesuai dengan pasal 35 PP No. 72 Tahun 2005, BPD mempunyai wewenang yaitu sebagai
berikut:
a. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa.
b. Pelaksana pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa.
c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa.
d. Membentuk panitia pemilihan kepala desa.
e. Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi dari
masyarakat.
f. Menyusun tata tertib BPD.
Anggota BPD berjumlah ganjil, minimal 5 orang dan maksimal 11 orang sesuai dengan luas
wilayah, jumlah penduduk, dan kemampuan keuangan desa. Adapun keanggotaannya dapat
terdiri dari :
a. Ketua rukun warga
b. Pemangku adat
c. Golongan profesi
d. Pemuka agama
e. Tokoh atau pemuka masyarakat lainnya yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan
diresmikan oleh keputusan bupati atau wali kota. Masa jabatan anggota BPD yaitu 6 tahun dan
dapat diangkat atau diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.

=> Hak dan kewajiban anggota BPD


Sesuai dengan Pasal 37 PP No. 72 Tahun 2005, anggota BPD memiliki hak dan kewajiban yaitu
sebagai berikut:
Hak Anggota BPD
a. Mengajukan rancangan peraturan desa.
b. Mengajukan pertanyaan.
c. Manyampaikan pendapat.
d. Memilih dan dipilih.
e. Memperoleh tunjangan.

=> Kewajiban Anggota BPD


a. Mangamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945 dan menaati segala peraturan perundang-
undangan.
b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
c. Mepertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan NKRI.
d. Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindak lanjuti aspirasi rakyat.
e. Memproses pemilihan kepala desa.

D. Lembaga kemasyarakatan
Ada beberapa lembaga kemasyarakatan di desa yaitu sebagai berikut:
a. Rukun Tetangga (RT)
Rukun tetangga adalah lembaga kemasyarakatan yang dibentuk oleh masyarakat desa yang
terdiri dari sekurang-kurangnya 20 kepala keluarga dan paling banyak 60 keluarga.
Adapun fungsi dan tugas RT yaitu sebagai berikut:

=> Fungsi RT
1. Pengoordinasikan antar warga.
2. Menjembatani hubungan antar sesama anggota masyarakat dengan pemerintah.
3. Pengamanan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga.
=> Tugas RT
1. Melaksanakan kegiatan gotong royong dan kerukunan warga.
2. Melaksanakan peningkatan peran serta masyarakat dalam pemerintahan, pembangunan, dan
pembinaan masyarakat.
3. Membantu terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam rangka menunjang stabilitas
nasional.

b. Rukun Warga (RW)


Rukun warga dibentuk dari beberapa Rukun Tetangga (RT).
Adapun fungsi dan tugas RW yaitu sebagai berikut:
=> Fungsi RW
1. Pengorganisasian pelaksanaan tugas RT.
2. Pelaksana dan menjembatani hubungan antar RT.
=> Tugas RW
1. Menggerakkan swadaya gorong royong dan partisipasi masyarakat di wilayahnya.
2. Membantu kelancaran tugas-tugas pokok LKMD dalam bidang pembangunan didesa dan
kelurahan.

c. Koperasi Unit Desa (KUD)


KUD merupakan lembaga usaha desa yang bergerak dalam bidang ekonomi. Tugas utamanya
menyediakan produk kebutuhan desa, pemasaran, dan pendidikan berwirausaha.

d. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

PKK merupkan lembaga kemasyarakatan yang anggotanya adalah para ibu-ibu rumah tangga.

e. Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)


Posyandu adalah system pelayanan yang di padukan antara satu program dengan program yang
lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis. Misalnya program
KB dengan kesehatan ibu dan anak. Pelayanan yang diberikan posyandu bersifat terpadu. Hal ini
bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu
tersebut masyarakat dapat memperoleh pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama.

f. Karang Taruna.
Karang taruna adalah lembaga organisasi pemuda yang merupakan wadah tempat menyalurkan
potensi pemuda dalam upaya pemberdayaan pemuda untuk mendukung pembangunan dan
kemasyarakatan.
Adapun tugas karang taruna yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan persatuan dan kesatuan pemuda.
b. Membantu pemerintahan desa dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan
c. Memantu pemerintahan desa dalam bidang ketentraman dan keamanan.

g. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

LPMD adalah lembaga kemasyarakatan yang dibentuk warga desa untuk membentuk
pemerintahan desa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa. LPMD memiliki
tugas dan fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Membantu pemerintahan desa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa.

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa.


c. Melaksanakan peningkatan pemberdayaan masyarakat.
d. Menampung aspirasi masyarakat desa.
Soal dan Jawaban sistem pemerintahan desa
1. Pemerintahan terendah dalam susunan pemerinthan Indonesia adalah….
a. Desa
b. Kecamatan
c. Kabupaten
d. Provinsi
Jawaban : a. Desa
2. Kepala desa dipilih secara….
a. Tidak langsung
b. Langsung oleh penduduk desa
c. Aklamasi
d. Pemungutan suara
Jawaban : b. Langsung oleh penduduk desa
3. Perangkat desa yang berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil adalah….
a. Kepala desa
b. Sekretaris desa
c. Pelaksana teknis lapangan
d. Unsur kewilayahan
Jawaban : b. sekretaris desa
4. Kepala desa tidak mendapat gaji pemerintah. Sebagai gantinya, kepala desa mendapatkan….
a. Sumbangan dari rakyat
b. Beberapa hewan ternak
c. Honor dari desa
d. Tanah bengkok
Jawaban : d. Tanah bengkok
5. Membahas rancangan peraturan desa bersama dengan kepala desa merupakan tugas….
a. Pelaksana teknis lapangan
b. Sekretaris desa
c. BPD
d. Pemuka masyarakat
Jawaban : c. BPD
6. Masa jabatan kepala desa adalah….
a. 5 tahun
b. 6 tahun
c. 7 tahun
d. 8 tahun
Jawaban : b. 6 tahu
7. Peraturan pemerintah yang mengatur tentang desa adalah….
a. Pp No. 23 tahun 2005
b. Pp No. 56 tahun 2005
c. Pp No. 72 tahun 2005
d. Pp No. 45 tahun 2005
Jawaban ; c. Pp No. 72 tahun 2005
8. Desa di daerah Sumatra Barat disebut….
a. Kampong
b. Nagari
c. Gampong
d. Lembang
Jawaban : b. nagari
9. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah lembaga usaha desa yang bergerak di bidang….
a. Politik
b. Ekonomi
c. Sosial
d. Budaya
Jawaban : b. Ekonomi
10. Desa dipimpin oleh seorang….
a. Lurah
b. Camat
c. Kepala desa
d. Presiden
B. Sistem pemerintahan daera
Pengertian pemerintahan dibagi kedalam dua pengertian. Kedua pengertian tersebut yakni
pengertian pemerintah secara luas dan juga pengertian pemerintah dalam arti sempit.
Pengertian pemerintahan dalam arti luas atau yang biasa disebut dengan regering atau
goverment tersebut dapat diartikan pengertian pemerintahan adalah pelaksanaan tugas seluruh
badan-badan, lembaga-lembaga dan petugas-petugas yang diserahi wewenang dalam mencapai
tujuan suatu negara. Dalam hal ini, pemerintahan terdiri atas kekuasaan legistlatif, eksekutif dan
juga yudikatif atau alat-alat kelengkapan negara yang memiliki tugas dan kewenangan untuk
negara.
Sedangkan pengertian pemerintah dalam arti sempit atau bestuurvoering yang dimana
pengertian pemerintah adalah mencakup organisasi fungsi-fungsi yang menjalankan tugas
pemerintahan. Berdasarkan kedua pengertian pemerintah baik secara arti sempit maupun luas,
didasarkan pada kekuasaan yang menjalankan fungsi eksekutif saja.

Daftar Isi [hide]

1 Pengertian Pemerintah Daerah, Apa itu?..


2 Ciri-Ciri Pemerintah Daerah
3 Syarat-Syarat Pemerintah Daerah
4 Asas-Asas Pemerintahan Daerah
5 Tugas dan Kewenangan Pemerintah Daerah
6 Hak dan Kewajiban Pemerintah Daerah
Pengertian Pemerintah Daerah, Apa itu?..
Pengertian pemerintah daerah menurut Pasal 1 ayat (3) UU No. 23 Tahun
2014 mengenai Pemerintahan Daerah bahwa pengertian pemerintah daerah yakni: “Pemerintah
Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah
Daerah yang memimpin dalam pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
suatu kewenangan daerah otonom.”

Menurut Pasal 1 Angka 2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang dimaksud dengan
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah
dan DPRD menurut asas otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Selain itu Pemerintahan Daerah juga memiliki arti pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan
daerah yang dilakukan oleh lembaga pemerintah daerah yaitu Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Sedangkan berdasarkan
Pasal 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun 2005 mengenai
Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan juga Pemberhentian Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah gubernur dan juga wakil gubernur
untuk provinsi, bupati dan wakil bupati untuk kabupaten serta walikota
dan juga wakil walikota untuk kota.

Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Indonesia yang berdasarkan pasal 18 UUD


1945 yang berbunyi bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi
kabupaten dan kota ini mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan Undang-Undang”.

Pemerintah Pusat tidak mungkin dapat mengatur sendiri seluruh urusan dalam penyelenggaraan
pemerintahan, olehnya itu diperlukan sebuah pembagian urusan kepada pemerintah tingkat
bawah yang disebut dengan pemerintah daerah. Pemisahan tersebut dikenal juga dengan nama
otonomi.

Berdasarkan UUD No. 22 Tahun 1999 Pasal 1 Huruf b yang memiliki


maksud bahwa pemerintah daerah terdiri dari kepala daerah bersama
perangkat daerah otonom yang lain sebagai sebuah badan Eksekutif Daerah.
Pemerintah Daerah adalah penyelenggara pemerintahan daerah otonom oleh
pemerintah daerah dan juga DPRD sesuai atas desentralisasi.

Adapun
salah satu tugas DPRD dalam pemerintahan adalah dengan melakukan
pengawasan, baik kepada Pemerintah Daerah, anggaran pendapatan dan
belanja daerah, Kebijakan pemerintah daerah dan juga kerja sama
Internasional Daerah.

Pemerintah Daerah berdasarkan


UUD No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 1 yang menyebutkan bahwa suatu
Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh
pemerintah daerah dan DPRD berdasarkan asa tonomi dan juga pembantuan
dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dengan system dan juga
prinsip NKRI sebagaimana yang dimaksud dalam UUD RI Tahun 1945.

Ciri-Ciri Pemerintah Daerah


Menurut para ahli mengenai ciri-ciri pemerintah daerah salah satunya dari J. Oppenheion yang
menyatakan bahwa terdapat suatu ciri-ciri pemerintah daerah. Adapun ciri-ciri pemerintah
daerah menurut J. Oppenheion tersebut dibagi dalam beberapa point diantaranya:

Terdapat lingkungan atau suatu daerah yang memiliki batas yang lebih kecil dibandingkan
dengan negaranya.
Terdapat penduduk yang cukup
Memiliki kepentingan yang diurus oleh Negara akan tetapi menyangkut tentang lingkungan itu
sehingga terdapat penduduk yang bergerak bersama-sama berusaha atas dasar swadaya.
Memiliki suatu organisasi memadai untuk menyelenggarakan kepentingan demikian.
Memiliki kemampuan untuk menyediakan biaya yang diperlukan (Prabawa Utama, 1991:1).
Syarat-Syarat Pemerintah Daerah
Adapun Syarat-syarat dalam pembentukan pemerintahan daerah melalui beberapa
pertimbangan antaralain sebagai berikut:

Kemampuan ekonomi
Potensi daerah
Sosial Budaya
Sosial Politik
Jumlah Penduduk
Luas Daerah dan juga pertimbangna lain yang memungkinkan
Terselenggaranya Otonomi Daerah (Kansil, 2001:4).
Asas-Asas Pemerintahan Daerah
Berdasarkan Pasal 58 UU No. 23 Tahun 2014 mengenai Pemerintah Daerah yang ditegaskan
dalam penyelenggaraan pemerintah harus memiliki pedoman dimana pada asas umum dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara dapat terdiri dari:

Asas Kepastian Hukum


Asas tertip Penyelenggaraan Negara
Asas Kepentingan Umum
Asas Keterbukaan
Asas Proporsionalitas
Asas Profesionalitas
Asas Akuntabilitas
Asas Efisiensi
Asas efektifitas
Asas Keadilan.
Tugas dan Kewenangan Pemerintah Daerah
Untuk memahami Pemerintah Daerah dapat disajikan beberapa hal penting
yang menyangkut mengenai pemerintah daerah terutama berkaitan Tugas, Hak
atau Kewenangan pemerintah daerah.
Tugas Pemerintah Daerah berdasarkan Pasal 65 UU No. 23 Tahun 2014 bahwa kepala daerah
memiliki tugas sebagai berikut:

Sebagai pemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang memiliki kewenangan daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangna dan kebijakan yang ditetapkan bersama-
sama DPRD.
Memelihara ketentraman dan juga ketertiban masyarakat.
Menyusun dan juga mengajukan suatu rancangan Perda mengenai RPJPD dan juga rancangan
Perd RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, selanjutnya dilakukan penyusunan dan
penetapan RKPD
Menyusun dan jugam negajukan suatu rancangan Perda mengenai APBD, rancangan Perda
mengani perubahan APBD< rancangan Perda mengenai pertanggungjawabn pelaksanaan APBD
kepada suatu DPRD yang kemudian untuk dibahas bersama.
Tidak hanya itu, Kepala Daerah juga memiliki tugas dalam mewakili daerahnya didalam dan juga
diluar pengadilan, dan dapat menunjuk suatu kuasa hukum untuk mewakilinya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kepala daerah memiliki tugas dengan mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah
Tugas kepala daerah yang lainnya yakni dengan melaksanakan tugas sesuai peraturan
perundang-undangan.
Setelah tugas pemerintah daerah, juga terdapat wewenang dari Pemerintah daerah yang
berdasarkan Pasal 65 ayat 2 UU No. 23 Tahun 2014, Kepala Daerah memiliki wewenang yang
diantaranya terdiri atas:

Mengajukan rancangan Perda


Kepala daerah memiliki kewenangan dalam mengambil tindakan tertentu dalam keadaan yang
mendesak dan dibutuhkan oleh daerah ataupun masyarakat.
Kepala daerah memiliki suatu kewenangan dalam menetapkan Perda yang telah mendapat
suatu persetujuan bersama dari DPRD.
Menetapkan Perkada Keputusan Kepala Daerah
Hak dan Kewajiban Pemerintah Daerah
Saat suatu pemerintah daerah akan menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan yang telah diatur
dalam pemerintahan berdasarkan UUD yang dimana hal tersebut membutuhkan atau dibekali
suatu hak dan kewajiban bagi pemerintah daerah.

Ilustrasi: Pengertian Pemerintah Daerah. Asas, Fungsi, Tugas, Hak & Kewajiban
Hak dan kewajiban tersebut merupakan wujud dalam rencana kerja pemerintah daerah yang
dijabarkan berupa pendapatan, belanja dan juga pembiayaan daerah. Hak pemerintah daerah
tersebut menurut UU No. 23 Tahun 2014 bahwa kepala daerah memiliki hak yang diantaranya
sebagai berikut:

1. Mengelola kekayaan daerah


2. Mengatur dan mengurusi sendiri urusan pemerintahannya
3. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah
4. Memungut pajak daerah dan juga redistribusi daerah
5. Mengelola aparatur daerah
6. Memilih pemimpin daerah
7. Mendapatkan bagi hasil dari suatu pengelolaan sumber daya alam dan juga sumber
daya yang lainnya yang sesuai berada didaerah.
8. Mendapatkan hak lainnya yang telah diatur. Tidak hanya itu, pemerintah daerah jua
memiliki hak dan kewajiban termasuk gaji pokok, hak prtokoler, tunjangan jabatan dan
juga tunjangan yang lainnya.
Selain hak-hak pemerintah daerah tersebut, berdasarkan pasal 67 UU No.l 23 Tahun 2014,
pemerintah daerah juga dibebani beberapa kewajiban antara lain sebagai berikut:

1. Melaksanakan program strategis nasional


2. Mengembangkan kehidupan demokrasi
3. Memegang teguh dan juga mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD RI Tahun 1945
serta dapat memelihara suatu keutuhan NKRI.
4. Melaksanakan program strategis nasional
5. Menjalin hubungan dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan juga seluruh
perangkat daerah
6. Menerapkan suatu prinsip tata pemerintahan yang dapat bermanfaat bagi seluruh
warganya yakni pemerintahan daerah yang baik dan juga bersih.
7. Menjaga etika dan norma dalam setiap pelaksanaan urusan pemerintahan yang
merupakan kewenangan bagi daerah
8. Menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan
Demikianlah informasi mengenai Pengertian Pemerintah Daerah. Asas, Fungsi, Tugas, Hak &
Kewajiban. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan kita dan tentunya memiliki
manfaat yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi
Teman-Teman.

Anda mungkin juga menyukai