DEFINISI DESA
Menurut UU No. 6 Tahun 2014, desa adalah desa dan desa adat.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalm sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Aspek Ekonomi
Desa adalah wilayah yang penduduk atau masyarakatnya
bermata pencaharian pokok di bidang pertanian, bercocok
tanam/agrarian atau nelayan.
C. KARAKTERISTIK DESA
4. Aspek Hukum
Desa merupakan kesatuan wilayah hukum tersendiri, yang
aturan atau nilai yang mengikat masyarakat di suatu wilayah.
Tiga sumber yang dianut dalam desa, yaitu :
a. Adat asli, norma-norma yang dibangun oleh penduduk
sepanjang serajah atau dipandang sebagai warisan dari
masyarakat.
b. Agama/kepercayaan, sistem norma yang berasal dari ajaran
agama yang dianut oleh warga desa itu sendiri.
c. Negara Indonesia, norma-norma yang timbul dari UUD 1945
dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
3. Aspek Sosial Budaya
Ciri khas desa yaitu hubungan sosial antar penduduk yang
bersifat kekeluargaan, homogen dan gotong royong.
D. KEWENANGAN DESA
Kewenangan Desa Berdasarkan Permendesa No. 1 Tahun 2015 :
1. Penyelenggaraan pemerintahan desa
2. Pelaksanaan pembangunan desa
3. Pembinaan kemasyarakatan desa
4. Pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul dan desa istiadat desa.
Tujuan RPJMDesa :
1. Mewujudkan perencanaan pembangunan desa sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat.
2. Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat
terhadap program pembangunan desa.
3. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan
di desa.
4. Menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta
masyarakat dalam pembangunan di desa.
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa)
Fungsi APBDesa :
1. Fungsi otorisasi
APBDesa menjadi target fiskal yang menggambarkan
keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan
yang diinginkan sebagai dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja desa pada tahun bersangkutan.
2. Fungsi perencanaan
APBDesa merupakan pernyataan kebijakan publik sebagai
pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan
pada tahun yang bersangkutan.
3. Fungsi pengawasan
APBDesa menjadi pedoman pengendalian yang memiliki
konsekuensi hukum untuk menilai kegiatan penyelenggaraan
pemerintah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)
Fungsi APBDesa :
4. Fungsi alokasi
APBDesa diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/
mengurangi penggangguran dan pemborosan sumber daya,
serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian
desa.
5. Fungsi distribusi
Kebijakan APBDesa harus memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan masyarakat.
6. Fungsi akuntabilitas
APBDesa memberi landasan penilaian kinerja pemerintah
desa, hasil pelaksanaan anggaran yang dituangkan dalam
laporan keuangan pemerintah desa sebagai pernyataan
pertanggungjawaban pemerintah desa kepada desa.
Proses Penyusunan APBDesa
Proses Penyusunan APBDesa
STRUKTUR APBDESA
1. Pendapatan Desa
Menurut Permendagri No. 113 Tahun 2014 pendapatan desa
merupakan semua penerimaan uang melalui rekening desa
yang merupakan hak desa dalam 1 tahun anggaran yang
tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Terdiri dari :
- Pendapatan Asli Desa (PADesa)
- Pendapatan Transfer
- Pendapatan Lain-lain
STRUKTUR APBDESA
c. Pendapatan Lain-lain
- Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat
- Lain-lain pendapatan desa yang sah
2. Belanja Desa
Menurut Permendagri No. 113 Tahun 2014 meliputi semua
pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban
desa dalam 1 tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa. Terdiri dari :
a. Penyelenggaraan pemerintah desa
b. Pelaksanaan pembangunan desa
c. Pembinaan kemasyarakatan desa
d. Pemberdayaan masyarakat desa
e. Belanja tak terduga
STRUKTUR APBDESA
3. Pembiayaan Desa
Berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2014 meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun
anggaran berikutnya. Terdiri dari :
a. Penerimaan Pembiayaan
b. Pengeluaran Pembiayaan
STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA
Kepala Desa
1. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa
2. Menetapkan Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa
(PTPKD)
3. Menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan
desa
4. Menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam
APBDesa
5. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban APBDes.
*** PTPKD berasal dari perangkat desa yang terdiri dari sekretaris
desa, kepala seksi, dan bendahara desa
Sekretaris Desa
1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBDesa
2. Menyusun rancangan peraturan desa tentang APBDesa,
perubahan APBDesa, dan pertanggungjawaban APBDesa.
3. Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang
telah ditetapkan daam APBDesa
4. Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBDesa.
5. Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan
pengeluaran APBDesa
Kepala Seksi
1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
2. Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama lembaga
kemasyarakatan desa yang telah ditetapkan di dalam APBDesa
3. Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas
beban anggaran belanja kegiatan
4. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
5. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada
kepala desa
6. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan.
Bendahara
Bendahara dijabat oleh staf pada urusan keuangan. Bendahara
mempunyai tugas menerima, menyimpan,
menyetorkan/membayar, menatausahakan , dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan
pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.