A. LATAR BELAKANG
Secara Etimologi kata desa berasal dari bahasa Sansekerta, deca yang
berartitanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari perspektif geografis, Desa
atau villagediartikan sebagai “a groups of hauses or shops in a countryarea,
smaller than atown”. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yangmemiliki
kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan hak asal-usul
dan adat istiadat yang diakui dalam Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah
Kabupaten.
R.Bintarto (2010:6) menyatakan desa juga dapat dikatakan sebagai suatu
hasil perpaduan anatara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya.
Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang
ditimbulkan oleh unsur – unsur fisiografi, social, ekonomi, politik dan cultural
yang saling berinteraksi antar unsur dan juga dalam hubungannya dengan daerah
– daerah.
N.Daldjoeni (2011:4) Desa dalam arti umum juga dapat dikatakan sebagai
pemukiman manusia yang letaknya di luar kota dan pendudukaya bermata
pencaharian dengan bertani atau bercocok tanam.
H.A.W. Widjaja (2009:3) Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat
istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Sejarah terbentuknya administrasi desa
2. Manfaat aplikasi dalam administrasi desa
3. Peran penting administrasi desa
4. Jenis-jenis administrasi desa
5. Factor pendukung dan penghambat administrasi desa
6. Proses penataan administrasi desa
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya administrasi desa
2. Untuk mengetahui manfaat aplikasi dalam administrasi desa
3. Untuk mengetahui peran penting administrasi desa
4. Untuk mengetahui jenis-jenis administrasi desa
5. Untuk mengetahui factor pendukung dan penghambat administrasi desa
6. Untuk mengetahui proses penataan administrasi desa
BAB II
PEMBAHASAN
Desa berasal dari istilah dalam bahasa Sansekerta yang berarti tanah tumpah
darah. Menurut definisi universal, desa adalah kumpulan dari beberapa permukiman di
area pedesaan atau rural area. Istilah desa di Indonesia merujuk kepada pembagian
wilayah administratif yang berada dibawah kecamatan dan dipimpin oleh seorang Kepala
Desa. Desa adalah suatu kumpulan dari beberapa pemukiman kecil yang biasa disebut
Kampung (Jabar), Dusun (Yogya), atau Banjar (Bali) dan Jorong (Sumbar). Sebutan lain
untuk Kepala Desa adalah Kepala Kampung, Petinggi (Kaltim), Klebun (Madura),
Pambakal (Kalsel), Kuwu (Cirebon), Hukum Tuan (Sulut).
Istilah desa berkembang dengan nama lain sejak berlakunya otonomi daerah
seperti di Sumbar dengan sebutan Nagari, Gampong dari Aceh, dan dikenal dengan
sebutan kampung di Papua, Kutai Barat. Semua institusi lain di desa juga bisa mengalami
perbedaan istilah tergantung kepada karakteristik adat istiadat dari desa tersebut.
Perbedaan istilah tersebut merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan dari
pemerintah terhadap asal usul adat setempat yang berlaku. Walaupun begitu, dasar
hukum desa tetap sama yakni didasarkan pada adat, kebiasaan dan hukum adat.
3. Memanfaatkan Data Desa Desa dapat memanfaatkan data yang terdapat dalam sistem
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, keterbukaan informasi publik,
perencanaan dan pembangunan di tingkat desa, perencanaan dan pembangunan di
tingkat kabupaten/kawasan, serta pengelolaan sumber daya desa secara mandiri oleh
komunitas desa.
Kedua, penguatan peran camat. Sebagaimana diatur pada Pasal 12 Ayat (2)
Permendagri 47/2016 bahwa dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan
administrasi pemerintahan desa, bupati/walikota dapat melimpahkan kewenangan kepada
camat. Itu berarti peran camat pun sangat penting. Camat wajib melaksanakan
pelimpahan kewenangan tersebut meliputi kegiatan fasilitasi, pengawasan, bimbingan,
supervisi, dan konsultasi terhadap penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa.
Dengan begitu, fasilitasi dan pengawasan yang dilakukan secara berjenjang tersebut akan
efektif untuk mendorong pemerintah desa dalam menyelenggarakan administrasi
pemerintahan desa yang tertib.
Administrasi Umum
Administrasi Penduduk
Administrasi Keuangan
Administrasi Pembangunan
Administrasi Lainnya
1. Administrasi Umum
3. Administrasi Keuangan
4. Administrasi Pembangunan
a. Faktor Pendukung
Pemerintah desa sudah mengimplementasi
kebijakan pengelolaan administrasi umum pemerintahan desa namun belum
maksimal. Desa tersebut tetap berupaya untuk menerapkan administrasi
umum sesuai dengan paraturan yang berlaku. Kepala desa Rian dan Kapuak
berusaha agar aparatur desa memiliki kemampuan dan memiliki motivasi
untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Dari aspek kemampuan, dapat
dikatakan aparatur desa masih kurang, namun dengan adanya pelatihan
maupun bimbingan teknis pelaksanaan administrasi desa yang dilaksanakan
baik lewat kecamatan maupun bekerjasama dengan kantor PMD. Pelatihan
yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas staf desa Rian
dan Desa Kapuak dalam mengurus administrasi desa. Kegiatan tersebut
merupakan faktor pendukung dalam menerapkan kebijakan pengelolaan
administrasi umum. Selain pelatiahn sebagai faktor pendukung, kesiapan
dana desa dan sarana prasarana kantor desa. Dana merupakan sumber daya
yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Oleh karena
itu, dana desa adalah salah satu faktor pendukung dalam mengurus
administrasi di desa Rian dan Desa Kapuak. Sarana dan prasarana
merupakan fasilitas yang digunakan oleh staf desa untuk penyelenggaraan
pemerintah desa Rian dan Kapuak. Kepala Desa Rian dan Kapuak sebagai
kepala pemerintahan sudah memfaslitasi sarana dan prasarana di kantor
desa dengan baik sehingga dapat mendukung penyelenggaraan
pemerintahan desa.
Didukung dengan pendapat Mahayana (2013: 8) menyatakan peran
Kepala Desa sebagai fasilitator yaitu orang yang memberikan bantuan dan
menjadi narasumber yang baik untuk berbagai permasalahan serta
memfasilitasi kegiatan-kegiatan pembangunan desa memberikan kemudahan
dan kelancaran dalam proses pembangunan sehingga program
pembangunan desa berjalan baik. Kepala desa Rian dan Kepala desa Kapuak
sudah memfasilitasi aparatur desa dengan baik sehingga dapat membatu
aparat desa dalam mengerjakan tugas dan fungsi sesuai dengan aturan yang
berlaku.
b. Faktor Penghambat
Faktor kemampuan dan keterampilan aparatur desa pada bidang
tugas yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya merupakan salah satu
faktor penentu efektif tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan. Namun
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa faktor ini kurang dimiliki oleh
aparat/perangkat Desa Rian dan Desa Kapuak sehingga berdampak kepada
efektivitas dalam administrasi. Dari aspek kamampuan aparatur desa masih
tergolong renda, hal itu disebabkan karena latar belakang pendidikan yang
masih tergolong rendah.
A. KESIMPULAN
Desa berasal dari istilah dalam bahasa Sansekerta yang berarti tanah tumpah
darah. Menurut definisi universal, desa adalah kumpulan dari beberapa permukiman di
area pedesaan atau rural area. Istilah desa di Indonesia merujuk kepada pembagian
wilayah administratif yang berada dibawah kecamatan dan dipimpin oleh seorang Kepala
Desa.
Menurut IGO ada tiga unsur penting dari sejarah terbentuknya desa yaitu kepala
desa, pamong desa, dan rapat desa. Kepala desa adalah penguasa tunggal pemerintahan
desa, menyelenggarakan urusan rumah tangga desa, dan urusan yang berhubungan
dengan pemerintah dan harus memperhatikan pendapat desa dalam melaksanakan
tugasnya. Kepala desa dibantu oleh Pamong Desa yang berbeda sebutannya antara satu
daerah dengan daerah yang lain. Kepala desa perlu tunduk pada rapat desa untuk hal–hal
yang penting
Aplikasi Sistem Informasi Desa digunakan untuk membantu kinerja Pemerintah
Desa sehingga dapat lebih efisien dalam pengelolaan administrasi dan tata desa.
Administrasi desa menurut Nurcholis (2011) adalah proses kegiatan pencatatan
data dan informasi pada penyelenggaraan pemerintahan desa yang dicatat dalam buku
administrasi desa. Kemudian, berdasarkan aturan dijelaskan melalui Pasal 1 Permendagri
47/2016 tentang Administrasi Pemerintahan Desa, bahwa administrasi pemerintahan desa
adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
pemerintahan desa pada buku register desa yang meliputi administrasi umum,
administrasi penduduk, administrasi keuangan, administrasi pembangunan, dan
administrasi lainnya. Dengan kata lain, kegiatan kecil yang dapat dilakukan agar
administrasi desa dapat terwujud adalah dengan tertib administrasi desa.
Administrasi Umum
Administrasi Penduduk
Administrasi Keuangan
Administrasi Pembangunan
Administrasi Lainnya
a. Factor pendukung
Didukung dengan pendapat Mahayana (2013: 8) menyatakan peran
Kepala Desa sebagai fasilitator yaitu orang yang memberikan bantuan dan
menjadi narasumber yang baik untuk berbagai permasalahan serta
memfasilitasi kegiatan-kegiatan pembangunan desa memberikan kemudahan
dan kelancaran dalam proses pembangunan sehingga program
pembangunan desa berjalan baik. Kepala desa Rian dan Kepala desa Kapuak
sudah memfasilitasi aparatur desa dengan baik sehingga dapat membatu
aparat desa dalam mengerjakan tugas dan fungsi sesuai dengan aturan yang
berlaku.
b. Faktor Penghambat
Faktor kemampuan dan keterampilan aparatur desa pada bidang
tugas yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya merupakan salah satu
faktor penentu efektif tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan. Namun
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa faktor ini kurang dimiliki oleh
aparat/perangkat Desa Rian dan Desa Kapuak sehingga berdampak kepada
efektivitas dalam administrasi. Dari aspek kamampuan aparatur desa masih
tergolong renda, hal itu disebabkan karena latar belakang pendidikan yang
masih tergolong rendah.
Keberhasilan pemerintahan desa sangat tergantung dengan administrasi desa.
Administrasi desa dapat berjalan dengan baik apabila kualitas manusia sebagai sumber
daya insani dapat melaksanakan dengan sebaik mungkin artinya administrasi desa sangat
menentukan kedudukan pemerintahan desa. Administrasi desa merupakan tolak ukur
keberhasilan pemerintahan desa karena merupakan fondasi dalam memperkuat dan
mengembangkan pemerintahan desa. Jadi administrasi desa merupakan prioritas utama
yang harus mendapat perhatian serius oleh pemerintah khususnya pemerintah kecamatan.
Penataan merupakan suatu proses perencanaan , pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan untuk semua kepentingan secara terpadu, berdaya guna dan berhasil guna,
serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan serta keterbukaan , persamaan keadilan dan
perlindungan hukum (Kamus Tata Ruang, Edisi I :1997) Proses penataan ini juga
mencakup penataan ruang dimana penduduk menempati daerah tertentu.
B. SARAN
Penulis memohon maaf apabila dalam pembuatan makalah terdapat banyak
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat d harapkan untuk membangun segala
kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.banjarsari-labuhanhaji.desa.id/artikel/2020/11/10/sejarah-
terbentuknya-desa-di-indonesia
https://www.academia.edu/38827761/
SEJARAH_DAN_PERKEMBANGAN_DESA
http://repository.ut.ac.id/4201/1/IPEM4208-M1.pdf
https://balingasal.kec-padureso.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/
4/549
https://journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera117-
xKFz28c3ZzpVRBui7lplyEpUn.pdf
https://sidodadi-sidomulyo.desa.id/index.php/artikel/2021/6/13/administrasi-
pemerintahan-desa
https://www.lintastv.com/2021/01/5-jenis-administrasi-pemerintahan-
desa.html?m=1
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jisep/article/download/9231/9099
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnaleksekutif/article/download/
15434/14981
https://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/viewFile/758/pdf