OLEH:
(20201062)
AL GAZALI BARRU
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................10
C. Manfaat Penelitian......................................................................................10
A. Pelayanan Publik.........................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................30
B. Saran............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................32
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologi desa berasal dari bahasa sansekerta, deca yang berarti
tanah air, tanah asal atau tanah kelahiran. Desa terbentuk atas prakarsa beberapa
kepala keluarga yang sudah bertempat tinggal dan menetap yang memperhatikan
asal-usul wilayah tersebut dan keadaan bahasa, adat, ekonomi serta sosial budaya
kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah warga yang telah menetap dan telah
bergantung pada sumber daya alam yang ada di sekitarnya dengan harapan bisa
wilayah dan kekuasaan hukum di mana desa biasanya dipimpin oleh kepala desa,
kepala desa dipilih oleh masyarakat dengan memenuhi persyaratan untuk menjadi
kepala desa dengan masa jabatan 6 tahun yang dihitung mulai tanggal pelantikan.
Indonesia telah ada sejak dulu dan bukan terbentuk oleh Belanda. Awal sejarah
manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki dorongan kodrat atau kepentingan
yang sama dari bahaya luar. Kapan awal pembentukan desa hingga sekarang sulit
diketahui secara pasti. Tetapi ada bukti dalam prasasti Kawali di Jawa Barat pada
akhir tahun 1350 M serta ditemukannya prasasti Walandit di Tengger, Jatim pada
1
1381 M. Desa sudah ada jauh sebelum penjajahan Belanda di Indonesia dimana
yang berada dalam pemukiman kecil yang biasa disebut dengan kampung. Desa
interaksi sosial berupa kegiatan ekonomi utama berupa produksi pangan dan
bahan-bahan mentah. Desa berada di tempat yang jauh dari pemukiman kota,
biasanya desa berada di pegunungan ataupun pesisir pantai. Desa sebagai bentuk
atau wadah pemukiman yang terletak di di daerah pedesaan yang hidup dengan
hamparan hijau yang biasa di jumpai di desa. Hubungan masyarakat desa lebih
erat dan saling mengenal satu sama lain, hal ini terjadi karena biasanya
masyarakat sangat kompak dalam melakukan kerja sama dalam suatu desa,
lebih dekat dan saling mengenal. Dalam suatu desa masyarakat cenderung bekerja
tapi tidak hanya menjadi petani ada juga masyarakat yang bekerja di instansi-
instansi pemerintah. Di desa sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai budaya dan
tradisi lokalnya yang dijaga oleh masyarakat desa dan menjadi turun temurun.
Desa mempunyai wilayah yang asri bebas dari polusi udara sehingga udara yang
di hirup di desa sangat sejuk. Di desa infrakstruktur seperti jalan masih sangat
kurang dimana jalan-jalan yang ada masih kurang bagus untuk dilalui, serta untuk
2
mendapatkan air bersih yang terbatas. Meskipun infrakstruktur desa masih
sederhana, pemahaman akan kebutuhan tersebut menjadi hal yang utama dalam
memastikan masyarakat yang ada di desa memiliki akses yang memadai terhadap
dirinya untuk mencari peluang ekonomi yag lebih maju, Masyarakat desa yang
tempatnya .Yang dinamakan desa ialah suatu kesatuan hukum tempat tinggal
masyarakat desa. Tidak hanya sebagai tempat tinggal masyarakat, akan tetapi desa
juga sebagai pemegang peran penting dalam memberikan pelayanan yang baik
kepada penduduk desa, peran pemerintah desa sebagai instansi pemberi pelayanan
di suatu desa, system yang bertujuan untuk menyediakan layanan yang merata
sangat penting dalam pembangunan desa, setiap pemimpin yang ada di desa harus
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik agar nantinya dapat tercipta tata
maka haru mempunyai struktur pemerintahan yang tersusun dan terdiri dari
pemerintahan desa terdiri atas kepala desa sebagai pemimpin serta terdapat
sebagai penyelenggara pemerintahan desa selain kepala desa dan BPD yaitu
Karang Taruna yang berperan penting dalam melakukan pembangunan desa serta
Tahun 2014 tentang desa dimana UU tersebut telah mengubah dan mendorong
masyarakat desa untuk lebih aktif dalam membangun desanya. Dalam uu tersebut
telah disebutkan bahwa desa telah ada sebelum Negara Kesatuan Republik
Indonesia ada, oleh karena itu keberadaan desa wajib untuk diakui dan diberikan
4
belakang pengesahan uu tersebut karena desa memiliki hak asal usul dan hak
untuk memberikan pengakuan dan penghormatan atas desa yang sudah ada
efisien dan efektif, terbuka dan bertanggung jawab. Undang-undang ini nuga
pembangunan.
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
diatur dalam undang-undang. Dalam hal ini diketahui bahwa Desa berkedudukan
5
di Kabupaten/Kota yang bisa mengatur dan mengurus sendiri urusan
Pembagian urusan pemerintahan yang berlaku saat ini, dan relasinya dengan
menjadi tiga yakni urusan absolut, urusan konkuren dan urusan pemerintahan
Pemerintah Pusat; urusan konkuren adalah urusan pemerintah pusat yang dapat
urusan ini, Desa dapat menjalankan urusan konkuren yang dijalankan oleh
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa. Yang
dimaksud dengan “hak asal usul dan adat istiadat Desa” adalah hak yang masih
hidup dan sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat dan prinsip Negara
tentang Penataan Desa. Ruang lingkup penataan desa mencakup penataan desa
dan penataan desa adat. Penataan desa berupa pembentukan desa dan desa adat,
6
penghapusan desa dan desa adatserta perubahan status desa dan desa adat. Dalam
Tata Kelola sejalan dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang tujuan penataan
terciptanya desa yang sejahtera. Tata Kelola yang baik merupakan hal yang
pertama dilakukan dalam suatu pemerintahan desa. Tata Kelola yang baik
dan professional dalam mengelola potensi sumber daya alam yang ada di desa.
Proses tata kelola yang baik dapat menjadi dampak positif terhadap penataan desa
barang dan jasa yang diberikan oleh pemerintah termasuk pelayanan. Dalam
kualitas pelayanannya agar masyarakat yang menerima layanan puas dengan hasil
seperti Tangibles atau bukti fisik yaitu produk yang dapat dirasakan oleh semua
7
orang misalnya dapat dilihat pada wc umum yang terdapat pada instansi pemberi
layanan yang diberikan. Dan yang terakhir adalah Empaty yaitu pemberi layanan
mengeluhkan tentang pegawai instansi yang kerap tidak ramah dalam memberikan
pelayanan sehingga masyarakat tidak nyaman dan merasa tidak puas dalam
mendapatkan pelayanan. Tidak hanya itu pelayanan yang buruk sangat banyak
biasanya dianggap buruk oleh masyarakat. Sering kita jumpai pegawai melakukan
pungli padahal semua layanan yang diberikan oleh pemerintah gratis dan tidak
pelayanan sedangkan sudah banyak masyarakat yang lebih dulu mengantri unttuk
medapatkan pelayanan. Kualitas pelayanan public saat ini sangat penting untuk
ditingkatkan dikarenakan jika tidak masyarakat akan sulit percaya kepada instani-
cara meningkatkan kualitas pegawai, pegawai harus menaati peraturan yang telah
dibuat.
8
Tidak hanya dimensi pelayanan terdapat juga standar operasional pelayanan.
secara terukur dan memadai perlu menerapkan yang Namanya prosedur kerja
aparatur desa dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta meningkatkan kinerja
administratif dan procedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan system
kerja.
hadir dengan bentuk seperti dokumen yang berhubungan oleh prosedur yang
pekerjaan untuk mendapatkan hasil kerja secara efektif dari pekerja dengan biaya
yang rendah. SOP atau Standar Operasional Prosedur yang telah terstandarisasi
dan eksplisit merupakan sebuah aspek penting dari setiap sistem kualitas yang
akan melahirkan sebuah aspek penting dari setiap sistem kualitas yang akan
melahirkan sebuah kemampuan untuk bekerja secara selaras dan sesuai standar
yang sudah ada. SOP yang dirancang secara benar akan menentukan bekerja
atau good village. SOP tidak saja bersifat internal akan tetapi juga bersifat
9
eksternal, karena SOP digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi
tidak melakukan sesuai dengan prosedur pelayanan, ada juga instansi yang tidak
memiliki dokumen SOP sehingga hal tersebut menjadi masalah, dokumen SOP
perlu diterapkan untuk menghasilakn sistem kualitas dan teknis yang konsisten
dan sesuai dengan kebutuhan dan mendukung kualitas data informasi, Tujuan
SOP adalah untukagar tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan suatu proses kerja
yang dirancang dalam SOP. SOP pemerintahan desa bertujuan untuk memperjelas
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut
Desa Palakka?
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
10
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperluas pengetahuan dan
kualitas pelayanan dan standar operasional prosedur. Hasil penelitian ini nantinya
juga akan menambah konsep dan pemikiran baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan rujukan bagi penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi dan masukan
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Publik
Suatu pelayanan publik memiliki ruang ringkup yang sangat luas, tidak hanya
terbatas pada pelayanan dalam arti sempit. Pelayanan publik secara luas adalah
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan barang publik dan jasa publik,
daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha
12
Milik Daerah (BUMD) dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka
Dalam hal ini memang yang menjadi tujuan pelayanan publik pada umumnya
atau dibutuhkan oleh publik, dan bagaimana menyatakan dengan tepat kepada
diselenggarakan oleh lembaga pemerintah itu sendiri maupun oleh lembaga non-
ketentuan yang telah ditetapkan dengan sarana yang ada, dan perlengkapannya
melalui tata cara kerja tertentu untuk memberikan jasa pelayanan dalam bentuk
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material
melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan
untuk mengakses hak-hak asasi substantif seperti pendidikan dan kesehatan yang
13
Pasal 28 F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(UUD 1945) menyatakan bahwa: “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
publik dinilai penting oleh stakekholders yaitu: pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha. Pelayanan publik merupakan ranah dari ketiga unsur governance dalam
interaksi yang sangat intensif dan pratik good governance dapat ditafsirkan secara
harus dipenuhi oleh negara dalam rangka pencapaian tujuannya. Salah satu
kegiatan kongkrit dari adanya good governance adalah pelayanan publik yang
14
sebagai wujud kepekaan aparatur pemerintah terhadap apa yang telah
dilakukannya.
untuk masyarakat.
melakukan segala sesuatu secara benar, serta sesuatu yang bisa membahagiakan
Kepuasan pelanggan juga menjadi penujuk arah dan pedorong motivasi untuk
menciptakan ide kreatif, inovatif yang dapat mengembangkan masa depan yang
Menurut Garvis dan Davis , kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang
kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar
instansi dengan masyarakat yang mendapatkan pelayanan berupa barang dan jasa
apa yang ia terima setelah mendapatkan produk layanan yang didapatkan atau
yang diterima.
kualitas pelayanan, ukurannya bukan hanya ditentukan oleh pihak yang melayani
saja tapi lebih banyak dilayani, karena merekalah yang menikmati layanan
Lima dimensi tersebut menjadi tolak ukur dalam kualitas pelayanan publik,
dimensi kualitas pelayanan tersebut. Kualitas pelayanan harus dinilai dari sudut
pandang penerima karena kepuasan dari sisi Masyarakat dapat dijadikan acuan sebagai
16
perbaikan yang baik dalam meningkatkan citra instansi ditengah masyarakat. Pelayanan
publik adalah kegiatan yang ditawarkan untuk mencapi tujuan publik baik secara
langsung maupun tidak langsung yang bersifat tidak kasat mata dari pihak instansi
Pelayanan menurut Gronross adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi
antara konsumen dengan karyawan atau halhal lain yang disediakan oleh perusahaan
Menurut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan
pelayanan umum dapat diselenggarakan secara berdaya guna dan berhasil guna;
2015)
Kualitas pelayanan publik merupakan usaha untuk memenuhi segala sesuatu yang
berhubungan dengan produksi, jasa, manusia, proses, lingkungan, dan yang menjadi
kebutuhan serta keinginan konsumen baik itu berupa barang dan jasa yang diharapkan
kebutuhan mereka.
17
Menurut Gasperz kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik
pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu atau
dapat dikatakan bahwa kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan
dicapai karena para penyedian layanan tidak selalu memahami bagaimana cara
yang dilakukan oleh suatu organisasi atau individu dalam bentuk barang jasa
Tuntutan para penerima layanan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik
Tuntutan para penerima layanan untuk memperoleh pelayanan yang lebih baik
layanan.
mengkonsumsi suatu produk, hingga pada komunikasi eksternal melalui iklan dan
sebagainya.(Mulyawan, n.d.)
Namun kualitas pelayanan tentu tidak hanya ditentukan oleh faktor sumber
daya manusia saja. Faktor-faktor lainnya juga turut menentukan tingkatan kualitas
18
pelayanan. Kualitas pelayanan dirasakan memuaskan oleh penerima layanan,
19
BAB III
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan Masyarakat. Jika masyarakat tidak puas
dengan pelayanan yang diberikan, pelayanan tersebut pasti berkualitas rendah atau
yang juga berada di kantor desa. Secara umum yang menjadi sorotan umum dalam
pelayanan publik adalah bagaimana pegawai atau staf yang memberikan layanan
Kualitas pada dasarnya berkaitan dengan pelyananan yang terbaik yaitu suatu
sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan atau masyarakat secara
Ini berarti bila jasa/layanan yang diterima (perceived service) sesuai dengan
Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan maka kualitas jasa/layanan
aparat tersebut tahu dan tidak mampu dalam memberikan pelayanan yang baik
Tolak ukur dalam memberikan kualitas pelayanan yang baik adalah dengan
Hasil studi lapang di Desa Palakka dapat dilihat dari kelima dimensi diatas
21
eksternal.Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana pihak perusahaan
dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang
diberikan oleh pemberi jasa, yang meliputi fasilitas fisik,(gedung, gudang, dan
Dimensi tangible yaitu berwujud, atau aspek pelayanan ini dapat dirasakan
ini merupakaan aspek pertama yang perlu diperhatikan oleh pemberi layanan
dilapangan menujukkan bahwa aspek tangibles ini sudah bagus namun belum
memberikan kesan yang bagus terhadap masyarakat. Dimana pegawai yang ada
atau bekerja dalam kantor tersebut menggunakan seragam yang sama, fasilitas
yang tersedia untuk memberikan pelayanan masyarakat sudah jauh lebih baik
setelah melakukan renovasi kantor. Didalam kantor tersebut sudah ada papan
pegawai.
Namun masih ada beberapa kekurangan dari aspek ini dimana didalam kantor
resepsionis yang belum ada dikarenakan kantor saat ini masih dalam proses
22
beberapa hal yang masih perlu dibenahi baik dari segi fasilitas maupun dari
fisik lainnya.
2. Kehandalan (Reliability)
agar dipercaya oleh masyarakat dengan memberikan jasa secara tepat waktu
publik di Kantor Desa Palakka dapat dilihat dari kemampuan pegawai, dimana
Palakka dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan sangat penting
agar proses pelayanan berjalan dengan baik. Seluruh staff yang bertugas di
Kantor Desa Palakka staff yang bekerja melakukan pelayanan dengan cepat
dan tepat, sehingga masyarakat yang dilayani merasa senang ketika pegawai
tersebut melakukan proses pelayanan dengan cepat dan tepat. Tepat yang
23
pengguna layanan. Pelayanan yang cepat dan tepat ini sudah dilakukan dengan
baik oleh pegawai Kantor Desa Palakka, karena pegawai tersebut sudah
adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam
Dalam mengukur daya tanggap pegawai Kantor Desa Palakka kita bisa
Kantor Desa Palakka sudah melakukan hal tersebut dengan baik sehingga
layanan akan mendapatkan dampak yang positif bagi kualitas pelayanan publik
di Desa Palakka. Staf yang merespon dan tanggap dengan masyarakat yang
24
kantor tersebut respon dan tanggap terhadap pengguna layanan, dan menjadi
4. Jaminan (Assurance)
sehingga pihak yang menerima merasa diperhatikan. Aspek jaminan ini juga
memberikan jaminan tepat waktu dalam memberikan pelayanan saat itu juga
tidak bisa diselesaikan hari itu juga pegawai memberikan jaminan waktu dan
diberikan kepada masyarakat tersebut. Mengenai hal ini pegawai atau staf di
masyarakat percaya kepada mereka dan tidak menunggu terlalu lama atau
bolak balik ke kantor desa lagi, karena staf telah memberikan jaminan waktu.
5. Empathy
perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada
al., 2020)
25
Dalam suatu instansi diperlukan adanya rasa empathy yang dimiliki oleh
prioritas utama dan harus sesuai denga napa yang diperlukan oleh pengguna
layanan.
dengan ramah. Jika pegawai pemberi layanan bersikap ramah kepada pengguna
Kantor Desa Palakka juga memiliki sikap sopan dan santun dalam
26
santun ini sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
sehingga pegawai yang bekerja di instansi tersebut harus memiliki sikap itu.
Selain kedua sikap diatas sikap saling menghargai juga perlu diterapkan dalam
tersebut, sikap menghargai bisa dilihat Ketika ada pengguna layanan yang
memperlihatkan muka yang jutek akan tetapi tetap tersenyum dalam melayani
masyarakat.
Dari lima dimensi diatas hasil penelitian di Knator Desa Palakka masih
terdapat kekurangan pada dimensi tangibles selain itu aspek dimensi kualitas
layanan yang lain sudah bagus dan diterpakan oleh pegawai atau staf di kantor
dengan apa yang diberikan meskipun masih ada sedikit kekurangan. Kepuasan
masyarakat menjadi penilaian untuk kantor Desa Palakka agar nantinya dapat
prosedur kerja yang dibuat secara detail dan terperinci bagi semua karyawan
instansi atau Perusahaan dapat terancang dengan baik dan dapat berjalan sesuai
Menurut santoso (2014, p 10-14) SOP terdiri dari 7 hal pokok yaitu efisiensi,
1. Efisiensi, Efisiensi diartikan sebagai suatu ketepatan, efisiensi berupa hal hal
menjadi lebih tepat dan tidak hanya cepat saja, melainkan sesuai dengan tujuan
2. Konsistensi, Konsistensi dapat diartikan sebagai ketetapan atau hal hal yang
tidak berubah maka dapat di kalkulasi dengan tepat. Keadaan yang konsisten
tinggi.
eror disegala area tenaga kerja. Standar operasional prosedur (SOP) menjadi
secara sistematis.
oleh tidak ada penengah yang bisa memecahkan konflik yang dimaksud.Tetapi,
28
apabila dikembalikan kedalam standar operasional prosedur (SOP) yang
sebelumnya sudah disusun secara tepat, maka tentu saja kedua belah pihak
pasti dimana memuat segala tata cara untuk melindungi tiap tiap sumber daya
operasional prosedur (SOP) dalam hal ini di maksud melindungi hal hal yang
sebagai individu secara personal. Peta kerja Peta kerja sebagai pola pola
dimana semua aktivitas yang sudah tertata rapi bisa dijalankan dalam pikiran
masing masing sebagai suatu kebiasaan yang pasti. Dengan standar operasional
prosedur(SOP), pola kerja menjadi lebih fokus dan tidak melebar kemana-
mana, hal ini terkait dengan poin pertama yang efisien, bahwa salah satu
6. Batas perta, Batasan pertahanan dipahami sebagai langkah defense dari segala
inspeksi baik dari pemerintah ataupun pihak pihak relasi yang menginginkan
karena itu, inspeksi-inspeksi yang bersifat datang dari luar perusahaan tidak
(Gabriele, 2016)
29
Dalam sebuah instansi pemerintah dengan lingkup pekerjaan yang kompleks
dan sumber daya manusia yang beragam tidaklah mudah. Semua elemen yang ada
tersebut harus bisa dimaksimalkan dengan benar agar apa yang menjadi visi dan
misi suatu instansi pemerintah bisa tercapai dengan baik. Salah satu yang bisa
efisien dan efektif, tentunya dengan adanya Standard Operating Procedure (SOP)
yang efisien dan efektif mampu memudahkan kerja seluruh Sumber Daya
Manusia (SDM).
Operasional Prosedur (SOP). Dari informasi yang diterima bahwa kantor tersebut
memang tidak membuat standar operasional prosedur baik dalam bentuk dokumen
atau bentuk lainnya, sehingga ketika Standar Operasional Prosedur tidak ada maka
30
BAB IV
A. Kesimpulan
Operasional Prosedur (SOP) maka dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Aspek Bukti Fisik (Tangible), dari aspek bukti fisik masih terdapat beberapa
masyarakat.
Desa Palakka sangat puas karena pegawai melayani mereka dengan ramah
Dapat dilihat dari ketersediaan SOP di kantor Desa Palakka belum tersedia,
dimana pada saat melakukan studi lapang informasi yang didapat bahwa di
masyarakat mungkin kesulitan mengetahui secara tepat apa yang diharapkan dari
mereka, sehingga biasanya pegawai jga bingung dalam pelaksanaan tugas ketika
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan untuk Kantor Desa Palakka agar
kedepannya bisa lebih baik dan lebih meningkatkan kepuasan masyarakat dalam
tersebut.
2. Agar memberikan pelayanan yang sesuai dan teratur maka pemerintah Desa
Tahun 2012 dan menempel SOP di dinding kantor agar pelayanan teratur dan
32
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, R., Radji, D. L., & Ismail, Y. L. (2020). Pengaruh Empathy dan
https://doi.org/10.37479/jkeb.v13i1.7105
Management, 1(2).
https://doi.org/10.30742/juispol.v2i1.2134
https://doi.org/10.26618/ojip.v1i2.22
33
Muhaling, A. R., Palandeng, I. D., & Sumarauw, J. S. B. (2021).
UNPAD PRESS.
https://doi.org/10.52239/jar.v4i3.604
https://doi.org/10.36546/jm.v8i2.348
34