Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

SISTEM PEMERINTAHAN DESA

NAMA : JAKA ALAMSYAH


NIM : 020310256

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM
STUDI ILMU PEMERINTAHAN
2022
1. Adapun penjelasan gambaran asal mula desa yaitu:

a) Ilmu Kemasyarakatan

Menurut ilmu kemasyarakatan, manusia adalah mahluk sosial , mahluk yang hidup selalu
dalam hubungan dengan manusia lain. Sejak lahir sampai mati manusia berhubungan dengan
manusia lain. Di mana pun ia berada, ia berhubungan langsung atau tidak langsung dengan
sesamanya. Secara sadar atau tidak sadar manusia senantiasa memelihara, membina dan
mengembangkan hubungan antarmanusia. Dalam rangka usaha tersebut, manusia bertempat
tinggal bersama-sama di suatu tempat yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Unsur keadaan
dan lingkungan mempengaruhi dimana tempat tinggal bersama diadakan. Misalnya, di pantai,
jauh di pedalaman kaki gunung, di lereng, dan di puncak gunung, bahkan di atas air. b) Ilmu Jiwa
Menurut ilmu jiwa, manusia mempunyai dorongan kodrat di antaranya dorongan sosial,
dorongan segregasi (memisahkan) dan dorongan integrasi. Dorongan sosial mendorong orang
untuk hidup bersama dengan manusia lain dalam satu golongan. Dorongan segregasi
mendorong manusia untuk membentuk golongan berdasarkan sifat atau keprluan yang sama
dan bersama. Golongan tersebut dapat didasarkan pada kesamaan pelajaran, tempat tinggal
dan sebagainya. Dorongan Integrasi adalah dorongan perorangan atau golongan untuk tunduk,
taan dan berlindung kepada seseorang atau golongan. Ketiga golongan tersebut
mengakibatkan terbentuknya lembaga sosial permulaan, primitif/sederhana. Terbentuknya
lembaga sosial disertai dengan adanya seorang atau beberapa orang yang memimpin, yang
lambat laun berkembang menjadi lembaga pemerintahan.
c) Lingkungan Alam Sekeliling

Alam sekeliling juga mempengaruhi terbentuknya golongan manusia yang bertempat tinggal
di daerah tertentu. Makin lama makin banyak dan pada akhirnya terbentuklah satu kampung
dan desa. Bayu Suryaningrat (1965), menyimpulkan bahwa terbentuknya desa disebabkan
oleh sifat manusia sebagai mahluk sosial, unsur kejiwaan, alam sekeliling manusia,
kepentingan yang sama,dan bahaya dari luar.
Sedang Soetardjo Kertohadikoesoemo, menyimpulkan terbentuknya kelompok masyarakat
karena tiga alasan poko,yaitu pertama, untuk hidup mencari makan, pakaiaan dan perumahan,
yang kedua, untuk mempertahankan hidupnya terhadap ancaman dari luar dan ketiga, untuk
mencari kemajuaan dalam hidupnya.

d) Cara berdirinya
Desa tersebut dikenal sebagai desa ditinjau dari cara berdirinya yang berdasar pada tempat
tinggal bersama. Di samping itu, di negara kita ada masyarakat yang dibentuk atas dasar
keturunan.
e) Simpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tumbuhnya desa itu secara pasti tidak diketahui,
akan tetapi yang jelas bahwadesa terbentuk karena kepentingan masyarakatuntuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu berkeinginan untuk menjalin
hubungan dengan manusia lain. Di samping itu, untuk mendapatkan perlindungan guna
menghadapi ancaman bahaya. Ini semua diduga yang menyebabkan terjadinya dan
timbulnya desa.

2. Pengertian Desa Berdasarkan Landasan Formal dan Ciri-ciri Umum Desa

• Pengertian desa secara formal mengenai desa dapat dilihat dari beberapa peraturan perundang-
undang di bawah ini:
a) Dalam surat Keputusan menteri dalam negeri Nomor 17 Tahun 1977 tentang
penetapan jumlah desa diseluruh indonesia dinyatakan bahwa: Desa ialah kesatuan
organisasi pemerintahan yang terendah, mempunyai batas wilayah tertentu, langsung
di bawah kecamatan, dan merupakan kesatuan masyarakat hukum yang berhak
menyelenggarakan rumah tangganya.
b) Menurut UU No. 5 Tahun 1979 tentang pemerintahan Desa, pasal 1 menjelaskan
bahwa yang di maksud dengan desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh
sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk di dalamnya kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung di
bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan
negara kesatuan Republik indonesia.
c) Menurut UU No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, pasal 1 hurup (o) di
jelaskan bahwa desa atau yang disebut nama lain selanjutnya disebut desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di Daerah
Kabupaten.
d) Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah, yang dimaksud desa
adalah suatu masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah
Negara kesatuan Republik Indonesia.
• Ciri-ciri Umum Desa

a) Desa umumnya terletak di atau sangat dekat dengan pusat wilayah usaha tani (sudut
pandang ekonomi).
b) Dalam wilayah itu ekonomi merupakan kegiatan ekonomi dominan.

c) Faktor-faktor penguasaan tanah menentukan corak kehidupan masyarakat.

d) Tidak seperti dikota ataupun kota besar yang penduduknya sebagian besar merupakan
pendatang, populasi penduduk desa lebih bersifat terganti oleh dirinya sendiri.
e) Kontrol sosial lebih bersifat informal dan interaksi antar warga desa lebih bersifat
personal dalam bentuk tatap muka.
f) Menpunyai tingkat homogenitas yang relatif tinggi dan ikatan sosial yang relatif ketat
dari pada kota (wiradi dalam sadu wasistiono, 2006:16)
3. Tata Cara Pembentukan Desa

Pembentukan Desa ditetapkan dengan perturan Daerah Kabupaten/Kota dengan


mempertimbangkan prakarsa masyarakat Desa, asal usul adat istiadat, kondisi sosial budaya
masyarakat Desa, serta kemampuan dan potensi Desa.[8]
Pembentukana Desa dilakukan melalui Desa persiapan. Desa persiapan itu merupakan bagian dari
wilayah Desa induk. Desa persiapan tersebut dapat ditingkatkan statusnya menjadi Desa dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun. peningkatan status dilaksanakan berdasarkan hasil
evalusi.[9]
Dua Desa atau lebih yang berbatas dapat digabung menjadi desa baru berdasarkan kesepakatan
Desa yang bersangkutan dengan memperhatikan persyaratan yang ditentukan dalam UU
Desa.[10]
Rancangan Peraturan Daerah tentang pembentukan desa yang telah mendapatkan persetujuan
bersama Bupati/Walikota dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diajukan Kepada
Gubernur.[11]
Kemudian Gubenur melakukan evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang pembentukan
kelurahan menjadi Desa berdasarkan urgensi,kepentingan nasional, kepentingan daerah,
kepentingan masyarakat Desa, dan/atau peraturan perundanganundangan.[12]
Gubernur menyatakan persetujuan terhadap Rancangan Peraturan Daerah paling lama 20 hari
setelah menerima Rancangan Peraturan Daerah.[13]
Dalam hal Gubernur memberikan persetujuan atas Rancangan Peraturan Daerah tersebut,

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melakukan penyempurnaan dan penetapan menjadi


Peraturan Daerah paling lama 20 hari.[14] Peraturan Daerah Kabupaten/Kota ini disertai lampiran
peta batas wilayah Desa.[15] Dasar hukum:
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Anda mungkin juga menyukai