Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya dalam menciptakan dan menumbuhkan

kapasitas masyarakat menjadi lebih baik, baik secara individu ataupun dalam kelompok,

untuk memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kualitas

hidup, kemandirian dan kesejahteraan. Pemberdayaan masyarakat membutuhkan partisipasi

yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah dan pihak yang lain untuk memberikan

peluang dan memastikan keberlanjutan beberapa hasil yang ingin dicapai. Terdapat beberapa

jenis permasalahan pemberdayaan yang terdapat di masyarakat, salah satu di antaranya yaitu

masalah pemberdayaan di bidang kesehatan.

Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan merupakan sasaran utama dari promosi

kesehatan. Masyarakat atau komunitas merupakan salah satu dari strategi global promosi

kesehatan pemberdayaan (empowerment) sehingga pemberdayaan masyarakat sangat penting

untuk dilakukan agar masyarakat sebagai primary target memiliki kemauan dan kemampuan

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka. 

Upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia telah dilakukan sejak

awal kemerdekaan. Misalnya, di bidang kesehatan, pemerintah meluncurkan berbagai upaya

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan memperkenalkan sistem

santunan sosial. Di era Orde Baru, sejak 1970-an, dikenalkan pusat pelayanan kesehatan di

tingkat kecamatan (Puskesmas) agar lebih mudah terjangkau oleh masyarakat desa.

Belakangan dibentuk Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di setiap desa. Pada awal 1990-an

pembangunan pusat kesehatan masyarakat meningkat lebih tinggi daripada rumah sakit.

Penempatan bidan di desa yang mendidik kader-kader dari kalangan penduduk desa sendiri,

1
dan mendampingi kader dalam kegiatan rutin posyandu, menunjukkan upaya-upaya

pemberdayaan masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari penulisan ini adalah

1. Apa itu konsep dasar desa?

2. Apa itu pemberdayaan masyarakat dalam bidang Kesehatan?

3. Bagaimana karakteristik pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan?

4. Apa saja strategi dan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam bidang Kesehatan?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yakni;

1. Konsep dasar desa

2. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang Kesehatan

3. Karakteristik pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan

4. Strategi dan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Desa

1. Pengertian Desa

Istilah desa berasal dari bahasa Sanskerta yaitu deshi yang artinya tanah

kelahiran atau tanah tumpah darah. Desa dapat diartikan sebagai suatu bentuk

kesatuan administratif yang terletak di luar kota. Desa menjadi tempat penduduk

berkumpul dan hidup bersama agar apat mempertahankan, melangsungkan, dan

mengembangkan kehidupan mereka. Pada umumnya penduduk desa

bermatapencaharian sebagai petani. 

Beberapa Ahli Kependudukan memberikan pengertian tentang desa sebagai

berikut:

1) Menurut R. Bintarto, 

Desa yaitu perwujudan atau kesatuan sosial, ekonomi, geografi, politik, serta

kultural yang ada di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara

timbal balik dengan daerah lain.

2) Menurut Rifhi Siddiq, 

Desa adalah suatu wilayah yang memiliki tingkat kepadatan rendah yang dihuni

oleh penduduk dengan interaksi sosial yang bersifat homogen,

bermatapencaharian di bidang agraris dan juga mampu berinteraksi dengan

wilayah lain di sekitarnya.

3) Menurut Sutardjo Kartohadikusumo, 

Desa adalah suatu kesatuan hukum yang di dalamnya bertempat tinggal

sekelompok masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

4) Menurut Paul H. Landis, 

3
Desa adalah daerah dimana hubungan pergaulannya ditandai dengan intensitas

tinggi degnan jumlah penduduk yang kurang dari 2500 orang.

Berdasarkan penjabaran para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa desa adalah

suatu wilayah yang merupakan perwujudan atau kesatuan sosial, ekonomi, geografis,

politik, dan kultural, dihuni oleh penduduk dengan interaksi sosial bersifat homogen

dan sebagian besar bermatapencaharian di bidang agraris serta berkuasa

mengadakan pemerintahan sendiri.

Sedangkan menurut Undang-Undang Desa No. 6 Tahun 2014, desa adalah

kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui

dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Ciri-ciri Desa

Secara umum, desa memiliki ciri-ciri sebagai berikut, dirangkum dari buku

Tata Kelola Pemerintahan Desa milik Muhamad Muiz Raharjo.

 Kehidupan masyarakat desa dianggap sangat erat dengan alam. Hal ini juga

ditegaskan dari letak geografisnya yang umumnya jauh dari pusat kota.

 Masyarakat desa cenderung bermata pencaharian sebagai petani dan secara

khusus sangat bergantung pada musim.

 Desa merupakan kesatuan sosial dan kesatuan kerja.

 Perekonomiannya masih berhubungan dengan mata pencahariannya. Oleh sebab

itu, struktur perekonomiannya bersifat agraris.

 Hubungan antarmasyarakatnya berdasarkan ikatan kekeluargaan yang erat atau

disebut gemmeinschaft.

4
 Perkembangan kehidupannya masih relatif lambat. Hubungan sosial kontrol juga

masih sangat ditentukan oleh moral dan hukum informal seperti adat.

 Keberadaan norma agama dan hukum adat masih kuat dan terkadang diutamakan.

Menurut Direktorat Jendral Pembangunan Desa, suatu wilayah disebut desa

apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Perbandingan lahan dengan manusia (man land ratio) cukup besar;

2. Lapangan kerja yang dominan adalah agraris;

3. Hubungan kekerabatan kuat;

4. Sifat-sifat masyarakatnya masih memegang teguh pada tradisi yang berlaku;

5. Gotong royong kuat;

6. Hubungan antar warga akrab;

5
3. Ciri-Ciri Masyarakat Desa

Rouceck dan Warren menambahkan pendapatnya tentang ciri-ciri masyarakat

desa, di antaranya yaitu:

 Dari sisi kebudayaan, komunikasi keluarga terjalin secara langsung, mendalam,

dan informal.

 Masyarakat desa adalah suatu kelompok yang dibentuk berdasarkan faktor

geografis.

 Hubungan masyarakat desa masih bersifat kekeluargaan.

 Dalam hal mobilitas penduduk ada pada tingkatan yang rendah, baik mobilitas

yang bersifat horizontal (perpindahan tempat) maupun mobilitas sosial (status

sosial).

 Pembagian waktu yang lebih teliti dan diutamakan untuk bisa mengejar

kebutuhan individu.

 Penduduk di desa cenderung saling tolong menolong, karena adanya rasa

kebersamaan yang tinggi.

 Pembagian kerja antarpenduduk desa cenderung membaur dan tidak memiliki

batasan yang jelas.

 Penduduk desa cenderung mengerjakan pekerjaan yang sama, seperti anggota

keluarganya terdahulu.

 Kehidupan keagamaan di desa lebih kuat jika dibandingkan dengan perkotaan.

 Perubahan-perubahan sosial cenderung terjadi lebih lambat, tergantung pada

keterbukaan masyarakat desa dalam menerima pengaruh yang cukup berbeda

dari adat istiadat setempat.

6
 Kreativitas dan inovasi cenderung belum diimplementasikan, jika penduduk

desa tidak mencari tahu informasi terkini tentang perkembangan zaman dan

teknologi.

B. Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,

melindungi dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat

bidang kesehatan adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran kemauan dan

kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan (Supardan, 2013).

Berdasarkan tinjauan istilah, konsep pemberdayaan masyarakat mencakup

pengertian community development (pembangunan masyarakat) dan communitybased

development (pembangunan yang bertumpu pada masyarakat) dan tahap selanjutnya muncul

istilah pembangunan yang digerakkan masyarakat (Sukandarrumidi, 2007). Menurut Cornell

Empowerment Group Pemberdayaan didefinisikan sebagai suatu proses sengaja yang

berkelanjutan, berpusat pada masyarakat lokal, dan melibatkan prinsip saling menghormati,

refleksi kritis, kepedulian, dan partisipasi kelompok dan melalui proses tersebut orang-orang

yang kurang memiliki bagian yang setara akan sumber daya berharga memperoleh akses yang

lebih besar dan memiliki kendali akan sumber daya tersebut (Perkin dan Zimmerman, 1995).

Shardlow dalam Jackie Ambadar (2008) menyebutkan pemberdayaan masyarakat

atau community development (CD) intinya adalah bagaimana individu, kelompok atau

komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk

membentuk masa depan sesuai keinginan mereka. Pemberdayaan masyarakat juga diartikan

sebagai upaya yang disengaja untuk memfasilitasi masyarakat lokal dalam merencanakan,

memutuskan, dan mengelola sumberdaya lokal yang dimiliki melalui collective action dan

7
networking sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan kemandirian secara

ekonomi, ekologi, dan sosial.

Gerakan pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya dalam peningkatan

kemampuan masyarakat guna mengangkat harkat hidup, martabat dan derajat kesehatannya.

Peningkatan keberdayaan berarti peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat agar

dapat mengembangkan diri dan memperkuat sumber daya yang dimiliki untuk mencapai

kemajuan (Wahyudin, 2012).

Gerakan pemberdayaan masyarakat juga merupakan cara untuk menumbuhkan dan

mengembangkan norma yang membuat masyarakat mampu untuk berperilaku hidup bersih

dan sehat. Strategi ini tepatnya ditujukan pada sasaran primer agar berperan serta secara aktif.

Bidang pembangunan biasanya meliputi 3 (tiga) sektor utama, yaitu ekonomi, sosial

(termasuk di dalamnya bidang pendidikan, kesehatan dan sosial-budaya), dan bidang

lingkungan. Sedangkan masyarakat dapat diartikan dalam dua konsep yaitu masyarakat

sebagai sebuah tempat bersama, yakni sebuah wilayah geografi yang sama. Sebagai contoh,

sebuah rukun tetangga, perumahan di daerah pertokoan atau sebuah kampung di wilayah

pedesaan.

Harry Hikmat (2001) menyebutkan pemberdayaan dalam wacana pembangunan

selalu dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringankerja, dan keadilan. Pada

dasarnya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan sosial. Isbandi

Rukminto Adi (2008) menyatakan pembangunan masyarakat digunakan untuk

menggambarkan pembangunan bangsa secara keseluruhan.

Dalam arti sempit istilah pengembangan masyarakat di Indonesia sering dipadankan

dengan pembangunan masyarakat desa dengan mempertimbangkan desa dan kelurahan

berada pada tingkatan yang setara sehingga pengembangan masyarakat (desa) kemudian

menjadi dengan konsep pengembangan masyarakat lokal (locality development).

8
UKBM (upaya kesehatan bersumberdaya manusia) adalah salah satu wujud nyata

peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu memacu

munculnya berbagai bentuk UKBM lainnya seperti Polindes, POD (pos obat desa), pos UKK

(pos upaya kesehatan kerja), TOGA (taman obat keluarga), dana sehat dan lain-lain.

C. Ciri Pemberdayaan Masyarakat

Suatu kegiatan atau program dapat dikategorikan ke dalam pemberdayaan masyarakat

apabila kegiatan tersebut tumbuh dari bawah dan non-instruktif serta dapat memperkuat,

meningkatkan atau mengembangkan potensi masyarakat setempat guna mencapai tujuan

yang diharapkan. Bentuk-bentuk pengembangan potensi masyarakat tersebut bermacam-

macam, antara lain sebagai berikut :

1. Tokoh atau pimpinan masyarakat (Community leader)

Di sebuah mayarakat apapun baik pendesaan, perkotaan maupun pemukiman elite

atau pemukiman kumuh, secara alamiah aka terjadi kristalisasi adanya pimpinan

atau tokoh masyarakat. Pemimpin atau tokoh masyarakat dapat bersifat format dan

informal. Pada tahap awal pemberdayaan masyarakat, maka petugas atau provider

kesehatan terlebih dahulu melakukan pendekatan-pendekatan kepada para tokoh

masyarakat.

2. Organisasi masyarakat (community organization)

Dalam suatu masyarakat selalu ada organisasi-organisasi kemasyarakatan baik

formal maupun informal, misalnya PKK, karang taruna, majelis taklim, koperasi-

koperasi dan sebagainya.

3. Pendanaan masyarakat (Community Fund)

4. Material masyarakat (community material)

5. Pengetahuan masyarakat (community knowledge)

9
Semua bentuk penyuluhan kepada masyarakat adalah contoh pemberdayaan

masyarakat yang meningkatkan komponen pengetahuan masyarakat.

6. Teknologi masyarakat (community technology)

Dibeberapa komunitas telah tersedia teknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan

untuk pengembangan program kesehatan. Misalnya penyaring air bersih

menggunakan pasir atau arang, untuk pencahayaan rumah sehat menggunakan

genteng dari tanah yang ditengahnya ditaruh kaca. Untuk pengawetan makanan

dengan pengasapan dan sebagainya.

D. Strategi dan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat

Strategi dan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Permenkes 8 tahun 2019

tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan adalah sebagai berikut,

1. Strategi Pemberdayaan Masyarakat meliputi;

a. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan

mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi;

b. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan masyarakat;

c. Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat;

d. Penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku kepentingan;

e. Peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, lembaga kemasyarakatan,

organisasi kemasyarakatan, dan swasta;

f. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal;

dan

g. Pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan Pemberdayaan

Masyarakat yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan

masyarakat.

10
2. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat meliputi;

a. Kesehatan ibu, bayi dan balita;

b. Kesehatan anak usia sekolah dan remaja;

c. Kesehatan usia produktif;

d. Kesehatan lanjut usia;

e. Kesehatan kerja;

f. Perbaikan gizi masyarakat;

g. Penyehatan lingkungan;

h. Penanggulangan penyakit menular dan tidak menular;

i. Kesehatan tradisional;

j. Kesehatan jiwa;

k. Kesiapsiagaan bencana dan krisis kesehatan; dan

l. Kegiatan peningkatan kesehatan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat

setempat.

11
12

Anda mungkin juga menyukai