Anda di halaman 1dari 4

Konsep Area Rural

1. Pengertian Komunitas Rural


a. Pengertian Area Rural (pedesaan)
Desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan desa adalah suatu kesatuan
hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Menurut Bintaro,
desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang
terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik
dengan daerah lain.
Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Pengertian Komunitas rural
Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang
seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para
anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values (Kertajaya
Hermawan, 2008).
Komunitas Rural menurut The US Census Bureau dalam Nies (2007), merupakan
sekumpulan orang yang tinggal jauh dari daerah perkotaaan yang jumlah penduduknya
kurang dari 2500 jiwa dan sebagian besar bermata pencaharian bertani karena masih sangat
bergantung pada alam.
Menurut Paul H. Landis, desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri
ciri sebagai berikut:
1.

Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.

2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan


3.

Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat

4.

Dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan

yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan


Menurut Mubarak (2009), masyarakat desa memiliki ciri-ciri seperti berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat


Adat istiadat masih dipegang kuat
Sebagian besar memiliki kepercayaan terhadap hal-hal yang gaib
Tingkat buta huruf masih tinggi
Masih berlaku hukum tak tetulis
Jarang ada lembaga pendidikan khusus di bidang teknologi dan ketrampilan
Sistem ekonomi sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga
Gotong royong sangat kuat

3. Perbedaan masyarakat pedesaan dan perkotaan


Masyarakat Pedesaan (rural)
Perilaku homogeny
Perilaku

yang

dilandasi

Masyarakat Perkotaan (urban)


Perilaku heterogen
oleh

kekeluargaan dan kebersamaan

konsep Perilaku

yang

dilandasi

oleh

konsep

pengandalan diri dan kelembagaan

Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas
status

dan fungsi

Isolasi sosial, sehingga statik

Mobilitas sosial, sehingga dinamik

Kesatuan dan keutuhan kultural

Kebauran dan diversifikasi kultural

Banyak ritual dan nilai-nilai sakral

Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular

Kolektivisme

Individualisme

4. Teori keperawatan pedesaan Long dan Weinert (1989)


Teori keperawatan pedesaan dari Long dan Weinert (1989) mengidentifikasi
karakteristik kunci dari masyarakat pedesaan yang mempengaruhi pelayanan keperawatan,
yaitu:

a.

Kesehatan dan etos kerja


Kesehatan bagi penduduk pedesaan diartikan sebagai kemampuan dalam
bekerja. Misalnya, seorang tukang tebang kayu merasa dirinya sehat jika masih
dapat bekerja seperti biasanya. Jika tukang tebang kayu tersebut merasa tidak
sehat maka ia akan mencoba obat yang lazim dipakai di rumah dan nasihat dari
para tetangga sebelum mencari pertolongan profesional. Orientasi penduduk
desa meggangap pelayanan kesehatan adalah orientasi saat keadaan saat ini dan
keadaan krisis. Karena hal itu, maka kurangnya perhatian penduduk pada
aktivitas pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Jarangnya
partisipasi penduduk terhadap program penghentian kebiasaan merokok,
pencegahan penyakit, kebiasaan mengunyah tembakau, obesitas, dan sikap tidak

b.

peduli merupakan hal yang biasa terjadi.


Jarak dan isolasi
Penduduk pedesaan menerima dan menyesuaikan diri dengan jarak dan isolasi.
Jarak merupakan hal yang terintergrasi dalam hidup keseharian. Jarak adalah
satu penghalang untuk meningkatkan kecenderungan penundaan upaya
masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan sampai orang tersebut benarbenar sakit. Hal ini menyebabkan waktu penyembuhan dan rehabilitasi optimal

c.

akan terganggu oleh terapi yang tidak adekuat dan tidak tepat waktu.
Kepercayaan diri
Untuk kelangsungan hidup, jarak, dan isolasi menuntut individu untuk
menumbuhkan motivasi yang kuat dan penuh percaya diri. Adanya nilai yang
tinggi di balik kepercayaan diri tersebut telah di observasi baik secara individu
maupun komunitas secara keseluruhan. Sebagai contoh, aspirasi dari sebuah
penduduk pedesaan untuk mendirikan pusat kesehatan regional dan membuat
komitmen finansial yang dibutuhkan untuk mendukung usaha tersebut konsisten

d.

dengan keinginan komunitas untuk merawat dirinya sendiri.


Kurang anonimitas
Komunitas pedesaan layaknya aquarium dimana setiap orang mengetahui halhal tentag orang lain. Di area rural, setiap orang diamati dan dinilai sama, baik
dari sisi kehidupan personil maupun kemampuan profesionalnya. Seorang
penyedia layanan kesehatan akan di kenal oleh seluruh masyarakat, sehingga
privasinya terbatas. Di pedesaan, individu yang tingkat pendidikannya tinggi
atau memiliki kemampuan kepemimpinan sering kali pindah ke kota besar,
sehingga kadang-kadang penyedia layanan kesehatan diharapkan menjalankan
peran kepemimpinan juga. Hal ini memperkuat fakta bahwa kredibilitas,

kepercayaan, dan efektivitas seorang perawat komunitas di area rural sebagai


agens perubahan (change agent) dalam upaya membangun kemitraan,
bergantung pada penilaian komunitas terhadap perawat komunitas secara
e.

keseluruhan.
Identifikasi orang dalam/orang luar dan pendatang baru/ penduduk lama
Bagaimanapun, posisi orang luar kadang-kadang menguntungkan ketika isu
yang menyangkut kerahasiaan muncul dan lebih mengutamakan jarak
emosional. Penerimaan terhadap perawat desa dan peranannya dalam komunitas
dipengaruhi pemikiran mengenai orang dalam/ orang luar dan penduduk lama/
pendatang baru.

5. Tujuan Keperawatan Area Rural

Pada tahun 1989 Perawat Organisasi Pedesaan (Rural Nurse Organization)


dibentuk. Jurnal resmi adalah Journal Online Keperawatan Pedesaan dan Kesehatan.
The International Federation for Rural and Remote Nurses (IFRRN) adalah federasi
internasional pertama di dunia dan terluas yang mewakili perawat pedesaan dan
daerah terpencil di seluruh dunia.
Keperawatan di area rural bertujuan agar kebutuhan kesehatan masyarakat
pedesaan dapat terpenuhi dengan baik, perawat pedesaan perlu dilatih bekerja
dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya, dapat menerapkan
pencegahan penyakit dan promosi kesehatan dalam suatu area rural serta
dapatbekerja profesional dalam suatu tim dengan tenaga medis profesional lainnya.

Daftar pustaka
Hermawan, K. 2008. Arti Komunitas. Bandung: Gramedia Pustaka
Nies, Mary., McEwen, M. 2007. Community Health Nursing: promoting health of population.
Elsevier Health science
Mubarak, IW., Chayatin N., santoso, BA. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta:
salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai