Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam system pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten. Desa juga dapat dikatakan sebagai suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, social, ekonomi, politik dan cultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain. Desa dalam arti umum juga dapat dikatakan sebagai permukiman manusia yang letaknya di luar kota dan penduduknya bermata pencaharian dengan bertani atau bercocok tanam. Desa adalah wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dan kebiasaan hidup masih sangat tergantung pada alam. Karakteristiknya: gameinschaft, gotong royong, homogen, toleransi kuat, proses sosial lambat. Kota adalah jaringan kehidupan manusia dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi dan sosial ekonomi heterogen. Karakteristiknya: gesselschaft, individualis, materialistis, toleransi rendah, heterogen, dan ada kesenjangan sosial. Wujud permukiman penduduk di Indonesia terdiri dari dua bagian, yaitu desa (rural settlement) dan kota (urban settlement). Namun pembahasan kali ini adalah mengenai desa, itu disebabkan karena mayoritas penduduk Indonesia bertempat tinggal di desa. Menurut etimologi, kaa desa berasala dari kata deshi yang berarti tanah kelahiran dalam bahasa Sansekerta. Diberbagai wilayah di Indonesia, sebutan untuk desa bervariasi. Diberbagai wilayah di Indonesia, sebutan untuk desa bervariasi. Untuk jawa dan Madura, desa tetap disebut sebagai desa. Sedangkan di tempat lain, seperti di Tapanuli, Sumatera Utara sebutan desa yaitu huta, di Aceh dengan sebutan gampang atau meunasah, di Minangkabau dengan dengan sebutan banjar, di Sulawesi Utara dengan isitilah wanus, di Lampung dengan sebutan dusun atau tiuh, dan di tanah bugis desa disebut sebagai wanua atau kampong. Adapun pengertian Desa menurut para ahli sebagai berikut: 1. Bintaro Desa adalah suatu perwujudan geografi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat pada suatu daerah serta memiliki hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain. 2. Sutardjo Kartohadikusumo (1953) Desa ialah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan atau mengadakan pemerintahan sendiri. 3. Paul H. Landis Desa merupakan sebuah wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dan punya ciri-ciri: pergaulannya saling kenal satu sama lain, ada ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan, cara berusaha bersifat agraris dan sangat dipengaruhi oleh faktor alam seperti iklim, topografi, dan SDA. 4. S.D. Misra Desa adalah kumpulan tempat-tempat tinggal dan daerah pertanian yang punya batas-batas tertentu. Luas batas ini mencapai antara 50 sampai 1.000 are. 5. D. Anderson Desa adalah suatu tempat yang mempunyai penduduk sekitar 2.500 jiwa. 6. W.S. Thompson Desa merupakan salah satu tempat untuk menampung penduduk. 7. Vernor C. Finch dan Glenn T. Trewartha Desa adalah tempat tinggal dan bukan diperuntukkan sebagai pusat bisnis yang umumnya terdiri persawahan dan bangnan-bangunan sederhana di sekalilingnya. 8. William F. Orburn dan Meyer F. Nimkoff, Desa diartikan sebagai organisasi kehidupan sosial secara menyeluruh dalam suatu wilayah yang terbatas. 9. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang punya batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Menurut UU RI No. 22 Tahun 1999 Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal- usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di dalam daerah kabupaten. Adapun ciri-ciri Desa, yaitu sebagai berikut: Dikutip dari Geografi Kota dan Desa (2014) karya Daldjoeni, ada tiga ciri desa yang bisa membedakannya dari kota. Berikut tiga ciri dan penjelasannya: Desa dan masyarakatnya sangat dekat dengan alam. Kegiatan mereka sangat bergantung pada iklim dan cuaca. Penduduk desa merupakan satu unit kerja dan unit sosial. Dengan jumlah yang tak besar, mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Ikatan kekeluargaan penduduk desa lebih kuat dengan penduduk lain. Sedangkan Desa tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Masyarakat desa mempunyai hubungan erat dengan lingkungan alamnya. 2. Iklim dan cuaca mempunyai pengaruh besar kepada petani untuk menetukan musim tanam. 3. Keluarga desa merupakan suatu unit sosial. 4. Jumlah penduduk desa tidak begitu besar. 5. Struktur ekonominya dominan agraris. 6. Masyarakat desa meruapakan suatu peguyuban (gemeinschaft). 7. Proses sosialnya berjalan lambat. 8. Warga desa pada umumnya berpendidikan rendah. Namun, dalam perkembangan masalah pendidikan, ekonomi, dan pengembangan desa berjalan lancar karena keterbukaan hubungan desa dan kota terdekat serta keterbu kaan hubungan dengan Negara lain. Adapun unsur-unsur Desa sebagai berikut: Berdasarkan pengertiannya, desa meliputi 3 unsur, yaitu : 1. Unsur daerah atau wilayah yang meliputi lokasi atau letak, batas-batas wilayah, luas, keadaan lahan, jenis tanah, serta pola pemanfaatannya 2. Unsur penduduk meliputi jumlah, tingkat kelahiran, tingkat kematian, pertumbuhan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk 3. Unsur tata kehidupan meliputi pola tata pergaulan dan ikatan pergaulan, adat istiadat, dan norma-norma yang berlaku di daerah tersebut.