DEFINISI DESA
Disusun Oleh:
15314093
2017
I. Pengertian Desa
Menurut Drs. Sapari Imam Asyari (1993), pola lokasi desa adalah
pengaturan ruang lingkup desa, bagaimana pengaturan lahan untuk
perumahan dan pekarangan, serta penggunaan lahan untuk persawahan
atau perladangan, pertambakan, penggembalaan ternak, hutan lindung dan
sebagainya. Ukuran yang dijadikan pedoman bagi warga desa adalah
unsur-unsur kemudahan, keamanan, dan ada norma tertentu yang bersifat
budaya dan rohaniah yang harus diperhitungkan, dalam hal pemilihan
lokasi untuk rumah tinggal misalnya. Umumnya warga desa menyatu
dengan alam, dalam arti sering tergantung kepada keadaan alam dan unsur
kepercayaan yang sifatnya tahayul.
Drs. Sapari Imam Asy’ari (1993) mengemukakan bahwa desa yang
maju, memiliki tata ruang desa yang rapi, asri dan indah dipandang mata,
dengan deretan rumah dan pepohonan di kanan kiri jalan. Pola lokasi desa
pada umumnya menganut pola konsentris. Ada pusat desa atau dusun,
yang menurut sejarahnya sebagai cikal bakalnya. Jenis-jenis pola lokasi
desa yaitu pola melingkar, pola mendatar, pola konsentris, pola
memanjang jalur sungai atau jalan dan pola mendatar.
2. Tipe Desa
a. Tipe desa menurut mata pencaharian (Yuliati dan Poernomo,
2003) :
i. Desa pertanian
Desa pertanian biasanya dilandasi oleh mayoritas pekerjaan
dari penduduknya adalah pertanian tanaman budidaya. Desa ini
bias pertanian lahan sawah dan tegal dengan karakteristik
masing-masing.
ii. Desa Peternakan
Desa peternakan merupakan desa dimana penduduknya
mempunyai mata pencaharian utama peternakan. Meski
demikian kenyataannya saat ini tidak ada satupun desa yang
memiliki homogenitas. Meski ada mata pencaharian lain
namun, peternakan tetap merupakan pencaharian utama
iii. Desa Industri
Desa yang memproduksi kebutuhan dan alat perlengkapan
hidup.